You are on page 1of 19

41

ISLAMISASI KOPERASI SIMPAN PINJAM

NURHADI (alhadicentre@yahoo.co.id)
STAI AL-AZHAR PEKANBARU

Abstract

Indonesia has its own philosophical economy, of course, different from other
countries in the world. As in the 1945 Constitution, Chapter XIV Article 33 Paragraph
(1) "The economy is structured as a joint effort based on the principle of kinship
(cooperative)". However, the cooperative prevailing in the world's largest Muslim
community (the majority of Muslims in Indonesia) does not necessarily follow the
practice of cooperative follow the religious ideology, of course this is very sad, as if
religion is only a name without the application even if only in cooperative activities.
Although Law No. 17 of 2012 on cooperatives Article 1, paragraph 16, still adheres to
dual systems, namely conventional and sharia, the meaning is still there racco values
contained in cooperative transactions, while Islam forbids qard (savings and loan)
that have advantages (usury) , therefore this research tries to transform and
reconstruct saving and loan cooperative activities (qard), so that savings and loan
transaction get blessing, because halal of SHU transaction.
The research method used is the type of research library research with
qualitative approach, data collection techniques using descriptive analysis and
analysis using content analysis method.
Savings and Loans cooperatives generally use the standard contract of interest
(riba) in the AD/ART, although the principle of cooperative value of Law No. 17 of
2012 based on kinship. Surely this is not in accordance with Islamic principles,
because of the percentage of interest (usury), the law is certainly unlawful. So
Islamization of saving and loan cooperative (qard) is to convert the cooperative into
syar'i, of course, by explaining in detail and clear in member meeting, in accordance
with the principle of cooperative principle of Law No. 17 of 2012, namely kinship,
help-helpful, responsible, democracy , equality, fairness, independence, honest, open
and caring, this is all Islamic values, but must be applied in cooperative savings and
loan transactions by making additional contract (akad) when making transactions,
without having to change cooperative and AD legal entity/ART cooperatives. While
the akad added is syirkah mudharabah or syirkah wujuh and syirkah mufawadhah
even with wadiah and qard al-hasan agreement, the first three for saving and also
productive loan, while for consumer loan also financing, can use akad qardh al-
hasan, murabahah ( murabaha bil wakalah) and ijarah (wakalah bil ujrah).

Keywords: Islamization, Cooperation, Save, Borrow, Conversion.


42 Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 28 No. 2 Desember 2017

Abstrak

Indonesia memiliki filosofis perekonomian tersendiri, tentaunya berbeda


dengan Negara lain di dunia. Seperti dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat (1)
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan
(koperasi)”. Namun koperasi yang berlaku di masyarakat muslim terbesar di
dunia (mayoritas muslim di Indonesia) tidak serta merta praktek perkoperasian
mengikuti idiologi keagamaan tersebut, tentu hal ini sangat miris, seolah-olah
agama hanya tinggal nama tanpa perlu aplikasi walaupun hanya dalam kegiatan
koperasi. Kendatipun UU No 17 tahun 2012 tentang perkoperasian Pasal 1 ayat 16,
masih menganut dual system, yaitu konvesnional dan syariah, maknanya masih
ada nilai-nilai ribawi yang terkandung dalam transaksi koperasi, sementara Islam
mengharamkan qard (simpan pinjam) yang memiliki kelebihan (riba), karenanya
penelitian ini mencoba mentransformasi dan merekontruksi (mengkonversikan)
kegiatan koperasi simpan pinjam (qard), sehingga transaksi simpan pinjam
mendapatkan keberkahan, sebab kehalalan SHU transaski tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian library research
dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan deskriptif
analisis serta analisisnya memakai metode content analisis.
Koperasi simpan pinjam pada umumnya menggunakan kontrak baku
persentasi bunga (riba) dalam AD/ART, walaupun nilai prinsip koperasi UU No 17
tahun 2012 berdasarkan kekeluargaan. Tentunya hal ini tidak sesuai dengan
prinsip Islam, karena adanya persentasi bunga (riba), hukumnya tentu haram.
Maka Islamisasi koperasi simpan pinjam (qard) adalah mengkonversikan koperasi
menjadi syar’i, tentunya dengan cara menjelaskan secara jelas dan rinci dalam
rapat anggota, sesuai dengan nilai prinsip koperasi UU No 17 tahun 2012, yaitu
kekeluargaan, menolong-menolong, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan,
berkeadilan, kemandirian, jujur, terbuka dan kepedulian, yang ini semua nilai-nilai
Islam, namun harus di aplikasikan dalam transaksi simpan pinjam koperasi
dengan cara membuat kontrak (akad) tambahan ketika melakukan transaksi,
tanpa harus merubah badan hukum koperasi dan AD/ART koperasi. Sedangkan
akad tambahanya adalah syirkah mudharabah atau syirkah wujuh maupun syirkah
mufawadhah bahkan bisa dengan akad wadiah dan qard al-hasan, tiga yang
pertama untuk simpanan dan juga pinjaman produktif, sedangkan untuk pinjaman
konsumtif juga pembiayaan, dapat memakai akad qardh al-hasan, murabahah
(murabahah bil wakalah) dan ijarah (wakalah bil ujrah).
Kata Kunci: Islamisasi, Koperasi, Simpan, Pinjam, Konversi.

PENDAHULUAN sebagai usaha bersama berdasar atas


A. Latar Belakang azas kekeluargaan (Sekretariat Jenderal
Perekonomian di Negara kita MPR RI: 31).” Para pakar ekonom,
Indonesia mempunyai filosofis khusus lembaga institusi atau badan
yang berbeda dengan Negara perekonomian yang tepat sesuai tujuan
lainya.Bukti nyata tertuang dalam UUD Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 adalah
1945, Bab XIV Pasal 33 ayat (1) yang Koperasi(Sekretariat Jenderal MPR RI:
memuat bahwa “Perekonomian disusun 55). Defenisi koperasi termaktub
Islamisasi Koperasi Simpan Pinjam... (Nurhadi) 43

dalam UU RI Nomor 25 Tahun 1992 diterima oleh nilai-nilai keadilan bagi


tentang Perkoperasian, disebutkan bangsa kita (Gie, 2015: 364).
bahwa Koperasi adalah badan usaha Pidato Kenegaraan Presiden
yang beranggotakan orang-orang atau tanggal 16 Agustus 1982, mengatakan
badan hukum Koperasi dengan bahwa koperasi adalah sebuah satu
berlandaskan kegiatannya berdasarkan soko guru perekonomian, mungkin
prinsip koperasi sekaligus sebagai dimaksudkan beliau dalam arti
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar kuantitatif, yaitu bahwa koperasi
atas asas kekeluargaan (Pasal 1 ayat 1). merupakan salah satu penyumbang
Kegiatan koperasi, modal dan kegiatan pada produksi nasional (Produk
usaha dilakukan secara bersama-sama Domestik Bruto). Mohammad Hatta
dan hasilnya juga untuk kesejahteraan dalam pidatonya tanggal 14 Juli 1951
anggotanya secara bersama-sama mengatakan sebagai berikut “apabila
(gotong royong) (QS. Al-Maidah: 2, lihat kita membuka UUD 1945 dan membaca
Depag RI, 2015: 156). Kebolehan serta menghayati isi pasal 38, maka
kegiatan koperasi dengan dual system tampaklah di sana akan tercantum dua
juga terdapat dalam UU No 17 tahun macam kewajiban atas tujuan yang
2012 tentang perkoperasian, terutama satu...”.Tujuan yang dimaksud adalah
dalam Pasal 1 ayat 16, yaitu Unit menyelenggarakan kemakmuran rakyat
Simpan Pinjam adalah salah satu unit dengan jalan menyusun perekonomian
usaha Koperasi non-Koperasi Simpan sebagai usaha bersama berdasarkan
Pinjam yang dilaksanakan secara atas asas kekeluargaan. Perekonomian
konvensional atau syariah. sebagai usaha bersama dengan
UUD 1945 pasal 33 memandang berdasarkan kekeluargaan tidak lain
koperasi sebagai soko guru adalah koperasi, karena koperasilah
perekonomian nasional, yang kemudian yang menyatakan kerja sama antara
semakin dipertegas dalam pasal 4 UU mereka yang berusaha sebagai satu
No. 25 tahun 1992 tentang keluarga (Pachta W., 2017: 19-20).
perkoperasian.Makna dari istilah Secara historis, konseptual,
koperasi sebagai sokoguru maupun secara konstitusional koperasi
perekonomian dapat diartikan bahwa memiliki kedudukan yang jelas sebagai
koperasi sebagai pilar atau “penyangga soko-guru perekonomian Indonesia
utama” atau ”tulang punggung” baik. Perekonomian system koperasi
perekonomian(Sitio, 2011: 128). sebagai soko guru bukan saja pada
Koperasi merupakan soko guru atau pemahaman kuantitatif, yaitu bahwa
tulang punggung perekonomian koperasi merupakan aspek kehidupan
Indonesia karena koperasi mengisi baik sosial ekonomis yang sifatnya universal
tuntutan konstitusional maupun secara (menyeluruh), substantive makro dan
strategis mengisi tuntutan bukan hanya partial mikro. Makna Pasal
pembangunan dan perkembangannya. 33 UUD 1945 bahwa koperasi dan
Koperasi merangkum aspek kehidupan Negara sebagai penguasa bumi, air, dan
yang bersifat menyeluruh, substantive kekayaan alam yang terkandung di
makro dan bukan hanya partial makro, dalamnya, serta cabang-cabang
sesuai Founding Father yang produksi yang penting bagi negara dan
mencanangkan koperasi sebagai satu- menguasai hajat hidup orang banyak.
satunya bangun atau bentuk dari wadah Koperasi dapat hidup pula di dalam
bagi aparat produksi yang dapat lembaga serta badan usaha non
44 Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 28 No. 2 Desember 2017

koperasi akantetapi lembaga selain UU No 17 tahun 2012 tentang


koperasi tidak dapat hidup perkoperasian Pasal 1 ayat 16,
didalamnya(Hamid, 2017). menganut dual system, yaitu
Mohammad Hatta sebagai salah konvesnional dan syariah, maknanya
seorang “Founding Father” pasal 33 masih ada nilai-nilai ribawi yang
UUD 1945, koperasi dijadikan sebagai terkandung dalam transaksi koperasi,
sokoguru perekonomian nasional sementara Islam mengharamkan qard
karena(Sitio, 2011: 131): (simpan pinjam) yang memiliki
1) Koperasi mendidik sikap self- kelebihan (riba), karenanya penelitian
helping. ini mencoba mentransformasi dan
2) Koperasi mempunyai sifat merekontruksi (mengkonversikan)
kemasyarakatan, di mana kegiatan koperasi simpan pinjam
kepentingan masyarakat harus (qard), sehingga transaksi simpan
lebih diutamakan daripada pinjam mendapatkan keberkahan,
kepentingan dri atau golongan sebab kehalalan SHU transaski tersebut.
sendiri. Hal ini menurut peneliti perlu diadakan
3) Koperasi digali dan Islamisasi akad dalam praktek koperasi
dikembangkan dari budaya asli di Indonseia, inilah yang menjadi alasan
bangsa Indonesia. lahirnya koperasi syariah di Indonesia
4) Koperasi menentang segala (HR. Bukhari, Mustofa, 1407 H/1987M:
paham yang berbau hadis no. 2312).
individualisme dan kapitalisme. Walaupun sebenarnya koperasi
Indonesia berpenduduk muslim tidak mesti harus berlebel syariah, akan
terbesar dunia, yaitu 87 % atau 235 juta tetapi kegiatan transaksinya yang harus
jiwa umat muslim. Keberadaan umat sesuai syariah, sehingga perlunya
muslim yang mayoritas tidak serta mengkonversi kegiatan koperasi
merta praktek perekonomian dalam simpan pinjam terutama dengan
masyarakat mengikuti kebanyakan prinsip nilai Islami, tanpa harus
idiologi keagamaan tersebut, tentu hal mengganti AD/ART akte Notaris
ini sangat miris, seolah-olah agama dengan yang baru, namun cukup
hanya tinggal nama tanpa perlu aplikasi menambah akad dalam setiap transaksi
walaupun hanya dalam kegiatan simpan pinjam.
muamalah. Sebagai contoh koperasi
sendiri yang di dirikan oleh mayoritas B. Rumusan Masalah
umat muslim melalui hukum Dari latar belakang diatas, maka
perundangan dan peraturan yang ada yang menjadi rumusan masalahnya
dengan berbadan hukum yang adalah bagaimanakah
dikeluarkan oleh Notaris, yaitu mengIslamisasikan koperasi Simpan
pembuatan AD/ART dengan akte Pinjam (mengkonversikan koperasi
Notaris, namun nyatanya masih simpan pinjam (qard) agar syar’i)?
cenderung konvensional, yaitu adanya
nilai-nilai ribawi yang masih C. Tujuan Penelitian
terkandung dalam transaksi koperasi, Sebagai tujuan penelitian ini
dibuktikan adanya persentasi kelebihan adalah untuk mengetahui transaksi
yang diberikan oleh kedua belah pihak koperasi simpan pinjam konvensional
(koperasi dan anggota) dalam setiap (qard ribawi) sehingga perlu di
transaksi simpan pinjam. Kendatipun Islamisasikan model transaksi
Islamisasi Koperasi Simpan Pinjam... (Nurhadi) 45

perjanjian simpan pinjamnya dengan dan mereka dikelilingi malaikat serta


teori akad syariah (non ribawi) atau Allah sebut-sebut mereka kepada
bahasa lainya mengkonversikan makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang
koperasi simpan pinjam (qard ribawi) lambat amalnya, hal itu tidak akan
dengan koperasi simpan pinjam dipercepat oleh nasabnya (HR Muslim:
berbasis Islami (qard syar’i). 2699, at-Turmudziy: 1930, 1425, 2945,
Abu Dawud: 4946, Ibnu Majah: 225 dan
Ahmad: II/ 252, 296, 500, 514. Berkata
TINJAUAN TEORITIS asy-Syaikh al-Albaniy Shahih).
A. Teori Koperasi
Rasullullah sallallhu‘alaihi Hadis diatas menjadi landasan
wasallam pernah mengatakan dalam teori koperasi secara Islami yaitu saling
hadisnya: tolong menolong antar sesama, hal ini
‫ب يَ ْوِم‬ ِ ‫ب الدُّنْيَا نَ َّفس هللاُ عَنْهُ ُك ْربَةً ِم ْن ُك َر‬
َ
ِ ‫ُم ْؤِم ٍن ُك ْربَةً ِم ْن ُك َر‬ dikuatkan dengan firman Allah swt
ِ ‫سر هللا َعلَي ِه ِِف الدُّنْيا و‬
،ِ‫اآلخ َرة‬ dalam surah al-Maidah ayat 2:
َ َ ْ ُ َ َّ َ‫س َر َعلَى ُم ْع ِس ٍر ي‬ َّ َ‫ َوَم ْن ي‬،‫ال ِْقيَ َام ِة‬
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu
ِ ‫ومن س ََت مسلِماً س ََتهُ هللا ِِف الدُّنْيا و‬
‫اآلخ َرةِ َوهللاُ ِِف عَ ْو ِن ال َْع ْب ِد َما‬ َ َ ُ َ َ ْ ُ َ َ ْ ََ dalam (mengerjakan) kebajikan dan
‫س فِْي ِه ِعلْم ًا‬ ُ
ِ َ‫َك طَ ِريْقاً يَلْت‬
‫م‬ َ َ ْ َ َ ‫َخ ْي‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ . ِ
‫ه‬ ِ ‫كاَ َن الْعب ُد ِِف َعو ِن أ‬
ْ َْ takwa, dan jangan tolong-menolong
ِ‫ت ِمن ب ي وت‬ ٍ ‫اجتَ َم َع قَ ْوٌم ِِف بَ ْي‬ ِ ِ ِ
ْ ‫ َوَما‬،‫َّل هللاُ به طَ ِريْقاً إ ََل ا ْْلَنَّة‬ِ dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
ْ ُُ ْ َ ‫َسه‬ dan bertakwalah kamu kepada Allah,
ُ‫السكِيْ نَة‬َّ ‫َت عَلَيْ ِه ْم‬ ِ ‫هللا ي تْ لُو َن كِتَاب‬
ْ ‫هللا َويَتَ َد َار ُس ْونَهُ بَيْ نَ ُه ْم إِالَّ نَ َزل‬ ِ
َ ْ َ Sesungguhnya Allah amat berat siksa-
،ُ‫ َوذَ َك َر ُه ُم هللاُ فِْي َم ْن ِع ْن َده‬،ُ‫ َو َح َّف ْت ُه ُم ال َْمالَئِ َكة‬،ُ‫الر ْْحَة‬ َّ ‫َوغَ ِشيَ ْت ُه ُم‬ Nya” (Depag RI, 2015: 156).
.‫سبُه‬ ِ ِ ْ ‫ومن بطَأِِف عَملِ ِه ََل يس ِر‬
َ َ‫ع به ن‬ ُْْ َ َ ْ ََ
Dipenghujung ayat 2 surah al-
Artinya : Dari Abu Hurairah
Maidah ada ungkapan “Bertakwalah
Radhiallahuanhu, dari Rasulullah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
amat berat siksa-Nya” ayat ini
Siapa yang menyelesaikan kesulitan
mengindikasi saling tolongnya adalah
seorang mu’min dari berbagai kesulitan-
sesuatu yang baik dengan cara yang
kesulitan dunia, niscaya Allah akan
baik, makna baik disini adalah sesuai
memudahkan kesulitan-kesulitannya
syariat Allah swt (syariat Islam)
hari kiamat. Dan siapa yang
(Nurhadi, 2017).
memudahkan orang yang sedang
Menurut undang undang RI No.17
kesulitan niscaya akan Allah mudahkan
tahun 2012, Koperasi adalah badan
baginya di dunia dan akhirat dan siapa
hukum yang didirikan oleh orang
yang menutupi (aib) seorang muslim
perseorangan atau badan hukum
Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan
koperasi, dengan pemisahan kekayaan
akhirat. Allah selalu menolong
para anggotanya sebagai modal untuk
hambanya selama hambanya menolong
menjalankan usaha, yang memenuhi
saudaranya. Siapa yang menempuh
aspirasi dan kebutuhan bersama di
jalan untuk mendapatkan ilmu, akan
bidang ekonomi, sosial, dan budaya
Allah mudahkan baginya jalan ke surga.
sesuai dengan nilai dan prinsip
Sebuah kaum yang berkumpul di salah
koperasi (Pasal 1 ayat 1).
satu rumah Allah membaca kitab-kitab
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Allah dan mempelajarinya di antara
mendefenisikan koperasiadalah
mereka, niscaya akan diturunkan
perserikatan yang bertujuan memenuhi
kepada mereka ketenangan dan
keperluan para anggotanya dengan cara
dilimpahkan kepada mereka rahmat,
46 Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 28 No. 2 Desember 2017

menjual barang keperluan sehari-hari kesejahteraan jasmaniah para


dengan harga murah (tidak bermaksud anggotanya (Chaniago, 2014 dan 2013).
mencari keuntungan) (Depdiknas, Menurut Munker, Koperasi
2015: 732). sebagai organisasi tolong-menolong
Koperasi secara etimologi berasal yang menjalankan “urus niaga” secara
dari kata “cooperation” dari bahasa kumpulan, yang berazaskan konsep
Inggris yang berarti kerjasama.Menurut tolong menolong. Aktifitas dalam urus
Bahasa koperasi didefinisikan sebagai niaga semata-mata bertujuan ekonomi,
wadah perkumpulan (asosiasi) bukan sosial yang di kandung gotong
sekelompok orang untuk tujuan royong (Sitio., dkk, 2011: 18).
kerjasama dalam bidang bisnis yang Menurut Miladenata, di dalam
saling menguntungkan di antara bukunya “histoire des Doctrines
anggota perkumpulan (Sihono, 2009: Cooprative” mengemukakan bahwa
116).Secara umum yang dimaksud koperasi terjadi atas produsen-
dengan koperasi adalah “Suatu badan produsen kecil yang tergabung secara
usaha bersama yang bergerak dalam sukarela untuk mencapai tujuan
bidang perekonomian, beranggotakan bersama, dengan saling bertukar jasa
mereka yang berekonomi lemah yang secara kolektif dan menanggung resiko
bergabung secara sukarela dan atas bersama, dengan mengerjakan sumber-
dasar persamaan hak, berkewajiban sumber yang di sumbangkan oleh
melakukan suatu usaha yang bertujuan anggota (Wirasasmita, dkk, 2010: 5).
untuk memenuhi kebutuhan para Menurut Soeriaatmadja, Koperasi
anggotanya”(Anoraga,2007: 1). Kata adalah suatu badan usaha yang secara
koperasi untuk pertama kalinya dikenal sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh
dalam Undang-Undang Nomor 79 tahun anggota yang adalah juga pelanggannya
1958 yang mengubah kata kooperasi dan dioperasikan oleh mereka dan
menjadi koperasi. Jadi, apabila hanya untuk mereka atas dasar nilai laba atau
dilihat dari asal katanya, koperasi dasar biaya(Hendrojogi, 2016: 21).
berarti “bekerja sama atau berusaha Menurut Margono
bersama-sama” (Suwandi, 2013: 11). Djojohadikoesoemo koperasi adalah
Koperasi adalah badan usaha Perkumpulan manusia seorang-orang
koperasi dimiliki oleh anggota, yang yang dengan sukanya sendiri bekerja
merupakan pemakai jasa (users). Fakta bersama untuk memajukan
ini membedakan koperasi dari badan ekonominya (Firdaus dkk, 2013 : 39).
usaha (perusahaan) bentuk lain yang Menurut Fay, Koperasi adalah
pemiliknya, pada dasarnya adalah para suatu perserikatan dengan tujuan
penanam modalnya (investor)(Ropke, berusaha bersama yang terdiri atas
2013:13). mereka yang lemah dan diusahakan
Chaniago, memberikan selalu dengan semangat tidak
defenisikan, “koperasi sebagai suatu memikirkan dari sendiri sedemikian
perkumpulan yang beranggotakan rupa, sehingga masing-masing sanggup
orang-orang atau badan hukum yang menjalankan kewajibannya sebagai
memberikan kebebasan masuk dan anggota dan mendapat imbalan
keluar sebagai anggota dengan bekerja sebanding dengan pemanfaatan mereka
sama secara kekeluargaan menjalankan terhadap organisasi
usaha untuk mempertinggi (http://laelatulafifah.blogspot.co.id dan
Hendrojogi, 2012: 22).
Islamisasi Koperasi Simpan Pinjam... (Nurhadi) 47

Koperasi adalah salah satu bentuk berdasarkan prinsip Mudharabah dan


tolong menolong dan kerja sama Wadi’ah.
kepada sesama anggotanya untuk saling Menurut Kasmir pengertian
menutupi kerugiannya (Suhendi, 2013). simpanan adalah: “Dana yang
Bertolakkan dari pemikiran para pakar dipercayakan oleh masyarakat kepada
diatas, dapat disimpulkan koperasi Bank dalam bentuk giro, deposito
adalah suatu organisasi yang berjangka, sertifkat deposito tabungan
beranggotakan orang-orang atau badan atau yang dapat dipersamakan dengan
hukum yang mempunyai tujuan itu.” (Kasmir, 2012: 61).
bersama dari rakyat kecil, yang Simpanan adalah dana yang
berbentuk suatu usaha, yang dipercayakan oleh anggota, calon
mempunyai nilai dan dioperasikan oleh anggota, koperasi-koperasi lain dan
mereka untuk mereka, agar mencapai atau anggotanya kepada koperasi,
tujuan bersama dengan konsep tolong- dalam bentuk tabungan dan simpanan
menolong secara kekeluargaan koperasi berjangka (Nurhadi, 2017).
menjalankan usaha untuk Simpanan berjangka adalah simpanan
meningkatkan kesejahteraan bersama di koperasi yang penyentorannya
(Nurhadi, 2017 dan Hasan, 2013:161). dilakukan sekali dan penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu
B. Koperasi Simpan Pinjam tertentu menurut perjanjian antara
Menurut Raiffeisen tujuan utama penyimpan dan dengan koperasi yang
koperasi adalah untuk bersangkutan (K. Mofu, 2013: 71).
memepersatukan petani agar mereka Menurut Mulyono pinjaman kredit
dapat saling membantu melalui adalah suatu penyerahan uang atau
kegiatan simpan-pinjam (Baswir, 2016: tagihan yang dapat dipersamakan
14). Simpan pinjam dalam koperasi dengan itu (pinjaman), berdasarkan
disebut koperasi kredit yang sering persetujuan atau kesepakatan pinjam
disebut “Credit Union” adalah koperasi meminjam antara koperasi dengan
yang mempunyai usaha tunggal, yakni pihak lain yang mewajibkan pihak
simpan-pinjam sebagai usaha atau peminjam untuk melunasi hutangnya
bisnis utamanya (Mutis, 2012: 60). setelah jangka waktu tertentu dengan
Menurut Undang-Undang No.17 bunga jumlah imbalan ataupembagian
Tahun 2012, pengertian simpanan hasil keuntungan (Mulyono, 2012:
adalah: “Sejumlah uang yang disimpan 12).Sedangkan yang dipersamakan
oleh anggota kepada koperasi simpan dengan pinjaman adalah kredit,
pinjam, dengan memperoleh jasa dari menurutnya kredit berasal dari bahasa
koperasi simpan pinjam sesuai dengan Yunani Credereyang berarti
perjanjian“ (Pasal 1 ayat 13). kepercayaan atau dalam bahasa Latin
Menurut Fatwa Dewan Syari’ah Creditum yang berarti kepercayaan
Nasional No: 02/Dsn-Mui/Iv/2000, akan kebenaran (Kasmir, 2011: 72).
tabungan/simpanan terdiri dari dua Pinjman kredit menurut Rivai bahwa
jenis: 1).Tabungan yang tidak istilah kredit berasal dari bahasa latin,
dibenarkan secara syari’ah, yaitu credo, yang berarti I believe, I trust,
tabungan yang berdasarkan saya percaya atau saya menaruh
perhitungan bunga. 2).Tabungan yang kepercayaan (Rivai, 2013: 197).
dibenarkan, yaitu tabungan yang Pinjaman adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat di persamakan
48 Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 28 No. 2 Desember 2017

dengan itu, berdasarkan persetujuan dan manfaat dari produk ini dapat
atau kesepakatan pinjam meminjam dirasakan oleh semua pihak. Dan dana
antara koperasi dengan pihak lain yang nasabah yang mengendap akan dikelola
mewajibkan pihak peminjam untuk secara syariah oleh BMT Cita Sejahtera,
melunasi hutangnya setelah jangka sehingga nasabah akan merasa aman
waktu tertentu disertai dengan dunia dan akhirat. Dalam hal ini pihak
pembayaran sejumlah imbalan, BMT Cita Sejahtera dalam
termnya adalah kredit (K. Mofu, 2013: melaksanakan operasionalnya sesuai
70 dan Mahmoedin, 2012: 2). dengan ketentuan syariah dan juga
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam sesuai berlandaskan Fatwa Dewan
adalah kegiatan yang dilakukan untuk Syariah Nasional (Skripsi M. Arizan,
menghimpun dana dan 2008).
menyalurkannya melalui kegiatan Penelitian berjudul: Tinjauan
usaha simpan pinjam dari dan untuk Hukum Islam Terhadap Simpan Pinjam
anggota koperasi yang bersangkutan, Di Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah BMT
calon anggota koperasi yang Nuansa Umat Kecamatan Gapura
bersangkutan, koperasi lain dan atau Kabupaten Sumenep Propinsi Jawa
anggotanya (Nurhadi, 2017). Timur (Mu’amalat Fakultas Syari’ah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2009). Dalam hasil
C. Penelitian Terdahulu penelitian berkenaan dengan akad yang
Penelitian berjudul: Praktek digunakan oleh KJKS BMT NU sudah
Simpan Pinjam Baitul Maal Wattamwil mengalami pembaharuan sistem dan
(BMT) Cita Sejahtera Menurut Ekonomi model transaksi sehingga setiap akad
Syariah (Konsentrasi Perbankan yang dilakukan oleh nasabah sudah
Syariah Program Studi Muamalah sesuai dengan prinsip akad dalam
Fakultas Syariah Dan Hukum hukum Islam.Sedangkan sistem bagi
Universitas Islam Negeri Syarif hasil dalam prakteknya tidak
Hidayatullah Jakarta 1429 H/2008 M). mengandung unsur garar, maisir
Hasil penelitian praktek simpan pinjam (spekulasi) danriba (baik riba qard)
yang dijalankan oleh BMT Cita maupun ribanasi’ah) dan unsur-unsur
Sejahtera sesuai dengan ekonomi yang bertentangan dengan syari’at
syariah.Dimana pelaksanaan simpan Islam. Di samping itu di dalam struktur
pinjam yang dipraktekkan oleh BMT KJKS BMT NU terdapat dewan syara’
Cita Sejahtera tidak memberatkan yang mengawasi produk-produk KJKS
anggotanya dan dari prinsip BMT Cita BMT NU dari segi keabsahannya dalam
Sejahtera itu sendiri mencerminkan hukum Islam (Skripsi Saifullah, 2009).
prinsip ekonomi syariah.Salah satunya Kedua penelitian diatas (M.Arizan
seperti pinjaman wadi’ah yang dan Saifullah) adalah penelitan yang
dipraktekkan oleh BMT Cita Sejahtera. kategori koperasi syariah sebagai
Dimana dibuktikan dengan adanya bagian dari lembaga keuangan syariah
jaminan bahwa dana tabungan wadi’ah non bank, hasilnya menunjukkan
tersebut dapat ditarik setiap saat oleh keduan koperasi tersebut sesuai
pemilik rekening tabungan wadi’ah. Ini syariah dengan meihat dari klausul
semua dimaksudkan agar salah satu akad dan prakteknya, baik kesesuaian
pihak baik nasabah maupun penyimpan dengan prinsip syariah atau karena
(BMT) tidak ada yang merasa dirugikan sudah mengalami perubahan akad
Islamisasi Koperasi Simpan Pinjam... (Nurhadi) 49

dalam transaksi pinjam meminjamnya koperasi-koperasi yang ada. Dan dalam


dengan konsep syariah. Sedangkan Undang-undang Perkoperasian pun
yang membedakan penelitian ini adalah belum diatur secara jelas (Skripsi Kaffi
berkaitan koperasi simpan pinjam yang Wanatul Ma’wa, 2013).
masih konvensional (klausul kontrak Penelitian diatas mencoba
ribawi) dengan hijrah ke akad Islam, membandingakan dua model koperasi,
sedikit agak mirip dengan penelitian yaitu sistem syariah dengan
kedua (Saifullah), yaitu berkenaan konvensional, yang tentunya berbeda
dengan perubahan akad. dalam prinsip, sedangkan penelitian ini
Penelitian berjudul: Analisis adalah berkaitan koperasi simpan
Perbandingan Antara Koperasi Simpan pinjam yang masih konvensional
Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan (klausul kontrak ribawi) dengan hijrah
Syariah Baitul Maal Watamwil ke akad Islam tanpa mengurangi
(Kementerian Pendidikan Dan keuntungan pada koperasi tersebut
Kebudayaan Universitas Brawijaya (konversi) koperasi simpan pinjam
Fakultas Hukum Malang 2013). Hasil dengan tambahan akad atau merubah
penelitian pada prinsipnya sangatlah AD/ART.
berbeda, dimana Koperasi Simpan
Pinjam berbasis konvensional
sedangkan Koperasi Jasa Keuangan D. Model Penelitian
Syariah Baitul Maal wa Tamwil berbasis Penelitian pada umumnya terdiri
syariah. Secara yuridis, koperasi dari dua model, yaitu model penelitian
tersebut menggunakan Keputusan kualitatif dan kuantitatif. Secara
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan sederhana penelitian kuantitatif adalah
Menengah Nomor penelitian yang menyingkap hasil
91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang penelitian dengan kuanti (angka)
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha sebagai alat ukur (pengambilan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah sebagai kesimpulan), bahasa lain disebut
payung hukum dalam melaksanakan dengan penelitian positivism
kegiatannya. Dalam prakteknya, (matematik statistic) (Sugiono, 2017:
kegiatan usaha koperasi ini sama 13).Sedangakan penelitian kualitatif
dengan Koperasi Simpan Pinjam dan adalah penelitian postpositivistik
juga memiliki kemiripan dengan konsep (tanpa angka), artistik interpretive
kegiatan perbankan syariah. Sehingga research (analogi deskriptif filosofis)
dengan mengambil permasalahan (Sugiono, 2017: 13). Maka dari dua
dengan menganalisis perbandingan jenis model diatas, pada penelitian ini,
antara Koperasi Simpan Pinjam dengan peneliti menggunakan model penelitian
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul yang pertama, yaitu penelitian kualitatif
Maal wa Tamwil, dapat diketahui (deskriptif analisis).
persamaan dan perbedaan antara
keduanya. Hal ini bertujuan agar
supaya pemerintah dapat memberikan METODE PENELITIAN
perlindungan hukum dalam hal ini A. Jenis Penelitian
Undang-undang bagi Koperasi Jasa Jenis atau pendekatan penelitian
Keuangan Syariah Baitul Maal wa pada umumnya terbagi menjadi dua,
Tamwil, sebab pada konsepnya yaitu jenis penelitian observasi risert
Koperasi ini merupakan jenis baru dari dan library risert.Merujuk pada model
50 Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 28 No. 2 Desember 2017

penelitian yang digunakan dalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)


penelitian ini, maka jenis penelitian ini (PPHIMM, 2016 dan PKHI, 2015).
adalah penelitian dengan pendekatan
library risert (kepustakaan) atau dalam ANALISIS DAN PEMBAHASAN
ilmu hukum disebut dengan normatif A. Koperasi Simpan Pinjam
risert(Mukhtar, 2013: 6). Konvensional dan Syariah.
Koperasi konvensional adalah
B. Sumber Data koperasi yang berlaku secara umum
Sumber data dalam penelitian ini sesuai dengan ketentuan perundangan
adalah klausul perjajian simpan pinjam tentang koperasi, juga defenisi koperasi
yang peneliti miliki dan klausul baku secara umum yang telah peneliti
(kontrak baku) koperasi simpan pinjam tuangkan dalam pembahasan
yang berada dalam buku-buku tentang sebelumnya pada dasarnya adalah
koperasi, juga kontrak baku utang bentuk koperasi konvensional.
piutang (kredit) dalam hukum kontrak Sedangkan koperasi syari’ah juga
konvensonal. memiliki pengertian yang sama yang
kegiatan usahanya bergerak dibidang
C. Teknik Pengumpulan Data dan pembiayaan, investasi, dan simpanan
Teknik Analisis Data sesuai pola bagi hasil (syariah), atau
Metode pengumpulan datanya lebih dikenal dengan koperasi jasa
adalah secara deskriptif kaulitatif dan keuangan syariah (DepKoper, 2014:
teknis analisis datanya adalah memakai 80).
metode contents analisis, menurut Menurut Kementrian Koperasi
Berelson & Kerlinger, analisis isi UKM RI tahun 2009, menyatakan
merupakan suatu metode untuk bahwa: “Koperasi Jasa Keuangan
mempelajari dan menganalisis Syariah adalah Koperasi yang kegiatan
komunikasi secara sistematik, objektif, usahanya bergerak dibidang
dan kuantitatif terhadap pesan yang pembiayaan, investasi, dan simpanan
tampak (Kriyantono, 2010: 232-233 sesuai dengan pola bagi hasil
dan Kholil, 2016: 51 juga Umar, 2012: (Syariah).” (Kemenkoper UKM RI Pasal
44) dan Filsafat Ilmu (mendefenisikan 1).
kajian isi sebagai teknik penelitian Pengertian umum dari Koperasi
untuk keperluan mendeskripsikan syariah adalah Koperasi syariah adalah
secara objektif, sistematis dan badan usaha koperasi yang
kuantitatif tentang menifestasi menjalankan usahanya dengan prinsip-
komunikasi) (Muhajir, 2016: 76-77) prinsip syariah. Apabila koperasi
dan Logika, logika diturunkan dari kata memiliki unit usaha produktif simpan
sifat “Logike” (Bahasa Yunani) yang pinjam, maka seluruh produk dan
berhubungan dengan kata benda operasionalnya harus dilaksanakan
“Logos” yang artinya fikiran (deduktif & dengan mengacu kepada fatwa Dewan
Induktif) (Affan, 2012:1). Sedangkan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
alat analisisnya adalah hukum kontrak Indonesia.
Islam atau Kompilasi Hukum Ekonomi Menurut Sayyid Sabiq keberadaan
Syariah (KHES) tentang akad kontrak, koperasi syariah pada hakekatnya
juga teori kontrak syariah dalam fiqih merupakan sebuah konversi dari
muamalah iqtishadiyah (ekonomi)serta koperasi konvensional dengan
menambahkan muatan berupa prinsip-
Islamisasi Koperasi Simpan Pinjam... (Nurhadi) 51

prinsip koperasi atau musyarakah yang pada usaha-usaha pengumpulan dan


sesuai dengan syariat Islam dan penyaluran dana yang non profit,
peneladanan terhadap prilaku ekonomi sepertizakat, infak dan shadaqah.
yang dilakukan Rasulullah dan para Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha
sahabatnya (Sabiq, 2017: 177). Konsep pengumpulan dana dan penyaluran
koperasi syariah dalam tinjuan hukum dana komersil (Aziz dkk, 2010:
Islam adalah muamalah syirkah 115).Secara konseptual, BMT atau
maufawadhah, adalah kerjasama dua koperasi syari’ah memiliki dua fungsi :
orang atau lebih untuk melakukan Baitul Tamwil (Bait = Rumah, at Tamwil
suatu usaha dengan persyaratan: (1) = Pengembangan Harta), melakukan
modal masing-masing sama besarnya, kegiatan pengembangan usaha-usaha
(2) mempunyai kesamaan wewenang produktif dan investasi dalam
untuk mengelola, (3) masing-masing meningkatkan kualitas ekonomi
anggota beragama yang sama,dan (4) pengusaha mikro dan kecil terutama
masing-masing memiliki hak untuk dengan mendorong kegiatan menabung
bertindak atas nama koperasi tersebut dan menunjang pembiayaan kegiatan
(Sabiq, 2017: 177). ekonominya. Baitul Maal (Bait = Rumah,
Secara syiasyah al-Dauliyah Maal = Harta), menerima titipan dana
landasan normatif hukum koperasi zakat, infak dan shadaqah serta
syariah adalah al-Qur’an dan Sunnah, mengoptimalkan distribusinya sesuai
serta Pancasila dan Undang Undang dengan peraturan dan amanahnya
Dasar 1945.Sedangkan azasnya adalah (Widodo, dkk, 2016: 83).
tolong menolong (gotong royong). Ayat Koperasi Syariah secara teknis
al-Qur’an yang dijadikan dasar dalam bisa dibilang sebagai koperasi yang
pelaksanaan koperasi adalah surah prinsip kegiatan, tujuan dan kegiatan
Shad: 24, yang artinya: “.....dan usahanya berdasarkan pada syariah
Sesungguhnya kebanyakan dari orang- Islam yaitu Al-quran dan Assunnah.
orang yangberserikat itusebahagian Berdasarkan hal tersebut, maka
mereka berbuat zalim kepada koperasi syariah tidak diperkenankan
sebahagianyang lain, kecuali orang- berusaha dalam bidang-bidang yang
orang yang beriman dan mengerjakan didalamnya terdapat unsur-unsur riba,
amal yang saleh ....”.juga hadits Nabi maysir dan gharar. Secara umum
saw, yang artinya: “Dari Abi Huraiurah produk koperasi syariah (BMT) dalam
ra. Bahwasanya Nabi saw bersabda, rangka melaksanakan fungsinya
sesungguhnya Allah berfirman: “Aku tersebut dapat diklasifikasikan menjadi
adalah orang yang ketiga daridua orang empat hal yaitu:a). Produk
yang berserikat selama salah seorang di penghimpunan dana (funding); b).
antaranya tidak menghianati yang lain, Produk penyaluran dana (lending); c).
maka apabila berkhianat salah seorang Produk jasa; d). Produk tabarru’:
di antara keduanya, saya keluar dari ZISWAH (Zakat, Infaq, Shadaqah,
perserikatan keduanya” (HR. Abu Wakaf, dan Hibah)(Djazuli dkk, 2012:
Dawud). 191-192 dan Ridwan, 2014: 166).
Istilah koperasi syariah di
Indonesia lebih dikenal dengan BMT.
Baitul Mal WaTamwil (BMT) terdiridari
dua istilah, yaitu baitul mal dan baitut
tamwil. Baitul maal lebih mengarah
52 Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 28 No. 2 Desember 2017

B. Transformasi dan Rekontruksi kehormatannya. Barangsiapa


Islamisasi Klausul Kontrak (akad) yang terjerumus dalam perkara
Perjanjian Simpan Pinjam syubhat, maka ia bisa terjatuh
Koperasi Konvensional pada perkara haram. (HR.
(Konversi). Bukhari no. 2051 dan Muslim no.
Koperasi simpan pinjam 1599)
konvensional pada umumnya Secara konseptual koperasi
menggunakan prinsip regulasi lembaga simpan pinjam memiliki dua kegiatan,
keuangan konvensional, yang tidak yaitu simpanan dan pinjaman.Transaksi
terlepas dengan konsep bunga (ribawi). simpanan pada umumnya tidak
Simpanan anggota dianggap investasi menggunakan kontrak, namun hanya
yang menghasilkan uang (keuntungan) kesepakatan yang tertuang dalam
dengan persentasi sesuai kesepakatan AD/ART koperasi.Ada beberapa istilah
(SHU). Sisa hasil usaha (SHU) kesanya simpanan dalam koperasi, yaitu
adalah tidak ribawi, karena mirip simpanan pokok, simpanan wajib dan
dengan bagi hasil dalam konsep simpanan suka rela.Simpanan pokok
syariah. Namun SHU itu adalah hasil adalah simpanan yang diberlakukan
dari transaksi ribawi yang dibagikan ke ketika awal masuk menjadi anggota
anggota koperasi, tentunya tidak koperasi.Simpanan wajib adalah
terlepas dari nilai ribawi itu sendiri, simpanan yang dibayarkan setiap
kalaupun tidak sampai ke tingkat itu, kalinya dalam regulasi koperasi sesuai
minimal subhat. Sebagai buktinya, ketentuan dan kesepakatan koperasi
bahwa keuntungan koperasi simpan yang tertuang dalam AD/ART, pada
pinjam adalah perputaran dana umumnya setiap bulan (bulanan), hal
koperasi kepada anggota yang ini diberlakukan untuk setiap angggota
meminjam (kredit) atau pinjaman koperasi tanpa terkecuali (pengurus
angsuran dengan bunga 5-20 % sesuai koperasi).Simpanan suka rela adalah
kesepakatan dalam AD/ART koperasi semacam tabungan tanpa ikatan atau
tersebut. Percampuran halal dan haram titipan tidak mengikat, maksudnya
tersebut menjadi subhat, hukum asal sewaktu-waktu dana simpanan suka
tetap haram (riba), hal ini sesuai rela tersebut bisa di tarik/diambil oleh
dengan hadis Nabi saw: si penyimpan, berkaitan dengan
‫َم ُه َّن‬ ٌ ‫ِي َوبَ ْي نَ ُه َما ُم ْشتَبِ َه‬
ُ ‫ات الَ يَ ْعل‬ ٌ‫إ ِِ َّن ا ْْلَالَ َل بَِن‬
ٌ‫ِي َوإِ َّن ا ْْلََر َام بَِن‬ jumlahnya tidak dibatasi, sesuai
‫ض ِه َوَم ْن‬ ِ ‫استَ ْْبأَ لِ ِدينِ ِه و ِعر‬ ِ ُّ ‫َّاس فَم ِن اتَّ َقى‬ ِ ِ kerelaan anggota tersebut. Ketentuan
ْ َ َ ْ ‫الشبُ َهات‬ َ ِ ‫َكثريٌ م َن الن‬ keuntungan yang didapat dari
ِ ‫الشب َه‬
‫ات َوقَ َع ِِف ا ْْلََر ِام‬ ُ ُّ ‫َوقَ َع ِِف‬ simpanan hanya tertuang dalam
AS/ART saja tanpa ada kontrak secara
Artinya: “Sesungguhnya yang halal itu individual sebagai bukti, kendatipun
jelas, sebagaimana yang haram setiap anggota koperasi pada umumya
pun jelas. Di antara keduanya telah memiliki buku AD/ART dan
terdapat perkara syubhat -yang buku/kartu keanggotaan koperasi, yang
masih samar- yang tidak termaktub didalamnya, nomor
diketahui oleh kebanyakan keanggotaan dan buku simpanan
orang. Barangsiapa yang pinjaman, mirip dengan buku tabungan
menghindarkan diri dari perkara bank.
syubhat, maka ia telah Hukum Islam (bisnis syariah)
menyelamatkan agama dan memandang simpanan ketiga kategori
Islamisasi Koperasi Simpan Pinjam... (Nurhadi) 53

tersebut diatas masih dalam batasan ‫ض َج َّر َمنْ َف َعةً فَ ُه َو ِرًب‬ٍ ‫ُك ُّل قَ ْر‬
dibolehkan, artinya tidak melanggar Artinya: “Setiap piutang yang
konsep syariah.Dalam bisnis syariah mendatangkan kemanfaatan
simpanan itu menggunakan konsep (keuntungan), maka itu adalah
musyarakah (syirkah) atau riba” (Ibnu Taimiyah, 29/533;
mudharabah (bagi hasil) dan wadiah Mudjib, 2014; Rahman, 2016
(titipan) bahkan qard al-hasan dan Qardhawi, 2014).
(pinjaman anggota kepada koperasi Ibnu Qudamah membawakan sebuah
tanpa imbalan). Maka simpanan pokok fasal:
dan wajib koperasi, dalam tinjauan ٍ ‫ بِغَ ِْري ِخ َال‬، ٌ‫ فَ هو حرام‬، ُ‫ط فِ ِيه أَ ْن ي ِزي َده‬
.‫ف‬ َ ‫ض َش َر‬ ٍ ‫َوُك ُّل قَ ْر‬
syariah adalah kategori simpanan ََ َُ َ
mudharabah (bagi hasil), sedangkan Artinya: “Setiap piutang yang
simpanan suka rela termasuk dalam mensyaratkan adanya tambahan,
simpanan wadiah (titipan amanah tidak maka itu adalah haram. Hal ini
terikat) dan qard al-hasan (simpanan tidak ada perselisihan di antara
lillahi ta’ala). Islamisasi koperasi para ulama.” (Ibnu Qudamah,
simpan pinjam kaitanya dengan 9/104).
simpanan adalah transformasi dan
rekontruksi dengan cara menjelaskan Hal yang serupa juga dikatakan
secara jelas dan rinci dalam kontrak oleh Imam Asy Syairazi Asy Syafi’i.
(akad) atau AD/ART atau akad Beliau mengatakan, “Diriwayatkan dari
tambahan, antara anggota dengan Abu Ka’ab, Ibnu Mas’ud, dan Ibnu
koperasi prinsip yang digunakan, yaitu ‘Abbas ra, mereka semua melarang
beberapa pilihan prinsip mudharabah piutang yang di dalamnya terdapat
atau wadiah atau keduanya keuntungan. Alasannya, karena utang
(mudharabah dan wadiah) atau bisa piutang adalah untuk tolong-menolong
juga qard al-hasan. (berbuat baik) atau utangan dalam
Pinjaman koperasi konvensional rangka berbuat baik kepada sesame
pada umumya menggunakan sistem yang membutuhkan tanpa ada
persentasi keuntungan (bunga), kelebihan (qard al-hasan). Jika
sebagaimana disebutkan diatas, yaitu 5- dipersyaratkan adanya keuntungan,
20 % keuntungan koperasi yang maka akad utang piutang berarti telah
diminta kepada anggota yang keluar dari tujuannya (yaitu untuk
meminjam, hal ini tidak dibenarkan tolong menolong)” (Asy Syairazi Asy
dalam bisnis syariah. Konsep pinjam Syafi’I, 2/81). Hukumnya pun menjadi
meminjam (pinjaman) atau utang haram (riba).
piutang (utang), dalam bahasa fiqih Islamisasi (konversi) pinjaman
disebut qard, dalam Islam (utang qard) dalam koperasi adalah
pengembalianya tidak dibenarkan merubah secara jelas dan rinci kontrak
melebihi dari pinjaman atau (akad) atau AD/ART, transformasi dan
utang(Rasjid, 2015: 290), kelebihnya rekontruksi dengan prinsip qardh al-
disebut dengan riba(Raharjo, 2012: hasan (pinjaman yang baik tanpa ada
603; DepdikNas, 2014: 955; Rahman, kelebihan). Inilah sebenarnya konsep
2015: 85; Antonio, 2009: 59; tolong-menolong yang diajarkan Islam,
Fachruddin, 2016: 62; Sukarja, et al., sesuai dengan nash qur’an dan sunnah:
ِ‫ض‬
2015: 34 dan Sabiq: 147), hal ini ً‫ض َعافًا َكثِ َرية‬
ْ َ‫اع َفهُ لَهُ أ‬ َ ُ‫سنًا فَي‬
َ ‫ضا َح‬ َّ ‫ض‬
ً ‫اَّللَ قَ ْر‬ ُ ‫َم ْن ذَا الَّ ِذي يُ ْق ِر‬
berdalil dengan kaedah fiqih: ‫ط َوإِل َْي ِه تُ ْر َجعُو َن‬
ُ‫س‬ ُ ِ‫اَّللُ يَ ْقب‬
ُ ‫ض َويَ ْب‬ َّ ‫َو‬
54 Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 28 No. 2 Desember 2017

Artinya: “Siapakah yang mau memberi sudah memberikan solusi dalam meraih
pinjaman kepada Allah, dan mendapatkan keuntungan yang
pinjaman yang baik halal sebanyak-banyaknya serta
(menafkahkan hartanya di jalan mengandung keberkahan.
Allah), maka Allah akan Secara umum tujuan didirikanya
meperlipat gandakan koperasi untuk mensejahterakan
pembayaran kepadanya dengan seluruh anggota, baik yang menyimpan
lipat ganda yang banyak. Dan ataupun yang meminjam, dengan cara,
Allah menyempitkan dan yang menyimpan mendapatkan bagi
melapangkan (rezki) dan hasil (SHU) dari koperasi, yang
kepada-Nya-lah kamu meminjam mendapatkan kemudahan
dikembalikan.”(QS. Al-Baqarah: dalam memenuhi kebutuhan hidup,
245). baik konsumtif maupun produktif
(modal usaha).
juga bersabda Nabi saw: Islamisasi (konversi) dari tujuan
ً‫ص َدقَتِ َها َم َّرة‬ ً ‫ض ُم ْسلِ ًما قَ ْر‬ ِ ِ
َ ‫ِي إِالَّ َكا َن َك‬
ِ ْ َ‫ضا َم َّرت‬ ُ ‫َما م ْن ُم ْسل ٍم يُ ْق ِر‬ koperasi didirikan dengan cara
Artinya: “Setiap muslim yang merubah kegiatan pinjaman koperasi
memberikan pinjaman kepada dari pinjaman bunga ribawi menjadi
sesamanya dua kali, maka dia pinjaman konsep mencari keuntungan,
itu seperti orang yang dengan cara transformasi dan
bersedekah satu kali.”(HR. Ibnu rekontruksi kontrak akad atau akad
Majah II/812 No.2430.Hadits tambahan dengan menggunakan prinip
ini di-hasan-kan oleh Al-Albani musyarakah mudharabah (syirkah
di dalam Irwa’ Al-ghalil Fi mudhrabah, syirkah wujuh dan syirkah
Takhrij Ahadits manar As-sabil mufawadhah), murabahah dan ijarah.
(dari Ibnu Mas’ud No.1389). keteranganya sebagi berikut:
Para ulama kaum muslimin telah Pertama: Prinsip syirkah mudhrabah
berijma’ (sepakat) tentang (bagi hasil) atau syirkah
disyariatkannya hutang piutang wujuh dan mufawadhah,
(peminjaman) dalam rangka tolong- digunakan pada transaksi
menolong (qard al-hasan). Namun pinjaman anggota koperasi
muncul kendala, yaitu darimana yang dipergunakan oleh
keuntungan akan diperoleh koperasi anggota untuk
dan jasa untuk pengurus koperasi?. mengembangkan usaha atau
Maka kalau konsep koperasi hanya modal usaha (kebutuhan
meminjamkan dengan qardh al-hasan produktif) (Yeni, 2012: 236).
(tolong menolong) saja, akan Keuntungan koperasi
mengakibatkan koperasi tidak diperoleh dari usaha bersama
berkembang, sementara koperasi antara anggota koperasi dan
tersebut hanya melakukan kegiatan koperasi, yaitu hasil dari bagi
simpan pinjam, maka yang ada justru hasil pengembangan usaha
pailit (bangkrut) koperasi tersebut. anggota koperasi dan
Tentunya koperasi sebagai soko guru pemberian modal usaha
perekonomian masyarakat Indonesia anggota koperasi yang
tidak terwujud, maka tentunnya dikembangkan oleh anggota
keuntungan koperasi tidak harus koperasi (diproduktifkan
dengan konsep qard al-hasan, Islam dalam bentuk usaha). Agar
Islamisasi Koperasi Simpan Pinjam... (Nurhadi) 55

lebih pleksibel koperasi No.9/19/PBI/2007 jo. PBI


dalam mendapatkan No.10/16/PBI/2008; Pasal 19
keuntungan dan anggota Undang-Undang Nomor 21
koperasi sebagai peminjam Tahun 2008 tentang
lebih amanah dan Perbankan Syariah dan Pasal
bertanggung jawab dengan 1 ayat (13) Undang-undang
pinjamannya, lalu nomor 10 tahun 1998 tentang
mengusahakan pinjaman perbankan). Prinsip
(modal) tersebut dengan Murabahah yang paling
semaksimal mungkin, maka pleksibel adalah murabaha bil
koperasi menetapkan margin wakalah (Fatwa Dewan
keuntungan di awal, misalnya Syariah Nasional Nomor:
5-15 % margin keuntungan 04/DSN-MUI/IV/2000 dan
koperasi, dijumlahkan dengan Nomor: 34/DSN-70
besarnya pinjaman, lalu MUI/IX/2002).
dibagi tenor pinjaman, Ketiga: Prinsip ijarah bil wakalah
mislanya 10 bulan atau sesuai atau wakalah bil ujrah (upah
kesepakatan(PBI No. jasa atau ongkos) (Fatwa
7/46.PBI/2005 dan fatwa Dewan Syariah Nasional
DSN No. 7/DSN-MUI/IV/2000 Nomor: 34/DSN-70
tentang pembiayaan MUI/IX/2002) digunakan
Mudharabah). pada transaksi pinjaman
Kedua: Prinsip murabahah (jual beli) anggota koperasi yang
digunakan pada transaksi dipergunakan oleh anggota
pinjaman anggota koperasi untuk kebutuhan selain
yang dipergunakan oleh produktif dan konsumtif,
anggota untuk kebutuhan misalnya membayar uang
konsumtif (Prabowo, 2012: sekolah, kuliah, hutang,
25-26). Keuntungan koperasi berobat dan
diperoleh dari transaksi jual lainya.Keuntungan koperasi
beli atara koperasi dengan diperoleh dari upah jasa dari
anggota koperasi sebagai perwakilan untuk
peminjam untuk kebutuhan membayarkan uang sekolah,
konsumtif. Dengan cara kuliah, hutang, berobat dan
koperasi membelikan lainya. Untuk memudahkan
kebutuhan konsumtif anggota kedua belah pihak yaitu
yang meminjam, lalu koperasi dan anggota
menjualnya kembali ke koperasi sebagai peminjam,
anggota peminjam dengan maka ditentukan upah jasa
harga beli beserta besarnya (ongkos) diawal, misalnya
keuntungan (margin) yang dengan margin 5-10 % dari
telah disepakati (secara pinjaman atau sesuai
transparan), misalnya 5-15 % kesepatan, yang biasanya
margin keuntungan.(PBI prinsip ini lebih rendah
Nomor 10/17/PBI/2008 margin keuntunganya
tentang Produk Bank Syariah daripada dua prinsip diatas
dan Unit Usaha Syariah; PBI (mudharabah dan
56 Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 28 No. 2 Desember 2017

murabahah) (fatwa DSN NO: bisa dengan akad wadiah dan qard al-
10/DSN-MUI/IV/2000). hasan, tiga yang pertama untuk
simpanan dan juga pinjaman produktif,
Ketiga cara tersebut dalam rangka sedangkan untuk pinjaman konsumtif
mengkonversikan koperasi simpan juga pembiayaan, dapat memakai akad
pinjam agar sesuai syariah sangat qardh al-hasan, murabahah
sesuai dengan nilai prinsip koperasi (murabahah bil wakalah) dan ijarah
dalam UU No 17 tahun 2012, yaitu (wakalah bil ujrah).
kekeluargaan, menolong-menolong,
bertanggung jawab, demokrasi, B. Saran
persamaan, berkeadilan, kemandirian, Penelitian ini diharapkan dapat
jujur, terbuka dan kepedulian. menjadi masukan dan cambuk
sekaligus pertimbangan bagi peserta
SIMPULAN DAN SARAN koperasi simpan pinjam, kiranya
A. Simpulan Penelitian mentransformasi dan merekontruksi
Islamisasi koperasi simpan (konversikan) dengan menambah akad
pinjam, yang berkaitan dengan tambahan dalam setiap transaksi
simpanan adalah transformasi dan koperasi simpan pinjam dengan cara
rekontruksi dengan cara menjelaskan mengislamisasikanya, sebelum datang
secara jelas dan rinci dalam rapat azab Allah pelaku riba. Nauzubillah.
anggota, sesuai dengan nilai prinsip
koperasi UU No 17 tahun 2012, yaitu C. Keterbatasan Penelitian
kekluargaan, menolong-menolong, Penelitian ini adalah penelitian
bertanggung jawab, demokrasi, kualitatif library, maka peneliti
persamaan, berkeadilan, kemandirian, mengalami keterbatasan untuk
jujur, terbuka dan kepedulian, yang ini mencantumkan data-data dan contoh-
semua nilai-nilai Islam, namun harus di conoh klausul kontrak (akad) AD/ART
aplikasikan dalam transaksi simpan koperasi simpan pinjam sebagai data
pinjam koperasi dengan cara membuat penelitian dan keterbatasan ilmu
kontrak (akad) tambahan ketika peneliti dalam mendapatkan penelitian
melakukan transaksi, tanpa harus juga memperoleh penelitian yang sama
merubah badan hukum koperasi dan yang lebih lengkap, bagaimana koperasi
AD/ART koperasi. Sedangkan akad tersebut memberikan bagi hasilnya
tambahanya adalah syirkah (kecuali koperasi syariah), juga
mudharabah atau syirkah wujuh keterbatasanya juga dibatasi pada
maupun syirkah mufawadhah bahkan ketentuan penulisan artikel jurnal.

DAFTAR PUSTAKA
Affan, Afraniati. 2012. Filsafat Logika. Azka Padang. Padang.
Agama RI, Depertemen. 2005. al-Qur’an dan Terjemhanya. Toha Putra. Semarang.
Anoraga, Pandji. 2007. Dinamika Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta.
Antonio, Syafi'i. 2009. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Tazkia Institut.
Jakarta.
As-Syairozi.T.th. Al-Muhazzab. Maktabah Ilmiyah. Mesir.
Aziz, Abdul dan Ulfah, Mariyah.2010. Kapita Selekta Ekonomi Islam
Kontemporer.Alfabeta. Bandung.
Baswir, Revrisond. 2015. Koperasi Indonesia. Edisi. I. BPFE. Yogyakarta.
Islamisasi Koperasi Simpan Pinjam... (Nurhadi) 57

Bukhari al-Jak”fi, Muhammad bin Isma’il abu “abdullah, tahqiq: Mustofa. 1407 H-
1987M.al-Jami sahih al-Muhtasar. Cetakan ke-3.Juz 6.Dar ibnu Katsir.Hadits
2312.Bairut.
Chaniago, Arifinal. 2014. Pengertian dan Prinsip Koperasi. Salemba Empat. Jakarta.
Chaniago, Arifinal. 2013. Pengertian dan Prinsip Koperasi. Salemba Empat. Jakarta.
Fachruddin, Fuad Moh. 2016. Riba dalam Bank, Koperasi, Perseroan dan Asuransi.
PT al-Ma'arif. Bandung.
Firdaus, Muhammad dan Susanto, Agus Edhi. 2014. Perkoperasian. Ghalia
Indonesia. Bogor.
Hafidz Abdurrahman dan Yahya Abdurrahman. 2014. Bisnis dan Muamalah
Kontemporer. Al-Azhar FreshZone Publising. Bogor.
Hamid,EdySuwandi.2017.JejakPemikiranMubyarto,http://mubyarto.org/_artikel.p
hp,di akses tanggal 7 November 2017
Hasan, M. Ali. 2003. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muamalah).PT
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hendrojogi. 2015. Koperasi Asas-asas, Teori dan Praktek. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Hendrojogi. 2012. Koperasi Asas-asas, Teori dan Praktek. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Islam, Pusat Kajian Hukum. 2016. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Cet. 1, Ed.
Rev. PPHIMM & Kencana. Jakarta.
Janwari, Djazuli dan Yadi. 2012. Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat:Sebuah
Pengenalan. RajaGrafindo Persada. Jakarta.
K. Mofu, Eklafina. 2013. Perjanjian Pinjam Meminjam Uang Di Koperasi Simpan
Pinjam Di Kota Jayapura.Universitas Yapis Papua – Jayapura, Jurnal
Penelitian Mahasiswa Fakultas Hukum “Mix Law” Volume 1 Nomor 1,
Februari.
Kartasaputra, G. 2011. Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.Cet ke-5. Rineka Cipta. Jakarta.
Kasmir. 2011. Dasar-dasar Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada.Jakaerta.
Kholil, Syukur. 2016. Metodologi penelitian. Citapusaka Media. Bandung.
Kian Gie, Kwik. 2015. Analisis Ekonomi Politik Indonesia.Cet Ke-4.PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Koperasi, Departemen. 2014. UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian.
Departemen Koperasi. Jakarta.
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada
Media Grup. Jakarta.
Laelatulafifah.2017.PengertianKoperasi,http://laelatulafifah.blogspot.co.id/2012/
10/pengertian-koperasi.html.diakses 7 Novemver 2017.
Mudjib, Abdul. 2014. Al-Qawâ‘id al-Fiqhiyyah. Kalam Mulia. Jakarta.
Muhajir, Noeng. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Rake Sarasin. Yogyakarta.
Mulyono, Teguh Pudjo. 2012. Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan.
Djambata. Jakarta.
Mutis, Thoby. 2012. Pengembangan Koperasi. Grasiondo. Jakarta.
Nasional, Departemen Pendidikan.2014. Kamus Bahasa Indonesia Pusat.Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
58 Jurnal Ekonomi KIAT I Vol. 28 No. 2 Desember 2017

Nasional, Departemen Pendidikan.2015. Kamus Bahasa Indonesia Pusat.Gramedia


Pustaka Utama. Jakarta.
Nurhadi. 2017. Analisi Peneliti Sebagai Penulis, November.
Pachta W, Andjar, et al. 2017. Hukum Koperasi Indonesia (Pemahaman, Regulasi,
Pendidikan, dan Modal Usaha).Cet. 2.Kencana. Jakarta.
PPHIMM.2016. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Bab I Pasal 20.Kencana. Jakarta.
Prabowo, Bagya Agung. 2012. Aspek Hukum Pembiayaan Murabahah pada
perbankan Syariah. UII Press Yogyakarta.Yogyakarta.
Qardhawi, Yusuf. 2014. Haruskah Hidup dengan Ribâ?alih bahasa Basyarahil Salim.
Gema Insani Press. Jakarta.
Qudamah, Ibnu. T.th. al-Mugni.Darul kuttub.Kairo.
Raharjo, M. Dawam. 2012. Ensiklopedi Al-Qur'an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-
Konsep Kunci. Paramadina. Jakarta.
Rahman, Afzalur. 2015. Economic Doctrines of Islam, Terj. Soeroyo dan Nastagin,
Doktrin Ekonomi Islam.Jilid 3.PT. Dana Bhakti Prima Yasa.Yogyakarta.
Rahman, Asjmuni. 2016. Qa’idah-Qaidah Fiqh. Bulan Bintang. Jakarta.
Rasjid, Sulaiman. 2015. Fiqih Islam. Sinar Baru Algensindo. Bandung.
Ridwan, Muhammad. 2014. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil. UII
Press.Yogyakarta.
Rivai, Wirasasmita., dkk. 2010. Manajemen Koperasi. Pionir Jaya. Bandung.
Rivai, Wirasasmita., dkk. 2013. Manajemen Koperasi. Pionir Jaya. Bandung.
Ropke, Jochen. 2013. Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen.Salemba Empat.
Bandung.
Sabiq, Sayyid. T.th. Fiqh al-Sunnah. Juz III. Maktabah Dâr al-Turas.Kairo.
Sihono, Teguh. 2009. Pengantar Ekonomi Koperasi. FPIPS IKIP. Yogyakarta.
Sitio, Arifin. 2011. Koperasi: Teori dan Praktik. Erlangga. Jakarta.
Sitio, Arifin. 2011. Koperasi: Teori dan Praktik. Erlangga. Jakarta.
Sugiono.2017. Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kuantitatif dan
Kualitatif.Alfabeta. Bandung.
Suhendi. 2013. Fiqh Muamalah. Rajawali Pers. Jakarta.
Sukarja, Ahmad, et al. (ed). 2015. Problematika Hukum Islam Kontemporer.buku
ketiga. PT Pustaka Firdaus. Jakarta.
Suwadi, Ima. 2013. Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial. Bhratara
Karya Aksara. Jakarta.
Taimiyah, Ibnu. T.th. Majmu Fatawa. Maktabah Ilmiyah. Lebanon.
Umar, Husein. 2012. Metode Riset Komunikasi Organisasi: Sebuah Pendekatan
Kuantitatif Dilengkapi dengan Contoh Proposal dan Hasil Riset Komunikasi
Organisasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
widodo, Hertanto, dkk. 2016. Panduan Praktis Operasional Baitul Mal Wa Tamwil.
Mizan. Bandung.
Yeni, Salma Barlinti. 2012. Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional Dalam Sistem
Hukum Nasional di Indonesia. Badan Litbag dan Diklat Kementrian Agama
RI. Jakarta.
Pasal 3 Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Koperasi
Sekretariat Jenderal MPR RI
Islamisasi Koperasi Simpan Pinjam... (Nurhadi) 59

You might also like