You are on page 1of 12

‫السالم عليكم و رحمةاهلل و بركاته‬

‫اهلل أكرب ‪x 3‬اهلل أكرب ‪x 3‬اهلل أكرب ‪x 3‬‬


‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ا‪،‬و ُسْب َحا َن اهلل بُ ْكَر ًة َو َأصْيالً‪ .‬الَِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ َ‬
‫‪،‬ص َد َق‬ ‫ِ‬
‫اهللُ َأ ْكَب ُر َكبْيًر َ‬
‫ا‪،‬واحْلَ ْم ُدهلل َكثْيًر َ‬
‫اب َو ْح َدهُ‪ .‬الَِإلَهَ ِإالَّ اهللُ ُه َواهللُ َأ ْكَب ُر‪ .‬اهللُ‬
‫اَألحَز َ‬
‫َأعَّز ُجْن َدهُ َو َهَز َم ْ‬
‫صَر َعْب َدهُ‪َ ،‬و َ‬ ‫َو ْع َدهُ‪َ ،‬و نَ َ‬
‫َأ ْك ُو ِ‬
‫هلل احْلَ ْم ُد‪.‬‬ ‫رَب َ‬
‫الت ْق َوى َو‬ ‫ت َواحْلَيَاةَ لِيَْبلَُو ُك ْم َأيُّ ُك ْم اَ َح َس ُن َع َمالَ‪َ ،‬و الَّ ِذ ْي ََأمَرنَا بِ َّ‬ ‫ِ ِ‬
‫اَحْلَ ْم ُدهلل الًّذ ْي َخلَ َق الْ َم ْو َ‬
‫اع اهْلََوى‪.‬‬‫اع ِن اتِّبَ ِ‬
‫َن َهانَ َ‬
‫ض َح الطَّ ِريْ َق لِلطَّالِبِنْي َ ‪،‬‬ ‫ِ‬
‫ك احْلَ ُّق الْ ُمبِنْي ُ ‪ ،‬الَّذ ْي َْأو َ‬
‫ِ‬
‫ك لَهُ‪،‬الْ َمل ُ‬ ‫َأ ْش َه ُدَأ ْن الَِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫الس َع َاد ِة لِْل ُمت َِّقنْي َ ‪.‬‬
‫َو َس َه َل َمْن َه َج َّ‬
‫اَألمنْي َ َواِْإل َم ُام ِل ْل ُمت َِّقنْي َ ‪.‬‬
‫َأن سيِّ َدنَاحُم َّم ًداعب ُده و رسولُه ص ِاد ُق الْو ْع ِد ِ‬
‫َ‬ ‫َوَأ ْش َه ُد َّ َ َ َْ ُ َ َ ُ ْ ُ َ‬
‫ان ِإىَل َي ْوِم الدِّيْ َن‪.‬‬ ‫صلَّى اهلل علَى حُمَ َّم ٍد‪ ،‬وعلَى آلِِه و َأصحابِِه َأمْج عِ ‪ ،‬و التَّابِعِ هَل م بِِإحس ٍ‬
‫نْي َ ُ ْ ْ َ‬ ‫َ نْي َ َ‬ ‫َ َْ‬ ‫ََ‬ ‫َ ُ َ‬
‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‪َ .‬يا َأ ُّي َها الّذين آمنوا‬ ‫َقا َل هللاُ َت َعا َلى ِفيْ ِك َت ِاب ِه ْال َك ِريْم‪ِ ،‬بسْ ِم ِ‬
‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬ ‫ا َّتقُ ْوا َ‬
‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم‬ ‫َو َقا َل‪َ :‬يا َأ ُّي َها الَّذ َ‬
‫از َف ْو ًزا عَظِ يمًا‬ ‫َو َي ْغ ِفرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف َ‬

‫‪Allahuakbar 3x‬‬
‫…‪Hadirin jema’ah idul fitri rohimakumullah‬‬

‫‪Bersyukur kita kepada allah swt, karena kita masih diberi kesempatan untuk dapat melaksanakan‬‬
‫‪sholat idul fitri secara berjamaah,‬‬

‫‪Shalawat berangkaikan salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada junjungan nabi besar kita‬‬
‫‪baginda rasulullah SAW. Dengan melafazkan….‬‬
Hadirin jema’ah sholat idul fitri yang dimuliakan allah SWT.

Disisi lain hati kita senang, kesenganan hati itu kita ungkapkan dalam ucapan Takbir..
Allahuakbar3x..

Tapi ditengah kesenangan itu, terbayang wajah orang-orang yang dulu pernah berkesan dalam
hidup kita, kita hadir diatas muka bumi allah ini bukan dari alam tanpa orang-orang sebelum
kita. Kita dilahirkan dari Rahim seorang ibu, 9 bulan 10 hari kitaberada didalam kandungannya.

Kalau andai masih ada nyawanya pagi ini, dapat kita cium tangannya, kita peluk tubuhnya yang
rapuh, tapi kadang diantara kita tak semua mendapatkan kebaikan kebrkahan itu. Banyak
diantara mereka yang sudah mendahului kita, terbayang wajahnya di pelupuk mata, terbayang
kerinduan hati dilubuk hati yang paling dalam. Tak ada yang lain diucapkan selain..

ْ ‫اللَّ ُه َّم‬
َ ‫اغ ِفرْ لِى َول َِو الِدَ ىَّ َوارْ َحمْ ُه َما َك َما َر َّب َيا نِى‬
‫ص ِغيْرً ا‬

Dia, yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga, mencari nafkah yang halal, demi sesuap
nasi yang halal, dia buatkan hidupnya khusus anak-anaknya, dia kerahkan semua tenaganya.
Hanya untuk buah hati belahan jiwa. Andai dia masih hidup hari ini, tubuhnya yang rapuh dapat
kita peluk, Tapi hari ini sebagian yang sudah lama meninggalkan kita tak ada yang kita
ucapkan..

ْ ‫اللَّ ُه َّم‬
َ ‫اغ ِفرْ لِى َول َِو الِدَ ىَّ َوارْ َحمْ ُه َما َك َما َر َّب َيا نِى‬
‫ص ِغيْرً ا‬
Artinya:

“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Baik ibu maupun bapakku, sayangilah mereka
seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.”

Maka balaslah itu ya allah, tak ada yang dapat membalasnya kecuali allah SWT, Larut dalam
kesedihan, adakah yang dapat mengusir kesdihan itu, tdak ada,,,

Kecuali lafaz allahuakbar 3x…

Besar kesedihan kami ya allah, tapi lebih besar lagi kasih sayangmu ya allah, sempit rasa dada
kami ya allah, tapi hanya engkau saja yang dapat melapangkan ya allah. kesempitan hati,
kesempitan pikiran , tidak ada yang dapat melapangkannya kecuali lafaz allahuakbar 3x
Dalam lautan takbir, maka semuanya menjadi laut, semuanya menjadi bening, semuanya menjadi
bersih, semuanya diserahkan kepada allah.

Kita lihat seorang ibu, berapa kali sholat duhah nya tidak terwujud gara-gara kita? Berpakali ia
thajjud tidak jadi gara-gara kita? Berapakali dia bertasbih bertakbir, tapi tangisan kita
membuatnya terhenti. hari ini apa yang dapat kita balaskan kepada mereka, orang-orang yang
sudah berbuat baik kepada kita.

Lihat lah orang tua kita

Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita bersilaturahmi? Sudahkah kita meraih tangannya
yang sudah semakin lemah termakan hari?

Ya Allah berilah kesehatan dan keberkahan pada orang tua kami. Jadikanlah kami


anak-anak yang berbakti dan tahu berbalas budi. Kita perlu sadari, sesukses apapun
kita tak kan lepas dari doa orang tua.

Sebanyak apapun materi yang kita miliki tak kan bisa membalas jasa-jasa mereka.
Ridha orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kita. Sebaliknya kemarahannya
adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.

ِ ‫هللا فِي س ُْخطِ ْال َوالِدَ ي‬


‫ْن‬ ِ ‫ط‬ ُ ‫ْن َوس ُْخ‬
ِ ‫ضى ْال َوالِ َدي‬
َ ‫هللا فِي ِر‬
ِ ‫ضى‬ َ ‫ِر‬

Artinya: “Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemarahan Allah


tergantung kemarahan orang tua”

Mari kita kenang perjuangan mereka, ketika kita masih kecil tak bisa berbuat apa-apa.
Dengan kasih sayang, mereka menggendong kita, mencium kita dan membesarkan kita
dengan penuh cinta.

Bagaimana sebaliknya, ketika mereka tergeletak sakit tak berdaya? Sempatkah kita
menjenguknya? Berapa kali kita mengusap keningnya, menyuapinya dan menggantikan
pakaiannya ketika ia terbaring sakit di atas tempat tidurnya? Rutinkah kita memeluk
tubuhnya yang semakin lemah tak berdaya sambil tersenyum sebagaimana ia lakukan
di masa kecil kita?

Oleh karenanya di hari yang penuh dengan kebahagiaan, mari kita bersama doakan,
semoga orang tua kita senantiasa diberikan keberkahan. Semoga mereka senantiasa
mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan. Semoga mereka akan
tetap terjaga Islam dan iman saat nanti dipanggil oleh Allah SWT.

Tidak ada ucapan selain daripada ucapan doa, maka ucapkanlah doa ungkapkan permohonan
maaf kepada allah SWT.
Dihari baik, bulan mulia yang diagungkan oleh allah SWT, dihari yang agung, bulan muliah.
Yang dimuliakan oleh rasulullah SAW.

Idul Fitri ibarat lembaran awal kertas putih. Tak ada kotoran atau noda yang menempel
sehingga senantiasa bersih.

Seperti air dari sumber mata air yang mengalir jernih.

Kesucian ini harus kita jaga sekuat tenaga agar kertas dan air ini tak ternoda. Mari
hindari berbuat dosa, baik itu dosa antar sesama terlebih dosa kepada Allah subhanahu
wata’ala. Lalu bagaimana caranya?

Jika kita berbuat kesalahan dan dosa pada Allah subhanahu wa ta’ala, bertaubat
menjadi satu-satunya cara.

Kita harus beristighfar sepenuh jiwa untuk tidak mengulangi lagi segala dosa.

Maka pada hari ini, Khatib menyampaikan setidaknya ada 3 Wasiat penting yang dapat kita
ambil dari khutbah yang singkat ini.

1. Bahwah Apapun yang terjadi hidup manusia tetap dalam ujian dan cobaan

ِ‫َو َل َن ْبلُ َو َّن ُكم ِب َشىْ ٍء م َِّن ْٱل َخ ْوف‬


“kami uji kamu dengan perasaan takut”

Takut sakit, takut susah, takut miskin, takut melarat. Tapi, ketakutan-krtakutan itu sudah lama
kita hilang kan, karena kita lebih takut kepada azab allah SWT. Oleh sebab itu,

Dari Aisyah yang berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu
jika saya mendapati malam lailatul Qadar, apa yang harus aku baca?’ Rasulullah bersabda, ‘Bacalah:
Allahumma innaka ‘afuwwun kariimun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha
Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).’” (HR. Al-Tirmidzi)

Besar rasa takut kita pada kemiskinan,Tapi lebih besar lagi rasa takut kita Pada azab allah
SWT. Orang-orang yang takut miskin, takut melarat, lalu gara-gara takut itu menghalalkan
segala cara, Sogok, Riswa, Judi, khamar, zina. maka ia sudah membuat dirinya takut kepada
yang haram. Sehingga dia lupa ada takut yang lebih besar lagi, takut kepada allah SWT. Salah
satu dari rukun khutbah adalah, menyampaikan wasiat.
‫ُأ ْوصِ ْي ُك ْم وال َّن ْفسِ ي ِب َت ْق َوي هللا‬

"Takutlah kepada allah SWT"


Apa sebenarnya inti ibadah yang kita lakukan selama 30 hari 30 malam ini, tidak lain tidak
bukan sebagaimana dinyatakan allah.

َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬


‫ِين آ َم ُنوا‬
“Hai, orang-orang beriman”

ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ال‬
‫ص َيا ُم‬ َ ‫ُكت‬
“Diwajibkan atas kamu berpuasa”

َ ‫ِب َع َلى الَّذ‬


‫ِين ِمنْ َق ْبلِ ُك ْم‬ َ ‫َك َما ُكت‬
“Sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelumkamu”

Apa tujuannya, apakah allah ingin menyiksanya, tidak!!! Apakah Allah ingin Mempersulit,
Tidak!!
‫ي ُِري ُد هَّللا ُ ِب ُك ُم ْاليُسْ َر َوال ي ُِري ُد ِب ُك ُم ْالعُسْ َر‬
“Allah tak pernah mempersulit kamu, allah ingin kamu mendapatkan kebaikan yang diinginkan
allah”

َ ُ‫َل َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬


‫ون‬

“supaya kamu taqwa kepada allah SWT”

Takut air yang halal menetes ditenggorokan, takut makan, takut minum, menjaga mata, takut
melihat yang haram, menjaga telinga, takut mendengar maksiat, menjaga langkah kaki ayunan
tangan bahkan bisikan hati bahkan juga lintasan pikiran. Dijaga itu semua selama 30 hari ini.
Maka puncaknya pada hari yang mulia ini kita pun mengucapkan Allaahuakbar!! 3X
Aku takut kepada engkau yaa allah, besar kesusahan ku tapi tidak membuat aku menghalalkan
yang haram. Besar musibah yang kuterima, tapi tidak membuatku menghalalkan yang haram.

َ ‫اللَّ ُه َّم ْاكفِنِى ِب َحالَل َِك َعنْ َح َرام‬


‫ِك‬
“ya allah, cukupkan kami dengan yang halal, sehingga kami tidak terjerumus kepada yang
haram”

Hari ini orang begitu mudah menghalalkan yang haram, segala macam sogok, riswa, khamar,
zina, judi, perbuatan haram. Terasa kecil di pandangan matanya, sedangkan selama sebulan ini
yang halal pun kita tahan, istri yang halal kita tahan, makanan yang halal kita tahan selama 13
jam lebih, mampu menahan yang halal. Mengapa kita rusak dengan menjerumuskan diri kepada
yang haram.

Lalu bagaimana kalau kita memakan yang haram ?

‫ ال َّنا ُر َأ ْو َلى ِب ِه‬، ‫ت‬ َ ‫اَل َي ْد ُخ ُل ْال َج َّن َة َلحْ ٌم َن َب‬


ٍ ْ‫ت ِمنْ سُح‬
“Sungguh daging yang tumbuh dari barang haram tidak akan masuk surga; neraka lebih pantas
untuknya.”

Tidak ada tempat lain, orang ada hanya ada dua tempat saja,,

- Orang yang beriman dan beramal shalih (tempatnya adalah Surga)

- Orang yang kafir, mendustakan ayat ayat kami (tempatnya adalah neraka)

Wattaqunnarr,,, Takutlah kepada neraka. Tiap malam, tiap tahajjud apa yang kita minta
kepada allah ?

ِ ‫اَللّ ُه َّم اَ ِجرْ َنا م َِن ال َّن‬x


...3 ‫ار‬

َ ‫ َوقِ َنا َع َذ‬x


ِ ‫اب ال َّن‬
3‫ار‬
Maka itu bukan hanya sekedar di ujung lidah, di tepi bibir, dia bukan sekedar lipstick pemanis
cakap, dia bukan sekedar retorika kata-kata didalam khutbah. Tapi dia masuk ke dalam otak kita,
kedalam hati kita, kedalam tulang sumsum kita. Esok lusa kita akan kembali ke aktivitas kita
yang lama, kita akan kembali bekerja. Apakah ramadhan tinggal ramadhan, apakah syawal hanya
menjadi tempat kembali kepada perbuatan maksiat ?
Hari raya bukan lah bagi orang yang memakai baju baru, Hari raya hanya layak bagi hamba
yang bertambah taatnya, bertambah takutnya, bertambah hati-hatinya. Menjadi hidup yang
diamanahkan oleh allah SWT. Maka tanamkanlah dalam takbir..

Allahuakbar 3x..

Hari ini kita meneteskan air mata karena takut kepada allah, tapi pekan depan kita akan kembali
beraktivitas, kita tanpa sengaja, sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja. Kita makan
yang haram, kita bawa yang haram itu ke ummat, kita berikan ke istri, dan ke anak kita sedang
menyuapkan yang haram kepada mereka. Lalu kita heran, mengapa istriku tidak pernah berfikir
baik, mengapa anak-anak ku tidak pernah berfikir baik. Karena kita yang bersalah karena sudah
menyuapkan makanan yang haram kedalam perut mereka. Maka pesan pertama dari khutbah idul
fitri adalah..
Allahuakbar 3x.. takutlah kepada allah SWT, Makanan haram menyentuh lidah, dan lidah yang
memakan haram dipakai berdo’a..
َ ‫َوقِ َنا َع َذ‬
ِ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬

“lindungi kami dari azab neraka ya allah”

Do’a ditolak oleh allah SWT, karena lidah yang memakan haram. Allah haramkan mengabulkan
do’a.
Allahuakbar 3x
Sejak hari ini yang kita agungkan allah, selama ini kita mengagungkan atasan.
Atasan mengatakan makan saja, ambil saja, saya yang tanggung jawab.
Bukankah dia juga manusia, dia akan masuk ke neraka jahannam, apakah sanggup dia
menyelamatkan kita dari azab allah SWT. Maka sejak hari ini, masalalu apaboleh buat. Kita
minta kepada allah :

‫َربَّنا َظلَمنا َأنفُ َسنا‬


“kami telah mendzolimi diri kami”

‫َوِإن لَم َتغفِر لَنا‬


“kalau kau tidak mengampuni kami”

‫رين‬ ٰ ‫رحمنا لَ َنكو َننَّ م َِن‬


َ ِ‫الخس‬ َ ‫َو َت‬

“kalau kau tidak merahmati kami, pasti kami termasuk orang yang rugi ya allah”

Siapa yang tidak berdosa di atas muka bumi allah, sedangkan datuk moyang kita Adam a.s Dia
berdosa.

Allah katakan:
َ‫اَل َت ْق َر َبا َه ِذ ِه ال َّش َج َر َة‬
“ jangan kau dekati pohon ini”

Tapi ternyata dia silaf, dia khilaf. Dan semua anak cucu adam pernah salah dan silaf. Dan semua
yang bersalah akan menjadi baik kalau ia bertaubat, dengan taubat nasuhah.

۟‫َءا َم ُنوا‬ َ ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱلَّذ‬


‫ِين‬
“hai orang-orang yang beriman”

ِ ‫ُتوب ُٓو ۟ا ِإلَى ٱهَّلل‬


“taubatlah kepada allah”
Dengan taubatan nasuha, dan bermunajat kepada allah SWT.

Seandainya semua manusia ini bersalah, apakah allah akan menghukumnya? Pasti..
Tapi seandainhya manusia ini semuanya baik, allah akan datang kan makhluk yang baru, dan
makhluk ini akan berdosa dan allah membukakan pintu ampunan kepadanya. Maka kita minta
kasih sayang allah, dosa kami banyak ya allah kami meminta ampunanmu.

Allahuakbar 3x

Jemaah idul fitri yang dirahmati allah swt.

Pelajaran kedua yang bisa kita ambil dari hikmah Idul fitri adalah, bahwah telah sebulan lamanya
kita memberikan kesanggupan kita dlam bentuk tenaga, mata kita tahan tidak tidur malam
mengisi dgn tahajjud, melangkahkan kaki ke masjid shalat terawih 30 malam, apakah cukup
hanya sampai disitu ? tidak!!
Kita berikan sebagian harta kita membayar zakat fitrah, zakat fitrah ada ungkapan bahwah kita
tidak pelit, tidak bakhil.

Siapa yang terpelihara dari sifat pelit, kikir, maka ialah orang- orang yang beruntung dihadapan
allah SWT. Oleh sebab itu tidak hanya sekedar memberi 2.5 kg beras, 55 rb rupiah, tapi
lanjutkan perbuatan baik ini dengan menyantuni anak yatim dan piatu atau sodaqoh-sodaqoh
lainnya. Ini harta hanya titipan allah SWT, saat kita masuk masjid kita minta rahmat,

َ ‫اَللّ ُه َّم ا ْف َتحْ لِيْ اَب َْو‬


َ ‫اب َرحْ َمت‬
‫ِك‬
“Ya allah bukakan pintu rahmat mu untuk kami”

Tapi ketika kita keluar masjid yang kita minta ..


َ ُ‫اَلل ُه َّم ِا ِّنى اَسْ َأل‬
‫ك مِنْ َفضْ ل َِك‬

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon keutamaan dari-Mu”.

Hadirin Jemaah idul fitri yang di rahmati allah ..

Sesungguhnya, harta yang kita infaq kan, kita sodaqohkan, harta yang kita wakafkan itu tidak
seberapa di banding nikmat allah yang sudah kita terima, ketika kita menjenguk saudara kita
yang sedang sakit berapa tetes darahnya yang keluar yang di cuci oleh buah pinggang,
bagaimana kelopak mata nya, bagaimana telinganya, bagaimana tenaganya, bagaimana ingatan
nya, itu tidak tertebus dengan materi, jangan pernah kita menyangka, kita sudah menebus sorga
dengan harta yang kita punya. Kita hanya baru sekedar mensyukuri nikmat allah SWT dengan
bentuk zakat, infaq, sodaqoh.

Allahuakbar 3x

Orang yang pelit, orang yang kikir, simpanlah harta itu tapi kelak kau akan mati saudaraku, dan
ketika kau mati hartamu akan dibagi oleh ahli waris, mereka akan mencabik-cabik, mereka akan
mengeroyok,mereka akan menerkam seperti seekor singa yang lapar. Mereka tidak ingat, karena
mereka tidak pernah didik agama. Anak, cucu, menantu, orang yang di sayang habis memakan
harta itu. Kalaulah dulu mereka pernah didik agama, mereka akan datanag ke masjid
menginfaqkan satu atau dua sak semen, krikil, untuk membangun masjid. Itulah yang akan
menolong dihadapan allah SWT. Berapa ramai pagi ini kita shalat idul fitri di masjid yang
belum selesai ini, tanah ini tanah wakaf, tiang ini tiang wakaf, ketika yang mewakafkan telah
meninggal dunia namun pahala tetap mengalir kepadanya.

Berharap kepada istri akan kecewa, ketika kita mati ia akan menikah sekali lagi, berharap kepada
suami, akan menderita stelah kita mati ia akan menikah sekali lagi, berharap kepada anak kalau
dia sholeh dia akan doakan kita, kalau tidak ia hanya menghabiskan harta kita ke jalan yang tidak
di ridhai allah. Berharap kepada harta akan binasa, berharap kepada kuasa akan sirna, berharap
kepada kawan akan berobah menjadi lawan. Maka berharaplah kepada sodaqoh,

َ ‫ُك ُّل ام ِْرٍئ فِي ظ ِّل‬


‫ص َد َق ِت ِه‬
“semua orang akan bernaung di bawah sodqohnya”

Dengan sodaqoh itulah dia akan mendapat naungan di padang mahsyar yang saat itu ia tidak
mendapat naungan kecuali naungan allahSWT.

Allahuakbar 3x

Allah maha besar, kita maha kecil, kita kerdil tidak ada apa-apanya, kita hanya butiran debu,
maka jika kita dapat karunia allah, diberi umur yang panjang, dititipkan rizki yang halal,
pakailah rizki itu untuk menolong agama allah SWT. Kelak sampai masanya kita akan diantar
yang dikatakan orang tempat peristirahatan terakhir kalau dia orang soleh emang betul itu tempat
istirahat, tapi kalau tidak ada amal itu hanya tempat azab prtama, akan di susul dengan azab
kubur, akan di susul dengan azab mungkar nangkir, akan disusul dengan azab padang mahsyar.
Jangan rubah nikmat menjadi azab, allah tak prnah merubah nikmat, nikmat tetaplah nikmat,
namun kitalah yang mrubah mrnjadi azab.

Allahuakbar3x

Poin ke 3 (terakhir) yang dapat kita petik dari idul fitri ini adalah.

Bahwah kita sudah meminta maaf kepada allah..

َ ‫اللَّ ُه َّم ِإ َّن‬


‫ك َعفُ ٌّو‬
“Engkau maha pemaaf”

‫ُتحِبُّ ْال َع ْف َو‬


“kau cinta kepada maaf”

‫َفاعْ فُ َع ِّنى‬
“maafkan aku ya allah”

Kita sudah minta ampun untuk kita, untuk orang tua..

ْ ‫اللَّ ُه َّم‬
َ ‫اغفِرْ لِى َول َِو الِدَ ىَّ َوارْ َحمْ ُه َما َك َما َر َّب َيا نِى‬
‫ص ِغيْرً ا‬

Tapi ada dosa yang tak dapat dimaafkan kepada allah, menangis bertumpah air mata darah
meminta kepada allah maafkan salahku pada si fulan, maafkan silafku pada sifulan, menangis di
pintu ka’bah pun allah tidak dapat maafkan, karena ini hubungan kita kepada sesama manusia.
Oleh sebab itu, dianjurkan setelah pulang shalat idul fitri datang dari jalan kanan, pulang dari
jalan kiri, datang dari arah kiri, pulang dari arah kanan. Kenapa?
Makin banyak orang yang kita jumpai makin banyak kita bersilaturahim sesama ummat muslim.

ِ ‫َما مِنْ مُسْ لِ َمي‬


‫ْن‬
“dua orang muslim”

ِ ‫َي ْل َتقِ َي‬


‫ان‬
“Berjumpa”

ِ ‫صا َف َح‬
‫ان‬ َ ‫َف َي َت‬
“Berjabat tangan”

‫ِإالَّ ُغف َِر لَ ُه َما‬


“allah mengampunkan dosa mereka”

‫َق ْب َل َأنْ َي ْف َت ِر َقا‬


“sebelum mereka berpisah”

Inilah kesempatan baik dan mulia, sifat orang bertaqwa (wal ‘afina anin nass) mereka orang-
orang yang bisa memaafkan orang lain. Banyak yang mampu menahan makan, banyak yang
mampu menahan minum, tapi tak banyak yang mampu menahan emosi menahan amarah, maka
hari ini 30 hari allah menguji.

“haii hambaku ku uji kau dengan makan, LULUS, kuuji kau dengan minum LULUS, Kuuji Kau
dengan nafsu syahwat LULUS, Hari ini kau ku Uji yang tanpaknya ringan, sanggupkah engkau
memaafkan saudaramu”

hari ini kita ingin kembali kepada fitrah, idul fitri kembali kepada fitratun islam (kesucian islam)
anak bayi kecil yang suci, bersih, sesuci islam tidak pernah berdosa kepada orang tuanya. Karena
ia tidak pernah bercakap kasar, anak kecil tak pernah buat dosa, anak kecil yang tulus murni.

Kita ingin hari ini lahir, seperti lahir anak kecil, maka kita raih tanganya, kawan kita, saudara
kita, sahabat kita, yang pernah berselisih paham dengan kita, kata-kata kita kasar, ucapan kita
menyinggung perasaanya, dia mungkin diam, karena dia baik, karena dia tulus, tapi dalam
hatinya tetap tergores, goresan itu kita hapus hari ini, tetesan darah yang pernah tumpa hari ini
kita balut lukanya dengan senyum, dengan ucapan maaf. Adapun orang yang menyimpan sampai
dia mati ini lah orang yang ditanyakan kepada nabi..

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya fulanah (seorang wanita) rajin mendirikan shalat malam,
gemar puasa di siang hari, mengerjakan (kebaikan) dan bersedekah, tapi sering menyakiti
tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada
kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka.”

Naudzubillah, jangan katakan dirimu suci, aku sudah khatam qur’an, aku sudah shalat dimasjid,
sudah tadarus, aku sudah tarawih, aku sudah tahajjud, aku sudah ber dzikir. Saudaraku ada satu
yang belum, Hablum minannas mu rusak..

‫الَ َي ْد ُخ ُل ْال َج َّن َة‬


“tidak akan masuk surga”
‫َقاطِ ٌع‬
‫”‪“orang yang memutus tali silaturahim‬‬

‫‪Maka selesai dari sini, selesai khutbah ini, mari kita ulurkan tangan, kita raih tangannya, berjabat‬‬
‫‪tanganlah dan saling memaafkan atas segala kesalahan dan kehilafan yang pernah kita lakukan.‬‬

‫آن ْال َعظِ ي ِْم‬


‫ك هللاُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬
‫ار َ‬
‫‪َ ,‬ب َ‬
‫ت َو ِّ‬
‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ‫َو َن َف َعنِيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه م َِن اآل َيا ِ‬

‫َوتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬

‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬
‫ص َد َق َوعْ َده‬ ‫هلل َوحْ دَ هُ َ‬ ‫الح ْم ُد ِ‬
‫الحمْ ُد‪َ .‬‬ ‫هلل َ‬ ‫هللاُ َأ ْك َب ُر ‪ ٩x‬الَ اِل َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك َب ُر هللاُ اَ ْك َب ُر َو ِ‬
‫ْك‬ ‫اب َوحْ دَ ه‪َ .‬أ ْش َه ُد َأنْ الَ اِل َه ِاالَّ هللا َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬ ‫ص َر َعبْدَ هُ َواَ َع َّز ُج ْن َدهُ َو َح َز َم اَألحْ َز َ‬ ‫َو َن َ‬
‫َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الَن َ ِبيَّ َبعْ َده‪.‬‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبا َ ِركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َواَصْ َح ِاب ِه اَجْ َم ِعي َْن‪ .‬اَمَّا َبعْ ُد َف َيا عِ با َ َد ِ‬
‫هللا‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬
‫از ال ُم َّتقُ ْو َن‪.‬‬ ‫ا ُ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ ي ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا َف َق ْد َف َ‬
‫ص لُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َس لِّم ُْوا َت ْس لِ ْيمًا‪.‬‬ ‫لى ال َّن ِبي َياَأيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َم ُن ْوا َ‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬ ‫هللا َو َمالَِئ َك َت ُه ي َ‬
‫ِإنَّ َ‬
‫آل ِا ْب َرا ِهيْم‬ ‫لى ِ‬ ‫لى ِا ْب َرا ِهيْم َو َع َ‬ ‫ْت َع َ‬ ‫ص لَّي َ‬ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫لى ِ‬ ‫لى م َُح َّم ٍد َو َع َ‬ ‫ص ِّل َع َ‬ ‫اَللّ ُه َّم َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد‬ ‫لى ِا ْب َرا ِهيْم فِى ْالع ا َ َل ِمي َْن ِا َّن َ‬ ‫ت َع َ‬ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما ب ا َ َر ْك َ‬ ‫لى ِ‬ ‫لى م َُح َّم ٍد َو َع َ‬ ‫َوب ا َ ِركْ َع َ‬
‫َم ِجيْد‪.‬‬
‫ارب َّْو َنا صِ غَارً ا َول َِج ِمي ِْع ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َمات‬ ‫اغ ِفرْ َل َنا ُذ ُن ْو َب َنا َول َِوالِ ِدي َْن َوارْ َحمْ ُه ْم َك َم َ‬ ‫اللَّ ُه َّم ْ‬
‫ِك يا َ َأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬
‫ت ِب َرحْ َمت َ‬ ‫ت ْاَألحْ يا َ ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَألمْ واَ ِ‬ ‫َو ْالمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ مِنا َ ِ‬
‫ً‬
‫آرنا َ ْالباَطِ َل باَطِ الً َوارْ ُز ْقنا َ اجْ تِنا َ َبهُ‪.‬‬ ‫آرنا َ ْال َح َّق َحقا ّ َوارْ ُز ْقنا َ ا ِّتبا َ َع ُه َو ِ‬ ‫‪ .‬اَللّ ُه َّم ِ‬
‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َو َّ‬
‫الش دَاِئدَ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َغالَ َء َو ْال َبالَ َء َو ْال َوبا َ َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َوال ُّسي ُْو َ‬
‫ك‬ ‫َان ْالم ُْس لِ ِمي َْن َعام ًَّة ِإ َّن َ‬ ‫اص ًة َو ِمنْ ب ُْل د ِ‬ ‫َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن ِمنْ َب َل ِد َنا َه َذا َخ َّ‬
‫َع َلى ُك ِّل َش ْيٍئ َق ِد ْي ٌر‬
‫اس ِري َْن‪َ .‬ربَّن ا َ آتِن ا َ فِىال ُّد ْنيا َ‬ ‫‪َ .‬ر َّب َنا َظ َلمْ َنا َأ ْنفُ َس َنا َوِإنْ ل َم ْ َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َحمْ َنا َل َن ُك ْو َننَّ م َِن َ‬
‫الخ ِ‬
‫لى َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه‬ ‫ص لَّى هللاُ َع َ‬ ‫ب الن اَّر‪َ .‬و َ‬ ‫َح َس َن ِة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ِة َوقِن ا َ َع ذاَ َ‬
‫العا َل ِمي َْن‪.‬‬
‫هلل َربِّ َ‬ ‫الحمْ ُد ِ‬‫صحْ ِب ِه اَجْ َم ِعي َْن َو َ‬ ‫َو َ‬
‫ان َو ِا ْي َتا ِء ذِى ْالقُرْ َبى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو‬ ‫ْأ‬
‫عِ َبادَ هللا! اِنَّ هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َو اِإْلحْ َس ِ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّذ َّكر ُْو َن َف ْاذ ُكر ُْوا هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو ا ْش ُكر ُْوهُ َع َلى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬
‫هللا‬ ‫ْال َب ْغى َيع ُ‬
‫ِ‬
‫اَ ْك َب ُر َو هللاُ َي ل ُم َما ت نعُو َن‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫صْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫عْ‬

You might also like