You are on page 1of 11

PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN PALIATIF

MANAJEMEN EFEK SAMPING TERAPI PASIEN PALIATIF


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Keperawatan Paliatif
Dosen Pembimbing : Dyah Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok :2
Nama Anggota :
1. Azka Sabila Arfiyan Nursilmi (P1337420220013)
2. Vidi Zahraningrum Pratiwi (P1337420220014)
3. Fikria Nawaf Aulia (P1337420220015)
4. Salmah Asyarani (P1337420220016)
5. Bunga Maharani (P1337420220017)
6. Fajrin Mustolih (P1337420220018)
7. Rezqy Ayuanita (P1337420220019)
8. Farhaz Rizqi Fadilla Rusyan (P1337420220020)
9. Fifi Syafi’ah (P1337420220021)
10. Putri Regita Salsabila Rahma (P1337420220022)
11. Andin Diah Pangesti (P1337420220023)
12. Tri Nur’aini (P1337420220024)
13. Noor Wahidah (P1337420220025)
14. Tiara Rahmawati (P1337420220026)
Kelas : 3A
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO PROGRAM DIPLOMA III
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2022
Patient Scenario 1
Mr Idris Llewellyn is 65 years old and has a 15 year history of ischaemic heart disease and
hypertension which resulted in the development of heart failure lives at home with his wife
and they manage well with intermittent support from the District Nurses and GP as required.
Mr Llewellyn’s symptoms have increased over the past six months and it is now
acknowledged by all that he has end stage heart failure. Mrs Llewellyn rang the district
nurses and asked if they could visit as Mr Llewellyn was generally less well and his main
problem was that he was not enjoying his food so much. Whilst the district nurse was
chatting with Mr Llewellyn he remarked that he could not manage his meals as well as usual.
He could only manage to eat a small amount of the food his wife prepared before he felt full.
This feeling of fullness continued after meals and caused him nausea and a lot of discomfort.
Mr Llewellyn also mentioned that he was sick sometimes, and when this happened the vomit
contained undigested food. Mr Llewellyn felt much better after being sick. The district nurse
said that she would go back to the surgery and discuss Mr Llewellyn’s situation with the GP
so something could be prescribed to help relieve the symptoms.
Tugas Mahasiswa:
1. Bacalah kasus diatas dengan cermat
2. Indentifikasi kemungkinan efek samping/efek samping yang muncul akibat terapi
yang diberikan pada kasus tersebut. Anda bisa menambahkan data jika diperlukan
3. Tiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok (kelas A skenario 1, B skenario 2, C skenario
3)
4. Kerjakan menggunakan format dibawah ini
Nama /Jenis terapi Efek samping Diagnosa Intervensi
terapi Keperawatan

5. Kumpulkan tugas dalam 1 drive


Jawab :
Nama/Jenis Efek Samping Diagnosa Intervensi
Terapi Terapi Keperawatan
Domperidone Diare, mual Gangguan Rasa Manajemen Muntah
10-120 mg TDS muntah, rasa haus Nyaman (D.0074) (I. 03118)
GP Observasi
1. Identifikasi
karakteristik
muntah (mis.
warna,
konsistensi,
adanya darah,
waktu, frekuensi
dan durasi).
2. Periksa volume
muntah.
3. Identifikasi
riwayat diet (mis:
makanan yang
disuka, tidak
disuka, dan
budaya).
4. Identifikasi factor
penyebab muntah
(mis: pengobatan
dan prosedur).
5. Identifikasi
kerusakan
esofagus dan
faring posterior
jika muntah terlalu
lama.
6. Monitor efek
manajemen
muntah secara
menyeluruh.
7. Monitor
keseimbangan
cairan dan
elektrolit.
Terapeutik
1. Kontrol factor
lingkungan
penyebab muntah
(mis. bau tak
sedap, suara, dan
stimulasi visual
yang tidak
menyenangkan).
2. Kurangi atau
hilangkan
penyebab muntah
(mis. Kecemasan,
ketakutan).
3. Atur posisi untuk
mencegah
aspirasi.
4. Pertahankan
kepatenan jalan
nafas.
5. Bersihkan mulut
dan hidung.
6. Berikan dukungan
fisik saat muntah
(mis. Membantu
membungkuk
atau
menundukkan
kepala).
7. Berikan
kenyamanan
selama muntah
(mis. Kompres
dingin di dahi
atau sediakan
pakaian kering
dan bersih).
8. Berikan cairan
yang tidak
mengandung
karbonasi
minimal 30 menit
setelah
muntah.
Edukasi
1. Anjurkan
membawa kantong
plastik untuk
menampung
muntah.
2. Anjurkan
memperbanyak
istirahat.
3. Ajarkan
penggunaan teknik
nonfarmakologis
untuk mengelola
muntah (mis.
Biofeedback,
hypnosis,
relaksasi, terapi
music, akupresur).
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
antiemetik, jika
perlu.
Manajemen Mual
(I.03117) 
Observasi  
1. Identifikasi
pengalaman
mual. 
2. Identifikasi
dampak mual
terhadap kualitas
hidup (mis : nafsu
makan,  aktivitas,
kinerja,
tanggungjawab
peran, dan tidur). 
3. Identifikasi factor
penyebab mual.
4. Monitor mual
(mis. Frekuensi,
durasi dan tingkat
keparahan). 
5. Monitor asupan
nutrisi dan kalori.
Terapeutik 
1. Kendalikan factor
penyebab mual.
2. Kurangi atau
hilangkan
keadaaan
penyebab mual. 
3. Berikan makanan
dalam jumlah
kecil dan
menarik. 
Edukasi 
1. Anjurkan istirahat
dan tidur yang
cukup. 
2. Anjurkan
makanan tinggi
karbohidrat dan
rendah lemak. 
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengatasi
mual. 
Kolaborasi 
1. Kolaborasi
pemberian
antiemetic, jika
perlu.
Deksametason 4 Nafsu makan Defisit nutrisi b.d Manajemen Nutrisi
mg meningkat Ketidakmampuan (I.03120) :
Terapi Non mencerna Observasi
Farmakologi : makanan 1. Identifikasi status
Diet, Batasi atau (D.0019) nutrisi
hindari 2. Identifikasi alergi
kelompok dan intoleransi
makanan berikut: makanan.
- Lemak 3. Identifikasi
hewani makanan yang
(lemak babi, disukai kebutuhan
mentega, kalori
daging dan jenis nutrien.
berlemak) 4. Identifikasi
- Makanan perlunya
yang penggunaan
digoreng selang
dan diasap nasogastrik.
- Makanan 5. Monitor asupan
yang makanan.
mengandun 6. Monitor berat
g banyak badan.
garam 7. Monitor hasil
(kubis asin, pemeriksaan
ikan, dll.). laboratorium.
Terapeutik
1. Lakukan oral
hygiene sebelum
makan, jika perlu.
2. Fasilitasi
menentukan
pedoman diet
(mis. Piramida
makanan).
3. Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein.
4. Berikan suplemen
makanan, jika
perlu.
Edukasi
1. Anjurkan posisi
duduk, jika
mampu.
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan.
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
medikasi sebelum
makan (mis.
3. Pereda nyeri,
antlemetik), jika
perlu
2. Kolaborasi
dengan
ahli gizi untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrien yang
dibutuhkan.
Terapi Intoleransi Disfungsi Mobilitas Edukasi Diet
Intermittent makanan, mual Gatrointestinal (D.0021) (I.12369)
Fasting akibat efek agen Observasi:
farmakologis, 1. Identifikasi
mual. kemampuan
pasien dan
keluarga
menerima
informasi
2. Identifikasi tingkat
pengetahuan saat
ini
3. Identifikasi
kebiasaan pola
makan saat ini dan
masa lalu
Terapeutik :
1. Persipkan materi,
media, dan alat
peraga
2. Jadwalkan waktu
yang tepat untuk
memberikan
pendidikan
kesehatan
3. Berikan pasien
dan keluarga
untuk bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan
kepatuan diet
terhadap
kesehatan
2. Informasikan
makanan yang
diperbolehkan dan
dilarang
3. Anjurkan
mengganti bahan
makanan sesuai
dengan diet yang
diprogramkan
4. Anjurkan
melakukan
olahraga sesuai
toleransi
Kolaborasi :
1. Rujuk ke ahli gizi
dan sertakan
keluarga

You might also like