You are on page 1of 13

JURNAL

PERAN BANK SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI


UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN DI KOTA YOGYAKARTA

Diajukan oleh :

THERESIA VALENTINE

NPM : 160512343

Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Hukum Pertanahan dan

Lingkungan Hidup

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

FAKULTAS HUKUM

2019
PERAN BANK SAMPAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
DI KOTA YOGYAKARTA

Penulis : Theresia Valentine


Universitas Atma jaya Yogyakarta
Email : theresiavalentine@gmail.com

Abstract
The role of the waste bank in waste management as an effort to
prevent environmental pollution in the city of Yogyakarta

This thesis describe about the role of the waste bank in waste management as an effort to prevent
environmental pollution in the city of Yogyakarta. Waste bank program is a collaborative action in order to
increase knowledge and behavior to manage domestic waste. At Lintas Winongo and Promas Waste Bank,
waste bank effectively and continuously implemented because using society centered collaboration model.
Administrator actively initiate collaboration with many actors. Lintas Winongo and Promas Waste Bank
administrator is members of society. Therefore, Lintas Winongo and Promas Waste Bank use society
centered collaboration model. The aims of the research are to explain form, the role of waste bank
administrator and the factors that determine society centered model collaboration implementation at waste
bank management. This research used qualitative approach and descriptive method. The Researcher used
observation and in depth interview to collect primer data. The key actors in collaboration are waste bank
administrator, environmental agency of Yogyakarta City, waste collector. The research show the
administrator is main inisiator and activator in collaboration. The collaboration form is informal. The
collaboration is not institutionalized by contract or MoU. Communication between actors is not done
regularly trough formal forum or specific meeting. The administrator has important and dominant role to
drive collaboration. The administrator has a role to build communication between the actors. The
administrator develop trust and shared understanding between the actors. So that, legitimation and
commitment between the actors are created. The factors that determine society centered model collaboration
implementation are process transparency, clear ground values, and participatory inclusive.ness.

Keywords : Waste Bank, Pollution Control, Waste management.


1. PENDAHULUAN mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola
sampah secara benar dan ramah lingkungan, dan
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.3
tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi Upaya bank sampah dalam pengelolaan sampah
mengakibatkan meningkatnya volume sampah. sebagai upaya pencegahan lingkungan di Kota
Meningkatnya volume sampah bukan hanya pada Yogyakarta belum berjalan secara maksimal. Oleh
jumlahnya saja, tetapi juga pada jenis sampah sebab itu diperlukan kerja sama antara pemerintah
yang semakin menumpuk. Salah satu kota besar dan masyarakat dalam melakukan kegiatan
yang sedang mencari cara untuk mengatasi pengelolaan sampah yang sesuai dengan peraturan
permasalahan sampah adalah Kota Yogyakarta. perundang-undangan.
Banyak timbunan sampah yang terkumpul tetapi Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
tidak tertangani sehingga tidak tertata dengan hukum ini adalah
baik, menimbulkan bau, dan mengundang lalat si 1. Untuk mengetahui peran Bank Sampah
pembawa berbagai penyakit. Oleh sebab itu, dalam pengelolaan sampah sebagai upaya
kesadaran masyarakat untuk tidak membuang pencegahan pencemaran lingkungan di Kota
sampah sembarangan, sangat perlu ditingkatkan.1 Yogyakarta
Pengelolaan sampah dengan pemahaman baru 2. Untuk mengetahui kendala serta solusi
tersebut dilakukan dengan cara melakukan dalam peran Bank Sampah dalam pengelolaan
kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.2 sampah sebagai upaya pencegahan pencemaran
Pengurangan sampah meliputi pembatasan, lingkungan di Kota Yogyakarta.
penggunaan kembali, dan pendauran ulang,
sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi Tinjauan Umum tentang Peran
pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, a. Pengertian peran
pengelolaan, dan pemrosesan akhir. Menurut Soerjono Soekanto, peran adalah
Kegiatan pengurangan sampah melalui upaya- aspek dinamis kedudukan (status), apabila
upaya cerdas, efisien dan terprogram. Di sisi seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya
kegiatan Reduce, Reuse, Recycle (3R) ini masih sesuai dengan kedudukannya, maka ia akan
memiliki kendala utama, yaitu rendahnya menjalankan suatu peranan.4 Menurut Kamus
kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Besar Bahasa Indonesia adalah pemain sandiwara
Salah satu solusi yang di berikan oleh (film), tukang lawak pada permainan makyong,
Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengatasi perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh
masalah tersebut adalah melalui upaya orang yang berkedudukan dalam masyarakat.5
pengembangan Bank Sampah. Kegiatan ini b. Jenis-jenis peran
mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah, Menurut Soerjono Soekanto dibagi atas 3
sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat macam yaitu :
dalam pengolahan sampah secara bijak. 1) Peran aktif
Diharapkan akan dapat mengurangi jumlah Peran aktif adalah suatu peran seseorang
sampah yang diangkut ke TPA. Pembangunan yang aktif pada suatu organisasi yang diukur pada
Bank Sampah merupakan bentuk pencegahan kontribusi yang diberikannya.
pencemaran lingkungan hidup yang dilaksanakan 2) Peran Partisipatif
dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan Peran yang dilakukan seseorang yang
hidup. Pembangunan bank sampah merupakan disebabkan dari kebutuhan atau hanya pada saat
awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tertentu saja.
untuk mulai memilah, mendaur-ulang, dan
memanfaatkan sampah. Misi utama dari adanya
kebijakan mengenai bank sampah adalah
mengurangi jumlah timbulan sampah yang
3
diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), Andi Cahyadi, Sriati, Andy Al Fatih,”Implementasi
mendayagunakan sampah menjadi barang Kebijakan Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah
bermanfaat sehingga mempunyai nilai ekonomi, di Kabupaten Purbalingga”,di akses dalam web
http://conference.unsri.ac.id/index.php/semankkap/a
rticle/download/470/356 ,pada tanggal 8 Maret 2019
1 4
Kuncoro Sejati, 2009, Pengolahan Sampah Terpadu https://www.artikelsiana.com/2019/02/Pengertian-
dengan system node, sub point dan center point, peran-fungsi-jenis-peran-ciri-syarat-para-Ahli.html
Penerbit kanisius, Yogyakarta, Hal 17 diakses pada tanggal 28 Agustus 2019
2 5
Anih Sri Suryani, 2014, “Peran Bank Sampah Dalam Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus
Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi Kasus Bank Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, PT Gramedia,
Sampah Malang)”, Jurnal DPR, hlm.71 Jakarta, hlm.1051
3) Peran Pasif memerlukan pengelolaan khusus. Sampah
Peran yang tidak dilaksanakan oleh individu Spesifik meliputi:
yang difungsikan sebagai simbol dalam kondisi 1) Sampah yang mengandung bahan berbahaya
tertentu di dalam kehidupan masyarakat.6 dan beracun;
2) Sampah yang mengandung limbah bahan
Tinjauan Umum Tentang Pengelolaan berbahaya dan beracun;
Sampah 3) Sampah yang timbul akibat bencana;
a. Pengertian Pengelolaan Sampah 4) Puing bongkaran bangunan
Berdasarkan Pasal 1 Angka 5 Undang- 5) Sampah yang secara teknologi belum dapat
Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang diolah; dan/atau
Pengelolaan Sampah, Pengelolaan Sampah adalah 6) Sampah yang timbul secara tidak periodik9
kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan Jenis-jenis sampah dapat dibedakan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan menjadi beberapa macam yaitu berdasarkan sifat,
dan penanganan sampah. sumber, bentuknya. Jenis sampah berdasarkan
Berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Undang- sifatnya dapat dibedakan menjadi:
Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang 1) Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Pengelolaan Sampah, Sampah adalah sisa Sampah organik, yaitu sampah yang mudah
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-
yang berbentuk padat. daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat
Menurut World Health Organization (WHO) diolah lebih lanjut menjadi kompos, contohnya :
sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai
tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang tumbuhan, kotoran hewan dan manusia, sisa
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan makanan, sisa manusia. kardus, kertas dan lain-
tidak terjadi dengan sendirinya.7 lain.
Berdasarkan beberapa pengertian sampah
diatas maka dapat disimpulkan bahwa sampah 2) Sampah anorganik tidak
merupakan sesuatu atau barang atau benda yang terurai (undegradable)
dibuang karena tidak berguna lagi atau tidak Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak
mempunyai nilai ekonomi atau tidak mempunyai mudah membusuk, seperti plastik wadah
nilai guna. pembungkus makanan, kertas, plastik mainan,
botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
b. Jenis Sampah sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah
Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang- komersial atau sampah yang laku dijual untuk
Undang 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah
Sampah, sampah dapat dikelola menjadi 3 (tiga) anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
jenis, yaitu: pembungkus makanan, botol dan gelas bekas
a. Sampah Rumah Tangga adalah sampah yang minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah koran, HVS, maupun karton.10
tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik.8 Jenis sampah berdasarkan sumbernya, dapat
b. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah dibedakan menjadi:
sampah rumah tangga yang berasal dari kawasan 1) Sampah alam
komersial, kawasan industri, kawasan khusus, 2) Sampah manusia
fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas 3) Sampah rumah tangga
lainnya. 4) Sampah konsumsi
c. Sampah Spesifik adalah sampah yang karena 5) Sampah perkantoran
sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya 6) Sampah industri
7) Sampah nuklir.11
6
https://www.artikelsiana.com/2019/02/Pengertian-
peran-fungsi-jenis-peran-ciri-syarat-para-Ahli.html
9
diakses pada tanggal 28 Agustus 2019 Prof.Enri Damanhuri, Dr. Tri Padmi.2010/2011.
7
Budiman Chandra, 2017, Pengantar Kesehatan http://www.kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-
Lingkungan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, content/uploads/2010/09/diktatsampah-2010-bag-1-
hlm.2 3.pdf diakses pada tanggal 14 Maret 2019
8 10
Anonim, 2018, https://www.missioni- Kuncoro Sejati, Op. Cit., hlm.14.
11
africane.org/pengertian-sampah-rumah-tangga-dan- https://thegorbalsla.com/sampah/ diakses pada
jenisnya.php diakses pada tanggal 14 Maret 2019 tanggal 22 Agustus 2019
Jenis sampah berdasarkan bentuknya, dapat dapat berupa sisa pengelolaan makanan,
dibedakan menjadi 2 yaitu: perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus,
1) Sampah padat gelas, kain, sampah kebun atau halaman.15
Sampah padat adalah segala bahan buangan Terdapat juga jenis sampah rumah tangga yang
selain kotoran manusia, urine dan sampah cair, mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3),
misalnya dapat berupa sampah rumah tangga yang perlu penanganan khusus, agar tidak
seperti sampah kebun, sampah dapur, plastik, berdampak pada lingkungan, seperti batu baterai,
gelas, dan lain-lain. bekas kosmetik, pecahan lampu, bekas semir
2) Sampah cair sepatu dan lain-lain.
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah
Sampah perdagangan dan perkantoran adalah
digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
sampah yang berasal dari kegiatan pasar
dibuang ke tempat pembuangan sampah, misalnya
tradisional, warung, supermarket, pasar swalayan,
sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mall, menghasilkan jenis sampah yang
mandi dan tempat cucian, sampah cair yang
beragam.Sampah dari perdagangan banyak
dihasilkan dari toilet.12
menghasilkan sampah yang mudah membusuk,
seperti sisa makanan, dedaunan, dan
c. Karakteristik Sampah
menghasilkan sampah tidak membusuk seperti
Selain digolongkan berdasarkan jenisnya,
kardus, kertas, plastik, kaleng, dan lain-lain.
Penggolongan Sampah dapat dibedakan
Kegiatan perkantoran termasuk fasilitas
berdasarkan karakteristiknya menurut American
pendidikan menghasilkan sampah seperti kertas,
Public Health Association yaitu:
alat tulis menulis (pulpen, pensil, spidol, dan lain-
1) Sampah basah (garbage) lain), toner fotocopy, pita printer, kotak tinta
2) Sampah kering (rubbish) printer, komputer rusak dan lain-lain. Baterai
3) Abu (ashes) bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan
4) Sampah jalan (Street cleaning) secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan
5) Bangkai binatang (dead animal) khusus karena berbahaya dan beracun.
6) Rongsokan kendaraan (abandoned vehicles) Sampah pertanian adalah sampah yang
7) Sampah industri (industrial wastes) berasal dari kegiatan pertanian tergolong bahan
8) Sampah pembangunan (demolition wastes) organik, seperti jerami, rerumputan dan
9) Sampah berbahaya (hazardous wastes) sejenisnya. Penanganan sampah dari kegiatan
10)Sampah pengolahan air minum atau air pertanian pada umumnya dilakukan pembakaran,
kotor (water treatment residu).13 yang dilakukan setelah panen. Jerami
dikumpulkan di pojok sawah, kemudian dibakar.
d. Sumber Sampah Masih sedikit petani yang memanfaatkan jerami
untuk pupuk.
Sampah yang ada di masyarakat dapat
Sampah dari sisa bangunan dan kontruksi
berasal dari beberapa sumber yaitu sampah rumah
gedung adalah sampah yang berasal dari kegiatan
tangga, Sampah dari perdagangan dan
pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa
perkantoran, sampah dari pertanian, sampah dari
berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah
sisa bangunan dan kontruksi gedung, sampah dari
organik misalnya: kayu, bambu, triplek. Sampah
industri, sampah yang berasal dari jalan raya,
anorganik, misalnya: semen, pasir, pasir, batu bata
sampah yang berasal dari peternakan dan
perikanan.14 Sampah industri adalah sampah yang berasal
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-
Tahun 2012 Pasal 1 Angka 1 jo Pasal 3 ayat (1) bahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik,
Tahun 2012, sampah rumah tangga adalah sampah kain atau lap, yang jenuh dengan pelarutan untuk
yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam pembersihan). Sampah industri berupa bahan
rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan kimia yang seringkali beracun memerlukan
sampah spesifik. Biasanya sampah rumah tangga perlakuan khusus sebelum dibuang. Penerapan
produksi bersih di industri perlu dilakukan untuk
12
meminimalisasi jumlah sampah yang dihasilkan.16
Nunung Nurhayanti, 2013, Pencemaran Lingkungan,
Cetakan Pertama, Yrama Widya, Bandung, hlm.68-69
13 15
https://www.slideshare.net/normazingiber/1- http://www.ilmusipil.com/sumber-sumber-sampah
pengertian-dan-karakteristik-sampah diakses pada diakses pada tanggal 22 April 2019
16
tanggal 21 April 2019 Wati Hermawati, Hartiningsih, Ikbal Maulana, Sri
14
Bambang Suwerda, Op.Cit., hlm.9-11 Wahyono, Wahyu Purwanta, 2015, Pengelolaan dan
Sampah yang berasal dari jalan raya adalah menyebabkan lahan setempat mengalami
sampah yang berasal dari pembersihan jalan yang pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik
umumnya terdiri dari kertas-kertas, kardus- dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan
kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban, Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka akan
daun-daunan, plastik dan sebagainya. diperlukan waktu yang sangat lama sampai
sampah terdegradasi atau larut dari lokasi
Sampah yang berasal dari peternakan dan tersebut. Selama waktu itu lahan setempat
perikanan adalah sampah yang berupa kotoran- berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap
kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkai manusia dan lingkungan sekitarnya.
binatang.17 3) Dampak Sampah Terhadap Sosial dan
e. Dampak Sampah Ekonomi
Setiap hari kegiatan yang dilakukan manusia Penanganan sampah yang tidak baik juga
pasti akan menghasilkan sampah. Apabila sampah berdampak pada keadaan sosial dan ekonomi.
yang dihasilkan tersebut tidak dikelola dengan Beberapa di antaranya adalah:
pengelolaan yang baik dan benar maka lama - a) Pengelolaan sampah yang kurang baik
kelamaan akan terjadi penumpukan sampah. akan membentuk lingkungan yang kurang
Dengan adanya penumpukan sampah tersebut menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak sedap
maka akan berdampak pada beberapa aspek, dan pemandangan yang buruk karena sampah
antara lain: bertebaran dimana-mana.
1) Dampak Sampah Terhadap Kesehatan b) Memberikan dampak negatif terhadap
Penanganan sampah yang tidak baik akan kepariwisataan
memberikan dampak buruk bagi kesehatan c) Pengelolaan sampah yang tidak memadai
manusia. Sampah tersebut akan berpotensi menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
membahayakan kesehatan, seperti diare, tifus, masyarakat. Hal penting di sini adalah
penyakit jamur, kudisan, dan lain sebagainya. meningkatnya pembiayaan sakit dan pembiayaan
2) Dampak Sampah Terhadap Lingkungan secara tidak langsung (tidak masuk kerja,
Selain berdampak pada kesehatan, rendahnya produktivitas)
penanganan sampah yang tidak baik juga dapat d) Pembuangan sampah padat ke badan air
berdampak buruk bagi lingkungan. Dampak dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan
buruknya antara lain: dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti
a) Pencemaran udara jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.18
Sampah yang tertimbun dan tidak segera
diangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang Tinjauan Umum Pencemaran Lingkungan
memberikan efek buruk bagi daerah sekitarnya a. Pengertian Pencemaran Lingkungan
seperti permukiman, rekreasi, mall dan lain-lain. Pencemaran Lingkungan menurut Pasal 1
Penanganan tumpukan sampah seringkali Angka 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
dilakukan dengan cara membakar sampah tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lngkungan
sehingga menimbulkan asap. Sering terjadi Hidup adalah masuk atau dimasukkannya
penundaan dalam proses pengangkutan sehingga makhluk hidup, zat, energi, dan / atau komponen
menyebabkan kapasitas tempat pembuangan lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
sampah menjadi terlampaui. manusia sehingga melampaui baku mutu
b) Pencemaran Air lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Prasarana dan sarana pengumpulan yang Untuk dikatakan adanya pencemaran maka
terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terdapat beberapa unsur pencemaran, yaitu:19
terutama pada saat turun hujan. Lindi yang timbul 1) Masuknya komponen asing
di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan 2) Kegiatan Manusia
sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA
yang mencemari air tanah di bawahnya. 18
c) Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan
https://www.psychologymania.com/2012/09/dampak
dengan baik misalnya di lahan kosong atau TPA
yang dioperasikan secara sembarangan akan
-sampah-bagi-manusia-dan.html

Pemanfaatan Sampah di perkotaan, Penerbit


19
Plantaxia,Yogyakarta, Hal 3 Hyronimus Rhiti,2006, Hukum Penyelesaian
17
http://www.ilmusipil.com/sumber-sumber-sampah Sengketa Lingkungan Hidup, Universitas Atma Jaya
diakses pada tanggal 29 April 2019 Yogyakarta, Yogyakarta, hlm 8-21.
3) Turunnya kualitas lingkungan a) Pencemar udara primer
4) Lingkungan hidup tidak dapat berfungsi Pencemar udara primer adalah zat atau
sesuai dengan peruntukkannya. bahan yang menjadi pencemar langsung dari
b. Jenis Pencemaran Lingkungan Hidup sumber pencemaran udara, misalnya karbon
Pencemaran lingkungan terdiri dari 3 jenis monoksida yang merupakan salah satu bahan
yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemar primer karena gas ini langsung
pencemaran tanah. dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna pada
1) Pencemaran Air kendaraan bermotor.
Pasal 1 Angka 9 Peraturan Pemerintah b) Pencemar udara sekunder
Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Pencemar udara sekunder adalah zat atau
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahan yang menjadi pencemar, hasil dari
baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar gabungan beberapa pencemar primer yang terjadi
makhluk hidup, zat, energi, atau harus ada di udara, misalnya pembentukan ozon dalam smog
dan/atau unsur pencemar yang harus ditenggang fotokimia.
keberadaannya di dalam air. Kualitas air harus 3) Pencemaran Suara
dijaga sesuai dengan baku mutu air. Untuk itu Menurut Pasal 1 Angka 1 Keputusan
dalam Pasal 1 Angka 5 Peraturan Pemerintah Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun
Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan,
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, kebisingan adalah bunyi yang tidak dinginkan dari
Kondisi kualitas air perlu diukur dan/atau diuji usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu
berdasarkan ukuran-ukuran tertentu dan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
menggunakan metode tertentu berdasarkan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mutu air ditetapkan melalui pengujian ukuran c. Penyebab Pencemaran Lingkungan
fisika, mkrobiologi, kimia, dan radioaktivitas.20 1) Faktor Internal
Menurut Solihin dan Darsati pencemaran Secara umum, penyebab pencemaran
air dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, lingkungan karena faktor internal (secara
yaitu :21 alamiah), di antaranya:
a) Pencemaran kimia berupa senyawa a) Abu (debu) yang dikeluarkan dati
karbon dan senyawa anorganik letusan gunung berapi, termasuk gas-gas vulkanik
b) Pencemaran fisika yang dapat berupa b) Proses pembusukan sampah-sampah
materi terapung dan materi tersuspensi organik
c) Pencemaran biologi yang dapat berupa c) Kebakaran hutan
mikroba patogenm lumut, dan tumbuh- tumbuhan 2) Faktor Eksternal
air. Faktor Eksternal yang dapat menjadi
2) Pencemaran Udara penyebabnya, di antaranya:
Pencemaran udara adalah jika udara di a) Debu dan gas-gas akibat aktivitas
atmosfer dicampuri dengan zat atau radiasi yang industri
berpengaruh buruk terhadap organisme hidup.22 b) Pemakaian zat-zat kimia seperti pestisida
Atau Pencemaran udara terjadi pada saat hadirnya yang disemprotkan ke udara
substansi, baik fisik, kimia, maupun bologi di c) Pembuangan limbah industri ke sumber
udara yang jumlahnya dapat membahayakan air seperti sungai, danau, laut tanpa dilakukan
makhluk hidup dan lingkungan.23 pengolahan limbah secara benar
Bahan yang menjadi penyebab terjadinya d) Penggunaan pupuk untuk industri
pencemaran udara disebut dengan polutan atau pertanian secara berlebihan dan melebihi kadar
pencemar udara. Berdasarkan sumber normal bias mencemari tanah.
pencemarannya, pencemar udara dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:24 d. Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran memiliki dampak negatif yang
cukup besar, di antaranya adalah:
1) Terhadap Kesehatan Manusia
20
Ricki M. Mulia,2005, kesehatan Lingkungan, Cetakan 2) Terhadap Produktivitas Makhluk Hidup
Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, hlm. 45. Lain.25
21
Nunung Nurhayati, Op. Cit., hlm 32-33.
22
Tresna Sastrawijaya,2009, Pencemaran Lingkungan,
Cetakan Kedua,Rineka Cipta, Jakarta, hlm.192.
23 25
Nunung Nurhayati, Op. Cit., hlm. 16 https://www.cekkembali.com/pencemaran-
24
Ibid, hlm.20 lingkungan/ di akses pada tanggal 28 Agustus 2019
Tinjauan Umum Bank Sampah 2. METODE
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor Jenis Penelitian
10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank Penelitian hukum ini merupakan penelitian
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari hukum empiris, yaitu penelitian hukum positif
masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengenai perilaku hukum masyarakat melalui
menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit Bank Sampah. Perilaku itu meliputi perintah dan
dan/atau bentuk lainnya dalam rangka larangan, dimana penelitian ini memerlukan data
meningkatkan taraf hidup orang banyak.26 primer dan dilengkapi dengan data sekunder.
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produkse baik industri maupun Sumber Data
domestik rumah tangga.27 a. Data Primer
Pengertian Sampah menurut Undang-Undang Data primer yaitu data diperoleh langsung
Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan dari responden dan narasumber terkait dengan
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia pengelolaan sampah melalui Bank Sampah.
dan/atau proses alam yang berbentuk padat, b. Data Sekunder berupa:
sementara menurut Kamus Istilah Lingkungan 1) Bahan hukum primer meliputi Peraturan
(1994), sampah adalah bahan yang tidak Perundang-undangan:
mempunyai nilai atau tidak berharga untuk a) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau tentang Perlindungan dan Pengelolaan
pemakaian barang rusak atau bercacat dalam Lingkungan Hidup Pasal 13 ayat 1 dan 2 perihal
pembuatan manufaktur atau materi berlebihan Pengendalian pencemaran dan / atau kerusakan
atau dtolak atau buangan.28 lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka
Bank Sampah menurut Unilever adalah suatu pelestarian fungsi lingkungan hidup meliputi
sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif pencegahan, penanggulangan,dan pemulihan
yang mendorong masyarakat untuk berperan serta b) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
aktif didalamnya. Sistem ini akan menampung, tentang Pengelolaan Sampah Pasal 3 perihal asas
memilah dan menyalurkan sampah bernilai pengelolaan sampah; Pasal 4 perihal tujuan
ekonomi pada pasar sehingga masyarakat pengelolaan sampah.
mendapat keuntungan ekonomi dari menabung c) Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun
sampah.29 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Bank sampah adalah salah satu strategi dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
penerapan 3R dalam pengelolaan sampah di Pasal 2 huruf b perihal menjadikan sampah
tingkat masyarakat. Melalui bank sampah, sebagai sumber daya.; Pasal 5 huruf b perihal
akhirnya ditemukan satu solusi inovatif untuk program pengurangan dan penanganan sampah.
“memaksa” masyarakat memilah sampah. Dengan d) Peraturan Menteri Negara Lingkungan
menyamakan kedudukan sampah dengan uang Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman
atau barang berharga yang dapat ditabung, Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui
masyarakat akhirnya terdidik untuk menghargai Bank Sampah Pasal 5 perihal mekanisme kerja
sampah sesuai jenis dan nilainya sehingga mereka bank sampah; Pasal 6 perihal pelaksanaan bank
mau memilah sampah.30 sampah.
e) Peraturan Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah pasal 4 perihal asas
pengelolaan sampah; Pasal 5 perihal tujuan
pengelolaan sampah.
26
Ismail, 2011, Perbankan Syariah, Penerbit Kencana 2) Bahan hukum sekunder merupakan
Media Group, Jakarta, hal 30 pendapat hukum dan pendapat non hukum
27 meliputi buku, jurnal, artikel, internet, dan
https://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian- literatur lainnya yangberkaitan dengan materi
jenis-dan-dampak-sampah.html diakses pada tanggal penelitian.
13 juni 2019 3) Bahan hukum tersier merupakan bahan
28
Bambang Suwerda,Op. Cit., hlm. 9. hukum yang memberikan petunjuk maupun
29
Unilever Indonesia, 2014, buku panduan sistem penjelasan terhadap bahan hukum primer dan
bank sampah & 10 kisah sukses, Penerbit Unilever, sekunder, seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia
Jakarta, hal 3
30
Anis Indah Kurnia dan Dadang Romansyah, 2015,
Rancangan sistem siklus akuntansi pada bank sampah
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam 3, No 1.
Metode Pengumpulan Data menggunakan metode berpikir deduktif yang
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan mendasarkan pada hal-hal yang bersifat umum
dengan cara : ditarik ke dalam hal-hal yang bersifat khusus.
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengumpulan data yang dilakukan dengan Permasalahan Umum Sampah di Kota
mengadakan tanya jawab atau pembicaraan Yogyakarta
langsung dengan narasumber untuk memperoleh Menurut ibu Lisbiyanti dan mbak Nur Satiti
informasi tentang Peran Bank Sampah dalam Wulandari, permasalahan sampah akan terus ada,
Pengelolaan Sampah sebagai upaya Pencegahan karena sampah tersebut tidak bisa dihilangkan,
Pencemaran Lingkungan di Kota Yogyakarta. tetapi hanya bisa dikurangi. Hal tersebut terkait
b. Studi Kepustakaan dengan pola pikir dan kesadaran masyarakat
Studi Kepustakaan adalah metode masih kurang berkembang. Mereka tidak
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memikirkan bagaimana cara mengolah sampah
membaca, menelaah dan menganalisis berbagai selain dengan cara dibuang langsung, mereka juga
literatur, artikel, jurnal, dan sebagainya yang ada tidak berpikir bahwa dengan adanya sampah yang
kaitannya dengan obyek penelitian. dihasilkan secara terus-menerus sedangkan tidak
Populasi dan Sampel bertambahnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA),
Populasi adalah suatu kelompok orang, jika demikian akan dibuang ke manakah sampah
kejadian, peristiwa, atau segala sesuatu yang tersebut bila Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
mempunyai ciri atau karakteristik tertentu. sudah penuh.
Sampel adalah elemen-elemen yang akan diteliti, Dari kedua sisi, kebiasaan masyarakat yang
yang akan mewakili seluruh populasi. Penentuan kurang baik tersebut harus diubah menjadi
sampel dilakukan dengan menggunakan purposive kebiasaan yang berdampak positif bagi
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang lingkungan maupun masyarakat sendiri.
dilakukan dengan cara menetapkan subyek Pemilahan tersebut dilakukan untuk sampah yang
penelitian yang ditunjuk berdasarkan kriteria yang masih mempunyai nilai ekonomis dan masih
erat kaitannya dengan masalah yang diteliti, yaitu dapat dimanfaatkan. Apabila pemilahan ini
pelaku Bank Sampah dan para pihak yang terkait dilakukan oleh masing-masing rumah tangga
dengan Bank Sampah. maka yang dulu sampah dianggap barang yang
tidak mempunyai nilai guna lagi. Kini setelah ada
Lokasi Penelitian pemilahan, pembuangannya hanya tinggal
Lokasi penelitian yang dipilih oleh Penulis reduksinya saja sehingga terjadi pengurangan
yaitu di Kota Yogyakarta sampah.

Responden dan Narasumber Bank Sampah


a. Responden Dengan adanya Bank Sampah tersebut, tidak
1) Lisbiyanti Ertanto selaku Ketua Bank hanya mengurangi pembuangan sampah yang ada
Sampah “Promas” dan ibu RW. 12 Kelurahan di TPA, tetapi sampah juga dapat memberikan
Gedongkiwo keuntungan ekonomis bagi nasabahnya yang
2) Joko Sularno selaku pendiri Bank sampah menabung di Bank Sampah. Bank Sampah ingin
Lintas Winongo serta selaku suami ibu Siti memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa
Rojanah ketua bank sampah Lintas Winongo sampah juga masih memiliki nilai ekonomis
Badran RW 11 Yogyakarta dibandingkan jika sampah hanya dibuang begitu
3) Erlik selaku nasabah Bank Sampah saja atau dibakar.31
Promas (Produktif Masyarakat) Adanya Bank Sampah akan menimbulkan
b. Narasumber dampak bagi masyarakat sekitar. Dampak
1) Nur Satiti Wulandari selaku staff tersebut ada yang positif namun ada pula yang
pengurangan sampah Dinas Lingkungan negatif. Menurut ibu Erlik Selaku Nasabah Bank
Hidup Kota Yogyakarta Sampah Promas. Dampak negatif adanya Bank
Sampah ini adalah bagi warga yang tidak menjadi
Metode Analisis Data nasabah Bank Sampah dan tinggal didaerah Bank
Data yang digunakan dalam penelitian ini Sampah, mereka sering komplain dengan adanya
adalah analisis kualitatif, yaitu data yang bau yang ditimbulkan oleh sampah yang
didapatkan dari berbagai sumber dihubungkan dan dikumpulkan oleh nasabah. Tetapi juga ada
di analisis satu dengan yang lainnya. Proses
penalaran dalam menarik kesimpulan
dampak positif yang lebih banyak ditimbulkan dilakukan dengan cara mengelola sampah, dimana
dari kegiatan bank sampah ini dibandingkan masyarakat diedukasi dan diajak untuk berperan
dengan dampak negatifnya . Dampak positif dari aktif dalam mengelola sampah rumah tangganya
kegiatan yang dilakukan oleh Bank Sampah sendiri dengan cara masyarakat diajak untuk
diantaranya : mengumpulkan dan memilah sampah rumah
a. Mengubah pandangan masyarakat yang tangga sesuai dengan jenisnya. Melalui kegiatan
dulunya menganggap sampah sebagai benda yang mengumpulkan dan memilah sampah ini, Bank
tidak berguna lagi menjadi sesuatu hal yang masih Sampah ingin meningkatkan kesadaran
mempunyai nilai ekonomis. masyarakat untuk membuat lingkungan menjadi
b. Mengubah kebiasaan masyarakat yang lebih bersih serta dapat menilai sampah menjadi
dulunya masyarakat masih membuang dan barang yang memiliki nilai ekonomis. Dengan
membakar sampah sembarangan, namun sekarang adanya keikutsertaan masyarakat dalam
masyarakat mulai sadar untuk mengumpulkan dan mengelola sampah rumah tangganya sendiri dapat
memilah sampah rumah tangganya sendiri. mengurangi pembuangan sampah di Tempat
c. Membuat lingkungan sekitar menjadi lebih Pembuangan Akhir. Adanya Bank sampah dengan
sehat, bersih, dan tertata. pengelolaan sampah berbasis masyarakat maka
d. Membantu mengurangi pembuangan pengelolaan sampah menjadi lebih tertata.
sampah di TPA. Sampah tidak lagi dibakar atau dibuang
Dilihat dari dampak yang dihasilkan dari sembarangan di sungai, di pinggir jalan, atau
adanya kegiatan yang dilakukan oleh bank lainnya, sehingga pengumpulan dan pemilahan
sampah ini diharapkan kegiatan ini terus sampah dapat mengurangi adanya pencemaran
berlangsung . Banyak harapan yang disampaikan lingkungan.
dari para pengurus Bank Sampah ini agar kegiatan Adanya Bank Sampah akan menimbulkan
dari bank sampah ini terus berlanjut. Harapan- dampak bagi masyarakat sekitar. Dampak
harapan tersebut diantaranya: tersebut ada yang positif namun ada pula yang
a. Agar Dinas Lingkungan Hidup lebih negatif. Menurut ibu Erlik Selaku Nasabah Bank
memperhatikan Bank Sampah karena tingkat Sampah Promas. Dampak negatif adanya Bank
perhatian Dinas Lingkungan Hidup masih sangat Sampah ini adalah bagi warga yang tidak menjadi
kurang. nasabah Bank Sampah dan tinggal di daerah Bank
b. Agar lingkungan menjadi lebih sehat, bersih, Sampah, mereka sering komplain dengan adanya
dan tertata demi kenyamanan lingkungan tempat bau yang ditimbulkan oleh sampah yang
tinggal masyarakat sendiri. dikumpulkan oleh nasabah. Tetapi juga ada
c. Agar masyarakat memiliki kesadaran akan dampak positif yang lebih banyak ditimbulkan
kebersihan lingkungan dengan melakukan dari kegiatan Bank Sampah ini dibandingkan
pemilahan sampah dengan cara menabung sampah dengan dampak negatifnya. Dampak positif dari
di Bank Sampah kegiatan yang dilakukan oleh Bank Sampah di
d. Menambah penghasilan masyarakat dengan antaranya :
cara menabung sampah di Bank Sampah. a. Mengubah pandangan masyarakat yang
e. Agar Bank Sampah bisa menumbuhkan dulunya menganggap sampah sebagai benda yang
kesadaran dimasyarakat, sehingga dapat menjadi tidak berguna lagi menjadi sesuatu hal yang masih
pusat dalam pengelolaan sampah di wilayah RW. mempunyai nilai ekonomis.
b. Mengubah kebiasaan masyarakat yang
Pencegahan pencemaran lingkungan di Kota dulunya masyarakat masih membuang dan
Yogyakarta membakar sampah sembarangan, namun sekarang
Adanya penumpukan sampah ini akan masyarakat mulai sadar untuk mengumpulkan dan
menimbulkan berbagai dampak negatif baik bagi memilah sampah rumah tangganya sendiri.
kesehatan manusia serta penurunan kualitas c. Membuat lingkungan sekitar menjadi lebih
lingkungan hidup. Bagi manusia misalnya sampah sehat, bersih, dan tertata.
dapat menimbulkan penyakit yang akan d. Membantu mengurangi pembuangan
menggangu kesehatan manusia. Bagi lingkungan, sampah di TPA
sampah dapat menimbulkan berbagai pencemaran Dilihat dari dampak yang dihasilkan dari
baik pencemaran air, udara, maupun air tanah adanya kegiatan yang dilakukan oleh bank
yang disebabkan oleh sampah. sampah ini diharapkan kegiatan ini terus
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan berlangsung. Banyak harapan yang disampaikan
di kedua Bank Sampah ini, langkah pencegahan dari para pengurus bank sampah ini agar kegiatan
pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh dari bank sampah ini terus berlanjut. Harapan-
sampah melalui peran Bank Sampah yaitu harapan tersebut di antaranya:
a. Agar Dinas Lingkungan Hidup lebih sampah dalam pengelolaan sampah sebagai upaya
memperhatikan bank sampah karena tingkat pencegahan pencemaran lingkungan di Kota
perhatian Dinas Lingkungan Hidup masih sangat Yogyakarta. Dalam hal ini adanya kesadaran dan
kurang. pertanggungjawaban pihak-pihak yang berwenang
b. Agar lingkungan menjadi lebih sehat, bersih, maupun masyarakat, bergerak dan memberikan
dan tertata demi kenyamanan lingkungan tempat solusi dalam peran Bank Sampah dalam
tinggal masyarakat sendiri. pengelolaan sampah sebagai upaya pencegahan
c. Agar masyarakat memiliki kesadaran akan pencemaran lingkungan tersebut agar dapat
kebersihan lingkungan dengan melakukan dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan.
pemilahan sampah dengan cara menabung sampah f. Belum adanya TPST (Tempat Pengelolaan
di Bank Sampah Sampah Terpadu) selain TPS Piyungan
d. Menambah penghasilan masyarakat dengan dikarenakan kurangnya dana dan keterbatasan
cara menabung sampah di Bank Sampah. lahan untuk pembangunan TPST di perkotaan
e. Agar Bank sampah bisa menumbuhkan
kesadaran di masyarakat, sehingga dapat menjadi 4. KESIMPULAN
pusat dalam pengelolaan sampah di wilayah RW. a. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
maka dapat disimpulkan bahwa peran Bank
Hambatan dalam Bank Sampah dalam Sampah dalam pengelolaan sampah sebagai upaya
pengelolaan sampah sebagai upaya pencegahan pencemaran lingkungan di Kota
pencegahan pencemaran lingkungan Yogyakarta belum dapat dilaksanakan secara
Dalam pengelolaan sampah melalui Bank optimal.
Sampah ini tidaklah berjalan sesuai dengan apa b. Peran Bank Sampah dalam pengelolaan
yang diharapkan, ada beberapa hambatan yang sampah di masyarakat belum berjalan secara
mempengaruhi peran Bank Sampah dalam maksimal dikarenakan adanya beberapa hambatan
pengelolaan sampah sebagai upaya pencegahan sebagai berikut :
pencemaran lingkungan tersebut. 1) Pandangan masyarakat yang menganggap
Adapun hal-hal yang menjadi kendala atau sampah sebagai benda yang tidak berguna
hambatannya yaitu sebagai berikut: lagi dan tidak memiliki nilai ekonomi.
a. Sangat kurangnya kesadaran masyarakat 2) Tingkat kesadaran masyarakat yang masih
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kurang untuk menjaga kebersihan dan
lingkungannya sendiri. Sangat sulit untuk kesehatan lingkungannya.
mengubah pandangan masyarakat bahwa 3) Belum adanya TPST (Tempat Pengelolaan
pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan di Sampah Terpadu) selain TPS Piyungan
lingkungan sekitar dengan cara membuang dikarenakan kurangnya dana dan
sampah pada tempatnya dan tidak membakar keterbatasan lahan untuk pembangunan
sampah sembarangan. Masih kurangnya kemauan TPST di perkotaan.
masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan bank 4) Kurangnya minat masyarakat untuk ikut
sampah yaitu melalui pengelolaan sampah rumah serta dalam melakukan pengelolaan
tangganya sendiri dengan cara melakukan sampah rumah tangganya sendiri dengan
pengumpulan dan pemilahan sampah. cara melakukan pengumpulan dan
b. Masih banyak anggapan masyarakat bahwa pemilahan sampah.
sampah merupakan benda yang sudah tidak 5) Masih terbatasnya ketersediaan tenaga
berguna lagi dan tidak memiliki nilai ekonomis. kerja yang bersedia membantu dalam
c. Masih banyak Bank Sampah yang tidak aktif melaksanakan kegiatan pengelolaan
Menurut Bapak Joko Sularno, kurangnya dana sampah melalui Bank Sampah sebagai
dan ketersediaan lahan untuk pembangunan Bank upaya pencegahan pencemaran
Sampah menjadi kendala dalam pembangunan lingkungan.
Bank Sampah di Kota Yogyakarta. Dan juga
mengenai pengurusnya yang kurang professional 5. REFERENSI
dan melakukan kecurangan melalui timbangan. Buku
d. Masih kurangnya ketersediaan tenaga kerja Asri Wijayanti dan Prof. Lilik Sofyan Achmad,
yang bersedia membantu dalam melaksanakan 2011, Strategi Penulisan Hukum, CV. LUBUK
kegiatan pemilahan dan pengelolaan sampah AGUNG, Bandung.
melalui Bank Sampah ini. Bambang Suwerda, 2012, Bank Sampah (kajiian
e. Karakteristik wilayah yang naik turun teori dan penerapan), Cetakan Pertama, Penerbit
Beberapa hal diatas merupakan hambatan atau Pustaka Rihama, Yogyakarta.
kendala yang mempengaruhi dalam peran bank
Budiman Chandra, 2017, Pengantar Kesehatan i. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor
Lingkungan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Jakarta
Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Kamus Jurnal/Majalah
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, PT
Gramedia, Jakarta. Andi Cahyadi, Sriati, Andy Al Fatih, 2018,
Hyronimus Rhiti,2006, Hukum Penyelesaian ”Implementasi Kebijakan Pengelolaan
Sengketa Lingkungan Hidup, Universitas Atma Sampah Melalui Bank Sampah di Kabupaten
Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Purbalingga”, Demography Journal of
Ismail, 2011, Perbankan Syariah, Penerbit Sriwijaya, Vol. 2, Fakultas Sriwijaya.
Kencana Media Group, Jakarta. Anih Sri Suryani, 2014, “Peran Bank Sampah
Kuncoro Sejati, 2009, Pengolahan Sampah Dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi
Terpadu dengan system node, sub point, center Kasus Bank Sampah Malang”, Jurnal DPR,
point, Penerbit kanisius, Yogyakarta. Vol. 5, Nomor 1.
Nunung Nurhayati, 2013, Pencemaran Anis Indah Kurnia dan Dadang Romansyah,
Lingkungan, Cetakan Pertama, Yrama Widya, 2015, “Rancangan sistem siklus akuntansi
Bandung. pada bank sampah Jurnal Akuntansi dan
Ricki M. Mulia,2005, Kesehatan Lingkungan, Keuangan Islam”, Jurnal Akuntansi dan
Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Keuangan Islam, Vol. 3, Nomor 1, Sekolah
Tresna Sastrawijaya, 2009, Pencemaran Tinggi Ekonomi Islam SEBI.
Lingkungan, Cetakan Kedua, Rineka Cipta,
Jakarta. Website
Unilever Indonesia, 2014, Buku Panduan System http://www.ilmusipil.com/sumber-sumber-sampah
Bank Sampah & 10 Kisah Sukses, Penerbit http://www.kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-
Unilever, Jakarta. content/uploads/2010/09/diktatsampah-2010-bag-
Wati Hermawati, Hartiningsih, Ikbal Maulana, Sri 1-3.pdf
Wahyono, Wahyu Purwanta, 2015, Pengelolaan https://thegorbalsla.com/sampah/
dan Pemanfaatan Sampah di perkotaan, Penerbit https://www.artikelsiana.com/2019/02/Pengertian-
Plantaxia,Yogyakarta. peran-fungsi-jenis-peran-ciri-syarat-para-
Ahli.html
Peraturan Perundang-undang an https://www.cekkembali.com/pencemaran-
a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia lingkungan/
Tahun 1945. https://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertia
b. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 n-jenis-dan-dampak-sampah.html
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 https://www.missioni-africane.org/pengertian-
Tahun 1992 tentang Perbankan. sampah-rumah-tangga-dan-jenisnya.php
c. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 https://www.psychologymania.com/2012/09/dam
tentang Pengelolaan Sampah. pak-sampah-bagi-manusia-dan.html
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 https://www.slideshare.net/normazingiber/1-
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan pengertian-dan-karakteristik-sampah
Lingkungan Hidup
e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle Melalui
Bank Sampah.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33
Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan
Sampah.
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga.
h. Peraturan Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga

You might also like