You are on page 1of 26

Keperawatan Bencana

Review Jurnal

Oleh:

NAMA KELOMPOK 5 :

1. A.A Istri Revaliana Pradnyandari (193213006)


2. Dewa Ayu Made Febriari (193213009)
3. I Gusti Ayu Made Indri Amanda (193213014)
4. I Pande Nyoman Widyawati (193213018)
5. Ni Komang Bunga Triska Yuniari (193213027)
6. Ni Komang Devi Arianti (193213028)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

STIKES WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2022
Akhrani, Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
JournalHerani, Hani
of Dedicators Community Peduli Lingkungan ..
ISSN: 2548-8783 (p); 2548-8791 (e), Vol 5 No 2 Juli – Desember 2021: 159-181
DOI: 10.34001/jdc.v5i2.1419

Empowerment Community: Pembentukan Komunitas Peduli


Lingkungan Sebagai Upaya Peningkatan Kesadaran Bencana &
Kesehatan pada Warga Bantar Kali di Kampung Payung Kertas,
Malang

Lusy Asa Akhrani, Ika Herani, Alfrina Hany


Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
lusyasa@ub.ac.id

Received: 11th November 2020 | Accepted: 21th July 2021 | Published: 27th July 2021

Abstract
Payung Kertas Village located at Pandanwangi Village, on the bank of the
Key word: Bango river. The preliminary research showed that the environmental
care behavior of residents of the riverbank area is to be low considering.
Empowerment Many residents choose to throw garbage directly in the river, construction
Community; residential houses in the Kali Sari watershed, and several indicator of the
Community; lack of environmental awareness of watershed residents. Awareness-
Disaster raising will be easier to do when activities are started, designed, and
Awareness; carried out by communities with social problems. The aims of this
Health community service is to empower communities to solve social problems.
The formation of environmentally conscious communities is carried out
through a tiered process by encouraging active citizen involvement. The
method used in the fomation rof environmental care communities is
carried out with a social intervention approach that utilizes action
research. Social change is carried out by emphasizing three stages namely
the planning, implementation, and evaluation stages. As a result of this
community service, a community caring for the environment was formed
with the first movement in the form of sorting waste from inside the
house, synergizing with waste transport officers, and periodically
monitoring and evaluating the implementation of the environmental care
movement.

Abstrak
Kampung Payung Kertas berlokasi di tepi aliran sungai Bango, kelurahan
Kata Kunci
Pandanwangi. Hasil penelitian awal menunjukkan perilaku peduli
lingkungan warga daerah bantaran sungai dapat dikatakan rendah
Guru; mengingat masih banyak warga memilih membuang sampah langsung di
Sekolah Luar sungai, pembangunan rumah huni di DAS Kali Sari, dan beberapa
Biasa; indikator dari kurangnya kepedulian lingkungan warga daerah aliran
Anak sungai. Peningkatan kesadaran akan lebih mudah dikerjakan bila kegiatan
Berkebutuhan dimulai, dirancang dan dikerjakan oleh komunitas yang memiliki masalah
Khusus; sosial. Itu sebabnya sangat penting membentuk empowerment
Bahasa dan community untuk menyelesaikan masalah sosial yang dihadapi
Bicara komunitas. Metode yang digunakan dalam pembentukan komunitas
peduli lingkungan dilakukan dengan pendekatan intervensi sosial yang
memanfaatkan action research yaitu perubahan sosial dilakukan dengan
menekankan tiga tahap action yang berputar terus sampai perubahan
yang diinginkan tercapai yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan

159 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat ini terbentuk komunitas peduli lingkungan kampung payung
kertas dengan gerakan pertama berupa pemilahan sampah dari dalam rumah, bersinergi dengan
petugas pengangkutan sampah dan secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan gerakan peduli lingkungan.

PENDAHULUAN di Kota Malang yang terpantau kritis. Hal


Sungai merupakan aliran air yang itu berdasarkan pemantauan Dinas
besar dan memanjang yang mengalir secara Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang.
terus-menerus dari hulu (sumber) menuju
hilir (muara). Tak dapat dipungkiri
Indonesia sebagai negara dengan 5.950
daerah aliran sungai (DAS) seringkali
memanfaatkan sungai dalam kehidupan
sehari-hari seperti untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai seperti
wisata tubbing. Kota Malang sendiri
memiliki beberapa aliran sungai yang Gambar 1. Kondisi Sungai Kota Malang
membelah pemukiman warga, namun
kondisi sungai tersebut semakin tercemar Kondisi kritis sungai dapat

dari tahun ke tahun. Gambar 1 berikut ini menimbulkan bencana alam seperti tanah

adalah gambaran kondisi sungai di Malang longsor, banjir, kualitas air tanah yang

yang diambil dari sumber Malang Voice buruk, menimbulkan berbagai penyakit

(2019). yang dapat mengancam kesehatan warga.

Kurangnya kesadaran lingkungan Melakukan aksi setelah bencana terjadi

warga bantaran kali sangat memungkinkan bukanlah solusi, dibutuhkan upaya prevensi

peningkatan kondisi tercemar sungai. dan promosi yang baik dalam penangkalan

Sungai di Kota Malang terindikasi mulai bencana. Itu sebabnya pengetahuan tentang

tercemar. Bukan hanya limbah bahan kebencanaan sebaiknya diberikan sedini

berbahaya dan beracun (B3) saja, sampah mungkin, karena pengetahuan kebencanaan

industri maupun rumah tangga turut yang baik akan mempengaruhi perilaku,

(Cahyono, 2018). kebiasaan dan langkah seseorang saat


mencemari sungai
Setidaknya ada 26 titik dari 27 titik sungai

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |160


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

dewasa dalam bereaksi pada kejadian Sama seperti daerah aliran sungai
bencana (BPBD Kota Malang, 2019) lainnya, RT 04 kampung payung kertas
Menurut BPBD Kota Malang (2019), yang terletak di tepi sungai Kalisari setiap
pengetahuan tentang kebencanaan adalah tahun di musim hujan selalu menjadi
keniscayaan mengingat Indonesia adalah daerah rawan bencana. Bencana banjir,
negara yang rawan bencana. Pengetahuan longsor, dan wabah demam berdarah
kebencanaan berguna dalam menghadapi menjadi masalah yang selalu dihadapi
bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. warga. Bahkan saat hujan tidak turun,
BPBD kota Malang mencatat setidaknya tumpukan sampah yang dibuang warga di
119 bangunan rusak, 18 orang mengalami aliran sungai tidak terbawa aliran sungai
luka-luka dan 61 lainnya terpaksa menimbulkan bau dan mengancam
mengungsi akibat bencana yang terjadi, kesehatan warga. Namun demikian
serta 13 hewan ternak mati. Bencana bukan bencana tak pernah membuat warga
saja terjadi akibat perubahan alam, ada pula menjadi sadar untuk mengubah perilaku
andil manusia dalam bencana. Menurut lingkungan mereka, warga tetap membuang
teori person in context Lewin (1951), sampah di sungai atau membuang di lahan
perilaku adalah fungsi dari manusia, kosong meskipun sudah ada TPS atau
lingkungan dan interaksi antara manusia petugas kebersihan. Kesadaran menjaga
dan lingkungan tersebut. Dalam konteks lingkungan yang masih minim membuat
bencana alam dijelaskan bahwa bencana perilaku tersebut tidak berubah.
bisa saja terjadi karena faktor alam seperti Warga RT 04 kampung payung
iklim atau perubahan alam, perilaku kertas sebenarnya sudah berusaha untuk
manusia yang menyebabkan bencana dan mencegah perilaku membuang sampah di
dapat pula terjadi akibat interaksi manusia sungai warga dengan menetapkan denda
dan alam. Perilaku manusia dapat Rp500.000 untuk warga yang ketahuan
mengakibatkan bencana, begitu pula membuang sampah di sungai, namun
perubahan alam dapat mengakibatkan mekanisme sanksi yang tidak jelas
bencana bagi manusia. Bagi warga membuat warga tetap membuang sampah
bantaran kali seringkali banjir, longsor di di bantaran sungai. Pemberian sanksi dan
DAS akibat perilaku manusia menutup program menjadi tidak efektif tanpa diikuti
jalan air demi pondasi rumah tinggal dan keterlibatan aktif warga dalam setiap
kebiasaan membuang sampah di sungai. proses perubahan. Hal ini menjadikan
pendekatan intervensi sosial menjadi

161 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

penting dilakukan untuk mencapai bersama komunitas dalam mencapai


perubahan untuk menyelesaikan masalah perubahan perilaku dan lingkungan. Itu
lingkungan. Berikut ini adalah gambaran sebabnya dibutuhkan pembentukan
lingkungan RT 04 Kampung Payung empowerment community dimana
Kertas, Kelurahan Pandanwangi. komunitas aktif bergerak dan berdaya
Warga kampung payung kertas RT menyelesaikan masalah sosial yang ada
04, kelurahan Pandanwangi tinggal di dalam komunitas. Pembentukan komunitas
pemukiman padat di tepi/ aliran sungai tidak semudah mengumpulkan warga dan
Kalisari. Permasalahan ketidakpedulian membentuk kelompok, dibutuhkan
pada lingkungan, kurangnya kesadaran pendekatan yang intens dan sesuai dengan
hidup sehat membuat warga melakukan gaya komunikasi dan tidak melanggar
perilaku yang dapat mendatangkan bencana nilai-nilai komunitas untuk mencapai
bagi warga maupun kampung lain di hilir penerimaan dan kesepakatan dalam
sungai. Setiap musim hujan bencana membentuk empowerment community.
longsor daerah aliran sungai akibat tidak Pendekatan terhadap komunitas dengan
ada penataan dan perawatan luas/ lebar mendatangi kelompok-kelompok dalam
sungai, banjir akibat luapan hujan dan komunitas, berkegiatan bersama dan
tersumbatnya sungai dengan sampah dan menjadikan diri sebagai bagian dari
pondasi rumah, wabah penyakit yang siap komunitas agar dapat berdiskusi dan
mengintai seperti demam berdarah dan mendorong perubahan dari dalam
penyakit ringan seperti flu dan pencernaan komunitas.
akibat kurang bersihnya lingkungan rumah. Pembentukan empowerment
Sedangkan musim kemarau menimbulkan community menjadi awal solusi
bau tidak sedap akibat sampah yang menyelesaikan permasalahan lingkungan di
bertumpuk di sungai maupun yang dibuang dalam komunitas. Keterlibatan aktif warga
dan tak terangkut di lahan-lahan kosong di setiap tahapan perubahan menjadikan
dekat daerah hunian. warga bertanggung jawab pada penyebab
Kesadaran dan kepedulian dan akibat yang dihasilkan masalah sosial
lingkungan tidak dapat tumbuh tanpa dalam komunitas. Action research
keinginan dan dorongan internal. Akan merupakan pendekatan yang membuat
menjadi sia-sia edukasi dari pihak eksternal komunitas berdaya, membuat komunitas
komunitas tanpa keinginan berubah dari bergerak dalam setiap tahapan perubahan
internal komunitas. Dibutuhkan gerakan yang akan dilakukan.

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |162


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

agar bisa berkelanjutan dalam jangka


waktu yang lebih panjang.
Konsep empowerment community
muncul akibat dengan dua faktor, yaitu
dengan adanya kegagalan dan juga
harapan. Kegagalan dalam pembangunan
ekonomi untuk menanggulangi kemiskinan
dan lingkungan berkelanjutan. Harapan
muncul akibat alternatif-alternatif
pembangunan berkaitan dengan demokrasi,
persamaan gender, pesan generasi
Gambar 2. Pondasi dan bangunan rumah berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi
tinggal yang menutup dan yang memadai (Pranaka & Prijono, 1996).
mempersempit badan sungai
Empowerment community adalah kekuatan
Tujuan pengabdian masyarakat ini ekonomi dikaitkan dengan informasi,
adalah untuk membentuk komunitas yang pengetahuan dan keterampilan, partisipasi,
berdaya/ empowerment community yang dalam sebuah organisasi yang bersumber
tanggap terhadap bencana di pada keuangan. Maka dari itu memastikan
lingkungannya dengan meningkatkan dengan baik di setiap kegiatan yang
kepedulian lingkungan pada warga. bermanfaat bagi masyarakat guna
Empowerment community adalah salah meningkatkan pemberdayaan masyarakat
satu bentuk pemberdayaan masyarakat. sangat penting dilakukan dalam community
Tujuan utama dalam Empowerment empowerment.
community agar masyarakat memiliki Empowerment community lakukan
kemampuan dan kemandirian baik secara dengan beberapa tahap. Seperti dengan
ekonomi, ekologi dan sosial. empowerment tahap seleksi lokasi, sosial pemberdayaan
community memberikan perencanaan dan masyarakat, proses pemberdayaan
memutuskan untuk mengelola sumber daya masyarakat, kemandirian masyarakat.
lokal yang dimiliki. Konsep empowerment Sedangkan untuk proses pemberdayaan
communityt sendiri merupakan salah satu masyarakat sendiri masih berdiri dengan
proses yang memberikan fasilitas guna berbagai faktor seperti dengan kajian
mendorong masyarakat untuk keadaan pedesaan partisipasi,
memanfaatkan lingkungan yang strategis pengembangan kelompok, penyusunan

163 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

rencana pelaksanaan kegiatan, monitoring inisiatif inklusi masyarakat yang lebih luas
dan evaluasi. Dengan begitu semakin (Fawcett dkk., 1994). Kadang-kadang,
terkonsep semua yang dikerjakan semakin Empowerment community dapat berarti
mungkin ketika masyarakat semakin bahwa anggota masyarakat menjadi
diberdayakan. Community empowerment diberdayakan dengan bantuan para
berarti suatu komunitas memiliki sumber pemimpin masyarakat dan sebaliknya.
daya dan bakat untuk mengelola urusannya, “Pemberdayaan bersama” seperti itu
untuk mengendalikan dan mempengaruhi mungkin menantang, namun dapat sangat
kelompok dan kekuatan yang relevan di bermanfaat bagi masyarakat (Bond &
dalam dan di luar komunitas, dan untuk Keys, 1993).
mengembangkan para pemimpin dan Target luaran program pengabdian
organisasi masyarakat yang berdaya. Salah masyarakat ini adalah meningkatnya
satu contoh pengembangan pemimpin yang kesadaran warga DAS Kali Sari, Kampung
diberdayakan adalah anggota masyarakat Payung Kertas, RT 04, Kelurahan
belajar untuk mengatur sehingga mereka Pandawangi Malang tapa lingkungan
dapat mengambil bagian dalam dengan membentuk Empowerment
meningkatkan komunitas mereka dan community. Komunitas warga DAS Kali
mengambil tindakan terhadap peningkatan Sari ini yang akan menggerakan dan
ini. Empowerment community sangat memberdayakan anggota komunitas
penting untuk membangun kembali dengan intense melakukan gerakan peduli
masyarakat setelah trauma, seperti selamat lingkungan, membuat aturan mengikat
dari bencana alam, atau untuk individu di pada anggota komunitas dan melakukan
negara yang dilanda perang (Anckermann evaluasi. Menyadari dan merasa memiliki
dkk., 2005). lingkungan harus dibangun dari dalam
Empowerment community bekerja (internal) komunitas agar gerakan dapat
melalui peningkatan pengaruh masyarakat berkembang dan terus melakukan gerakan
terhadap struktur dan kebijakan yang peduli lingkungan DAS.
mempengaruhi pengalaman hidup
masyarakat dan anggotanya. Peningkatan METODE
pengaruh sering terjadi melalui kemitraan Tim Pengabdi menggunakan action
antara mereka yang berkuasa dan anggota research sebagai teknik yang digunakan
masyarakat lainnya. Kemitraan ini dapat dalam program intervensi sosial. Menurut
terjadi di dewan penasihat, koalisi, atau Gunawan, action research adalah kegiatan

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |164


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

dan atau tindakan perbaikan sesuatu yang lingkungan sehingga dapat berkontribusi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya dari upaya pencegahan/ mengurangi
digarap secara sistematik dan sistematik masalah(Afandi dkk., 2012). Selain itu
sehingga validitas dan reliabilitasnya pendekatan komunitas merupakan usaha
mencapai tingkatan riset (Asmara & mencari alternatif kasus penyimpangan
Nugroho, 2017). Action research juga perilaku manusia dari norma-norma sosial,
merupakan proses yang mencakup siklus upaya mendukung hak setiap manusia
aksi, yang mendasarkan pada refleksi; untuk berbeda tanpa harus mengalami
umpan balik (feedback); bukti (evidence); sanksi psikologis dan resiko kerugian
dan evaluasi atas aksi sebelumnya dan material (Rapaport, 77). Orford (1992)
situasi sekarang. Penelitian tindakan menjelaskan bahwa ilmu psikologi dapat
ditujukan untuk memberikan andil pada digunakan dalam pendekatan komunitas
pemecahan masalah praktis dalam situasi yaitu untuk memahami dan membantu
problematik yang mendesak dan pada meningkatkan kesejahteraan orang-orang
pencapaian tujuan ilmu sosial melalui dalam suatu sistem sosial dan dalam
kolaborasi patungan dalam rangka kerja keseharian kehidupan alamiah (lingkungan
etis yang saling berterima (Hairunisya, dan konteks sosial).
2017). Sebelum pendekatan action
Action research digunakan untuk dilaksanakan, tim pengabdian masyarakat
menggerakan komunitas. Menjadikan melakukan penelitian awal terlebih dahulu
komunitas bergerak dan berdaya, dengan melakukan observasi dan
diimbangi dengan berbagai cara dalam wawancara pada warga kampung payung
mendorong warga berdaya seperti edukasi kertas, RW 3, Pandanwangi. Setelah itu
dan sosialisasi yang tak terputus, tahapan action research dilaksanakan.
membentuk agen-agen sosial yang bersedia Action research merupakan pendekatan
menggerakan komunitas, memetakan dalam psikologi sosial terapan. Action
permasalahan dan menciptakan solusi research adalah proses cyclical (berputar)
bersama yang akan dikerjakan bersama- yang mencakup tiga tahap yaitu
sama. Komunitas dibutuhkan sebagai perencanaan, perubahan dan evaluasi.
pendekatan untuk memecahkan masalah
terkait dengan perilaku manusia, dengan
titik berat upaya pengembangan manusia
dan memanfaatkan sumber daya

165 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

Action research dalam


implementasinya berpedoman pada tahapan
LFA yaitu The Logical Framework
Approach. LFA menekankan keterkaitan
logis pada input, rencana kegiatan, dan
hasil yang diharapkan. LFA adalah alat
analisis perencanaan dan management
proyek yang berorientasi pada tujuan
dengan tiga kuncinya yaitu berorientasi
Gambar 3. Alur cycling action research
pada tujuan, berorientasi pada kelompok
Hasil yang ditargetkan action sasaran dan partisipatif. LFA sendiri
research adalah feedback terhadap semua memiliki lima struktur berjenjang dari
yang terkait masalah sosial dan penemuan tujuan jangka pendek sampai dengan
baru sampai dengan teori baru dalam jangka panjang yang harus diwujudkan
penyelesaian masalah sosial. Dalam dengan sistematis. Lima struktur LFA
psikologi sosial terapan tim pengabdi tersebut adalah (1) Inputs yaitu sumberdaya
adalah partisipan yang memiliki tujuan dapat berupa uang, bahan, materi, barang,
dalam action research yaitu memecahkan orang, infrastruktur dan sebagainya yang
masalah, memperoleh pengetahuan dan dibutuhkan untuk memulai dan
teori baru dengan menggunakan action menjalankan program, (2) Activities
theory. Dalam suatu intervensi sosial, (kegiatan) yaitu kegiatan-kegiatan yang
intervionis harus mengecek secara terus harus dilakukan oleh proyek agar outputs
menerus untuk melihat perlu/ tidaknya yang direncanakan dapat diperoleh, (3)
dilakukan perubahan perlakuan setelah Outputs yaitu hasil yang harus dicapai,
melihat situasi yang ada (sangat yang dibutuhkan agar tujuan spesifik
situasional). Social action dilakukan untuk program (purpose) tercapai. Outputs
meringankan/ menyelesaikan masalah langsung dalam control manajemen
sosial melalui usaha-usaha kolektif yang program sehingga harus dijamin
terorganisasi untuk mencapai perubahan. pencapaiannya agar program berhasil, (4)
Perubahan dilakukan secara sistematis, Immediate Objective/ project objective/
terarah, dan berkesinambungan dengan specific objective atau purpose yaitu tujuan
berorientasi pada komunitas. specific diharapkan dapat dicapai sebagai
hasil dari pelaksanaan program/ proyek

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |166


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

dan dapat bersifat kualitatif/kuantitatif. formulasi masalah yaitu situasi negatif


Impak yang diharapkan terjadi pada saat yang ada. Langkah berikutnya adalah
program/ proyek selesai, dan merupakan memilih masalah utama (focal problem)
sasaran praktis dan riil dari program, tidak dan menyusun pohon masalah (problem
langsung dalam control manajemen tree) dengan melihat hubungan sebab
program, sehingga tidak dapat dijamin akibat dan terakhir adalah
100% pencapaiannya oleh manajemen, (5) c. analisis tujuan yaitu
Development Objective/ wider objective/ mentransformasikan pohon masalah
overall aim/ overall goal berupa tujuan yang sudah disusun ke pohon tujuan
umum yang tidak secara langsung dicapai (objective tree), yaitu menciptakan
oleh proyek, tapi proyek diharapkan dapat solusi masalah yang bisa dilakukan,
memberikan kontribusi terhadap kemudian dianalisis. Project matrix
pencapaian tujuan ini, berada diluar control merupakan bagian dari perencanaan
dan pengaruh langsung dari proyek. proyek dari tujuan jangka pendek
LFA memiliki beberapa analisis yang sampai dengan jangka panjang dan
harus dilakukan dalam memetakan masalah mempersiapkan semua input dan output
dalam komunitas yaitu analisis situasi dan yang harus diperhatikan dengan tetap
project matrix. Analisis situasi yang terdiri memperhitungkan faktor internal dan
dari: eksternal yang dimiliki oleh komunitas.
a. analisis partisipan yaitu tim pengabdi Pembentukan community
melakukan analisis pada orang-orang empowerment itu sendiri dimulai dari tahap
yang berkepentingan baik langsung/ awal yaitu perencanaan dimana
tidak langsung atas isu/ masalah sosial, perencanaan yang dibutuhkan dalam
ini dilakukan untuk memudahkan community empowerment ini adalah
identifikasi teman atau musuh dalam dengan melakukan analisis situasi seperti
komunitas, analisis partisipan dan analisis masalah.
b. analisis masalah yaitu dengan Setelah semua data pemetaan jelas, dan
menganalisis dan mengidentifikasi community empowerment terbentuk maka
masalah dan penyebabnya dalam dilaksanakan analisis tujuan dengan
memformulasikan masalah harus merancang solusi-solusi masalah
diingat dua hal yaitu identifikasi komunitas. Setelah analisis tujuan
masalah yang ada (existing), bukan dilakukan maka dilakukan tahap kedua
yang mungkin/ terbayang, dan yaitu perubahan dengan

167 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

mengimplementasikan semua solusi yang keberhasilan dan kegagalan untuk


dirancang. Setelah implementasi terwujud kemudian di rencanakan kembali perbaikan
maka tahap terakhir adalah evaluasi yaitu dan tiga proses ini terus berputar sampai
melakukan evaluasi program yang sudah perubahan yang diharapkan tercapai.
dijalankan bersama, mengukur tingkat

Gambar 4. Detail alur dan kegiatan dalam action research

Pembentukan community dilakukan melalui monitoring checklist


empowerment sendiri tidak mungkin indikator keberhasilan yang telah
dilakukan secara instan dan tidak ditetapkan tim pengabdian masyarakat.
berkelanjutan. Dibutuhkan kerjasama
dengan berbagai pihak di luar komunitas HASIL
untuk mendapatkan penerimaan komunitas 1. Perencanaan
terhadap tim pengabdian masyarakat. Pihak Tim Pengabdi menggunakan
eksternal komunitas tersebut berperan pendekatan action research. Action
sebagai mitra tim pengabdian masyarakat. research merupakan pendekatan yang
Dalam pengabdian masyarakat ini mitra di terdapat dalam intervensi sosial. Dalam
luar komunitas adalah pihak kelurahan suatu intervensi sosial, intervionis harus
Pandanwangi sebagai otoritas mengecek secara terus menerus untuk
pemerintahan yang akan memberikan legal melihat perlu atau tidaknya dilakukan
kegiatan pengabdian masyarakat di perubahan perlakuan setelah melihat situasi
kampung payung kertas, RW 3, yang ada (sangat situasional). Tujuan
Pandanwangi. Evaluasi program akan utama dalam intervensi sosial itu sendiri

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |168


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

menghasilkan perubahan. Sepanjang a. Analisis Partisipan


kegiatan pengabdian masyarakat Doktor Partisipan merupakan orang-orang
Mengabdi ini, warga RT 04 yang yang berkepentingan baik langsung atau
mengikuti kegiatan awal dalam asesmen tidak langsung atas isu atau masalah
awal berjumlah 54 warga, sedang yang sosial dalam komunitas. Untuk
bersedia bergabung dalam komunitas memudahkan identifikasi dapat
berjumlah 17 warga, sedangkan pretest dan menggunakan table partisipan. Dari
posttest dilakukan pada 11 warga. tabel yang telah dibuat, maka harus
Untuk mencapai perubahan ditentukan mana yang akan menjadi
dibutuhkan perencanaan yang matang prioritas dalam perubahan. Hasil analisis
dengan melakukan tiga analisis di partisipan dapat dilihat pada table 1.
dalamnya yaitu analisis partisipan, analisis
masalah dan analisis tujuan.
Tabel 1. Analisis Partisipan
Partisipan Kebutuhan Potensi Hubungan
Need/ Interest Strength/ Weakness Conflict/
Dependency
Individu
Ketua RT Lingkungan bersih Dituakan, memberi contoh Dependency
Tukang sampah Menjalankan tugas Jadwal pengangkutan tidak pasti, Dependency
memilah sampah meski dari warga
tercampur
Masyarakat
Warga lain RT Lingkungan bersih Mengabaikan kebersihan RT lain, banyak Conflict
home industri, membuang sampah di
sungai, tidak punya lahan parkir atau TPS
Warga RT di luar Lingkungan bersih Belum memiliki kesadaran lingkungan, Grey area
komunitas keterbatasan waktu, kurang komunikasi

Organisasi/
Instansi
Karang Taruna Pengakuan, eksistensi Apatis, kurang memiliki aktivitas Grey area
bersama yang memihak kepentingan
lingkungan Dependency
Kelurahan Lingkungan bersih Mendukung kegiatan, memiliki power

Berdasarkan tabel analisis penggunaan lahan lapangan RT 04


partisipan perlu diwaspadai potensi sebagai lahan parkir dari kampung lain
konflik dengan warga di luar RT 04 dan gerobak sampah kampung lain
karena kurangnya kesadaran dalam berpotensi konflik. Pihak yang dapat
pengelolaan sampah, banyak yang diajak kerjasama adalah pak RT yang
langsung membuang sampah di sungai, dituakan dan dipatuhi warga, tukang

169 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

sampah yang sekaligus berprofesi 2) Formulasi bukan pernyataan tidak


sebagai pemulung, dan kelurahan ada solusi tapi pernyataan situasi
sebagai otoritas yang diakui. Sedangkan negatif yang ada. langkah
yang membutuhkan usaha merangkul berikutnya: memilih masalah utama
untuk diajak bersama-sama melakukan (focal problem) dan menyusun
perubahan adalah warga RT 04 yang pohon masalah (problem tree)
belum tergabung dalam komunitas dengan melihat hubungan sebab
peduli lingkungan kampung payung akibat.
kertas dan karang taruna RT 04. c. Analisis Tujuan
b. Analisis Masalah Pada tahap ini pohon masalah
Melakukan analisis dengan yang sudah disusun ditransformasi ke
mengidentifikasi masalah dan pohon tujuan (objective tree), yaitu
penyebabnya. Dalam memformulasikan solusi masalah yang bisa dilakukan,
masalah tim pengabdi mengingat dua kemudian dianalisis. Satu per satu
hal: masalah dianalisis sehingga diperoleh
1) Identifikasi masalah yang ada menjadi tujuan (objective) dengan
(existing), bukan yang mungkin/ memformulasi masalah menjadi
terbayang/ yang akan datang pernyataan positif.
Tabel 2. Analisis Masalah dan Tujuan
Sebab Akibat Kegiatan yang harus Hasil yang
dilakukan diharapkan
Warga belum sadar Lingkungan kotor, Sosialisasi kebersihan dan Peningkatan
lingkungan: buang sampah sampah menumpuk, kesehatan dengan diskusi dan kesadaran
di sungai, bakar sampah, bau, penyakit: flue, FGD, membentuk komunitas lingkungan dan
buang di luar rumah seperti DB, diare peduli lingkungan kampung kesehatan
selokan dan jalan payung kertas
Pintu masuk beberapa RT, Sampah yang Pertemuan warga antar RT Kesepakatan
dekat dengan sungai dihasilkan bukan hanya pengelolaan
dari warga RT 3 sampah
Pengangkutan sampah tidak Sampah menumpuk Kerjasama dengan tukang Jadwal yang
jelas dari gerobak sampah dan tercampur dari sampah, penambahan tempat tetap dan pasti
sampai pengangkuta ke dalam rumah sampai di sampah di dalam dan luar Jumlah sampah
TPA gerobak rumah, serta gerobak pilah yang keluar dari
sampah. Pengelolaan sampah rumah dapat
dari dalam rumah berkurang
Jumlah tempat sampah di Sampah dicampur dari Menambah jumlah tempat Jumlah sampah
dalam dan luar rumah dalam rumah sampah, melakukan pemilahan berkurang dan
terbatas, gerobak sampah dari dalam rumah tidak tercampur
bukan gerobak pilah
sampah
Warga RT lain membuang Lingkungan RT kotor, Komunikasi, sosialisasi, Kerjasama yang
sampah di sungai dan bau, menimbulkan kesepakatan solid dalam
lingkungan menjaga
lingkungan

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |170


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

Berdasarkan tabel analisis masalah FGD terkait kebersihan dan kesehatan di


dan tujuan beberapa hal sudah dicapai lingkungan RT 3
dalam kegiatan Doktor Mengabdi ini
dan beberapa kegiatan menjadi catatan
dan saran kegiatan lanjutah tahun
berikutnya. Kegiatan yang telah dicapai
adalah terbentuknya komunitas peduli
lingkungan kampung payung kertas
dengan membuat kesepakatan antar
anggota komunitas, setelah komunitas
terbentuk kegiatan sosialisasi, diskusi
dan FGD telah dilaksanakan sampai
dengan melakukan evaluasi. Selain itu Gambar 5. Proses pendekatan komunitas
dan sosialisasi
penambahan tempat sampah dalam
rumah sudah diberikan pada anggota
komunitas dan pemberian gerobak
sampah pilah. Komunitas juga sudah
melakukan kerjasama dengan tukang
sampah terkait jadwal dan pemilahan
sampah dari dalam rumah anggota
Gambar 6. Proses FGD
komunitas.
Untuk mempermudah proses
2. Perubahan sosialisasi dan FGD, tim menggunakan
a. Sosialisasi, edukasi, dan FGD flyer yang berisi materi yang sesuai
Sosialisasi, edukasi dan FGD dengan tema pengabdian.
dilakukan dengan menyesuaikan jadwal
warga seperti tahlil, arisan, dan kegiatan
kampung lainnya. Kegiatan ini
melibatkan 54 warga RT 3. Sosialisasi
dan edukasi diberikan untuk
meningkatkan kesadaran warga terkait
kebersihan dan kesehatan lingkungan,
setelah pemberian edukasi dilakukan Gambar 7. Flyer sosialisasi

171 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

b. Pelatihan Pemilahan Sampah kunjungan ke rumah warga untuk


Pada tanggal 26 Juli 2020, melihat kendala maupun komitmen
dilakukan pelatihan yang bertujuan anggota komunitas dalam menjalankan
untuk melakukan praktek pemilahan kesepakatan yaitu pemilahan dari dalam
sampah. Pemilahan sampah ini secara rumah.
garis besar dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu sampah basah dan sampah kering.
Pada kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta
yang sepakat ini menjadi bagian dari
proses perubahan di kampung ini. Pada
pelatihan ini disampaikan apa bahaya
sampah dan bagaimana agar sampah
bisa dipilah dari rumah sebelum dibawa
oleh petugas kebersihan RT. Peserta
dibagikan materi tentang apa yang Gambar 8. Edukasi dan Pelatihan memilah
sampah
termasuk kategori sampah basah dan apa
yang termasuk kategori sampah kering. Hasil yang ditemukan belum
Pada kegiatan ini dibuka sesi diskusi seluruh anggota komunitas melakukan
terkait pemilahan sampah. Para peserta pemilahan secara tertib, beberapa kali
pelatihan melakukan praktek secara ditemui perilaku menyatukan sampah
langsung untuk melakukan pemilahan dan membakar sampah. Dibutuhkan
sampah dan nantinya akan diterapkan di monitoring secara terus agar perilaku
rumah masing-masing peserta pelatihan. menjadi kebiasaan.
Peserta juga diberikan tempat sampah
dan alternatif pengganti tempat sampah d. Hasil survey
jika tidak memiliki tempat sampah yang Kegiatan survey dilakukan selama
permanen. 4 kali, kegiatan ini dilakukan pada
c. Turun Tangan tanggal 27 Juli 2020 hingga 27 Agustus
Komunitas melakukan pemilahan 2020. Survey ini dilakukan secara tiba-
sampah dari dalam rumah, diawali dari tiba oleh tim didampingi oleh
praktik saat sosialisasi berjalan. Tim mahasiswa. Dari hasil survey diperoleh
doktor mengabdi secara random terus data bahwa tidak semua warga telah
melakukan pemantauan dengan cara melakukan pemilahan sampah secara

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |172


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

konsisten. Sebagian warga telah mengelompokkan lagi sampahnya di


melakukan pemilahan sampah sejak dalam satu wadah besar dan oleh
lama namun hanya sebatas barang- petugas pengambil sampah dijadikan
barang yang bisa dijual kembali yang satu kembali di kereta sampah. Sehingga
dipilih atau disendirikan untuk dijual dapat disimpulkan kegiatan ini menjadi
atau diberikan kepada pemulung, seperti nol kembali. Oleh karena itu tim
sampah kertas, botol plastik. Sementara pengabdian menyimpulkan bahwa harus
sampah basah kadangkala masih diadakan FGD dan kesepakatan serta
bercampur dengan sampah kering. Pada pembuatan kereta sampah yang telah
minggu berikutnya, sebagian besar disekat untuk memilah sampah kering
peserta pelatihan telah melakukan dan basah di dalam kereta sampah.
pemilahan sampah, meski ada kendala
yaitu adanya pembakaran sampah oleh
pasangan atau anggota keluarga lainnya
yang kurang memahami makna
pemilahan sampah ini. Kurang konsisten
perilaku memilah sampah ini berasal
dari anggota keluarga yang tidak
mengikuti pelatihan, sehingga
disimpulkan bahwa komunikasi yang
diterapkan di rumah masih belum
optimal.
Pada minggu berikutnya, sebagian
warga yang mengikuti pelatihan
pemilahan sampah telah melakukan
pemilahan sampah basah dan kering
meski masih ada sampah yang
tercampur, namun perilakunya sudah
menjadi lebih konsisten. Hanya saja
kendala terbesar datang dari sarana
sampah yang berada di depan rumah.
Tempat sampah besar yang hanya satu,
Gambar 9. Survey dan monitoring rutin
membuat sebagian warga akhirnya perilaku memilah sampah

173 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

PEMBAHASAN akan dijadikan satu oleh tukang sampah


Evaluasi yang dilakukan untuk di gerobak. Hal ini menjadikan dasar
mengukur tingkat keberhasilan kegiatan ini melakukan kesepakatan dengan tukang
adalah dengan: sampah sekaligus menyediakan gerobak
a. Pretest dan Posttest sampah pilah.
Pretest dan posttest diberikan pada b. Analisis SWOT
11 anggota komunitas untuk mengukur Evaluasi dilakukan dengan
perubahan yang terjadi selama masa menggunakan analisis SWOT dengan
sosialisasi sampai evaluasi, hal ini mengevaluasi kebijakan atau strategi
bertujuan untuk mengukur keberhasilan dengan menggunakan kekuatan
program. Terdapat lima hal yang diukur (strength) dan kelemahan (weakness),
perubahannya yaitu jumlah tempat peluang (opportunities) dan ancaman
sampah dalam rumah, perilaku memilah (threats) komunitas. Analisis SWOT
sampah dari dalam rumah, pola pertama kali diperkenalkan oleh Albert
membuang sampah, jumlah sampah S Humphrey pada tahun 1960-an pada
yang dihasilkan, dan pengetahuan terkait saat memimpin proyek riset di Stanford
kebersihan dan kesehatan. Berdasarkan Research Institute yang menggunakan
hasil pretest dan posttest terhadap 11 basis data dari perusahaan-perusahaan
warga, lima warga menunjukan Fortune 500.
peningkatan pengetahuan, sikap dan Melalui analisis SWOT dapat
perilaku dalam pengelolaan sampah, ditemukan masalah dari empat sisi
lima orang tidak menunjukan perubahan yang berbeda, di mana aplikasinya
sama sekali dan satu orang justru adalah bagaimana kekuatan (strengths)
menunjukan penurunan sikap dan mampu mengambil keuntungan dari
perilaku pengelolaan sampah. sebuah peluang (opportunities) yang
Hal ini menunjukan bahwa ada, bagaimana cara mengatasi
monitoring tetap harus dilakukan sampai kelemahan (weaknesses) yang mencegah
perubahan secara permanen terbentuk. keuntungan, bagaimana kekuatan
Dari hasil FGD disebutkan kesulitan (strengths) mampu menghadapi
memilah sampah akibat tidak tertib, ancaman (threats) yang ada dan
kurang berani saling tegur bila tidak bagaimana cara mengatasi kelemahan
melakukan perubahan dan merasa (weaknesses) yang mampu membuat
percuma melakukan pemilahan karena

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |174


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

ancaman (threats) menjadi nyata atau 1) Faktor Internal (Strength dan


menciptakan sebuah ancaman baru. Weakness)
Hubungan empat faktor tersebut, Faktor internal atau faktor yang
membuat analisis ini memberikan berasal dari dalam terdiri dari dua
kemudahan untuk mewujudkan visi dan poin yaitu kekuatan dan kelemahan.
misi organisasi, komunitas atau Keduanya akan berdampak lebih baik
perusahaan. Analisis SWOT mengatur dalam sebuah penelitian ketika
kekuatan, kelemahan, peluang, dan kekuatan lebih besar dibandingkan
ancaman utama komunitas ke dalam kelemahan. Dengan demikian
daftar yang terorganisir. Strengths (S) kekuatan internal yang maksimum
yaitu kekuatan dan Weaknesses (W) atau jelas akan memberikan hasil
kelemahan merupakan faktor yang penelitian yang jauh lebih baik.
berasal dari internal komunitas, hal-hal Adapun bagian bagian dari faktor
yang dapat dikontrol dan dapat berubah. internal itu sendiri, antara lain
Contohnya termasuk siapa yang ada di sumber daya yang dimiliki, keuangan
tim, paten dan properti intelektual, dan atau finansial, kelebihan atau
lokasi komunitas. Opportunities (O) kelemahan internal organisasi, serta
atau peluang dan Threats (T) atau pengalaman-pengalaman organisasi
ancaman adalah faktor eksternal yang sebelumnya (baik yang berhasil
mempengaruhi bisnis atau hal-hal yang maupun yang gagal).
terjadi di luar komunitas. Memahami 2) Faktor Eksternal (Opportunities dan
faktor eksternal dapat dimanfaatkan Threats)
untuk melihat peluang dan melindungi Faktor dari luar komunitas,
dari ancaman, tetapi Anda tidak dapat faktor yang tidak secara langsung
mengubahnya. Contohnya termasuk terlibat pada apa yang sedang.
pesaing, harga bahan baku, dan tren Adanya peluang serta ancaman akan
belanja pelanggan dan lainnya sesuai memberikan data yang harus
dengan permasalahan komunitas. Detail dimasukkan dalam jurnal penelitian
faktor eksternal dan internal dapat sehingga menghasilkan strategi untuk
dijelaskan di bawah ini. menghadapinya. Beberapa poin yang
Dua faktor pokok yang akan termasuk pada faktor eksternal,
memengaruhi keempat komponen dasar antara lain tren, budaya, sosial
pada analisis SWOT, yaitu: politik, ideologi, maupun

175 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

perekonomian, sumber-sumber meminimalisir kelemahan, ancaman,


permodalan, peraturan pemerintah, dan memperluas peluang-peluang di
perkembangan teknologi, peristiwa- masa depan. Penilaian SWOT ini
peristiwa yang terjadi, dan hanyalah sebuah alat analisis yang
lingkungan. ditujukan untuk menggambarkan
Analisis ini dapat digunakan situasi yang dihadapi atau yang
pula oleh stakeholder untuk mungkin akan dihadapi di masa
mengetahui gambaran kondisi faktor mendatang oleh perusahaan dan
internal dan eksternal dari organisasi, organisasi.
komunitas atau perusahaan. Penilaian Analisis SWOT tidak dapat
SWOT ini membantu komunitas, dikerjakan seorang diri, dibutuhkan
perusahaan dan organisasi untuk tim dalam membahas analisis SWOT.
menetapkan prioritas mana saja yang Kumpulkan orang-orang dari
harus didahulukan oleh komunitas, berbagai bagian komunitas dan
perusahaan dan organisasi, apakah pastikan berasal dari setiap bagian
hal itu berasal dari internal ataukah komunitas. Berbagai kelompok
dari faktor eksternal perusahaan. dalam komunitas dapat memiliki
Tanpa adanya informasi tersebut, perspektif yang sama sekali berbeda
perusahaan, komunitas atau yang dibutuhkan dalam membuat
organisasi tidak dapat mengetahui analisis SWOT. Membentuk
seberapa besar potensi pasar, minat kelompok-kelompok diskusi kecil
dan peluang pasar yang dapat untuk melakukan brainstorming.
dimanfaatkan, serta tingginya tingkat Melakukan analisis SWOT mirip
persaingan pasar pada produk atau dengan pertemuan mendengarkan
usaha. pendapat, untuk mengetahui cara
Tujuan Analisis SWOT yang benar dan salah dalam
adalah untuk menemukan aspek- menjalankan suatu hal. Disarankan
aspek penting dari kekuatan, untuk meminta setiap orang mencatat
kelemahan, peluang, dan ancaman di dan minta setiap orang diam-diam
dalam suatu perusahaan atau menghasilkan ide untuk memulai
organisasi. dari keempat aspek sesuatu. Hal ini untuk mencegah
tersebut, diharapkan mampu groupthink dan memastikan bahwa
memaksimalkan kekuatan, semua suara didengar.

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |176


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

Setelah melakukan memanfaatkan peluang eksternal,


brainstorming selama lima hingga 10 fokus pada Kelemahan-ancaman (W-
menit, letakkan semua catatan dan T) untuk memperoleh alternatif
tempel di dinding jangan lupa untuk defensif dengan memanfaatkan
mengelompokkan ide-ide serupa. kelemahan internal untuk mengurangi
Izinkan siapapun menambahkan ancaman eksternal, fokus pada
catatan tambahan pada titik ini jika Kekuatan-ancaman (S-T) dengan
ide orang lain memicu pemikiran menggunakan kekuatan internal
baru. Setelah semua ide untuk mengurangi ancaman
diorganisasikan, sekarang saatnya eksternal, ataupun fokus pada
untuk menentukan peringkat ide. Kelemahan-peluang (W-O) dengan
gunakan sistem pemungutan suara di menopang kelemahan internal untuk
mana setiap orang mendapat lima mengambil keuntungan dari
atau sepuluh “suara” yang dapat kesempatan eksternal.
mereka bagikan dengan cara apa pun Sebagaimana sebuah metode
yang mereka suka. Membuat catatan pada umumnya, analisa SWOT ini
dalam berbagai warna berguna untuk hanya dapat membantu menganalisa
latihan ini. situasi yang sedang dihadapi oleh
Analisis SWOT dapat perusahaan atau sebuah organisasi
memfokuskan diri pada satu bukan sebuah jawaban pasti yang
kombinasi dari dua poin dari SWOT mampu memberikan solusi pada tiap
untuk menentukan langkah strategis masalah yang sedang dihadapi,
yang dibutuhkan. Kombinasi fokus namun minimal akan memecah
tersebut antara lain: persoalan yang ada dengan
Fokus pada kekuatan-peluang menguraikan menjadi bagian-bagian
(S-O) untuk memperoleh alternatif kecil yang akan lebih tampak
ofensif dengan menggunakan sederhana.
kekuatan internal untuk .

177 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

Tabel 3. Hasil analisis SWOT


HELPFUL (POSITIF) HARMFUL (NEGATIF)
Untuk mencapai tujuan Untuk mencapai tujuan
INTERNAL Strengths- kekuatan komunitas Weaknesses- kelemahan komunitas
Atribut 1. Sudah memiliki tempat sampah di 1. Tempat sampah di luar rumah hanya
komunitas salam dan di luar rumah masing- satu padahal dari rumah sudah
masing dipilah, sampai luar rumah digabung
2. Memiliki pengetahuan dan kembali antara sampah basah dan
pemahaman cara memilah sampah kering
dengan baik 2. Banyak yang lupa dan malas
3. Lingkungan bersih memilah
4. Mulai sadar memilah sampah 3. Kurang kesadaran memilah sampah
5. Guyub dan patuh pada keputusan 4. Komunikasi kelompok masih kurang,
kelompok segan untuk saling mengingatkan
6. Lokasi kampung di depan, memiliki 5. Memiliki kesibukan yang
jalan masuk/ pintu utama untuk menyulitkan berkomunikasi
kampung lain 6. Tidak memanfaatkan teknologi
7. Memiliki lapangan dalam berkomunikasi (group wa dll)
8. Budaya gotong royong tinggi

EKSTERNAL Opportunities – potensi lingkungan Threats – tantangan lingkungan


Atribut 1. Warga lain banyak yang parkir di 1. Kampung lain di sekitar masih
lingkungan/ di lahan komunitas membuang sampah di sungai
luar komunitas 2. Belum ada pemilahan sampah di 2. Banyak industri rumah tangga di luar
kampung lain komunitas yang tidak mengelola
3. Memiliki akses/ jalan masuk bagi sampah dan langsung membuang
kampung lain sampah di sungai (usaha tahu,
4. Belum ada program bank sampah di pemotongan ayam, dan lainnya)
lingkungan kampung lain 3. Belum ada lahan parkir untuk
5. Belum ada gerobak sampah terpilah gerobak sampah
6. Belum ada teknologi yang digunakan 4. Jadwal pengambilan sampah yang
untuk memonitor perilaku kurang rutin
pengelolaan sampah warga kampung 5. Jadwal pengangkutan ke TPA tidak
maupun luar kampung pasti
7. Ada dukungan dari kelurahan untuk 6. Di dalam rumah di pilah, di TPS,
gerakan peduli lingkungan gerobak sampah, TPA digabung
kembali

Fokus pada kekuatan-peluang komunitas. Komunitas memiliki


(S-O) untuk memperoleh alternatif kekuatan suudah memiliki kesadaran,
ofensif dengan menggunakan keterampilan dan mulai membiasakan
kekuatan internal untuk memilah sampah dari dalam rumah,
memanfaatkan peluang eksternal. memiliki tempat sampah di salam dan
Pada analisis SWOT ini komunitas di luar rumah masing-masing, selain
berfokus pada Strenght dan itu komunitas terdiri dari warga yang
Opportunities yang dimiliki guyub dengan kepemimpinan yang

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |178


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

mengayomi dan disegani sehingga komunitas adalah dengan melakukan


lebih mudah untuk mengajak warga pemilahan sampah dari dalam rumah,
melakukan perubahan. Lokasi RT 04 menambah fasilitas tempat sampah di
yang berada di depan dan memiliki dalam dan di luar rumah serta gerobak
lapangan sebagai lahan kosong yang pilah sampah.
bisa dimanfaatkan warga RT 04 dan
RT lain, menjadikan kampung SARAN
payung kertas menjadi pintu utama Empowerment community akan
beberapa RT di belakangnya lebih berhasil bila ada tindakan
sekaligus kekuatan dalam mendorong berkelanjutan yang dilakukan oleh
kampung lain ikut melakukan komunitas. Berdasarkan hasil yang telah
perubahan. dicapai dan beberapa kesempatan kegiatan
yang dapat dilakukan, sebaiknya untuk
kegiatan pengabdian masyarakat
selanjutnya memperkuat komunitas peduli
lingkungan dengan kegiatan rutin bersama
seperti gotong royong kebersihan bersama
secara berkala, melakukan pengolahan
lebih lanjut pada sampah basah seperti
dengan membuat kompos, penghijauan
kampung, bank sampah dan lainnya. Selain
itu beberapa tindakan lanjutan harus
dilakukan untuk menghindari konflik
Gambar 10. Hasil dan proses analisis SWOT dengan komunitas lain yaitu melakukan
dan serah terima gerobak sampah
kesepakatan dengan warga RT lain terkait

SIMPULAN perilaku membuang sampah, bekerjasama

Kegiatan membentuk empowerment dengan karang taruna untuk proses

community pada warga kampung payung pengelolaan sampah komunitas peduli

kertas telah berhasil dilakukan dengan lingkungan.

menjadikan komunitas peduli lingkungan


kampung payung kertas sebagai motor UCAPAN TERIMA KASIH

perubahan di kampung RT 04. Kegiatan Tim pengabdian Doktor Mengabdi

yang dilakukan untuk memperkuat mengucapkan banyak terimakasih kepada

179 | Journal of Dedicators Community


p-ISSN : 2548-8783
e-ISSN : 2548-8791

seluruh warga Kampung Payung Kertas, DIPONEGORO MEDICAL


Bapak RT 03 yang bersedia membentuk JOURNAL (JURNAL
komunitas Peduli Lingkungan Kampung KEDOKTERAN DIPONEGORO),
Payung Kertas Malang untuk bergerak 6(2), 417–426.
memulai pemilahan sampah dari dalam Bond, M. A., & Keys, C. B. (1993).
rumah. Selain itu terimakasih kami ucapka Empowerment, diversity, and
sebesar-besarnya kepada pihak Kelurahan collaboration: Promoting synergy
Pandanwangi yang bersedia bermitra untuk on community boards. American
mencapai perubahan sosial ini. Journal of Community Psychology,
21(1), 37–57.
DAFTAR PUSTAKA BPBD Kota Malang. (2019). SEPANJANG
Afandi, A., Neolaka, A., & Saleh, R. 2019, 119 BANGUNAN RUSAK
(2012). Kesadaran lingkungan AKIBAT BENCANA.
masyarakat dalam pemeliharaan https://bpbd.malangkota.go.id/2020/
taman lingkungan di Jakarta Pusat. 01/01/sepanjang-2019-114-
Menara: Jurnal Teknik Sipil, 7(1), bangunan-rusak-akibat-bencana/
14–14. Cahyono, S. (2018). 26 Titik Sungai di
Anckermann, S., Dominguez, M., Soto, N., Kota Malang Tercemar.
Kjaerulf, F., Berliner, P., & Naima https://www.jawapos.com/jpg-
Mikkelsen, E. (2005). Psycho- today/07/03/2018/26-titik-sungai-
social support to large numbers of di-kota-malang-tercemar/
traumatized people in post-conflict Fawcett, S. B., White, G. W., Balcazar, F.
societies: An approach to E., Suarez-Balcazar, Y., Mathews,
community development in R. M., Paine-Andrews, A., Seekins,
Guatemala. Journal of Community T., & Smith, J. F. (1994). A
& Applied Social Psychology, contextual-behavioral model of
15(2), 136–152. empowerment: Case studies
Asmara, D. T., & Nugroho, T. E. (2017). involving people with physical
Pengaruh Pemberian Analgesik disabilities. American Journal of
Kombinasi Parasetamol Dan Community Psychology, 22(4),
Tramadol Terhadap Kadar Serum 471–496.
Glutamat Oksaloasetat Hairunisya, N. (2017). Pelatihan dan
Transaminase Tikus Wistar. pendampingan pembuatan laporan

JDC Vol. 5 No. 2 (Juli – Desember 2021) |180


Akhrani, Herani, Hani Empowerment Community: Pembentukan Komunitas
Peduli Lingkungan ..

keuangan kepada pengusaha umkm


di kecamatan karangrejo kabupaten
tulungagung. J-ADIMAS (Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat),
5(2).
Pranaka, A. M. W., & Prijono, O. S.
(1996). Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

181 | Journal of Dedicators Community


Review Jurnal Pembentukan Komunitas Peduli Lingkungan Sebagai Upaya
Peningkatan Kesadaran Bencana & Kesehatan pada Warga Bantar Kali di Kampung
Payung Kertas, Malang

• Problem : Bencana banjir, longsor, dan wabah demam berdarah menjadi masalah yang

selalu dihadapi warga. Bahkan saat hujan tidak turun, tumpukan sampah yang dibuang

warga di aliran sungai tidak terbawa aliran sungai menimbulkan bau dan mengancam

kesehatan warga. Namun demikian bencana tak pernah membuat warga menjadi sadar

untuk mengubah perilaku lingkungan mereka, warga tetap membuang sampah di sungai

atau membuang di lahan kosong meskipun sudah ada TPS atau petugas kebersihan.

Kesadaran menjaga lingkungan yang masih minim membuat perilaku tersebut tidak

berubah.

• Intervensi : Tim Pengabdi menggunakan pendekatan action research. Action research

merupakan pendekatan yang terdapat dalam intervensi sosial. Dalam suatu intervensi

sosial, intervionis harus mengecek secara terus menerus untuk melihat perlu atau

tidaknya dilakukan perubahan perlakuan setelah melihat situasi yang ada (sangat

situasional). Tujuan utama dalam intervensi sosial itu sendiri menghasilkan

perubahan.Action research adalah proses cyclical (berputar)yang mencakup tiga tahap

perencanaan, perubahan dan evaluasi.

• Comparison : Selain itu pendekatan komunitas merupakan usaha mencari alternatif

kasus penyimpangan perilaku manusia dari norma-norma sosial, upaya mendukung hak

setiap manusia untuk berbeda tanpa harus mengalami sanksi psikologis dan resiko

kerugian material (Rapaport, 77). Orford (1992) menjelaskan bahwa ilmu psikologi

dapat digunakan dalam pendekatan komunitas yaitu untuk memahami dan membantu

meningkatkan kesejahteraan orang-orang dalam suatu sistem sosial dan dalam

keseharian kehidupan alamiah (lingkungan dan konteks sosial).


• Outcome : Kegiatan membentuk empowerment community pada warga kampung

payung kertas telah berhasil dilakukan dengan menjadikan komunitas peduli

lingkungan kampung payung kertas sebagai motor perubahan di kampung RT 04.

Kegiatan yang dilakukan untuk memperkuat komunitas adalah dengan melakukan

pemilahan sampah dari dalam rumah, menambah fasilitas tempat sampah di dalam dan

di luar rumah serta gerobak pilah sampah.

You might also like