You are on page 1of 15

PENGARUH KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN CARA

PENGOLAHAN TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI


PADI GOGO (Oryza sativa L.) DI ANTARA TANAMAN KELAPA SAWIT
BELUM MENGHASILKAN

EFFECT OF EMPTY OIL PALM BUNCHES COMPOST AND SOIL


TILLAGES ON UPLAND RICE (Oryza sativa L.) GROWTH AND YIELD
BETWEEN IMMATURE OIL PALM PLANTATION

Josua Dewantara Silalahi1, Wawan2


Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, 28293, Pekanbaru
josuadewantara94@gmail.com +6282163391648

ABSTRACT

This research aimed to examine the effect of empty oil palm bunches
compost (TKKS compost) and soil tillages on upland rice growth and yield as an
intercrop on immature oil palm plantation. This research was conducted at
Experimental Field of Agriculture Faculty, University of Riau on April to August
2016. This research is factorial experiment 4 x 3 and arrangement with Factorial
Completely Randomized Block Design (RBD). The first factor is application of
TKKS compost (K) with 4 dosage level (tons/ha), K0 (0), K1 (2.5), K2 (5) and K3
(7.5) and second factor is soil tillages (T) with 3 level, zero tillage, minimum
tillage and maximum tillage. Each of treatments combination repeated 3 times,
thus obtained 36 experimental units which has five samples. Data were analyzed
statistically by analysis of variance (ANOVA). The effect of all treatments
combination has knowed by Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) at
5 % level. Parameters measured were maximum number of tillers, productive
tillers total, rate of plant growth, root and crown ratio, times of panicles out,
grains total per panicle, pithy grain percentage, milled rice per plot, and weight of
1000 grains. The result showed combination of 5 tons/ha TKKS compost with
maximum tillage gives the greatest result for upland rice growth and yield include
milled rice per plot, it is 679.04 g (1.13 tons/ha) though not differ with
combination of 7,5 tons/ha TKKS compost with minimum tillage and or
maximum tillage significantly.

Keywords : Upland rice, TKKS Compost, Soil Tillage

PENDAHULUAN tetangga seperti Thailand, Vietnam


dan Pakistan. Untuk itu, budidaya
Padi (Oryza sativa L.) adalah padi penting dikembangkan demi
tanaman pangan, penghasil beras, meningkatkan produksi untuk
yang merupakan bahan makanan memenuhi ketahanan pangan
pokok bagi sebagian besar penduduk nasional.
Indonesia. Saat ini, stok beras Upaya peningkatan produksi
Indonesia belum mampu mencukupi tanaman padi yang paling tepat untuk
kebutuhan nasional sehingga diaplikasikan di Provinsi Riau yaitu
pemerintah masih melakukan diversifikasi, mengingat tersedianya
kegiatan impor dari beberapa negara lahan kosong di areal perkebunan
1) Mahasiswa FAPERTA UR, Universitas Riau 1
2) Dosen FAPERTA UR, Universitas Riau

JOM FAPERTA UR UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017


kelapa sawit belum menghasilkan. apabila dilakukan secara terus
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menerus dapat berdampak buruk bagi
(2015) menunjukkan bahwa Provinsi kondisi tanah. Untuk menghindari
Riau memiliki perkebunan kelapa resiko tersebut maka dilakukan
sawit seluas 2.372.402 ha tahun penambahan bahan organik berupa
2013, sebesar 14,09 % merupakan kompos tandan kosong kelapa sawit
lahan tanaman belum menghasilkan yang berfungsi komplek untuk
(TBM). memperbaiki sifat fisik, biologi dan
Areal perkebunan kelapa kimia tanah.
sawit khususnya di Provinsi Riau
didominasi oleh tanah mineral BAHAN DAN METODE
masam jenis Inceptisol yang
Penelitian dilaksanakan di
memiliki ciri fisik berikut tekstur
gawangan tanaman kelapa sawit
kasar namun lapisan di bawahnya
belum menghasilkan umur 23 bulan
agak halus, sehingga permeabilitas
setelah tanam, Kebun Percobaan
lapisan atas cepat namun lapisan
Fakultas Pertanian Universitas Riau,
bawah lambat, struktur tanah lapisan
Kampus Bina Widya, Pekanbaru,
atas granuler atau remah namun
dengan persentase tingkat penaungan
struktur tanah lapisan bawahnya
pagi 20,2 %, siang 5,7 %, dan sore
pejal (tidak bertruktur). Struktur
17,1 %. Tanah yang digunakan yaitu
tanah berfungsi memodifikasi
tanah mineral masam jenis Inseptisol
pengaruh tekstur terhadap kondisi
dengan pH 5,3. Penelitian ini
drainase atau aerasi tanah. Salah satu
berlangsung selama 5 bulan terhitung
upaya yang dapat dilakukan untuk
dari bulan April sampai Agustus
mencipatakan drainase dan aerasi
2016.
tanah yang baik adalah dengan
Bahan yang digunakan adalah
melakukan pengolahan tanah yang
benih padi gogo varietas Situ
tepat.
Bagendit, kompos tandan kosong
Pengolahan tanah yang tepat
kelapa sawit (TKKS), furadan,
adalah pengolahan tanah yang
herbisida Round Up (Bahan aktif
menyesuaikan kondisi lahan agar
Isopropilamina glifosat 486 g/l),
optimal bagi pertumbuhan tanaman.
pupuk TSP, KCl dan Urea, Pestisida
Selain untuk memperbaiki drainase
Regent 50 SC (Bahan aktif Fipronil
dan aerasi atau tata udara tanah,
50 g/l), dan label.
pengolahan tanah pertanian bertujuan
Alat yang digunakan adalah
untuk menghilangkan gas atau
cangkul, sprayer, mistar, timbangan
senyawa racun dalam tanah,
analitik, oven, lux meter, sabit, kayu,
memperluas permukaan tanah yang
kawat, shading net, gunting, gembor,
dapat mudah dijangkau oleh akar,
nampan, karung, kamera, amplop
serta memberantas gulma yang masih
dan alat-alat tulis.
hidup atau yang masih dalam bentuk
Penelitian dilakukan secara
biji yang terdapat di permukaan
eksperimen dengan menggunakan
maupun dalam tanah (Widodo,
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
2004).
yang terdiri dari dua faktor perlakuan
Pada prinsipnya, pengolahan
dengan 5 sampel pada masing-
tanah bertujuan untuk menciptakan
masing perlakuan. Faktor pertama
kondisi tanah yang lebih baik untuk
adalah pemberian kompos TKKS
pertumbuhan tanaman. Namun,
yang terdiri atas 4 taraf :

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 2


K0: tanpa pemberian kompos TKKS disemprotkan herbisida dan membuat
K1: kompos TKKS 2,5 ton/ha lubang tanam, tidak dilakukan
K2: kompos TKKS 5 ton/ha pengolahan. Olah tanah minimum
K3: kompos TKKS 7,5 ton/ha yaitu pengolahan tanah dengan
Faktor kedua adalah pengolahan mencangkul tanah pada jalur yang
tanah yang terdiri dari 3 taraf : akan ditanam dan membuat lubang
T0 : Tanpa Olah Tanah (TOT) tanam. Olah tanah sempurna yaitu
T1 : Olah Tanah Minimum (OTM) pengolahan tanah dengan
T2 : Olah Tanah Sempurna (OTS) mencangkul tanah pada plot
Penelitian ini terdiri dari 12 sebanyak dua kali. Tanah dibalikkan,
kombinasi perlakuan dengan setiap dihaluskan dengan menggunakan
perlakuan 3 ulangan dan didapat 36 garu dan diratakan, kemudian
unit percobaan. membuat lubang tanam.
Data hasil penelitian Dua minggu setelah
dianalisis secara statistik dengan pengolahan tanah, dilakukan
menggunakan sidik ragam model pemberian kompos TKKS sesuai
linier. Hasil sidik ragam diuji lanjut dosis perlakuan pada masing-masing
dengan Uji Jarak Berganda Duncan plot. Pemberian kompos TKKS
pada taraf 5 %. Parameter yang dilakukan dengan cara ditabur merata
diamati antara lain jumlah anakan di atas bedengan.
maksimum, jumlah anakan produktif,
laju pertumbuhan tanaman, rasio tajuk HASIL DAN PEMBAHASAN
dan akar, umur keluar malai, jumlah
gabah per malai, persentase gabah 1. Jumlah Anakan Maksimum
bernas, gabah kering giling per plot Hasil sidik ragam
dan berat 1000 butir gabah. menunjukkan bahwa interaksi
Penelitian diawali dengan pemberian kompos TKKS dengan
membersihkan rumput dengan pengolahan tanah, faktor tunggal
menyemprotkan herbisida sistemik. pemberian kompos TKKS dan
Selanjutnya, pembuatan plot-plot pengolahan tanah berpengaruh nyata
percobaan berukuran 2 m x 3 m terhadap jumlah anakan maksimum
dengan jarak antar plot 30 cm. tanaman padi gogo. Rata-rata jumlah
Pengolahan tanah dilakukan anakan maksimum tanaman padi
sesuai dengan perlakuan pada gogo setelah uji jarak berganda
masing-masing plot. Plot dengan Duncan pada taraf 5% ditampilkan
perlakuan tanpa olah tanah hanya pada Tabel 1.
Tabel 1. Pengaruh pemberian kompos TKKS dan cara pengolahan tanah terhadap
rata-rata jumlah anakan maksimum padi gogo
Kompos TKKS Pengolahan Tanah
Rataan
(ton/ha) TOT OTM OTS
...................................... batang ....................................
0 18,89 e 20,22 de 21,77 cd 20,29 c
2,5 20,99 cd 20,67 cde 24,00 ab 21,88 b
5 20,55 de 22,56 bc 24,89 a 22,67 b
7,5 21,89 cd 25,56 a 25,11 a 24,18 a
Rataan 20,58 c 22,25 b 23,94 a
Keterangan: angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut Uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 3


Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian kompos TKKS lainnya.
pemberian 7,5 ton/ha kompos TKKS Pemberian kompos TKKS berkaitan
dengan cara pengolahan tanah dengan jumlah unsur hara yang dapat
minimum dan pemberian 2,5 ton/ha, dimanfaatkan tanaman untuk
5 ton/ha dan 7,5 ton/ha kompos pertumbuhannya. Unsur hara tersebut
TKKS dengan cara pengolahan tanah tidak dimanfaatkan sekaligus
sempurna memperlihatkan jumlah melainkan bertahap. Menurut
anakan maksimum yang tidak Arraudeau dan Vegara (1992), pupuk
berbeda nyata satu dengan lainnya, organik bersifat slow release (terurai
namun lebih tinggi dibandingkan secara lambat), dimana unsur hara
semua kombinasi. Hal ini akan dilepas secara perlahan-lahan
menunjukkan pengaruh pemberian dan terus menerus dalam jangka
kompos TKKS dan pengolahan tanah waktu yang lebih lama. Unsur hara
yang menciptakan konsistensi tanah yang terkandung di dalam kompos
yang gembur dan aerasi yang baik TKKS tersebut antara lain N, K, Mg,
sehingga dekomposisi berlangsung Ca, Fe dan termasuk unsur P
lebih baik, ketersediaan unsur hara Marsono dan Sigit (2005)
lebih tinggi, yang dapat menyatakan bahwa pemberian
dimanfaatkan untuk pertumbuhan kompos TKKS dapat meningkatkan
tanaman. Pada perlakuan tanpa kandungan posfor tersedia di dalam
pemberian kompos TKKS dan tanpa tanah. Menurut Hidayati (2010),
pengolahan tanah diperoleh rata-rata unsur P berperan dalam
jumlah anakan maksimum terendah meningkatkan jumlah anakan
yaitu sebanyak 18,89 batang. Hal produktif padi.
tersebut karena kondisi tanah yang Faktor tunggal pengolahan
padat sehingga struktur dan aerasi tanah juga menunjukkan pengaruh
tanah kurang baik yang yang berbeda nyata pada jumlah
mengakibatkan pertumbuhan anakan maksimum. Budidaya
tanaman tertekan. Tanaman dalam tanaman padi gogo dengan cara
pertumbuhannya memerlukan cukup pengolahan tanah sempurna
oksigen untuk respirasi, jika rata-rata menghasilkan rataan jumlah anakan
masukan oksigen ke dalam tanah maksimum tertinggi yaitu sebanyak
terbatas, maka pertumbuhan tanaman 23,94 batang sedangkan budidaya
akan terhambat (Lia et al., 2011). tanaman padi gogo dengan tanpa
Faktor tunggal kompos olah tanah menghasilkan jumlah
TKKS menunjukkan bahwa anakan maksimum terendah dengan
peningkatan pemberian kompos rataan sebanyak 20,58 batang. Hal
TKKS sampai batas 7,5 ton/ha akan tersebut dipengaruhi oleh kondisi
mempengaruhi jumlah anakan agregat dan struktur tanah yang
maksimum tanaman padi gogo. Pada sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
pemberian 7,5 ton/ha kompos TKKS Penelitian Harahap (2009)
menghasilkan rataan anakan tertinggi menunjukkan bahwa pengolahan
sebanyak 24,18 batang sedangkan tanah menciptakan konsistensi yang
tanpa pemberian kompos TKKS gembur, menurunkan bulk density
menghasilkan rataan anakan sehingga mudah meneruskan air dan
sebanyak 20,29 batang dan sekaligus ditembus akar tanaman, serta
merupakan jumlah anakan meningkatkan ruang pori tanah dan
maksimum terendah dari antara permeabilitas tanah sehingga

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 4


mempermudah pergerakan air dan berpengaruh tidak nyata sedangkan
udara yang dapat dimanfaatkan faktor tunggal pengolahan tanah
tanaman. berpengaruh nyata terhadap jumlah
anakan produktif tanaman padi gogo.
2. Jumlah Anakan Produktif Rata-rata jumlah anakan produktif
Hasil sidik ragam tanaman padi gogo setelah uji jarak
menunjukkan bahwa interaksi berganda Duncan pada taraf 5%
pemberian kompos TKKS dengan ditampilkan pada Tabel 2.
pengolahan tanah dan faktor tunggal
pemberian kompos TKKS

Tabel 2. Pengaruh pemberian kompos TKKS dan cara pengolahan tanah terhadap
rata-rata jumlah anakan produktif padi gogo
Kompos TKKS Pengolahan Tanah
Rataan
(ton/ha) TOT OTM OTS
...................................... batang ....................................
0 9,66 c 10,99 bc 12,67 ab 11,11 b
2,5 11,22 bc 12,55 ab 12,87 ab 12,21 ab
5 11,77 abc 12,44 ab 13,00 ab 12,40 a
7,5 10,89 bc 12,77 ab 14,11 a 12,59 a
Rataan 10,89 b 12,19 a 13,16 a
Keterangan: angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut Uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 2 menunjukkan bahwa padi gogo varietas Situ Bagendit. Hal


kombinasi pemberian 7,5 ton/ha ini diduga karena pengaruh faktor
kompos TKKS dengan cara lingkungan seperti intensitas cahaya
pengolahan tanah sempurna yang diterima tanaman lebih kecil
memperlihatkan jumlah anakan dari kondisi normal (tanpa naungan)
produktif yang lebih tinggi mengingat aktivitas budidaya
dibandingkan perlakuan lainnya. tanaman dilakukan diantara tanaman
Namun angka tersebut berbeda tidak kelapa sawit. Chozin et al. (1999)
nyata dengan perlakuan 0 ton/ha, 2,5 dalam Sopandie et al., (2003)
ton/ha dan 5 ton/ha kompos TKKS menyatakan secara umum anakan
dengan cara pengolahan tanah produktif padi menurun pada kondisi
sempurna, perlakuan 2,5 ton/ha, 5 cahaya rendah atau lebih kecil dari
ton/ha dan 7,5 ton/ha kompos TKKS kondisi normal, baik pada genotipe
dengan cara pengolahan tanah peka maupun toleran, namun pada
minimum, perlakuan 5 ton/ha genotipe toleran penurunannya relatif
kompos TKKS dengan tanpa olah lebih kecil.
tanah dan berbeda nyata dengan
perlakuan lainnya. 3. Laju Pertumbuhan Tanaman
Jumlah anakan produktif Hasil sidik ragam
dalam penelitian ini yaitu 9,66 – menunjukkan bahwa interaksi
14,11 batang. Angka tersebut pemberian kompos TKKS dengan
menunjukkan bahwa jumlah anakan pengolahan tanah dan faktor tunggal
produktif hasil penelitian lebih pengolahan tanah berpengaruh tidak
sedikit dibandingkan jumlah anakan nyata sedangkan faktor tunggal
produktif menurut kriteria deskripsi pemberian kompos TKKS

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 5


berpengaruh nyata terhadap laju berganda Duncan pada taraf 5%
pertumbuhan tanaman padi gogo. ditampilkan pada Tabel 3.
Rata-rata laju pertumbuhan
tanaman padi gogo setelah uji jarak

Tabel 3. Pengaruh pemberian kompos TKKS dan cara pengolahan tanah terhadap
rata-rata laju pertumbuhan tanaman padi gogo
Kompos TKKS Pengolahan Tanah
Rataan
(ton/ha) TOT OTM OTS
................................. g/750 m2/hari .............................
0 0,06 c 0,11 bc 0,17 abc 0,12 b
2,5 0,20 abc 0,28 abc 0,35 ab 0,28 a
5 0,30 ab 0,36 ab 0,39 a 0,35 a
7,5 0,33 ab 0,40 a 0,41 a 0,38 a
Rataan 0,23 a 0,29 a 0,33 a
Keterangan: angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut Uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 3 menunjukkan bahwa sifat fisik tanah maka perkembangan


kombinasi tanpa pemberian kompos akar akan semakin optimal sehingga
TKKS dengan tanpa olah tanah petumbuhan tanaman akan menjadi
menunjukkan laju pertumbuhan lebih baik.
tanaman terendah dan berbeda nyata Faktor tunggal pemberian
selisih 0,35 dengan pemberian 7,5 kompos TKKS menunjukkan adanya
ton/ha kompos TKKS dengan perbedaan laju pertumbuhan tanaman
pengolahan tanah sempurna yang antara tanaman padi gogo yang
sekaligus merupakan perlakuan yang diberi kompos TKKS dengan yang
memperlihatkan laju pertumbuhan tidak diberi kompos TKKS.
tanaman yang lebih tinggi Tanaman padi gogo yang tidak diberi
dibandingkan semua perlakuan. Hal kompos TKKS memiliki laju
ini disebabkan karena pemberian pertumbuhan tanaman terendah
kompos TKKS dan cara pengolahan dibandingkan semua perlakuan. Hal
tanah menambah unsur hara tersedia ini karena pengaruh unsur hara
dan menciptakan kondisi fisik tanah tersedia yang dapat dimanfaatkan
yang baik untuk pertumbuhan akar tanaman sebagai dampak pemberian
tanaman. kompos TKKS. Kompos TKKS
Hasil penelitian menunjukkan merupakan sumber unsur NPK juga
perlakuan pengolahan tanah beberapa unsur esensial lain seperti
sempurna menghasilkan laju C, Zn, Cu, Mo, Ca, Mg, dan Si.
pertumbuhan tanaman tertinggi Gibril (2012) menyatakan bahwa
dibandingkan tanpa pengolahan faktor yang mempengaruhi laju
tanah dan olah tanah minimum. Hal pertumbuhan tanaman adalah
ini karena perkembangan akar ketersediaan ursur hara yang cukup
tanaman dipengaruhi oleh kondisi di dalam tanah.
sifat fisik tanah. Aktivitas
pengolahan tanah secara nyata 4. Rasio Tajuk dan Akar
mempengaruhi sifat fisik dan kimia Hasil sidik ragam
tanah (Harahap, 2009). Semakin baik menunjukkan bahwa interaksi

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 6


pemberian kompos TKKS dengan terhadap rasio tajuk dan akar
pengolahan tanah berpengaruh tidak tanaman padi gogo.
nyata, sedangkan faktor tunggal Rata-rata rasio tajuk dan akar
pemberian kompos TKKS dan tanaman padi gogo setelah uji jarak
pengolahan tanah berpengaruh nyata berganda Duncan pada taraf 5%
ditampilkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengaruh pemberian kompos TKKS dan cara pengolahan tanah terhadap
rata-rata rasio tajuk dan akar padi gogo
Kompos TKKS Pengolahan Tanah
Rataan
(ton/ha) TOT OTM OTS
0 2,02 e 2,28 de 2,49 cde 2,26 c
2,5 2,66 cde 2,85 cde 3,00 bcde 2,84 b
5 2,51 cde 3,47 abc 3,20 abcd 3,06 ab
7,5 2,34 cde 4,07 ab 4,16 a 3,53 a
Rataan 2,38 b 3,17 a 3,22 a
Keterangan: angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut Uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 4 menunjukkan bahwa meningkatkan pertumbuhan tanaman


pemberian 5 ton/ha dan 7,5 ton/ha termasuk pertumbuhan batang, daun
kompos TKKS dengan cara dan akar. Goldsworthy dan Fisher
pengolahan tanah sempurna dan (1992) menyatakan bahwa tanaman
pemberian 5 ton/ha dan 7,5 ton/ha yang diberi pupuk kompos atau
kompos TKKS dengan cara bahan organik sisa-sisa pembusukan,
pengolahan tanah minimum akan menghasilkan akar-akar cabang
menghasilkan rasio tajuk akar yang yang lebih banyak sehingga bobot
tidak berbeda nyata satu dengan yang akar akan bertambah.
lain, namun lebih tinggi Faktor tunggal pemberian
dibandingkan kombinasi lainnya. kompos TKKS menunjukkan
Peningkatan rasio tajuk dan akar pengaruh yang berbeda pada
diduga sebagai pengaruh pemberian parameter rasio tajuk dan akar
kompos TKKS dan perlakuan tanaman padi gogo. Hal ini
pengolahan tanah yang berperan dipengaruhi oleh unsur hara yang
menciptakan lingkungan yang baik disuplai oleh kompos TKKS.
untuk pertumbuhan dan Sebagaimana Jumin (2002)
perkembangan perakaran tanaman. menyatakan bahwa pertumbuhan
Rasio tajuk dan akar vegetatif tanaman tidak terlepas dari
merupakan perbandingan bobot ketersediaan unsur hara di dalam
kering tajuk dan bobot kering akar tanah.
tanaman, yang merupakan gambaran Faktor tunggal perlakuan
pertumbuhan vegetatif tanaman. pengolahan tanah juga menunjukkan
Sebagaimana dibahas pada parameter hasil rasio tajuk dan akar yang
laju pertumbuhan relatif, bahwa berbeda pada masing-masing
penambahan kompos TKKS pengolahan tanah, dimana adanya
membantu dalam meningkatkan peningkatan rasio tajuk dan akar
ketersediaan unsur hara di dalam tanaman padi gogo antara tanaman
tanah, yang berpengaruh yang tanahnya diolah dan yang tidak

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 7


diolah. Pengolahan tanah secara baik sehingga tanah menjadi gembur
sempurna memperlihatkan rasio dan dapat mempermudah
tajuk dan akar tanaman tertinggi pertumbuhan akar.
dibandingkan dengan perlakuan
tanpa olah tanah dan olah tanah 5. Umur Keluar Malai
minimum. Hal ini karena cara olah Hasil sidik ragam
tanah sempurna menciptakan kondisi menunjukkan bahwa interaksi
tanah yang lebih baik, menjadikan kompos TKKS dengan pengolahan
tanah semakin gembur sehingga akar tanah berpengaruh tidak nyata
tanaman lebih mudah menembus sedangkan faktor tunggal pemberian
tanah dan menyerap unsur hara dan kompos TKKS dan pengolahan tanah
air yang diperlukan untuk berpengaruh nyata terhadap umur
pertumbuhannya. Hal ini sejalan keluar malai tanaman padi gogo.
dengan Rosaliani (2010) yang Rata-rata umur keluar malai tanaman
menyatakan bahwa pengolahan tanah padi gogo setelah uji jarak berganda
secara sempurna dapat membantu Duncan pada taraf 5% ditampilkan
pembentukan struktur tanah yang pada Tabel 5.
Tabel 5. Pengaruh pemberian kompos TKKS dan cara pengolahan tanah terhadap
umur keluar malai padi gogo
Kompos TKKS Pengolahan Tanah
Rataan
(ton/ha) TOT OTM OTS
........................................ hari ......................................
0 82,33 a 80,33 bc 80,33 bc 81,00 a
2,5 81,00 ab 80,33 bc 80,00 bc 80,44 a
5 80,33 bc 79,67 bcd 78,00 d 79,33 b
7,5 81,33 ab 78,67 cd 78,00 d 79,33 b
Rataan 81,25 a 79,75 b 79,08 b
Keterangan: angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut Uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 5 menunjukkan bahwa pengolahan tanah menciptakan


kombinasi pemberian 5 ton/ha dan kondisi struktur dan agregat tanah
7,5 ton/ha kompos TKKS dengan yang baik serta menyediakan unsur
perlakuan olah tanah sempurna hara tersedia, baik unsur hara makro
memperlihatkan umur keluar malai maupun unsur hara mikro yang dapat
yang lebih cepat dibandingkan dimanfaatkan tanaman untuk
perlakuan lainnya. Angka tersebut pertumbuhannya. Arraudeau dan
berbeda nyata dengan semua Vegara (1992) menyatakan bahwa
perlakuan kecuali pada pemberian 5 perbedaan umur keluar malai
ton/ha dan 7,5 ton/ha kompos TKKS disebabkan oleh faktor genetik dan
dengan cara pengolahan tanah juga faktor lingkungan.
minimum. Semakin tinggi dosis Faktor tunggal pemberian
pemberian kompos TKKS dan kompos TKKS menunjukkan hasil
semakin intensif cara pengolahan yang berbeda pada parameter umur
tanah yang dilakukan maka akan keluar malai tanaman padi gogo yang
semakin cepat umur keluar malai dibudidayakan di antara tanaman
tanaman padi gogo. Hal ini karena kelapa sawit belum menghasilkan.
pemberian kompos TKKS dan cara Hal ini karena suplai unsur hara
JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 8
tersedia lebih tinggi dibandingkan Faktor tunggal pengolahan
tanpa pemberian dan dosis 2,5 ton/ha tanah juga menunjukkan hasil yang
kompos TKKS. Pemberian kompos berbeda pada parameter umur keluar
TKKS dapat meningkatkan unsur malai padi gogo. Perlakuan olah
hara P bagi tanaman padi, sehingga tanah minimum dan olah tanah
umur keluar malai tanaman padi sempurna menunjukkan umur keluar
lebih cepat. Menurut Marsono dan malai yang tidak berbeda nyata
Sigit (2005), unsur P yang tersedia namun lebih cepat dibandingkan
dapat berperan dalam mempercepat tanpa olah tanah. Hal ini karena
proses pembungaan dan pembuahan, pengolahan tanah memperkecil
serta pemasakan biji dan buah. hambatan terhadap daya tembus akar
Ditambahkan oleh Nasution (2011) sehingga akar tanaman lebih mudah
bahwa meningkatnya ketersediaan P masuk dan menyerap unsur hara
dalam tanah juga meningkatkan laju didalam tanah yang dibutuhkan
penyerapan P oleh tanaman sehingga untuk pertumbuhan tanaman
lebih cepat memasuki fase generatif. (Miu, 2013).
6. Jumlah Gabah per Malai berpengaruh nyata terhadap jumlah
Hasil sidik ragam gabah per malai tanaman padi gogo.
menunjukkan bahwa interaksi Rata-rata jumlah gabah per malai
kompos TKKS dengan pengolahan tanaman padi gogo setelah uji jarak
tanah berpengaruh tidak nyata berganda Duncan pada taraf 5%
sedangkan faktor tunggal pemberian ditampilkan pada Tabel 6.
kompos TKKS dan pengolahan tanah

Tabel 6. Pengaruh pemberian kompos TKKS dan cara pengolahan tanah terhadap
rata-rata jumlah gabah per malai padi gogo
Kompos TKKS Pengolahan Tanah
Rataan
(ton/ha) TOT OTM OTS
........................................ butir .....................................
0 79,44 b 75,89 b 98,89 a 84,74 b
2,5 80,11 b 79,33 b 90,77 ab 83,40 b
5 89,67 ab 100,00 a 103,67 a 97,78 a
7,5 101,33 a 87,22 ab 101,22 a 96,60 a
Rataan 87,64 b 85,61 b 89,64 a
Keterangan: angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut Uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 6 menunjukkan bahwa ton/ha dan 7,5 ton/ha kompos TKKS


kombinasi pemberian 5 ton/ha dengan cara pengolahan tanah
kompos TKKS dengan cara sempurna, 5 ton/ha dan 7,5 ton/ha
pengolahan tanah sempurna kompos TKKS dengan tanpa olah
menghasilkan jumlah gabah per tanah dan 5ton/ha dan 7,5 ton/ha
malai yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara pengolahan tanah
dengan perlakuan lainnya dengan minimum, namun berbeda nyata
rata-rata sebanyak 103,67 butir dengan perlakuan lainnya.
gabah. Rata-rata tersebut berbeda Peningkatan pemberian dosis
tidak nyata dengan tanpa pemberian kompos TKKS baik dengan tanpa
kompos, pemberian 2,5 ton/ha, 5 olah tanah, dengan olah tanah

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 9


minimum dan dengan olah tanah Fisher (1992) bahwa pengolahan
sempurna cenderung meningkatkan tanah secara potensial akan
jumlah gabah per malai tanaman padi meningkatan jumlah hara yang
gogo meskipun pada pemberian 7,5 bergerak ke akar, baik secara difusi
ton/ha kompos TKKS dengan olah atau aliran massa.
tanah minimum jumlah gabah per
malai lebih rendah dibandingkan 7. Persentase Gabah bernas
pemberian 5 ton/ha kompos TKKS. Hasil sidik ragam
Peningkatan tersebut merupakan menunjukkan bahwa interaksi
pengaruh dari pemberiaan kompos kompos TKKS dengan pengolahan
TKKS yang meningkatkan tanah, faktor tunggal pemberian
ketersediaan unsur hara termasuk kompos TKKS dan faktor tunggal
unsur P. Menurut Soepardi (1983) pengolahan tanah berpengaruh nyata
unsur P berperan untuk diferensiasi terhadap persentase gabah bernas.
sel dan pembentukan akar. Didukung Rata-rata persentase gabah bernas
aktivitas pengolahan tanah yang setelah uji jarak berganda Duncan
menjadikan kondisi aerasi tanah yang pada taraf 5% ditampilkan pada
baik. Menurut Goldsworthy dan Tabel 7.

Tabel 7. Pengaruh pemberian kompos TKKS dan cara pengolahan tanah terhadap
rata-rata persentase gabah bernas padi gogo
Kompos TKKS Pengolahan Tanah
Rataan
(ton/ha) TOT OTM OTS
.......................................... % .......................................
0 24,89 d 28,16 d 36,98 cd 30,01 c
2,5 42,85 bc 38,08 cd 52,09 b 44,34 b
5 37,38 cd 37,99 cd 73,47 a 49,61 b
7,5 54,49 b 73,42 a 76,72 a 68,21 a
Rataan 39,89 b 44,42 b 59,82 a
Keterangan: angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut Uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 7 menunjukkan bahwa vegetatif suatu tanaman maka akan


kombinasi pemberian 7,5 ton/ha semakin baik pertumbuhan generatif
kompos TKKS dengan pengolahan tanaman tersebut. Pertumbuhan
tanah sempurna menghasilkan generatif berhubungan dengan proses
persentase gabah bernas yang lebih fotosintesis pada tanaman, dimana
tinggi yaitu sebesar 76,72 % dan keberlangsungannya dipengaruhi
berbeda nyata dengan perlakuan oleh ketersediaan bahan baku, salah
lainnya kecuali pemberian 5 ton/ha satunya air.
kompos TKKS dengan cara Air memegang peranan
pengolahan tanah sempurna dan 7,5 penting sebagai bahan baku
ton/ha kompos TKKS dengan cara fotosintesis. Lakitan (2001)
olah tanah minimum. Nilai menyebutkan bahwa air merupakan
persentase gabah bernas tersebut bahan baku fotosintesis yang
berkaitan dengan nilai laju berfungsi untuk menjaga turgiditas
pertumbuhan tanaman dan rasio tajuk sel penjaga stomata selama proses
akar. Semakin baik pertumbuhan fotosintesis. Departemen Pertanian

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 10


Badan Pengendali Bimas (1997) meningkat daya serap air tanah
menyatakan bahwa peningkatan tersebut dan kandungan unsur hara
persentase gabah bernas dipengaruhi yang diberikan relatif lebih tinggi.
oleh hasil fotosintat yang berasal dari Pemberian kompos TKKS selain
dua sumber yaitu hasil asimilasi selain mensuplai unsur hara bagi
sebelum pembuahan yang disimpan tanaman juga meningkatkan daya
dalam jaringan batang dan daun, serap tanah terhadap air (Marsono,
yang kemudian diubah menjadi zat- 2005).
zat gula dan diangkut ke biji, dan Faktor tunggal pengolahan
hasil asimilasi pada fase pemasakan. tanah juga menunjukkan hasil yang
Ditambahkan Harjadi (2005) berbeda pada parameter persentase
menyatakan bahwa fotosintat yang gabah bernas. Pengolahan tanah
dihasilkan pada fase pemasakan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan
dimanfaatkan tanaman dalam dan hasil tanaman. Harahap (2009)
pembentukan berbagai senyawa menyatakan pengolahan tanah
organik, digunakan untuk pengisian berpengaruh nyata terhadap
biji yang pada akhirnya akan perbaikan sifat fisik tanah yaitu bulk
meningkatkan gabah bernas. density, total ruang pori,
Faktor tunggal pemberian permeabilitas. Perbaikan kondisi
kompos TKKS menunjukkan hasil fisik tanah akan meningkatkan
yang berbeda pada parameter pertumbuhan akar dan penyerapan
persentase gabah bernas. Hal ini unsur hara oleh tanaman sehingga
karena semakin tinggi dosis dapat meningkatkan produksi
pemberian kompos TKKS sampai tanaman (Miu, 2013).
batas 7,5 ton/ha maka semakin
8. Gabah Kering Giling per Plot berpengaruh nyata terhadap berat
Hasil sidik ragam gabah kering giling per plot tanaman
menunjukkan bahwa interaksi padi gogo. Rata-rata berat gabah
kompos TKKS dengan pengolahan kering giling tanaman padi gogo
tanah berpengaruh tidak nyata setelah uji jarak berganda Duncan
sedangkan faktor tunggal pemberian pada taraf 5% ditampilkan pada
kompos TKKS dan pengolahan tanah Tabel 8.

Tabel 8. Pengaruh pemberian kompos TKKS dan cara pengolahan tanah terhadap
berat gabah kering giling per plot padi gogo
Kompos TKKS Pengolahan Tanah
Rataan
(ton/ha) TOT OTM OTS
...................................... g/plot .....................................
0 158,52 e 195,80 e 220,12 de 191,48 b
2,5 187,95 e 251,22 cde 417,04 bc 285,40 b
5 299,42 cde 411,90 bcd 631,48 a 447,60 a
7,5 344,90 cde 538,65 ab 679,04 a 520,87 a
Rataan 247,70 c 349,39 b 486,92 a
Keterangan: angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut Uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 8 menunjukkan bahwa kompos TKKS dengan cara


kombinasi pemberian 7,5 ton/ha pengolahan tanah sempurna

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 11


menghasilkan berat gabah kering gabah bernas maka semakin tinggi
giling yang lebih tinggi dibandingkan berat gabah kering giling tanaman,
perlakuan lainnya yaitu sebesar terlihat pada pemberian 7,5 ton/ha
679,04 g/plot (1,13 ton/ha). Nilai kompos TKKS dengan cara
tersebut berbeda nyata dengan semua pengolahan tanah sempurna.
perlakuan lainnya kecuali pada Sebagaimana Dahlan et al. (2012)
pemberian 5 ton/ha kompos TKKS menyatakan bahwa berat GKG
dengan cara pengolahan tanah dipengaruhi oleh beberapa
sempurna dan pemberian 7,5 ton/ha komponen pertumbuhan dan hasil
kompos TKKS dengan cara tanaman.
pengolahan tanah minimum. Berat
gabah kering giling meningkat sesuai 9. Berat 1000 Butir Gabah
dengan peningkatan dosis pemberian Hasil sidik ragam
kompos TKKS dan perlakuan menunjukkan bahwa interaksi
pengolahan tanah. kompos TKKS dengan pengolahan
Hasil penelitian menunjukkan tanah berpengaruh tidak nyata
adanya keterkaitan antara hasil sedangkan faktor tunggal pemberian
pengamatan jumlah anakan kompos TKKS dan pengolahan tanah
maksimum, jumlah anakan produktif, berpengaruh nyata terhadap berat
jumlah gabah per malai dan 1000 butir gabah tanaman padi gogo.
persentase gabah bernas dengan hasil Rata-rata berat 1000 butir gabah
berat gabah kering giling. Semakin tanaman padi gogo setelah uji jarak
tinggi jumlah anakan maksimum, berganda Duncan pada taraf 5%
jumlah anakan produktif, jumlah ditampilkan pada Tabel 9.
gabah per malai, dan persentase
Tabel 9. Pengaruh pemberian kompos TKKS dan cara pengolahan tanah
terhadap berat 1000 butir gabah padi gogo (g)
Kompos TKKS Pengolahan Tanah
Rataan
(ton/ha) TOT OTM OTS
.......................................... g ........................................
0 16,82 d 19,34 cd 20,81 cd 18,99 b
2,5 17,93 d 21,36 cd 23,61 bc 20,97 b
5 21,31 cd 26,57 ab 26,45 ab 24,78 a
7,5 23,38 bc 26,57 ab 28,40 a 26,19 a
Rataan 19,86 b 23,46 a 24,82 a
Keterangan: angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut Uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Tabel 9 menunjukkan bahwa dibandingkan semua kombinasi. Hal


kombinasi pemberian 5 ton/ha dan ini karena pemberian kompos TKKS
7,5 ton/ha kompos TKKS dengan akan menyumbangkan unsur hara P
cara pengolahan tanah sempurna dan tersedia bagi tanaman, dimana unsur
pemberian 5 ton/ha dan 7,5 ton/ha P dibutuhkan untuk proses
kompos TKKS dengan cara pemasakan buah dan didukung
pengolahan tanah minimum pengolahan tanah yang
menghasilkan berat 1000 butir gabah memudahkan akar untuk
yang tidak berbeda nyata satu dengan berkembang, menembus tanah dan
lainnya, namun lebih tinggi memperluas bidang serapan unsur

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 12


hara dan air sehingga pertumbuhan tanah. Hal ini karena pada perlakuan
tanaman menjadi lebih baik yang tanpa olah tanah kondisi tanah padat
berpengaruh terhadap berat 1000 biji sehingga menekan pertumbuhan
tanaman padi . Hal ini sesuai dengan tanaman. Hasibuan (2006)
pendapat Hakim (2006) yang menyatakan bahwa semakin padat
menyatakan bahwa produksi tanah maka semakin tinggi bulk
tanaman akan baik jika unsur hara density yang berarti makin sulit
yang dibutuhkan tersedia dalam meneruskan air atau ditembus akar
jumlah yang cukup. tanaman. Kondisi ini yang pada
Faktor tunggal pemberian kompos akhirnya akan menghambat
TKKS menunjukkan hasil yang pertumbuhan tanaman yang
berbeda nyata pada parameter berat berpengaruh terhadap produksi
1000 butir gabah tanaman padi gogo. tanaman.
Hal tersebut karena pemberian
kompos TKKS akan menambah KESIMPULAN DAN SARAN
unsur hara tersedia yang dapat
Kesimpulan
dimanfaatkan tanaman. Goldsworthy
dan Fisher (1992) menyatakan bahwa 1. Terdapat interaksi antara kompos
pemberian pupuk organik dalam TKKS dengan cara pengolahan
bentuk kompos baik terhadap tanah terhadap peningkatan
ketersediaan hara fospat dan kalium. jumlah anakan maksimum dan
Unsur hara posfat diserap tanaman persentase gabah bernas tanaman
dalam bentuk P2O5 berfungsi untuk padi gogo.
membantu proses pemasakan biji dan 2. Pemberian kompos TKKS
buah. Apabila unsur hara P tersedia meningkatkan jumlah anakan
dalam jumlah yang cukup, maka maksimum, jumlah anakan
proses pembentukan inti sel, lemak, produktif, laju pertumbuhan
dan protein dapat berlangsung tanaman, rasio tajuk akar, jumlah
dengan baik, dan akan terbentuk biji- gabah per malai, persentase
biji yang bernas dengan bobot yang gabah bernas, berat gabah kering
normal. Unsur P berperan pada giling, berat 1000 butir gabah,
keberhasilan pembuahan yang mempercepat umur keluar malai
berhubungan dengan kualitas seperti tanaman padi gogo. Perlakuan
bobot buah dan biji (Fariz, 2010). olah tanah sempurna dan olah
Sedangkan unsur hara kalium diserap tanah minimum menghasilkan
tanaman dalam bentuk K2O yang jumlah anakan maksimum dan
berperan untuk aktivator enzim berat gabah kering giling padi
dalam proses fotosintesis dan gogo lebih tinggi dibanding
respirasi tanaman. perlakuan tanpa olah tanah.
Faktor tunggal pengolahan 3. Pemberian 5 ton/ha kompos
tanah juga menunjukkan hasil yang TKKS dengan pengolahan tanah
berbeda pada parameter berat 1000 sempurna memberikan hasil
butir gabah tanaman padi gogo. terbaik terhadap pertumbuhan
Perlakuan olah tanah minimum dan dan produksi padi gogo termasuk
pengolahan tanah sempurna berat gabah kering giling per plot
menghasilkan nilai yang tidak yaitu 631,48 g (1,05 ton/ha)
berbeda nyata satu dengan lainnya meskipun nilainya tidak berbeda
dan berbeda nyata dengan tanpa olah dengan perlakuan 7,5 ton/ha

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 13


kompos TKKS baik dengan Departemen Pertanian Badan
pengolahan tanah minimum Pengendalian Bimas. 1997.
ataupun dengan pengolahan Pedoman Bercocok
tanah sempurna. Tanam Padi, Palawija dan
Sayur – sayuran. Jakarta.
Saran
Fariz, A. 2010. Respon
Berdasarkan penelitian yang pertumbuhan dan produksi
telah dilakukan budidaya tanaman tanaman jagung terhadap
padi gogo sebagai tanaman sela di pemberian kompos tandan
kebun kelapa sawit belum kosong kelapa sawit dan
menghasilkan disarankan untuk pupuk hayati. Skripsi
menggunakan 5 ton/ha kompos Departemen Budidaya
TKKS dengan olah tanah sempurna. Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
DAFTAR PUSTAKA Medan.
Arraudeau, M.A. dan B.S. Vegara.
Gibril A. 2012.
1992. Pedoman Budidaya
http://nailulmunafarm.blog
Padi Gogo. Balai Penelitian
spot.com/2012/11/perubaha
dan Pengembangan Pertanian.
n-fisik-tanaman.html.
BPTP Sukarami.
Diakses pada tanggal 13
Badan Pusat Statistik Riau. 2015. September 2016.
Statistik Luas Tanaman
Goldsworthy P.R. dan N.M. Fisher.
Perkebunan tahun 2013.
1992. Fisiologi Tanaman
Kantor Wilayah Riau.
Budidaya Tropik. UGM
Pekanbaru.
Press. Yogyakarta.
Chozin, M.A., D. Sopandie, S.
Hakim, N. 2006. Dasar – Dasar
Sastrosumarjo, Suwarno.
Ilmu Tanah. Universitas
1999. Physiology and
Lampung, Lampung.
genetic of upland rice
adaptability to shade. Final Harahap, F.S. 2009. Pengujian
report of graduate team pengolahan tanah
research grant, URGE konservasi dan inokulasi
Project. (Laporan). Jakarta. mikoriza terhadap sifat
Directorate General of Higher fisika dan kimia tanah serta
Education, Ministry of produksi beberapa varietas
National Education. kacang tanah (Arachis
hypogaea, L.). Skripsi.
Dahlan, D., Y. Musa dan M.I. Ardah.
Departemen Ilmu Tanah
2012. Pertumbuhan dan
Fakultas Pertanian
Produksi Dua Varietas Padi
Universitas Sumatera Utara.
Sawah (Oryza sativa L.)
Medan.
pada Berbagai Perlakuan
Rekondisi Pemupukan. Harjadi, M.S. 1993. Pengantar
Jurnal Agrivivor 11(2): 262- Agronomi. Gramedia
274. Pustaka Utama. Jakarta.

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 14


Hasibuan, B.E. 2006. Ilmu Tanah. tanam yang berbeda.
USU Press. Medan. Skripsi. Fakultas Pertanian,
Universitas Negeri Gorontalo.
Hidayati, F.R. 2010. Pengaruh Gorontalo.
Pupuk Organik dan
Anorganik terhadap Nasution, M. 2011. Pemanfaatan
Pertumbuhan dan Hasil pupuk kandang dan abu
Padi Sawah (Oryza sativa sekam padi untuk
L.). Makalah Seminar Institut mengurangi penggunaan
Pertanian Bogor. Bogor. pupuk urea dan KCl serta
pengaruhnya terhadap
IRRI. 2002. Standard Evaluation pertumbuhan tanaman padi
System for Rice (SES). (Oryza sativa L.) dan sifat
International Rice Research kimia tanah sawah. Skripsi.
Institute (IRRI). Los Banos. Departemen Ilmu Tanah
Philipines. 56 p. Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
Jumin, H.B. 2002. Ekologi
Medan.
Tanaman Suatu
Pendekatan Fisiologis. Rosaliani, R., N. Sumarni dan I.
Rajawali Press. Jakarta. Sulastrini. 2010. Pengaruh
pengolahan tanah dan
Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar
tanaman kacang-kacangan
Fisiologi Tumbuhan.
sebagai penutup tanah
Cetakan Keempat. PT.
terhadap kesuburan tanah
Raja Grafindo Persada,
dan hasil kubis di dataran
Jakarta.
tinggi. Jurnal Hortikultura
Lia, W., T. Sumarni dan Ariffi. 2011. 20(1): 36 – 44.
Pengaruh sistem olah tanah
Sopandie, D., M.A Chozin, S.
dan mulsa jerami padi pada
Sastrosumarjo, T. Juhaeti,
pertumbuhan dan hasil
Sahardi. 2003. Toleransi
tanaman kedelai (Glycine
padi gogo terhadap
max L. Merr.). Jurnal Ilmiah
naungan. Jurnal Hayati 10
Jurusan Budidaya Pertanian
(2) : 71-75.
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya. Soepardi G. 1983. Sifat dan ciri
Malang. tanah. Jurusan Tanah
Fakultas Pertanian. IPB.
Marsono dan Sigit. 2005. Pupuk
Bogor.
Akar, Jenis dan Aplikasi.
Penebar Swadaya. Jakarta. Widodo. 2004. Pertumbuhan dan
hasil padi gogo cv. cirata
Miu, N. 2013. Pertumbuhan dan
terhadap 3 jenis media
hasil kacang tanah (Arachis
tanam dan ukuran pupuk
hypogaea L.) varietas
urea. Jurnal Akta Agraria
Kancil pada sistem
7(1):6-10.
pengolahan tanah dan jarak

JOM FAPERTA UR VOL.4 NO.1 FEBRUARI 2017 15

You might also like