You are on page 1of 6

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMBUANG SAMPAH


RUMAH TANGGA DISUNGAI MUARO PENYALINAN KOTA PADANG

Linda Handayuni1), Luthfil Hadi Anshari2), Nurhasan Syah3)

1,2,3
Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan, Universitas Negeri Padang
email: lindahandayuni@yahoo.co.id
email: lutfilhadianshari@yahoo.com
email: nurhasan_s@yahoo.com

Abstract
Garbage has become a national and global problem, not just local. Garbage problems
arise with an increase in waste generation of 2-4% per year, but not offset by support facilities and
infrastructure that meet the technical requirements so that a lot of waste that is not transported. The
purpose of this study was to determine the behavior of people in removing household waste in
Muaro river copying. The independent variables in this study are factors related to the behavior of
the community in disposing of household waste in the river which includes: knowledge, education
and attitude. The population in this study were residents residing in the vicinity of Muaro
Penyalinan River, which is as many as 47 heads of families. From the result of the research, it is
found that the knowledge of the respondents about household waste disposal is less than 72%, the
respondent's education level is low by 55%, the negative attitude is 69%. The result of statistical test
shows that between the knowledge of respondents with the behavior of househo ld waste disposal
in the river obtained p = 0.0001 between the level of education with the behavior of household
waste disposal in the river obtained p = 0.0005 between attitude with the behavior of household
waste disposal in the River obtained p = 0.0001. Conclusion in this research is there is relationship
between knowledge, education, and attitude with behavior of society to throw garbage in river
Muaro Copying. Recommended suggestion for society around Muaro river Copying is to maintain
cleanliness especially river, procurement of garbage bins. For the health center cadres should
regularly conduct research on the proper disposal, waste treatment. For other researchers, should
examine other factors related to community behavior in disposing of household waste in the river

Keywords: Community Behavior, Removing Trash, River

1. PENDAHULUAN Medan dan Semarang pada 2007 hampir


sama dengan jumlah sampahnya pada 2006
Berdasarkan data dari Kementerian [2].
Negara Lingkungan Hidup (KNLH) [1], Masalah sampah juga diperparah oleh
dengan jumlah penduduk yang lebih paradigma bahwa sampah merupakan
besar, kota-kota metro menghasilkan limbah domestik rumah tangga atau industri
sampah yang lebih besar dibandingkan kota- yang tidak bermanfaat. Selama ini peran
kota lainnya di Indonesia. Kota-kota serta masyarakat dan swasta dalam
tersebut seperti Medan, Palembang, Jakarta, pengelolaan sampah perkotaan sangat
Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, rendah. Konsep pengelolaan sampah 3R
Surabaya, Semarang dan Makasar. Jumlah juga masih belum dapat diterapkan di
sampah rata-rata per hari kota tersebut masyarakat karena berbagai keterbatasan.
meningkat setiap tahun. Yang Berbagai jenis sampah baik yang
mempengaruhinya adalah jumlah penduduk degradable atau nondegradable akan
yang meningkat dan penanganan sampah tercampur jadi satu dan menimbulkan
di masing-masing kota. Jumlah sampah di berbagai masalah seperti pencemaran,baik

305
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

pencemaran bau, tanah ataupun air. Jika 2. METODE PENELITIAN


sampah tersebut dibuang ke peraiaran atau
ke bantaran sungai terjadilah apa yang Penelitian ini merupakan penjelesan
dinamakan “Pulau Sampah” dan tak (explanatory) karena bersifat menjelaskan
terelakkan bencana banjirpun datang di antara variabel-variabel penelitian dan
mana-mana. Jika sampah ditimbun terutama pengujian hipotesis. Metode pendekatan
sampah plastik dan kaca akan menyebabkan yang digunakan adalah cross sectional
ketidaksuburan tanah [3]. (belah lintang) yang menggambarkan
Pencemaran air sungai akibat keadaan sesaat melalui analisa data primer
pembuangan sampah juga membawa pada saat dilaksanakan penelitian. Samel
dampak negatif pada kesehatan manusia, dalam penelitian ini adalah total sampling.
terutama dengan meningkatnya penyakit Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang
diare serta biaya pengolahan air baku untuk digunakan adalah wawancara terpimpin.
air minum yang terus meningkat. Bahkan Wawancara ini dilakukan berdasarkan
seringkali terjadi, terutama pada musim pedoman beberapa kuesioer, sehingga
kemarau, kualitas air baku sudah tercemar peneliti membacakan pertanyaan-
berat akibatnya sulit diolah menjadi air pertanyaan yang sudah disusun sedemikian
yang layak diminum, sehingga bahan baku rupa sehingga mencakup variabel-variabel
air minum harus didatangkan dari sumber yang berkaitan dengan hipotesisnya [2].
yang lain . Dasar pengambilan keputusan yang
Hal tersebut mengingat bahwa perilaku dipakai berdasarkan probalitas. Jika
manusia merupakan penyebab paling besar probabilitas. Jika probalitas > 0,05 maka Ho
terhadap kerusakan lingkungan. ditolak. Ini berarti kedua variabel ada
Ketidakpedulian penduduk bumi terhadap hubungan. Akan tetapi jika Ho diterima, ini
bencana. Perilaku tersebut kemungkinan berarti kedua variabel tidak ada hubungan.
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang Untuk mengetahui tingkat keeratan
mempermudah (pendidikan, pendapatan, hubungan antara variabel bebas dan terikat,
pengatahuan, sikap) faktor pendukung digunakan kriteria keeratan dengan
(ketersediaan sarana) dan faktor pendorong menggunakan koefisien korelasi, yaitu
(pelayanan kesehatan) [4]. sebagai berikut:
Di sekitar sungai Muaro Penyalinan
terdapat daerah pemukiman penduduk dan Interval Koefisien Tingkat Hubungan
pedagang kaki lima disekitar tepian sungai 0,00 – 0,199 Sangat rendah
sehingga produksi sampah yang banyak, 0,20 – 0,399 Rendah
para pedagang tidak memperhatikan 0,40 – 0,599 Sedang
kebersihannya, selain itu beberapa diantara 0,60 – 0,799 Kuat
pemukiman tesebut kondisinya terlihat dari 0,80 – 1,00 Sangat Kuat
kondisi fisiknya, air sungai berwarna keruh, Sumber: Sugiyono, 2002:21
berbau, dan pesen dipenuhi sampah, kondisi
tersebut kemungkinan karena perilaku 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
masyarakat di sekitar sungai Muaro
Penyalinan dalam membuang sampah Analisis Univariat
rumah tangga masih belum benar. Adanya Analisis univariat dilakukan terhadap tiap-
sedimen dari sampah bisa mempercepat tiap variabel penelitian ini adalah
pendangkalan dan memungkinkan pengetahuan, pendidikan dan sikap.
tersumbatnya sungai.

306
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat dengan Perilaku Membuang Sampah


Pengetahuan Responden terhadap Rumah Tangga di Sungai
sampah rumah tangga
Tingkat Frekuensi Persentase(%) Berdasarkan hasil uji Chi Square antara
pengetahuan variabel pengetahuan responden dengan
Kurang 34 72
perilaku membuang sampah rumah tangga
Cukup 8 18
di sungai, dapat dinyatakan bahwa terdapat
Baik 5 10
Jumlah 47 100.00 hubungan antara pengetahuan responden
dengan perilaku membuang sampah rumah
Data hasil penelitian menunjukkan tangga di sungai, dengan tingkat keeratan
sebagian besar responden memiliki tingkat hubungan kategori dalam kategori sedang.
pengetahuan kurang, yaitu sejumlah 34 Hal ini sesuai dengan pendapat Soekijo
orang responden (72%). Responden yang notoatmojo yang menyatakan bahwa,
memiliki pengetahuan cukup sejumlah 8 perilaku yang didasari oleh pengetahuan
orang responden (18%), sedangkam sisanya akan lebih langgeng daripada perilaku yang
yaitu sejumlah 5 orang responden (10%) tidak didasari oleh pengetahuan. Adanya
memiliki pengetahuan yang baik. pengatahuan yang cukup dari individu atau
kelompok masyarakat diharapkan dapat
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat menyebabkan terjadinya perilaku positif
Pendidikan Responden dalam perubahan [5].
Tingkat Frekuensi Persentase(%) Tingkat pengetahuan responden
Pendidikan mempengaruhi perilaku membuang sampah
Rendah 25 55 rumah tangga di sungai, responden yang
Tinggi 22 45
Jumlah 47 100.00
tidak dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti tergolong
Dari hasil peneltian mengenai tingkat berpengetahuan kurang, artinya dengan
pendidikan responden diperoleh hasil kurangnya pengetahuan responden tentang
bahwa sebanyak 25 orang responden (55%) pembungan sampah rumah tangga di sungai
memiliki tingkat pendidikan yang rendah, dan aspek yang terkait akan mempengaruhi
sedangkan 22 orang responden (45%) perilaku membuang sampah rumah tangga
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. di sungai.
Menurut pendekatan perilaku
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Responden memperkenalkan apa yang disebut cognitive
tentang Sampah Rumah Tangga process yaitu proses mental dimana orang
Sikap Frekuensi Persentase(%) mendapatkan, mengorganisasikan dan
Responden menggunakan pengetahuannya unutk
Negatif 32 69 memberi arti dan makna terhadap ruang
Positif 15 31
yang digunakan. Jadi, proses mental
Jumlah 47 100.00
seeorang menggunakan pengetahuannya
Dari hasil penelitian dapat diketahui tentang pembuangan sampah rumah tangga
bahwa sebanyak 32 orang responden sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
(69%) memiliki sikap yang negatif, Dengan demikian pengetahuan perlu
sedangkan 15 orang responden (31%) ditingkatkan agar pembuangan dan
memiliki sikap yang positif. pengelolaan sampah rumah tangga sesuai
dengan apa yang diharapkan yaitu
memenuhi syarat kesehatan, peningkatan
pengetahuan dapat berupa penyuluhan
maupun memberikan informasi yang
1. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan
307
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

berhubungan dengan pembuangan dan sampah rumah tangga di sungai. Tingkat


pengelolaan sampah rumah tangga. keeratan hubungan antara tingkat
Semakin banyak ragam sumber pendidikan responden dengan perilaku
informasi atau penyuluhan yang diperoleh membuang sampah rumah tangga di sungai
seseorang maka semakin baik pengetahuan dalam kategori sedang.
orang tersebut [6]. Dengan demikian untuk Berdasarkan hasil penelitian dapat
meningkatkan pengetahuan responden diketahui bahwa dari 47 responden
mengenai pembuang samah rumah tangga sejumlah 26 orang responden memiliki
perlu diadakan penyuluhan terhadap pendidikan rendah, dengan sebanyak 21
masyarakat. orang responden memiliki perilaku yang
buruk dalam membuang sampah rumah
2. Hubungan antara Sikap dengan Perilaku tangga di sungai. Hal ini terjadi karena,
Membuang Sampah Rumah Tangga di tingkat pendidikan masih minim dari
Sungai responden, sehingga mereka kurang mampu
untuk menerima informasi tentang
Berdasarkan hasil uji Chi Square antara pembuangan dan pengolahan sampah rumah
variabel sikap dengan perilaku membuang tangga yang benar.
sampah rumah tangga di sungai, dapat Teori konsep pendidikan menyatakan
dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara bahwa pendidikan adalah salah satu
sikap dengan perilaku membuang sampah kegiatan untuk memperoleh dan
rumah tangga di sungai. Tingkat keeratan menyampaikan pengetahuan sehingga
hubungan antara sikap dengan perilaku memungkinkan transmisi kebudayaan dari
membuang sampah rumah tangga di sungai sutu generasi ke generasi berikutnya.
tergolong dalam kategori sedang. Pendidikan adalah suatu proses
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengembangan kemampuan (perilaku) kea
responden, dapat diketahui bahwa sebagian rah yang diinginkan, seseorang yang
besar responden memiliki sikap negatif, berpendidikan rendah dan tinggi berpeluang
yaitu kebanyakan dari mereka menyatakan untuk memperoleh informasi pengetahuan
ketidak setujuannya terhadap pengelolaan semakin banyak [7].
sampah dipisah sebelum dibuang, Pendapat lain menyatakan bahwa
disamping itu sikap negatif responden pendidikan berpengaruh terhadapa peran
dipengaruhi oleh beberapa faktor: yaitu serta masyarakat, seseorang yang terdidik
rendahnya tingkat pendidikan dan lebih mudah menangkap penyuluhan dan
pengetahuan yang kurang sehingga pelajaran yang diberikan mengenai
mendorong seseorang untuk bersikap kesehatan. Masih rendahnya tingkat peran
negatif terhadap apa yang belum pernah serta masyarakat dalam hal penyadaran
mereka ketahui. pemanfaatan sarana tempat sampah
terutama disebabkan oleh rendahnya tingkat
3. Hubungan antara Pendidikan dengan pendidikan dan tingkat kemampuan
Perilaku Membuang Sampah Rumah ekonomi sebagian besar masyarakat.
Tangga di Sungai Hasil penelitan menunjukkan masih
kurangnya kemampuan ersponden dalam
Berdasarkan hasil uji Chi Square antara memahami dan mengerti yang diberikan,
variabel tingkat pendidikan responden khususnya pemahaman mengenai
dengan perilaku membuang sampah rumah pembuangan dan pengolahan sampah yang
tangga di sungai dapat dinyatakan bahwa baik.
terdapat hubungan antara tingkat
pendidikan dengan perilaku membuang

308
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

4. KESIMPULAN

1. Ada hubungan antara tingkat


pengetahuan dengan perilaku membuang
sampah rumah tangga di sungai
2. Ada hubungan antara tingkat pendidikan
dengan perilaku membuang sampah
rumah tangga di sungai
3. Ada hubungan antara sikap dengan
perilaku membuang sampah rumah
tangga di sungai

5. REFERENSI

[1] Suharto T., SKM,M.Kes, 2008,


Sleman Sehat, Green and
Clean.http://www.dinkes_sleman.go.i
d/berita.phb?id_news_105. Diakses 9
Sempember 2008
[2] Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
Tengah, 2005, Standar Prosedur
Operasional Klinik Sanitasi Untuk
Puskesmas, Jakarta, Depkes.
[3] Mukono, 2000, Prinsip – Prinsip
Dasar Kesehatan Lingkungan.
Surabaya, Universitas Airlangga.
[4] Dainur., 2000, Materi – Materi Pokok
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta,
Widya Medika.
[5] Soekidjo, Notoatmojo., 2003,
Pendidikan dan Perilaku Kesehatan,
Jakarta: Rineka Cipta.
[6] Budioro, 2001, Pengantar Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Semarang:
Universitas Diponegoro.
[7] Soekidjo, Notoatmojo., 2003, Ilmu
Kesehatan Masyarakat Prinsip -
Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

309
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Secara Terpadu 2017

310
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Riau

You might also like