You are on page 1of 10

Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

PERBANDINGAN KALOR HASIL REAKSI ANTARA AIR PANAS


DENGAN AIR DINGIN, ASAM KUAT DENGAN BASA KUAT DAN

ASAM LEMAH DENGAN BASA KUAT

Muhammad Basir Nasution1, Murni Arifah2, Rayhana Nur Tsabitah3

Program Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang merupakan bagian


dari termodinamika yang mempelajari perubahan-perubahan panas yang
mengikuti reaksi-reaksi kimia.Reaksi dalam termokimia ter bagi menjadi
reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan sedangkan reaksi endoterm
adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke sistem.

Jika kita melakukan reaksi kimia, ada dua kemungkinan,


menghasilkan panas atau sebaliknya, membutuhkan panas. Hal ini
bergantung pada system dan lingkungannya. Ada system tertutup dan ada
system terbuka. Sistem dan lingkungan ini saling berinteraksi satu sama
lainnya.

Kata Kunci : Eksoterm, endoterm, system, lingkungan, panas, dan kalor.

ABSTRACT

Thermochemical is a branch of chemistry that is part of the


thermodynamic study of heat changes that follow kimia.Reaksi reactions in
thermochemical ter to be an exothermic reaction and the reaction is
exothermic reaction endoterm.Reaksi that releases heat from the
Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

environment to the system while the reaction is endothermic reaction that


absorbs heat from the environment to the system.

If we perform a chemical reaction, there are two possibilities,


generate heat or vice versa, requires heat. It depends on the system and its
environment. There is a closed system and there is an open system. System
and the environment interact with each other.

Keyword: exothermic, endothermic, system, environment, heat, and heat.

I. INTRODUCTION meter bom, yaitu pada volume konstan


dan ∆h adalah panas reaksi yang diukur
Termodinamika, termasuk
pada tekanan konstan, dalam gelas piala
termokimia, merupakan salah satu segi
atau labu yang disolasi, botol termos, labu
penting, yang menghubungkan energi
dewar dan lainnya. Karena proses panas
kalor dengan bentuk energi lain yang
diperinci dengan baik, maka panas yang
dikenal sebagai kerja. Bagaiman alam
akan dilepaskan atau diabsorsi hanyalah
semesta yang dipilih untuk penelitian
fungsi-fungsi keadaan, yaitu Qp=∆H atau
termodinamika disebut sistem dan bagian
Qv=∆E adalah fungsi keadaan. (Dogra,
dari alam semesta yang berinteraksi
2009: 328)
dengan sistem disebut keadaan sekeliling
atau lingkungan. Perpindahan energi dapat Kalorimeter (calorimetry)
berupa kalor (q) atau dalam beberapa pengukuran perubahan kalor akan
bentuk lainnya yang secara keseluruhan bergantung pada pemahaman tentang
disebut dengan kerja (w). Perpindahan kalor jenis dan kapasitas kalor. Jadi, kalor
energi yang berupa kalor atau kerja akan jenis (specific heat) (s) suatu zat adalah
memengaruhi jumlah keseluruhan energi jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
di dalam sistem, yang disebut energi menaikkan suhu satu gram zat sebesar
dalam (E). ( Petrucci, 1985: 172) satu derajat celcius. Kapasitas kalor (heat
capacity) (c) suatu zat adalah jumlah kalor
Panas reaksi diukur dengan
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
bantuan kalorimeter. Harga ∆E diperoleh
sejumlah zat sebesar satu derajat celcius.
apabila reaksi dilakukan dalam kalori
Kalor jenis merupakan sifat intensif,
Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

sedangkan kapasitas kalor merupakan sifat 3. Larutan natrium hidroksida


ekstensif. (chang, 2006: 172) (NaOH) 30 ml
4. Larutan asam asetat
(CH3COOH) 30 mL
II. MATERIAL AND METODE 5. Natrium hidroksida padat
(NaOH) 30 ml
Penelitian dilaksanakan pada
tanggal 10 April 2014. Penelitian
Experimental Procedures
dilakukan di laboratorium kimia UIN
Pencampuran Air dingin dan
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Air panas
Material and Apparatus Menimbang massa kalorimeter
kosong dengan massa kalorimeter yang
Apparatus :
telah di isi air, pencampuran air dingin
1. Gelas beaker dan air panas di tempatkan dalam
2. Gelas ukur kalorimeter. Sebanyak 15 ml air dingin
3. Kaca arloji yang telah diukur suhunya terlebih dahulu
4. Kaki tiga (28 C) di campurkan dengan air yang
5. Kalorimeter telah dipanaskan hingga mencapai suhu
6. Kawat kasa 45 C. Didalam kalorimeter, setiap 15 detik
7. Korek api dilakukan pengamatan perubahan suhu
8. Neraca o’hauss yang terjadi pada saat air dingin + air
9. Pembakar spirtus dingin di aduk didalam kalorimeter.
10. Pengaduk
11. Pipet tetes Pencampuran Larutan NaOH dan
12. Spatula Larutan HCl
13. Stopwatch Larutan NaOH 1 M sebanyak 15
14. Termometer ml dicampurkan dengan Larutan HCl 1
M sebanyak 15 ml kedalam kalorimeter.
Materials :
Sebelum dicampurkan, pastikan suhu
1. Air kedua larutan sama. Aduk secara
30 ml perlahan, kemudian lakukan
2. Larutan asam klorida ( HCl ) 30 ml pengamatan pada perubahan suhu yang
Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

terjadi didalam kalorimeter setiap 15 lakukan pengamatan terhadap perubahan


detik, suhu yang terjadi didalam kalorimeter.

Pencampuran Larutan CH3COOH dan Pencampuran Larutan HCl dengan


Larutan HCl NaOH padat
Larutan CH3COOH 1 M sebanyak NaOH padat sebanyak 1 gram
15 ml dicampurkan dengan Larutan HCl dicampurkan kedalam larutan HCl 1 M
1 M sebanyak 15 ml kedalam sebanyak 15 ml kedalam kalorimeter.
kalorimeter. Pastikan suhu kedua larutan Aduk secara perlahan, dan lakukan
sama. Aduk secara perlahan, dan pengamatan terhadap perubahan suhu
yang terjadi pada kalorimeter.

III. RESULT AND DISCUSSION

Tabel

No. Detik ke- Suhu air Suhu Suhu Suhu


panas+air NaOH+H CH3COOH+Na HCl+NaOH
dingin CL OH padat
1. 15 38 29 29 33
2. 30 37 29 29 34
3. 45 37 30 29 35
4. 60 36 30 29 35
5. 75 36 30 29 36
6. 90 36 30 29 37
7. 105 36 31 29 39
8. 120 36 31 29 42
9. 135 36 31 30 43
10. 150 35 31 30 44
11. 165 35 31 30 45
Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

12. 180 35 31 30 47

 Air dingin + air panas, terjadi penurunan suhu setiap 15 detiknya.


 Larutan basa kuat + larutan asam kuat, terjadi kenaikan suhu setiap 15 detiknya
(kadang tetap).
 Larutan asam lemah + larutan basa kuat, terjadi kenaikan suhu setiap 15 detiknya
(kadang tetap).
 Larutan asam kuat + padatan basa kuat, terjadi kenaikan suhu secara drastis.

Equation reaction lemah ( asam asetat ), menghasilkan


garam natrium asetat dan molekul air .
 Percobaan 1
 Percobaan 4
H2O(l) + H2O(l) → 2H2O(l)
NaOH(s)+ HCl(aq)→ NaCl(aq)+ H2O(l)

Air dingin ( suhu 28) ditambahkan


Padatan basa kuat ( natrium klorida )
dengan air yang dipanaskan sampai
ditambahkan dengan larutan asam
suhu 45, menghasilkan 2 molekul air.
kuat ( asam klorida ), menghasilkan
 Percobaan 2
garam natrium klorida dan molekul
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq)+ H2O(l)
air.

Larutan basa kuat ( natrium hidroksida Calculation


) ditambahkan dengan larutan asam
Percobaan 1
kuat ( asam klorida ), menghasilkan
garam natrium klorida dan molekul Penentuan tetapan kalorimeter (kapasitas
air. kalor kalorimeter)
 Percobaan 3
Diketahui :
NaOH(aq)+ CH3COOH(aq)→
CH3COONa(aq)+ H2O(l) T0 Air dingin : 28 V Air dingin :
15 ml T0 Air panas : 45
Larutan basa kuat ( natrium klorida ) V Air panas : 15 ml ρ air ∶ 1 gr/mL
ditambahkan dengan larutan asam ∶
Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

Tt Campuran rata-rata : 36,08 dipanaskan dan suhu pada air dingin + air
panas, diproleh suhu masing-masing berturut
Ditanya : Tetapan kalorimeter :....?
28 , 45 dan 309,08 K dengan demikian
T1 = (28 + 273) = 301 K ∆T1 = 309,08 - maka diproleh perhitungan kalor yang
301 = 8,08 K diserap air dingin =509,42 Joule, kalor yang
dilepas air panas = 561,96 Joule, kalor yang
T2 = (45 + 273) = 318 K ∆T2 = 318 –
diterima kalorimeter = 52,92 Joule dan
309,08 = 8,92 K
tetapan kalorimeternya = 6,55 J/K.
Tt Campuran = 36,08 + 273 = 309,08 K

 Kalor yang diserap air dingin


Percobaan 2

Q1 = m.c.∆T Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH


Q1 = 15 x 4,2 x 8,08
Diketahui :
Q1 = 509,42 Joule
 Kalor yang dilepas air panas THCl : 28 + 273 = 301 K
Q2 = m.c.∆T : 1,03 g/mL
Q2 = 15 x 4,2 x 8,92
TNaOH : 28 + 273 = 301 K
Q2 = 561,96 Joule
: 3,96 J/gr.K
 Kalor yang diterima kalorimeter
Q3 = Q 2- Q1 Tt Campuran : 30,3 + 273 = 303,3 K VHCl :
Q3 = 561,96 – 509,04 15 mL, VNaOH : 15 mL
Q3 = 52,92 joule
Massa larutan : Vlarutan x massa jenislarutan

 Tetapan kalorimeter : (15 + 15) x 1,03


Q3 = C.∆T2
: 30 mL x 1,03 gr/mL
C= =
: 30,9 gram
C=
 Kalor yang diserap larutan
C = 6,55 J/K
Ql = mlarutan x clarutan x ∆T
Ql = 30,9 gram x 3,96 J/gram.K x
Dengan terlebih dahulu mengukur
(30,3 – 301) K
suhu awal dari pada air dingin, air yang
Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

Q1 = 281,44 Joule Penentuan kalor penetralan CH3COOH dan NaOH

Diketahui :
 Kalor yang diserap kalorimeter
Qk = K.∆T T C3HCOOH = 28 + 273 = 301 K
Qk = 6,55 x 2,3 = 1,03 g/ml
Qk = 15,065 Joule
TNaOH = 28 + 273 = 301 K
= 3,96 g/ml
 Kalor yang dihasilkan reaksi
Qreaksi = -(Qlarutan + Qkalorimeter) TCampuran = 29,3 + 273 = 302,3 K
Qreaksi = -(281,44 + 15,065) VCH3COOH = 15 mL, VNaOH = 15 mL
Qreaksi = -296,5 Joule
Massa larutan = Vlarutan x larutan

 Entalpi penetralan Massa larutan = 30 mL x 1,03 g/mL

∆H = Massa larutan = 30,9 gram


Mol larutan =
 Kalor yang diserap larutan
Mol larutan = = 0,4 mol Ql = Vlarutan x larutan x ∆T
= 30,9 gram x 3,96 J/gram.K x 1,3
∆H = = -741,26 J/mol
K
= 159,07 Joule
Dengan terlebih dahulu mengukur
suhu larutan HCl, suhu larutan NaOH dan
 Kalor yang diserap kalorimeter
massa larutan, diproleh suhu masing-masing
Qk = K. T
berturut 301 K, 301 K dan 30,9 gram dengan
= 6,55 x 1,3
demikian maka diproleh perhitungan kalor
= 8,515 Joule
yang diserap larutan = 281,44 Joule, kalor
yang diserap kalorimeter = 15,065 Joule,
 Kalor yang dihasilkan reaksi
kalor yang dihasilkan reaksi = -296,5 Joule
Qreaksi = -(Qlarutan – Qkalorimeter)
dan entalpi penetralannya = -741,26 J/mol.
= (159,07 – 8,515)
= 167,58 Joule

Percobaan 3
 Entalpi penetralan
Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

Mollarutan = = 16 mL x 1,03 g/mL

= = 16,48 gram

= 0,309 mol  Kalor yang diserap larutan


∆H = Ql = m.c.∆T

= = 16,48 x 3,96 x 11,16


= 728,31 Joule
= -542,33 J/mol

 Kalor yang diserap kalorimeter


Dengan terlebih dahulu mengukur
Qk = K.∆T
suhu larutan CH3COOH, suhu larutan NaOH
= 6,55 x 11,16
dan massa larutan diproleh masing-masing
= 73,098 Joule
berturut 301 K, 301 K dan 30,9 gram dengan
demikian maka diproleh perhitungan kalor
 Kalor yang dihasilkan reaksi
yang diserap arutan = 159,07 Joule,kalor yang
Qreaksi = -(Qlarutan – Qkalorimeter)
diserap kalorimeter = 8,515 Joule kalor yang
= -(728,31 – 73,098)
dihasilkan reaksi = 167,58 Joule dan entalpi
= -801,4 Joule
penetralannya = -542,33 J/mol.

Percobaan 4  Entalpi penetralan

Mollarutan =
Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH
padat =

Diketahui : = 0,22
mol
THCl = 28 +273 = 301 K = 1,03
∆H =
g/mL
=
TNaOH padat = 28 +273 = 301
= -3695,77 J/mol
= 3,96 g/mL
Dengan terlebih dahulu mengukur
TCampuran = 39,16 + 273 = 312,16 K
suhu suhu larutan HCl, suhu NaOH padat dan
massaCampuran = Vlarutan x larutan massa campurannya, diproleh masing-masing
berturut 301 K, 301 K dan 16,48 gram dengan
Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

demikian maka diproleh perhitungan kalor Pada grafik 2. Dapat diamati bahwa
yang diserap larutan = 728,31 Joule, kalor terjadi perubahan suhu (kenaikkan suhu) yaitu
yang diserap kalorimeter = 73,098 Joule, dari pertama NaOH digabungkan dengan
kalor yang dihasilkan reaksi = -801,4 Joule HCl, suhunya 29 setelah lama kelamaan
dan entalpi penetralannya = -3695,77 J/mol. terjadi keanaikan suhu, hingga suhu akhir
mencapai 31

Grafik 3.
Grafik

Grafik 1. CH3COOH+NaOH
31
Air dingin+Air Panas 30
CH3COOH+
29
40 NaOH
28
Air 1 3 5 7 9 11
35
dingin+Air
30 Panas
1 3 5 7 9 11 Pada grafik 3. Dapat diamati bahwa
terjadi prubahan suhu (kenaikan suhu) yaitu
Pada grafik 1. Dapat diamati bahwa dari pertama CH3COOH digabungkan dengan
terjadi perubahan suhu (penurunan suhu) NaOH, suhunya 29 setelah menuggu lama
yaitu dari waktu pertama digabungkan air kelamaan terjadi kenaikkan suhu, hingga suhu
biasa dengan air panas, suhunya 38 setelah akhir mencapai 31
lama kelamaan terjadi penurunan suhu,
Grafik 4.
hingga suhu akhirnya mencapai 35

HCl+ NaOH Padat


Grafik 2. 50
HCl+
NaOH…
0
NaOH+HCl 1 3 5 7 9 11

35
30 Pada grafik 4. Dapat diamati bahwa tejadi
NaOH+HCl
25
perubahan suhu (kenaikan suhu) yaitu dari
1 3 5 7 9 11
pertama HCl digabungkan dengan NaOH
padat, suhunya 33 setelah lama kelamaan
Jurnal Termokimia,2014 Chemistry Education’13 A

terjadi kenaikan suhu, hingga suhu akhir mencapai 47 .

 Perpindahan kalor terjadi karena


adanya perbedaan suhu.
IV. CONCLUSSION
 Kalor yang berpindah dari benda
Dari percobaan yang dilakukan dapat yang bersuhu tinggi ke benda yang
disimpulkan bahwa: bersuhu rendah.

 Kalorimeter untuk mengatur besarnya


kalor yang dilepaskan atau diserap
dalam suatu reaksi kimia.
 Kapasitas kalorimeter dapat
ditentukan melalui.
 Kalor yang dibebaskan pada reaksi
penetralan HCl + NaOH padat lebih
besar dari kalor yang dibebaskan pada
reaksi penetralan HCl + NaOH
larutan.

V. REFERENCES LIST

Chang, Raymond. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi


ketiga. Jakarta: Erlangga. 2005

Dogra, S. K. Kimia Fisik dan Soal-soal


cetakan 1. Jakarta: UI-Press. 2009

Petrucci, Ralph. Kimia Dasar Prinsip-prinsip


dan Terapan Modern Jilid 1 Edisi
keempat. Jakarta: Erlangga. 1985

You might also like