You are on page 1of 17

STRATEGI HUMAS UNTUK MEMPERBAIKI CITRA LEMBAGA PENDIDIKAN

Moh. Mashudi
IAIN Tulungagung

ABSTRACT
Public relations serves as a distinctive management and supports the coaching, maintenance
of the joint pathway between the organization and the public, concerning communication activities,
understanding, acceptance and cooperation, involving management in dealing with problems,
helping management to be able to face public opinion.
Creating a positive image for an institution or education, the role of Public Relations is also
involved in many things such as making strategies and programs interesting to be able to compete
and still exist both in a profit-oriented institutions and services to the community or nonprofit. The
success of a Public Relations will determine the success or failure of vision and mission in an
education or institution.
Looking at the above background contains the formulation of the problem: 1) How the public
relations devinisi and research? 2) What is the negative and positive impact of public relations in
educational institutions? 3) How to Step by step analysis of persuasive and contributive strategy in
developing public relations in educational institutions.
The results of the theory analysis can be summarized as follows: 1) Public Relations is a
typical management function, which supports coaching and maintenance, the joint path between the
organization and its Public about communication, understanding and cooperation. Engage and assist
management to know and respond to public opinion, establish and emphasize management's
responsibility to serve the public as well as to support management in making positive use of
experiments, using sound and ethical research and communication techniques as the primary means.
2) Negative influence, may occur due to ethical abuse in public relations activities and the positive
influence that can result from the implementation of the code of ethics. 3) Steps - persuasive and
contributive strategy in building Public Relations effectively by improving internal and external
quality. So that Public Relations remain in good harmony with institutions and society.

Keywords: Public relations Strategy, Improving Education Institution image

Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020 13


ABSTRAK
Public relations berfungsi sebagai manajemen yang khas dan mendukung pembinaan,
peneliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi,
pengertian, penerimaan dan kerja sama, melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau
permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menghadapi opini public.
Menciptakan citra positif bagi sebuah institusi atau pendidikan, peran Public Relations juga
dilibatkan dalam banyak hal seperti pembuatan strategi maupun program-program menarik untuk
mampu bersaing dan tetap eksis baik dalam sebuah lembaga yang berorientasi profit maupun
pelayanan pada masyarakat atau nonprofit. Keberhasilan seorang Public Relations akan menentukan
sukses atau tidaknya visi dan misi dalam sebuah pendidikan atau lembaga.
Melihat latar belakang diatas mengandung rumusan masalah: 1) Bagaiman devinisi Public
relations dan penelitian riset? 2) Bagaimana dampak negative dan positif public relations di
lembaga pendidikan? 3) Bagaimana Langkah – langkah analisis strategi persuasive dan kontributif
dalam membangaun public relations di lembaga pendidikan?
Hasil analisis teori dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Public Relations merupakan
fungsi manajemen yang khas, yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan, jalur bersama antara
organisasi dan Publik-nya mengenai komunikasi, pengertian dan kerjasama. Melibatkan dan
membantu manajemen agar tahu dan tanggap terhadap opini publik, menetapkan dan menekankan
tanggung jawab manajemen agar melayani publik maupun mendukung manajemen dalam
memanfaatkan percobaan secara positif-efektif, menggunakan teknik penelitian dan komunikasi
yang sehat dan etis sebagai sarana utama. 2) Pengaruh negatif, mungkin terjadi akibat penyalah
gunaan etika dalam kegiatan PR dan pengaruh positif yang dapat ditimbulkan akibat dijalankannya
kode etik. 3) Langkah – Langkah strategi persuasive dan kontributif dalam membangun Public
Relations secara efektif dengan cara meningkatkan kualitas internal dan eksternal. Sehingga Public
Relations tetap harmonis baik dengan lembaga dan masyarakat.

Kata Kunci : Strategi Humas, Memperbaiki Citra Lembaga Pendidikan

14 Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020


A. PENDAHULUAN B. PUBLIC RELATION DAN
Peran seorang Public Relations dan PENELITIAN
penelitian saat ini sangat penting dalam sebuah 1. Public Relation
institusi atau pendidikan. Public relations Menurut Ruslan dalam bukunya
dalam pendidikan merupakan ujung tombak ‘Manajemen Public Relations dan Media
sehingga perannya menjadi sangat penting dan Komunikasi’, peranan public relation dalam
strategis. Selain untuk menciptakan citra positif sebuah organisasi atau pendidikan berkaitan
bagi sebuah institusi atau pendidikan, peran PR dengan tujuan utama dan fungi-fungsi
juga dilibatkan dalam banyak hal seperti manajemen pendidikan. Fungsi dasar
pembuatan strategi maupun program-program manajemen tersebut merupakan suatu proses
menarik untuk mampu bersaing dan tetap eksis kegiatan atau pencapaian suatu tujuan pokok
baik dalam sebuah lembaga yang berorientasi dari organisasi lembaga yang biasanya
profit maupun pelayanan pada masyarakat atau berkaitan dengan memanfaatkan berbagai
nonprofit. Keberhasilan seorang PR akan potensi sumber-sumber (sumberdaya yang
menentukan sukses atau tidaknya visi dan misi ada) yang dimiliki oleh organisasi atau
dalam sebuah pendidikan atau lembaga. lembaga terebut. Sumber daya tersebut
Public relations berfungsi sebagai meliputi sumber daya Manusia (Men),
manajemen yang khas dan mendukung sumber Material/barang yang dikuasai
pembinaan, peneliharaan jalur bersama antara (Material), alat atau pekakas mesin produksi
organisasi dengan publiknya, menyangkut yang dimiliki (Machine), kemampuan
aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan keuangan (Money), Metode yang digunakan
dan kerja sama, melibatkan manajemen dalam (Methode), dan perluasan atau pemasaran
menghadapi persoalan/permasalahan, yang hendak dicapai atau dituju (Market).
mambantu manajemen untuk mampu Sumber daya tersebut dinamakan 6-M
menghadapi opini publik, mendukung (Rosyadi, 2008: 25).
manajemen dalam mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, Dalam landasan manajemen dalam
bertindak sebagai peringatan dini dalam Al qura’an dijelaskan firman Allah SWT
mengantisipasi kecenderungan penggunaan dalam surah An Nahl (16:64) sebagai
penelitian serta teknik komunikasi yang sehat berikut :
dan etis sebagai sarana utama.untuk itu peran
‫تاب ِإ اّل ِلتُبَ ِاينَ لَ ُه ُم الَّذِي اختَلَفوا في ِه ۙ َوهُدًى‬
َ ‫ع َليكَ ال ِك‬
َ ‫نزلنا‬ َ َ ‫َوما أ‬
Public Relations sangat penting dalam sebuah
pendidikan (Abdurrachman: 2001: 34).
َ‫ؤمنون‬
ِ ُ‫وم ي‬ ٍ ‫َو َرح َم ًة ِل َق‬

Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020 15


“Dan kami tidak menurunkan diperhatikan, karena substansi dari proses
kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) ini, adalah membantu pengambil kebijakan
melainkan agar kamu dapat menjelaskan agar mereka dapat membuktikan seluruh
kepada mereka apa yang mereka perencanaan itu secara baik dan maksimal.
perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan Rasul bersabda :
rahmat bagi kamu yang beriman.
Keterangan di atas menandakan ‫ش ْيئ‬ َ ‫سانَا ع‬
َ ‫َلى ُك ِ ال‬ َ ْ‫إِنَّ اللهَ َكت َ َب ِإلح‬
bahwa manajemen berlandasan Al Qur’an “Sesungguhnya mewajibkan kepada kita
untuk meyaqinkan manusia agar untuk berlaku ihsan dalam segala
lembaganya lebih terarah. Keberhasilan sesuatu.” (HR. Bukhari: 6010).
peran PR dalam menunjang fungsi-fungsi
manajemen pendidikan untuk mencapai Berdasarkan hadits di atas,
tujuan bersama tergantung pada kemampuan pengawasan dalam Islam dilakukan untuk
memanfaatkan unsur-unsur sumber daya meluruskan yang bengkok, mengoreksi
yang dimiliki pada sebuah organisasi atau yang salah dan membenarkan yang hak.
lembaga tersebut, artinya sebagai public Dalam renstra ini, melihat perkembangan
relations manajer dituntut kemampuannya dunia selalu membawa perubahan
untuk mengorganisasikan seluruh unsur sehingga mengharuskan para manusia
sumber daya yang ada (Rosyadi, 2008: 45). mengikuti perubahan itu dengan tetap
memperhatikan antara kebaikan dan
2. Penelitian keburukan serta dapat menyaring setiap
Dalam Hadist di terangkan : budaya-budaya yang muncul.

‫سبُ ْوا َونَ ُّوا أ َ ْع َمالَ ُك ْم قَ ْب َل أ َ ْن ت ُ ْو ِزن‬


َ ‫س ُك ْم قَ ْب َل أ َ ْن ت ُ َحا‬
َ َ‫سبُ ْوا أ َ ْنف‬
ِ ‫َحا‬ C. DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF
“Periksalah dirimu sebelum memeriksa PUBLIC RELATIONS DI LEMBAGA
orang lain. Lihatlah terlebih dahulu atas PENDIDIKAN
kerjamu sebelum melihat kerja orang Peran fasilitator komunikasi bagi
lain.” (HR. Tirmidzi: 2383) seorang praktisi adalah sebagai pendengar
yang peka dan broker (perantara)
Dalam pandangan Islam segala komunikasi. Menengahi interaksi,
sesuatu harus dilakukan secara terencana, menyusun agenda mendiagnosis dan
dan teratur. Tidak terkecuali dengan proses memperbaiki kondisi-kondisi yang
dalam menerapkan seluruh program dalam menganggu hubungan komunikasi di antara
renstra ini merupakan hal yang harus kedua belah pihak. Fasilitator komunikasi

16 Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020


menempati peran di tengah-tengah dna Selain itu, juga terdapat beberapa
berfungsi sebagai penghubung antara pengaruh negatif, mungkin terjadi akibat
organisasi dan publik. penyalah gunaan etika dalam kegiatan PR,
Pengaruh positif yang dapat seperti (Kasali, 2003: 35)
ditimbulkan akibat dijalankannya kode etik
ini adalah sebagai berikut: (Riantara, 2004: 1. Humas yang ingin mendapatkan
32) keuntungan dengan mendukung
kepentingan tertentu, kadang-kadang
1. Humas dapat meningkatkan praktek sampai mengorbankan kepentingan
profesionalisme dengan memberikan masyarakat.
kode 2. Humas ada kalanya membuat kekacauan
etik dan memberdayakan perilaku dan dalam saluran-saluran komunikasi
kinerja yang bersifat etis dan standar dengan membuat informasi menjadi lebih
2. Humas mampu meningkatkan perilaku rumit dan membingungkan daripada
dari suatu organisasi dengan bersifat klarifikasi.
menekankan pada kebutuhan akan 3. Humas dapat mengakibatkan rusaknya
aspirasi masyarakat kredibilitas dan saluran komunikasi
3. Humas mampu melayani kepentingan karena dinodai oleh rasa kebencian dan
masyarakat dengan menyerap aspirasi sinisme.
yang berkembang di tengah masyarakat
4. Humas melayani kelompok masyarakat Selain pengaruh negatif diatas,
tertentu dan masyarakat lainnya dengan seringkali kegiatan-kegiatan yang dilakukan
menggunakan komunikasi dan media PR berujung pada penuntutan melalui jalur
untuk mengubah informasi yang tidak hukum, oleh pihak-pihak yang merasa tidak
benar menjadi informasi yang puas. Karena itu, PR lembaga pemerintah
sebenarnya. juga dituntut untuk “melek” hukum dalam
5. Humas mempengaruhi tanggung jawab melakukan aktifitasnya. Minimal
sosialnya dengan mendukung mengetahui dan memahami kegiatan-
kesejahteraan manusia dengan cara kegiatan mereka yang berpotensi dalam
memperbaiki sistem sosial yang pelanggaran hukum.
disesuaikan dengan perubahan
kebutuhan dan lingkungan.

Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020 17


D. LANGKAH ANALISIS STRATEGI Seorang praktisi public relations
PERSUASIVE DAN KONTRIBUTIF atau humas memiliki tugas tidak hanya
DALAM MEMBANGUN PUBLIC sebagai pembentuk citra positif,
RELATIONS melainkan sebagai fungsi manajemen
1. Strategi Persuasive suatu perusahaan. Fungsi manajemen
Menganalisis strategi humas di didasarkan pada analisis terhadap
lembaga pendidikan sangatlah penting, pengaruh yang kuat dari lingkungan, apa
untuk mengevaluasi kegiatan baik di efek dan dampaknya terhadap publik
internal atau eksternal, untuk membangun internal maupun eksternal. Merencanakan
Public relations. Maka ada langkah – suatu kegiatan dan peraturan untuk
langkah persuasive yang mempunyai ciri- direalisasikan, dengan tujuan
ciri sebagai berikut : (Kasali, 2003: 33) memperoleh keuntungan dua belah pihak
(Rumanti, 2002: 12).
a. Informasi atau pesan yang disampaikan
harus berdasarkan pada kebutuhan atau 2. Strategi Kontributif
kepentingan khalayak sebagai Strategi kontributif dalam
sasarannya. membangun citra lembaga pendidikan
b. PR sebagai komunikator dan sekaligus membutuhkan kolaborasi antara sistem
mediator berupaya membentuk sikap, internal dan eksternal yang menghasilkan
dan pendapat yang positif dari tujuan humas.
masyarakat melalui rangsangan atau
stimulasi tertentu. a. Hubungan dengan public Intern
c. Mendorong publik untuk berperan serta 1) Hubungan dengan karyawan
dalam aktivitas perusahaan atau Fungsi humas berkisar pada
organisasi, agar tercipta perubahan kegiatan menciptakan dan mewujudkan
sikap dan penilaian (perubahan dari hubungan yang harmonis antara pimpinan
situasi negatif diubah menjadi situasi organisasi dengan karyawan. Ini dilakukan
yang positif) dengan membinas hubungan yang sudah
d. Perubahan sikap dan penilaian dari baik dan upaya mencegah terjadinya
pihak publik dapat terjadi maka hubungan yang retak dan ini dilaksanakan
pembinaan dan pengembangan terus dengan komunikasi.
menerus diakukan agar peran serta 2) Hubungan dengan pemegang lembaga
tersebut terpelihara dengan baik. Pembinaan merupakan kegitan
komunikasi yang menjadi tugas

18 Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020


kahumas (Stakeholder relation) antara pihak, lembaga dan komunitas. Dalam
lain sebagai berikut : (Rumanti, 2002: hal ini kahumas sebagai
37) pelaksanaanya yang bersifat
a. Menyatakan selamat pada partisipatif (Rumanti, 2002: 36).
pemegang saham baru 3. Hubungan dengan pemerintah
b. Mengirimkan berkala organisasi a) Menguasai peraturan-peraturan
c. Menyampaikan laporan pemerintah (Rumanti, 2002: 36).
tahunan b) Membina hubungan dengan
instansi pemerintah.
b. Hubungan dengan public ekstern Maksudnya adalah mengakrabkan
Publik ekstern sebagai diri dengan pimpinan instansi pemerintah
sasaran humas tersdiri atas orang-orang/ setempat, setidak-tidaknya dengan humas
masyarakat di luar organisasi,baik yang instansi yang bersangkutan. Tujuan
ada kaitannya dengan organisasi Pembinaan itu adalah, disatu pihak untuk
maupun yang diharapkan/ diduga ada melancarkan hubungan kerja bilamana
kaitannya dengan organisasi. suatu ketika diperlukan, memperlicin
1. Hubungan dengan Pelanggan permohonan kalau suatu waktu
Pekerjaaan humas tidak diajukan, mempermudah pemecahan
hanya berjisar pada kegiatan publikasi, masalah jika suatu asat terjadi salah
tetapi juga kegiatan penyelidikan yang pengertian.
tidak jauh berbeda dengan spionase. 4. Hubungan dengan media massa
Dengan terlibatnya kahumas dalam Maknanya adalah terbinanya
perang propaganda antara perusahaan- hubungan kahumas dengan orang-orang
perusahaan saingannya, ia harus media massa, seperti redaktur surat kabar
cekatan dan terampil dalam dan majalah, wartawan televisi dan radio
berkomunikasi dan dalam memantau atau reporter televisi.
kegiatan lawan. Pers khususnya dan media
2. Hubungan dengan Komunitas massa umumnya dapat dimanfaatkan
Hubungan masyarakat yang oleh kahumas dengan berbagai cara
merupakan partisipasi suatu lembaga antara lain dengan :
yang berencana, aktif dan sinambung a. Jumpa pers (Press Conference)
dengan dan didalam suatu komunitas b. Wisata pers (Press Tour)
untuk memelihara dan membina c. Siaran pers (Press Release) : Siaran
lingkungannya demi keuntungan dua pers mencakup publisitas amat penting

Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020 19


dalam kehumasan karena informasi Perkembangan tuntutan masyarakat,
diseberluaskan oleh media massa pengetahuan, teknolgi yang begitu cepat
tanpa membayar sama sekali perlu diikuti dengan program pendidikan
(Rumanti, 2002: 45). yang relevan. Misalnya perkembangan
d. Periklanan (Advertising) : Kehumas teknologi komunikasi dalam era
perlu membayar jika memasang iklan globalisasi yang sekarang sedang terjadi.
Sikap kahumas yang b. Relevansi
menunjukkan rasa simpati dam empati Peran dan fungsi lembaga pendidikan
kepada insane-insan media dengan hendaknya ditentukan sesuai dengan
menyentuh manusiawinya akan membuat kondisi masyarakat yang menjadi latar
kedua pihak menjadi akrab yang pada belakang peserta didik. Hali ini perlu
gilirannya akan menimbulkan diperhatikan karena anak setelah
keuntungan pada organisasi yang menyelesaikan studi akan kembali ke
diwakili kahumas itu. masyarakat sebagai pengguna lulusan
Strategi manajemen humas agar suatu lembaga pendidikan.
kontribusinya lebih maksimal, maka c. Partisipasi
melalui sebagai berikut: Lembaga pendidikan bersama masyarakat
hendaknya mengembangkan program
1. Prinsip-Prinsip Manajemen Humas kegiatan dan layanan guna memperluas,
Menurut Tim Pakar Manajemen memperbarui, memadukan pengalaman
Pendidikan, beberapa prinsip yang perlu berbagai kelompok umur pada semua
diterapkan dalam meningkatkan tingkatan. Lembaga pendidikan perlu
keterlibatan masyarakat dalam bidang memperhatikan kebutuhan masyarakat ini.
pendidikan menitikberatkan pada
lembaga pendidikan yang mampu d. Komprehensi
berkomunikasi secara aktif dengan Lembaga pendidikan harus selalu
masyarakat. Untuk itu perlu penerapan menghubungkan dirinya dengan
beberapa prinsip, yaitu: masyarakat yang lebih luas, interen
a. Fleksibilitas bangsa maupun secara internasional.
Lembaga pendidikan hendaknya Hal ini perlu dilakukan karena era
mempunyai program yang cukup lentur global sudah mulai terjadi. Lulusan
dan beradaptasi secara terus menerus tidak hanya dipersiapkan untuk
dengan perubahan-perubahan layanan interen (lokal) tapi bisa diperluas
lembaga lain di masyarakat.

20 Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020


sesuai dengan kebutuhan (Rumanti, Program ini berupa pembuatan
2002: 35). dokumentasi film, foto rekaman
e. Melembaga (kaset, audio dan video), transkrip
Layanan efektif dalam masyarakat pidato dan lain-lain (Rumanti, 2002:
pada setiap warga Negara hanya 55).
dapat dicapai melalui organisasi,
terutama organisasi pendidikan yang 3. Proses Pelaksanaan Tugas Humas
dikelola secara baik dalam Menurut Widjaja menyebutkan
memaksimalkan partisipasi bahwa proses pelaksanaan tugas Humas
masyarakat, kegiatannya perlu terdiri dari:
diorganisasi secara baik 1. Menyelidiki dan mendengar (fact
(Kusumastuti, 2001: 31). finding) Taraf research-listening atau
fact-finding; meliputi penelitian
2. Merealisasikan Program Manajemen pendapat, sikap dan reaksi orang-
Humas orang atau publik.disini dapat
Sesuai peranannya sebagai diketahui masalah apa yang sedang
pengabdi untuk kepentingan umum, dihadapi.
sebagai mediator antara pimpinan dengan 2. Mengambil ketentuan dan
publik, dan sebagai dokumentator, maka merencanakan (planning) setelah
program humas menitikberatkan pada: pendapat, sikap dan reaksi publik
a. Program Pelayanan dianalisa, lalu diintegrasikan atau
Program ini berupa layanan diserahkan dengan kebijaksanaan
data/informasi baik secara lisan dan kegiatan organisasi. Pada taraf
maupun tertulis, termasuk ini bisa ditemukan “pilihan yang
penyelenggaraan display tetap dan diambil”.
pameran. 3. Melaksanakan komunikasi
b. Program Mediator (coomunicating) Rencana-rencana
Program ini berupa penerbitan diatas harus dikomunikasikan
berbagai media masa, dengan semua pihak yang
penyelenggaraan konverensi pers, bersangkutan dengan metode yang
wisata pers, menjawab surat pembaca, sesuai. Dalam tahap ini kita
menanggapi tajuk rencana yang “menerangkan (menjelaskan)
negatif dan lain-lain. tindakan yang diambil dan apa
c. Program Dokumentator alasan jatuhnya pilihan tersebut”.

Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020 21


4. Penilaian (evaluation) dinilai segi- sisi yang perlu disediakan sebagai berikut
segi berhasil atau tidaknya, apa : (Rumanti, 2002: 45)
sebab-sebabnya, apa yang sudah
dicapai, apa resep kemanjurannya a. Adanya sumber keuangan yang
dan apa faktor penghambatnnya. mampu menjamin biaya operasional
Bagaimana hasil pelaksanaan tugas lembaga pendidikan setiap harinya
dan apa sebab-sebabnya “itulah bahkan sudah terencana jauh ke depan
pertanyaan yang timbul dalam tahap b. Tersedianya sumber keuangan yang
ini (Widjaja, 2004: 22). berasal dari usaha khusus yang
dikelola oleh pihak tertentu lembaga
pendidikan seperti usaha mini-market,
4. Analisis Sumber Daya Manusia
peternakan atau perikanan
Dalam rangka analisis sumber
c. Tersedianya kerjasama di bidang jasa
daya yaitu dengan Peningkatan
dengan berbagai pihak yang dianggap
ketersediaan sumber daya manusia yang
sesuai dengan visi, misi dan tujuan
mumpuni di bidangnya masing-masing
berdirinya Lembaga pendidikan Al-
dengan melihat sisi yang perlu disediakan
ikhlas Ujung-Bone ini.
sebagai berikut:
d. Tersedianya system pelaporan
a. Tersedianya pengurus lembaga
keuangan yang transparansi agar tidak
pendidikan baik dari pihak yayasan
terjadi saling kecurigaan dalam
maupun pihak lembaga yang
mengelola keuangan tersebut.
profesional di bidang masing-masing
e. Adanya kerjasama dengan pihak bank-
b. Tersedianya lembaga khusus di bidang
bank yang mempunyai misi sosial
penjaminan mutu untuk lembaga
yang tinggi dalam menyediakan
pendidikan
beasiswa-beasiswa khusus untuk
c. Tersedianya wahana pelatihan
santri/santriwati yang yatim-piatu atau
keprofesionalan seluruh pihak yang
yang berprestasi.
menjadi bagian di lembaga
pendidikan.
6. Analisis Sumber Daya Sarpras
Dalam rangka analisis sumber
5. Analisis Sumber Daya Keuangan
daya Sarpras (saran dan prasarana) yaitu
Dalam rangka analisis sumber
dengan peningkatan ketersediaan prasarana
daya keuangan dengan peningkatan
dan sarana pendidikan yang bermutu,
pendapatan pada lembaga pendidikan
lembaga pendidikan ini dengan melihat

22 Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020


dengan melihat sisi yang perlu disediakan c. Rutinnya pelatihan teknologi
sebagai berikut : (Rumanti, 2002: 23) informasi dan komunikasi (TIK)
a. Tersedianya manajemen dikalangan pengurus/guru/pegawai
penyediaan prasarana dan sarana bahkan kepada santri/santriwati.
pendidikan lembaga yang sistematis d. Rutinnya pertemuan antara para guru
b. Tersedianya prasarana dan sarana dan pengurus serta pegawai dalam hal
pembelajaran umum yang bermutu. membahas permasalahan-
c. Tersedianya prasarana dan sarana permasalahan seputar lembaga dan
pembelajaran khusus yang bermutu. sekitarnya bahkan permasalahan
d. Tersedianya prasarana dan sarana global.
penunjang yang bermutu. e. Rutinnya pelatihan karya tulis ilmiah
e. Tersedianya Prasarana dan sarana yang sebagai dasar para guru dan santri
berteknologi tinggi tapi tetap dalam mengembangkan minat tulis-
bernuangsa alami. menulis serta semangat dalam
membaca.
7. Analisis Masalah dan Hambatan f. Penggunaan sumber daya yang
Dalam rangka analisis Masalah dan dimiliki dengan efisien dan
Hambatan ini dapat dilihat dengan semaksimal mungkin.
adanya ketersediaan penyelesaian
masalah sebagai berikut : (Buchori, 2008: 8. Analisis Penyelesaian Masalah.
11) Adapun syarat, metode atau cara
penyelesaian masalah yang dapat
a. Tersedianya tim yang mampu diterapkan sebagai berikut : (Machali,
mengevaluasi sistem manajemen yang 2010: 28)
sedang berjalan dari awal sampai akhir a. Syarat yang harus dimiliki oleh
suatu program atau kegiatan-kegiatan. Problem solver (sebagai orang yang
b. Adanya penyeleksian pengurus menyelesaikan masalah) yaitu:
/guru/pegawai dalam penempatan Kecerdasan dalam mengetahui jenis
keahlian mereka masing-masing yang permasalahan, Perancangan dari
sesuai bidangnya. Dan penambahan berbagai alternatif solusi dan
jumlah guru atau pegawai supaya Pemilihan solusi serta peluang.
dapat memenuhi kouta perbandingan b. Metode atau cara yang digunakan
1:20 (SDM : Santri/ Santriwati). dalam menyelesaikan masalah dalam
pondok lembaga pendidikan ini yaitu :

Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020 23


1. Konsiliasi, untuk menengahkan sejarah berdirinya Pondok Pesantren Nasyrul
dan mencari persetujuan dan ulum yang disusun oleh almarhum KH. A.
penyelesaian Zaenuddin bahwa Pondok Pesantren Nasyrul
2. Mediasi, melibatkan pihak ketiga Ulum berada di Desa Modangan Kecamatan
dalam masalah sebagai penasehat Nglegok Kabupaten Blitar, berdiri resmi pada
3. Arbitrasi, menyerahkan keputusan tahun 1918 M. Dengan mendapat pengesahan
dari mereka yang berselisih dari Pemerintah Belanda (penjajah) pada waktu
kepada pihak ketiga itu.
4. Adjudication, penyelesaian Seorang Ulama’ yang kebetulan
dengan melibatkan pengadilan menjabat sebagai Penghulu di Yogyakarta pada
dalam hal sengketa yang tidak tahun 1917 M. Yang bernama R.K.H. Abu Said
bisa diselesaikan dengan baik dan dengan alamat Jombokan, Wates, Yogyakarta
ini pun sudah berusaha dalam mempunyai anak. Diantaranya dua anak laki-
berbagai cara yang dianggap bisa lakinya bernama Abu Syukur dan yang seorang
untuk menyelesaikan lagi bernama Manshur.
permasalahan dan konflik yang Dalam sebuah buku catatan yang
dihadapi (Taufiq, 2017: 34). sampai sekarang masih tersimpan rapi, bahwa
R.K.H Abu Said mempunyai silsilah garis
Langkah – langkah di atas sebagai keturunan sampai dengan Nabi Muhammad
analisis strategi untuk menjaga citra humas SAW. Dan benar tidaknya hanya Allah sajalah
di lembaga, karena humas sangatlah Yang Maha Tahu segalanya.
penting untuk sebuah lembaga pendidikan Pada tahun 1918 Mansyur mendirikan
Islam yang berkontribusi pada Agama dan pondok pesantren Nasyrul Ulum (dengan
bangsa. Sedangkang menganalisis semua memakai sh : ‫ ص‬dalam kata Nasyrul Ulum)
strategi program humas dan sistem dengan mendapatkan pengesahan dari
lambaga, berkontribusi untuk pemerintah Belanda. Tujuan berdirinya pondok
mengevaluasi citra out pout lembaga pesantren ini menurut almarhum Kyai H.
tersebut. A.Zaenuddin sangat berkaitan dengan sejarah
yang sedikit telah disinggung dimuka yaitu
E. HASIL PENELITIAN DAN keadaan masyarakat yang sudah rusak
PEMBAHASAN moralitas dan meningkatkan Visi – Misi
1. Deskripsi Data pendidikan Nasional .
Berdasarkan hasil interview dan
sumber data dokumenter berupa buku tentang

24 Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020


2. Temuan Penelitian a) Meningkatkan Kurikulum.
Wawancara pada penelitian strategi Pembelajaran pendidikan pondok
dalam membangaun Public relations di pesantren Nasyrul Ulum, selain mengkaji
lembaga pendidikan PP. Nasyrul Ulum kitab kuning, juga ada lembaga Madrasah
Modangan, Diniyah yaitu Diniyah nahariyah, diniyyah
Menurut beliau pengasuh Drs. KH. M lailiyyah. Untuk Diniyah nahariyah dalam
Lubbul “aqil kegiatan Pondok Pesantren untuk pembelajaranya pada waktu shore mulai
membangun Public relations ada dua cara yaitu jam 14.00 s/d 16.00. WIB serta diwajibkan
bidang internal dan eksternal. mengikuti bagi santri yang khusus mondok
tidak mengikuti pendidikan formal, seperti
a. Internal MTs / MA/ SMK. Sedangkan Diniyyah
Membangun Public relations di Lailiyyah pembelajarannya mualai malam
Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Modangan hari jam 19.00 s/d 21.00. WIB, yang
Nglegok Blitar, dengan meingkatkan dikhususkan kepada santri yang mengikuti
internalnya. Karena Public relations dalam formal. Adapun evaluasinya ujian harian,
masyarakat melihat dari out put yang triwulanan ujian semesteran atau Imtihan
maksimal, sebab proses internal yang nishfi sanah dan akhir sanah.
matang. b) Meningkatkan Sarana dan Prasarana
Dalam mengatasi era modern ini Sarana prasa santri yaitu meliputi,
pondok pesantren harus mengembangkan Masjid, asrama, toilet, kantor pondok,
program-programnya, seperti yang kantin, garasi sepedah motor, mobil media
diungkapkan oleh KH. Drs. M. Lubbul pembelajaran, LCD, proyektor, laptop,
Aqil“maka usaha yang dilakukan pondok perpustakaan, toko kitab dan peralatan
pesantren dan para Kyai, Asatidznya adalah ATK.
melakukan strategi pendidikan secara c) Tenaga pendidikan
kontinyu, diskusi, praktek, baik pelajaran Sebagai tenaga pendidikan
pokok, pelajaran harian dan pendidikan Lafe seharusnya memiliki kemandirian serta
sekill.” Oleh sebab itu adanya kegiatan para kebijakan yang luas, jauh dari intervensi,
santri yang sangat di butuhkan masyarakat. pelatihan-pelatihan tentang prinsip-prinsip
Maka Kyai / pengasuh pondok pesantren kependidikan secara umum secara
meningakatkan dari kegiatan dan pokok – bertahap, memiliki keluasan dalam
pokok pendidikan yaitu : pengelolaan manajemen pesantren.

Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020 25


d) Pengembangan Anggaran Pondok b. Kegiatan yang tidak langsung
Pesantren berhubungan dengan masyarakat
Sesuai dengan perjalanan keuangan antara lain:
yang ada “angaran pesantren selama ini 1) Pengajian kitab;
dari swadaya para santri dan bekerjasama 2) Pengajian shohih bukhori;
dengan pemerintah Kabupaten Blitar dan 3) Pembacaan rotibul haddad;
Wilayah yaitu BOSDA Madin dan pihak 4) Pembacaan tahlil dan sholawat.
alumni / mutakhorijin.” c. Strategi pemecahan dalam masalah,
e) Prosedur Peraturan Pondok Pesantren antara lain :
Secara peraturan setrukturalnya 1) Pesantren melibatkan pihak atau
pesantren dibawah naungan Kemenag akan kelompok yang di nilai merugikan
tetapi secara kurikulum pendidikan pesantren.
sifatnya mandiri, sesuai ketentuan 2) Membuat program baru yang
pesantren. bertujuan mengoptimalkan peran
f) Evaluasi Lembaga Pondok Pesantren serta membangun masyarakat.
Pondok pesantren Nasyrul Ulum d. Pengurus Mengadakan evaluasi setiap 1
dalam merealisasikan evaluasi selain semester sekali dengan wali santri.
pendidikannya santri, juga mengevaluasi e. Kerjasama dengan Kemenag
Ustadznya, kurikulum dan Kabupaten, Wilayah dan Pusat.
mutakhorijinnya melalui musyawarah f. Para santri setiap bulan Ramdlan di
setiap 2 bulan sekali. sebar ke pelosok pelosok desa untuk
mengikuti Pratek Lapangan.
2. Eksternal. g. Kerjasama dengan Media pers.
Pengurus Pondok Pesantren Ust. h. Kerjasama dengan Para Alumni.
Ah. Miftahur Rijal mengatakan bahwa
Membangun Public relations di podok Esensi pendidikan pesantren adalah
melalui eksternal antara lain: siap hidup bermasyarakat, oleh karena itu
a. Kegiatan yang langsung suatu lembaga harus berkolaborasi dengan
berhubungan dengan masyarakat, alumni sebagai out poutnya pesantren dan
antara lain : barometer pendidikan maju mundurnya
1) Haul Kyai Mansur; lembaga.
2) Maulid Nabi; Dengan demikian usaha dan
3) Pembagian daging kurban. himbauan dimaksudkan agar ada usaha
untuk membimbing dan mengembangkan

26 Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020


potensi santri / anak didik secara optimal, 8. Analisis Penyelesaian Masalah
supaya dapat menjadi pengabdi Allah yang Sedangkan langkah – langkah cara
setia, dengan mempertimbangkan latar membangun Public relations dalam
belakang perbedaan individu, tingkat usia, Pondok Pesantrn Nasyrul Ulum Modangan
jenis kelamin dan lingkungan masing- melalui internal dan eksternal.
masing.
1. Membangun Kualitas Santri untuk
F. ANALISIS menghasilkan out put yang maksimal.
Melihat teori di atas penulis 2. Membangun Komunikasi dengan
menganalisis bahwa Public relations di elemen masyarakat.
Pondok Pesantren dengan sumber – sumber Dari hasil wawancara atau
yang dipaparkan sangatlah baik. Oleh pengamatan di PP. Nasyrul Ulum Modangan
karena itu keberhasilan peran Public dilihat dari keseluruhan dalam membangun
relations dalam menunjang fungsi-fungsi Public relations sangat baik, karena dalam
manajemen pendidikan untuk mencapai pelaksanaannya telah mempersiapkan yang
tujuan bersama tergantung pada kemampuan sesuai dengan perencanaan dan sering
memanfaatkan unsur-unsur sumber daya adanya evaluasi.
yang dimiliki pada sebuah organisasi atau Merujuk dalam pesan baginda Nabi
lembaga tersebut, artinya sebagai public Muhammad.S.A.W. yaitu :
relations manajer dituntut kemampuannya
untuk mengorganisasikan seluruh unsur َ َ ‫س ْكت ُ ْم بِ ِه َما لَ ْن ت َ ِضلُّ ْوا اَبَدًا ِكت‬
‫اب الل ِه‬ َ ‫ت َ َركْتُ فِ ْي ُك ْم ا َ ْم َر ْي ِن َما ا ِْن ت َ ْم‬
sumber daya yang ada. ) ‫(ر َواهُ َحا ِك ْم‬
َ ‫س ْو ِل ِه‬ ُ ‫سنَّةَ َر‬ ُ ‫َو‬
Langkah – langkah membangun “Telah aku tinggalkan kepada kalian
Public relations dalam lembaga pendidikan semua dua perkara yang jika kalian
yaitu: berpegang teguh padanya maka tidak
1. Mempunyai Prinsip-Prinsip Manajemen akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab
Humas Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-
2. Merealisasikan Program Manajemen Nya.” (HR. Hakim)
Humas
3. Proses Pelaksanaan Tugas Humas Keterangan hadist diatas perlu
4. Analisis Sumber Daya Manusia dipahami dan di realisasikan, sebab dalam
5. Analisis Sumber Daya Keuangan membangun Public relations banyak sekali
6. Analisis Sumber Daya Sarpras penyimpangan yang tidak seuai ajaran
7. Analisis Masalah dan Hambatan Islam. Oleh sebab itu membangun Public

Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020 27


relations sangatlah penting mulai plening, dan pengaruh positif yang dapat
organising, actuating dan evalution, tapi ditimbulkan akibat dijalankannya kode
tidak meninggalakan etika Islam. etik
3. Langkah – Langkah strategi persuasive
G. PENUTUP dan kontributif dalam membangun Public
Berdasarkan teori di atas dapat Relations secara efektif dengan cara
disimpulkan sebgai berikut : meningkatkan kualitas internal dan
1. Public Relations merupakan fungsi eksternal. Sehingga Public Relations
manajemen yang khas, yang mendukung tetap harmonis baik dengan lembaga dan
pembinaan dan pemeliharaan, jalur masyarakat.
bersama antara organisasi dan Publik-nya
mengenai komunikasi, pengertian dan
kerjasama.
2. Pengaruh negatif, mungkin terjadi akibat
penyalah gunaan etika dalam kegiatan PR

28 Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020


DAFTAR RUJUKAN

Rachman, Abdur, 2001, Dasar-dasar Public


Taufiq, Amir, 2005, Dinamika Pemasaran;
Relations. Bandung, Penerbitan PT.
Jelajahi dan Rasakan, Jakarta:PT
Citra Aditya Bakti
Raja Grafindo Persada
Rosyadi, Ruslan, 2008, Manajemen Public
Buchori, Alma, 2008, Manajemen Corporate
Relations dan Media Komunikasi,
dan Strategi Pemasaran Jasa
Jakarta : Rajawali pers
Pendidikan; Fokus pada mutu dan
layanan prima, Bandung: Alfabeta Riantara, YosaI, 2004, Community Relations
Konsep dan Aplikasinya, Simbiosa
Cultip, 2000, Efective Public Relations,
Rekatama Media : Bandung
Jakarta : PT. INDEKS kelompok
gramedia Center Kasali, Rhenald, 2003, Manajemen Public
Relations Konsep dan Aplikasinya di
Machali, Imam, 2010, Manajemen
Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama
Pemasaran Jasa pendidikan
Grafiti
madrasah, dalam Antologi
Kependidikan Islam: kajian Munzier, Suparta, 2002, Ilmu Hadits,
pemikiran pendidikan Islam dan Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada
manajemen pendidikan
Widjaja, 2004, Transformasi, pendidikan
Islam,Yogyakarta: Jurusan KI
Islam di indonesia; anatomi
Fakultas Tarbiyah
keberadaan madrasah dan PTAI
Kusunastuti, Frida, 2001, Dasar-Dasar ,Yogyakarta : Gama Media
Humas, Jakarta : Ghalia Indonesia

Majah, Ibnu, 1993, Sunan Ibnu Majah,


Beirut: Dar al-Fikri, cet II

Jurnal Al-Fikri Volume 3 Nomor 1 - Februari 2020 29

You might also like