You are on page 1of 5

KEJAYAAN EROPA: MOTIVASI DAN NAFSU

Munculnya motivasi, nafsu dan kejayaan Eropa terjadi karena beberapa hal, salah satunya
jatuhnya Konstantipoel ke tangan bangsa Turki Ottoman pada tahun 1453. Hal ini menjadi
pertanyaan, apa motivasi, nafsu, serta keinginan dari Eropa? Berikut pembahasannya: Dalam
buku Ahmad Fakhri Hutauruk dalam Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme
(2015) karya Ahmad Fakhri Hutauruk, motivasi dari bangsa barat untuk datang ke Hindia Timur
atau Indonesia adalah karena adanya keinginan untuk survive, memenuhi kepuasan dan
kejayaannya di dunia. Baca juga: Alasan Kedatangan Eropa ke Indonesia

Dunia baru bagi Eropa

Motivasi, nafsu, dan kejayaan Eropa ditujukan pada dunia baru yang akan mereka masuki. Yang
menjadi pertanyaan adalah apa dunia baru itu? Dunia baru yang ingin mereka inginkan adalah
daerah baru yang berada di luar wilayah Eropa yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah
dan dianggap sebagai bahan-bahan yang sangat digemari oleh bangsa Eropa. Alasan mengapa
rempah-rempah sangat digemari oleh bangsa Eropa adalah karena bahan-bahan ini menjadi
komoditas yang paling penting bagi beberapa bangsa, terlebih Bangsa Eropa. Baca juga: Latar
Belakang Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa sampai ke Indonesia

Penguasa Laut Tengah

Keinginan Eropa untuk memperluas kejayaannya tidak datang secara kebetulan. Salah satu
penyebabnya karena perubahan secara struktural di kawasan Laut Tengah yang dikuasai oleh
bangsa Turki Ottoman, sehingga bangsa-bangsa barat menepi atau mundur dari kawasan ini.
Kawasan Laut Tengah yang dimaksud adalah Konstantinopel yang dianggap pelabuhan transit
antar Asia dan Eropa yang jatuh ke tangan Turki. Sehingga bangsa Barat harus mencari daerah
baru untuk berdagang dan mencari rempah-rempah. Inilah yang menjadi salah satu alasan
munculnya motivasi, nafsu dan keinginan ditegakannya kejayaan Eropa.
Sejarah Awal Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia & Jalur Rutenya

Sejarah awal kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia dengan tujuan mencari rempah-
rempah dan rute perjalanan para pelaut Inggris ke nusantara. tirto.id - Kedatangan Bangsa
Inggris ke Indonesia, sebagaimana bangsa-bangsa Eropa lainnya, didorong kondisi semakin
sulitnya mendapatkan rempah-rempah. Padahal, rempah-rempah merupakan salah satu
kebutuhan vital di Eropa, terutama sebagai bahan pengawet makanan saat musim dingin
tiba. Setelah jatuhnya Konstatinopel (Istanbul) ke tangan Kesultanan Turki Usmani pada era
Sultan Mehmed II, para pedagang Eropa harus mencari jalan lain demi mendapatkan
rempah-rempah. Konstatinopel merupakan pusat perdagangan yang menyambungkan
pedagang Eropa dengan Asia, termasuk buat urusan pembelian rempah-rempah. Setelah
menguasai kota itu, Turki Usmani melarang para pedagang dari Eropa melewati
Konstatinopel sehingga mereka kesulitan mengakses suplai barang dari Asia. Akibatnya,
harga rempah-rempah di Eropa melambung tinggi.
Dalam masa kesulitan tersebut, seorang pelaut berkembangsaan Italia bernama Christoper
Columbus mengajukan proposal ekspedisi, untuk mencari jalan menuju Asia melewati arah
barat, kepada Kerajaan Portugis. Akan tetapi, proposal itu ditolak. Kemudian, Columbus
mengajukan proposal serupa ke Spanyol dan menghasilkan pendanaan. Hal tersebut dapat
terjadi karena Spanyol mengalami kemenangan dalam pertempuran melawan Bangsa Moor
di Granada. Pelayaran Columbus lalu dilakukan dengan melewati Samudera Atlantik menuju
Asia. Namun, Columbus justru menginjakkan kakinya di Haiti (Amerika) pada 1492.
Rombongan ekspedisi Columbus tersebut akhirnya kembali ke Spanyol pada 1493, dengan
membawa emas, rempah, dan budak. Perjalanan Columbus menjadi salah satu pencapaian
yang mendorong banyak orang-orang Eropa lainnya berlayar menjelajahi samudera ke
negeri-negeri jauh. Tujuan utama mereka adalah mencari "dunia timur.
Maka itu, Raja Manuel I dari Portugis memerintahkan Vasco da Gama melakukan pelayaran
untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Mengutip buku Good Hope: The
Voyage of Vasco da Gama oleh Elaine Sanceau (1967), pelayaran Vasco da Gama dimulai
dari Lisabon menuju Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Kemudian, dia dan rombongannya
melanjutkan perjalanan ke timur. Pada 1498, Vasco da gama berhasil mendarat di Kalikut
dan Goa (pantai barat India). Di sana, ia pun membangun sebuah sektor perdagangan serta
benteng pertahanan. Keberhasilan da Gama mencapai India berdampak kepada lancarnya
suplai barang dari Asia ke Portugis. Lisabon lantas semakin berkembang sebagai pusat
perdagangan. Inggris merupakan salah satu Bangsa Eropa yang mengandalkan suplai
barang yang mampir di Lisabon. Rempah-rempah yang diperoleh Inggris dari Lisabon
kemudian diperdagangkan kembali di Eropa Barat dan Eropa Utara. Namun, situasi itu tidak
berlangsung lama. Inggris kesulitan mendapatkan rempah-rempah dari Lisabon lantaran
bersitegang dengan Portugis terkait Perang 80 Tahun. Perang pada 1566-1648 itu adalah
episode pemberontakan Belanda terhadap penjajahan Spanyol. Penjelajahan Bangsa
Inggris ke Indonesia: Rute & Tempat Tujuan Para pedagang Inggris kemudian mencari jalan
keluar dengan mencari daerah utama penghasil rempah-rempah di dunia timur. Dikutip dari
buku Sejarah Indonesia oleh Ardiman dan Amurwani Dwi Lestariningsih (2014:21), dalam
pelayaran ke dunia Timur untuk mencari rempah-rempah, pelaut Inggris pertama kali sampai
ke India pada tahun 1498 dengan mengikuti rombongan Portugis yang dipimpin oleh Vasco
da Gama. Inggris kemudian berupaya memperkuat kedudukannya di India dengan
membentuk kongsi dagang bernama East India Company (EIC) pada tahun 1600.
Kemudian, merujuk buku Sejarah Indonesia oleh Kemendikbud (2020:13), pada tahun 1602,
Pemerintah Inggris mengirim utusannya ke Banten guna menjalin hubungan bilateral.
Rombongan Inggris yang sampai ke Banten di tahun 1602 dipimpin oleh Sir James
Lancaster. Sultan Banten kemudian memberi izin kepada Inggris untuk mendirikan sebuah
kantor dagang di daerah Banten. Selain itu, Inggris juga berhasil mendirikan beberapa
kantor dagang di daerah lainnya seperti Ambon, Makasar, Jepara, dan Jayakarta pada
tahun 1604. Merujuk catatan Mhd. Nur dalam Bandar Sibolga di Pantai Barat Sumatera
pada Abad ke-19 Sampai Pertengahan Abad ke-20 (2015:168-169), penjelajahan Bangsa
Inggris ke nusantara (Hindia Timur) yang paling awal dilakukan salah satunya oleh
rombongan yang berada di bawah komando Francis Drake. Pada Juli 1579, rombongan
Drake berlayar menuju ke barat. Setelah 68 hari perjalanan mereka berhasil melintasi
Samudera Pasifik dan menemukan sejumlah gugus pulau kecil. Dari sana, menukil
keterangan di laman Britannica, Drake melanjutkan perjalanan ke Filipina. Drake akhirnya
dapat menemukan Maluku, mendapatkan izin dari sultan setempat, dan berhasil membawa
pulang rempah-rempah. Dia kembali berlayar menuju Inggris lewat Tanjung Harapan (Afrika
Selatan). Keberhasilan Drake menemukan Maluku dan membeli rempah-rempah dari sana
membuat Inggris mulai menaruh perhatian terhadap perdagangan di Asia Tenggara dan
Asia Timur. Kembali mengutip catatan Mhd. Nur, pelaut Inggris yang lain, Ralph Fitch
mengambil jalur ke timur untuk menuju ke nusantara. Fitch menjadi orang Inggris yang
pertama yang sampai di Ormuz (teluk Persia) pada tahun 1583. Ia kemudian melanjutkan
pelayaran menuju Hugli di delta Sungai Gangga, India. Selanjutnya, Fitch berlayar ke Birma
dan berhasil sampai ke bandar Malaka pada tahun 1588. Selama tiga tahun, Fitch
mencermati situasi perdagangan dan pelayaran di Nusantara. Pada tahun 1591, Ralph Fitch
kembali berlayar ke Inggris dengan membawa banyak informasi yang menginspirasi para
pedagang di negerinya. Kemunduran armada Spanyol pada abad 16 memberi peluang
besar pelayaran Bangsa Inggris ke Asia Tenggara. Maka itu, Inggris mengirim ekspedisi di
bawah pimpinan Thomas Cavendish. Dalam perjalanannya, Cavendish berhasil mendarat di
Maluku. Saat kembali ke barat, Cavendish mampir ke Pulau Jawa. Selain itu, masih merujuk
penjelasan Mhd. Nur, pelayaran rombongan Sir James Lancaster berhasil menjangkau
Pulau Sumatera bagian utara Aceh dan Pulau Penang pada tahun 1591. Lancaster
mendatangi Aceh pada tahun 1602 untuk membeli lada dan rempah lainnya. Pada tahun
yang sama, ia juga berhasil sampai ke Banten.
MAKALAH
SEJARAH INDONESIA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK IV


1. AZRA AULIA AGUSTIN
2. ANGGI WIDYANINGSIH
3. NAZWA ANASTASYA
4. FARIDA PUTRI
5. ANITA CAROLINA

SMAN 1 SUKATANI

You might also like