Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Kecemasan Hospitaslisasi Pada Anak Prasekolah
Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Kecemasan Hospitaslisasi Pada Anak Prasekolah
DOI: 10.36565/jab.v10i1.289
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
Abstract
Hospitalization is a state of crisis in children, when the child is sick and hospitalized. The hospital
care environment can cause fear and anxiety in the child. Play activity therapy is one of the good
activities to overcome the anxiety of children who are hospitalized, so that it can accelerate the
healing process of pain in children. This study aims to find out the effect of play therapy coloring
pictures on anxiety due to hospitalization in preschool age children in the pavilion of Gatot Soebroto
Hospital. This research applies pre-experimental method with one group pre test post test design
approach. The sample of this study was 35 respondents with purpose sampling techniques. T test
results obtained p = 0.000 value if α = 0.05 then p<α and Ha are accepted. The results of this study
showed that there is an influence of play therapy coloring pictures on the decrease in anxiety due to
hospitalization in preschool-age children in the Pavilion of Gatot Soebroto Hospital in 2019. This
research is expected to increase play therapy activities as one of the interventions to help reduce
anxiety, especially preschool-age children who are experiencing hospitalization.
Keywords: anxiety, hospitalization, play therapy preschoolers
Abstrak
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit.
Lingkungan perawatan rumah sakit dapatmenimbulkan rasa takut dan kecemasan pada anak.Terapi
aktivitas bermain merupakan salah satu kegiatan yang baik untuk mengatasi cemas anak yang dirawat
di Rumah Sakit, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan sakit pada anak. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas bermain mewarnai gambar terhadap kecemasan
akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di paviliun RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini
menerapkan metode pra-eksperiment dengan pendekatan one group pre test post test design. Sampel
penelitian ini sebanyak 35 responden dengan teknik purpose sampling. Hasil uji t test diperoleh nilai p
=0,000 jika α = 0,05 maka p< α dan Ha diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh terapi aktivitas bermain mewarnai gambar terhadap penurunan kecemasan akibat
hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Paviliun RSPAD Gatot Soebroto tahun 2019.Penelitian ini
diharapkan dapatmeningkatkankegiatan terapi bermain sebagai salah satu intervensi untuk membantu
menurunkan kecemasan khususnya anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi.
Kata kunci : anak prasekolah, hospitalisasi, kecemasan, terapi bermain
101
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.289
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
PENDAHULUAN anak.
Hospitalisasi adalah suatu keadaan Penyakit dan hospitalisasi sering
krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat menjadi krisis pertama yang harus dihadapi
di rumah sakit.Keadaan ini terjadi karena oleh anak(Wong, 2009). Untuk
anak berusaha untuk berada untuk mengurangi dampak anak dari hospitalisasi
beradaptasi dengan lingkungan asing dan yang dialami anak selama perawatan anak,
baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi maka diperlukan suatu media yang dapat
tersebut menjadi stressor baik terhadap mengungkapkan rasa cemas salah satunya
anak maupun orangtua dan keluarga(Wong, adalah terapi bermain (Dayani, Budiarti,
2009). and Lestari, 2015).
Lingkungan perawatan rumah sakit Terapi mewarnai gambar merupakan
yang dapatmenimbulkan rasa takut dan salah satu permainan yang sesuai dengan
kecemasan pada anak. Terjadinya luka pada prinsip rumah sakit dimana secara
anak akibat tindakan keperawatan psikologis permainan ini dapat membantu
merupakan penyebab utama kecemasan anak dalam mengekspresikan perasaan
pada anak usia prasekolah yang mengalami cemas, takut, sedih, tertekan dan emosi
hospitalisasi (Dayani, Budiarti, & Lestari, (Arifin& Udiyani, 2019).
2015). Adapun tujuan penelitian ini adalah
Data WHO (2012) menunjukkan sebagai berikut: Mengetahui tingkat
bahwa 3–10 % anak dirawat di Amerika kecemasan pada anak usia prasekolah yang
Serikat, baik anak usia toddler, anak mengalami hospitalisasi sebelum diberikan
prasekolah ataupun anak usia sekolah, terapi mewarnai gambar diruang paviliun
sedangkan di Jerman sekitar 3 sampai 7 % anak RSPAD Gatot Soebroto. Mengetahui
dan anak toddler dari 5 – 10 % anak tingkat kecemasan pada anak usia
prasekolah yang menjalani perawatan prasekolah yang mengalami hospitalisasi
Rumah Sakit, jumlah anak menurut sesudah diberikan terapi mewarnai gambar
UNICEF yaitu anak berusia 0–14 tahun di ruang paviliun anak RSPAD Gatot
berjumlah 8,4 juta anak. Hasil survei Soebroto.Mengetahui pengaruh pemberian
UNICEF pada tahun 2012 persentase anak terapi bermain mewarnai gambar terhadap
yang menjalani perawatan dirumah sakit tingkat kecemasan pada ana usia
sebesar 84% (Unicef, 2012). prasekolah yang mengalami hospitalisasi
Dari hasil survei data Riset di ruang paviliun anak RSPAD Gatot
Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013 Soebroto.
didapatkan data bahwa anak yang Hospitalisasi merupakan pengalaman
menjalani rawat inap diseluruh Indonesia yang tidak menyenangkan dan akan
sebesar 2,8 % dari total jumlah anak di memunculkan respon kecemasan pada
Indonesia.Referensi data yang di dapat dari anak. Dampak kecemasan yang bisa terjadi
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot pada anak prasekolah seperti menarik diri,
Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto) didapat menangis, tidak mau berpisahdengan orang
dari register pada tahun 2018 bulan Januari tua, tingkah laku protes serta lebih peka lagi
sampai dengan bulan September dan pasif seperti menolak makan dan
diantaranya yaitu jumlah total berjumlah menolak tindakan invasif yang diberikan
1.445 anak yang mengalami hospitalisasi perawat sehingga akan memperlambat
dantaranya yaitu, usia bayi 0–1 tahun proses penyembuhan anak (Hidayat, 2012).
berjumlah 147 anak, usia 1–3 tahun Untuk mengurangi dampak
berjumlah 300 anak, usia 3–6 tahun kecemasan akibat hospitalisasi yang
berjumlah 366 anak, usia 6–12 tahun 376 dialami anak diperlukan suatu media yang
anak, usia 12–18 tahun berjumlah 256 dapat mengungkapkan rasacemas anak,
102
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.289
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
103
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.289
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
realistis, juga tidak dapat berespon terhadap atau pola gambar, sehingga terciptalah
perintah. sebuah kreasi seni(Olivia, 2013).
Dampak kecemasan Dampak Ada banyak manfaat mewarnai
kecemasan yang bisa terjadi pada gambar bagi anak, antara lain: melatih anak
anakprasekolah sepertimenarik diri, mengenal aneka warna dan nama-nama
menangis, tidak mau berpisah dengan orang warna, menstimulasi daya imajinasi dan
tua, tingkah laku protes serta lebih peka lagi kreativitas, melatih mengenal objek yang
dan pasif seperti menolak makan dan akan diwarnai, melatih anak untuk
menolak tindakan invasif yang diberikan membuat target, melatih anak mengenal
perawat sehingga akan memperlambat garis batas, melatih keterampilan motorik
proses penyembuhan anak (Hidayat, 2012). halus anak sebagai salah satu sarana untuk
Salah satu upaya yang dapat mempersiapkan kemampuan menulis,
dilakukan untuk menurunkan kecemasan melatih kemampuan koordinasi antar mata
adalah melalui kegiatan terapi bermain. dan tangan. Mulai dari berbagai cara yang
Bermain merupakan salah satu alat tepat menggenggam krayon hingga
komunikasi yang natural bagi anak-anak. memilih warna dan menajamkan krayon
Bermain merupakan dasar pendidikan sebagai terapi permainan kreatif yang
dan aplikasi terapeutik yang merupakan metode penyuluhan kesehatan
membutuhkan pengembangan pada untuk merubah prilaku anak selama
pendidikan anak usia dini (Tekin and dirumah sakit(Olivia, 2013).
Sezer, 2010).
Salah satu fungsi bermain adalah METODE PENELITIAN
sebagaiterapi dimana dengan melakukan Rancangan penelitian ini
permainananak akan terlepas dari menggunakan praeksperimen yang
ketegangan dan stressyang dialaminya. bertujuan melihat pengaruh antara
Melalui kegiatan bermain,anak dapat pemberian terapi bermain terhadap tingkat
mengalihkan rasa sakitnya kecemasan anak usia prasekolah.Peneliti
padapermainannya (distraksi) dan relaksasi menggunakan rancangan one group pre test
melaluikesenangannya – pst test design. Peneliti melakukan
melakukanpermainan tersebut. perlakuan pada satu kelompok, sebelum
Terapi bermain dapat membuat diberikan perlakuan, responden di observasi
anak-anak melepaskan perasaan marah, terlebih dahulu, sebagai pre test. Lalu
sedih, atau rasa cemas yang sebelumnya setelah perlakuan, responden di observasi
terasa sulit bagi anak untuk kembali sebagai post test.
mengekspresikan perasaan tersebut. Anak Metode pengumpulan data yang
kemungkinan mengalami kesulitan digunakan yaitu observasi. Observasi
mengekspresikan perasaan karena intensitas merupakan cara melakukan pengumpulan
trauma yang dialami, atau karena data penelitian untuk mencari perubahan
kurangnya sistem pendukung yang akan atau hal-hal yang akan diteliti. Penelitian ini
memungkinkan anak untuk menggunakan teknik purposive sampling,
mengekspresikan perasaannya. Hasil akhir dengan kriteria inklusi (1). Pasien anak usia
dari kegiatan terapi bermain memberikan prasekolah (3-6 tahun), (2). Anak usia
perasaan lega bagi anak (Kaduson, and prasekolah yang didampingi orang tua atau
Schaefer, 2006). keluarga. (3). Anak usia prasekolah yang
Mewarnai gambar merupakan suatu mau diajak bermain, (4). Anak usia
bentuk kegiatan kreativitas, dimana anak prasekolah dengan kondisi fisik yang stabil.
diajak untuk memberikan satu atau Penelitian ini dilakukan di ruang paviliun
beberapa goresan warna pada suatu bentuk
104
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.289
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
anak RSPAD Gatot Soebroto pada bulan Uji statistik yang digunakan
April hingga Juni 2019. disesuaikan dengan hasil uji normalitas
Cara pengambilan data untuk variabel data, apabila data berdistribusi normal,
tingkat kecemasan dengan prosedur sebagai maka statistik yang digunakan adalah uji t-
berikut: test. Apabila data tidak berdistribusi normal
1. Peneliti memilih responden di ruang statistik yang digunakan adalah uji Mann
perawatan anak, dengan mengadakan whitney testdengan kemaknaan 95% (α =
pendekatan pada calon responden,
kemudian memberikan penjelasan 0,05).
kepada orang tua tentang tujuan, manfaat
penelitian. Jika orang tua responden HASIL DAN PEMBAHASAN
bersedia maka orang tuaresponden akan 1. Karakteristik responden berdasarkan
menandatanganilembar persetujuan jenis kelamin dan usia
responden.
2. Setelah orang tua responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi
menandatangani lembar persetujuan, berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
maka peneliti meminta orang tua anak Usia Prasekolah Yang diRawat di
responden untuk mulai mengisilembaran Paviliun Anak Tahun 2019
kuesioner sebelum terapi bermain
mewarnai dilakukan. Hasil pengisian ini
dinilai sebagi data pre test. Variabel N %
3. Kemudian anak diberikan terapi bermain Jenis Kelamin
mewarnai sesuai standar operasional - Laki-laki 19 54,3
prosedur (SOP). - Perempuan 16 25,7
4. Setelah dilakukan terapi bermain
mewarnai sesuai standar operasional Usia anak
prosedur, orang tua responden di minta - 3 tahun 5 14,3
kembali untuk mengisi lembaran - 4 tahun 12 34,3
kuesioner sebagai hasil data post test. - 5 tahun 10 28,6
5. Setelah seluruh pertanyaan dijawab oleh
orang tua responden secara lengkap - 6 tahun 8 22,8
kemudian lembaran kuisioner pretest
dan posttest diberikan kepada peneliti Berdasarkan tabel1 diatas
untuk dilakukan pengecekan dan didapatkan bahwa 54,3% anak dengan
perhitungan. jenis kelamin laki-laki. Dan usia 4 tahun
Instrumen yang digunakan dalam yang paling banyak mengikuti kegiatan
penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri terapi bermain ini yakni sebanyak 34,3
dari 15 pertanyaan, pertanyaan berupa %.
informasi orang tua yang benar mengenai
anaknya. Nilai kuesioner respon tidak patuh 2. Tingkat kecemasan anak sebelum
diberikan nilai 1, kadang-kadang nilai 2, dan setelah Terapi Aktivitas
sering nilai 3, dan selalu nilai 4. Kuesioner Mewarnai
sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat
Peneliti melakukan uji validitas dengan Kecemasan Anak Usia Prasekolah
membagikan kuesioner pada 20 orang tua Sebelum dan Sesudah diberikan
yang bukan termasuk responden. Hasil uji Terapi Aktivitas Bermain Mewarnai
validitas semua item pertanyaaan Gambar.
dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji
reabilitas diketahui angka cronbach’s alpha Tingkat Pre Test Post Test
adalah sebesar 0.936 (≥ 0,80). Hal ini Kecemasan n % n %
menunjukkan bahwa data sudah sangat
Ringan 0 0 7 20
reabilitas.
Sedang 6 17,1 28 80
Berat 29 82,9 0 0
105
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.289
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
106
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.289
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
107
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.289
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
108