Professional Documents
Culture Documents
Model Pembelajaran Round Club Dan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar PPKN Peserta Didik Sekolah Dasar
Model Pembelajaran Round Club Dan Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Hasil Belajar PPKN Peserta Didik Sekolah Dasar
13
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
Dewi Indriani
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
indrianidewi1702@gmail.com
Abstract: The purpose of this study is to find the difference between Round Club Learning
Model with Jigsaw Learning Model in PPKn study session. The study was held in State
Elementary School Kapuk 14 Pagi West Jakarta on its second semester of the 2016-2017
academic year. The research population of 54 students were all observed using the
saturation sampling technique. The research used Round Club Learning Model in
Experiment Class 1 and Jigsaw Learning Model in Experiment Class II. The round Club
Learning Model was designed for a group work where students in groups help each other
constructing the concept to conclude a problem.While Jigsaw Learning Model pushes
students to actively help each other in gaining comprehension to achieve maximum result.
The analysis result reveals, from data significance test, a result of tcount= 2,83 > 2,009 = ttable
with significance level = 0,05 In accordance to the research criterion of H 0 rejected H1
accepted, with student achievement average from Experiment Class 1 (V-A) 85,46 and
Experiment Class II (V-B) 77,67 it could be concluded that there is a difference in PPKn
results from students with Round Club Learning Model compared to students with the Jigsaw
Learning Method.
Keyword: Learning model, Round Club, Jigsaw, civil study grade result
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara
Model Pembelajaran Round Club dengan Model Pembelajaran Jigsaw pada kegiatan
pembelajaran PPKn. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kapuk 14 Pagi Jakarta Barat pada
semester II tahun ajaran 2016-2017. Populasi penelitian ini berjumlah 54 peserta didik yang
seluruhnya diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh.
Penelitian ini menggunakan Model Pembelajaran Round Club pada kelas Eksperimen I
dengan Model Pembelajaran Jigsaw pada kelas Eksperimen II. Dimana model pembelajaran
Round Club ini dirancang untuk kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk
bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep dan dapat menyelesaikan suatu
persoalan. Sedangkan model pembelajaran Jigsaw ini mendorong siswa akftif dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang
132
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
maksimal.Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini mengungkapkan bahwa, dari hasil uji
signifikan data, didapatkan nilai thitung= 2,83 > 2,009 = ttabel dengan menggunakan taraf
signifikan = 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan maka H0 ditolak H1
diterima, dengan nilai rata- rata hasil belajar pada kelas eksperimen I (V-A) 85,46 dan kelas
eksperimen II (V-B) 77,67. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar PPKn peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Round Club
dengan model pembelajaran Jigsaw.
Kata Kunci : Model pembelajaran, Round Club, Jigsaw, hasil belajar PPKn.
133
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
pembelajaran Round Club telah banyak sesuai dengan materi yang akan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam sebab masih banyak guru yang belum
pada materi Tumbuhan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran saat
ekspositori dengan thitung = 2,014 > Pembelajaran PPKn pada saat ini masih
dengan hasil belajar biologi antara siswa merangsang siswa untuk terlibat aktif
kooperatif Jigsaw dengan tipe TPS, seperti itu, semakin menjauhkan peran
yang ditunjukkan nilai thitung = 2,26 > pembelajaran yang bersifat guru center
pembelajaran, pernyataan tersebut sesuai sehingga hasil belajar yang dicapai tidak
dalam menyusun kurikulum, mengatur Club bisa digunakan dalam semua mata
materi pembelajaran dan memberi pelajaran dan untuk semua tingkatan usia
petunjuk kepada pengajar di kelas dalam anak dini. Dalam kegiatan dengam
134
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
135
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
perbedaan hasil belajar PPKn peserta Instrumen yang berbentuk tes dibuat
didik setelah dilakukan penelitian, kedua untuk memperoleh pembuktian hasil
kelompok diberikan tes akhir yang sama. belajar peserta didik pada mata pelajaran
Data penelitian ini dikumpulkan dengan PPKn.
cara menggunakan tes hasil belajar.
136
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
Dari hasil akhir penelitian peserta median sebesar 87,15 dan modus sebesar
didik yang menggunakan model 86 serta simpangan baku 8,594.
pembelajaran Jigsaw pada mata pelajar 2. Deskripsi data kelas
PPKn standar kompetensi menghargai Eksperimen II (Model
keputusan bersama diperoleh skor antara Pembelajaran Round Club)
Ymaksimal = 100 sampai dengan Yminimal = Berikut ini merupakan tabel daftar
71 dengan jumlah sampel 26 peserta distribusi frekuensi hasil belajar PPKn
didik. Rata-rata skor sebesar 85,46 kelas Eksperimen II.
137
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
Dari hasil akhir penelitian peserta 0,173 = Ltabel maka dapat disimpulkan data
didik yang diberikan dengan model kelas Eksperimen I berasal dari populasi
pembelajaran Round Club pada mata berdistribusi normal.
pelajaran PPKn standar kompetensi Kelas Eksperimen II
menghargai keputusan bersama diperoleh Setelah dilakukan perhitungan Lo =
rentang skor antara Ymaksimal = 98 sampai 0,1119 dan Lkritis = 0,161 pada taraf
dengan Yminimal = 57 dengan jumlah signifikan α = 0,05 dan n = 28. Terima Ho
sampel 28 peserta didik. Rata-rata skor jika Lo < Ltabel, karena Lo = 0,1119 <
sebesar 77,67 median sebesar 80,51, dan 0,161 = Ltabel maka dapat disimpulkan data
modus 82, serta simpangan baku 11,636. kelas Eksperimen II berasal dari populasi
Berikut ini merupakan tabel daftar nilai berdistribusi normal.
atau skor hasil belajar PPKn kelas Uji Homogenitas
Eksperimen II. Uji homogenitas dua varian antara
kelas Eksperimen I dengan kelas
Uji Persyaratan Analisis Data Eksperimen II dilakukan dengan
Uji Normalitas menggunakan uji fisher.
Pengujian normalitas dilakukan dengan Hipotesis :
uji lilliefors. H0 : Data homogen
Hipotesis : H1 : Data tidak homogen
H0 : Sample berdistribusi Dari pengujian homogenitas
normal didapat Fhitung = 0,737 dan F (0,05(27.25)) =
H1 : Sample tidak berdistribusi 1,92 pada taraf signifikan α = 0,05, derajat
normal kebebasan pembilang 27 dan derajat
Kelas Eksperimen I kebebasan penyebut 25. Karena 0,737 =
Setelah dilakukan perhitungan Lo = Fhitung < F(0,05(27.25)) = 1,92.
0,1183 dan Lkritis = 0,173 pada taraf Dengan demikian, dapat
signifikan α = 0,05 dan n = 26. Terima Ho disimpulkan bahwa sampel kedua kelas
jika Lo < Ltabel, karena Lo = 0,1183 < yaitu kelas Eksperimen I dengan kelas
138
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
139
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
untuk bekerjasama saling membantu dalam belajar dan mengubah gaya belajar
mengkontruksi konsep. Menyelesaikan siswa dari belajar yang hanya terpaku pada
persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan materi yang disampaikan oleh guru beralih
kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa disampaikan oleh guru serta memudahkan
ada control dan fasilitasi, serta meminta pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
140
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
dapat dengan leluasa bertanya atau yang tidak memiliki rasa percaya diri
bertukar informasi kepada teman satu dalam berdiskusi maka akan sulit dalam
kelompok, sehingga tercipta pembelajaran menyampaikan materi pada teman, jika
yang menyenangkan dan kondusif, dan jumlah anggota kelompok kurang akan
siswa yang kurang paham bisa termotivasi menimpulkan masalah, dan jika keadaan
dalam belajar. kondisi kelas yang ramai sehingga
Uji prasyarat yang digunakan yaitu membuat para peserta didik kurang bisa
0,1183 < 0,173 = Ltabel sedangkan pada Hambatan yang dihadapi peneliti
kelas Round Club Lhitung =0,1119 < 0,161 dalam menerapkan ataupun menggunakan
= Ltabel. Berdistribusi normal, karena Lhitung model pembelajaran Round Club dan
dilakukannya Uji Homogen dengan dua sehingga diperlukan persiapan agar waktu
varians dengan menggunakan Uji Fisher, yang digunakan efektif dan efisien.
disimpulkan Fhitung = 1,84 dan Ftabel 1,92. Hambatan lain yang dihadapi adalah
Fhitung < Ftabel ( 1,84 < 1,92) maka dapat menjaga suasana kelas agar tetap kondusif
peserta didik karena di dalam model hipotesis dengan uji-t diketahui bahwa H0
pembelajaran ini siswa cenderung lebih ditolak dan H1 diterima, dengan demikian
aktif dan bertanggung jawab atas hasil dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
belajar yang diberikan oleh guru, adanya PPKn siswa yang diajar dengan
141
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
dengan uji statistik yang diperoleh dari hasil pemikiran yang kritis dari materi yang
penelitian, kemudian peneliti melakukan uji telah disampaikan dan diberikan.
hipotesis dengan menggunakan uji-t. Suasana belajar yang dilaksanakan
Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh thitung dengan menggunakan model
sebesar 2,83 lebih besar dari ttabel yaitu pembelajaran Jigsaw terlihat sekali
sebesar 2,009. Hal ini membuktikan bahwa adanya perubahan situasi belajar yang
H1 yang menyatakan terdapat perbedaan ditunjukkan di dalam kelas. Siswa dalam
penggunaan model pembelajaran Round mengikuti proses pembelajaran menjadi
Club dengan model pembelajaran Jigsaw lebih aktif, diskusi antara siswa dengan
terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V siswa lainnya terjalin dengan baik,
di SDN Kapuk 14 Pagi Jakarta Barat. informasi yang diberikan lebih mudah
diterima oleh siswa, dan perolehan hasil
SIMPULAN belajar PPKn yang diajar dengan model
Berdasarkan data dan hasil yang Jigsaw pun lebih baik dari pada kelas
diperoleh selama mengadakan penelitian yang pengajarannya hanya menggunakan
dapat dikemukakan kesimpulan sebagai model pembelajaran Round Club, serta
berikut: siswa terlihat lebih bersemangat dalam
Perbedaan antara model mengikuti pelajaran PPKn. Penggunaan
pembelajaran Round Club dengan model model pembelajaran Round Club dalam
pembelajaran Jigsaw dapat memberikan pembelajaran kurang menarik, siswa
peningkatan hasil belajar terhadap mata terlihat kesulitan untuk menyampaikan
pelajaran PPKn siswa pada kelas V. Hal pemikiran mereka ke dalam kelompok
ini terlihat dari hasil nilai rata-rata kelas dan masih sulit untuk berperan aktif
Eksperimen I yang menggunakan model dalam kelompok serta masih banyak
pembelajaran Jigsaw yaitu 85,46 lebih siswa yang mengalami kesulitan dalam
tinggi dibandingkan kelas Eksperimen II melakukan diskusi.
yang menggunakan model pembelajaran
Round Club yaitu 77,67. DAFTAR PUSTAKA
Hasil belajar PPKn siswa kelas V
melalui model pembelajaran Jigsaw Huda, Miftahul. 2012. Cooperative
lebih baik. Karena Jigsaw ini merangsang Learning (Metode, Teknin,
niat belajar siswa agar lebih aktif, serta Struktur Dan Model Terapan).
mampu memberikan pemikiran- Yogyakarta: Pustaka Belajar.
142
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
143