You are on page 1of 2

A.

Materi Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

Sebagai pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid.
Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan
dan kelemahan diri.

Penting sekali bagi seorang pendidik untuk terus mengembangkan kemampuan diri, baik secara
keilmuan, pendalaman materi, serta inovasi pembelajaran. Sehingga kita bisa berperan secara
maksimal dalam mendidik siswa.

B. Materi Apa Peran Saya Sebagai Guru

Apa Peran Saya Sebagai Guru

Tidak dipungkiri bahwa peran guru amatlah penting bagi perkembangan murid.

Manusia memiliki dua kebutuhan dasar yaitu kebutuhan lahir dan batin. pendidikan seyogyanya
dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Bagaimana peran pendidik dalam memenuhi kebutuhan lahir
dan batin peserta didik untuk mencapai selamat dan bahagia? Apakah cara mendidik dan mengajar
kita sudah memenuhi kebutuhan murid tersebut?

Sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk mendampingi tumbuh kembang murid, tentu harus
memperhatikan beberapa hal terkait latar belakang muridnya. Dalam melakukan pembelajaran di
kelas, perlu diperhatikan 3 hal terkait perbedaan latar belakang muridnya, yaitu: Kodrat keadaan,
kodrat alam dan kodrat zaman.

Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang berpihak kepada
murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang pembelajaran
yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa. Seorang pendidik harus
memahami asas Trikon dan praktiknya dalam pembelajaran.

C. Materi Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya

Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya

Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak Gurunya. Tentu sebagai guru, kita ingin memberikan
pengaruh-pengaruh yang baik di masa depan murid.

Setiap peserta didik memiliki kecerdasan berpikir masing-masing. Kecerdasan berpikir peserta didik
harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak hanya dibentuk di sekolah,
tetapi dalam keluarga dan lingkungannya. Sebagai pendidik harus memahami bagaimana watak atau
budi pekerti diasah dan dilatihkan ke murid.

Teori konvergen ini berpendapat bahwa hal yang dominan dalam pendidikan anak adalah faktor
bawaan atau hereditas. Dalam hal ini setiap anak membawa potensi yang diperoleh secara genetis
dari pendahulunya termasuk ayah dan ibunya. Fungsi pendidikan adalah mengembangkan potensi
bawaan anak yang positif dan menyamarkan potensi bawaan anak yang negatif.

Dalam materi Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia ini ada 3 poin penting yang kita pelajari
yaitu selamat dan bahagia, Sistem Among dan Merdeka Belajar Abad 21.
Pendidikan seharusnya dapat mengantarkan peserta didik untuk keselamatan dan kebahagiaan
hidupnya. Pendidik tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk
menemukan pemahaman bermakna yang relevan dengan kehidupannya.

Sistem Among yang diciptakan Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya
Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani.

Ing Ngarsa Sung Tuladha, berarti sebagai pendidik harus bisa menjadi teladan yang baik terkait sikap
dan budi pekertinya sehari-hari terhadap peserta didik.

Ing Madya mangun Karsa, berarti sebagai pendidik harus bisa membangun semangat kepada peserta
didik untuk giat belajar dan berbuat kebaikan.

Tut Wuri Handayani, berarti sebagai pendidik harus bisa memberikan dorongan kepada peserta didik
untuk belajar hal-hal yang bermanfaat.

You might also like