You are on page 1of 10

Jurnal Spasial Vol 7. No.

1, 2020
ISSN 2442-3662

TINGKAT KERENTANAN TERHADAP BENCANA BANJIR DI KECAMATAN


TONDANO TIMUR KABUPATEN MINAHASA
Hanni Alfio Horhoruw1, Octavianu H. A. Rogi², & Surijadi Supardjo3
1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulangi Manado`
2&3
Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: al.hohoruw@gmail.com

Abstrak
Bencana banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di wilayah-wilayah Indonesia.
Kecamatan Tondano Timur merupakan salah satu kecamatan di Kabupten Minahasa yang sering
terjadi bencana banjir, dikarenaknan meluapnya sungai tondano dan meluapnya danau tondano.
Tujuan dari penelitian ini yaitu merekomendasikan strategi mitigasi bencana melalui analisis
spasial dalam tingkat kerentanan bencana banijr dalam aspek fisik, sosial, ekonomi dan
lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan
melakukan analisis spasial. Sesuai analisis tersebut, maka dalam menganalisis tingkat kerentanan
menggunakan metode pembobotan nilai terhadap aspek fisik bangunan, sosial kependudukan,
ekonomi dan lingkungan yang parameter pembentuknya berdasarkan PERKA BNPB No. 02
Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, sehingga diperolehnya indeks
penduduk terpapar dan indeks kerugian dari dampak bencana. Analisis kerentanan diolah dalam
SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk mengklasifikasikan nilai kerentanan yang paling tinggi
hingga paling rendah. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa hal yaitu; persebaran
tingkat kerentanan di kecamatan Tondano Timur terbagi atas 3 kelas (Rendah, Sedang dan Tinggi)
tingkat kerentanan diteukan tingkat kerentanan tinggi pada 1 wilayah kelurahan, kerentanan
sedang 1 wilayah kelurahan, dan kerentanan rendah pada 9 wilayah, dan yang menjadi
pembahasan adalah desa dengan kelas indeks kerentanan tinggi pada tiap – tiap indeks kerentanan
dan rekomendasi–rekomendasi mitigasi penanganan di wilayah yang rentan terhadap bencana
banjir di kecamatan tondano timur.
Kata Kunci : Tingkat Kerentanan, Bencana Banjir, Kecamatan Tondano Timur

PENDAHULUAN tanah lebih rendah dibandingkan muka air


Bencana alam yang melanda suatu daerah laut.
dapat mengakibatkan terganggunya Kabupaten Minahasa merupakan
ketenangan dan pola hidup manusia. Dalam salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi
hal-hal tertentu, bencana alam mampu Utara, salah satu bencana yang sering terjadi
menghancurkan harapan hidup anggota adalah bencana banjir dikarenakan
masyarakat dengan menghilangkan sebagian meluapnya danau tondano. Dalam Rencana
atau semua kekayaan yang dimiliki baik Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
yang berbentuk benda hidup, seperti anggota Minahasa Daerah rawan bencana banjir
keluarga, ternak dan tanaman mampu benda sebagaimana dimaksud pada pasal 24 ayat 4,
mati, seperti rumah, pekarangan, ladang, dan meliputi kawasan sekitar bagian hulu Sungai
sawah tempat masyarakat menggantungkan Tondano (outlet danau Tondano), sekitar
hidup. Bencana banjir hampir setiap musim Danau Tondano serta muara sungai
penghujan melanda Indonesia Berdasarkan Ranowangko (Tombariri).
nilai kerugian dan frekuensi kejadian Kecamatan Tondano Timur
bencana banjir terlihat adanya peningkatan merupakan salah satu kecamatan dari
yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir Kabupaten Minahasa yang sering terjadi
tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam bencana banjir dikarenakan berada di daera
berupa curah hujan yang tinggi, permukaan aliran sungai (DAS) dan di peinggiran danau

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 124


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3662

tondano, tercatat pada tahun 2012 dan tahun manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
2017 bencana terjadi di kelurahan harta benda, dan dampak psikologis
Papakelan, Keluarahan makalonsouw,
kelurahan kiniar, dan keluraan Toulour yang Sebab Terjadinya Banjir
mengakibatkan kerugaian Banyak faktor yang menjadi penyebab
Banjir menjadi masalah dan terjadinya banjir. Namun secara umum
berkembang menjadi bencana ketika banjir penyebab terjadinya banjir dapat
tersebut mengganggu aktivitas manusia diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu
bahkan membawa korban jiwa dan harta banjir yang disebabkan oleh sebab-sebab
benda. Oleh kareana itu, adaanya penelitian alami dan banjir yang diakibatkan oleh
ini diharapkan mampu memetakan dan tindakan manusia.
menganalisis tingakt kerentanan bencana
banjir di Kecamatan Tondano Timur, Mitigasi Bencana
sehingga diharapkan menjadi rekomendasi Mitigasi adalah serangkaian upaya
untuk penanganan awal dalam untuk mengurangi risiko bencana, melalui
mengantispasi bencana agar tidak perencanaan, pembangunan perumahan dan
menimbulkan kerugian besar. Dari uraian kawasan permukiman serta penyadaran dan
diatas mumcul beberapa rumasan masalah peningkatan kemampuan masyarakat
yang menjadi tujuan penelitain ini: menghadapi ancaman bencana.
Pelaksanaan mitigasi bencana banjir
1. Mengidentifikasi Tingkat Kerentanan
bidang perumahan dan kawasan
Terhadap Bencana Banjir di Kecamatan
permukiman terhadap pembangunan
Tondano Timur.
prasarana, sarana, dan utilitas umum,
2. Merekomendasikan Strategi Mitigasi memperhatikan:
Untuk Mengurangi Kerentanan Bencana a. lokasi evakuasi dan penampungan
Banjir di Kecamatan Tondano Timur. sementara jika terjadi bencana
TINJAUAN PUSTAKA banjir;
Pengertian Bencanna b. Jaringan jalan yang dapat digunakan
Bencana adalah peristiwa atau untuk jalur akses menuju ke lokasi
rangkaian peristiwa yang mengancam dan evakuasi;
mengganggu kehidupan dan penghidupan c. Drainase dengan ukuran yang
masyarakat yang disebabkan, baik oleh memadai berdasarkan data jenis dan
faktor alam dan faktor non alam maupun daya serap tanah;
faktor manusia sehingga mengakibatkan d. Pembuatan sumur resapan;
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan e. Pembuatan tanggul bagi sungai
lingkungan, kerugian harta benda, dokumen, yang melewati perumahan dan
dan dampak psikologis. kawasan permukiman;
f. Ketersediaan sarana peringatan dini
Bencana Banjir dan rambu-rambu yang dibutuhkan
Banjir mengandung pengertian terkait dengan peringatan dini dan
aliran air sungai yang tingginya melebihi evakuasi; dan
muka air normal sehingga melimpas dari g. Pembuatan tempat pembuangan
palung sungai menyebabkan adanya sampah sementara.
genangan pada lahan rendah disisi Mitigasi berarti mengambil
sungai.Aliran air limpasan tersebut yang tindakan-tindakan untuk mengurangi
semakin meninggi, mengalir dan melimpasi pengaruh-pengaruh dari suatu bahaya itu
muka tanah yang biasanya tidak dilewati terjadi. Istilah mitigasi berlaku untuk
aliran air. cakupan yang luas dari aktifitas-aktifitas
Bencana banjir merupakan peristiwa dan tindakan-tindakan perlindungan
atau rangkaian peristiwa yang mengancam yang mungkin diawali, dari yang fisik,
dan mengganggu kehidupan dan membangun bangunan-bangunan yang
penghidupan masyarakat sehingga lebih kuat, sampai dengan yang
mengakibatkan timbulnya korban jiwa procedural, seperti teknik-tekinik yang

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 125


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3662

baku untuk menggabungkan penilaian melakukan upaya pencegahan atau mitigasi


bahaya didalam rencana penggunaan bencana. Bencana banjir yang terjadi
lahan. (UNDP, 1992 : 11). berdampak pada ekonomi masyarakat, yaitu
terganggunya aktivitas atau pekerjaan
Kerentanan Bencana masyarakat.
Kerentanan atau vulnerability telah 4. Komponen Lingkungan
muncul sebagai suatu konsep sentral dalam Lingkungan hidup suatu
memahami akibat bencana alam serta untuk
masyarakat sangat mempengaruhi
mengembangkan strategi pengelolaan risiko
bencana. Definisi secara umum kerentanan
kerentanan. Masyarakat yang tinggal
adalah tingkatan suatu sistem yang mudah di daerah yang kering dan sulit air
terkena atau tidak mampu menanggulangi akan selalu terancam bahaya
bencana. Tingkat kerentanan dapat ditinjau kekeringan. Penduduk yang tinggal
dari aspek fisik, sosial kependudukan dan di lereng bukit atau pegunungan
ekonomi. Kerentanan fisik menggambarkan entan terhadap ancaman tanha
suatu kondisi fisik yang rawan terhadap longsor dan sebagainya
faktor bahaya (hazard) tertentu.
Tingkat kerentanan adalah indikator METODOLOGI
tingkat kerawanan pada kawasan yang Jenis penelitian yang digunakan
belum dimanfaatkan sebagai kawasan budi dalam penelitian ini adalah penelitian
daya, dengan hanya mempertimbangkan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.
aspek kondisi alam, tanpa memperhitungkan Metode penelitian kuantitatif adalah suatu
besarnya kerugian yang diakibatkan. proses menemukan pengetahuan yang
Kerentaanaan dalam penelitian ini di bagi menggunakan data berupa angka sebagai
menjadi beberapa komponen: alat menganalisis keterangan mengenai apa
1. Komponen Sosial yang ingin diketahui. Penelitian ini
Kondisi sosial masyarakat juga menggunakan pendekatan deskriptif dengan
mempengaruhi tingkat kerentanan terhadap tujuan untuk mendeskripsikan objek
ancaman bahaya. Dari segi pendidikan, penelitian ataupun hasil penelitian. Dalam
kekurangan pengetahuan tentang risiko penelitian ini melakukan ananlisis terhadapa
bahaya dan bencana akan mempertinggi tingkat kerentanan bencana banjir di
tingkat kerentanan, demikian pula tingkat kecamtan tondano timur sesuai dengan
kesehatan masyarakat yang rendah juga Perka BNPB No.2 Tahun 2012 tentang
mengakibatkan rentan menghadapi bahaya. Kajian Umum Resiko Bencana.
2. Komponen Ekonomi Variable penelitian
Secara fisik bentuk kerentanan
yang dimiliki masyarakat berupa daya Tabel 1 Variabel Penelitian
tahan menghadapi bahaya tertentu, Variabel Parameter
▪ Rumah
misalnya: kekuatan bangunan rumah ▪ Fasilitas
Kerentanan Fisik
bagi masyarakat yang berada di daerah Umum
▪ Fasilitas Kritis
rawan gempa, adanya tanggul pengaman ▪ Kepadatan
banjir bagi masyarakat yang tinggal di Penduduk
▪ Rasio Jenis
bantaran sungai dan sebagainya Kelamin
3. Komponen Fisik ▪ Rasio
Penduduk
Kemampuan ekonomi suatu Kerentanan Sosial Cacat
individu atau masyarakat sangat ▪ Rasio
menentukan tingkat kerentanan terhadap Penuduk
Miskin
ancaman bahaya. Pada umumnya ▪ Rasio
masyarakat atau daerah yang miskin atau Kelompok
Umur
kurang mampu lebih rentan terhadap ▪ Lahan
bahaya, karena tidak mempunyai Kerentanan Ekonomi Produktif
kemampuan finansial yang memadai untuk ▪ PDRB

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 126


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3662

▪ Hutan alam Paramete Bobo Renda sedan Tingg


▪ Rawa
Kerentanan Lingkungan r t (%) h g i
▪ Semak
Belukar
Sumber: Penulis 2019 Rumah 40 <400jt 400- >800j
800jt t
Analisis Kerentana Bencana Banjir
Analisis tingkat kerentanan Fasilitas 30 <500jt 500jt- >1M Nila
dilakukan dengan memasukkan data – data Umum 1M i
sesuai dengan parameter – parameter yang
sudah ditentukan dan dilanjutkan dengan Fasilitas 30 <500jt 500jt >1M
pembobotan nilai sesuai Perka BNPB No. 2 Kritis – 1M
Tahun 2012 tentang Pedoman Umum
Persamaan Kerentanan Fisik:
Pengkajian Risiko Bencana dengan
paramater pembobotan nilai sebagai berikut: Kerentanan fisik = (0,4 x skor rumah) + (0,3 x fasilitas
umum) + (0,3 x fasilitas kritis)
1. Kerentanan Sosial
Indikator yang digunakan untuk
kerentanan sosial adalah kepadatan 3. Kerentanan Ekonomi
penduduk, rasio jenis kelamin, rasio Parameter konversi indeks
kemiskinan, rasio orang cacat dan rasio kerentanan ekonomi ditunjukkan pada
kelompok umur. Indeks kerentanan sosial. persamaan dalam di bawah ini:
Tabel 2 Parameter Kerentanan Sosial Tabel 4 Parameter Kerentanan Ekonomi
Bob Kelas Indeks Kelas Indeks
Sk
Parameter ot Rend seda Ting Paramete Bobo
or Skor
(%) ah ng gi r t (%) Renda sedan Tingg

<5 5- 10 > 10 h g i
Kepadatan
60 jiwa/ jiwa/ jiwa/
penduduk Lahan 50 - >200j Nila
ha ha ha 60 <50 jt
Produktif 200jt t i
Jenis kelamin
(10%) 100- >300j Nila
Nil PDRB 40 <100jt
Kemiskinan 300jt t i
ai
(10%) <20 20- >40
40 Kerentanan ekonomi = (0,6 x skor lahan produktif) +
Orang cacat % 40% %
(0,4 x skor PDRB)
(10%)
Kelompok umur
(10%) 4. Kerentanan Lingkungan
Kerentanan Sosial = (0.6 x Kepadatan Penduduk) + Indikator yang digunakan untuk
(0,1 x Rasio Jenis Kelamin) + (0,1 x Rasio Kemiskinan) kerentanan lingkungan adalah penutupan
+ (0,1 x Rasio Orang Cacat )+ (0,1 x Rasio Kelompok lahan.
Umur) Table 5 Parameter kerentanan lingkungan
Bob Kelas Indeks Sko
Paramet
ot Rend sedan Ting
er
2. Kerentanan Fisik (%) ah g gi
Indikator yang digunakan untuk Hutan <20h 20- >50
kerentanan fisik adalah kepadatan rumah lindung
10
a 50 ha ha
(permanen, semipermanen dan non-
Hutan <25h 25 - > 75
permanen), ketersediaan bangunan/fasilitas 30 Nilai
alam a 75 ha ha
umum dan ketersediaan fasilitas kritis.
Tabel 3 Parameter Kerentanan Fisik Hutan <10 10 - > 30
10
Kelas Indeks Skor Bakau ha 30 ha ha
Semak <10 10 - > 30
10
Belukar ha 30 ha ha

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 127


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3662

5-
> 20
Rawa 20 <5 ha 20
ha
Ha
Persamaan Kerentanan Lingkungan:
Kerentanan lingkungan = (0,3 x skor hutan lindung) +
(0,3 x skor hutan alam) + (0,1 x skor hutan bakau) +
(0,1 x skor semak belukar) + (0,2 x skor rawa)

Setelah pembobotan nilai setiap


para- meterparameter dalam analisis
kerentanan, dilanjutkan dengan proses Gambar 1 Lokasi Penelitian
skoring sesuai kelas Kawasan Rawan
Bencana seperti di jelaskan di tabel dibawah Kawasan Rawan Bencana Banjir
ini. Kawasan rawan bencana banjir
Tabel 6 Parameter Indeks Kerentanan adalah kawasan yang pernah terlanda atau
Skor dan Kelas diidentifikasikan berpotensi terancam
Bob
Jenis Kerentanan
Kerentanan
ot
bahaya banjir baik secara langsung ataupun
Renda sedan Ting tidak langsung. Peta kawasan rawan bencana
(%)
h g gi
banjir adalah peta petunjuk tingkat
Kerentanan Sosial 40
kerawanan bencana suatu daerah apabila
Kerentanan
Ekonomi 25 terjadi bencana banjir.
0.33 0.67 1
Berdasarkan Rencana Tata Ruang
Kerentanan Fisik 25
Kerentanan Wilayah (RTRW) Kabupaten Minahasa
Lingkungan 10 tahun 2014 – 2034. Daerah rawan bencana
banjir sebagaimana dimaksud pada pasal 24
HASIL DAN PEMBAHASAN ayat 4, meliputi kawasan sekitar bagian hulu
Gambara Umum Wilayah Penlitaian
Sungai Tondano (outlet danau Tondano),
Kecamatan Tondano Timur adalah sekitar Danau Tondano serta muara sungai
salah satu kecamatan terletak di Kabupaten Ranowangko (Tombariri).
Minahasa yang terletak di ibukota Sebagaimana yang dimaksud
Kabupaten Minahasa, yaitu: Kcamtan wilayah rawan banjir, kecamatan Tondano
Tondano Barat, Kacatan Tondano Timur, Timur juga termasuk dalam wilayah rawan
Kecamatan Tondano selatan dan Kecamatan banjir. Dengan luas kawasan rawan banjir di
Tondano Utara. Kecamatan Tondano timur kecamatan Tondano Timur adalah 1165ha
terletak di antara 1°20 sampa 1°27 lintang (31.71%) dari total luas Kecamtan Tondano
Timur 3671ha. Berikut adalah peta kawasan
utara ddan antara 124°52 bujur timur.
Dengan luas wilayah kecamatan rawan banjir Kabupaten Minahasa dengan
adalah 3671 Ha. Berdasarkan posisi diambil dari RTRW (2014 – 2034) diliat
geografisnya, Kecamatan Tondano Timur pada gambar beikut:
berbatasan langsung dengan:
− Utara – Kecamatan Tondano
Utara
− Selatan – Kecamatan Eris
− Barat –Kecamatan Tondano
Barat
− Timur –Kecamatan Kombi

Gambar 2 Peta Daerah Rawan Bencana Banjir

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 128


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3662

Pembahasan
Indeks Kerentanan Sosial
Perhitungan indeks kerentanan fisik
dengan formula atau rumus solutif yaitu
sebagai berikut :
Kerentanan Sosial = (0.6 *Kepadatan Penduduk) + ( 0.1 * Rasio
Jenis kelamin) + ( 0.1 * Rasio Kemiskinan) + ( 0.1* Rasio
Orang Cacat ) + ( 0.1 * Rasio Kelompok Umur)

Table 7 Indeks Kerentanan Sosial


Gambar 3 Peta Indeks Kerentanan Sosial
( 0.1* Rasio Orang
( 0.1 * Rasio Jenis

Kerentanan Sosial
Kelompok Umur)
(0.6 *Kepadatan

Kemiskinan)
( 0.1 * Rasio

( 0.1 * Rasio
Penduduk)

Indeks Kerentanan Fisik


kelamin)

Cacat )

Kel
as Indikator yang digunakan untuk
kerentanan fisik adalah kepadatan rumah
N Kelura (permanen, semipermanen dan non-
o han permanen),ketersediaan bangunan/fasilitas
0.1 0 0.0 0.0 0,4 Re
1
Toulo
99 . 0.1 33 33 66 nda umum danketersediaan fasilitas kritis.
ur
8 1 3 3 4 h Kepadatan rumahdiperoleh dengan
0.4 0 0.0 0.0 0.0 0,6 Se membagi mereka atas area terbangun atau
2 Kiniar 00 . 66 33 33 33 dan
2 1 7 3 3 5 g luas desa dan dibagi berdasarkanwilayah
0.1 0 0.0 0.0 0.0 0,4 Re (dalam ha) dan dikalikan dengan harga
3 Taler 99 . 33 33 66 33 nda
8 1 3 3 7 1 h
satuan dari masing-masing parameter.
0.1 0 0.0 0.0 0.0 0,4 Re Perhitungan indeks kerentanan fisik dengan
Lining
4
aan
99 . 33 33 66 33 nda formula atau rumus solutif yaitu sebagai
8 1 3 3 7 1 h
0.1 0 0.0 0.0 0.0 0,4 Re
berikut:
Kating
5 99 . 33 33 66 33 nda
golan Kerentanan fisik = (0,4 x skor rumah) + (0,3 x fasilitas
8 1 3 3 7 1 h
0.1 0 0.0 0.0 0.0 0,4 Re umum) + (0,3 x fasilitas kritis)
Kendi
6 99 . 33 33 66 33 nda
s
8 1 3 3 7 1 h
Weng
0.1 0 0.0 0.0 0.0 0,4 Re Table 8 Indeks Kerentanan Fisik
7 99 . 33 33 66 33 nda ( 0.3
kol ( 0.3
8 1 3 3 7 1 h ( 0.4 *
0.4 0 0.0 0.0 0.0 0,6 Se *
Rano * Skor Kerent
8 00 . 66 33 66 66 dan N Kelura Fasili Kel
wanko Skor Fasili anan
2 1 7 3 7 9 g o han tas as
Rum tas Fisik
0.1 0 0.0 0.0 0.0 0,4 Re Kriti
ah ) Umu
9 Luaan 99 . 33 33 66 33 nda s)
m)
8 1 3 3 7 1 h Toulou Tin
0 0.0 0.0 0.0 1 0.4 0.3 0.3 1
1 Papak Tin r ggi
0.6 . 66 33 66 0,9 Tin
0 elan ggi 2 Kiniar 0.4 0.3 0.3 1
1 7 3 7 ggi
Makal 0.1 0 0.0 0.0 0,4 Re Tin
1 3 Taler 0.4 0.3 0.3 1
onsou 99 . 0.1 33 66 99 nda ggi
1
w 8 1 3 7 8 h Lining Tin
4 0.4 0.3 0.3 1
Sumber Peneliti 2019 aan ggi
Kating Tin
5 0.4 0.3 0.3 1
Dari hasil analisis diatas yang golan ggi
Tin
termasuk dalam klasifikasi di kecamatan 6 Kendis 0.4 0.3 0.3 1
ggi
Tondano Timur dengan kerentanan sosial 7
Wengk
0.4 0.3 0.3 1
Tin
yang tinggi yaitu Kelurahan Papakelan. ol ggi
Ranow Tin
Yang masuk kelas sedang yaitu Kelurahan 8
anko
0.4 0.3 0.3 1
ggi
Kiniar, dan Ranowangko, dan yang masuk 9 Luaan 0.4 0.3 0.3 1
Tin
kelas rendah yaitu Kelurahan Toulour, Taler, ggi
1 Papake Tin
Lininggaan, Katinggaolan, Kendis, 0 lan
0.4 0.3 0.3 1
ggi
Wengkol, Luaan, dan Makalonsouw. Untuk 1
Makal
Tin
gambar visualisasi peta kerentanan sosial onsou 0.4 0.3 0.3 1
1 ggi
w
dapat dilihat pada gambar:
Sumber Peneliti 2019

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 129


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3662

Dari hasil analisis diatas dapat


dilihat kecamatan Tondano Timur memliki
nilai kerentanan ekonomi yang tinggi di
setiap kelurahan.

Gambar 5 Peta Indeks Kerentanan Ekonomi


Indeks Kerentanan Lingkungan
Kerentanan lingkungan = (0,3 x skor hutan lindung) +
Perhitungan indeks kerentanan
(0,3 x skor hutandengan
lingkungan alam) + (0,1 x skor hutanatau
formula bakau)rumus
+
Gambar 4 Peta Indeks Kerentanan Fisik (0,1 x skor
solutif semak
yaitu belukar)berikut:
sebagai + (0,2 x skor rawa)

Indeks Kerentanan Ekonomi Table 10 Indeks Kerentanan Lingkungan


Perhitungan indeks lingkungan
dengan rumus solutif yaitu sebagai berikut:

(0.1 * Skor Hutan Lindung)

(0.1 *Skor Semak Belukar)


(0.4 * Skor Hutan Bakau)
(0.3 * Skor Hutan Alam)

Kerentanan Lingkungan
(0.1 * Skor Rawa)
Kerentanan Ekonomi = (0.6*Skor lahan produktif) +
Kelurahan

(0.4*Skor PDRB) N Kel


o as
Table 9 Indeks Kerentanan Ekonomi
(0.6
*Skor (0.4 Kerentan
N Kelurah
Lahan *Skor an Kelas
o an
Produ PDRB) Ekonomi
ktif)
0.0 0.0
Ting Toulou
1 Toulour 0.6 0.4 1 0 0 0 66 33 0.1 Ren
ggi r
Ting 1 7 3 dah
2 Kiniar 0.6 0.4 1 Ren
ggi Kiniar 0 0 0 0 0 0
Ting 2 dah
3 Taler 0.6 0.4 1 0.0 0.0
ggi
Lininga Ting Taler 0 0 0 66 0 66 Ren
4 0.6 0.4 1 3 7 7 dah
an ggi
Katingg Ting 0.0 0.0 0.2
5 0.6 0.4 1 Lininga
olan ggi 0 99 0 0.1 33 33 Sed
an
Ting 4 9 3 2 ang
6 Kendis 0.6 0.4 1
ggi Kating Ren
Wengko Ting 0 0 0 0 0 0
7 0.6 0.4 1 5 golan dah
l ggi Ren
Ranowa Ting Kendis 0 0 0 0 0 0
8 0.6 0.4 1 6 dah
nko ggi Wengk Sed
Ting 0 0.3 0 0 0 0.3
9 Luaan 0.6 0.4 1 7 ol ang
ggi
Ranow Ren
1 Papakel Ting 0 0 0 0 0 0
0.6 0.4 1 8 anko dah
0 an ggi
1 Makalo Ting Ren
0.6 0.4 1 Luaan 0 0 0 0.1 0 0.1
1 nsouw ggi 9 dah
1 Papak Tin
Sumber Peneliti 2019 0 elan
0 0.3 0 0.1 0.1 0.5
ggi
Makal
Dari hasil analisis diatas yang 1 onsou 0 0.3 0 0 0 0.3 Sed
termasuk dalam klasifikasi di Kecamatan 1 w ang
Tondano Timur memiliki tingkat kerentan Sumber Peneliti 2019
ekonomi yang tinggi. Untuk gambar
visualisasi peta kerentanan ekonomi dapat Dari hasil analisis diatas Kecamatan
dilihat pada gambar: Tondano Timur dengan kerentanan
lingkungan yang tinggi yaitu Kelurahan

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 130


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3662

Papapkelan dengan nilai kerentanan Re


Lininga 0.173 0. 0.2 0.02
4 0.69 nda
lingkungan. Yang masuk kerentanan an 24 25 5 332
656 h
lingkungan sedang Kelurahan Liningaan dan Katingg 0.173 0. 0.2
Re
Makalonsow dan yang rendah adalah 5 0 0.67 nda
olan 24 25 5
324 h
Kelurahan Toulour, Kiniar, Taler, Wengkol, Re
0.173 0. 0.2
Katinggolan, Kendis, Ranowangko, Luaan. 6 Kendis
24 25 5
0 0.67 nda
Untuk gambar visualisasi peta kerentanan 324 h
Re
fisik dapat dilihat pada gambar: Wengko 0.173 0. 0.2
7 0.03 0.70 nda
l 24 25 5
324 h
Ranowa 0.267 0. 0.2 0.76 Sed
8 0
nko 6 25 5 76 ang
Re
0.173 0. 0.2
9 Luaan 0.01 0.68 nda
24 25 5
324 h
1 Papakel 0. 0.2 Tin
0.36 0.05
0 an 25 5 0.91 ggi
Re
1 Makalo 0.199 0. 0.2
0.03 0.72 nda
1 nsouw 92 25 5
992 h
Sumber peneliti 2019
Gambar 6 Peta Indeks Kerentanan Dari hasil analisis diatas Kecamatan
Lingkungan Tondano Timur dengan Kerentanan Banjir
Kerentanan Bencana Banjir yang tinggi yaitu Kelurahan Papakelan
Setelah hasil dari seluruh indikator engan nilai 0.91. Yang masuk Kerentanan
didapatkan, maka selanjutnya berdasarkan Banjir yang sedang adalah Kelurahan
Perka Badan Nasional Penanggulangan Ranowangko dengan nilai kerentanan
Bencana No. 02 Tahun 2012 semua 0.75216 - 0.83107. Yang masuk kelas
indikator kerentanan akan diakumulasikan rendah yaitu Kelurahan Toulou, Kiniar,
untuk mendapatkan nilai Kerentanan Banjir. Taler, Lininggaan, Katinggolan, Kendis,
Adapun rumus yang digunakan untuk Luaan dan makalonsouw dengan nilai
menghitung nilai kerentanan banjir adalah kerentanan 0.67234 - 0.75215. Untuk
sebagai berikut: gambar visualisasi peta Kerentanan Banjir
dapat dilihat pada gambar:
Kerentanan Banjir = (0.4*Skor Kerentanan Sosial) +
(0.25*Skor Kerentanan Ekonomi) + (0.25*Skor
Kerentanan Fisik) + (0.1*Skor Kerentanan Lingkungan)

Table 11 Indeks Kerentanan Banjir


(0.1 * Skor Kerentanan Lingkungan)
(0.25 * Sor Kerentanan Ekonomi)

(0.25 * Skor Kerentanan Fisik)


(0.4* Skor Kerentanan Sosial

Kerentanan Banjir

Kategori Kelas
Kelurahan

N
o

Gambar 7 Peta Indeks Kerentanan Bencana


Banjir
Rekomendasi Mitigasi
Re Berdasarkan hasil analisis tingkat
0.186 0. 0.2
1 Toulour
56 25 5
0.01 0.69 nda kerentanan maka perlu di ambil langkah-
656 h
Re
langkah atau arahan penanggulangan dalam
0.243 0. 0.2 melakukan mitigasi bencana, di lihat dari
2 Kiniar 0 0.74 nda
4 25 5
34 h hasil indeks kerentanan khususnya pada 1
Re
3 Taler
0.173 0. 0.2 0.00
0.73 nda
(satu) desa dengan tingkat kerentanan tinggi,
24 25 5 667 dan namun juga pada indeks kerentanan
994 h
yang memeiliki skor parameter tinggi.

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 131


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3662

Kegiatan-kegiatan pada tahap pra-bencana banjir sebagai upaya mengurangi


kerugian.
erat kaitanya dengan istilah mitigasi bencana
yang merupakan upaya untuk meminimalisir
KESIMPULAN
dampak bencana dan kerugianya. Mitigasi
Berdasarkan pembahasan dan
bencana mencakup baik perencanaan dan
tujuan dari penelitian pada bab sebelumnya,
pelaksanaanya tindakan-tindakan untuk
dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
mengurangi dampak dari suatu bencana
1. Hasil Analisis Tingkat Kerentanan
yang di lakukan sebelum terjadi.
pada Kecamatan Tondano Timur di
Rekomendasi penanganan yang
klasifikasikan menjadi tiga yaitu
sederhana ini di berikan sebagai langkah
kerentanan tinggi, sedang, dan
awal dalam melakukan mitigasi bencana
rendah.
berdasrkan perhitungan dari indeks
a. Kerentanan tinggi terdapat pada
kerentanan banjir di Kecamatan Tondano
1 wilayah kelurahan yaitu
Timur, sehinga didapatkan kelurahan yang
Kelurahan Papakelen.
memiliki potensi rentan terhadap bencana
b. Kerentanan sedang terdapat
seperti dapat di lihat pada:
pada 1 wilayah kelurahan yaitu
Kelurahan Ranowangko
Skor c. Kerentanan rendah terdapat
N
Parameter Rekomendasi Awal
o pada 9 wilayah kelurahan yaitu
Tinggi
Kelurahan Toulour, Kiniar,
− Meningkatan pemberdayaan Taler, Liningaan, katinggolan,
Rasio
perempuan dan juga pendidikan
1 Jenis Kendis, Wengkol,Luaan,
kebencanaan dan kesiapsiagaan
Kelamin
terhada bencana. Makalonsouw.
− Program Keluarga Berencanan 2. Hasil analisis indeks kerentanan
KB
2
Kepadatan
− Mensosialisaikan UU banjir untuk 1 (satu) Kelurahan
Penduduk
Perkawinan mengenai batas usia dengan tingkat kerentanan tinggi
nikah. perlu dilakukan usulan atau
− Memebuka lapangan pekerjaan
Rasio dan bantuan modal rekomendasi penanganan yang
3 Penduduk − Bantuan/ sumbangan bagi ditujukan untuk pemerintah
Miskin sebagai upaa penekanan indeks Kabupaten Minahasa / Kecamatan
penduduk terkapar
− Membuat dan memperbaiki Tondano timur terkait hal-hal
saluran irigasi pada lahan perencanaan dan pengembangan
Lahan produktif (padi, jagung, cabai mitigasi bencanan berdasarkan
4
Produktif rawit, kedelai) agar dapat
mengurangi kerugian akibat aspek fisik, Sosial, Ekonomi dan
bencana. Lingkungan.
− Mengalokasikan dana
5 PDRB
penangulangan bencana banjir SARAN
− Kebijakan penghijauan halaman
rumah Berdasarkan hasil penelitian serta
− Kebijakan larangan atau tidak hal-hal yang terkait dengan keterbatasan
Rumah, memeberikan IMB pada daerah penelitian, maka terdapat hal yang perlu
Fasilitas sepadan sungai dan sempadan
Umum danau. diperhatikan yaitu:
6
dan − Membersikan saluran drainase 1. Bagi pemerintah, yaitu :
Fasilitas dan memperbaiki saluran yang
Kritis rusak.
Pemerintah hendaknya dapat
− Pengerukan sungai yang menetukan adaptasi yang tepat dan
tertutupi tumbuhan eceng sesuai dan bertindak cepat sehingga
ondok.
− Perulu adanya konsevasi
kerentenan bencana dapat
Skor perlindungan dan pengeloaan dikurangi.
7 Hutan kawasan hutan alam di kawasan 2. Kepada pihak akademisi :
Alam rentan bencana banjir sebagai
upaya mengurangi kerugian.
a. Menjadi penggerak linkungan,
− Perulu adanya konsevasi bersama dengan pemerintah
8 Skor Rawa perlindungan dan pengeloaan memberikan sosialisasi dan
rawa di kawasan rentan bencana
pemberdaayan kepada

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 132


Jurnal Spasial Vol 7. No. 1, 2020
ISSN 2442-3662

masyarakat mengenai Perumahan dan Kawasan


kerentanan bencana banjir dan Permukiman”.
upaya mitigasi.
b. Melakukan penelitian lanjut Ristya, Wika. 2012. Kerentanan Wilayah
untuk mengembangkan Terhadap Banjir Di Sebagian Cekungan
penelitian ini Bandung. Depok: Universitas Indonesia
3. Kepada Masyarakat: Sukandarrumidi. 2010. Bencana Alam &
Keberlanjutan lingkungan perlu Bencana Anthropogene. Penerbit
dijaga demi masa depan melalui KANISIUS
tindakan nyata yang dapat dilakukan Sambas, A., 2017. Kajian Kawasan
yaitu berperan aktif dalam menjaga Berpotensi Banjir dan Mitigasi Bencana
kebersian lingkungan serta menjai Banjir Pada Sub Daerah Aliran Sungai
pelaku - pelaku hijau. Walanae Kecamatan Dua Boccoe
DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Bone. Skripsi Perencanaan
Anonim- Kecamatan Wilayah dan Kota. Universitas Islam
Tondano Timur Angka Negeri Alauddin Makassar.
2018. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Minahasa Wismarini, T., M. Sukur., 2015. Penentuan
Anonim Kabupaten Mianahasa Tingkat Kerentanan Banjir Secara
Angka 2018. Badan Pusat Geospasial. Jurnal Teknologi Informasi
Statistik Kabupaten Vol. 20 No.1. Fakultas Teknologi
Minahasa Informasi. Universitas Stikubank
Anonim Rencana Tata Ruang Semarang.
Wilayah Kabupaten
Minahasa Tahun 2014-
2034.
Anonim- Undang-Undang Nomor 26
tahun 2007 tentang
Penataan Ruang.
Abast, D., I. Moniaga., P.Gosal., 2015.
Tingkat Kerentanan Terhadap Bahaya
Banjir di Kelurahan Ranotana‖. Jurnal
Spasial Vol. 3 No. 2. Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Mianahasa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
2012. Pedoman Umum Pengkajian Risiko
Bencana.
Dewi, E., 2014. Mitigasi Bencana Banjir di
Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari
Kota Surakarta. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
Mistra. 2007. Antisipasi Rumah di
Daerah Rawan Banjir. Depok: Penebar
Swadaya
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat 2014 -
Pedoman Mitigasi Bencana Alam Bidang

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 133

You might also like