You are on page 1of 11

MAKALAH

TRAND DAN ISSUE KEPERAWATAN GERIONTIK

TURGANA
NIM : 42010120B324
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...………………………………………………………… 3

BAB II KAJIAN TEORI


A. Pengertian……..………………………………………………………… ..4
B. Fenomena dan Demografi………………………………………………..4
C. Permasalahan pada lansia…………………………………..……….…. 5
D. Fenomena Bio Psiko Sosial Spiritual dan penyakit lansia……… ...... 5
E. Masalah kesehatan gerontik………………………………………….….6
F. Upaya Pelayanan Kesehatan terhadap Lansia………………………..6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ……………………….……………………………………… 7
B. Saran ……………………….…………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini di
susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Trend dan Issue
Keperawatan Gerontik”. Penyusun menyadari bahwa selama penyusunan makalah
ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan
terima kasih penyusun sampaikan kepada: 1. Dosen yang senantiasa membimbing
dan memberi masukan untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini. 2. Rekan –
rekan yang sudah membantu membagi ilmu sehingga makalah dapat selesai.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terimakasih.
Jakarta, oktober 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Latar Belakang Keperawatan gerontik adalah praktek perawatan yang berkaitan
dengan penyakit pada proses menua (KOZIER 1987). Menurut
Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik adalah ilmu yang
mempelajari tentang perawatan [ada lansia yang berfokus pada
pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta
evaluasi. Amerika Serikat jumlah populasi lansia berusia 60 tahun atau
lebih diperkirakan hampir mencapai 600 juta orang, Indonesia jumlah
lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar 7,28% pada tahun 2020
menjadi sebesar 11,34%. Faktanya Cina terdapat pouplasi lansia
yang sebagian besar berusia lebih dari 100 tahun masih hidup dengan
sehat dan sedikit sekali prevalensi kepikunannya. Menurut mereka,
rahasianya adalah menghindari makanan modern. Hal ini merupakan
tantangan bagi kita semua untuk dapat mempertahankan kesehatan dan
kemandirian para lansia
BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN

1. Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan
analisa,trend juga dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi
yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan
masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak
orang saat ini dan kejadianya berdasarkan fakta.
2. Definisi Issue
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, menyangkut ekonomi,moneter,social,
politik,hokum.
Issu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun
belum jelas faktanya atau buktinya.
3. Definisi Trend dan Issu Keperawatan
Trend dan issu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak
orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta
ataupun tidak ,trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang
aspek legal dan etis keperawatan.saat ini trend dan isu keperaratan yang
sedang banyak dibicarakan orang adalah aborsi,Eutansia, dan tranplantasi
organ tubuh manusia,tentunya semua issu tersebut menyangkut keterkaitan
dengan aspek legal dan etis dalam keperawatan.

B.  FENOMENA DAN DEMOGRAFI


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif
terhadap kesejahteraan yang terlihat dari angka harapan hidup (AHH) yaitu :
AHH di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahun
AHH di Indonesia tahun 2000 : 67,5 tahun
Sebagaimana dilaporkan oleh Expert Committae on Health of the Erderly: Di
Indonesia akan diperkirakan  beranjak dari peringkat ke sepuluh pada tahun
1980 ke peringkat enam pada tahun 2020, di atas Brazil yang menduduki
peringkat ke sebelas tahun 1980.Pada tahun 1990 jumlah penduduk yang
berusia 60 tahun kurang lebih 10 juta jiwa/ 5.5% dari total
populasi penduduk.Pada tahun 2020 diperkirakan meningkat 3x,menjadi kurang
lebih 29 juta jiwa/11,4% dari total populasi  penduduk (lembaga Demografi FE-
UI-1993).Dari hasil tersebut diatas terdapat hasil yang mengejutkan yaitu:
1. 62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dari pekerjaannya sendiri.
2. 59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepela keluarga.
3. 53% lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga.
4. Hanya 27,5% lansia mendapat penghasilan dari anak atau menantu.

C. PERMASALAHAN PADA LANSIA


1.  Permasalahan Umum
a) Makin besar jumlah lansia yang berada di bawah garis kemiskinan.
b) Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang
berusial lanjut kurang diperhatikan,dihargai dan dihormati.
c) Lahirnya kelompok masyarakat industry.
d) Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional pelayanan
lanjut usia.
e) Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan
kesejahteraan lansia.
2.  Permasalahan Khusus
a) Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik
fisik,mental maupun sosial.
b) Berkurangnya integrasi sosial usila.
c) Rendahnya produktifitas kerja lansia.
d) Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan
masyarakat individualistik.
e) Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat
mengganggu kesehatan fisik lansia.

D.  FENOMENA BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL DAN PENYAKIT LANSIA


1. Penurunan fisik
2. Perubahan mental
3. Perubahan-perubahan Psikososial
Karakteristik Penyakit pada Lansia:
1. Penyakit sering multiple,yaitu saling berhubungan satu sama lain.
2. Penyakit bersifat degeneratif yang sering menimbulkan kecacatan.
3. Gejala sering tidak jelas dan berkembang secara perlahan.
4. Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial.
5. Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut.
6. Sering terjadi penyakit iatrogenik.
Hasil Penelitian Profil Penyakit Lansia di 4 Kota (Padang,Bandung,Denpasar
dan Makassar) sbb:
1. Fungsi tubuh yang dirasakan menurun : penglihatan (76,24%),daya
ingat (69,39%),seksual 58,04%),kelenturan(53,23%),gigi dan mulut
(51,12%).
2. Masalah kesehatan yang sering muncul : sakit tulang atau sendi
(69,39%),sakit kepala (51,15%),daya ingat 
3. menurun (38,51%),selera makan menurun (30,08%),mual/perut perih
(26,66%),sulit tidur (24,88%),dan sesak nafas (21,28%).

E.  MASALAH KESEHATAN GERIONTIK


1.  Masalah kehidupan seksual
Adanya anggapan bahwa semua ketertarikan seks pada lansia telah hilang
adalah mitos atau kesalahpahaman. (parke, 1990). Pada kenyataannya
hubungan seksual pada suami isri yang sudah menikah dapat berlanjut
sampai bertahun-tahun. Bahkan aktivitas ini dapat dilakukan pada saat klien
sakit aau mengalami ketidakmampuan dengan cara berimajinasi atau
menyesuaikan diri dengan pasangan masing-masing. Hal ini dapat menjadi
tanda bahwa maturitas dan kemesraan antara kedua pasangan sepenuhnya
normal. Ketertarikan terhadap hubungan intim dapat terulang antara
pasangan dalam membentuk ikatan fisik dan emosional secara mendalam
selama masih mampu melaksanakan.
2.  Perubahan prilaku
Pada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku diantaranya: daya
ingat menurun, pelupa, sering menarik diri, ada kecendrungan penurunan
merawat diri, timbulnya kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi,
lansia sering menyebabkan sensitivitas emosional seseorang yang akhinya
menjadi sumber banyak masalah.
3.  Pembatasan fisik
Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran
terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan penurunan
pada peranan – peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya
ganggun di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat
meningkatkan ketergantunan yang memerlukan bantuan orang lain.
4.  Palliative care
Pemberian obat pada lansia bersifat palliative care adalah obat tersebut
ditunjukan untuk 

5.  Pengunaan obat


Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan merupakan
persoalan yang sering kali muncul dimasyarakat atau rumah sakit.
Persoalan utama dan terapi obat pada lansia adalah terjadinya perubahan
fisiologi pada lansia akibat efek obat yang luas, termasuk efek samping obat
tersebut. (Watson, 1992). Dampak praktis dengan adanya perubahan usia
ini adalah bahwa obat dengan dosis yang lebih kecil cenderung diberikan
untuk lansia. Namun hal ini tetap bermasalah karena lansia sering kali
menderita bermacam-macam penyakit untuk diobati 
sehingga mereka membutuhkan beberapa jenis obat. Persoalan yang
dialami lansia dalam pengobatan adalah :
a. Bingung
b. Lemah ingatan
c. Penglihatan berkurang
d. Tidak bias memegang
e. Kurang memahami pentingnya program tersebut unuk dipatuhi
f. Kesehatan mental

F.  UPAYA PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP LANSIA


Upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi azas, pendekatan, dan
jenis pelayanan kesehatan yang diterima.
1.  Azas
Menurut WHO (1991) adalah to Add life to the Years that Have Been Added
to life, dengan prinsip kemerdekaan (independence), partisipasi
(participation), perawatan (care), pemenuhan 
diri (self fulfillment), dan kehormatan (dignity).Azas yang dianut oleh
Departemen Kesehatan 
RI adalah Add life to the Years, Add Health to Life, and Add Years to Life,
yaitu meningkatkan mutu kehidupan lanjut usia, meningkatkan kesehatan,
dan memperpanjang usia.
2.  Pendekatan
Menurut World Health Organization (1982), pendekatan yang digunakan
adalag sebagai berikut :
a. Menikmati hasil pembangunan (sharing the benefits of social
development)
b. Masing-masing lansia mempunyai keunikan (individuality of aging
persons)
c. Lansia turut memilih kebijakan (choice)
d. Memberikan perawatan di rumah (home care)
e. Pelayanan harus dicapai dengan mudah (accessibility)
f. Mendorong ikatan akrab antar kelompok/ antar generasi (engaging the
aging)
g. Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia (mobility)
h. Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya
(productivity)
i. Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan lansia (self help
care and family care)
3.  Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lim upaya kesehatan,
yaitu : Promotif, prevention, diagnosa dini dan pengobatan, pembatasan
kecacatan, serta pemulihan.
a. Promotif
Upaya promotif juga merupakan proses advokasi kesehatan untuk
meningkatkan dukungan klien, tenaga profesional dan masyarakat
terhadap praktek kesehatan yang positif menjadi norma-norma sosial.
Upaya perlindungan kesehatan bagi lansia sebagai berikut :
1) Mengurangi cedera
2) Meningkatkan keamanan di tempat kerja
3) Meningkatkan perlindungan dari kualitas udara yang buruk
4) Meningkatkan keamanan, penanganan makanan dan obat-obatan
5) Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan mulut
b. Preventif
1) Mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier. Contoh
pencegahan primer : program imunisasi, konseling, dukungan nutrisi,
exercise, keamanan di dalam dan sekitar rumah, menejemen stres,
menggunakan medikasi yang tepat.
2) Melakukakn pencegahan sekuder meliputi pemeriksaan terhadap
penderita tanpa gejala. Jenis 
3) Melakukan pencegahan tersier dilakukan sesudah gejala penyakit dan
cacat. Jenis pelayanan 
4) mencegah berkembangnya gejala dengan memfasilisasi rehabilitasi,
medukung usaha untuk mempertahankan kemampuan anggota badan
yang masih berfungsi.
c. Rehabilitatif
4.  Prinsip Pelayanan Kesehatan Lansia
a. Pertahankan lingkungan aman
b. Pertahankan kenyamanan, istirahat, aktifitas dan mobilitas
c. Pertahankan kecukupan gizi
d. Pertahankan fungsi pernafasan
e. Pertahankan aliran darah
f. Pertahankan kulit
g. Pertahankan fungsi pencernaan
h. Pertahankan fungsi saluran perkemihaan
i. Meningkatkan fungsi psikososial
j. Pertahankan komunikasi

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesejahteraan penduduk usia lanjut karena kondisi fisik dan/atau mentalnya
tidak 
memungkinkan lagi untuk berperan dalam pembangunan, maka lansia perlu
mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat. Berbagai upaya
telah dilaksanakan oleh instansi 
pemerintah diantaranya pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaan dan
lainnya telah dikerjakan pada berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia,
kelompok lansia, keluarga, Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW), Sarana
pelayanan kesehatan tingkat dasar (primer), tingkat pertama (sekunder), tingkat
lanjutan, (tersier) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia.

B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama
mahasiswa keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Setiabudhi, Tony. (1999). Panduan Gerontologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek


Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut Usia. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama Nugroho, Wahjudi SKM. (1995). Perawatan Lanjut Usia. Jakarta :
EGC
Sahar juniati (2001) keperawatan gerontik, coordinator keperawatan komunitas,
fakultas ilmu keperawatan UI, Jakarta
Maryam, R siti. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakatra: Salemba
medika Situart dan Sundart. (2001) Keperawatan Medikal Bedah 1. Jakarta: EGC
Qie30, (2009). Trend dan Isu Pelayanan Kesehatan Lansia. diakses 04 Mei 2011
darihttp://qie30.wordpress.com/2009/05/07/tren-dan-isu-pelayanan-kesehatan-
lansia/
Stikes (2009). Trend dan Isu Pelayanan Kesehatan Lansia diakses 04 Mei 2011
darihttp://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/01/trend-dan-issue-keperawatan

You might also like