Professional Documents
Culture Documents
Studi Kasus 1
Studi Kasus 1
https://jurnal.unibrah.ac.id/index.php/JIWP
Vol. 5, No.2, April 2019
Evaluasi Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar
(KJP) Di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta
24
PENDAHULUAN semua masyarakat. Upaya tersebut adalah
adanya kebijakan mengenai Program Wajib
Kemiskinan sesungguhnya
Belajar Enam Tahun, dilanjutkan dengan
merupakan masalah yang ada sudah sejak
Program wajar Sembilan tahun melalui
lama dan hampir bisa dikatakan akan tetap
Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun
kita temui dalam kehidupan bermasyarakat.
1990 tentang Pendidikan Dasar Sembilan
Kemiskinan itu sendiri sebagai suatu
Tahun. Tidak hanya itu, pemerintah terus
dampak dari pembangunan, karena itu
berupaya dalam meningkatkan partisipasi
dalam setiap pembahasan tentang
masyarakat guna mendapatkan pendidikan
pembangunan, maka pembahasan
yang berkualitas kemudian dilanjutkan
kemiskinan mendapatkan tempat yang
dengan Program Wajib Belajar 12 tahun
selalu menjadi sorotan. Kemiskinan itu
atau pendidikan menengah universal.
sendiri tidak hanya ditemukan di daerah
pedesaaan atau daerah perbatasan saja, Pendidikan merupakan peranan
bahkan kemiskinan banyak juga ditemukan penting dalam peningkatan kehidupan
di kota-kota metropolitan, tidak ketinggalan seseorang. Karena dengan pendidikan
bahkan Ibu Kota Jakarta yang merupakan seseorang dapat memiliki ilmu pengetahuan,
sentral dari mata pencaharian bagi keterampilan, dan norma atau nilai serta
masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok aspek lainnya, sehingga tercipta masyarakat
negeri pun tak luput dari masalah yang cerdas dan mandiri yang merupakan
kemiskinan ini. investasi besar dalam menunjang
pembangunan bangsa seutuhnya.
Alhumami mengemukakan bahwa
kemiskinan saat ini bukan hanya masalah Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian
kesenjangan penghasilan (Income dari Republik Indonesia adalah salah satu
discrepancy), tetapi lebih komplek tentang Provinsi yang juga menjalankan amanat dari
ketidak berdayaan (incapability), tidak Undang-Undang tentang Otonomi Daerah
memiliki pengetahuan dan keterampilan tersebut. Sebagai wilayah Ibu Kota Negara
(lack of knowledge and skill) dan dan pusat pemerintahan, Provinsi DKI
kelangkaan akses pada modal dan sumber Jakarta seharusnya sedikit lebih maju dalam
daya (scarcity of capital and resource). segala aspek pembangunan dari Provinsi
Berbagai Upaya yang telah dilakukan oleh lainnya di wilayah Indonesia, terutama dari
pemerintah dalam mengatasi masalah segi pendidikan.
kemiskinan dan terwujudnya pendidikan
yang merata sehingga dapat diakses oleh
25
Salah satu prioritas persoalan dari miskin dari kategori keluarga tidak mampu
kebijakan pemerintah DKI Jakarta dalam memenuhi kewajiban pendidikan sesuai
pembangunan pendidikan ialah terkait dengan peraturan yang berlaku, yang
dengan perluasan dan pemerataan bagi dimaksud siswa miskin disini adalah peserta
masyarakat dalam mendapatkan didik pada jenjang satuan pendidikan
pendidikan. Menimbang hal tersebut sekolah dasar sampai dengan menengah
Pemerintah DKI Jakarta membuat yang secara personal dinyatakan tidak
kebijakan terkait dengan pendidikan mampu baik secara materi maupun
melalui peraturan daerah. Kebijakan penghasilan orang tuanya yang tidak
tersebut tertulis dalam Peraturan Daerah memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar
(Perda) No. 8 Tahun 2006 yang pendidikan.
menjelaskan bahwa warga masyarakat yang
Program Bantuan Biaya Personal
berusia 7 (tujuh) sampai 18 (delapan belas)
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar
tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan
(KJP) dilaksanakan diseluruh wilayah
menengah sampai tamat.
Provinsi DKI Jakarta, salah satu wilayah
Keberhasilan program Wajib yang melaksanakan program ini adalah di
Belajar 12 tahun perlu didukung untuk itu Kecamatan Tebet Kota Administrasi Jakarta
pemerintah DKI Jakarta membuat sebuah Selatan. Data yang diolah peneliti dari
kebijakan melalui Bantuan Biaya Personal sumber Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Pendidikan, yang mana mekanisme Kantor Kasie Kecamatan Tebet Kota
penyalurannya diatur dalam Peraturan Administrasi Jakarta Selatan menunjukkan
Gubernur (Pergub) No. 190 Tahun 2012 bahwa SMK Muhammadyah 7 Jakarta
yang kemudian diperbarui dengan Peraturan memiliki jumlah penerima KJP pada jenjang
Gubernur (Pergub) No. 27 Tahun 2013 pendidikan SMK Swasta terbanyak ke-6
terkait Bantuan Biaya Personal Pendidikan (enam) di Kecamatan tersebut dan beberapa
bagi peserta didik dari keluarga tidak peserta didik lulusannya ada yang diterima
mampu melalui Kartu Jakarta Pintar dan oleh Perguruan Tinggi Negeri, serta
telah diperbaharui lagi dengan Peraturan informasi yang didapat oleh peneliti ada
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.174 pula peserta didiknya yang memenangkan
tahun 2015. lomba-lomba kompetensi keahlian SMK
tingkat wilayah atau Provinsi.
Perancangan Program Bantuan
Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Penelitian ini difokuskan pada
Jakarta Pintar (KJP) ini ialah agar siswa kesesuaian context, input, process dan
26
product Program Bantuan Biaya Personal Pembiayaan pendidikan adalah
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar unsur yang sangat penting dalam
(KJP). keberlangsungan suatu proses pendidikan,
baik berupa uang maupun sumber daya
TINJAUAN PUSTAKA
berupa barang yang mana didalamnya
A. Konsep Bantuan Biaya Personal meliputi sumber pembiayaan, sistem dan
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta pengalokasiannya serta penggunaan dana
Pintar (KJP) secara efektif dan efisien.
pendidikan di satuan pendidikan yang bagi warga DKI Jakarta dari kalangan
tanggung jawab pemerintah, dan yang pendidikan minimal sampai dengan tamat
diselenggarakan oleh masyarakat menjadi SMA/SMK dengan dibiayai penuh dari dana
27
pergub yang baru tersebut, asas keadilan dan Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar,
pemerataan lebih ditekankan. diawali dengan menetapkan sasaran dan
Secara Khusus tujuan dari program kriteria penerima program bantuan biaya ini.
Kartu Jakarta Pintar ini merupakan upaya Telah dijelaskan sebelumnya, bawa sasaran
pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakata penerima bantuan biaya personal pendidikan
dalam pemerataan pendidikan di wilayah melalui Kartu Jakarta Pintar ini adalah
DKI Jakarta serta guna mendorong peserta didik yang berasal dari keluarga
keterlaksanaan pendidikan tanpa adanya tidak mampu yang berdomisili di DKI
diskriminasi. Jakarta serta peserta didik yang tercantum
Manfaat dari dilaksanakannya dalam PPLS (Pendataan Program
program Kartu Jakarta Pintar ini diharapkan Perlindungan Sosial) Provinsi DKI Jakarta.
dari siswa penerima bantuan biaya program 4. Pelaporan Program Bantuan Biaya
Kartu Jakarta Pintar yaitu: 1) Seluruh Warga Personal Pendidikan Melalui Kartu
DKI Jakarta menamatkan pendidikan Jakarta Pintar (KJP)
minimal sampai dengan jenjang SMA/SMK, Pelaporan disusun sebagai bahan
2) Mutu pendidikan di Provinsi DKI Jakarta pertanggungjawaban atas pelaksanaan
meningkat secara signifikan, 3) Peningkatan program Bantuan Biaya Personal
pencapaian target Angka Partisipan Kasar Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar,
(APK) Pendidikan dasar dan menengah. pelaporan yang dilakukan oleh satuan
3.Sasaran dan Mekanisme Pelaksanaan pendidikan dimana kepala sekolah membuat
Program Kartu Jakarta Pintar laporan tentang penerimaan manfaat
Sasaran penerima program bantuan Program Bantuan Biaya Personal
biaya personal pendidikan melalui Kartu Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar
Jakarta Pintar adalah peserta didik yang kepada Kepala Suku Dinas Pendidikan
sedang menempuh pendidikan di jenjang Kabupaten/Kota.
SD, SMP, dan SMA/SMK di wilayah
B. Evaluasi Program
Provinsi DKI Jakarta yang berasal dari
keluarga kurang mampu. Peserta didik dari Eko Purnomo (2013:9)
dimaksudkan adala peserta didik yang adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
tercatat/tercantum dalam data PPLS. dengan sengaja dan secara cermat untuk
Kartu Jakarta Pintar yang tertuang dalam keberhasilan suatu program dengan cara
28
program yang sedang berjalan maupun memonitor proses proyek serta hambatan
program yang telah berlalu. procedural yang potensial, dan
mengidentifikasi kebutuhan untuk
Ralp Tyler dalam Karding (2008:35)
penyesuaian proyek. Kegiatan terakhir
menjelaskan definisi evaluasi program
adalah evaluasi produk yakni menafsirkan
sebagai proses untuk mengetahui apakah
hasil proyek dan prestasi, kelayakan,
tujuan program sudah dapat terealisasi.
signifikan dan kejujuran.
Sedangkan Stufflebeam dalam Suharsimi
(2009:5) mengartikan evaluasi program
sebagai upaya menyediakan informasi untuk
disampaikan kepada pengambil keputusan.
selanjutnya menurut Alkin (2008:42)
evaluasi program adalah proses yang
berkaitan dengan penyediaan berbagai
wilayah keputusan melalui pemilihan
informasi yang tepat, pengumpulan dan
analisis data, serta pelaporan yang berguna
bagi para pengambil keputusan dalam
METODOLOGI PENELITIAN
menentukan berbagai alternatif pilihan
dalam menetapkan keputusan. Penelitian ini dilakukan di SMK
Muhammadiyah 7 Jakarta Timur.
C. Model Evaluasi CIPP
Penelitian evaluasi ini dilakukan
Stufflebeam dan McKee (2006:8)
untuk melihat efektivitas pelaksanaan
mengemukakan bahwa model CIPP
program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dengan
dikonfigurasi untuk evaluasi diri yang
menggunakan pendekatan penelitian
dilakukan oleh tim proyek atau layanan
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian
individual, dan dikontrak atau mandat
kualitatif merupakan sebuah penelitian yang
evaluasi eksternal. Evaluasi konteks dapat
dilakukan dalam setting alamiah, penelti
membantu mengidentifikasikan kebutuhan
berperan sebagai instrumen pengumpul
penyedia layanan belajar dan kebutuhan
data, menggunakan analisis induktif, dan
masyarakat. Komponen evaluasi masukan
berfokus pada makna menurut perspektif
dapat membantu meresepkan sebuah proyek
partisipan. Prosedur pengumpulan data
responsive yang dapat memenuhi kebutuhan
melalui observasi, wawancara, dokumentasi
yang diidentifikasi. Evaluasi proses,
dan angket. Sumber datanya kepala sekolah,
29
ketua tata usaha, operator sekolah, A. Evaluasi Konteks Progam Bantuan
bendahara, guru dan peserta didik. Teknil Biaya Personal Pendidikan Melalui
penilaian menurut Arikunto (2010): Kartu Jakarta Pintar
No Rentang Kategori Evaluasi konteks dalam Progam
1 81 – 100 Sangat Baik Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui
2 61 - 80 Baik Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMK
3 41 – 60 Cukup Muhammadiyah 7 Jakarta. diperoleh hasil
4 21 – 40 Kurang perhitungan skala persentase evaluasi
30
Program Bantuan Biaya Personal 50
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar 40 Sangat Sesuai
30
(KJP) Di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta Sesuai
20
telah sesuai dengan ketentuan yang 10 Cukup Sesuai
0 Kurang Sesuai
ditetapkan dan berdasarkan kebutuhan yang
Tidak Sesuai
benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi
Context terhadap Program Bantuan Biaya Dari grafik di atas dapat disimpulkan
Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta bahwa evaluasi terhadap SDM, Sasaran,
Pintar (KJP) telah sesuai. serta Sarana dan Prasarana Program
B. Evaluasi Input Progam Bantuan Biaya Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui
31
konteks melalui angket adalah 85,01%. Input terhadap Program Bantuan Biaya
Kriteria skala presentase yang Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta
dikonversikan dalam kualitatif jika lebih Pintar (KJP) telah sesuai.
dari 80% maka kategori sangat baik.
D. Evaluasi Produk Progam Bantuan
Keberhasilan pelaksanaan Progam Bantuan
Biaya Personal Pendidikan Melalui
Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu
Kartu Jakarta Pintar
Jakarta Pintar ditinjau dari aspek proses
telah disesuaikan dengan acuan yang Evaluasi produk dalam Progam Bantuan
berlaku yaitu mengacu pada Peraturan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu
Gubernur DKI Jakarta Nomor 174 tahun Jakarta Pintar (KJP) di SMK
Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui
32
Kartu Jakarta Pintar (KJP) Di SMK Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta
Muhammadiyah 7 Jakarta tergolong sangat Pintar (KJP) serta telah sesuai dengan
baik karena dari 146 responden cenderung kondisi dan kebutuhan masyarakat DKI
menjawab sangat sesuai. Ini menunjukkan Jakarta. kedua, kesesuaian dengan tujuan
bahwa pelaksanaan dan monitoring Program Program Bantuan Biaya Personal
Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar
Kartu Jakarta Pintar (KJP) Di SMK (KJP) dan telah tercapai dengan baik.
Muhammadiyah 7 Jakarta telah sesuai Ketiga, analisis kebutuhan Program Bantuan
dengan ketentuan yang ditetapkan dan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu
berdasarkan kebutuhan yang benar-benar Jakarta Pintar (KJP) telah sesuai dengan
dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga kebutuhan masyarakat DKI Jakarta.
dapat disimpulkan bahwa evaluasi produk Diketahui bahwa keseluruhan evaluasi pada
terhadap Program Bantuan Biaya Personal aspek contex berada pada kategori sangat
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar baik dengan kriteria evaluasi 83.86%.
(KJP) telah sesuai. 2. Input
Evaluasi pada komponen input
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
terdapat tiga indikator yang dievaluasi yaitu
A. Kesimpulan
sumber daya manusia, sasaran penerima
Berdasarkan analisa data dan
Program Bantuan Biaya Personal
pembahasan, maka penelitian evaluasi
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar
dengan model Context, Input, Process, dan
(KJP) serta sarana dan prasarana
Product (CIPP) dapat ditarik kesimpulan
pendukung. Ketiga indikator tersebut dalam
sebagai Berikut:
pelaksanaannya telah sesuai dengan kriteria
1. Konteks
evaluasi. Pertama, SMK Muhammadiyah 7
Pada komponen context, terdapat
Jakarta memiliki struktur organisasi yang
tiga indikator yang dievaluasi meliputi latar
jelas dengan pembagian tugas dan fungsi
belakang, tujuan dan analisis kebutuhan
yang jelas sesuai dengan jabatannya masing-
Program Bantuan Biaya Personal
masing. Kedua, kriteria penerima Program
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar
Bantuan Biaya Personal Pendidikan
(KJP), ketiga indikator ini telah sesuai
Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) telah
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
diberikan pada peserta didik yang sesuai
Pertama. kesesuaian ini dibuktikan dengan
dengan kriteria yang telah ditentukan.
didasarkan pada landasan hukum
Ketiga, dalam pengoptimalan pelayanan
pelaksanaan Program Bantuan Biaya
Program Bantuan Biaya Personal
33
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP).
(KJP) di SMK Muhammadiyah telah Keseluruahan evaluasi pada aspek process
memiliki sarana dan prasarana yang diketahui bahwa pada pelaksanaannya telah
memadai. Pelaksanaan pada keseluruhan dilaksanakan 85.01% dengan sangat baik.
aspek input diketahui bahwa telah terlaksana 4. Produk
77.36% berada pada kategori baik. Evaluasi pada komponen product,
3. Proses terdapat satu indikator yaitu hasil dari
Evaluasi terhadap komponen Program Bantuan Biaya Personal
process, terdapat dua indikator yaitu Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar
pelaksanaan dan monitoring terhadap (KJP) dan diketahui bahwa hasil dari
Program Bantuan Biaya Personal Program Bantuan Biaya Personal
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar
(KJP). Kedua indicator ini telah (KJP) telah dilaksanakan 85.97 dengan
dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang sangat baik. Evaluasi terhadap product ini
telah ditetapkan. Pertama, tahapan telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria
pelaksanaan Program Bantuan Biaya yang telah di tetapkan. Ketercapaian hasil ini
Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta dapat dinilai dari adanya laporan terhadap
Pintar (KJP) ini dilakukan dengan dua tahap pelaksanaan Program Bantuan Biaya
yaitu pendataan dan pencairan dana Bantuan Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta
Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Pintar (KJP) serta memiliki laporan
Jakarta Pintar (KJP) dan kedua tahap ini pencapaian tujuan dan target terlaksanya
telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan Program Bantuan Biaya Personal
yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedua, Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar
monitoring pelaksanaan Program Bantuan (KJP).
Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Saran
Jakarta Pintar (KJP) di SMK Kepada pihak sekolah sebagai
Muhammadiyah 7 Jakarta telah terlaksana pelaksana Program Bantuan Biaya Personal
dengan baik sesuai dengan pedoman Pendidikan melalui kartu Jakarta Pintar
program Program Bantuan Biaya Personal (KJP), diharapkan terus mempertahankan
Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar kinerja pelayanan yang sudah baik kepada
(KJP), namun hal yang terpenting adalah peserta didik yang membutuhkan dengan
perlu diperlunya dilakukan peningkatan menyaring betul siswa yang berhak
terhadap monitoring pada laporan Program menerima agar tidak salah sasaran, dan
Bantuan Biaya Personal Pendidikan menambah waktu atau frekuensi sosialisasi
34
tentang adanya Program Bantuan Biaya
Personal Pendidikan melalui kartu Jakarta
Pintar (KJP) ini agar lebih menjaring lagi
peserta didik yang memenuhi kriteria
sebagai penerima Program Bantuan Biaya
Personal Pendidikan melalui kartu Jakarta
Pintar (KJP) ini.
DAFTAR PUSTAKA
35