You are on page 1of 8

ANALISA TEKNIKAL MENGGUNAKAN INDIKATOR MOVING AVERAGE DENGAN KONFIRMASI MACD PADA SAHAM SUB SEKTOR

BATUBARA IDX30 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2021

Nama Dospem, Nama Kalian

Email dosen, email kalian


Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kriten Satya Wacana (UKSW) Jl. Diponegoro No. 52-60, Salatiga, 50711, Indonesia

Abstract
Info Artikel

The purpose of this research is to analyze stock price movements using the Moving Average and MACD indicators on IDX30 coal sub-sector stocks in 2021.
The research methodology used is descriptive qualitative method and secondary data obtained from the company's website and Tradingview.com. The
sampling technique uses a purposive sampling method with data in 2021. The results of this study indicate that using the Moving Average indicator, a signal
and price trend can be known and when using the Moving Average Convergence Divergence (MACD) indicator can be used as a confirmation of price trend

movements in making investment decisions. On the Moving Average indicator for the shares of PT Adaro Energy in the 1st & 2nd quarters there was a buy
signal at 1190 and a sell signal at 1390 with a profit of 0.17%, in quarters 3rd & 4th there was a buy signal at 1250 and a sell signal at 2250 with a profit of
0.8%. On the shares of PT Bukit Asam Tbk in 1st & 2nd quarters there was a buy signal at 2410 and a sell signal at 2680 with a profit of 0.11%, in quarters
Keywords:
3&4 there was a buy signal at 2250 and a sell signal at 2690 with a profit of 0.20%. Then the Moving Average Convergence Divergence indicator at PT
Adaro Energy Tbk showed 1 positive confirmation (convergence) in quarters 1&2, but in quarters 3&4 it showed 1 negative confirmation (divergence).
Blockholders ownership; Tunneling Related Party
Meanwhile, PT Bukit Asam Tbk showed 2 positive confirmation (convergence) during quarter 1,2,3,4.
Transactions; Propping Related Party Transactions

Keywords : Technical Analysis, Moving Average, Moving Average Convergence Divergence, Coal Sub-Sector Shares, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT
Bukit Asam Tbk (PTBA).

Abstraks

Penelitian ini bertujuan menganalisa pergerakan harga saham menggunakan indicator Moving Average dan MACD pada saham sub sector batubara IDX30
tahun 2021. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dan data sekunder yang diperoleh dari website perusahaan dan

Tradingview.com. Teknik pengambilan sample menggunakan metode purposive sampling dengan data pada tahun 2021. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa menggunakan indikator Moving Average dapat diketahui suatu sinyal dan tren harga sedangkan indikator Moving Average Convergence Divergence

(MACD) dapat dijadikan sebagai konfirmator dari pergerakan tren harga dalam membuat keputusan investasi. Pada indikator Moving Average saham PT
Adaro Energy kuartal 1&2 terdapat sinyal beli diharga 1190 dan sinyal jual diharga 1390 dengan keuntungan sebesar 0,17%, kuartal 3&4 terdapat sinyal beli

diharga 1250 dan sinyal jual diharga 2250 dengan keuntungan sebesar 0,8%. Pada saham PT Bukit Asam Tbk kuartal 1&2 terdapat sinyal beli diharga 2410
dan sinyal jual diharga 2680 dengan keuntungan sebesar 0,11%, kuartal 3&4 terdapat sinyal beli diharga 2250 dan sinyal jual diharga 2690 dengan
keuntungan sebesar 0,20%. Kemudian indikator Moving Average Convergence Divergence pada PT Adaro Energy Tbk menunjukkan 2 konfirmasi positif
(convergence) di kuartal 1 dan 2, akan tetapi pada kuartal terkonfirmasi 1 tren negative (divergence atau reversal). Sedangkan untuk PT Bukit Asam Tbk
menunjukkan 3 konfirmasi positif (convergence) selama kuartal 1, 2, 3 dan 4.
Kata Kunci : Analisa Teknikal, Moving Average, Moving Average Convergence Divergence, Saham Sub Sektor Batubara, PT Adaro Energy Tbk
(ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

ISSN (print) : 2598-7763

ISSN (online): 2598-7771

🖂 Corresponding Author:

Ericha Widawati:
JEL Classification: G20, G21
Tel. /Fax. 081528641030

E-mail:erichawida23@gmail.com
DI:

1. PENDAHULUAN Masa pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia awal tahun 2020 memiliki

dampak yang sangat signifikan terhadap semua sektor. Salah satunya pada sektor ekonomi.

46
Mampukah Good Corporate Governance dan Risiko Kredit Sebagai Prediktor Financial Distress?

Elysa Lisitiana Putri, Sugeng Haryanto, Riril Mardiana Firdaus

Bukan hanya Indonesia, hampir seluruh negara di dunia merasakan dampak ekonomi yang listrik yang sebagian besar menggunakan batu bara sebagai sumber energinya. Selain itu,

sama. Sektor ekonomi di Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurunan drastis. Akan tetapi, pemerintah juga menciptakan terobosan baru melalui penggunaan teknologi berbasis energi

pada tahun 2021 (dalam masa peralihan) perekonomian di Indonesia sudah mulai membaik. bersih yang diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan batubara di Indonesia.

Menurut Badan Pusat Statistik (2021), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Dalam menganalisa saham ada dua macam cara analisa, yaitu analisa

tahun 2021 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2020. Kenaikan itu sebesar fundamental dan analisa teknikal. Analisa fundamental adalah analisis yang dilakukan

3,69% menjadi Rp 11,12 kuadriliun pada 2021 dibanding 2020. Pada tahun 2020 ekonomi berdasarkan dengan kondisi dari suatu perusahaan, kondisi ekonomi serta kondisi dari industri

domestik mengalami kontraksi 2,07% selama pandemi Covid-19. Menurut Badan Pusat Statistik terkait. Analisa fundamental biasanya menggunakan indikator-indikator perusahaan yang

(2021), nilai total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2021 mencapai Rp16,97 tertera melalui laporan keuangan perusahaan tersebut seperti Earning per Share (EPS), Price to

kuadriliun. Sepanjang tahun 2021 sektor pertambangan dan penggalian berhasil menyumbang Earnings Ratio (PER), ROE (Return to Equity), dan lain-lainnya. Sedangkan untuk analisa

Rp1,52 kuadriliun (8,98%). Sektor pertambangan ini menduduki posisi kelima dari semua sektor teknikal adalah analisa yang dilakukan berdasarkan pada data-data historis terkait harga saham

yang berkontribusi dalam kenaikan PDB di Indonesia. Sektor pertambangan ini juga mengalami yang terjadi dipasar. Dalam analisa ini, perkiraan untuk membeli atau menjual suatu saham

kenaikan kontribusi pada tahun 2021 dibanding dengan 2020 sebesar 2,54%. dilakukan dengan cara melihat grafik historis pergerakan harga saham yang sudah terjadi pada

Dalam sektor pertambangan, terdapat beberapa sub sektor didalamnya seperti masa lampau. Pengguna analisis teknikal umumnya disebut dengan trader yang melakukan

batu bara, minyak dan gas bumi, batu-batuan, logam dam mineral, dll. Pada sub sektor batu investasi dengan tujuan jangka pendek seperti investasi secara harian, mingguan, ataupun

bara, cukup menarik perhatian di tahun 2021 karena adanya hasil data produksi dan ekspor bulanan, dengan kurun waktu kurang dari satu tahun. (MOST, n.d.).

batu bara yang bertolak belakang. Pada tahun 2020, jumlah ekspor batubara di Indonesia yaitu Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui cara menganalisa saham pada

sebesar 331,94 juta ton. Namun pada tahun 2021, jumlah ekspor batubara di Indonesia turun sektor batubara yang terdaftar dalam IDX30 menggunakan indikator Moving Average dan

menjadi 304,9 juta ton. Penurunan jumlah ekspor ini tidak selaras dengan jumlah produksi MACD. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hasil analisa dari masing-

batubara di Indonesia yang kian meningkat. masing indikator sekaligus mengetahui manakah indikator yang cocok untuk digunakan dalam

Menurut Kementrian ESDM (2022), jumlah produksi batubara di Indonesia invesati baik jangka pendek, menengah hingga panjang. Sehingga nantinya dari penelitian ini,

tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 7,2% dibanding tahun 2020 atau setara dengan 40,53 akan memberikan pengetahuan kepada para investor untuk menggunakan analisa teknikal

juta ton. Hal ini yang menjadi pertanyaan mengapa sektor batubara memiliki jumlah produksi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi. Berdasarkan latar belakang tersebut

yang meningkat, akan tetapi jumlah ekspornya menurun. Hal tersebut terjadi karena Indonesia maka penulis membuat hasil penelitiannya yang berjudul: “Analisa Teknikal Menggunakan

memproduksi batu bara untuk meningkatkan jumlah cadangan yang ada di dalam negeri. Indikator Moving Average dan MACD pada Saham Sub Sektor Batubara yang Termasuk Dalam

Cadangan itu digunakan untuk mendukung program pembangunan berbagai pembangkit IDX30 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2021”

2. PENGEMBANGAN HIPOTESIS kesimpulan sementara, merupakan suatu konstruk (construct) yang masih perlu dibuktikan,

Yusuf (2014: 130), dalam bukunya menjelaskan bahwa secara harfiah hipotesis
suatu kesimpulan yang belum teruji kebenarannya.

dapat diartikan sebagai sesuatu pernyataan yang belum merupakan suatu tesis; suatu

kesimpulan sementara; suatu pendapat yang belum final, karena masih harus dibuktikan

kebenarannya. Hipotesis adalah suatu dugaan sementara, suatu tesis sementara yang harus

dibuktikan kebenarannya melalui penyelidikan ilmiah. Hipotesis dapat juga dikatakan

47
Accounting and Financial Review

Vol. 1 (1) 2018: 46-52

Hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara Jenis data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah data panel (Cross

empiris. Proporsi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau Series) selama tahun 2021. Data yang digunakan peneliti berupa grafik harga saham-saham sub

diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruksi yang menjelaskan atau memprediksi sektor batubara yang termasuk IDX30 tahun 2021. Sedangkan Sumber data yang digunakan

fenomena-fenomena. berasal dari data sekunder, yang telah dikeluarkan dan dipublikasikan sebagai informasi bagi

peneliti dalam melakukan penelitian. Sumber data penelitian diperoleh dari Trading View.com.

3. METODE

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yang Analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisa teknikal. Untuk

berbetuk deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa saham menggunakan indikator menganalisa suatu saham menggunakan analisa teknikal diperlukan dua atau lebih indikator

Moving Average dan MACD dengan pendekatan studi kasus pada saham sub sektor batubara agar memperoleh hasil yang akurat. Alat analisa yang digunakan pada penelitian ini yaitu

yang termasuk dalam IDX 30 tahun 2021. berupa indikator Moving Average dan MACD. Data-data dari grafik harga saham dikumpulkan

kemudian diolah membentuk suatu candle stick selanjutnya penulis melakukan penelitian

Kerangkan konsep pemikiran pada penelitian ini adalah menjadi dasar judul
menggunakan program pada website Trading View. Hasil dari analisa data dengan

dalam penelitian ini: ANALISA TEKNIKAL MENGGUNAKAN INDIKATOR MOVING


menggunakan alat bantu statistik dapat memberikan hasil yang empiris pada penelitian
.
AVERAGE DAN MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE (MACD) PADA

SAHAM SUB SEKTOR BATUBARA IDX30 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2021. 4. HASIL

A. PT Adaro Energy Tbk

Model yang dibangun dalam penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan Adaro Energy merupakan salah satu perusahaan

pertambangan yang ada di Indonesia dengan bisnis di sektor batu bara,


baik secara teoritis maupun pendekatan hasil-hasil dari penelitian terdahulu, sehingga kerangka energi, utilitas dan infrastruktur pendukung. Adaro Energy memiliki

model bisnis yang terdiri dari delapan pilar: Adaro Mining, Adaro
jurnal ini memakai pemikiran teoritis Metode kualitatif, yang berbentuk deskriptif yaitu dimana
Services, Adaro Logistics, Adaro Power, Adaro Land, Adaro Water,

Adaro Capital dan Adaro Foundation. Lokasi utama tambang Adaro


peneliti berusaha mendeskripsikan atau mengambarkan tentang kondisi grafik guna
Energy terletak di Kalimantan Selatan, tempat ditambangnya

Envirocoal. Pemegang saham tertinggi PT Adaro Energy Tbk dipegang


menentukan beli dan jual. (Profit et al., 2021). Menurut Martia & Yasmine (2021), penelitian
oleh PT Adaro Strategic Investment dengan memegang 43,91% dari total

deskriptif dilakukan guna mengetahui nilai variabel mandiri yang berlandaskan pada filsafat saham. Peringkat kedua yaitu dipegang oleh “public” atau masyarakat

sebesar 41,25%. Garibaldi Thohir memegang sebanyak 6,18% dari total

positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. saham. 3,29% dipegang oleh Edwin Soeryadjaya. Kemudian Theodore

Permadi Rachmat memegang sebanyak 2,54%. Treasury stock

memegang 2,45% dari total saham. Arini Saraswati Subianto memegang


Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis populasi terbatas yang dapat memberikan
0,25%. Lalu Christian Ariano Rachmat, Julius Aslan, dan juga Chia Ah

Soo memegang masing-masing sebesar 0,05%, 0,04%, dan 0,03%.


kesimpulan dalam penelitian yang diuji. Adapun objek populasi yang dipilih yakni saham-
PT Adaro Energy Tbk juga melakukan ekspor

penjualannya ke berbagai negara. Negara Cina memperoleh sebesar


saham sub sektor batubara pada IDX30 di Bursa Efek Indonesia tahun 2021. Penentuan sampel
972,921 USD atau 31,09% dari total ekspor. Negara Malaysia menduduki

yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham-saham sektor pertambangan yang termasuk peringkat kedua yaitu sebesar 566,231 USD atau 18,10% dari total

ekspor. Peringkat ketiga yaitu negara India yang memperoleh sebesar

ke dalam kelompok IDX30 pada tahun 2021. Adapun penentuan sampel dalam penelitian ini 391,157 atau 12,50%. Kemudian diikuti dengan negara Jepang dengan

memperoleh sebesar 348,100 atau 11,13% dari total ekspor. Lalu negara
didasarkan dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
Korea dengan memperoleh 217,442 atau 6,95%. Negara Lain-lain

memperoleh 633,071 atau 20,23% dari total ekspor.

PT Adaro Energy Tbk juga berkontribusi dalam produksi


- Saham-saham sub sektor batubara yang aktif diperdagangkan di BEI tahun 2021.
batubara di Indonesia. Berikut adalah gambar presentase dari kontribusi

- Saham-saham yang masuk ke dalam Indeks IDX30 pada tahun 2021


PT Adaro Energy terhadap produksi batubara di Indonesia.

(Sumber: Data diolah penulis, 2022)

48
Mampukah Good Corporate Governance dan Risiko Kredit Sebagai Prediktor Financial Distress?

Elysa Lisitiana Putri, Sugeng Haryanto, Riril Mardiana Firdaus

Menurut grafik diatas, pada tahun 2017 jumlah produksi sebesar 140.936 (dalam juta rupiah) atau 0,84% dari total nilai ekspor.

batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berkontribusi sebesar Negara lain-lain memperoleh sebesar 710.819 (dalam juta rupiah) atau

11,23% terhadap jumlah produksi batubara di Indonesia. 4,24% dari total nilai ekspor.

Lalu terjadi penurunan di tahun 2018, jumlah kontribusi PT Adaro PT Bukit Asam Tbk juga berkontribusi dalam produksi

menjadi 9,87%. Pada tahun 2019, jumlah kontribusi PT Adaro turun lagi batubara di Indonesia. Berikut adalah gambar presentase dari kontribusi

sebesar 0,45% dibanding dengan tahun sebelumnya, menjadi 9,42%. PT Bukit Asam terhadap produksi batubara di Indonesia.

Kemudian terjadi kenaikan sebesar 0,22% di tahun 2020, dengan jumlah (Sumber: Data diolah penulis, 2022)

kontribusi PT Adaro sebesar 9,64%. Akan tetapi, tahun 2021 setelah satu Menurut grafik diatas, pada tahun 2017 jumlah produksi

tahun pandemic covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia kontribusi batubara PT Bukit Asam Tbk berkontribusi sebesar 5,26% terhadap

produksi batubara PT Adaro Energy Tbk mengalami penurunan 1,05% jumlah produksi batubara di Indonesia. Lalu terjadi penurunan di tahun

dari 9,64 menjadi 8,69%. 2018, jumlah kontribusi PT Bukit Asam Tbk menjadi 4,73%. Pada tahun
B. PT Bukit Asam Tbk 2019, jumlah kontribusi PT Bukit Asam Tbk hanya turun sebesar 0,01%

Pada tahun 1950, Pemerintah Republik Indonesia dibanding dengan tahun sebelumnya menjadi 4,72%. Kemudian terjadi

mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit penurunan lagi sebesar 0,33% di tahun 2020, dengan jumlah kontribusi

Asam (PN TABA). Pada 1 Maret 1981, PN TABA kemudian berubah PT Bukit Asam Tbk sebesar 4,39%. Di akhir tahun 2021 PT Bukit Asam

status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bukit Asam Tbk mengalami kenaikan kontribusi produksi batubara Indonesia

(Persero), atau biasa disebut PTBA. PT Bukit Asam Tbk adalah sebesar 0,58% dari 4,39% menjadi 4,96%.

perusahaan yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam


5. PEMBAHASAN
industri pertambangan batu bara. Kegiatan usahanya termasuk

melakukan operasi pertambangan batu bara, termasuk penelitian,

eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan, dan


A. Indikator Moving Average

perdagangan; mengelola dan mengoperasikan pelabuhan dan dermaga 1) Hasil Pergerakan Harga Saham PT Adaro Energy Tbk di Tahun 2021
untuk batu bara, baik untuk penggunaan internal atau eksternal;

mengelola dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas, baik Garis yang berwarna orange menunjukkan MA 5, garis

untuk penggunaan internal atau eksternal, dan menyediakan


hijau menunjukkan MA 20, dan garis biru menunjukkan MA 60. Pada
pertambangan batu bara dan konsultasi dan layanan rekayasa terkait

produksi. PT Bukit Asam memiliki beberapa anak perusahaan yaitu PT gambar diatas terdapat 1 sinyal beli di harga 1190, yang ditandai

Bukit Asam Metana Ombilin, PT Bukit Energi Metana, PT Bukit Multi


dengan candlestick berwarna hijau yang berhasil menembus garis MA
Investama, PT Bukit Energi Investama, PT Bukit Multi Properti, PT

Batubara Bukit Kendi, PT Bukit Pembangkit Innovative, PT Bukit Asam 5. Setelah adanya sinyal beli tersebut terdapat 1 sinyal jual diharga 1390,

Prima, PT Internasional Prima Coal, PT Bukit Asam Banko, PT Bukit


yang ditandai dengan harga saham mulai mengalami penurunan
Asam Transpacific Railways, PT Huadian Bukit Asam Power, PT Bukit

Asam Methana Enim. (bearish) karena candlestick berhasil menembus support pada garis MA

Pemegang saham tertinggi PT Bukit Asam Tbk dipegang


5. Dari sinyal jual di bulan Juni dan sinyal beli di bulan Februari 2021
oleh PT Indonesia Asahan Alumunium yaitu memegang sebesar 65,93%

dari total saham. Publik atau masyarakat memegang sebesar 33,78% mendapatkan potensi keuntungan sebesar 0,17%.

dari total saham. Lalu sisanya yaitu sebesar 0,29% dipegang oleh
Sedangkan indikator Moving Average yang digunakan
Treasury Stock. PT Bukit Asam Tbk melakukan kegiatan penjualan

ekspor ke berbagai negara di belahan dunia. Tiongkok meduduki posisi untuk melihat sebuah tren harga saham selama bulan Juli hingga

pertama dengan mendapat 9.250.729 (dalam juta rupiah) atau 55,20%


Desember 2021. Garis yang berwarna orange menunjukkan MA 5, garis
dari total nilai ekspor. Posisi kedua yaitu negara Filipina dengan

mendapat 1.382.430 (dalam juta rupiah) atau 8,25% dari total nilai hijau menunjukkan MA 20, dan garis biru menunjukkan MA 60. Pada

ekspor. Negara Taiwan menduduki posisi ketiga dengan mendapat


bulan Juli 2021 terdapat sinyal beli di harga 1250, yang ditandai dengan
1.313.458 (dalam juta rupiah) atau 7,84% dari total nilai ekspor.

Disusul oleh negara Jepang yang menduduki posisi adanya garis perpotongan antara MA 5 dan MA 20 dan juga diikuti

keempat dengan mendapat 1.052.616 (dalam juta rupiah) atau 6,28%


dengan adanya candlestick berwarna hijau yang menembus garis MA 5.
dari total nilai ekspor. Kemudian negara India menduduki posisi kelima

dengan mendapat 955,370 (dalam juta rupiah) atau 5,70% dari total nilai Setelah adanya sinyal beli ini, harga saham mengalami tren bullish

ekspor. Negara Malaysia menduduki posisi keenam dengan mendapat


(uptrend). Kemudian pada bulan Desember terdapat 1 sinyal jual
sebesar 544,729 (dalam juta rupiah) atau 3,25% dari total nilai ekspor.

Posisi ketujuh yaitu negara Korea dengan mendapat sebesar 509,849 diharga 2250, yang ditandai dengan adanya candlestick menembus garis

(dalam juta rupiah) atau 3,04% dari total nilai ekspor. Negara Thailand
MA 5. Dari sinyal jual di bulan Desember dan sinyal beli di bulan Juli
memperoleh 475,287 (dalam juta rupiah) atau 2,84% dari total nilai

ekspor. Posisi kesembilan yaitu negara Vietnam dengan mendapat 2021 mendapatkan potensi keuntungan sebesar 0,8%.

sebesar 421,600 (dalam juta rupiah) atau 2,52% dari total nilai ekspor. 2) Hasil Pergerakan Harga Saham PT Bukit Asam Tbk di Tahun 2021
Negara Hongkong menduduki posisi kesepuluh dengan mendapat

49
Accounting and Financial Review

Vol. 1 (1) 2018: 46-52

Indikator Moving Average yang digunakan untuk melihat tren bearish pada indikator MACD. Selanjutnya pada garis tren bullish

sebuah tren harga saham selama bulan Januari 2021 hingga Juni 2021. diharga saham sama juga dengan garis tren bullish pada indikator

Garis yang berwarna orange menunjukkan MA 5, garis hijau MACD. Oleh karena itu dapat disebut juga dengan tren Convergence.

menunjukkan MA 20, dan garis biru menunjukkan MA 60. Pada gambar Indikator Moving Average Convergence Divergence yang

diatas yang menunjukkan area crossing 2 dan crossing 3 yaitu terjadi digunakan untuk melihat arah sebuah tren harga saham selama bulan

pada saat tren bearish (downtrend). Lalu setelah terjadi crossing 3 Juli 2021 hingga Desember 2021. Pada gambar tersebut menunjukkan

terdapat 1 sinyal beli di harga 2410, yang ditandai dengan harga saham adanya tren divergence atau secara lebih rincinya disebut dengan

mulai mengalami kenaikan (bullish) karena candlestick berwarna hijau hidden bullish divergence. Hal ini karena adanya tren harga saham

dan kemudian diikuti dengan candlestick yang berhasil menembus yang meningkat atau terjadi tren bullish namun pada indikatornya

garis MA 5. Setelah adanya sinyal beli tersebut terjadi beberapa kali menurun yang berarti pergerakan harga saham akan melanjutkan

crossing lagi, yaitu crossing 4, crossing 5, dan crossing 6. Ketiga crossing uptrendnya (berkelanjutan).

tersebut terjadi pada saat tren sedang bullish (uptrend). Setelah 2) Hasil Pergerakan Harga Saham PT Bukit Asam Tbk di Tahun 2021

crossing 6, ada 1 sinyal jual diharga 2680, yang ditandai dengan harga Indikator Moving Average Convergence Divergence yang

saham mulai mengalami penurunan (bearish) karena candlestick digunakan untuk melihat arah sebuah tren harga saham selama bulan

berwarna merah dan berhasil menembus support pada garis MA 5. Dari Januari 2021 hingga Juni 2021. Pada gambar tersebut menunjukkan

sinyal beli di bulan Februari 2021 dan sinyal jual di bulan Maret 2021 adanya tren convergence yang menandakan bahwa harga saham PT

mendapatkan potensi keuntungan sebesar 0,11%. Bukit Asam Tbk (PTBA) sama dengan indikator MACD. Tidak ada

indikator Moving Average yang digunakan untuk melihat perbedaan pada garis tren diharga saham dan garis tren pada

sebuah tren harga saham selama bulan Juli 2021 hingga Desember 2021. indikatornya. Tren yang terjadi pada harga saham PTBA termasuk

Garis yang berwarna orange menunjukkan MA 5, garis hijau kedalam tren bearish (downtrend) begitu juga dengan tren pada

menunjukkan MA 20, dan garis biru menunjukkan MA 60. Setelah indikatornya mengalami penurunan (downtrend) pula. Oleh karena itu

terjadi crossing 1, terdapat 1 sinyal beli diharga 2250, yang ditandai dapat disebut juga dengan tren Convergence.

dengan candlestick berwarna hijau dan menembus MA 60 yang berarti Indikator Moving Average Convergence Divergence yang

akan memulai suatu tren naik (bullish). Kemudian terjadi beberapa kali digunakan untuk melihat sebuah tren harga saham selama bulan Juli

crossing dalam sebuah tren naik (uptrend). Setelah terjadi crossing ke 5, 2021 hingga Desember 2021. Pada gambar tersebut menunjukkan

terdapat 1 sinyal jual diharga 2690, yang ditandai dengan terjadinya adanya tren convergence yang menandakan bahwa harga saham PT

crossing dari ketiga garis MA. Dari sinyal beli yang terjadi pada bulan Bukit Asam Tbk (PTBA) sama dengan indikator MACD. Tidak ada

Juli 2021 dan sinyal jual di bulan Desember 2021, keuntungan yang perbedaan pada garis tren diharga saham dan garis tren pada

dapat diperoleh selama memegang saham PTBA sebesar 0,20%. indikatornya. Tren bullish yang terjadi pada harga saham sama dengan

B. Indikator Moving Average Convergence Divergence tren bullish pada indikator MACD. Begitu juga dengan tren bearish

1) Hasil Pergerakan Harga Saham PT Adaro Energy Tbk di Tahun 2021 yang terjadi pada harga saham sama dengan tren bearish pada indikator

Indikator Moving Average Convergence Divergence yang MACD. Oleh karena itu dapat disebut juga dengan tren Convergence.

digunakan untuk melihat arah sebuah tren harga saham selama bulan C. Indikator Moving Average dan Moving Average Convergence Divergence

Januari 2021 hingga Juni 2021. Pada pemaparannya memang (MACD)

menunjukkan adanya tren convergence yang menandakan bahwa harga 1) Hasil Pergerakan Saham PT Adaro Energy Tbk Tahun 2021

saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sama dengan indikator MACD. Selama periode 6 bulan PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

Tidak ada perbedaan pada garis tren diharga saham dan garis tren pada menunjukkan tren yang cenderung sideways atau kondisi pasar yang

indikatornya. Pada garis tren bearish diharga saham sama dengan garis datar. Akan tetapi jika dilihat menggunakan indikator Moving Average,

50
Mampukah Good Corporate Governance dan Risiko Kredit Sebagai Prediktor Financial Distress?

Elysa Lisitiana Putri, Sugeng Haryanto, Riril Mardiana Firdaus

dapat diketahui 1 sinyal beli diharga 1190, yang ditandai dengan terdapat 1 sinyal jual diharga 2250, dengan potensi keuntungan yang

candlestick berwarna hijau yang berhasil menembus garis MA 5. Setelah akan didapat yaitu sebesar 0,8%. Namun jika dilihat dengan

adanya sinyal beli tersebut terdapat 1 sinyal jual diharga 1390, yang menggunakan indikator MACD, disitu terjadi hidden bullish divergence

ditandai dengan harga saham mulai mengalami penurunan (bearish) yang menandakan harga saham akan melanjutkan tren naiknya. Jadi

karena candlestick berhasil menembus support pada garis MA 5. Dari jika dilihat menggunakan kedua indikator sekaligus, pada bulan

sinyal jual di bulan Juni dan sinyal beli di bulan Februari 2021 Desember masih bisa untuk melakukan pembelian lagi, karena tren

mendapatkan potensi keuntungan sebesar 0,17%. Sedangkan untuk akan terus naik dan belum ada tanda-tanda terjadinya reversal

indikator Moving Average Convergence Divergence menunjukkan tren (pembalikan arah).

yang convergence. Keadaan tersebut menandakan bahwa saham PT 2) Hasil Pergerakan Saham Pt Bukit Asam Tbk Tahun 2021

Adaro Energy Tbk tidak akan terjadi pembalikan arah atau reversal Pada indikator Moving Average garis yang berwarna

harga saham selama bulan Januari 2021 hingga Juni 2021. Ketika kondisi orange menunjukkan MA 5, garis hijau menunjukkan MA 20, dan garis

tren yang convergence menandakan bahwa harga saham PT Adaro biru menunjukkan MA 60. Terdapat 1 sinyal beli di harga 2410, yang

Energy Tbk selaras dengan indikator Moving Average Convergence ditandai dengan harga saham mulai mengalami kenaikan (bullish)

Divergence. Saham PT Adaro Energy Tbk menunjukkan tren yang karena candlestick berwarna hijau dan kemudian diikuti dengan

cenderung datar dengan konfirmasi convergence, akan tetapi masih candlestick yang berhasil menembus garis MA 5. Kemudian, terdapat

dapat dilihat satu sinyal beli diharga 1190 dan satu sinyal jual diharga juga 1 sinyal jual diharga 2680, yang ditandai dengan harga saham

1390. Dari sinyal jual dan sinyal beli inilah dapat diketahui potensi mulai mengalami penurunan (bearish) karena candlestick berwarna

keuntungan yang akan diperoleh yaitu sebesar 0,17%. merah dan berhasil menembus support pada garis MA 5. Dari sinyal

Selama periode 6 bulan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) beli di bulan Februari 2021 dan sinyal jual di bulan Maret 2021

menunjukkan tren yang relatif naik (uptrend). Pada indikator Moving mendapatkan potensi keuntungan sebesar 0,11%.

Average garis yang berwarna orange menunjukkan MA 5, garis hijau Untuk indikator Moving Average Convergence

Divergence (MACD) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) selama bulan Januari


menunjukkan MA 20, dan garis biru menunjukkan MA 60. Pada bulan
2021 hinggan Juni 2021 menunjukkan tren yang selaras antara harga
Juli 2021 terdapat sinyal beli di harga 1250, yang ditandai dengan
saham dengan indikator MACD. Hal ini menunjukkan bahwa saham PT

adanya garis perpotongan antara MA 5 dan MA 20 dan juga diikuti Bukit Asam Tbk selama 6 bulan tersebut tidak menunjukkan adanya

dengan adanya candlestick berwarna hijau yang menembus garis MA 5. pembalikan arah atau reversal harga saham.

Berdasarkan kedua indikator tersebut menunjukkan


Setelah adanya sinyal beli ini, harga saham mengalami tren bullish
saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami tren yang relatif turun
(uptrend). Kemudian pada bulan Desember terdapat 1 sinyal jual (downtrend) dengan konfirmasi convergence, akan tetapi masih dapat

diharga 2250, yang ditandai dengan adanya candlestick menembus garis dilihat satu sinyal beli diharga 2410 dan satu sinyal jual diharga 2680.

Dari sinyal jual dan sinyal beli inilah dapat diketahui potensi
MA 5. Dari sinyal jual di bulan Desember dan sinyal beli di bulan Juli
keuntungan yang akan diperoleh yaitu sebesar 0,11%.
2021 mendapatkan potensi keuntungan sebesar 0,8%.
Pada indikator Moving Average garis yang berwarna

Sedangkan untuk indikator Moving Average orange menunjukkan MA 5, garis hijau menunjukkan MA 20, dan garis

biru menunjukkan MA 60. Terdapat 1 sinyal beli diharga 2250, dan juga
Convergence Divergence (MACD) menunjukan tren divergence. Tren
1 sinyal jual diharga 2690. Dari sinyal beli yang terjadi pada bulan Juli
divergence atau dapat disebut dengan istilah hidden bullish divergence.
2021 dan sinyal jual di bulan Desember 2021, keuntungan yang dapat

Hidden bullish divergence menunjukkan adanya tren harga saham yang diperoleh selama memegang saham PTBA sebesar 0,20%. Untuk

indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) PT Bukit


meningkat namun pada indikatornya menurun yang berarti pergerakan
Asam Tbk (PTBA) selama bulan Januari 2021 hinggan Juni 2021
harga saham akan melanjutkan uptrendnya (berkelanjutan). Saham PT
menunjukkan tren yang selaras antara harga saham dengan indikator

Adaro Energy Tbk menunjukkan keadaan yang memungkinkan untuk MACD. Hal ini menunjukkan bahwa saham PT Bukit Asam Tbk selama

pembelian pada bulan Juli diharga 1250. Lalu pada bulan Desember

51
Accounting and Financial Review

Vol. 1 (1) 2018: 46-52

6 bulan tersebut tidak menunjukkan adanya pembalikan arah atau dian dikonfirmasi dengan melihat tren dari indikator MACD untuk menen-

reversal harga saham. tukan suatu tren tersebut akan berlanjut atau terjadi reversal (pembalikan

Berdasarkan kedua indikator tersebut menunjukkan arah).

saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami tren yang relatif naik
Dari uraian diatas peneliti menemukan beberapa saran seperti :
(uptrend) dengan konfirmasi convergence, akan tetapi masih dapat

dilihat satu sinyal beli diharga 2250 dan satu sinyal jual diharga 2690.
1) Bagi Investor
Dari sinyal jual dan sinyal beli inilah dapat diketahui potensi

keuntungan yang akan diperoleh yaitu sebesar 0,20%. Analisa teknikal dapat membantu investor dalam melakukan analisis
6. SIMPULAN DAN SARAN terhadap pergerakan suatu harga saham dengan melihat adanya sinyal

ataupun tren yang sedang terjadi. Hasil dari penelitian ini diharapkan

Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa para investor dapat lebih mempelajari analisa teknikal menggunakan

indikator Moving Average dan Moving Average Convergence

1. Berdasarkan hasil analisa menggunakan indikator Moving Average pada sa- Divergence untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Analisa

teknikal menggunakan indikator Moving Average dan Moving Average


ham ADRO dan PTBA yang mewakili sub sektor batubara IDX30 selama
Convergence Divergence dapat juga digabungkan dengan indikator
tahun 2021 dapat dijadikan acuan dalam melakukan analisa tren harga suatu
yang lain untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan
saham. Pada indikator Moving Average menggunakan rentang waktu 5, 20
investasi. Analisa teknikal dapat juga digabungkan dengan analisa
dan 60 ini bertujuan untuk analisa pergerakan saham berdasarkan candle har - fundamental untuk membuat keputusan investasi berdasarkan laporan

ian. Dari candle harian ini menunjukkan rentang waktu yang membentuk se- keuangan suatu emiten.

buah garis Moving Average. Setelah melakukan analisa menggunakan indika-

tor tersebut, saham sub sektor batubara dapat menunjukkan sebuah sinyal.
2) Bagi Masyarakat Umum

Terdapat sinyal jual dan sinyal beli setelah terjadinya crossing antar garis MA
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat
yang dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan investasi. Pada PT
umum memperoleh informasi dan wawasan baru tentang analisa
Adaro Energy selama periode bulan Januari 2021 hingga Juni 2021, terdapat
teknikal menggunakan indikator Moving Average dan Moving Average
sinyal beli (Februari 2021) diharga 1190 dan sinyal jual (Juni 2021) diharga Convergence Divergence agar dapat diterapkan langsung dalam

1390 dengan keuntungan sebesar 0,17%. Sedangkan selama periode bulan Juli berinvestasi sehingga dapat menambah jumlah investor di Indonesia.

2021 hingga Desember 2021, terdapat sinyal beli (Juli 2021) diharga 1250 dan
3) Bagi Peneliti Lain 
sinyal jual (Desember 2021) diharga 2250 dengan keuntungan sebesar 0,8%.
Bagi peneliti lain analisa teknikal menggunakan indikator Moving Aver-
Berbeda dengan sinyal jual dan sinyal beli pada PT Bukit Asam Tbk selama
age dan Moving Average Convergence Divergence dapat ditambahkan
tahun 2021. Dari bulan Januari 2021 hingga Juni 2021, sinyal beli (Februari
dengan beberapa indikator lain untuk memperoleh hasil yang lebih
2021) diharga 2410 dan sinyal jual (Maret 2021) diharga 2680 dengan keuntun - maksimal. Selain itu peneliti lain juga diharapkan dapat menggunakan
gan sebesar 0,11%. Kemudian, dari bulan Juli 2021 hingga Desember 2021, PT analisa teknikal ini pada perusahaan sub sektor dan indeks yang lain.

Bukit Asam Tbk dapat ditemukan sinyal beli (Juli 2021) diharga 2250 dan

sinyal jual (Desember 2021) diharga 2690 dengan keuntungan sebesar 0,20%. 7. UCAPAN TERIMA KASIH

2. Berdasarkan hasil analisa menggunakan indikator Moving Average Conver-


Bagian ini hanya ditulis jika diinginkan. Memuat ucapan terima kasih dan
gence Divergence pada saham ADRO dan PTBA yang mewakili sub sektor penghargaan kepada pihak-pihak yang dinilai berkontribusi signifikan dalam

batubara IDX30 selama tahun 2021 dapat dijadikan konfirmator dalam penyelesaian penelitian.

menentukan sebuah sinyal pergerakan arah dari tren harga suatu saham.
DAFTAR PUSTAKA
Dalam menggunakan indikator MACD dapat diperoleh suatu informasi arah

suatu tren dan perubahannya. Perubahan arah suatu tren ini ditandai dengan Cahyani, N. N. M., & Mahyuni, L. P. (2020). Akurasi Moving Average Dalam
tren harga saham yang berlawanan dengan trend pada indikatornya atau bisa Prediksi Saham Lq45 Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen
disebut dengan Divergence. Sedangkan jika tren harga saham selaras dengan Universitas Udayana, 9(7), 2769.
tren pada indikatornya, disebut dengan Convergence.  

3. Berdasarkan hasil analisa menggunakan indikator Moving Average dan Mov- Hartono. (2020). Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham Top 5 Big

ing Average Convergence Divergence pada saham ADRO dan PTBA yang Capitalization Menggunakan Pendekatan Rasio Fibonacci

mewakili saham sub sektor batubara IDX30 selama tahun 2021 dapat disim- Retracement dan Moving Average Convergence Divergence

pulkan bahwa indikator Moving Average dengan konfirmasi indikator (MACD). Jurnal Ekonomi, 22(1), 63–77.

MACD dapat digunakan secara bersamaan untuk menentukan suatu sinyal

jual dan sinyal beli diikuti tren pergerakan harga saham tersebut. Pada in - Martia, D. Y., & Yasmine, N. I. (2021). Indikator Simple Moving Average dan

dikator Moving Average setelah mengetahui sinyal jual dan sinyal beli kemu- Relative Strenght Index untuk Menentukan sinyal Beli dan Jual

52
Mampukah Good Corporate Governance dan Risiko Kredit Sebagai Prediktor Financial Distress?

Elysa Lisitiana Putri, Sugeng Haryanto, Riril Mardiana Firdaus

Saham pada Sektor Infrastruktur. Jurnal Pasar Modal Dan Bisnis, penyumbang-terbesar-ekonomi-ri-tahun-
3(1), 27–38. 2021 di akses pada 2 April 2022

Monika, N. E., & Yusniar, M. W. (2020). Analisis Teknikal Menggunakan https://databoks.katadata.co.id/datapublish/


Indikator MACD dan RSI pada Saham JII. Jurnal Riset Inspirasi 2022/01/05/tren-ekspor-batu-bara-
Manajemen Dan Kewirausahaan, 4(1), 1–8. menurun-dalam-2-tahun-terakhir di akses pada
2 April 2022
Mtsweni, E. S., Hörne, T., Poll, J. A. van der, Rosli, M., Tempero, E., Luxton-
reilly, A., Sukhoo, A., Barnard, A., M. Eloff, M., A. Van Der Poll, J., https://databoks.katadata.co.id/datapublish/
Motah, M., Boyatzis, R. E., Kusumasari, T. F., Trilaksono, B. R., 2022/01/05/produksi-batu-bara-
Nur Aisha, A., Fitria, -, Moustroufas, E., Stamelos, I., Angelis, L., … indonesia-naik-72-pada-2021 di akses pada 2
Khan, A. I. (2020). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者に April 2022
お け る 健 康 関 連 指 標 に 関 す る 共 分 散 構 造 分 析 Title.

Engineering, Construction and Architectural Management, 25(1), 1– https://databoks.katadata.co.id/datapublish/


9. 2021/12/07/indonesia-masuk-sebagai-
negara-dengan-cadangan-batu-bara-
Paulo. (2019). No Tit‫ילי‬le. ペインクリニック学会治療指針2, VII(8), 1–9. terbesar-di-g20 di akses pada 2 April 2022

Profit, O., Nasih, A. C., & Ridloah, S. (2021). Jpmb 123. 3(1), 123–132. https://id.tradingview.com/chart di akses pada 2 April
2022
Reeves, O. G., Saerang, I. S., & Maramis, J. B. (2019). Uji Akurasi Support
Resistance Berbasis Data Candlestick Pada Industri Pertambangan https://www.adaro.com/ di akses pada 2 April 2022
Yang Terdaftar Di Indeks Lq45. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi)., 6(1), 1– https://www.ptba.co.id/ di akses pada 2 April 2022

10.
https://www.idnfinancials.com/id/adro/pt-adaro-energy-indonesia-tbk di akses

Rosyidah, N., & Hafi, R. U. (2021). Analisa Teknikal MACD, RSI, SO, dan pada 2 April 2022

Buy and Hold untuk Mencapai Return Optimal Saham JII30 di Bursa
https://www.idnfinancials.com/id/ptba/pt-bukit-asam-tbk di akses pada 2 April
Efek Indonesia. Jurnal Pasar Modal Dan Bisnis, 3(1), 75–88.
2022

Salma. (2021). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関


連指標に関する共分散構造分析 Title. 6. https://www.bps.go.id/ di akses pada 2 April 2022

https://www.esdm.go.id/ di akses pada 2 April 2022


Strategy, H., & Sudiman, J. (2021). Jpmb 89. 3(1), 89–104.

Wulandari, H. D., Mustafid, M., & Yasin, H. (2018). Penerapan Metode


Exponentially Weighted Moving Average (Ewma) Dalam
Pengukuran Risiko Inevstasi Saham Portofolio Untuk Volatilitas
Heterogen. Jurnal Gaussian, 7(3), 248–259.

Zulistiani, Z. (2020). Melirik Trading Saham di Tengah Pandemi dengan


Tekhnik Moving Average Covergence Divergence. Cahaya Aktiva,
10(2), 162.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/
2022/02/07/ekonomi-indonesia-tumbuh-
369-pada-2021 di akses pada 2 April 2022

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/
2022/02/10/industri-pengolahan-jadi-

53

You might also like