You are on page 1of 9

Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 88

Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

PENINGKATAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL MENGGUNAKAN


PRINSIP ANDRAGOGI DI DESA CIHANJUANG

IMPROVING SOCIAL MEDIA UTILIZATION USING THE PRINCIPLES


OF ANDRAGOGY IN CIHANJUANG VILLAGE

D Hamidin 1a, W Resdiana1 , M N Fauzan1


¹ Politeknik Pos Indonesia, Jl. Sari Asih No. 54 Bandung 40151, Jawa Barat, Indonesia
ᵃKorespondensi: Dini Hamidin ; E-mail: Dinihamidin@Poltekpos.ac.id
(Diterima: 31-10-2019; Ditelaah: 01-11-2019; Disetujui: 15-07-2020)

ABSTRACT
Utilization of Social Media (Facebook and Instagram) can be used as a communication tool and
introduction of village potentials both to wider societies and communities and private institutions.
Cihanjuang Village is the third largest village in Parongpong District, West Bandung Regency. Based
on Google search engine results, the information regarding the activities and the potentials of
Cihanjuang Village is still very limited. Cihanjuang Village has not utilized the social media (Facebook
and Instagram). To increase the awareness of the importance of using social media and optimize the
utilization social media as village information media (investment potential, village activities and
tourism), this community training is conducted. The training provides motivation and optimizes
content management on social media. It was conducted using the ADDIE (Analysis, Design, Develop,
Implement, Evaluate) model and the learning process adopted andragogi method. The results of the
activities are 1) The Village Officials, PKK Cadres and Youth Organization have the knowledge, skills
and interests to optimize social media for the dissemination of information on Cihanjuang Village
government service activities (administrative and non-administrative), activities in every field in
Cihanjuang Village administration, news dissemination and village potential; 2) The results of the
training can be realized with the development of social media Instagram and Facebook Cihanjuang
Village whose news content packaging is more informative as a medium for information,
communication and product promotion and potential of Cihanjuang Village along with the official
website link of Cihanjuang Village.
Keywords: Cihanjuang Village, Social Media, ADDIE Model, Andragogi Method

ABSTRAK
Pemanfaatan media sosial (Facebook dan Instagram) dapat digunakan sebagai alat komunikasi
dan memperkenalkan potensi Desa baik dengan masyarakat luas maupun dengan komunitas dan
lembaga swasta. Desa Cihanjuang merupakan desa dengan luas wilayah ketiga terbesar di
Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil pencarian melalui google
search engine, informasi terkait kegiatan dan potensi Desa Cihanjuang masih sangat terbatas, Desa
Cihanjuang belum mememanfaatkan media sosial (facebook dan instagram). Untuk meningkatkan
kesadaran pentingnya memiliki dan menggunakan media sosial dan mengoptimalkan penggunaan
media sosial sebagai media informasi Desa (potensi investasi, kegiatan Desa dan wisata), maka
pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pelatihan. Pelatihan ini memberikan motivasi dan
optimalisasi pengelolaan konten di media sosial. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan dengan
menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate) dan proses
pembelajarannya mengadopsi metode andragogi. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah 1) Para
Perangkat Desa, Kader PKK dan Karang Taruna memiliki pengetahuan, keterampilan dan
ketertarikan untuk mengoptimalkan media sosial untuk penyebaran informasi kegiatan pelayanan
pemerintahan Desa Cihanjuang (administrasi dan non administrasi), kegiatan setiap bidang di
pemerintahan Desa Cihanjuang, penyebaran berita dan potensi desa; 2) Hasil pelatihan telah dapat
Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 89
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

diwujudkan dengan terbangunnya media sosial Instagram dan facebook Desa Cihanjuang yang
kemasan konten beritanya lebih informatif sebagai media informasi, komunikasi dan promosi produk
dan potensi Desa Cihanjuang disertai link website resmi Desa Cihanjuang.
Kata kunci: Desa Cihanjuang, Media Sosial, Model ADDIE, Metode Andragogi.
Humidin, D., Resdiana, W., Fauzan, M. N. (2020).Peningkatan Penggunaan Media Sosial Menngunakan
Prinsip Andragogi di Desa Cihanjuang. Jurnal Qardhul Hasan : Media Pengabdian kepada
Masyarakat, 6(2), 88-96.

Cihanjuang. Media sosial Instagram belum


PENDAHULUAN dimanfaatkan secara optimal baik oleh
Salah satu prinsip dasar untuk perangkat desa, Karang Taruna, BumDes,
meningkatkan perekonomian di pedesaan PKK maupun lembaga desa lainnya. Kata
menurut situs berdesa.com adalah “Desa Cihanjuang Kecamatan Parongpong”
memajukan potensi desa. Dimana caranya hanya ditemukan dalam bentuk hashtag
adalah dengan mempermudah akses dengan nama “#desacihanjuang” yang
informasi terkait pendanaan usaha, banyak digunakan oleh masyarakat desa
pelatihan, mengembangkan produk usaha untuk menandai tempat dimana mereka
masyarakat dan mengelola sektor berada, tetapi belum ditemukan Instagram
pemasaran. Hal ini sejalan dengan visi resmi dari Desa Cihanjuang itu sendiri.
Provinsi Jawa Barat yang fokus pada desa Dengan adanya hashtag tersebut,
digital, yang bertujuan untuk meningkatkan menandakan bahwa masyarakat Desa
perekonomian masyarakat dan kualitas Cihanjuang sudah berkomunikasi melalui
warga desa atau wilayah pinggiran kota Instagram. Hal ini menjadi satu peluang bagi
kecil. Berdasarkan survey APJII tahun 2017, Desa Cihanjuang untuk mengoptimalkan
pengguna internet di Indonesia telah komunikasi dengan berbagai kalangan
mencapai 143,26 jiwa atau ± 50% dari masyarakat, baik masyarakat di luar desa
penduduk Indonesia. Penetrasi pengguna maupun masyarakat di Desa Cihanjuang itu
internet di pedesaan telah mencapai sendiri melalui media sosial Instagram.
48,25%, artinya hampir setengah Berdasarkan pemaparan di atas, maka
masyarakat dari desa-desa yang ada di perlu untuk dilakukan pelatihan dalam
Indonesia telah mengenal internet. Semakin rangka mengoptimalkan media sosial untuk
meningkatnya pengguna internet tidak meningkatkan akses dan penyebaran
terlepas dari perangkat informasi Desa Cihanjuang. Tujuan dari
komputer/smartphone/tablet yang kian pelatihan ini adalah meningkatkan
terjangkau. Survey APJII menyatakan bahwa penggunaan media sosial sebagai media
akses layanan sosial media menjadi layanan informasi Desa dan promosi potensi desa,
yang paling tinggi (87,13%) diikuti oleh sehingga Desa cihanjuang dapat lebih
layanan lihat gambar/foto (72,79%), lihat dikenal dan mempermudah akses informasi
video (69,64%) dan layanan artikel dan komunikasi desa. Menurut Hasan dan
(55,30%). Setiyaningtiyas (2015), media sosial
Tersedianya sarana akses digital di desa memiliki pengaruh yang positif untuk
Cihanjuang belum dimanfaatkan secara menciptakan komunikasi dari mulut ke
dioptimalkan. Berdasarkan pencarian mulut secara online. Komunikasi ini bisa
melalui internet, baik melalui media sosial dalam bentuk melakukan likers, membalas
(Instagram dan facebook) maupun melalui posting ataupun review. Selain itu juga
mesin pencari masih sulit ditemukan berita menigkatkan kesadaran perangkat desa
lengkap baik mengenai kegiatan di Desa untuk dapat secara aktif berkelanjutan
Cihanjuang maupun bisnis Usaha Kecil memberikan informasi positif dan
Menengah (UKM), produk serta potensi melakukan komunikasi secara digital
unggulan yang dimiliki oleh Desa mengenai kegiatan dan program desanya.
90 Hamidin et, al. Peningkatan Penggunaan Media Sosial

Salah satu prinsip dasar untuk resmi dari Desa Cihanjuang itu sendiri.
meningkatkan perekonomian di pedesaan Dengan adanya hashtag tersebut,
menurut situs berdesa.com adalah menandakan bahwa masyarakat Desa
memajukan potensi desa. Dimana caranya Cihanjuang sudah berkomunikasi melalui
adalah dengan mempermudah akses Instagram. Hal ini menjadi satu peluang bagi
informasi terkait pendanaan usaha, Desa Cihanjuang untuk mengoptimalkan
pelatihan, mengembangkan produk usaha komunikasi dengan berbagai kalangan
masyarakat dan mengelola sektor masyarakat, baik masyarakat di luar desa
pemasaran. Hal ini sejalan dengan visi maupun masyarakat di Desa Cihanjuang itu
Provinsi Jawa Barat yang fokus pada desa sendiri melalui media sosial Instagram.
digital, yang bertujuan untuk meningkatkan Berdasarkan pemaparan di atas, maka perlu
perekonomian masyarakat dan kualitas untuk dilakukan pelatihan dalam rangka
warga desa atau wilayah pinggiran kota mengoptimalkan media sosial untuk
kecil. Berdasarkan survey APJII tahun 2017, meningkatkan akses dan penyebaran
pengguna internet di Indonesia telah informasi Desa Cihanjuang. Tujuan dari
mencapai 143,26 jiwa atau ± 50% dari pelatihan ini adalah meningkatkan
penduduk Indonesia. Penetrasi pengguna penggunaan media sosial sebagai media
internet di pedesaan telah mencapai informasi Desa dan promosi potensi desa,
48,25%, artinya hampir setengah sehingga Desa cihanjuang dapat lebih
masyarakat dari desa-desa yang ada di dikenal dan mempermudah akses informasi
Indonesia telah mengenal internet. Semakin dan komunikasi desa. Menurut Hasan dan
meningkatnya pengguna internet tidak Setiyaningtiyas (2015), media sosial
terlepas dari perangkat memiliki pengaruh yang positif untuk
komputer/smartphone/tablet yang kian menciptakan komunikasi dari mulut ke
terjangkau. Survey APJII menyatakan bahwa mulut secara online. Komunikasi ini bisa
akses layanan sosial media menjadi layanan dalam bentuk melakukan likers, membalas
yang paling tinggi (87,13%) diikuti oleh posting ataupun review. Selain itu juga
layanan lihat gambar/foto (72,79%), lihat menigkatkan kesadaran perangkat desa
video (69,64%) dan layanan artikel untuk dapat secara aktif berkelanjutan
(55,30%). memberikan informasi positif dan
Tersedianya sarana akses digital di desa melakukan komunikasi secara digital
Cihanjuang belum dimanfaatkan secara mengenai kegiatan dan program desanya.
dioptimalkan. Berdasarkan pencarian Salah satu prinsip dasar untuk
melalui internet, baik melalui media sosial meningkatkan perekonomian di pedesaan
(Instagram dan facebook) maupun melalui menurut situs berdesa.com adalah
mesin pencari masih sulit ditemukan berita memajukan potensi desa. Dimana caranya
lengkap baik mengenai kegiatan di Desa adalah dengan mempermudah akses
Cihanjuang maupun bisnis Usaha Kecil informasi terkait pendanaan usaha,
Menengah (UKM), produk serta potensi pelatihan, mengembangkan produk usaha
unggulan yang dimiliki oleh Desa masyarakat dan mengelola sektor
Cihanjuang. Media sosial Instagram belum pemasaran. Hal ini sejalan dengan visi
dimanfaatkan secara optimal baik oleh Provinsi Jawa Barat yang fokus pada desa
perangkat desa, Karang Taruna, BumDes, digital, yang bertujuan untuk meningkatkan
PKK maupun lembaga desa lainnya. Kata perekonomian masyarakat dan kualitas
“Desa Cihanjuang Kecamatan Parongpong” warga desa atau wilayah pinggiran kota
hanya ditemukan dalam bentuk hashtag kecil. Berdasarkan survey APJII tahun 2017,
dengan nama “#desacihanjuang” yang pengguna internet di Indonesia telah
banyak digunakan oleh masyarakat desa mencapai 143,26 jiwa atau ± 50% dari
untuk menandai tempat dimana mereka penduduk Indonesia. Penetrasi pengguna
berada, tetapi belum ditemukan Instagram internet di pedesaan telah mencapai
Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 91
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

48,25%, artinya hampir setengah dikenal dan mempermudah akses informasi


masyarakat dari desa-desa yang ada di dan komunikasi desa. Menurut Hasan dan
Indonesia telah mengenal internet. Semakin Setiyaningtiyas (2015), media sosial
meningkatnya pengguna internet tidak memiliki pengaruh yang positif untuk
terlepas dari perangkat menciptakan komunikasi dari mulut ke
komputer/smartphone/tablet yang kian mulut secara online. Komunikasi ini bisa
terjangkau. Survey APJII menyatakan bahwa dalam bentuk melakukan likers, membalas
akses layanan sosial media menjadi layanan posting ataupun review. Selain itu juga
yang paling tinggi (87,13%) diikuti oleh menigkatkan kesadaran perangkat desa
layanan lihat gambar/foto (72,79%), lihat untuk dapat secara aktif berkelanjutan
video (69,64%) dan layanan artikel memberikan informasi positif dan
(55,30%). melakukan komunikasi secara digital
Tersedianya sarana akses digital di desa mengenai kegiatan dan program desanya.
Cihanjuang belum dimanfaatkan secara
dioptimalkan. Berdasarkan pencarian MATERI DAN METODE
melalui internet, baik melalui media sosial Model ADDIE adalah Analyze, Design,
(Instagram dan facebook) maupun melalui Development, Implementation dan Evaluate
mesin pencari masih sulit ditemukan berita yang diperkenalkan oleh Branch (2009),
lengkap baik mengenai kegiatan di Desa banyak digunakan untuk pengembangan
Cihanjuang maupun bisnis Usaha Kecil pembelajaran, seperti yang dilakukan dalam
Menengah (UKM), produk serta potensi papernya Prastati (2014) yang
unggulan yang dimiliki oleh Desa mengembangkan program pelatihan tatap
Cihanjuang. Media sosial Instagram belum muka dengan menggunakan model ADDIE.
dimanfaatkan secara optimal baik oleh Taçgin & Erim Gűner (2014) menyatakan
perangkat desa, Karang Taruna, BumDes, bahwa model ADDIE menggambarkan peta
PKK maupun lembaga desa lainnya. Kata jalan yang harus diikuti (merancang dengan
“Desa Cihanjuang Kecamatan Parongpong” instruksional) dalam mempersiapkan bahan
hanya ditemukan dalam bentuk hashtag pelatihan. Merancang dengan instruksional,
dengan nama “#desacihanjuang” yang dimana menurut Aldoobie (2015) artinya
banyak digunakan oleh masyarakat desa adalah bahwa proses yang secara sistematis
untuk menandai tempat dimana mereka membantu menciptakan dan
berada, tetapi belum ditemukan Instagram mengembangkan secara efektif, menarik
resmi dari Desa Cihanjuang itu sendiri. dan material instruksi yang efisien dalam
Dengan adanya hashtag tersebut, lingkungan yang mendukung menggunakan
menandakan bahwa masyarakat Desa seni, sains, belajar dan teori pembelajaran.
Cihanjuang sudah berkomunikasi melalui Perancangan instruksi Model ADDIE
Instagram. Hal ini menjadi satu peluang bagi terdiri dari 4 komponen (Aldoobie, 2015),
Desa Cihanjuang untuk mengoptimalkan yaitu: 1) Analyze (permasalahan dan
komunikasi dengan berbagai kalangan kebutuhan pembelajar); 2) Design (analisis
masyarakat, baik masyarakat di luar desa kebutuhan dan masalah pembelajar,
maupun masyarakat di Desa Cihanjuang itu merancang aktivitas dan materi); 3)
sendiri melalui media sosial Instagram. Development (pengembangan materi
Berdasarkan pemaparan di atas, maka untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang
perlu untuk dilakukan pelatihan dalam dibutuhkan pembelajar); 4)
rangka mengoptimalkan media sosial untuk Implementation (pelaksanaan pelatihan);
meningkatkan akses dan penyebaran 5) Evaluate (hasil belajar). Peningkatan
informasi Desa Cihanjuang. Tujuan dari penggunaan media sosial ini mengadopsi
pelatihan ini adalah meningkatkan empat komponen model ADDIE tersebut.
penggunaan media sosial sebagai media Peserta kegiatan ini adalah orang-orang
informasi Desa dan promosi potensi desa, dewasa dimana mereka merupakan bagian
sehingga Desa cihanjuang dapat lebih
92 Hamidin et, al. Peningkatan Penggunaan Media Sosial

dari perangkat desa, lembaga Desa seperti untuk belajar; 4) Berorientasi ke arah
PKK, Karang Taruna, Bumdes. Menurut kegiatan belajar. Berdasarkan Piramida
Kapur (2015) Pembelajar orang dewasa belajar (pyramid of learning) bahwa orang
(Andragogy) memiliki karakteristik yang dewasa belajar lebih efektif dengan
berbeda dan unik. Mereka dewasa, mandiri, mendengarkan (ceramah) dan berbicara
memiliki kekayaan pengetahuan dan (diskusi); lebih baik jika dapat melihat
pengalaman. Sehingga, pembelajaran orang (demonstrasi); makin efektif dengan
dewasa adalah pendidikan yang sederajat mengerjakan (latihan praktis) (Surdaryanto,
(fasilitator dan pelajar). Dr. Sujarwo, M.Pd. 2016). Metode yang dikembangkan pada
(2012) menyatakan ada empat utama hal peningkatan penggunaan media sosial ini
utama yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan prinsip andragogy yang dapat
pembelajaran orang dewasa, yaitu: 1) digambarkan sebagai berikut:
Konsep diri; 2) pengalaman; 3) Kesiapan
Gambar 1. Metode Pelaksanaan Pelatihan di Desa Cihanjuang.

contoh desa yang sudah menerapkan media


sosial sebagai media informasi, komunikasi
HASIL DAN PEMBAHASAN dan pemasaran desa
Pelatihan penggunaan media sosial ini Materi Teknik Dokumentasi untuk Media
dilaksanakan di kantor Desa Cihanjuang Sosial, yang berisi: fungsi foto di media
Parongpong Kabupaten Bandung Barat sosial, teknik pengambilan gambar,
diikuti oleh 19 orang, yang terdiri dari 5 membuat foto dokumentasi, dan tutorial
orang perangkat desa, 2 orang kader PKK melakukan editing gambar melalui
dan 7 orang Karang Taruna. Pelatihan ini smartphone
dipandu oleh tiga orang pelaksana selaku Materi Pembuatan fanpage di Facebook
fasilitator yang dibantu oleh 4 orang dan Instagram bisnis, yang berisi: tutorial
mahasiswa selaku asisten pelaksana. langkah-langkah membuat fanpage di
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini terdiri facebook dan Instagram bisnis
dari 4 materi yang diberikan secara Materi Cara Membuat Konten Akun Bisnis
sistematis, yaitu: dan Facebook Fanpage, yang berisi:
Materi Media Sosial untuk Informasi Desa, bagaimana melakukan penulisan konten di
yang berisi: bagaimana desa dapat facebook maupun Instagram beserta
memasarkan diri melalui media sosial, contoh-contoh penulisan konten about,
dampak yang didapatkan desa dan contoh- berita dan informasi.
Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 93
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

Sebelum pelatihan dimulai, peserta dapat membuat Instagram bisnis sendiri


diberikan kuesioner awal yang berisi self dengan isi konten yang lebih informatif.
assessment untuk dapat mengetahui sejauh Gambar 2. Pelaksanaan Pelatihan Media
mana pengetahuan dan ketertarikan peserta Sosial.
terkait media sosial dan penggunaannya.
Setelah kuesioner awal selesai dikerjakan,
pelatihan baru dimulai. Pelatihan diakhiri
oleh pengisian kuesioner kembali sebagai
self assessment peserta untuk dapat
mengetahui sejauhmana tingkat perubahan
pengetahuan dan ketertarikan peserta
terkait media sosial dan penggunaannya.
Materi yang diberikan dalam bentuk
ceramah, tutorial dan praktek yang
diselimgi oleh diskusi secara interaktif. Hasil
dari pelatihan tersebut, para peserta sudah
Gambar 3. Grafik Hasil Kuesioner deft Assement Awal

a.Frekuensi Akses Internet b.Cara Akses Internet c.Waktu rata-rata online

d.Perangkat yang e.Media sosial yang digunakan


digunakan

f.Informasi yang dicari di media sosial g.Tujuan peserta menggunakan media


sosial
94 Hamidin et, al. Peningkatan Penggunaan Media Sosial

h. Jumlah media sosial yang digunakan untuk i.Waktu untuk membuat konten
Bisnis/promosi (gambar/ tulisan) di media sosial

Berdasarkan gambar 3 di atas komunikasi dan juga bisnis/media


menunjukkan, bahwa peserta yang informasi secara pribadi. Dalam kegiatan
mengikuti pelatihan sudah memiliki bisnisnya, hampir semua peserta telah
kebiasaan untuk mengakses informasi menggunakan lebih dari 1 media sosial.
melalui internet. Dalam melakukan akses Berdasarkan poin i, jika dikumulatifkan,
internet, peserta sudah memiliki maka hampir 50% dari peserta masih
anggaran/budget tersendiri sebagai biaya memiliki waktu yang cukup lama (> 30
untuk mengakses internet. Mereka menit) untuk menghasilkan konten baik
memeiliki keterbatasan waktu untuk online, gambar maupun tulisan di media sosial.
ini mungkin saja terkait dengan aktivitas Peserta juga merasa bahwa mereka masih
pekerjaan di kantor maupun di rumah. belum optimal dalam melakukan upload
Namun tidak menutup kemungkinan juga, penulisan dan gambar yang menarik dan
hal ini disebabkan oleh terbatasnya kuota informatif serta dapat direspon oleh banyak
yang dimiliki oleh setiap orang tersebut. follower.
Hampir semua peserta menggunakan
smartphone dimana mereka memiliki Self Assesment Akhir
fleksibilitas untuk terkoneksi dengan Berdasarkan hasil kuesioner self assesment
internet. Sehingga, sebenarnya mereka akhir, maka setelah pelatihan dilaksanakan
dapat mengirimkan informasi setiap semua peserta (perangkat desa, kader PKK
kegiatan/aktivitas berlangsung di Desa dan karang taruna) 100% telah memahami
Cihanjuang melalui smartphone. bagaimana mengoptimalkan media sosial
Berdasarkan poin e pada gambar 3, semua (Instagram dan facebook), yaitu melalui
peserta sebenarnya sudah menggunakan penulisan isi/konten, mengolah tampilan
media sosial, hanya saja semuanya masih foto/gambar dan mengoptimalkan
digunakan untuk kepentingan pribadi, penggunaan tanda tagar #. Mereka tertarik
belum dimanfaatkan untuk pembangunan memanfaatkan media sosial (seperti
dan promosi desa-nya. Sebagian besar Instagram dan facebook) secara optimal
masih mencari berita terkini atau yang untuk kepentingan dan kemajuan Desa
sedang viral, dimana hal tersebut masih Cihanjuang dan mereka menyadari bahwa
menjadi informasi yang menarik. Selain itu, Desa Cihanjuang perlu untuk memiliki dan
media sosial juga digunakan sebagai media memanfaatkan media sosial (seperti
Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 95
Volume 6 Nomor 2, Oktober 2020

Instagram dan facebook) agar Desa layanan informasi yang mencerdaskan,


Cihanjuang lebih dikenal oleh masyarakat memberdayakan dan meningkatkan
luas terkait kegiatan, potensi dan ekonomi masyarakat perdesaan perlu
pembangunan di Desa Cihanjuang. Peserta memiliki komitmen untuk menjadikan
menyadari dampak positif akan dirasakan desanya sebagai desa informasi; memiliki
jika desa dikenal oleh masyarakat luas. keinginan untuk maju yang didukung oleh
Berdasarkan hasil pelaksanaan warganya. Sehingga, perlu komitmen dari
pengabdian kepada masyarakat di Desa seluruh komponen di Desa Cihanjuang, baik
Cihanjuang ini dan berdasarkan perangkat perangkat Desa, Kader PKK, Karang taruna
evaluasi (kuesioner), maka para peserta, dan stakeholder lainnya yang ada di Desa
baik perangkat Desa, kader PKK maupun Cihanjuang.
karang taruna telah memiliki: Gambar 4. Facebook dan Instragram Desa
Tingkat pengetahuan yang sama terkait Cihanjuang.
pentingnya mengoptimalkan media sosial
(seperti Instagram dan facebook) untuk
kepentingan dan kemajuan Desa Cihanjuang
Tingkat keterampilan yang sama terkait
penulisan isi/konten, mengolah tampilan
dan foto/gambar serta kegunaan tanda
tagar # di media sosial.
Ketertarikan yang sama dalam
memanfaatkan media sosial untuk
kepentingan promosi dan penyebaran a. Facebook Desa Cihanjuang b.Instagram
informasi terkait Informasi Desa Desa
Cihanjuang, kegiatan pelayanan Cihanjuang
pemerintahan desa Cihanjuang
(administrasi dan non administrasi), Capacity Building dapat mendorong
kegiatan setiap bidang di pemerintahan organisasi agar dapat berjalan sesuai
Desa Cihanjuang, penyebaran berita dan dengan fungsinya, serta menciptakan
potensi desa, sehingga Desa Cihanjuang kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh
lebih dikenal oleh masyarakat luas. organisasi serta dalam melaksanakan
Selain dilakukan evaluasi terhadap hasil tugasnya akan terjalin kerjasama
pelatihan, untuk keberlanjutan program (Rahmawati & Nugroho, 2018). Begitu juga
pengabdian kepada masyarakat di Desa peningkatan kapasitas keterampilan
Cihanjuang ini, dilakukan monitoring berkomunikasi melalui media sosial ini
terhadap media sosial Desa Cihanjuang. dapat digunakan sebagai satu strategi untuk
Hasil monitoring menunjukkan bahwa saat meningkatkan Desa Cihanjuang semakin
ini Desa Cihanjuang telah memiliki media maju, dikenal dan meningkatkan kerjasama
sosial Instagram (dengan 90 followers dan dengan berbagai instansi pemerintah
90 following) dan facebook yang memilili lainnya dan swasta.
link ke website Desa Cihanjuang, media
sosial Desa Cihanjuang berisi: 1) Informasi
letak Desa secara lengkap; 2) Kegiatan- KESIMPULAN
kegiatan seperti bakti sosial, kegiatan
pelatihan, pemilihan ketua RW dan video Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian
karnaval; 3) Link website Desa Cihanjuang kepada masyarakat di Desa Cihanjuang
Tentunya informasi-informasi tersebut Kecamatan Parongpong Kabupaten
belum cukup untuk memperlihatkan potensi Bandung Barat, maka dapat disimpulkan
dan pembangunan di Desa Cihanjuang. bahwa: 82,6% atau 19 orang yang terdiri
Wahyono (2011), menyatakan bahwa dari Perangkat Desa, Kader PKK dan Karang
keberhasilan desa dalam melakukan Taruna telah mengikuti pelatihan
96 Hamidin et, al. Peningkatan Penggunaan Media Sosial

optimalisasi penggunaan media sosial dan Challenges for Lecturers and Teachers.
pengelolaan konten (terkait penulisan Professional Development in
isi/konten, mengolah tampilan dan Education (PDE).
foto/gambar serta kegunaan tanda tagar # Taçgin, Zeynep & Erim Gűner, Nilay. (2014).
di media sosial) untuk media informasi Desa ADDIE Model in Adult Education:
di Desa Cihanjuang parongpong Bandung Instructional Design Sample of E-
Barat. Semua peserta telah memiliki tingkat Learning. Conference 5th International
pengetahuan, keterampilan dan Future-Learning Conference on
ketertarikan untuk mengoptimalkan media Innovation in Learning for the Future
sosial (seperti Instagram dan facebook) 2014: e-Learning, At Instanbul.
untuk penyebaran informasi link website Aldoobie, Nada. (2015). ADDIE Model.
Desa Cihanjuang, kegiatan pelayanan American International Journal of
pemerintahan desa Cihanjuang Contemporary Research Vol. 5, No. 6;
(administrasi dan non administrasi), December 2015.
kegiatan setiap bidang di pemerintahan Hasan, A., & Setiyaningtiyas, N. W. 2015.
Desa Cihanjuang, penyebaran berita dan Pengaruh Electronic Word of Mouth
potensi desa, sehingga Desa Cihanjuang pada Media Sosial Facebook terhadap
lebih dikenal oleh masyarakat luas. Keputusan Berkunjung ke Desa Wisata
Dampak dari kegiatan ini telah dapat Nglanggeran Gunungkidul. Jurnal
diwujudkan dengan terbangunnya media Media Wisata: Wahana Informasi
sosial Instagram Desa Cihanjuang yang Pariwisata, 13(1).
kemasan konten beritanya lebih informatif Kapur, Sikha. (2015). Andragogy: The Adult
sebagai media informasi, komunikasi dan Learning Theory. Indian Journal of
promosi produk dan potensi Desa Adult Education vo. 76, No. 2, April –
Cihanjuang. June 2015.
Sudaryanto, D. H. (2016). Pendekatan prinsip
adult learning dalam upaya menunjang
UCAPAN TERIMAKASIH proses pembelajaran diklat
aparatur. Tersedia online pada
Terima kasih kepada LPPM Politeknik Pos
http://pusdiklatmigas. esdm. go.
Indonesia atas hibah PKM Internal yang
id/portal_jurnal/readmore/165.
telah diberikan. Terima kasih juga kepada
Rahmawati, A., & Nugroho, H. S. (2018).
Seluruh aparatur pemerintahan Desa
Capacity Building Pada Unit Program
Cihanjuang Kecamatan Parongpong
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (
Kabupaten Bandung.
Pkk ) Capacity Building In The Family
Welfare Program ( Pkk ). 4(April), 41–
DAFTAR PUSTAKA 47.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet


Branch, Robert Maribe. (2009). Indonesia (APJII). (2017). Infografis –
Instructional Design: ADDIE Approach. Penetrasi 6 Perilaku Pengguna
New York: Springer. Internet Indonesia, Survey 2017.
Dr. Sujarwo, M.Pd., 2012. Strategi -.2018. Prinsip Dasar yang Wajib Dipegang
Pembelajaran Orang Dewasa Untuk Meningkatkan Perekonomian di
(Pendekatan Andragogi), Jurusan Pedesaan.
Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas http://www.berdesa.com/meningkatkan-
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri perekonomian-di-pedesaan/. Diakses
Yogyakarta. tanggal 20 September 2019.
Prastati, Trini. (2014). Teaching And
Learning In The 21ST Century:

You might also like