You are on page 1of 12

FULL VERB AND NOMINAL SENTENCE

PAPER

Submitted as a Weekly Group Task at subject Bahasa Inggris

By:
HAFIFAH INDARYATI
ABEL PRIMADIA

Lecturer:
YONSISNO, S.Pd., M.Pd

MAJOR: PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


THE COLLEGE OF TEACHER TRAINING AND PEDAGOGY
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH SUNGAI PENUH
YEAR 2022
ACKNOWLEDGEMENT

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Alhamdulillahirabbil ‘alamin. All praises be to Allah SWT who has given

guidance and hidayah to the writer. May his peace and solution will be giving to our

prophet Muhammad SAW who has guide us from the darkness of jahiliah era to the

brightness of Islamic era. This paper is submitted as a group task at subject Bahasa

Inggris at Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah

Sungai Penuh. During the process of completing this paper, many peoples have contributed

directly or indirectly. Therefore, on this occasion the writer gives many thanks and highest

appreciation to them.

The writers realize that the writing of this paper entitled “Full Verb and

Nominal Sentence” is not perfect, both methodologically and analytically, So that the

writers expect constructive suggestions from readers for the future paper. Hopefully

this paper will enrich knowledge to the readers. Thank you.

Sungai Penuh, March 2022

Writers

i
TABLE OF CONTENTS

COVER
ACKNOWLEDGMENT...................................................................................
TABLE OF CONTENTS .................................................................................
CHAPTER I INTRODUCTION
A. Background of the problem.......................................................
B. Identification of the Problem....................................................
C. Purposes....................................................................................
D. Benefits.....................................................................................
CHAPTER II DISCUSSION
A. Full Verb...................................................................................
B. Nominal Sentence.....................................................................
CHAPTER III CONCLUSIONS AND SUGGESTIONS
A. Conclusions...............................................................................
B. Suggestions...............................................................................

APPENDIX........................................................................................................

ii
CHAPTER I
INTRODUCTION

A. Background of the Problem

Grammar is the structural foundation of our ability to express ourselves. The


more we are aware of how it works, the more we can monitor the meaning and
effectiveness of the way we and others use language. It can help foster precision,
detect ambiguity, and exploit the richness of expression available in English.
(Grammar adalah dasar struktural dari kemampuan kita untuk mengekspresikan diri.
Semakin kita menyadari cara kerjanya, semakin kita dapat memantau makna dan
efektivitas cara kita dan orang lain menggunakan bahasa. Ini dapat membantu
menumbuhkan presisi, mendeteksi ambiguitas, dan mengeksploitasi kekayaan
ekspresi yang tersedia dalam bahasa Inggris.)
Grammar is not just about avoiding mistakes. Understanding how grammar
works is fundamental for all writers. While it can be argued that good grammar
knowledge will not necessarily make you a better writer, it is recognized that it will
help make you a more effective writer.
Grammar bukan hanya tentang menghindari kesalahan. Memahami cara kerja
tata bahasa sangat penting bagi semua penulis. Meskipun dapat dikatakan bahwa
pengetahuan tata bahasa yang baik tidak akan selalu membuat Anda menjadi penulis
yang lebih baik, diakui bahwa itu akan membantu membuat Anda menjadi penulis
yang lebih efektif.
Good grammar knowledge enables you as a writer to understand what makes
a piece of writing successful, so that it will capture both the interest and
understanding of the reader. It helps you to know how to craft words into coherent
sentences, and how to form those sentences into paragraphs that successfully convey
your meaning.including the topic about Full Verb and nominal sentence.
Pengetahuan tata bahasa yang baik memungkinkan Anda sebagai penulis
untuk memahami apa yang membuat sebuah tulisan berhasil, sehingga akan
menangkap minat dan pemahaman pembaca. Ini membantu Anda untuk mengetahui
cara menyusun kata-kata menjadi kalimat yang koheren, dan bagaimana membentuk
kalimat-kalimat itu menjadi paragraf yang berhasil menyampaikan makna yang Anda
maksudkan. Termasuk materi tentang Full Verb dan kalimat nominal.
Secara umum, full verb adalah verb atau kata kerja yang dapat berdiri sendiri
dengan atau tanpa bantuan imbuhan di depannya. full verb dapat dibagi menjadi 2,
yaitu: 1). verb yang benar-benar dapat berdiri sendiri, full verb yang disokong
dengan imbuhan di depannya, dan 2). “to be” verb. “Buy”, “wonder”, “missed”, dan
berbagai variasi bentuk present, past, atau future tenses-nya merupakan beberapa
contoh full verb yang dapat berdiri sendiri. Bila kita menjumpai “is meeting”, “are
hiding”, “were surfing”, dan sebagainya, maka itulah full verb yang disokong dengan
imbuhan di depannya. Beberapa “to be” verb juga dapat menjadi full verb, seperti
“have/has”, “be”, dan berbagai variasi bentuk present, past, atau future tenses-nya.

1
Sementara Nominal sentence atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan istilah "kalimat nominal" merupakan jenis kalimat yang jenis predikatnya
bukan dari kata kerja (verb). Nominal sentence dapat ditandai dari
penggunaan be (am/are/is/was/were) yang diikuti oleh adjective (kata sifat) atau
noun (kata benda). Jika predikat sebuah kalimat tersusun dari be verb (Baca: Linking
Verb) yang diikuti oleh adjective (kata sifat) atau noun (kata benda), maka kalimat
tersebut merupakan kalimat nominal. Penggunaannya tergantung dari subjek
kalimatnya.
From the explanation above, the writers are expected to discuss further
about “Full Verb and Nominal Sentence”.

B. Identification of the Problem

In order to discuss the topic, the problems can be identified as follow:


(a) What is Full verbs?
(b) How to use the full verbs in sentence, questions and dialogues?
(c) What is nominal sentence?

C. Purposes

The purpose of this paper is to explain deeply about the “Full Verb and
Nominal Sentence”. Starting from the definition, examples of the use, in form
of sentences, questions of tests, and dialogues.

D. Benefits

This paper hopefully can be source for people who want to learn more
about “Full Verb and Nominal Sentence”. The definitions, examples, and the
use of them. Therefore, the people are able to understand, comprehend, and use
the “Full Verb and Nominal Sentence” when they use English orally and
written form.

2
CHAPTER II
DISCUSSION

A. FULL VERB

Secara umum, full verb adalah verb atau kata kerja yang dapat berdiri
sendiri dengan atau tanpa bantuan imbuhan di depannya.

Dalam makalah ini, kami mengkategorikan full verb dalam verb yang benar-
benar dapat berdiri sendiri, full verb yang disokong dengan imbuhan di
depannya, dan “to be” verb.

“Buy”, “wonder”, “missed”, dan berbagai variasi bentuk present, past, atau
future tenses-nya merupakan beberapa contoh full verb yang dapat berdiri
sendiri. Bila kita menjumpai “is meeting”, “are hiding”, “were surfing”, dan
sebagainya, maka itulah full verb yang disokong dengan imbuhan di depannya.
Beberapa “to be” verb juga dapat menjadi full verb, seperti “have/has”, “be”,
dan berbagai variasi bentuk present, past, atau future tenses-nya.

a. Contoh Penerapan Full Verb Dalam Kalimat


Kini, setelah mengetahui pengertian full verb, kita akan melihat
penerapannya dalam tiga contoh kalimat yang terdapat pada poin ini. Untuk
memperoleh pemahaman yang lebih utuh, kami memberikan arti bahasa
Indonesia yang terdapat pada tiap contoh kalimat yang ada.

Tiap contoh kalimat di bawah ini juga dilengkapi dengan tanda-tanda,


seperti bold untuk full verb dan garisbawah untuk keterangan waktu atau
penjelas lainnya dari full verb. Penjelasan lebih lanjut tentang full verb juga
tersedia setelah menyimak tiap contoh kalimat di bawah ini:

1. I buy a nice-flavored cheesecake today (Hari ini, aku membeli kue keju
yang rasanya enak).

Penjelasan: “Buy” (membeli) dalam contoh kalimat ini adalah full verb
yang melekat pada subject, yakni “I” (aku). Sementara itu, “today” (hari ini)
sebagai keterangan waktu memperkuat alasan penggunaan full verb “buy” dalam
bentuk present.

2. They were surfing near the city’s beach 2 days ago (Mereka sudah sedang
berselancar dekat pantai kota 2 hari yang lalu).

Penjelasan: Keterangan waktu “2 days ago” (2 hari yang lalu) menandakan


penggunaan full verb harus mengandungi bentuk past, dalam contoh kalimat ini

3
adalah past continuous tense. Dalam contoh kalimat ini, ada “were” sebelum
verb -ing “surfing” (berselancar, dari asal verb 1 “surf”). Semuanya melekat
pada subject “they”.

3. You must be a confident speaker and overcome your fears (Kamu harus
menjadi pembicara yang percaya diri dan mengatasi rasa takutmu).

Penjelasan: “Be” (menjadi) dalam contoh kalimat ini adalah full verb,
karena bila “be” dihilangkan, arti kalimatnya menjadi tidak utuh lagi. Bila ada
“be” sebagai full verb seperti contoh kalimat ketiga ini, maka biasanya diikuti
dengan keterangan hal yang ingin dijadikan, seperti “a confident speaker”
(pembicara yang percaya diri) pada subject “you” (kamu).

b. Contoh Penerapan Full Verb Dalam Percakapan


Setelah mempelajari tiga contoh kalimat di atas, kini saatnya kita
mempelajari full verb dalam contoh percakapan.

Sama seperti poin sebelumnya, panduan yang kami gunakan supaya learners
sekalian makin mudah untuk belajar adalah arti bahasa Indonesia (yang terdapat
pada tiap baris dialog), tanda bold untuk full verb, dan garisbawah untuk
penjelas atau keterangan waktu dari full verb yang ada.

Tidak lupa, penjelasan mengenai full verb juga tersedia setelah learners
sekalian menyimak contoh percakapan di bawah ini:

Lucy: Hey, everyone… I wonder where’s Bill?

(Lucy: Hei, semua… Aku heran, mana Bill?)

Tiara: I have no idea, either. He missed two classes already, hasn’t he?

(Tiara: Aku juga tidak tahu. Dia sudah absen dalam dua kelas hingga hari
ini, ya, ‘kan?)

Rina: Look! *points Bill’s social media status message to Lucy and Tiara*
He is vacationing with his families today.

(Rina: Lihatlah! *menunjukkan pesan status media sosial Bill pada Lucy
dan Tiara* Dia sedang berlibur dengan keluarganya hari ini.)

Lucy: *looks at Bill’s status on Rina’s social media screen* Wow, he must
be rich to be able to travel to Munich.

(Lucy: *melihat pada status Bill pada layar media sosial Rina* Wah, dia
pasti orang yang kaya, karena bisa bepergian ke Munich.)

4
Full verb yang dapat berdiri sendiri, seperti “wonder” (heran) yang melekat
pada subject “I” di baris pertama, terkadang juga tidak memerlukan keterangan
waktu. Tandanya, kejadian “wonder” atau heran tersebut terjadi di masa
sekarang.

Keterangan penjelas seperti “already” (sudah) pada full verb “missed”


(absen, dari asal verb “miss”) yang melekat pada subject “he” (dia) juga dapat
disematkan. Selain memberi penekanan pada full verb, hal ini juga memberi
penekanan pada ekspresi dari keseluruhan kalimat dialog yang ada.

Selanjutnya, kita melihat pada full verb “is vacationing” (sedang berlibur).
Full verb jenis ini adalah verb –ing “vacationing” (berlibur, dari asal verb 1
“vacation”, liburan) yang memperoleh imbuhan “is” di depannya. Ini adalah
bentuk present continuous tense dengan adanya keterangan waktu “today” yang
melekat pada kalimat di baris percakapan yang sama.

Sementara itu, “to be” verb dapat kita jumpai pada “have” (punya) dalam
baris kedua contoh percakapan. Arti “I (subject) have no idea,” adalah, “aku
tidak punya ide,” yang berarti, “no idea” (tidak punya ide) merupakan penjelas
dari full verb berkategori “to be” ini. Di sisi lain, “be” yang banyak terdapat
pada akhir baris percakapan bukan full verb, karena maknanya yang akan
bergeser apabila “be”-nya dihilangkan.

Jadi, “to be” bukan hanya berfungsi sebagai penghubung. Namun bila
berbicara tentang full verb, “to be” juga dapat menjadi kategori full verb selama
arti keseluruhan kalimat tidak bergeser. Demikian juga dengan full verb, bisa
berupa verb 1, verb –ing, atau verb 2, tergantung situasi dan kondisi kalimat
tertulis serta percakapannya.

B. NOMINAL SENTENCE

Nominal sentence atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah
"kalimat nominal" merupakan jenis kalimat yang jenis predikatnya bukan dari
kata kerja (verb).

Nominal sentence dapat ditandai dari penggunaan be (am/are/is/was/were)


yang diikuti oleh adjective (kata sifat) atau noun (kata benda).

Jika predikat sebuah kalimat tersusun dari be verb (Baca: Linking Verb)
yang diikuti oleh adjective (kata sifat) atau noun (kata benda), maka kalimat
tersebut merupakan kalimat nominal. Penggunaannya tergantung dari subjek
kalimatnya.

5
Namun jika jenis be yang digunakan adalah was atau were, maka
konteksnya past (lampau). Berikut beberapa contohnya yang dikutip dari abstrak
jurnal ilmiah.
1. Teacher education is a leading issue in education research
2. Generic pedagogy is not enough

Kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya bukan merupakan kata


kerja (bukan verb). Predikat yang digunakan merupakan kata kerja bantu
(auxiliary) bentuk to be, yaitu am, is, dan are.
Pola Kalimat Simple Present Tense dengan Kalimat Nominal
Kalimat Positif

  Subjek +      to be present (am/is/are) +      Complement (.)

Contoh
 She is a teacher. Your cats are so cute.
Kalimat Negatif

  Subjek    + to be present (am/is/are)  + not + Complement (.)

Contoh:
 She is not a teacher. Your cats are not so cute.

6
Kalimat Interogatif Yes/No Question

  to be present (am/is/are) +      Subjek     + Complement (?)

Contoh: Is she a teacher? Are your cats so cute?


Kalimat Interogatif W/H Question

 W/H +  to be present (am/is/are)     + Subjek + Complement (?)

Contoh:
 What is your favourite colour? Where is your sister?

C. KALIMAT VERBAL

Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya merupakan kata kerja


(verb). Untuk kalimat positif, subjek I, they, we, you diikuti infinitive atau verb
1 saja, sementara untuk subjek he, she, it diikuti Verb 1 + s/es. Untuk kalimat
negatif dan kalimat tanya nya diperlukan kata kerja bantu (auxiliary verb do;
do dan does).
Pola Kalimat Simple Present Tense dengan Kalimat Verbal
Kalimat Positif

  Subjek +      Infinitive (verb 1 + s /es) +      Complement (.)

Contoh
 She goes to market on Sundays.
 The children play football on the field every afternoon.
Kalimat Negatif

  Subjek    + do/does  + not + Infinitive (verb 1)    + Complement (.)

Contoh:
 She does not (doesn’t) go to market on Sundays.
 The children do not (don’t) play football on the field every afternoon.
Kalimat Interogatif Yes/No Question

 do/does  + Subjek   + Infinitive (verb 1)  + Complement (?)

Contoh:
 Does she go to market on Sundays?
 Do the children play football every afternoon?
Kalimat Interogatif W/H Question

7
 W/H +  do/does  + Subjek   + Infinitive (verb 1)   + Complement (?)

Contoh:
 Where do the children play football?
 Who goes to market? (untuk pertanyaan yang menanyakan subjek, langsung
infinitif + s/es)
CHAPTER III
CONCLUSION AND SUGGESTIONS

A. CONSLUSION

Secara umum, full verb adalah verb atau kata kerja yang dapat berdiri
sendiri dengan atau tanpa bantuan imbuhan di depannya. Dalam makalah ini,
kami mengkategorikan full verb dalam verb yang benar-benar dapat berdiri
sendiri, full verb yang disokong dengan imbuhan di depannya, dan “to be” verb.
“Buy”, “wonder”, “missed”, dan berbagai variasi bentuk present, past, atau
future tenses-nya merupakan beberapa contoh full verb yang dapat berdiri
sendiri. Bila kita menjumpai “is meeting”, “are hiding”, “were surfing”, dan
sebagainya, maka itulah full verb yang disokong dengan imbuhan di depannya.
Beberapa “to be” verb juga dapat menjadi full verb, seperti “have/has”, “be”,
dan berbagai variasi bentuk present, past, atau future tenses-nya.
Sementara itu, kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya bukan
merupakan kata kerja (bukan verb). Predikat yang digunakan merupakan kata
kerja bantu (auxiliary) bentuk to be,yaitu am, is,  dan are.

B. SUGGESTIONS

Based on the explanations above, it can be suggested to the readers to


learn more about Full Verb and Nominal sentence because these materials are
very important when people use English, both orally and in written form. Also, it
is hoped that the readers can understand and use the full verbs and nominal
sentence correctly, so the English they use will be good and grammatically
correct.

8
APPENDIX
Abdullah, Muhaimin. 2018. Nominal and Verbal Sentence. An article accessed from
Nominal & Verbal Sentence - Muhaimin Abdullah on March 28, 2022.
Christal, David. 2004. The Importance of Grammar. An article accessed from The
Importance of Grammar | nool (ontariotechu.ca) on March 28, 2022.
Kata Kerja Penuh. An article accessed from Grammar-Verb: Apa itu Full Verb (Kata
Kerja Penuh)? | Sederet.com on March 28, 2022.
Syafira, Tiara. 2017. Simple Present Tense. An article accessed from Simple Present
Tense | Yureka Education Center (yec.co.id) on March 28, 2022.

You might also like