You are on page 1of 7

(JANE) Jurnal Administrasi Negara, Agustus 2021 Volume 13, Number 1

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH DOMESTIK PADA DAERAH ALIRAN


SUNGAI CITARUM DI KECAMATAN DAYEUHKOLOT

SONIA ANTHERA ROJAK1, IDA WIDIANINGSIH2, DEDI SUKARNO3


1,2,3
Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Padjadjaran,
Bandung, Indonesia
1
sonianthera@gmail.com

ABSTRACT
This research is about the Effectiveness of Domestic Waste Management in the Citarum River Basin in Dayeuhkolot District. This
research leads by the authors interest in the state of the Citarum River Basin which is polluted by domestic waste and has a negative
impact on the surrounding environment. The bad impact caused by polluted Citarum River Basin is the flood that often occurs in
Dayeuhkolot District. After further investigation, pollution of the Citarum River by domestic waste is also influenced by waste
management in the Citarum River Basin. In tracing the problems above, this minithesis uses the theory of waste management by
Pires, Martinho, Rodrigues, and Gomes which includes five aspects of waste management namely Descriptive, Performance,
Economic, Environmental, and Social. The research method used is a qualitative research method, with data collection techniques
through literature studies and field studies (observations and interviews). The technique of determining informant is to use a
purposive technique. Based on the results, it can be seen that the management of domestic waste in the Citarum River Basin in
Dayeuhkolot District is still not effective because there are still many problems found in waste management. The route of
transporting waste to the landfill is considered ineffective, in addition to the lack of TPSS it is also a source of further problems
that have not been resolved. Community participation in waste management is also felt to be less supportive of existing programs.

Keywords: Effectiveness; Domestic Waste; Citarum River; Dayeuhkolot District

DOMESTIC WASTE MANAGEMENT EFFECTIVENESS ON THE CITARUM RIVER


WATERSHED IN KECAMATAN DAYEUHKOLOT

ABSTRAK
Penelitian ini merupkan hasil penelitian mengenai Efektitas Pengelolaan Sampah Domestik Pada Daerah Aliran Sungai Citarum di
Kecamatan Dayeuhkolot. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap keadaan Daerah Aliran Sungai Citarum
yang tercemar oleh sampah domestik dan mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan sekitarnya. Dampak buruk yang dirasakan
salahsatunya adalah banjir yang kerap terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot. Setelah ditelusri lebih lanjut, tercemarnya Sungai
Citarum oleh sampah domestik ini juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah di kawasan Daerah Aliran Sungai Citarum.Dalam
menelusuri persoalan diatas, penelitian ini menggunakan teori pengelolaan sampah oleh Pires, Martinho, Rodrigues, dan Gomes
yang mencakup lima aspek pengelolaan sampah yaitu Descriptive, Performance, Economic, Environmental, dan Social. Metode
Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan studi
lapangan (obsercasi dan wawancara). Teknik penentuan nforman yaitu menggunakan teknik purposive. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diketahui bahwa pengelolaan sampah domestik pada Daerah Aliran Sungai Citarum di Kecamatan Dayeuhkolot
masih belum berjalan efektif dikarenakan masih ditemukan berbagai masalah dalam pengelolaan sampah yang dilakukan. Rute
pengangkutan sampah sampai ke TPA dinilai belum efektif, selain itu kurangnya TPSS juga kemudian menjadi sumber masalah
selanjutnya yang belum teratasi. Partisipasi masyarakat dalam pengeloaan sampah juga masih dirasa kurang mendukung program
yang ada.

Kata Kunci: Efektivitas; Sampah; Sungai Citarum; Kecamatan Dayeuhkolot

16
eISSN : 2597-758X
pISSN : 2086-1338
(JANE) Jurnal Administrasi Negara, Agustus 2021 Volume 13, Number 1

bencana yang rutin terjadi di Kabupaten Bandung


terutama di Kecamatan Baleendah, Kecamatan
PENDAHULUAN Majalaya, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan
Citarum merupakan sungai purba yang berhulu Banjaran, Kecamatan Pangalengan, dan Kecamatan
di Gunung Wayang, Kabupaten Bandung (1.700 Dayeuhkolot.
mdpl), dengan Situ Cisanti sebagai mata air awal dari
aliran sungainya. Citarum mengalir sejauh 297 km Secara lebih spesifik Kecamatan Dayeuhkolot,
melewati dasar cekungan Bandung, menuju muaranya Baleendah, dan Bojongsoang setiap tahunnya
di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi, pantai mengalami banjir rutin hinga 10-15 kali setiap
utara Pulau Jawa (Budimansyah, Dienaputra, & tahunnya (Kementerian PUPR, 2017 : 2). Merujuk
Sofianto, 2018). Sungai Citarum mengalir di 12 pada lokasi penelitian, Kecamatan Dayeuhkolot
wilayah administrasi kabupaten/kota. Sungai Citarum sendiri merupkan daerah strategis di Kabupaten
menyuplai air untuk kebutuhan penghidupan 28 juta Bandung dengan jumlah penduduk pada tahun 2018
jiwa, sungai ini merupakan sumber air minum untuk yaitu 125.820 dan kepadatan penduduknya 10.837,10
masyarakat di Jakarta, Bekasi, Karawang, Purwakarta, jiwa/km² yang mana daerah ini memiliki kepadatan
dan Bandung. Sungai ini mengaliri areal irigasi untuk penduduk terpadat dibandingkan dengan daerah banjir
pertanian seluas 420.000 hektar. Citarum merupakan lainnya seperti Kecamatan Baleendah dan Kecamatan
sumber dari denyut nadi perekonomian Indonesia Bojongsoang (Badan Pusat Statistik, 2019:28). Secara
sebesar 20% GDP (Gross Domestic Product) dengan geografis, Kecamatan Dayeuhkolot merupakan salah
hamparan industri yang berada di sepanjang sungai satu daerah yang berada di daerah dataran rendah. Hal
Citarum. (Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, ini pun menjadikan daerah Dayeuhkolot sebagai
2019) daerah hilir Sungai Citarum. Diketahui bahwa 94%
wilayah Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan
Namun disamping manfaatnya untuk bagian DAS hilir Citarum ini berpotensi terkena banjir
menopang kehidupan manusia, pencemaran di Sungai setiap tahun. Penyebab banjir yang berupa
Citarum masih tinggi. Menurut The Sun, 4 Desember pendangkalan sungai terjadi akibat sedimentasi yang
2009 Sungai Citarum merupakan sungai yang kotor berasal dari pencemar Sungai Citarum (Muhamad,
dan kotornya Sungai Citarum ini diakibatkan oleh Sekarningrum, & Yusar, 2017:107). Salah satu
limbah domestik yang langsung dibuang ke sungai pencemar yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu
tanpa pegolahan terlebih dahulu. Selain karena sampah domestik. Maka dari itu, sampah yang tidak
kurangnya fasilitas pendukung untuk membuang dan terkelola dengan baik ini membuat pemerintah
mengolah sampah, kebiasaan masyarakat membuang haruslah mencari cara yang efektif untuk melakukan
sampah dan limbah ke sungai sudah membudaya, baik pengurangan dan pengelolaan sampah.
limbah rumah tangga, peternakan, perikanan bahkan
limbah industri. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan sampah di Dayeuhkolot ditangani
Hutan, 2017: 21) oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung.
Kemudian untuk pengangkutan sampahnya,
Pengelolaan sampah yang tidak terkelola Kecamatan Dayeuhkolot ditangani oleh UPT
dengan baik akan menyebabkan kerusakan Pengangkutan Sampah Baleendah yang berada
lingkungan. Kerusakan lingkungan inilah yang akan dibawah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
menimbulkan bencana seperti yang terjadi pada Bandung. UPT ini memiliki wilayah layanan di 7
wilayah Sungai Citarum yang dimuat pada Studi kecamatan yaitu Kecamatan Cangkuang, Banjaran,
Umum Permasalahan dan Solusi DAS Citarum Serta Pameungpeuk, Cimaung, Baleendah, Bojongsoang,
Analisis Kebijakan Pemerintah (Bakti, Hafiar, dan Dayeuhkolot. Namun, disini penulis hanya
Budiana, & Puspitasari, 2017:98-102). Permasalahan berfokus pada wilayah layanan di Kecamatan
sampah yang menjadi penyebab banjir pun didukung Dayeuhkolot karena seperti yang sudah dipaparkan
dengan bukti adanya banjir yang menimpa wilayah sebelumnya bahwa Kecamatan Dayeuhkolot
Daerah Aliran Sungai Citarum. Banjir ini merupakan merupakan salah satu kecamatan yang dilintasi oleh

17
eISSN : 2597-758X
pISSN : 2086-1338
(JANE) Jurnal Administrasi Negara, Agustus 2021 Volume 13, Number 1

Sungai Citarum dan terkena dampak negatif yang HASIL DAN PEMBAHASAN
ditimbulkan berupa banjir. Adapun indikasi masalah Pembahasan ini, penulis akan memaparkan
mengenai jejaring kebijakan dalam pembangunan serta mendeskripsikan hasil penelitian penulis yang
perumahan bagi MBR di Kabupaten Bandung adalah berkaitan dengan pengelolaan sampah domestik pada
sebagai berikut: (1) sosialisasi yang dilakukan setiap Daerah Aliran Sungai Citarum tepatnya di Kecamatan
tahun tersebut belum mampu sepenuhnya Dayeuhkolot.. Adapun hasil penelitian yang telah
mengendalikan pencemaran lingkungan, (2) Belum didapatkan melaluistudi literatur serta penelitian
semua Desa/Kelurahan di Kecamatan Dayeuhkolot lapangan, yaitu sebagai berikut:
mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelayanan
pengangkutan sampah, dan (3) Terjadi penurunan A. Aktor
jumlah armada. Dengan melihat berbagai indikasi Efektivitas pengelolaan sampah dalam
masalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan aspek descriptive digambarkan dengan sistem dan
penelitian mengenai “Efektivitas Pengelolaan strategi yang baik. Selain itu, beban kerja juga
Sampah Domestik Pada Daerah Aliran Sungai dipertimbangkan dalam aspek ini. Dinas
Citarum Di Kecamatan Dayeuhkolot”. Dengan Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung
pertanyaan penelitian “Bagaimana efektivitas menerapkan beberapa strategi sistem pengelolaan
pengelolaan sampah di daerah aliran Sungai Citarum sampah tersendiri dalam mencapai tujuannya.
di Kecamatan Dayeuhkolot?” Selanjutnya, DLH Kabupaten Bandung juga
berstrategi dengan membagi beban kerja dalam
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, sistem pengangkutan sampah.
bahwasanya pengelolaan sampah di daerah aliran Secara keseluruhan, aspek deskriptif yang
Sungai Citarum di Kecamatan Dayeuhkolot belum dilihat dari strategi pengelolaan sampah oleh Dinas
optimal, karena masih ditemukan berbagai indikasi Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung sudah
masalah. Untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan cukup efektif karena mengacu pada pencapaian
sampah di daerah aliran Sungai Citarum di Kecamatan tujuan dan memaksimalkan sumber daya yang ada.
Dayeuhkolot, maka perlu meninjau lima aspek Pemanfaatan sumber daya secara maksimal
pengelolaan sampah yang dikemukakan oleh Pires, ditunjukan dari pembagian tugas seluruh personil
Martinho, Rodrigues, dan Gomes, yaitu: deskriptif, serta pemanfaatan TPS dan TPA yang tersedia.
kinerja, ekonomi, lingkungan, dan sosial.
B. Fungsi
METODE Bagian kedua dalam dimensi jejaring
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif adalah fungsi. Dalam aspek ini pengelolaan
dengan pendekatan kualitatif sebagai upaya penulis sampah akan efektif apabila aspek pengelolaan
untuk mengeksplorasi lebih mendalam dari partisipan sampah berdasarkan kinerja yang dilakukan oleh
terkait serta penulis ingin memahami lebih mendalam DLH Kabupaten Bandung berjalan dengan baik.
terkait fenomena yang penulis teliti. Teknik Aspek yang dimaksud berkaitan dengan jumlah
pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari studi yang dikumpulkan atau dapat disebut dalam hal
literatur dan penelitian lapangan. Teknik penentuan waktu (shift, hari, atau tahun) dan / atau jarak yang
informan yaitu menggunakan teknik ditempuh. Selain itu aspek-aspek ini juga dilihat
purposive.dimana teknik purposive merupakan teknik berdasarkan aspek yang terkait dengan evaluasi
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yang cakupan geografis layanan. (Pires, Martinho,
mana pertimbangan tersebut adalah memilih sampel Rodrigues, dan Gomes, 2018:167-179)
berdasarkan pengetahuan dan keterlibatan terkait Secara keseluruhan, aspek kinerja dinilai
objek yang diteliti (Sugiyono, 2008). belum efektif. Dalam pelaksanaannya, DLH
Kabupaten Bandung sering terlambat mengangkut
tumpukan sampah di lokasi yang telah disepakati
oleh masyarakat dan pihak DLH. Hal ini juga turut

18
eISSN : 2597-758X
pISSN : 2086-1338
(JANE) Jurnal Administrasi Negara, Agustus 2021 Volume 13, Number 1

disebabkan oleh tidak adanya SOP yang jelas dilakukan. Maka dari itu, jumlah armada yang ada
mengenai waktu yang dibutuhkan untuk dapat masih dirasa belum dapat menangani pengelolaan
mendapat pelayanan pengangkutan sampah sampah untuk masyarakat Kabupaten Bandung.
kondisional. Keterlambatan pengangkutan sampah Secara keseluruhan, aspek ekonomi
tentunya akan menimbulkan bau tidak sedap dan pengelolaan sampah dinilai belum efektif.
mencemari lingkungan. Selain itu, masih Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan
terjadinya pelanggaran berupa timbulnya lokasi sebelumnya, dapat dilihat bahwa pemanfaatan
TPS liar oleh masyarakat menjadi penghambat armada yang tersedia belum maksimal. Hal ini
ketercapaian tujuan. dikarenakan jarang dilakukannya proses
peremajaan armada truk pengangkutan sampah
C. Ekonomi sehingga 7 armada truk tidak dapat beroperasi
Pada aspek ini, pengelolaan sampah akan dengan maksimal yang mengindikasikan
dilihat dari sisi ekonominya. Aspek ini melihat kurangnya pemanfaatan sumber daya yang ada.
jumlah perjalanan per hari, jarak total yang
ditempuh per hari, dan berat dari masing-masing D. Lingkungan
beban limbah, yang digunakan adalah aspek yang Aspek yang keempat membahas mengenai
digunakan (Pires, Martinho, Rodrigues, dan lingkungan. Hal ini disebabkan oleh adanya kaitan
Gomes, 2018:167-179). erat antara pengelolaan sampah dengan keadaan
Secara umum upaya meningkatkan kualitas lingkungan, maka dari itu aspek ini hadir
pengelolaan sampah apabila ditinjau dari untuk melihat pengelolaan sampah dari sisi
penyediaan armada dinilai belum efektif. Secara lingkungan. (Pires, Martinho, Rodrigues, dan
lebih lanjut, kurangnya armada truk pengangkutan Gomes, 2018:167-179)
sampah mengakibatkan sampah di beberapa lokasi Aspek lingkungan mengukur bagaimana
tidak dapat terangkut. Kemudian dijelaskan pula tingkat pemisahan sampah (organik, non-organik,
bahwa salah satu penyebab menumpuknya sampah dan B3), tingkat daur ulang, dan tingkat
di beberapa lokasi diakibatkan oleh penuhnya kontaminasi sampah. Tingkat kontaminasi sampah
armada truk pengangkut sampah yang melewati disini juga merujuk pada dampakya terhadap DAS
lokasi tersebut. Sampah yang diangkut oleh Citarum. sampah yang tidak terkelola dengan baik
armada truk pengangkut sampah, kemudian akan juga dapat menimbulkan banjir. Keberadaan
diangkut ke TPA. sampah yang tidak pada tempatnya dapat terbawa
Selanjutnya, mengenai total muatan oleh air dan menyumbat saluran air. Keberadaan
sampah yang diangkut setiap harinya, Kepala UPT saluran air yang terhalang oleh sampah inilah yang
Pengangkutan Sampah Baleendah 1 menyatakan biasanya menimbulkan luapan air yang
bahwa muatan sampah tidak dihitung khusus menyebabkan banjir di suatu daerah. Tumpukan
muatan tiap-tiap armadanya namun sampah yang mengganggu jalur air yaitu sebagai
diakumulasikan secara keseluruhan karena berikut:
terdapat perbedaan jumlah tampungan truk
pengangkut sampah. Hal ini juga didukung dari
perbedaan rute yang dilalui oleh truk armada setiap
harinya sehingga jumlah angkutan yang dihasilkan
pun akan berbeda. Selain itu, perbedaan kondisi
lokasi timbunan sampah setiap harinya tidak dapat
diperkirakan sehingga penghitungan timbunan
sampah yang diangkut pada tiap armada tidak

1
Berdasarkan wawancara dengan Kepala UPT
Pengangkutan Sampah Baleendah, 1 Agustus 2019

19
eISSN : 2597-758X
pISSN : 2086-1338
(JANE) Jurnal Administrasi Negara, Agustus 2021 Volume 13, Number 1

Gambar Sungai Citarum sampah lama kelamaan akan menjadi sumber


penyakit dan menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini

(Sumber: Dokumentasi Peneliti, 28 Juli 2019) tentunya menghambat ketercapaian tujuan


pengelolaan sampah yang merujuk pada
Gambar tersebut menunjukan adanya meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas
pencemaran akibat sampah di Sungai Citarum. lingkungan serta menjadikan sampah sebagai
Tumpukan sampah di tengah jalur aliran sungai sumber daya.
terlihat mengganggu jalannya air. Dengan adanya
sampah di Sungai Citarum seperti ini pun maka E. Sosial
kualitas air akan menurun. Maka dari itu, dapat Aspek yang terakhir yaitu aspek sosial.
dilihat bahwa informasi dan objek temuan di Aspek ini berkaitan dengan sistem pengangkutan
lapangan lainnya selaras merujuk bahwa sampah sampah yang mana mengenai bagaimana respon
masih mengkontaminasi keadaan lingkungan. masyarakat terhadap pengangkutan sampah. Pada
aspek ini juga dilihat bagaimana minat masyarakat
Berdasarkan penjelasan mengenai aspek Kecamatan Dayeuhkolot untuk berpartisipasi
lingkungan, tujuan pengelolaan sampah belum dalam sistem pengelolaan sampah, kepuasan
tercapai sepenuhnya. Meskipun terdapat masyarakat sebagai pelanggan, dan klasifikasi
keterangan mengenai kualitas Sungai Citarum kendaraan yang dapat diakses oleh masyarakat.
yang sudah terbebas dari sampah, namun hal ini Dalam meningkatkan partisipasi
belum dapat dijadikan acuan karena terdapat masyarakat dalam pengelolaan sampah maka
perbedaan antara keterangan informan dan kondisi dilakukan sosialisasi pada masyarakat. Sosialisasi
temuan penulis di lapangan. Hal ini dapat dilihat dilakukan agar masyarakat mengetahui informasi
dari gambar 4.3 yang menunjukan bahwa masih No. Indikator Tahun Tahun Tahun
terdapat pencemaran sungai akibat sampah 2016 2017 2018
domestik. Selain itu, di beberapa lokasi di 1. Jumlah Peserta 600 650 650
Kecamatan Dayeuhkolot masih terdapat TPS liar Sosialisasi terkait Orang Orang Orang
yang berasal dari sampah domestik yang tidak Pengendalian
terkelola. Saat ini dampak yang ditimbulkan akibat Pencemaran
kurang terkelolanya sampah domestik yaitu banjir. Lingkungan (orang)
Disampng itu, dampak langsung yang dirasakan
oleh masyarakat biasanya yaitu dari bakteri yang
2. Jumlah peserta 315 400 840
ditimbulkan oleh tumpukan sampah. Tumpukan
sosialisasi kebijakan Orang Orang Orang
pengelolaan
20
eISSN : 2597-758X
persampahan kepada
pISSN : 2086-1338 masyarakat
(JANE) Jurnal Administrasi Negara, Agustus 2021 Volume 13, Number 1

mengenai hal-hal berkaitan dengan pengelolaan beberapa saran untuk meningkatkan efektivitas
sampah. Terdapat dua pihak yang melakukan pengelolaan sampah di DAS Citarum tepatnya di
sosialisasi mengenai pengelolaan sampah yaitu Kecamatan Dayeuhkolot. Saran tersebut yaitu: (1)
Satuan Petugas Citarum Harum dan Dinas Dinas Lingkungan Hidup disarankan membuat SOP
Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Dalam pengangkutan sampah pada wilayah yang tidak
melakukan sosialisasi, DLH Kabupaten Bandung terlayani agar jika terdapat tumpukan sampah liar
menetapkan target peserta sosialisasi. Berikut dapat segera diangkut dengan truk pengangkut sampah
indikator yang ditetapkan untuk memenuhi target oleh DLH Kabupaten Bandung. Hal ini juga
sosialisasi: diperlukan untuk memperjelas alur pengangkutan
sampah apabila dibutuhkan untuk mengangkut
sampah dari Sungai Citarum; (2) Dinas Lingkungan
Tabel Target Peserta Sosialisasi Pada Renstra Hidup disarankan agar menambah materi pencemaran
DLH Kab Bandung lingkungan akibat sampah domestik pada sosialisasi
(Sumber: Rencana Kerja Dinas Lingkungan Hidup terkait pengendalian pencemaran lingkungan. Selain
Kabupaten Bandung Tahun 2018) itu, diharapkan kedepannya sosialisasi kebijakan
pengelolaan persampahan dapat dilakukan secara
Selain sosialisasi yang dilakukan oleh DLH lebih merata pada seluruh Kecamatan di Kabupaten
Kabupaten Bandung, sosialisasi juga dilakukan oleh Bandung agar setiap Kecamatan mendapatkan
Satuan Petugas Citarum Harum. Sosialisasi oleh informasi yang sama terkait kebijakan pengelolaan
Satuan Petugas Citarum Harum Sektor 7 dilakukan persampahan; (3) Dinas Lingkungan Hidup
secara door to door maupun dengan mendatangi disarankan agar melakukan pemeliharaan armada truk
lembaga-lembaga tertentu untuk melakukan pengangkut sampah secara rutin sehingga kondisi
sosialisasi. kendaraan terutama yang kurang baik tidak semakin
menurun performanya. Hal ini juga diharapkan dapat
Secara keseluruhan, aspek sosial pengelolaan meningkatkan kualitas pengangkutan sampah dengan
sampah yang dilakukan dinilai belum efektif. meningkatnya jumlah armada dengan kondisi baik; (4)
Masyarakat yang menjadi sumber daya manusia yang Dinas Lingkungan Hidup dengan koordinasi dengan
diharapkan dapat mendukung pengelolaan sampah Kecamatan Dayeuhkolot disarankan menambah
belum dapat berpartisipasi aktif. Selain itu, jumlah TPS agar tidak terdapat TPS liar yang dibuat
peningkatan target yang ditetapkan tidak sejalan oleh masyarakat namun dibiarkan tidak terurus dan
dengan usaha yang dilakukan DLH Kabupaten malah mencemari lingkungan. Setidaknya pada
Bandung untuk mencapai sasaran sosialisasi, bahkan terdapat 2 TPS yang segera dibangun oleh Dinas
malah mengalami penurunan kualitas akibat Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung yaitu di Desa
penurunan jumlah wilayah sosialisasi. Cangkuang Kulon dan Kelurahan Sukapura karena
kedua lokasi tersebut belum memiliki TPS resmi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah UCAPAN TERIMA KASIH
diuraikan oleh penulis pada bab sebelumnya, dapat 1. Bapak Dr. Widya Setiabudi Sumadinata,
disimpulkan bahwa pengelolaan sampah pada Daerah S.IP., S.Si.,MT.,M.Si selaku Dekan Fakultas
Aliran Sungai Citarum tepatnya di Kecamatan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Dayeuhkolot belum efektif. Hal ini dilihat dari hasil Padjadjaran.
penelitian bahwa terdapat empat dari lima aspek yang 2. Bapak Dr. Wahju Gunawan, M.Si. selaku
tidak mendukung ketercapaian tujuan pengelolaan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
sampah. Pemanfaatan sumber daya pengelolaan Politik Universitas Padjadjaran.
sampah juga dinilai belum maksimal.
Berdasarkan kesimpulan dari hasil temuan
yang peneliti sampaikan sebelumnya, terdapat

21
eISSN : 2597-758X
pISSN : 2086-1338
(JANE) Jurnal Administrasi Negara, Agustus 2021 Volume 13, Number 1

3. Bapak Dr. Slamet Usman Ismanto, M.Si Budimansyah; Dienaputra, Reiza D.; Sofianto,
selaku Ketua Program Studi Administrasi Kunto (2018). Banjir Dayeuhkolot:
Publik. Kisah Lama Dalam Cerita Baru. Jurnal
4. Ibu Ida Widianingsih, S.IP.,M.A.,Ph.D., Dialog Penanggulangan Bencana
Selaku Dosen Pembimbing Utama penulis .
yang telah bersedia meluangkan waktu,
pikiran, dan tenaganya untuk memberikan C. DOKUMEN
bimbingan, petunjuk, dorongan, serta
pengarahan yang sangat bermanfaat dalam Undang-Undang No.18 Tahun 2008 Tentang
penyusunan skripsi ini. Penulis memohon Pengelolaan Sampah
maaf apabila selama proses masa bimbingan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 15
terdapat sikap maupun perilaku yang kurang Tahun 2012 Perubahan Atas Peraturan
berkenan. Semoga ilmu yang telah diberikan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21
menjadi amal jariyah dan dibalas oleh Allah Tahun 2009 tentang Pengelolaan Sampah
SWT dengan kesempatan dan kesejahteraan Rencana Kerja Dinas Lingkungan Hidup
di dunia maupun di akhirat. Kabupaten Bandung Tahun 2016
5. Bapak Dr. Dedi Sukarno, S.IP.,M.Si., selaku Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Tahun
Dosen Pembimbing Kedua yang telah 2016-2021
bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan
tenaganya untuk memberikan bimbingan,
petunjuk, dorongan, serta pengarahan yang
sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi
ini. Penulis memohon maaf apabila selama
proses masa bimbingan terdapat sikap
maupun perilaku yang kurang berkenan.
Semoga ilmu yang telah diberikan menjadi
amal jariyah dan dibalas oleh Allah SWT
dengan kesempatan dan kesejahteraan di
dunia maupun di akhirat.

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan
: Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif dan
R&D (21st ed). Bandung: Alfabeta
Pires, Ana; Martinho, Graça; Rodrigues, Susana;
Gomes, Maria Isabel (2018).
Sustainable Solid Waste Collection and
Management. Spanyol: Springer

B. JURNAL

22
eISSN : 2597-758X
pISSN : 2086-1338

You might also like