School effectiveness research identifies 11 factors that characterize effective schools:
1) Professional leadership and a participatory approach.
2) Shared vision and goals that unite staff.
3) An orderly learning environment with adequate facilities.
4) Concentration on teaching and learning with emphasis on academic achievement.
5) Purposeful teaching with clear goals and structured lessons.
School effectiveness research identifies 11 factors that characterize effective schools:
1) Professional leadership and a participatory approach.
2) Shared vision and goals that unite staff.
3) An orderly learning environment with adequate facilities.
4) Concentration on teaching and learning with emphasis on academic achievement.
5) Purposeful teaching with clear goals and structured lessons.
School effectiveness research identifies 11 factors that characterize effective schools:
1) Professional leadership and a participatory approach.
2) Shared vision and goals that unite staff.
3) An orderly learning environment with adequate facilities.
4) Concentration on teaching and learning with emphasis on academic achievement.
5) Purposeful teaching with clear goals and structured lessons.
(kalian jawab pertanyaan ini dengan referensi2) apa saja
factor yang mempengaruhi efektifitas sekolah) dibawah ini sudah saya list 11. Silakan kalian cari referensi untuk masing2 indikator itu. Bahkan kalian boleh menambah jika ada indicator lain yang kalian temukan dari referensi yang kalian baca
School effectiveness itu mengidentifikasi seberapa besar pengaruh sekolah bagi mutu siswa dan factor apa saja yang berpengaruh. pengertian school effectiveness adalah
School effectiveness research points to the importance of the school by identifying
independent school effects on the learning attainments of pupils. A summary of SER insights on the characteristics of schools that are associated with improvements in pupils’ learning attainments is found in an influential review of SER research by Sammons and her colleagues (1995). Their review was based on research predominantly conducted in developed country contexts. They concluded that the following 11 factors characterised effective schools: 1. professional leadership (firm and purposeful, a participative approach, the leading professional); 2. shared vision and goals (unity of purpose, consistency of practice, collegiality and collaboration); 3. learning environment (an orderly atmosphere, an attractive working environment); 4. concentration on teaching and learning (maximisation of learning time, academic emphasis, focus on achievement); 5. purposeful teaching (efficient organisation, clarity of purpose, structured lessons, adaptive practice); 6. high expectations (high expectations all round, communicating expectations, providing intellectual challenge); 7. positive reinforcement (clear and fair discipline, feedback); 8. monitoring progress (monitoring pupil performance, evaluating school performance); 9. pupil rights and responsibilities (raising pupil self-esteem, positions of responsibility, control of work); 10. home-school partnership (parental involvement); 11. learning organisation (school-based staff development). Apa yang membuat sekolah efektif? (kalian jawab pertanyaan ini dengan referensi2) apa saja factor yang mempengaruhi efektifitas sekolah) dibawah ini sudah saya list 11. Silakan kalian cari referensi untuk masing2 indikator itu. Bahkan kalian boleh menambah jika ada indicator lain yang kalian temukan dari referensi yang kalian baca
School effectiveness itu mengidentifikasi seberapa besar pengaruh sekolah bagi mutu siswa dan factor apa saja yang berpengaruh.
Penelitian efektivitas sekolah menunjukkan pentingnya sekolah dengan mengidentifikasi
efek sekolah independen pada pencapaian pembelajaran siswa. Ringkasan wawasan SER tentang karakteristik sekolah yang terkait dengan peningkatan pencapaian pembelajaran siswa ditemukan dalam tinjauan yang berpengaruh terhadap penelitian SER oleh Sammons dan rekan-rekannya (1995). Tinjauan mereka didasarkan pada penelitian yang sebagian besar dilakukan dalam konteks negara maju. Mereka menyimpulkan bahwa 11 faktor berikut mencirikan sekolah yang efektif: 1. kepemimpinan profesional (tegas dan terarah, pendekatan partisipatif, profesional terkemuka); Mintzerberg (Basari & Tatang, 2015:19) kepemimpinan memiliki peran sebagai peran antar pribadi, peran informasional, peran juru bicara, dan peran pengambilan keputusan. Karakteristik gaya kepemimpinan yang beranekaragam dapat mempengaruhi sikap bawahan. Menurut Hasanaah, (2012) menjelaskan bahwa profesionalisme kepemimpinan merupakan atribut dan kompetensi seseorang yang didapat dari suatu proses pendidikan yang secara sengaja dirancang khusus (bukan hanya pelatihan), dan seorang profesionalisme guru itu seorang profesional membantu memecahkan masalah yang dihadapi orang lain yang memerlukan layanannya. Berdasarkan referensi diatas, kepemimpinan selain membantu tercapainya tujuan dari organisasi dan kelompok juga sangat membantu pengelolaan dari sebuah organisasi atau kelompok, hal ini dapat kita lihat dalam bidangbidang di masyarakat seperti pendidikan, ekonomi, politik dan sebagainya. Terlebih dalam hal pendidikan kepemimpinan masuk dalam unsur yang tak bisa dipisahkan dari peyelenggaraan pendidikan karena memliki peran sangat penting bagi sekolah 2. visi dan tujuan bersama (kesatuan tujuan, konsistensi praktik, kolegialitas dan kolaborasi); berdasarkan Gurley dkk 2014:3, visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai yang diharapkan dapat tergambar pada praktik harian peserta didik ternyata hanya sebatas untuk diingat saja. Seharusnya visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai yang dibangun melalui praktik yang baik menjadi kunci peningkatan mutu sekolah. Berdasar pendapat peneliti di atas, bahwa visi dan misi merupakan pedoman yang mendasari seluruh program atau bagian di sekolah/lembaga/ organisasi. Esensi visi dan misi diharapkan juga dapat tergambar pada aktivitas setiap individu atau kolaborai di sekolah, lembaga,dan organisasi karena perbaikan atau pengembangan yang dilakukan berpusat padanya. 3. lingkungan belajar (suasana tertib, lingkungan kerja yang menarik); Berdasarkan pndapat Dimyati (2010:35), bahwa suasana lingkungan belajar meliputi kondisi gedung sekolah, ruang kelas, yang mempunyai pengaruh pada kegiatan belajar, hubungan guru dengan siswa harus terjalin baik, fasilitas siswa yang tercukupi, sarana dan prasarana yang memadai agar dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Menurut Saroni (2006:81), penciptaan kondisi lingkungan pembelajaran yang efektif adalah salah satu aspek penting keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Selain itu adanya keterbatasan peralatan penunjang pembelajaran di sekolah seperti jumlah siswa tidak sebanding dengan jumlah peralatan yang menyebabkan pembelajaran kurang optimal. Hal ini berarti bahwa Lingkungan belajar merupakan salah satu sumber belajar yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan dalam proses pembelajaran yang efektif disekolah. Sebuah kondisi pembelajaran yang efektif adalah kondisi yang benar-benar kondusif dan mendukung kelancaran serta kelangsungan proses belajar mengajar. 4. konsentrasi belajar mengajar (maksimalisasi waktu belajar, penekanan akademik, fokus pada prestasi);
5. pengajaran yang bertujuan (organisasi yang efisien, kejelasan tujuan, pelajaran
terstruktur, praktik adaptif); 6. harapan tinggi (harapan tinggi sepanjang waktu, mengkomunikasikan harapan, memberikan tantangan intelektual); 7. penguatan positif (disiplin yang jelas dan adil, umpan balik); 8. memantau kemajuan (memantau kinerja siswa, mengevaluasi kinerja sekolah); 9. hak dan tanggung jawab murid (meningkatkan harga diri murid, posisi tanggung jawab, kontrol pekerjaan); 10. kemitraan home-school (keterlibatan orang tua); 11. organisasi pembelajaran (pengembangan staf berbasis sekolah).
Effect of Classroom Management Skills As A Parameter of Personality Development Module On Teacher Effectiveness of Teacher Trainees in Relation To Internal Locus of Control