You are on page 1of 8

Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(1), 2021, 30-37

THE EFFECTIVENESS OF THE GROUP


COUNSELING TOWARDS MOTIVATION TO HEAL
IN INITIATES IN DRUG ABUSE CASE
Nurul Aeni¹, Irfan², Fredy Akbar K³

¹Mahasiswa, Stikes Marendeng Majene, Majene.² Dosen, Stikes Marendeng Majene, Majene. ³Dosen, YPP
Wonomulyo
e-mail: nurulaeni57122@gmail.com

ABSTRACT

Introduction: Drug convicts who do not receive rehabilitation tend to have low motivation to
recover and stop drug abuse. Handling in an effort to increase the motivation of prisoners to
recover from drug abuse is through the group counseling method. Group counseling provides
encouragement and motivation to make changes in individuals. This type of research uses a one
group pre-posttest research design to compare the motivation recover before and after group
counseling. Sampling in this study were prisoners of drug abuse cases, with a sample size of 20
people. Method: The sampling technique was non-random sampling, namely purposive
sampling. The data was collected using a questionnaire, the result of statistical tests were
carried out by the normality test, then the date were analyzed using the paired T test. The
analysis result showed that the value of P=0.000 (P <0,05). Results: So it can be concluded that
there is a diffrence in motivation recover before group counseling after group counseling is done.
This means that there is an influence of group counseling on the motivation to recover in
prisoners of drug abuse cases at the Class II B Rutan in Majene. Conclusion: It is hoped that
the state prisoners will further improve the quality of services and coaching activities for inmates
with drug abuse cases and can apply guidance knowledge and group counseling to increase
motivation. To recover in prisoners of drug abuse cases.

Keywords: Drug Case Prisoners, Group Counseling, Motivation to Recover

PENDAHULUAN bahwa jumlah kasus narkotika yang


Narkoba dewasa ini menjadi salah berhasil diungkap dari tahun 2012-
satu permasalahan yang bersifat urgent 2016 per tahun sebesar 76,53%.
dan kompleks. Berdasarkan laporan Kemudian kenaikan paling tinggi pada
tahunan United Nations Officeon tahun 2013 ke tahun 2014 yaitu
Drugsand Crime (UNDOC) menyebutkan 161,22% dan pada tahun 2016 jumlah
bahwa total produksi opium global kasus narkotika yang berhasil di
melonjak 65% dari 2016 hingga 2017 ungkap adalah 868 kasus, jumlah ini
menjadi 10.500 ton. Luas keseluruhan meningkat 36,05% dari tahun 2015.
budidaya opium di seluruh dunia (Infodatin, 2017).
meningkat menjadi hampir 420.000 Di Sulawesi Barat pada tahun
pada tahun 2017 dan lebih dari 75% 2008-2014 mengalami peningkatan
dari wilayah itu ada di afghanistan. setiap tahunnya. Pada tahun 2008
Menurut survei online pada Januari tercatat 8.398 orang, pada tahun 2011
2018 yang menggunakan situs darknet sebanyak 15.824 orang, dan pada
untuk membeli obat-obatan (narkoba) tahun 2014 tercatat sebanyak 18.887
yakni dari 15 % yang menggunakan orang. Kemudian terjadi penurunan
situs darknet tersebut 9 % mengatakan pada tahun 2015 sebanyak 17.539 dan
berhenti (UNDOC, 2018). pada tahun 2017 jumlah penyalahguna
Di indonesia juga mengalami narkoba yaitu 1.7% atau sekitar 16.269
peningkatan setiap tahunnya. orang. (BNNP SULBAR, 2017)
Berdasarkan pendataan dari aplikasi Tingginya angka penyalahgunaan
Sistem Informasi Narkoba (SIN) tercatat narkoba karena produksi narkoba yang

30
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(1), 2021, 30-37

terus meningkat dan jaringan untuk sembuh pada pecandu narkoba


komunikasi yang semakin canggih juga di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka
faktor sosial ekonomi. Menangani Makassar.
permasalahan narkoba tidak bisa Berdasarkan studi pendahuluan
dengan waktu yang singkat, tetapi yang dilakukan di Rutan Kelas II B
membutuhkan waktu yang cukup lama Majene didapatkan total keseluran
untuk meningkatkan motivasi agar narapidana kasus narkoba terdapat 39
dapat berhenti menggunkan narkoba orang narapidana dimana mayoritas
motivasi yang tinggi akan sangat mereka adalah sebagai pengguna dan
membantu seorang pecandu untuk peredar. Berdasarkan hasil observasi
dapat lepas dari kondisi dan wawancara yang peneliti lakukan
ketergantungan. Namun ironisnya terhadap 4 orang narapidana kasus
banyak narapidana yang tidak narkoba baik pecandu, pengguna
mendapatkan rehabilitasi cenderung ataupun peredar didapatkan mayoritas
memiliki motivasi rendah untuk mereka mengatakan bahwa mereka
sembuh dari penyalahgunaan narkoba. mengetahui efek dan dampak dari
(Amri et al, 2016) penyalahgunaan narkoba akan tetapi
Selain Rehabilitasi Melakukan mereka sulit untuk berhenti karena
konseling dapat menjadi upaya dalam dipengaruhi eleh faktor kecanduan itu
membantu meningkatkan motivasi sendiri, faktor ekonomi, dan tuntutan
untuk sembuh bagi narapidana korban pekerjaan.
penyalahguna narkoba. Dalam proses Berdasarkan fenomena tersebut
konseling berdasarkan jumlah kliennya peneliti tertarik untuk meneliti tentang
terbagi menjadi dua yaitu konseling Efektifitas Group Counseling Terhadap
individu dan konseling kelompok. Motivasi Untuk Sembuh pada
(Gibson et al, 2010). Narapidana Penyalahgunaan Narkoba
Konseling kelompok dapat di Rutan Kelas II B Majene Tahun 2019.
memberikan dorongan dan motivasi
untuk membuat perubahan pada diri METODE
individu. Berdasarkan penelitian yang Jenis penelitian adalah
diakukan oleh Setiawan (2018) eksperiment dengan menggunakan
menunjukkan bahwa konseling desain One Group Pre-test-Post-test.
kelompok efektif untuk meningkatkan Penelitian ini dilakukan selama satu
motivasi dan semangat untuk sembuh bulan di Rutan Kelas II B Majene pada
pada korban penyalahgunaan narkoba. tanggal 22 Juli - 22 Agustus tahun
Metode konseling konselor adiksi 2019. Populasi pada penelitian ini
tidak terlepas dari komunikasi adalah semua narapidana kasus
terapiutik. Penelitian dilakukan oleh narkoba sebanyak 39 orang, diambil
Widyaningrum (2014) tentang sampel sebanyak 23 responden yang
komunikasi terapiutik konselor adiksi telah ditetapkan oleh peneliti. Namun,
pada korban penyalahguna narkoba di selama penelitian ini berlangsung
Rumah Palma Therapeutic Community adapun responden yang drop out
Kabupaten Bandung Barat. Hasil sebanyak 3 orang. Responden tersebut
penelitian menujukkan metode terapi drop out di awal dan diantaranya
komunikasi adiksi adalah Static menolak untuk menjadi responden
Counseling dan Individual Conseling. dalam penelitian, maka peneliti tidak
Berdasarkan penelitian Ernawati akan memaksa dan tetap menghormati
et al (2017) tentang pengaruh keputusan responden tersebut,
dukungan keluarga dan dukungan sehingga penentuan jumlah sampel
konselor adiksi terhadap motivasi dalam penelitian ini berjumlah 20
sembuh bagi narapidana yakni orang.
menujukkan terdapat pengaruh Adapun responden yang
dukungan keluarga dan dukungan ditetapkan oleh penliti berdasarkan
konselor adiksi terhadap motivasi kriteria Inklusi, yakni : 1) Narapidana

31
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(1), 2021, 30-37

kasus penyalahgunaan narkoba. 2) dalam kegiatan pelaksanaan intervensi


Narapidana kasus narkoba dengan tidak dipublikasikan oleh peneliti dan
status non residivis atau residivis. terkait data privasi dijamin
Teknik pengambilan data menggunakan kerahasiaannya oleh peneliti.
porpusive sampling. Wahab (2012). Kuesioner penelitian ini
Dalam proses pelaksanaan Group menggunakan kuesioner URICA
counseling ini yaitu dilakukan disebuah (University of Role Asessement Scale)
ruangan dimana mereka duduk dengan yang sebelumnya telah dilakukan uji
rileks dan santai. Setelah itu konselor validitas oleh Devi et al (2013). Hasil
mengajak narapidana untuk sharing penelitian menunjukkan validitas
bersama tentang masalah yang URICA sebesar 0.882 dengan cronbach
menghambat proses penyembuhannya. alpha sebesar 0.753-0.806. Kuesioner
Konseling kelompok ini terdiri dari ini adalah salah satu instrumen yang
6-8 orang dalam satu kelompok. Dari 20 digunakan untuk menilai kesiapan
responden dalam penelitian ini orang dengan penyalahgunaan zat serta
kemudian dibagi menjadi 3 kelompok. motivasinya.
Data yang sudah terkumpul diolah Alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan SPSS 23.0. Izin etik menggunakan URICA scoring yang
penelitian didapatkan dari Stikes berisi 32 aitem pernyataan. Aitem-aitem
Marendeng Majene dengan nomor surat ini berupa pernyataan yang memiliki
(120/S1.KEP-NERS/STIKMAR.MN/03 jawaban, yaitu: sangat tidak setuju = 1,
.1/VII/201). Dalam melakukan tidak setuju = 2, ragu-ragu = 3, setuju =
penelitian mengajukan permohonan 4, dan sangat tidak setuju = 5.
izin kepada instansi tempat penelitian, Skor yang diperoleh dari skala
kemudian meminta izin kepada penelitian digunakan untuk
responden untuk bersedia sebagai membandingkan apakah skor sesudah
sampel dalam penelitian dengan pemberian intervensi lebih rendah atau
memberikan lembar persetujuan dan lebih tinggi daripada sebelum intervensi
menandatangani inform consent sehingga dapat diketahui efektivitas
sebelum pengambilan data. Setelah itu dari intervensi yang diberikan.
peneliti menjelaskan maksud dant Item yang ada dibagi menjadi 4
tujuan dari penelitian yang dilakukan. kategori, yakni: Pre-Contemplation
Adapun manfaat yang diterima (Pemikiran Awal) nilai paling mendekati
dengan mengikuti kegiatan yakni dapat 9.3, Tahap Contemplation (Memikirkan)
dijadikan sumber informasi bagi nilai paling mendekati 11.0, Tahap
narapidana dalam meningkatkan Participation (Action) nilai paling
motivasi untuk sembuh dari mendekati 12.6, Maintanance (Not
penyalahgunaan narkoba. avaible ). Skala inilah yang digunakan
Responden yang menolak, maka untuk menentukan karakteristik
peneliti tidak akan memaksa dan tetap tahapan motivasi responden dan
menghormati keputusan responden sebagai alat ukur pretest dan posttest.
tersebut. Untuk menjaga kerahasiaan Analisis dalam penelitian ini
responden, peneliti tidak dilakukan uji normalitas terlebih
mencantumkan nama cukup memeberi dahulu, kemudian menggunakan Uji T
nomor kode, kemudian selama Berpasangan dengan nilai α = 0,05
penelitian ini berlangsung dokumentasi

32
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(1), 2021, 30-37

HASIL SMA sebanyak 9 orang (45%) sedangkan


responden yang jumlahnya sedikit
Data Demografi
adalah pendidikan terakhir
Tabel 1. menunjukkan bahwa responden akademik/perguruan tinggi sebanyak 2
yang paling banyak adalah 20-35 tahun orang (10%). Tabel 3. menunjukkan
sebanyak 11 orang (55%) sedangkan bahwa responden tertinggi berdasarkan
responden yang jumlahnya sedikit Pekerjaan adalah Wiraswasta dengan
adalah <20 tahun sebanyak 5%. Tabel 2. jumlah 15 orang (75%) sedangkan yang
menunjukkan bahwa responden jumlahnya sedikit yaitu PNS, Nelayan,
terbanyak adalah pendidikan terakhir dan Petani sebanyak 1 orang (5%).

Umur Jumlah (n) Presentase (%)


< 20 tahun 1 5
20-35 tahun 11 55
>35 tahun 8 40
Total 20 100
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur di rutan kelas II B Majene

Pendidikan Jumlah (n) Presentase (%)


SD 5 25
SMP 4 20
SMA 9 45
Akademik/PT 2 10
Total 20 100
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir di rutan kelas II B Majene

Pekerjaan Jumlah (n) Presentase (%)


Wiraswasta 15 75
Pelajar 2 10
Petani 1 5
Nelayan 1 5
PNS 1 5
Total 20 100
Tabel 3.Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di rutan kelas II B Majene

Analisis Univariat

Tahapan Motivasi Sebelum Setelah


(n) (%) (n) (%)
Pre-contemplation (pemikiran awal) 18 90 6 30
Contemplation (Memikirkan) 1 5 13 65
Participation/ Action (Tindakan) 1 5 1 5
Total 20 100 20 100
Tabel 4. Distribusi responden berdasrkan motivasi sebelum dan sesudah dilakukan
group counseling

33
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(1), 2021, 30-37

Tabel 4. menunjukkan bahwa dari participation 1 orang (5%) dan


20 responden sebelum dilakukan group responden setelah dilakukan group
counseling yang terbanyak 18 orang counseling yang terbanyak berada pada
(90%) berada pada tahapan Pre- tahapan contemplation 13 orang (65%)
contemplation (Pemikiran Awal) sedangkan responden yang jumlahnya
sedangkan responden yang jumlahnya sedikit berada pada tahapan
sedikit berada pada tahapah participation 1 orang (5%).
contemplation 1 orang (5%) dan

Analisis Bivariat

Tahapan Motivasi Pre-Post Post-Test


(n) (%) (n) (%)
Pre-contemplation (pemikiran awal) 18 90 6 30 P Value
Contemplation (Memikirkan) 1 5 13 65 0,000
Participation/ Action (Tindakan) 1 5 1 5
Total 20 100 20 100
Tabel 5. Efektifitas group counseling terhadap motivasi untuk sembuh pada narapidana kasus
penalahgunaan narkoba di rutan kelas II B Majene tahun 2019

Diagram 1. Efektifitas group counseling terhadap motivasi untuk sembuh pada


narapidana kasus penalahgunaan narkoba di rutan Kelas II B Majene tahun 2019

Tabel 5. Dari hasil uji statistic Berdasarkan diagram diatas


didapatkan P value = 0,000 lebih kecil menunjukkan nilai rata-rata sebelum
dari α = 0,05. Berarti “ ada efektifitas diberikan group counseling adalah 8.78
group counseling terhadap motivasi dan sesudah diberikan group counseling
untuk sembuh pada narapidana kasus adalah 10.07. Hasil penelitian
penyalahgunaan narkoba Di Rutan Kelas menunjukkan bahwa ada efektifitas
II B Majene Tahun 2019. group counseling terhadap motivasi
untuk sembuh pada narapidana kasus
penyalahgunaan narkoba.

34
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(1), 2021, 30-37

PEMBAHASAN kelompok memberikan kostribusi yang


Penelitian ini menunjukkan bahwa baik terhadap peningkatan motivasi
dari 20 responden sebelum dilakukan untuk sembuh tehadap kecanduan
group counseling mayoritas berada pada narkoba. Hal ini sejalan dengan
tahapan Pre-Contemplation (Pemikiran penelitian yang dilakukan oleh Guntara
Awal) yakni sebanyak 18 (90%) orang (2018) tentang Efektivitas Konseling
responden pada tahapan pre- Kelompok Terhadap Motivasi Berhenti
contemplation merupakan yang Memakai Narkotika, Psikotropika, dan
tertinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa Zat Adiktif. Hasil dari penelitian ini
mayoritas responden sebelum terdapat peningkatan motivasi anggota
dilakukan group counseling masih komunitas pendidikan NAPZA untuk
berada pada tahapan pre-contemplation berhenti dalam menyalah gunakan
yaitu belum ada fikiran untuk berubah NAPZA.
atau belum terdapat motivasi untuk Narapidana tindak pidana kasus
berubah dapat disebabkan karena penyalahgunaan narkoba di Rutan
masih adanya adiksi dan dependensi Kelas II B Majene memiliki motivasi
dalam diri mereka serta kurangnya untuk sembuh yang rendah sebelum
pengetahuan dan pengaruh dilakukan group counseling berbeda
ketika setelah dilakukan group
lingkungan sosial (pergaulan). Hal ini counseling memiliki motivasi atau
sejalan dengan penelitian yang keinginan untuk sembuh meningkat.
dilakukan oleh Kholik (2014) yakni Berdasarkan hasil uji normalitas
faktor-faktor yang mempengaruhi didapatkan data berdistribusi normal
penyalahgunaan narkoba yaitu faktor sehingga data tersebut dianalisis
ketidaktahuan sebanyak 80%, faktor menggunakan Uji T Berpasangan
coba coba sebanyak 78 % dan faktor dengan memperoleh nilai P-Value =
pergaulan sebanyak 72 %. 0,000 (< 0.05) yang berarti ada
Group counseling ini dilakukan pengaruh group counseling terhadap
disebuah ruangan dimana mereka motivasi untuk sembuh pada
duduk dengan rileks dan santai. Setelah narapidana kasus penyalahgunaan
itu konselor mengajak narapidana narkoba di Rutan Kelas II B Majene
untuk sharing bersama tentang Tahun 2019.
masalah-masalah yang menghambat Dengan adanya konseling
proses penyembuhannya. kelompok dapat menjadi salah satu
Dalam pemeberian Konseling upaya dalam meningkatkan motivasi
kelompok ini terdiri dari 6-8 orang untuk sembuh serta upaya dalam
dalam satu kelompok. Dari 20 mengatasi adiksi (ketagihan) dan
responden dalam penelitian ini dependensi (kecanduan) dalam diri
kemudian dibagi menjadi 3 kelompok. narapidana. Penelitian yang relevan
Berdasarkan tahap pelaksanaanya dengan penelitian ini adalah penelitian
yakni di lakukan sebanyak 5 kali yang dilakukan oleh Setiawan (2018)
pertemuan, diantaranya pertemuan 1 menunjukkan bahwa konseling
adalah pelaksanaan pre-test, pertemuan kelompok terhadap motivasi untuk
ke-2, 3, dan 4 adalah melakukan group sembuh efektif untuk meningkatkan
counseling dan Pertemuan ke-5 adalah motivasi dan semangat untuk sembuh
pertemuan akhir dan memberikan pada korban penyalahgunaan NAPZA.
angket post-test. Penelitian yang sama juga dilakukan
Setelah dilakukan group counseling oleh Widyaningrum (2014) tentang
yakni mayoritas narapiada berada pada Komunikasi Terapiutik Konselor Adiksi
tahapan Contemplation (Memikirkan) Pada Korban Penyalahguna Narkoba Di
yakni 13 orang (65%), yang berarti Rumah Palma Therapeutic Community
bahwa ada keinginan atau motivasi Kabupaten Bandung Barat. Hasil
untuk sembuh. Berdasarkan data penelitian menujukkan metode terapi
diatas menujukkan bahwa konseling komunikasi adiksi pada korban

35
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(1), 2021, 30-37

penyalahgunaan narkoba adalah Dari penelitian ini dapat


melalui Static Counseling (konseling disarankan untuk penelitian
kelompok) dan Individual Conseling. selanjutnya bahwa hasilnya dapat
Berdasarkan uraian diatas dapat dijadikan sebagai acuan dalam
disimpulkan bahwa konseling kelompok meningkatkan kualitas pelayanan di
berpengaruh terhadap peningkatan Lembaga Permasyarakatan. Bagi
motivasi untuk sembuh pada korban responden penelitian dapat dijadikan
penyalahgunaan narkoba dalam sebagai sumber informasi dalam
bersikap, narapidana tersebut menjadi meningkatkan motivasi untuk sembuh
sadar, terencana, terarah dan teratur dari penyalahgunaan narkoba.
dalam mengembangkan dan Begitupun dengan institusi pelayanan
meningkatkan perilaku atau sikap agar kesehatan dapat menjadi bahan
menjadi pribadi yang baik, dengan masukan dan rujukan yang ditujukan
konseling kelompok ini proses konseling untuk peningkatan status kesehatan
menjadi efektif dan efisien. Sehingga jiwa pada narapidana
melalui pemberian konseling kelompok
ini dapat membantu dalam DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan motivasi untuk sembuh Amri, I. A., Hasmin., Amar, S., (2016). Pengaruh
pada narapidana kasus Motivasi Individu, Dukungan Keluarga
Dan Lingkungan Sosial Terhadap
penyalahgunaan narkoba di Rutan Peningkatan Keberhasilan Rehabilitasi di
Kelas II B Majene. Wilayah Kerja Badan Narkotika
Nasionalprovinsi Sulawesi
KESIMPULAN Selatan. Jurnal Mirai Management. Vol. I,
No. 2, 462-479.
Tingginya angka penyalahgunaan https://journal.stieamkop.ac.id/index.ph
narkoba menjadi salah satu tantangan p/mirai/article/download/26/28.
pemerintah dalam pemberantasan [Diakses Tanggal 24 Agustus 2019]
narkoba, sehingga perlu penanganan BNNP SULBAR. (2017).Penyalahgunaan Narkoba
sebagai upaya untuk membantu di Sulawesi Barat 2008-2019. Sulawesi
Barat:BNN
seorang pecandu dapat lepas dari Devi, A., & Author. (2013). Uji Validitas dan
kondisi ketergantungan. Salah satu Reabilitas of Rhole Island Change
upaya meningkatkan keinginan atau Assesment Scale Pada Orang
motivasi untuk berhenti dari Penyalahgunaan Zat Di Unit Terapi dan
Rehabilitasi LIDO, Badan Narkotika
kecanduan narkoba adalah melalui Nasional. Tesis. Universitas Indonesia.
konseling. Konseling memberikan http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/de
dorongan dan motivasi untuk membuat tail.jsp?id=20350042&lokasi=lokal
perubahan pada diri sendiri yakni [diakses tanggal 30 Juni 2019]
berdasarkan proses konseling yaitu Ernawati., & Muhammad, Q., (2017). Pengaruh
Dukungan Keluarga dan Dukungan
konseling individu dan konseling Konselor Adiksi Terhadap Motivasi Untuk
kelompok. (Gibson et al, 2010) Sembuh Pada Pecandu Narkoba dibalai
Untuk itu, peneliti melakukan Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar.
penelitian tentang efektifitas group http://journal.uinalauddin.ac.id/index.p
hp/join/article/view/5474 Diakses Pada
counseling terhadap motivasi untuk Tanggal 30 Juni 2019]
sembuh pada narapidana tindak pidana Gibson, R.L.,& Mitchell, M. H., (2010). Bimbingan
penylahgunaan narkoba. dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka
Hasil analisa didapatkan bahwa Pelajar.
ada pengaruh pemberian group Infodatin. (2017). Anti Narkoba Sedunia 26
Juni’17.
counseling sebelum dan sesudah https://pusdatin.kemkes.go.id/resources
penelitian. Sehingga dapat disimpulkan /download/pusdatin/infodatin/infodatin-
bahwa group counseling efektif untuk narkoba-2017.pdf
meningkatkan motivasi sembuh pada Kholik, S., Evi, R., S., Zainab. (2014). Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
narapidana tindak pidana kasus Penyalahgunaan Narkoba di Poli Napza
penyalahgunaan narkoba di Rutan RSJ Sambang Lihun. Jurnal Skala
Kelas II B Majene Tahun 2019. Kesehatan Volume 5 No. 1.
https://docplayer.info/31390587-Faktor-

36
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(1), 2021, 30-37

faktor-yang-mempengaruh UNODC. 2018. World Drug Report. Vienna


penyalahgunaan-narkoba-pada-klien- https://www.unodc.org/wdr2018/prelau
rehabilitasi-narkoba-di-poli-napza-rsj- nch/WDR18_Booklet_2_GLOBAL.pdf
sambang-lihum.html.[Diakses Tanggal 4 [Diakses tanggal 30 Juni 2019]
November 2019] Wahab, A. (2012). Pengantar Riset Bidang
Guntara, Y., & Ridwan S. R., (2018). Efektivitas Kesehatan Kebidanan Dan Keperawatan.
Konseling Kelompok Terhadap Motivasi Edisi Pertama. Yogyakarta: Kutub Wacana
Berhenti Memakai Narkotika, Widyaningrum., R. (2014). Komunikasi
Psikotropika, Dan Zat Adiktif. Terapeutik Konselor Adiksi Pada Korban
https://jurnal.stidsirnarasa.ac.id/index.p Penyalahgunaan Narkoba di Rumah
hp/iktisyaf/article/download/17/16 Palma therapeutic community Kabupaten
[Diakses Tanggal 24 Juli 2019] Bandung Barat. Jurnal Kajian Komunikasi.
Setiawan, Arif. (2018). Pengaruh Konseling Vol. 2.No.2. Hal. 173-185.
Kelompok Terhadap Peningkatan Motiv asi http://jurnal.unpad.ac.id/jkk/article/vie
Untuk Sembuh Pada Korban w/7384. [Diakses Tanggal 24 Juli 2019]
Penyalahgunaan Napza di Yayasan
Rehabilitasi Mental Sinai Sukoharjo.
Skripsi, IAIN Surakarta.
https://onesearch.id/Record/IOS3440.19
87 [Diakses Tanggal 24 Juli 2019]

37

You might also like