Professional Documents
Culture Documents
Education
Studies Volume 4 No 1
2054
Atika Fitri, Rifda Eliyasni│ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Elektronik Menggunakan Sigil
Pada Tema 8 di Kelas IV SDN 16 Payakumbuh
PENDAHULUAN mempersiapkan peserta didik yang lebih
Pendidikan sangatlah penting dalam
aktif dalam kegiatan pembalajaran.
menghadapi tantangan era abad 21 atau era
Dalam kurikulum 2013 kegiatan
globalisasi, dimana teknologi informasi dan
pembelajaran di Sekolas Dasar dilakukan
komunikasi semakin berkembang sehingga
dengan menggunakan pembelajaran
memicu kemajuan ilmu pengetahuan.
tematik terpadu. Pembelajaran bersifat
Hadirnya teknologi, informasi, dan
tematik terpadu yaitu pada proses
komunikasi mampu mempermudah
pembelajarannya yang menggunakan tema
berbagai aktivitas manusia seperti bidang
dan subtema yang akan mengaitkan
bisnis, pelayana kesehatan, pekerjaan,
kebeberapa mata pelajaran yang lainnya.
kebutuhan sehari-hari, dan termasuk juga
Sejalan dengan pendapat Rusman (2016 :
bidang pendidikan. Arifin (dalam Jazuli,
140) bahwa “pembelajaran tematik terpadu
Azizah dan Meita, 2017) mengatakan
adalah pembelajaran yang dikemas dalam
bahwa pada saat sekarang ini TIK bukan
bentuk tema-tema berdasarkan muatan
hanya sebagai Teknologi, tetapi juga
beberapa mata pelajaran yang dipadukan
menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan
atau di integrasikaikan”.
dalam berbagai bidang untuk meningkatkan
Mulyadin (dalam Syaifuddin, 2017)
proses kehidupan, salah satunya dalam
menyatakan bahwa “pembelajaran tematik
pendidikan.
terpadu dipilih pada proses pembelajaran
Dengan perkembangan zaman saat ini,
tingkat sekolah dasar karena memiliki
pendidikan juga mengalami perkembangan
karakteristik menarik untuk pengembangan
dalam pembelajaran. Salah satu bentuk
pembelajaran peserta didik”.
inovasi yag dilakukan oleh Kementrian
Jadi pembelajaran tematik terpadu
Pendidikan dan Kebudayaan adalah dengan
merupakan pembelajaran yang diterapkan
mengembangkan Kurikulum.
pada tingkat sekolah dasar, yang
Kurikulum di Indonesia sudah
memadukan beberapa mata pelajaran
mengalami beberapa kali perubahan. Salah
menjadi satu tema. Adanya pemaduan
satu yang tebaru yakni perubahan
tersebut membuat guru harus memiliki
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
wawasan, kreativitas, keterampilan, serta
2006 menjadi Kurikulum 2013. Yusuf
berani mengembangkan dan mengemas
(2018) berpendapat bahwa kurikulum 2013
materi sehingga peserta didik dapat
merupakan perangkat mata pelajaran dan
memahami konsep yang dipelajari. Konsep
program pendidikan yang bertujuan untuk
yang dipelajari dapat diperoleh peserta
didik melalui bahan ajar.
2055
Atika Fitri, Rifda Eliyasni│ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Elektronik Menggunakan Sigil
Pada Tema 8 di Kelas IV SDN 16 Payakumbuh
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
Seorang ahli menyatakan bahwa efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat
“bahan ajar adalah segala bentuk bahan prastowo (dalam Larasati & Yuianti, 2014 :
yang digunakan untuk membantu 28) yang menyatakan bahwa “ada enam
guru/instruktor dalam melaksanakan komponen bahan ajar yang baik, yaitu
kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan petunjuk belajar, kompetensi yang ingin
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis dicapai, informasi pendukung, latihan-
maupun bahan tidak tertulis”. (Ahmadi, latihan, lembar kerja siswa dan evaluasi”.
Amri, dan Elisah, 2011 : 208 ). Berdasarkan observasi yang peneliti
Sedangkan Benny A. Pribadi (dalam lakukan di SD Negeri 16 Payakumbuh yang
Anugraheni, Kristin & Airlanda 2018 ) beralamat lengkap di Jalan Rasuna Said,
menyatakan bahwa bahan ajar adalah bahan Koto Panjang, Kecamatan Payakumbuh
yang berisi informasi atau pengetahuan Timur, Kota Payakumbuh, Provinsi
yang dapat digunakan oleh peserta didik Sumatera Barat. Sekolah ini memiliki
untuk melakukan proses pembelajaran. fasilitas yang memadai dianataranya, ruang
Sedangkan menurut Prastowo (dalam belajar yang cukup, kantor kepala sekolah,
Saputra dan Faizah, 2017) menyatakan ruang guru, kantor tata usaha,
bahwa bahan ajar merupakan bahan atau perpustakaan, usaha kesehatan sekolah,
materi pembelajaran yang disusun secara halaman bermain dan musholla. Kemudian
sistematis, yang digunakan dalam proses dilengkapi dengan sarana dan prasarana
pembelajaran baik oleh guru, maupun belajar. Peneliti melakukan wawancara
pesrta didik. kepada wali kelas IV SDN 16 Payakumbuh
Jadi, dapat peneliti simpulkan bahwa yaitu Ibu Mayang Puspita, S.Pd.
bahan ajar merupakan uraian materi yang Berdasarkan hasil observasi dan
disusun secara khusus dan sistematis wawancara yang telah peneliti lakukan
berupa materi lengkap yang dapat maka ditemukan beberapa permasalahan
membantu guru dan peserta didik dalam yakni bahan ajar yang digunakan guru
menciptakan pembelajaran yang lebih berupa buku siswa tematik terpadu. Namun
efektif. Bahan ajar menunjang kegiatan pada proses pembelajaran masih ada
pembelajaran karena bertujuan untuk peserta didik yang tidak membawa buku
mencapai kompetensi dasar yang tersebut. Dan karena keterbatasan materi
ditetapkan. Sebuah bahan ajar harus pada buku tersebut guru sudah membuat
memiliki kriteria yang baik untuk bahan ajar sendiri namun bahan ajar ini
menciptakan proses pembelajaran yang
2056
Atika Fitri, Rifda Eliyasni│ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Elektronik Menggunakan Sigil
Pada Tema 8 di Kelas IV SDN 16 Payakumbuh
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
hanya dimilki oleh guru. Dan bahan ajar (3) format epub mendukung fitur audio dan
yang digunakan guru disini masih manual. video. (4) sigil bersifat multiplatform.
Oleh karena itu perlu dilakukan Berdasarkan kelebihan yang dipaparkan
pemanfaatan kemajuan teknologi untuk sigil dapat dijadikan untuk
dapat mendukung kegiatan pembelajaran, mengembangkan bahan ajar sehingga
misalnya membuat bahan ajar yang memudahkan peserta didik dalam
menarik dengan sebuah aplikasi. Menurut memahami materi pembelajaran. Dan
Sugianto, dkk (dalam Noviyanti, 2018) peserta didik juga dapat belajar sendiri
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi tanpa ketergantungan dengan gurunya.
multimedia dapat merubah cara seseorang Berdasarkan dari uraian dari latar
untuk belajar, untuk memperoleh belakang di atas. Maka, secara umum
informasi, menyseuaikan informasi dan masalah dalam penelitian ini adalah “1)
sebagainya.. Hal ini berkaitan dengan Bagaimana Pengembangan Bahan Ajar
pendidikan abad 21 yang mana era abad 21 Berbasis Elektronik Menggunakan Sigil
ini merupakan era globalisasi, dimana Pada Tema 8 Di Kelas IV SDN 16
teknologi, informasi dan komunikasi Payakumbuh yang Valid ?. 2) Bagaimana
semakin berkembang. Sehingga dapat Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
mempermudah aktivitas manusia dalam Elektronik Menggunakan Sigil Pada Tema
berbagai bidang. Salah satunya bidang 8 Di Kelas IV SDN 16 Payakumbuh yang
pendidikan. Praktis
Maka hal yang dapat dilakukan di sini Sesuai dengan rumusan masalah yang
adalah dengan mengembangkan bahan ajar telah dipaparkan maka tujuan
berbasis elektronik pada tema 8 dengan pengembangan adalah 1) Mengembangkan
menggunakan sigil. Sigil adalah salah satu Bahan Ajar Berbasis Elektronik
aplikasi untuk membuat e book atau buku Menggunakan Sigil Pada Tema 8 Di Kelas
digital dengan versi website. (Wulandari, IV SDN 16 Payakumbuh yang Valid. 2)
Ismail, & Kumalasari 2019). Sigil memiliki Mengembangkan Bahan Ajar Berbasis
potensi untuk membuat bahan ajar dan Elektronik Menggunakan Sigil Pada Tema
meningkatkan pemahaman tentang materi 8 Di Kelas IV SDN 16 Payakumbuh yang
pembelajaran. Praktis.
Kelebihan sigil yaitu (1) format epub
dapat menyesuaikan ukuran layar berbagai
perangkat. (2) sigil bersifat open source.
2057
Atika Fitri, Rifda Eliyasni│ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Elektronik Menggunakan Sigil
Pada Tema 8 di Kelas IV SDN 16 Payakumbuh
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
2059
Atika Fitri, Rifda Eliyasni│ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Elektronik Menggunakan Sigil
Pada Tema 8 di Kelas IV SDN 16 Payakumbuh
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)
diperoleh, lalu cari skor maksimal dan kelebihan dan kekurangan bahan ajar
persentase kepraktisannya yang sudah ada dan digunakan di
menggunakan rumus yang sama dengan kelas. Analisis kebutuhan yang
persentase validasi. peneliti lakukan adalah dengan
melakukan observasi ke SDN 16
Kategori Kepraktisan Payakumbuh dan wawancara dengan
Interval Kategori wali kelas IV SDN 16 Payakumbuh.
81-100% Praktis Hasil analisis kebutuhan bahan ajar
61-80% Cukup Praktis yang peneliti temukan, yaitu: (1)
dilakukan revisi terhadap hasil validasi sebuah bahan ajar berbasis elektonik
dari ahli dan uji coba produk kepada menggunakan sigil pada tema 8 yang
peserta didik kelas IV SD untuk telah digunakan peserta didik
melihat praktikalitas bahan ajar yang sebagai bahan ajar yang memuat
dikembangkan. Pengujian materi kelas IV tema 8 dengan lima
praktikalitas yaitu mengujicobakan tahapan. Tahap I studi analisis yang
bahan ajar yang telah dikembangkan terdiri dari analisis kebutuhan,
dalam proses pembelajaran di kelas IV
analisis kurikulum, dan analisis
SD.
peserta didik. Tahap II perancangan.
Dosen ahli media, ahli materi, dan
Pada tahap ini peneliti merancang
ahli bahasa yang menilai kevalidan
bahan ajar berbasis elektronik
produk bahan ajar.
menggunakan ssigil untuk
Implementasi
memudahkan guru dalam
Produk akhir yang sudah
menyajikan materi tema 8 dan
divalidasi dan direvisi, kemudian
memudahkan peserta didik dalam
dilakukan uji coba skala kecil pada 1
memahami materi. Tahap III
kelas. Uji coba skala kecil dilakukan di
pengembangan, pada langkah ini
kelas IV SDN 16 Payakumbuh. Subjek
dilakukan validasi oleh tiga orang
penelitian sebanyak 25 peserta didik
ahli yaitu ahli media, ahli materi, dan
yang terdiri dari 14 laki-laki dan 11
ahli bahasa. Tahap IV implementasi,
perempuan. Tujuan dilakukan
implementasi ini adalah untuk produk yang sudaah divalidasi
yaitu angket respon guru dan peserta dan 11 orang perempuan. Tahap V,
ajar berbasis elektronik telah berhasil angket respon guru dan angket