You are on page 1of 6

Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF), e-ISSN 2655-0830

Vol. 3 No.2 Edisi November 2020 - April 2021


https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF
===========================================================================================
Received: 16 April 2021 :: Accepted: 29 April 2021 :: Published: 30 April 2021

PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI TERHADAP


KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH DENGAN
HOSPITALISASI DI RS GRANDMED
LUBUK PAKAM TAHUN 2020

KUAT SITEPU¹, LUCI RIANI BR GINTING2, RATNA BULAN³, SARMANA4,


SAMUEL GINTING5.

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI


1,3,4,5
2
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
JL. SUDIRMAN NO. 38 LUBUK PAKAM KAB. DELIISERDANG,
SUMATERA UTARA
e-mail: ksitepu3@gmail.com

DOI 10.35451/jkf.v3i2.651

Abstract
In general, children who experience hospitalization often experience
separation from their parents, children who experience hospitalization must be
able to adapt to the new environment and the people around them, the impact
of this being cared for and hospitalized is fear around them, anxiety, trauma
and anxiety. As indicated by WHO in 2018, practically 52.38% of kids
experienced clinic treatment. In 2016 in Indonesia as numerous as 33.2% of
1,425 kids encountered the effect of extreme hospitalization, 41.6%
experienced moderate hospitalization. The Public Wellbeing Observation
(SUSENAS), the quantity of preschool youngsters in Indonesia is 72% of the
absolute populace of Indonesia, it is assessed that 35 for every 100
youngsters go through hospitalization and 45% of them experience
nervousness. Types and Research Design This research is a quantitative
examination that is experimental in nature with a Quasi-experimental
approach with one group pretest and posttest design. The data analysis of the
profitability of the bivariate calculation in this study used a paired sample test
at a significance level of 95%. The result of the research is the p value =
0.000, where the p value is <0.05. This shows that the difference before and
after doing coloring play therapy on the anxiety of preschool children is very
real.

Keywords: Coloring play therapy, anxiety, hospirtalization

1. PENDAHULUAN bergantung pada orang tua.


Reaksi anak prasekolah terhadap Kecemasan pada anak pra sekolah
hospitalisasi dapat ditunjukan dengan mengalami gangguan Kesehatan dan
reaksi agresif, kemarahan, rekasi opname di rumah sakit, merupakan
perlawanan, mengucapkan kata bagian dari salah satu gangguan
marah, tidak mau bekerjasam dengan dimana kebutuhan emosional pada
tenaga Kesehatan serta hidupnya anak menjadi tidak nyaman dan tidak

165
adekuat yaitu tidak terpenuhinya. perawatan dirumah sakit bisa
Permasalahan seperti ini perlu terhambat (Azizah & Ernawati 2015).
dilkaukan tindakan sejak anak Tinjauan Moneter Publik
mengalami gangguan. Efek yang (SUSENAS) 2010 disutradarai oleh
terjadi jika penanganannya terlambat Sumayoko (2016), Jumlah anak usia
dalam menangani kecemasan maka prasekolah (3-6 tahun) adalah 72%
akan menolak segala perawatan dan dari seluruh penduduk Indonesia, anak
pengobatan yang dilakukan. Keadaan muda menjalankan Rawat Inap di
seperti ini akan mempengaruhi Poliklinik Kediri Babtis dengan total 35
interaksi terapi dan pada anak yang orang per 100 individu dan 45%
lemah (Zuhdatani, 2015 & Kyle, Terri., mengalami ketegangan (Kholisatum
& Carman, Susan,2015). 2013). Ini sejalan dengan penelitian
Bermain dengan shading adalah yang diarahkan oleh Desita dan
latihan menunjuk ke arah mengurangi Febriana (2016) pada pasien anak
ketegangan dan mendapatkan dewasa 3-6 tahun diperoleh 10 orang
kegembiraan pada anak-anak yang anak (6%) menunjukan respon
mengalami rawat inap dengan terhadap hospitalisasi dengan kondisi
memberi mediasi sebagai garis-garis menangis, takut, tidak membantu
bayangan pada gambar. Tindakan pejabat kesehatan, bakan selalu
dengan Pemberian siiniakan menanyakan kepada ibunya kapan
memberikan dampak pada fisik serta bisa pulang kembali ke rumah,
merangsang emosi kerangka limbik, sedangkan 5 orang (3%) menunjukan
jadi itu terjadi pengontrolan perilaku respon adaptif terhadap hospitaliasasi
maladaptive di hypothalamus. yaitu dengan menunjukkan respon
Tindakan tersebut dilakukan dengan kooperatif dengan petugas kesehatan
tujuan untuk mengetahui efek Latihan dan mau minum obat.
bermain dengan merwarnai terhadap Pengukuran Kesejahteraan menilai
prilaku maladaptive pada anak anak bahwa 3-5 juta anak di bawah 15
prasekolah antara 3 sampai 6 tahun tahun rawat inap yang panjang secara
yang mengalami hospitalisasi. konsisten. Saat anak-anak dirawat di
Pada umum nya anak-anak yang rumahsakit, mereka pada umumnya
mengalami hospitalisasi sering kali akan mendapatkan pegangan di kiri
mengalami perpisahan dengan orang keluarga dan merasa di iklim baru
tuanya ,anak yang mengalami (Terri K dan Susan C, 2015). Di
hospitalisasi harus dapat beradaptasi Jumlah anak usia prasekolah di
dengan lingkungan baru dan orang- Indonesia (3-5 tahun) dalam studi
orang di sekelilingnya, dampak dari ini moneter Publik (SUSENAS) pada tahun
anak dirawat dan hospitalisasi adalah 2001 menambahkan hingga 72% dari
ketakutan disekitarnya, kegelisahan, total populasi Indonesia, diperkirakan
trauma dancemas (Kartinawati, 35 dari setiap 100 anak menjalani
Haryani & Arif, 2015). Anak sakit yang rawat inap (Sumaryoko, di Purwandari,
dengan hospitalisasi sering 2016).
mengartikan sebagian hukuman, Menurut WHO (2018) didapatkan
kemudianmuncul rasa malu, takut, hal sebanyak hampir 52,38% anak
ini menjadikan anak bersifat agresif , mengalami gangguan dan opname di
marah, berontak, seringbertanya, klinik darurat. Pada tahun 2016 di
tidak mau makan, tidak kooperatif Indonesia terdapat total 33,2% 1.425
hingga kehilangan control dan remaja mengalami efek rawat inap
terbatasnya aktifitas yang membuat serius dan 41,6% mengalami rawat

166
inap moderat. Sementara itu, Public Penelitian ini termasuk penelitian
Wellbeing Observation (SUSENAS) dengan jenis kuantitatif dengan
memperoleh jumlah anak-anak yang pendekatan quasi eksperiment dengan
matang Prasekolah di Indonesia one group pretest dan posttest design
mewakili 72% dari seluruh penduduk yaitu suatu penelitian yang bertujuan
Indonesia, dari 35 untuk setiap untuk melihat adanya dampak dari
Diasumsikan bahwa 100 remaja yang perlakuan bermain shading
menjalani rawat inap mewakili 45% ketidaknyamanan dengan rawat inap
dari mereka menghadapi ketegangan di anak-anak usia prasekolah dewasa
Selain membutuhkan perawatan (3-6 tahun) di klinik Grandmed Lubuk
khusus dibandingkan dengan kondisi Pakam. Pemeriksaan ini diarahkan apa
pasien yang lainnya, waktu yang adanya membandingkan kecemasan
dibutuhkan untuk merawat korban pada kelompok intervensi sebelum dan
anak beranjak dari 20% - 45% lebih sesudah diberikan intervensi.
banyak dari orang dewasa. Anak yang
dirawat di klinik medis akan terkena 2. HASIL
dampaknya tentang kondisi fisik dan Berdasarkan penelitian yang telah
mental mereka (Wahyuni, 2016 & dilakukan kepada 34 orang pasien
Hockenberry 2016). Hasil pemeriksaan yang menjadi responden diruang
primer pada kerabat anak yang rawat inap di Rumah Sakit Grandmed
ditangani menemukan pada jam Lubuk Pakam yang telah memenuhi
kunjungan menghitung jumlah kerabat syarat menjadi responden dengan
yang telah ditentukan yang bertahan ketentuan yang telah dibuat. Kriteria
di klinik darurat juga dibatasi, inklusi dari pada penelitian ini adalah
kegugupan anak meningkat selama anak usia 3- 6 tahun, anak yang di
perawatan karena anak perlu diisolasi rawat inap di Rumah Sakit GrandMed,
dengan orang-orang Anak dalam keadaan sadar dan tidak
terdekatnya.Selain itu dari hasil dalam keadaan koma yang di ruang
wawancara singkat dengan orang tua rawat inap di Rumah Sakit Grandmed
kepada anak anak yang opname di Lubuk Pakam. Pasien yang bersedia
rumah sakit menggungkapkan dari menjadi responden. Sedangkan
sejak pertama kali masuk dan dirawat Kriteria ekslusi pada penelitian ini
anak sering menangis, terlihat gelisah, adalah Anak yang bukan usia
dan takut bilamana anaknya didekati prasekolah dan anak yang mengalami
oleh perawat dan pada saat dilakukan gangguan motorik.
tindakan keperawatan, tetapi sekarang
anaknya sudah takut lagi kecuali kalau 3.1 Kecemasan anak prasekolah
ada tindakan tertentu yang akan sebelum tindakan terapi bermain
diberikan. Berdasarkan data di atas mewarnai.
penelita tertarik untuk melakukan Tabel 1 Kecemasan anak pra sekolah
penelitian ini yang berjudul “Pengaruh sebelum tindakan terapi bermain
Terapi Bermain Mewarnai Terhadap mewarnai
Kecemasan Anak Prasekolah Dengan No Kecemasan Jumlah Persentase
Hospitalisasi Di Rumah Sakit
1. Sedang 32 94.1%
Grandmrd Lubuk Pakam Tahun
2020”. 2. Berat 2 5.9%
Jumlah 34 100%
2. METODE

167
Lebih dari 100 persen responden dengan standart deviasi 2.002 dan
Mempersepsikan kecemasan sebelum standar error mean adalah .343 dan
dilakukan terapi bermain mewarnai rara – rata kecemasan anak pra
dengan kategori kecemasan sedang sekolah sesudah dilakuakn terapi
sebanyak 32 orang (94.1%). bermain mewarnai adalah 16.91
dengan standart deviasai 4.231 dan
standar error mean adalah .726.
Hasil uji statistic menunjukkan nilai p
3.2 Kecemasan anak pra sekolah = 0.000. Ha diterima jika Hasil analisis
sesudah tindakan terapi bermain statistik didapatkan bahwa ada
mewarnai pengaruh terapi bermain mewarnai
terhadap kecemasan anak pra sekolah
Tabel 2 Kecemasan anak prasekolah dengan hospitalisasi di Rumah Sakit
sesudah tindakan terapi bermain Grandmed lubuk pakam.
mewarnai
No Kecemasan Jumlah Persentase 4. PEMBAHASAN
Kecemasan anak pra sekolah
1. Tidak 1 2.9%
Cemas sebelum tindakan terapi
2. Ringan 6 17.6% bermain mewarnai.
Anak prasekolah yang mengalami
3. Sedang 27 79.4
Jumlah 34 100% hospitalisasi di RS Grandmed Lubuk
Pakam diperoleh responden dengan
Tabel 2 menunjukkan dari 34 cemas ringan sebanyak 6 orang
responden yang tindakan terapi (17.6%) sedangkan cemas sedang
bermain mewarnai bahwa yang sebanyak 27 orang (79.4%) dan
memilik kecemasan tidak cemas aa 1
berdasarkan hasil penelitian terjadi
orang (2.9%0 dan kecemasan Ringan
ada 6 orang (17.6%) dan kecemasan perubahan kecemasan pada anak
sedang ada sebanyak 27 orang (79.4 dengan hospitalisasi bahwa cemas
%). berat tidak lagi dialami oleh anak
dengan hospitalisasi. Hasil penelitian
3.3 Pengaruh terapi bermain ini yang dilakukan oleh peneliti dengan
mewarnai terhadap kecemasan anak berdasarkan acuan bahwa terjadi
prasekolah dengan hospitalisasin
perubahan kecemasan terhadap anak
Tabel 3 Pengaruh terapi bermain prasekolah yang mengalami
mewarnai terhadap kecemasan anak hospitalisasi dengan dilakukan terapi
prasekolah dengan hospitalisasi di bermain mewarnai anak mendapatkan
Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam. hiburan atau dapat mengekspresikan
Kecem Std. Std.Err p-
asan Mea perasaannya melalui terapi mewarnai
n n Devi or valu
ation Mean e tersebut sehingga kecemasan anak
Sebel 23.8 3 2.00 .343 100 berkurang.
um 5 4 2 0,00
Sesud 16.9 3 4.23 .726 100 1
sah 1 4 1 Kecemasan anak pra sekolah
Total 100
sesudah tindakan terapi bermain
mewarnai.
Tabel 3 Menunjukkan pengaruh
Hasil penelitian mengenai efek
terapi bermain mewarnai terhadap
terapi bermain mewarnai pada
kecemasan anak pra sekolah, rata –
kecemasan anak praseoklah dengan
rata kecemasan sebelum dilakukan
hospitalisasi yaitu rata-rata kecemasan
terapi bermain mewarnai adalah 23.85

168
anak sebelum dilakukan tindakan tingkat kecemasan anak prasekolah
terapi bermain mewarnai sebesar selama hospitalisasi memberikan
23.85 dan rata-rata kecemasan anak pengaruh yang signifikan terhadap
setelah dilakukan tindakan terapi perubahan anak yang mengalami
bermain mewarnai sebesar 16,91 hospitalisasi.
dengan standart devisi (SD) 4.231.
Hasil uji statistic didapatkan nilai p 5. KESIMPULAN
value = 0.000, dimana p < 0,05 maka Berdasarkan hasil uji statistic dan
dapat disimpulkan bahwa terdapat pembahasan yang telah ada di bab
pengaruh terapi bermain mewarnai sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
terhadap kecemasan anak prasekolah ada pengaruh terapi bermain
dengan gangguan hospitalisasi di RS mewarnai terhadap kecemasan anak
Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2020. prasekolah dengan hospitalisasi di RS
Terapi bermain yang bertujuaan Lubuk Pakam Tahun 2020.
mengekspresikan perasaan, keinginan Berdasarkan hasil penelitian dari 34
dan fantasi serta ide-idenya. Ketika orang responden sebelum dilakukan
anak mengalami sakit dan dirawat terapi bermain mewarnai dengan
dirumah sakit, anak akan mengalami menggunakan lembar kuisioner bahwa
bermacam-macam perasaan yang mayoritas responden mengalami
sangat menyenangkan. Anak belum cemas sedang sebanyak 32 orang
dapat mengekspresikannya secara dengan presentase 94.1(%).
verbal. Disini peneliti menggunakan Berdasarkan hasil penelitian dari 34
terapi bermain mewarnai orang responden setelah dilakukan
menggunakan gambar untuk terapi bermain mewarnai dengan
menurunkan kecemasan anak menggunakan lembar kuisioner bahwa
prasekolah selama hospitalisasi. mayoritas responden mengalami
(Supartini 2016, Rusmariana 2013 & cemas ringan sebanyak 6 orang
Winarsih, 2015), mewarnai merupakan dengan presentase (17.6%)
permainan melalui buku gambar untuk Berdasarkan hasil penelitian dari
mengembangkan kreatifitas pada anak 34 orang responden sebelum dan
untuk meminimalisir tingkatan stress sesudah dilakukan terapi terjadi
dan kecemasan anak serta peningkatan signifikan terhadap
meningkatkan komunikasi terhadap perubahan kecemasan anak sebelum
anak. dilakukan terapi dengan sesudah
Hasil Penelitian diatas sejalan dilakukan terapi bermain dari sebelum
dengan penelitian yang dilaksanakan dengan 32 orang anak yang
oleh Devi Purwati (2017) yang mengalami sedang dan berat 2 orang
berjudul pengaruh terapi bermain anak dan berubah menjadi tidak
mewarnai gambar terhadap tingkat cemas 1 orang,ringan 6 orang dan
kecemasan anak prasekolah selama sedang 27 orang setelah dilakukan
Hospitalisasi di RSUD Kota Madiun dari terapi bermain mewarnai.
21 responden rata-rata kecemasan
anak sebelum diberikan intervensi 7 DAFTAR PUSTAKA
anak (33.3%) Mengalami cemas berat
dan setelah diberikan intervensi 15 Azizah & Ernawati (2015). PENGARUH
anak (71.4%) mengalami penurunan TERAPI BERMAIN WAIKE
cemas menjadi ringan. Pembahasan TERHADAP KECEMASAN AKIBAT
diatas dapatdisimpulkan bahwa terapi HOSPITALISASI DI RSUD DR.
bermain mewarnai gambar terhadap MOEWARDI.

169
Devi Purwanti. (2015). PENGARUH HOSPITALISASI PADA ANAK USIA
PEMBERIAN TERAPI BERMAIN PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI
ANAK PRASEKOLAH SELAMA RUANG ANAK RSUD BALUNG.
HOSPITALISASI DI RSUD KOTA Skripsi. Diakses melalui
MADIUN. https://Journal.umm.ac.id pada 8
Febriana, Desita. (2016). KAJIAN Juli 2020.
STRES HOSPITALISASI TERHADAP
PEMENUHAN POLA TIDUR ANAK
USIA PRASEKOLAH DI RUANG
ANAK RS BAPTIS KEDIRI
Hockenberry & Wilson (2015) WONG’S
NURSING CARE OF INFANTS’ AND
CHILDREN Edition 9. St. Lous,
Missouri: ELSEVIER MOSBY.
Kyle, Terri., & Carman, Susan. (2015).
BUKU AJAR KEPERAWATAN
PEDIATRI Edisi 2. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Purwandari, Haryatiningsih. (2009).
PENGARUH TERAPI SENI
TERHADAP KECEMASAN ANAK
USIA SEKOLAH SELAMA
HOSPITALISASI DI RSMS. Skripsi.
Tidak diterbitkan. Depok: Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.
Rusmariana, A., Faridah, N., & Ariyani,
R. (2013). EFEKTIFITAS BERMAIN
MENGGAMBAR TERHADAP
KECEMASAN ANAK USIA
PRASEKOLAH AKIBAT
HOSPITALISASI. Journal
Kesehatan, Volume V, No. 2.
Supartini, Y. (2015). BUKU AJAR
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
ANAK. Jakarta : EGC.
Winarsih, D, B. (2015). HUBUNGAN
PERAN SERTA ORANG TUA
DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI
PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI
RSUD KARTINI JEPARA. Thesis.
Depok : Universitas Indonesia.
Wong, D.L. (2016). BUKU AJAR
KEPERAWATAN PEDRIATIK.
Jakarta : EGC
Zuhdatani, Munfarikatuz. (2015).
HUBUNGAN DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN TINGKAT
KECEMASAN AKIBAT

170

You might also like