You are on page 1of 5

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MKWU4221/3 SKS/ MODUL 1-9 EDISI 2


PENULIS :
1. Dr. Ali Nurdin, M.Ag.
2. Drs. Syaeful Mikdar, M.Pd.
3. Drs. Wawan Suharmawan, M.Pd.

SOAL DISKUSI SESI 1


Bacalah pernyataan di bawan ini lalu diskusikan dengan teman saudara

1. Keimanan merupakan derivasi dari kata “Iman”. Untuk memahami pengertian


Iman secara utuh dan mendalam, kita perlu merujuk pada Al-Qur’an dan
hadits sebagai sumber primer ajaran Islam. Penelaahan ini dapat dilakukan
dengan cara mengumpulkan ayat ayat yang mengandung kata “iman” atau
kata lain yang terbentuk dari kata “Iman”,
seperti; “Aamana”, “Yu’minu” atau “Mukmin”. Ayat-ayat yang berbicara
tentang pengertian iman dalam Al-Qur’an antara lain: Q.S. Al-Baqarah (2):
165, QS. Al-A’raf(7): 179. Terdapat juga ayat yang berbicara tentang nilai
yang dapat mempengaruhi keimanan seseorang, baik positif maupun negatif,
antara lain; QS. An-Nisa(4): 51, QS. Al-Ankabut(29): 51, QS. Al-Baqarah(2):
4, dan QS. Al-Baqarah(2): 285.

Coba saudara urai dan jelaskan; a). Pengertian Iman, dan b). Apakah Nilai
positif negatif pada keimanan yang dimaksud pada ayat-ayat diatas.

2. Pengertian iman tidak hanya dibatasi pada qalbu (keyakinan hati), akan tetapi


juga meliputi ikrar dengan ucapan, dan perilaku. Qalbu (hati) merupakan entitas
metafisika yang eksistensinya hanya Allah yang dapat mengetahui. Namun
demikian, keimanan yang baik akan memancarkan perilaku yang menjadi ciri
keimana seorang mukmin, sehingga dapat diidentifikasi secara dhahir, antara
lain; Tawakal, Mawas diri dan bersikap ilmiah, Optimis dalam menghadapi masa
depan, Konsisten dan menepati janji, dan Tidak sombong.

Jelaskan secara detail, ciri-ciri keimanan tersebut diatas, dilengkapi dengan


ayat-ayat al-Qur’an yang sesuai.

3.  Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa


Latin yang berarti "manusia yang tahu"), dan mencari tahu. Pencarian manusia
dalam menemukan kebenaran kemudian melahirkan istilah philosophia
(memahami sesuatu yang tidak diketahui dari hal yang sudah diketahui). Maka
manusia berfilsafat untuk mencari kebenaran, walaupun kadang kebenaran
yang ditemukan oleh manusia memiliki relatifitas (perbedaan atau bahkan
pertentangan cara pandang) kebenaran, hal ini terjadi karena adanya pengaruh
situasi, kondisi yang berbeda dan terus berubah. Demikian juga dengan sejarah
filsafat pencarian manusia dalam memandang kebenaran hakikat ketuhanan.

 Coba saudara jelaskan pemikiran manusia tentang ketuhanan yang antara


lain; a). Animisme/Dinamisme, Politeisme dan Henoteisme, dan b).
Monoteisme, yang terbagi pada; Deisme, Panteisme dan Eklektisme.

JAWABAN DISKUSI SESI 1

Assalamualaikum Wr.Wb

Yth. Tutor

Jawaban diskusi

1. Kata iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk/kata dasar (masdar) dari
kata kerja (fi’il) yang mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk,
tentram dan tenang.
Penertian iman adalah sikap ( atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan
kecendrungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah.
Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela
mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan
yang di tuntut oleh Allah kepadanya.
Berdasarkan tafsiran tersebut diketahui, bahwa rukun (struktur) iman ada 3
aspek yaitu:
1. Kalbu
2. Lisan, dan
3. Perbuatan
Tepatlah jika iman di definisikan dengan pendirian yang mewujudkan dalam
bentuk bahasa dan perilaku. Maka istilah iman identik dengan kepribadian
manusia seutuhnya. Atau pendirian yang konsisten. Orang yang beriman
berarti memiliki kecerdasan kemauan dan keterampilan.
2. A.Tawakal
Tawakkal, yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang
diperintahkan oleh Allah.

ِ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن طَيِّبَا‬


َ‫ت َما َرزَ ْقنَا ُك ْم َوا ْش ُكرُوا هَّلِل ِ ِإ ْن ُك ْنتُ ْم ِإيَّاهُ تَ ْعبُ ُدون‬
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah. (Al-Baqarah: 172)

B. Mawas Diri dan Bersikap Ilmiah

Pengertian mawas diri disini dimaksudkan agar seseorang tidak terpengaruh


oleh berbagai kasus dari manapun datangnya, baik dari kalangan jin dan
manusia, bahkan mungkin datang dari diri sendiri.

ِ َّ‫)ِإلَ ِه الن‬٢( ‫اس‬


)٣( ‫اس‬ ِ َّ‫ك الن‬ ِ َّ‫قُلْ َأعُو ُذ بِ َربِّ الن‬
ِ ِ‫) َمل‬١( ‫اس‬

Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara) manusia(1),


Yang Menguasai manusia(2), Tuhan bagi manusia(3)

C. Optimis dalam Menghadapi Masa Depan

ِ ‫) ِإ َّن َم َع ْال ُعس‬5(‫ْر يُ ْسرًا‬


)6(‫ْر يُ ْسرًا‬ ِ ‫فَِإ َّن َم َع ْال ُعس‬

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya


sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6).

‫ح هَّللا ِ ِإاَّل ْالقَ@@وْ ُم‬


ِ ْ‫ح هَّللا ِ ۖ ِإنَّهُ اَل يَ ْي@َأسُ ِم ْن َرو‬
ِ ْ‫ف َوَأ ِخي @ ِه َواَل تَ ْيَأ ُس @وا ِم ْن َرو‬
@َ @ ‫ُوس‬ ُ ‫ي ْاذهَبُ@@وا فَتَ َحس‬
ُ ‫َّس @وا@ ِم ْن ي‬ َّ ِ‫يَ@@ا بَن‬
َ‫ال َكافِرُون‬ْ

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (Yusuf: 87)

D.Konsisten dan Menepati Janji

ۗ ‫الص@ ْي ِد َوَأ ْنتُ ْم ُح@ ُر ٌم‬ ْ َّ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َأوْ فُوا@ بِ ْال ُعقُو ِد ۚ ُأ ِحل‬
َ @‫ت لَ ُك ْم بَ ِهي َمةُ اَأْل ْن َع ِام ِإاَّل َم@ا يُ ْتلَ ٰى َعلَ ْي ُك ْم َغ ْي‬
َّ ‫@ر ُم ِحلِّي‬
‫ِإ َّن هَّللا َ يَحْ ُك ُم َما ي ُِري ُد‬

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu


binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu)
dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-
Nya. (Al-Ma'idah: 1)
E.Tidak Sombong

ٍ ‫َال فَ ُخ‬
‫ور‬ ِ ْ‫ش فِي اَأْلر‬
ٍ ‫ض َم َرحًا ۖ ِإ َّن هَّللا َ اَل ي ُِحبُّ ُك َّل ُم ْخت‬ ِ َّ‫ك لِلن‬
ِ ‫اس َواَل تَ ْم‬ َ ُ‫َواَل ت‬
َ ‫صعِّرْ خَ َّد‬

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)


dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
(Luqman: 18)

A.
1. Animisme adalah bentuk kepercayaan masyarakat primitif,
berkeyakinan bahwa suatu benda mempunyai roh (sebangsa
mahluk gaib) didalamnya.
2. Dinamisme adalah masyarakat primitif, memandang bahwa kehidupan
ditentukan oleh keyakinan kekuatan pada suatu benda yang dipandang
mempunyai kekuatan.
3. Politeisme adalah masyarakat primitif, mempunyai kepercayaan
terhadap para dewa atau dewi.
4. Henoteisme adalah dasar pemikiran paham ini bahwa setiap kesatuan
tidak mungkin di atur oleh lebih satu pengatur. (satu bangsa=satu
Tuhan).

B. MONOTEISME adalah keyakinan bagi masyarakat modern setelah hubungan


satu bangsa dengan bangsa lain terjalin maka sekian paham yang hanya ada
satu Tuhan di dunia ini. Menurut paham monoteis terbagi menjadi 3 yaitu:

1. Deisme paham ini beranggapan bahwa Tuhan yang maha esa


mempunyai sifat yang serba maha. Karna kemahaanya, Tuhan
menciptakan alam dengan komposisi yang serba maha pula, sebab itulah
alam akan mampu bertahan hidup dan berkembang dengan sendirinya.
Menurut paham ini manusia berhak dan dapat menentukan segalanya,
paham ini kemudian berubah menjadi paham free will. Dalam teologi
islam dikenal sebagai aliran Qadariah.
2. Panteisme paham ini berpendapat bahwa sebagai pencipta alam, Tuhan
ada bersama alam (immanent). Dimana ada alam disitu ada Tuhan. Alam
sebagai ciptaan Tuhan merupakan bagian dari-NYA. Tuhan ada dimana
mana. Bahkan setiap bagian dari alam, itulah juga Tuhan. Didalam
filsafat aliran ini
berkembang menjadi paham Predestination. Dalam teologi islam paham
ini termasuk aliran Jabariah.
3. Eklektisme paham ini dikenal dengan (eclectic=gabungan). Adalah
manusia yang mempunyai peranan sebagai perencana sedangkan Tuhan
berperan sebagai penentu. Tuhan bukan alam, jauh diluar alam, namun
Dia dekat dengan alam. Paham yang ketiga ini bermanfaat untuk orang
yang mengalami kegagalan. Namun dalam kondisi berhasil, biasanya
lupa dengan Tuhan. Sebab itulah agama hanya diminati oleh orang-
orang yang frustasi, usia senja, dan lain lain.

Sumber : Modul MKWU4101.154, Materi Sesi 1


Demikian jawaban diskusi saya,Terima Kasih.
Wassalamualikum, Wr.Wb

You might also like