You are on page 1of 15

MAP Midwifery and Public Health Journal Vol 1 No 1 2021

Available online at: http://openjournal.wdh.ac.id/index.php/Map/index

MAP Midwifery and Public Health Journal


ISSN (Print) 2808-6961

PENGARUH PEMBERIAN JUS WORTEL TERHADAP DISMENORE


PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH DESA BOJONG INDAH
KECAMATAN PARUNG KABUPATEN BOGOR

Siti Novy Romlah*, Lita Maudina, Sri Haryanto, Putri Handayani Setyaningish, Kholilah,
Ita Chusni Fitriani
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Jl. Padjajaran No.1, Kota Tangerang Selatan 15417, Indonesia

ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T

*Corresponding Author Adolescence is a period that begins when children are from 10 to
24 years of age where this age is between childhood and
Siti Novy Romlah
adulthood as the starting point of the reproductive process.
E-mail: sitinovyromlah@wdh.ac.id
Dysmenorrhea is a medical condition that often occursevery
period or menstruation that can interfere with activity and
Keywords: requires treatment characterized by pain or pain in the abdomen
and pelvis. Dysmenorrhea can be treated with non-
Adolescence;
pharmacological therapies, including consuming carrot juice
Dysmenorrhea Pain; with vitamin E and beta-carotein content in carrots which can
Carrot Juice inhibit prostaglandins, which are hormones that affrect
dysmenorrhea or menstrual pain. Quasy experimental research
with the Pretest-Posttest approach method. The results of
bivariate analysis of statistical tests using the “Wilcoxon Signed
Ranks Test” output “The Statistics” show the value of Asymp.
Sig. (2-talled) of 0.000 because of the Asymp. Sig. (2-talled)
<0.05 or 0.000<0.05, then in accordance with the basis for
decision making in the Wilcoxon Signed Ranks Test, it can be
concluded that “Ha is accepted”. This means that there is a
difference between pretest and posttest dysmenorrhea pain, so it
is concluded that there is an effect of carrot juice administration
on the level of dysmenorrhea pain. Carrot juice can be consumed
by people to treat dysmenorrhea pain without any side effects.
A B S T R A K

Masa remaja ialah masa yang dimulai ketika anak berusia dari 10
sampai 24 tahun dimana usia ini antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa sebagai titik awal proses reproduksinya.
dysmenorrhea adalah keadaan medis yang sering terjadi setiap
haid atau menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan
memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa
sakit didaerah perut dan panggul. Dismenore dapat ditangani
dengan terapi non farmakologi diantaranya mengkonsumsi jus
wortel dengan kandungan vitamin E dan betakarotein pada
wortel mampu menghambat prostaglandin yaitu hormon yang
mempengaruhi dysmenorrhea atau nyeri haid. penelitian quasy
eksperiment dengan metode pendekatan Pretest-Posttest. Hasil
Kata Kunci: analisa bivariat uji statistik dengan menggunakan “Wilcoxon
Signed Ranks Test” output ”Test Stastistics” diketahui nilai
Remaja;
Asymp. Sig. (2-talled) sebesar 0,000 karena nilai Asymp. Sig. (2-
Nyeri Dismenore; talled) < 0,05 atau 0,000<0,05 maka sesuai dengan dasar
Jus Wortel pengambilan keputusan dalam uji Wilcoxon Signed Ranks Test

45
MAP Midwifery and Public Health Journal Vol 1 No 1 2021

dapat disimpulkan bahwa “Ha diterima”. Artinya ada perbedaan


dari nyeri dismenore pretest dan posttest maka disimpulkan
terdapat pengaruh pemberian jus wortel terhadap tingkat nyeri
dismenore. Jus wortel dapat dikonsumsi oleh masyarakat untuk
mengatasi nyeri dismenore tanpa ada efek samping.
This is an open access article under the CC–BY-NC-SA license.

Manuskrip diterima: 10-10-2021


Manuskrip direvisi: 14-11-2021
Manuskrip dipublikasi: 26-12-2021
© 2021 Some rights reserved

46
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

PENDAHULUAN Menurut dari data World Health


Masa remaja ialah masa yang Organization (WHO) tahun 2018 bahwa
dimulai ketika anak yang berusia dari 10 angka kejadian dysmenorrhea yang terjadi
sampai 24 tahun dimana usia ini antara di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari
masa kanak-kanak dan masa dewasa 50% perempuan di setiap negara
sebagai titik awal proses reproduksinya, mengalami disminore, seperti di Amerika
sehingga sebagian remaja harus angka presentasinya sekitar 60%, di
mempersiapkannya secara dini, pada masa Swedia sekitar 72% dan di Inggris sebuah
remaja ini organ reproduksi mulai penelitian menyatakan bahwa 10% dari
berfungsi serta akan mengalami beberapa remaja sekolah lanjut tampak absen 1-3
perubahan hormonal pada tubuh remaja hari setiap bulannya karena mengalami
dengan salah satu cirinya ialah, terjadinya dysmenorrhea (Chayati, 2019).
siklus menstruasi (Nugroho, 2014). Seorang tenaga kesehatan
Dismenorea (dysmenorrhea) khususnya bidan yang mempunyai
adalah keadaan medis yang sering terjadi kewenangan mandiri serta telah
setiap haid atau menstruasi yang dapat terstandarisasi dalam ilmu kebidanan
mengganggu aktivitas dan memerlukan dibutuhkan untuk memberitahu kepada
pengobatan yang ditandai dengan nyeri remaja putri mengenai intervensi yang
atau rasa sakit didaerah perut dan panggul. dapat dilakukan ketika dismenore terjadi,
(Judha, 2012). Gangguan sekunder yang sehingga dismenore tidak mungkin
paling sering dikeluhkan oleh remaja ialah mengganggu aktivitas remaja putri. Sesuai
nyeri sebelum atau saat menstruasi. Nyeri dengan keputusan Menteri Kesehatan
tersebut timbul di akibatkan adanya Republik Indonesia nomor
hormon prostaglandin yang membuat otot HK.01.07/MENKES/320/2020 tentang
uterus (rahim) menjadi berkontraksi. Jika standar profesi bidan kompetensi ke
nyerinya ringan dan masih dapat sembilan yaitu melaksanakan asuhan
beraktivitas berarti nyeri tersebut masih kebidanan pada wanita/ibu dengan
dalam batas normal. Namun apabila nyeri gangguan sistem reproduksi. Dismenore
yang terjadi sangat hebat dan mengganggu merupakan gangguan yang terjadi pada
aktivitas ataupun tidak mampu melakukan sistem reproduksi wanita, sehingga bidan
aktivitas maka termasuk ada gangguan. mempunyai kewenangan dalam
Nyeri dapat dirasakan didaerah perut memberikan asuhan kebidanan pada
bagian bawah, pinggang bahkan punggung wanita yang mengalami dismenore
(Judha, 2012). (Kepmenkes, 2020).
47
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

Tidak hanya aktivitas saja yang wanita sesudah diberikan air perasan
akan mengganggu penderita dismenore, wortel dengan frekuensi paling sedikit
penderita pun akan mengalami nyeri yang nyeri berat dan tidak tertahankan masing-
sangat kuat dari pinggang menjalar sampai masing 0% dan nyeri sedang 8%, nyeri
ke kaki. Seperti sakit kepala, payudara ringan 24% dan frekuensinya paling besar
bengkak, mual, muntah, nyeri otot sering tidak nyeri ialah 68%.
dialami oleh beberapa remaja penderita Berdasarkan hasil wawancara yang
dismenore. Secara psikologi penderita telah dilakukan terhadap 10 responden
yang mengalami dismenore akan lebih remaja di wilayah Desa Bojong Indah
mudah marah, cepat tersinggung, tidak didapatkan bahwa nyeri yang dirasakan
dapat konsentrasi, sulit tidur, lelah, depresi saat menstruasi ialah kram dan terasa
hingga rendah diri (Laila, 2011). seperti di remas-remas pada perut bagian
Dismenore dapat ditangani dengan bawah. Biasanya nyeri yang dirasakan 1-2
dua penanganan yaitu farmakologi hari sebelum menstruasi, dan penanganan
maupun non farmakologi. Terapi yang biasa dilakukan dengan cara kompres
farmakologi menggunakan obat-obatan air hangat dan ada yang dibiarkan saja
analgesik seperti Ibuprofen dengan dosis sampai nyerinya hilang sendiri.
200 mg. Sedangkan, terapi non Berdasarkan latar belakang di atas
farmakologi diantaranya mengkonsumsi maka dapat dirumuskan permasalahan
jus wortel dengan kandungan vitamin E dalam penelitian ini adalah “Pengaruh
dan betakarotein pada wortel mampu Pemberian Jus Wortel Terhadap Tingkat
menghambat prostaglandin yaitu hormon Nyeri Dismenore Pada Remaja Di Wilayah
yang mempengaruhi dysmenorrhea atau Desa Bojong Indah Kecamatan Parung
nyeri haid (Tabari, 2016). Kabupaten Bogor”.
Berdasarkan hasil penelitian
terdahulu ini sejalan dari penelitian METODE
(Ermiatun, 2011), menyatakan bahwa Jenis penelitian ini merupakan
pengaruh pemberian jus wortel terhadap penelitian quasy eksperiment dengan
penurunan nyeri dismenore setelah metode pendekatan Pretest-Posttest untuk
diberikan jus wortel 2 kali sehari dengan melakukan percobaan atau perlakuan
250 gram wortel yang dicampur dengan air terhadap variabel independennya,
200cc. Begitupun dengan hasil penelitian kemudian mengukur akibat atau pengaruh
(Hastuti, 2017) yang menyatakan bahwa dari percobaan tersebut pada dependen
berbagai tingkat nyeri dismenore pada variabel. Dalam penelitian ini
48
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

mengungkapkan hubungan sebab akibat dan relibilitasnya. Meskipun telah


dengan cara melibatkan dua kelompok menggunakan instrumen yang valid dan
subjek (Nursalam, 2013). reliabel akan tetapi jika dalam proses
Penelitian ini dilakukan di wilayah penelitian tidak diperhatikan bisa jadi data
Desa Bojong Indah yang dilakukan mulai yang terkumpul hanya akan menjadi
bulan Januari sampai April 2021 untuk tumpukan sampah saja. Peneliti yang
mendapatkan sampel yang telah memiliki jawaban responden sesuai
ditetapkan, sehingga penelitian ini dapat dengan keinginan akan semakin menjadi
dilakukan dengan efisien dan efektif baik tidak reliabel. Oleh karena itu, untuk
dalam hal waktu maupun biaya. pengumpulan data walaupun tampaknya
Populasi yang digunakan pada hanya sekedar pengumpulan data tetapi
penelitian ini adalah remaja yang ada di harus tetap memenuhi persyaratan tertentu
wilayah Desa Bojong Indah yang sedang yaitu yang mempunyai keahlian yang
mengalami dismenore primer sebanyak 30 cukup untuk melakukannya.
orang. Menurut pendapat (Arikunto, 2013) Pengumpulan data melalui
menyatakan bahwa “Untuk perkiraan kuesioner atau angket sebagian besar
maka apabila subjeknya kurang dari 100, penelitian umumnya menggunakan
lebih baik diambil semua sehingga kuesioner sebagai metode yang dipilih
penelitiannya merupakan penelitian untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau
populasi. Selanjutnya jika jumlah angket memang mempunyai banyak
subjeknya lebih besah dapat diambil 10%- kebaikan sebagai instrumen pengumpulan
15% atau 20%-25% atau lebih”. Maka dari data.
itu sampel yang diambil dalam penelitian Analisa data berasal dari hasil
ini 30 orang. pengumpulan data. Sebab data yang telah
Teknik sampling yang digunakan terkumpul , bila tidak di analisis hanya
dalam penelitian ini ialah Purposive menjadi barang yang tidak ber makna,
Sampling yaitu suatu teknik penetapan tidak berarti, menjadi data yang mati, data
sampel dengan cara memilih sampel yang tidak berbunyi. Oleh karena itu,
dengan kriteria eksklusi dan inklusi analisis data disini berfungsi untuk
dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah memberi arti, makna dan nilai yang
dalam penelitian) (Muri, 2014). terkandung dalam data itu (Sandu & M.
Pengumpulan data dalam penelitian Ali, 2015). Analisis Univariat tujuan dari
perlu dipantau agar data yang diperoleh analisis ini ialah untuk menjelaskan atau
oleh peneliti dapat terjaga tingkat validasi mendeskripsikan karakteristik masing-
49
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

masing variabel yang diteliti. Bentuknya responden berdasarkan umur, usia


tergantung dari jenis datanya. Untuk data menarche, lamanya menstruasi, berapa
numerik digunakan nilai mean (rata-rata), lama nyeri yang dirasakan. Hal ini dapat
median, standar deviasi dan interkuartil dilihat pada pembahasan berikut ini:
range, minimal dan maksimal (Hastono, Karakteristik Responden
2016). Analisis univariat pada penelitian Umur
ini yaitu menghitung distribusi frekuensi
Umur Responden
dan persentase dari karakteristik responden
berdasarkan umur, usia menarche, 30%
11-13 tahun
43%
lamanya menstruasi, berapa lama nyeri 14-16 tahun
yang dirasakan. Analisis bivariat pada 27% 17-20 tahun
penelitian ini untuk mengetahui ada atau
tidak pengaruh pemberian jus wortel Diagram 1 Karakteristik Responden
Berdasarkan Umur Remaja
terhadap tingkat nyeri dismenore
menggunakan uji wilcoxon dengan SPSS
Berdasarkan Diagram 1
25. Data yang diperoleh dilakukan pre test
menunjukkan bahwa hampir setengah
sebelum diberikan jus wortel, kemudian
responden berusia 11-13 tahun yaitu
dilakukan post test setelah diberikan jus
sebanyak 9 responden (30%), hampir
wortel.
setengah responden berusia 14-16 tahun
Alat dan Bahan yaitu: wortel,
yaitu sebanyak 8 responden (27%), hampir
madu, air dan es jika lebih suka dingin.
setengah responden berusia 17-20 tahun
yaitu sebanyak 13 responden (43%).
HASIL
Hasil Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan dengan
Usia Menarche
menggunakan uji statistik untuk melihat
distribusi dari variabel independennya Usia Menarche

yaitu pemberian jus wortel. Sedangkan


variabel dependen yaitu nyeri dismenore.
40% < 12 tahun
Analisa ini bertujuan untuk memberikan
60% > 12 tahun
gambaran tentang frekuensi dan presentase
dari masing-masing analisa variabel
independen dan variabel dependen.
Karakteristik responden dari penelitian ini
50
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

Diagram 2 Karakteristik Responden


Berdasarkan Usia Menarche Remaja Lama Nyeri Menstruasi
20

Berdasarkan Diagram 2 60%


15
menunjukkan bahwa lebih dari setengah
responden usia menarche < 12 tahun yaitu 10 40%

sebanyak 18 responden (60%), sedangkan 5


hampir setengah responden usia menarche
0
> 12 tahun yaitu sebanyak 12 responden 1 hari 2 hari
(40%).
Diagram 4 Karakteristik Responden
Berdasarkan Lama Nyeri Menstruasi Remaja
Lama menstruasi
Berdasarkan Diagram 4
25
Lama Menstruasi menunjukkan bahwa lebih dari setengah
20 73% responden lama nyeri menstruasi 1 hari
15 yaitu sebanyak 18 responden (60%),
10 Lama sedangkan hampir setengah responden
Menstruasi
5 27% lama nyeri menstruasi 2 hari yaitu

0 sebanyak 12 responden (40%).


< 7 hari > 7 hari

Diagram 3 Karakteristik Responden Gambaran sebelum dan sesudah


Berdasarkan Lama Menstruasi dilakukan intervensi Pemberian Jus
Wortel Terhadap Tingkat Nyeri
Berdasarkan Diagram 3
Dismenore Di Wilayah Desa Bojong
menunjukkan bahwa lebih dari setengah
Indah
responden lama menstruasi < 7 hari yaitu
Berdasarkan penelitian Pengaruh
sebanyak 22 responden (73%), sedangkan
Pemberian Jus Wortel Terhadap Tingkat
hampir setengah responden lama
Nyeri Dismenore Di Wilayah Desa Bojong
menstruasi > 7 hari yaitu sebanyak 8
Indah di peroleh data khusus sebagai
responden (27%).
berikut:

Lama nyeri menstruasi

51
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

Sebelum Dilakukan Intervensi Sesudah Dilakukan Intervensi


25 25
20 76% 20 73%
15
15
10
10
5
0% 20% 4% 5 23%
0
4% 0%
Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Berat 0
Ringan Sedang Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Berat
Ringan Sedang
Diagram 5 Distribusi frekuensi nyeri
dismenore sebelum intervensi Diagram 6 Distribusi frekuensi nyeri
Pemberian Jus Wortel Terhadap dismenore setelah intervensi Pemberian Jus
Tingkat Nyeri Dismenore Wortel Terhadap Tingkat Nyeri Dismenore

Berdasarkan Diagram 5 Berdasarkan Diagram 6

menunjukkan bahwa tidak seorang menunjukkan bahwa sebagian kecil

responden tidak nyeri yaitu sebanyak 0 responden tidak nyeri yaitu sebanyak 7

responden (0%), hampir seluruh responden responden (23%), lebih dari setengah

nyeri ringan yaitu sebanyak 23 responden responden nyeri ringan yaitu sebanyak 22

(76%), sebagian kecil responden nyeri responden (73%), hampir tidak ada

sedang yaitu sebanyak 6 responden (20%), responden nyeri sedang yaitu sebanyak 1

hampir tidak ada responden nyeri berat responden (4%), tidak seorang responden

yaitu sebanyak 1 responden (4%). nyeri berat yaitu sebanyak 0 responden


(0%).

Perbandingan nyeri dismenore sebelum

Gambaran nyeri dismenore sesudah dan sesudah dilakukan intervensi

dilakukan intervensi Pemberian Jus Pemberian Jus Wortel

Wortel

52
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

penurunan sesudah diberikan intervensi


Perbandingan nyeri dismenore
sebelum dan sesudah dilakukan dari awal nilai minimal adalah 1 menjadi
intervensi Pemberian Jus Wortel 0, nilai maksimal nyeri dismenore berawal
Sebelum Intervensi Setelah Intervensi dari 8 menjadi 4, dan nilai mean (rata-rata)
mengalami penurunan berawal 2,80
23 22
menjadi 1,30.
7 6
0 1 1 0

Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Nyer Berat


Hasil Analisa Bivariat
Sedang
Analisa bivariat bertujuan untuk
Diagram 7 Perbandingan nyeri melihat hubungan antara 2 variabel yaitu
dismenore sebelum dan setelah
nyeri dismenore sebelum intervensi dan
dilakukan intervensi Pemberian Jus
Wortel variabel nyeri dismenore sesudah
intervensi pemberian jus wortel. Uji
Berdasarkan Diagram 7
bivariat dilakukan menggunakan uji
menunjukkan perbandingan nyeri
Wilcoxon yang bertujuan untuk mencari
dismenore sebelum dan setelah dilakukan
hubungan antara nilai pretest dan posttest
intervensi Pemberian Jus Wortel.
dari kuesioner nyeri dismenore.

Distibusi hasil kuesioner nyeri


Hubungan Pengaruh Pemberian Jus
dismenore sebelum dan sesudah
Wortel Terhadap Dismenore
dilakukan intervensi Pemberian Jus
Untuk mengetahui apakah ada
Wortel
hubungan atau tidak maka diperlukan uji
Tabel 1 Distribusi hasil kuesioner nyeri
statistik menggunakan Wilcoxon Signed
dismenore sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi Pemberian Jus Wortel Ranks Test, karena kedua variabel
Variabel N Min- Mean merupakan data berdistribusi tidak normal.
Max Nilai p value yang diharapkan bisa lebih
Nyeri Sebelum Intervensi 30 1-0 2,80 kecil dari 0,05 sehingga uji statistik
Nyeri Sesudah Intervensi 30 8-4 1,30 bermakna.
Tabel 2 Uji Pretest dan Posttest Pengaruh
Berdasarkan Tabel 1 gambaran Pemberian Jus Wortel Terhadap
Dismenore Pada Remaja Putri Di Wilayah
nyeri dismenore sebelum dan sesudah Desa Bojong Indah menggunakan
dilakukan intervensi pemberian jus wortel Wilcoxon Signed Ranks Test
Variabel n sig
berturut-turut adalah dengan jumlah n=30
Nyeri Sebelum Intervensi 30 0.000
nyeri sebelum intervensi mengalami

53
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

Nyeri Sesudah Intervensi 30 Umur


Saticticated Using Wilcoxon Test Berdasarkan Diagram 1
Dalam uji hipotesis kita menunjukkan bahwa hampir setengah
menggunakan output SPSS yang kedua responden berusia 11-13 tahun yaitu
yakni output “Test Statistics”. Namun sebanyak 9 responden (30%), hampir
sebelum masuk pada analisis terhadap setengah responden berusia 14-16 tahun
hasil output diatas maka terlebih dahulu yaitu sebanyak 8 responden (27%), hampir
kita perlu ketahui dasar pengambilan setengah responden berusia 17-20 tahun
keputusan yang digunakan dalam uji yaitu sebanyak 13 responden (43%). Hal
Wilcoxon Signed Ranks Test untuk kita tersebut sesuai dengan penelitian Puspita
jadikan pegangan atau pedoman. (2018), dengan judul penelitian “Pengaruh
Dasar pengambilan keputusan Pemberian Jus Wortel Terhadap Nyeri
dalam uji Wilcoxon:Jika nilai Asymp.Sig. Dismenore Pada Remaja Putri” jumlah
(2-tailled) lebih kecil dari < 0,05 maka Ha sampel penelitian yang digunakan pada
diterima, atau Jika nilai Asymp.Sig. (2- penelitian tersebut berusia 19-24 tahun
tailled) lebih besar dari >0,05 maka Ha sebanyak 87,5% dan responden yang
ditolak berusia 16-18 tahun sebanyak 12,5%.
Dari tabel di atas diketahui nilai Berdasarkan hasil analisis peneliti
Asymp. Sig. (2-talled) sebesar 0,000 dapat menyimpulkan bahwa responden
karena nilai Asymp. Sig. (2-talled) < 0,05 yang baling banyak berusia 17-20 tahun
atau 0,000<0,05 maka sesuai dengan dasar atau berusia remaja akhir. Usia menjadi
pengambilan keputusan dalam uji salah satu tolak ukur dewasa seseorang,
Wilcoxon Signed Ranks Test dapat walaupun tidak menjamin akan menjadi
disimpulkan bahwa “Ha diterima”. Artinya bijak tetapi ketika seseorang sudah berusia
ada perbedaan dari nyeri dismenore pretest dewasa maka pola pikir dan mekaanisme
dan posttest maka disimpulkan terdapat menghadapi suatu kondisi akan lebih baik.
“Pengaruh Pemberian Jus Wortel
Terhadap Dismenore Pada Remaja Putri
Usia Menarche
Di Wilayah Desa Bojong Indah”. Berdasarkan Diagram 2
menunjukkan bahwa lebih dari setengah
PEMBAHASAN responden usia menarche < 12 tahun yaitu
Analisa Univariat
sebanyak 18 responden (60%), sedangkan
Karakteristik Responden hampir setengah responden usia menarche

54
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

> 12 tahun yaitu sebanyak 12 responden analisis peneliti dapat menyimpulkan


(40%). bahwa yang paling banyak lamanya < 7
Hal tersebut sesuai dengan hari. Biasanya lama menstruasi
penelitian Puspita (2018), dengan judul berdasarkan dengan jarak siklus
penelitian “Pengaruh Pemberian Jus menstruasi yang berbeda pada setiap
Wortel Terhadap Nyeri Dismenore Pada wanita. Umumnya berkisar 15-45 hari
Remaja Putri” jumlah sampel penelitian rata-rata 28 hari dan lamanya berkisar 2-8
yang digunaka dalam penelitian tersebut hari, rata-rata 4-6 hari dengan darah yang
berusia 10-11 tahun sebanyak 43,8%, dikeluarkan berkisar 60-80 ml per siklus.
berusia 12-13 tahun sebanyak 37,5% dan
>13 tahun 18,7%. Lama Nyeri Menstruasi
Berdasarkan hasil analisis peneliti Berdasarkan Diagram 4
dapat menyimpulkan bahwa responden menunjukkan bahwa lebih dari setengah
yang paling banyak usia <12 tahun. Usia responden lama nyeri menstruasi 1 hari
menarche pada remaja yang mendapat yaitu sebanyak 18 responden (60%),
kelainan tertentu selama dalam kandungan sedangkan hampir setengah responden
mendapatkan menarche pada usia lebih lama nyeri menstruasi 2 hari yaitu
muda dari usia rata-rata. sebanyak 12 responden (40%). Hal
tersebut sesuai dengan penelitian Puspita
Lama Menstruasi (2018), dengan judul penelitian “Pengaruh
Berdasarkan Diagram 3 Pemberian Jus Wortel Terhadap
menunjukkan bahwa lebih dari setengah Dismenore Pada Remaja Putri” jumlah
responden lama menstruasi < 7 hari yaitu sampel penelitian yang digunakan dalam
sebanyak 22 responden (73%), sedangkan penelitian tersebut lamanya 1 hari
hampir setengah responden lama sebanyak 18,8%, lamanya 2 hari sebanyak
menstruasi > 7 hari yaitu sebanyak 8 43,8%, dan lamanya >2 hari sebanyak
responden (27%). Hal tersebut sesuai 37,5%.
dengan penelitian Puspita (2018), dengan Berdasarkan hasil analisis peneliti
judul penelitian “Pengaruh Pemberian Jus dapat menyimpulkan bahwa responden
Wortel Terhadap Nyeri Dismenore Pada yang paling banyak lamanya 1 hari.
Remaja Putri” jumlah sampel penelitian Biasanya mendekati menstruasi,
yang digunakan dalam penelitian tersebut endometrium atau lapisan rahim akan
lamanya 7 hari sebanyak 37,5% dan >7 mengalami penebalan. Sehingga, pada saat
hari sebanyak 62,5%. Berdasarkan hasil
55
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

mendekati menstruasi beberapa wanita sebagian mengatasinya dengan


biasanya akan mengalami nyeri tersebut. mengkompres dengan air hangat saja.

Gambaran sebelum dan sesudah Gambaran nyeri dismenore sesudah


dilakukan intervensi Pemberian Jus dilakukan intervensi Pemberian Jus
Wortel Terhadap Dismenore Pada Wortel
Remaja Putri Di Wilayah Desa Bojong Berdasarkan Diagram 6
Indah Kecamatan Parung Kabupaten menunjukkan bahwa sebagian kecil
Bogor responden tidak nyeri yaitu sebanyak 7
Gambaran nyeri dismenore sebelum responden (23%), lebih dari setengah
dilakukan intervensi Pemberian Jus responden nyeri ringan yaitu sebanyak 22
Wortel responden (73%), hampir tidak ada
Berdasarkan Diagram 5 responden nyeri sedang yaitu sebanyak 1
menunjukkan bahwa tidak seorang responden (4%), tidak seorang responden
responden tidak nyeri yaitu sebanyak 0 nyeri berat yaitu sebanyak 0 responden
responden (0%), hampir seluruh responden (0%). Hal tersebut sesuai dengan
nyeri ringan yaitu sebanyak 23 responden penelitian Puspita (2018), dengan judul
(76%), sebagian kecil responden nyeri penelitian “Pengaruh Pemberian Jus
sedang yaitu sebanyak 6 responden (20%), Wortel Terhadap Dismenore Pada Remaja
hampir tidak ada responden nyeri berat Putri” jumlah sampel penelitian yang
yaitu sebanyak 1 responden (4%). Hal digunakan dalam penelitian tersebut nyeri
tersebut sesuai dengan penelitian Puspita tidak nyeri sebanyak 12,5% dan nyeri
(2018), dengan judul penelitian “Pengaruh ringan sebanyak 87,5%.
Pemberian Jus Wortel Terhadap Berdasarkan hasil analisis peneliti
Dismenore Pada Remaja Putri” jumlah dapat menyimpulkan bahwa sesudah
sampel penelitian yang digunakan dalam dilakukan intervensi banyak yang
penelitian tersebut nyeri ringan sebanyak mengalami nyeri ringan. Karena sebagian
18,8% dan nyeri sedang sebanyak 81,2%. responden mengalami nyeri sedang saja
Berdasarkan hasil analisis peneliti tidak sampai nyeri yang berat.
dapat menyimpulkan bahwa nyeri sebelum
dilakukan intervensi banyak yang Analisa Bivariat
mengalami nyeri ringan. Karena sebagian Pengaruh Pemberian Jus Wortel
besar wanita tidak menangani nyeri Terhadap Dismenore Pada Remaja
dismenore yang mereka alami dan
56
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

Putri Di Wilayah Desa Bojong Indah Test” output ”Test Stastistics” diketahui
Kecamatan Parung Kabupaten Bogor nilai Asymp. Sig. (2-talled) sebesar 0,000
Setelah responden diberikan karena nilai Asymp. Sig. (2-talled) < 0,05
intervensi Pemberian Jus Wortel atau 0,000<0,05 maka sesuai dengan dasar
didapatkan hasil penelitian bahwa seluruh pengambilan keputusan dalam uji
responden mengalami perubahan nyeri Wilcoxon Signed Ranks Test dapat
dismenore berat menjadi sedang dan nyeri disimpulkan bahwa “Ha diterima”. Artinya
dismenore sedang menjadi ringan. ada perbedaan dari nyeri dismenore pretest
Responden masih merasakan nyeri dan posttest maka disimpulkan terdapat
dismenore akan tetapi tidak sebesar ketika “Pengaruh Pemberian Jus Wortel
sebelum diberikan intervensi Pemberian Terhadap Dismenore Pada Remaja Putri
Jus Wortel. Di Wilayah Desa Bojong Indah
Sebelum pemberian intervensi Kecamatan Parung Kabupaten Bogor”.
bahwa tidak seorang responden tidak nyeri Berdasarkan analisis peneliti dapat
yaitu sebanyak 0 responden (0%), hampir menyimpulkan bahwa hasil tersebut
seluruh responden nyeri ringan yaitu menunjukkan bahwa Pemberian Jus
sebanyak 23 responden (76%), sebagian Wortel berpengaruh terhadap tingkat nyeri
kecil responden nyeri sedang yaitu dismenore. Hasil penelitian yang didapat
sebanyak 6 responden (20%), hampir tidak dinilai dari kuesioner sebelum dilakukan
ada responden nyeri berat yaitu sebanyak 1 Pemberian Jus Wortel responden
responden (4%). Dan sesudah pemberian merasakan dismenore sedang. Sesudah
intervensi bahwa sebagian kecil responden diberikan Pemberian Jus Wortel dan
tidak nyeri yaitu sebanyak 7 responden dinilai dengan kuesioner hampir sebagian
(23%), lebih dari setengah responden nyeri besar responden mengalami penurunan
ringan yaitu sebanyak 22 responden nyeri dismenore.
(73%), hampir tidak ada responden nyeri
sedang yaitu sebanyak 1 responden (4%), KESIMPULAN
tidak seorang responden nyeri berat yaitu Berdasarkan hasil penelitian yang
sebanyak 0 responden (0%). Data ini telah dilakukan terhadap 30 reponden,
menunjukkan bahwa terjadi penurunan setelah dilakukan Pemberian Jus Wortel di
yang signifikan terhadap tingkat nyeri Wilayah Desa Bojong Indah, dapat
dismenore yang dialami oleh responden. diambil beberapa kesimpulan yaitu
Berdasarkan uji statistik dengan teridentfikasi memiliki karakteristik
menggunakan “Wilcoxon Signed Ranks responden (umur, usia menarche, lama
57
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

menstruasi, lama nyeri mentruasi) yang nyeri responden sebelum dan sesudah
ada di Wilayah Desa Bojong Indah adalah dilakukan intervensi pemberian jus wortel
hampir setengah responden berusia 17-20 pada remaja di Wilayah Desa Bojong
tahun yaitu sebanyak 13 responden (43%), Indah.
lebih dari setengah responden usia
menarche < 12 tahun yaitu sebanyak 18 DAFTAR PUSTAKA
responden (60%), lebih dari setengah Ariyanti, Vivi Dwi, dkk. (2020). Pengaruh
Pemberian Jus Wortel Terhadap
responden lama menstruasi < 7 hari yaitu
Penurunan Skala Nyeri
sebanyak 22 responden (73%), lebih dari Dismenore Primer Pada Remaja
Putri. Wellness And Health
setengah responden lama nyeri menstruasi
Magazine Volume 2, Issue 2,
1 hari yaitu sebanyak 18 responden (60%). Agustus 2020
Delima, Mera, dkk. (2019). Pemberian Jus
Teridentifikasi nyeri dismenore
Wortel Dan Manajemen
sebelum dilakukan pemberian jus wortel Hidroterapi (Sitzbath) Terhadap
Penurunan Dismenore Pada
adalah tidak seorang responden tidak nyeri
Siswi. Prosiding Seminar
yaitu sebanyak 0 responden (0%), hampir Kesehatan Perintis E-ISSN: 2622-
2256 Vol. 2 No. 1 Tahun 2019
seluruh responden nyeri ringan yaitu
Herdiawanto, Heri dan Jumanta
sebanyak 23 responden (76%), sebagian Hamdayama. (2021). Dasar-
Dasar Penelitian Sosial. Jakarta:
kecil responden nyeri sedang yaitu
Kencana.
sebanyak 6 responden (20%), hampir tidak Lusiana, Novita, dkk. (2015). Buku Ajar
Metodologi Penelitian
ada responden nyeri berat yaitu sebanyak 1
Kebidanan. Yogyakarta:
responden (4%). Deepublish.
Nurdin, Ismail and Hartati, Sri. (2019).
Teridentifikasi nyeri dismenore
Metodologi Penelitian Sosial.
sesudah dilakukan pemberian jus wortel Surabaya: Media Sahabat
Cendekia.
adalah sebagian kecil responden tidak
Puspita, Nara Lintan Mega .(2018).
nyeri yaitu sebanyak 7 responden (23%), Pengaruh Pemberian Jus Wortel
Terhadap Nyeri Dismenore Pada
lebih dari setengah responden nyeri ringan
Remaja Putri
yaitu sebanyak 22 responden (73%), Rahayu, Sri, dkk. (2017). Pengaruh
Endorphine Massage Terhadap
hampir tidak ada responden nyeri sedang
Rasa Sakit Dismenore Pada
yaitu sebanyak 1 responden (4%), tidak Mahasiswi Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
seorang responden nyeri berat yaitu
Tahun 2017. Jurnal Bidan
sebanyak 0 responden (0%). “Midwife Journal” Volume 3 No.
02
Teridentifikasi berdasarkan hasil
Siregar, Syofian. (2013). Metode
uji Wilcoxon Signed Ranks Test yaitu p Penelitian Kuantitatif Dilengkapi
Dengan Perbandingan
value < 0,05 maka ada perbedaan tingkat
58
Romlah et al_Pengaruh Pemberian Jus Wortel Terhadap Dismenore

Perhitungan Manual & SPSS.


Jakarta: Kencana.
Siyoto, Sandu and Sodik, Ali. (2015).
Dasar Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Literasi Media
Publishing.
Wiyani, Restu & Liyana Era Susanti.
(2020). Pengaruh Pemberian Jus
Wortel (Daucus Carota)
Terhadap Penurunan Tingkat
Dysmenorrhea Primer Pada
Remaja Putri. Jurnal Darul Azhar
Vol 9, No.1 Februari 2020-Juli
2020: 63-69

59

You might also like