Professional Documents
Culture Documents
وم ْن ِ ،باهلل ِمن ُش رو ِر َأْن ُف ِس نَا ِ ُ ونعوذ، حَنْم ُده ونَس تَعِينُه ونَس َت ْغ ِفره و َنتُوب ِإلَي ِه،ِإ َّن احْل م َد لِلَّ ِه
ُ ْ ْ ُ َ ُُ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َْ
َأش َه ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل
ْ َو،ُي لَه ِ ِ ْ ومن ي،ض َّل لَه ِ من يه ِد ِه اهلل فَاَل م،َأعمالِنَا ِ
َ ض ل ْل فَاَل َه اد ُ ْ ََ ُ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َسيَِّئات
، الَّ ِذ ْي َكا َن ُخلُ ُقهُ الْ ُق ْرآ َن اََّما َب ْع ُد،َُأن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُسولُه
َّ َوَأ ْش َه ُد،ُيك لَه َ اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِر
َف َقد فَ َاز الْ ُمَّت ُق ْو َن اَِّت ُقوا اهللَ َح َّق، ُْأو ِصْي ُكم َو َن ْف ِسي بَِت ْق َوى اهلل،اضُر ْو َن ِ َفيا َأيُّها احْل-
َ َ َ
.ُت َقاتِِه َواَل مَتُْوتُ َّن اِاَّل َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن
.:الر ِجْي ِم
َّ ان ِ َاهلل ِمن الشَّيط
ِ ِ ِ
ْ َ ِ َأعُ ْوذُ ب.ال اهللُ َت َعاىَل يِف الْ ُق ْراٰن الْ َعظْي ِم َ َق
َّ َاح َد ٍة َو َخلَ َق ِمْن َه ا َز ْو َج َه ا َوب
ث ِمْن ُه َم ا ِسو ٍ ف
ْ ن
َ ن ِ ي ا َأيُّه ا النَّاس َّات ُق وا ربَّ ُكم الَّ ِذي خلَ َق ُكم-
م
َ ْ ْ َ ُ َ ُ َ َ
اَأْلر َح َام ِإ َّن اللَّهَ َكا َن َعلَْي ُك ْم َرقِيبًا ِِ ِ ِ ِ
ْ ِر َجااًل َكث ًريا َون َساءً َو َّات ُقوا اللَّهَ الَّذي تَ َساءَلُو َن به َو
ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
اُألمو ِر
ُ َو َشَّر،صلَّى اهلل عليه َوسلَّم َ َو َخْيَر اهْلَُدى هدى حُمَ َّمد،اب اهلل ُ ََأص َد َق احْلَديْث كت ْ فَِإ َّن
ضاَل لٍَة يِف النَّا ِر ٍ ٍ
َ َو ُك َّل بِ ْد َعة،ٌ َو ُك َّل حُمْ َدثَة بِ ْد َعة،حُمْ َدثَا ُت َها
َ َو ُك َّل،ٌضاَل لة
Para hadirin yang dirahmati oleh Allah ﷻ.
Sesungguhnya kehidupan dunia ini akan kita tinggalkan, dan kita semua akan menuju
kehidupan akhirat, yang merupakan tempat kehidupan abadi. Setiap kita saat ini berada
dalam rel menuju akhirat, dan tidak ada seorang pun dari kita yang keluar dari rel
tersebut. Hanya saja, tidak ada di antara kita yang mengetahui kapan diri ini sampai ke
akhirat tersebut.
Oleh karena itu, hendaknya setiap muslim tidak teperdaya dengan kenikmatan dunia
yang sifatnya fana dan penuh dengan kekurangan. Akan tetapi, hendaknya seorang muslim
meletakkan kerinduannya selalu pada kenikmatan akhirat dan surga, yang Allah ﷻ
sediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
Ma’asyiral muslimin, pada kesempatan kali ini, khatib ingin menyampaikan
tentang perbandingan antara kenikmatan dunia dengan kenikmatan akhirat.
1. Kenikmatan dunia yang akan hilang dan sirna, adapun kenikmatan akhirat
adalah kenikmatan abadi
Allah ﷻtelah berfirman,
اَأْلواَل ِد ِ
ْ اخٌر َبْينَ ُك ْم َوتَ َكاثٌُر يِف
ْ اَأْلم َوال َو ُ ب َوهَلٌْو َو ِزينَةٌ َوَت َف
ِ ُّ ُ﴿اعلَموا َأمَّنَا احْل ياة
ٌ الد ْنيَا لَع ََ ُْ
ِ ِ ٍ َكمثَ ِل َغي
ٌ ص َفًّرا مُثَّ يَ ُكو ُن ُحطَ ًاما َويِف اآْل خَر ِة َع َذ
اب ُ ب الْ ُك َّف َار َنبَاتُهُ مُثَّ يَه
ْ يج َفَتَراهُ ُم َ َأع َجْ ث ْ َ
ِ ِ
﴾الد ْنيَا ِإاَّل َمتَاعُ الْغُُرو ِر
ُّ ُض َوا ٌن َو َما احْلَيَاةْ َشدي ٌد َو َم ْغفَرةٌ ِّم َن اللَّ ِه َو ِر
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani;
kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Allah ﷻtelah menyebutkan bahwa kehidupan dunia itu seperti senda gurau yang
cepat sirna, seperti air hujan yang turun menumbuhkan tanaman, lalu kering, lalu
rusak dan hancur. Demikianlah kenikmatan dunia, hanya sementara.
Adapun kenikmatan akhirat adalah kenikmatan yang abadi. Khatib tidak mengatakan
bahwa kenikmatan tersebut 100 tahun atau 1 miliar tahun, akan tetapi kenikmatan
tersebut abadi tanpa ada batas waktu. Oleh karenanya, barang siapa yang
mendahulukan kenikmatan dunia dengan mengorbankan kenikmatan akhirat yang
kekal abadi, maka sungguh dia adalah orang yang jahil. Sebagaimana firman Allah ﷻ,
Tentunya berbeda dengan buah-buahan yang ada di dunia, kita melihat betapa
banyak buah-buahan yang hanya muncul pada musim dan waktu tertentu. Buah
tersebut tidak bisa tersedia di setiap waktu. Maka adapun di akhirat tanpa dibatasi
dengan musim dan waktu tertentu, setiap waktu buah-buahan tersebut bisa dinikmati.
Demikianlah seluruh kenikmatan di akhirat. Kenikmatan yang diinginkan langsung
hadir di hadapan kita. Allah ﷻberfirman,
﴾﴿ولَ ُك ْم فِ َيها َما تَ ْشتَ ِهي َأن ُف ُس ُك ْم َولَ ُك ْم فِ َيها َما تَ ْشتَ ِهي
َ
“Di dalamnya kalian (penghuni surga) memperoleh apa yang kalian inginkan dan memperoleh (pula)
di dalamnya apa yang kalian minta.” (QS. Fusshilat: 31)
Segala apa yang dihasratkan oleh penghuni surga, langsung dihadirkan oleh
Allah ﷻ, dan apa yang diminta oleh penghuni surga langsung diberikan oleh Allah ﷻ.
Tentunya, hal tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan kenikmatan dunia.
betapa sering di antara kita mencari kenikmatan dunia, namun kenikmatan tersebut
tidak hadir di hadapan kita. Tidak perlu jauh-jauh, kita bisa melihat hal ini pada istri-
istri kita. Istri-istri kita tidak bisa kita nikmati setiap saat, ada kalanya mereka
berhalangan dan tidak bisa melayani suami-suami mereka, baik itu karena sakit,
karena nifas, atau karna haidnya. Adapun di akhirat tidak demikian, setiap penghuni
surga yang ingin berhubungan baik dengan istri maupun bidadari yang Allah berikan
kepadanya, bisa dia lakukan kapan saja dan siap untuk dinikmati.
Seseorang tatkala di surga tidak perlu untuk memanjat pohon karena dahan-
dahannya rendah, bahkan kapan saja dia inginkan maka dahan tersebut akan
mendekat kepadanya, dan dia pun tinggal memetik buahnya.
Demikian pula seperti minum, di dunia, seseorang yang hendak minum diharuskan
untuk berjalan dan mengambil air. Adapun di akhirat tidak demikian, kata Allah ﷻ,
ٍ ِيق و َكْأ ٍس ِّمن َّمع ِ ٍ ِ َّ ِ ِ ُ ُ﴿يَط
﴾ني َ َ بَأ ْك َواب َوَأبَار،وف َعلَْيه ْم ولْ َدا ٌن خُّمَل ُدو َن
“Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan
minuman yang diambil dari air yang mengalir.” (QS. Al-Waqi’ah: 17-18)
Penghuni surga tidak perlu berjalan pergi untuk mengambil minuman, namun
minuman mereka tersedia dan diantarkan kapa saja mereka inginkan.
Kenikmatan di dunia ini diraih dengan penuh perjuangan. Seseorang yang ingin
menikah, dia harus mengumpulkan uang terlebih dahulu, harus menyiapkan rumah,
harus menyiapkan berbagai kebutuhan pernikahan, dan yang lainnya, lalu setelah itu
barulah dia bisa menikmati istrinya. Adapun di surga, seorang laki-laki yang masuk ke
dalam surga langsung dinanti dan disambut oleh puluhan bidadari, tinggal dia memilih
bidadari mana yang dia kehendaki.
َأسَت ْغ ِف ُرهُ ِإنَّهُ ُه َو ٍ ِ ٍ ْول َقويِل ه َذا واَسَت ْغ ِفر اهلل يِل ولَ ُكم ولِساِئِر الْمسلِ ِم ِمن ُك ِّل َذن
ْ َب َو َخطيَئة ف ْ َ َأقٌ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ُ ْ نْي
يم ِ َّ الْغَ ُفور
ُ الرح ُ
Khutbah kedua
Semua manusia akan mengingat seluruh amalan yang pernah dia lakukan.
Kemaksiatan-kemaksiatan yang dahulu dia kerjakan, yang saat di dunia dia lupakan,
maka di akhirat kelak dia akan ingat. Pada saat itulah mereka sadar dan berandai-
andai untuk bisa beramal untuk kehidupan akhirat mereka.
Ketahuilah, para mufassir menyebutkan bahwa ayat ini berlaku bagi orang-orang
kafir, dan berlaku pula bagi orang-orang mukmin, bahkan sebagian ahli tafsir
menyebutkan bahwa ayat ini berbicara tentang orang-orang beriman.