You are on page 1of 21

MAKALAH

KOMUNIKA
KOMUNIKASI
SI BUDAY
BUDAYA

Disusun Oleh :

1. DESY
2. FAEDATUL
AEDATUL ISMA.
ISMA. D
3. LISNAW
LISNAWATI
4. MUHAMMAD
MUHAMMAD TAUFIK
TAUFIK HABIR
HABIR
5. NOVI TRISY
TRISYANI
6. SRI WAHYUNI
AHYUNI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN ANALIS
ANA LIS KESEHAT
K ESEHATAN
AN
2017
KATA
KATA PENGANTAR 
PEN GANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
tugas ini tepat pada waktunya yang berjudul “Komunikasi Antar Budaya” .
Harapan penulis
penulis semoga
semoga tugas ini membantu
membantu menambah pengetahuan
pengetahuan dan
 pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk 
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran
dari
dari semua
semua piha
pihak
k yang
yang bersi
bersi!at
!at memb
memban
angu
gun
n selal
selalu
u penu
penuli
liss harap
harapka
kan
n demi
demi
kesempurnaan makalah ini
Akhi
Akhirr kata,
kata, penu
penuli
liss sampa
sampaik
ikan
an teri
terima
ma kasi
kasih
h kepa
kepada
da dosen
dosen mata
mata kuli
kuliah
ah
"omuni
"omunikas
kasii dan semua
semua pihak
pihak yang
yang telah
telah berper
berperan
an serta
serta dalam
dalam penyus
penyusuna
unan
n
makala
makalah
h ini dari
dari awal
awal sampai
sampai akhir
akhir Semoga
Semoga Allah SWT senantias
senantiasaa meridh
meridhai
ai
segala usaha kita Amin

#akassar, $% No&ember '($)

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

"ATA P*N+ANTA  i


A.TA /S/  ii
0A0 / P*NAH121AN  $
A 2atar 0elakang $
0 umusan #asalah '
3 Tujuan Penulisan  '
 #an!aat Penulisan 4
0A0 // P*#0AHASAN 5
A. uang 2ingkup "omunikasi Antarbudaya 5
B. Prinsip-prinsip "omunikasi Antarbudaya 6
C. .ungsi "omunikasi Antarbudaya $$
D. Hambatan "omunikasi Antarbudaya $4
E. "ee!ekti!an "omunikasi Antarbudaya $7
0A0 /// P*N1T1P $)
A. "esimpulan $)
B. Saran $)
A.TA P1STA"A $%

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa saling berhubungan satu
sama lain 1ntuk itulah peran komunikasi dibutuhkan alam hidup
 bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain
niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya 8leh sebab itu, menurut dokter 
*&erett "leinjan dari *ast West 3enter Hawaii, komunikasi sudah merupakan
 bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernapas Sepanjang
manusia ingin hidup, maka mereka memerlukan komunikasi Tak bisa
dipungkiri bahwa dunia yang kita tempati telah berkembang menjadi
demikian maju dan menjelma menjadi apa yang kemudian dikenal
sebagai “global Village” (desa dunia) Salah satu implikasinya adalah makin
meningkatnya kontak-kontak komunikasi dan hubungan antar berbagai
 bangsa dan negara untuk mencari dan memperoleh in!ormasi
 Namun dalam melakukan komunikasi tidak setiap orang terampil
melakukannya dengan e!ekti! Hal ini terlebih lagi bila orang yang terlibat
dalam komunikasi itu berbeda budaya, kesalahan dalam memahami pesan,
 perilaku atau peristiwa komunikasi tidak bisa dihindari 9"hotimah, '(((:5);
"esalahan ini dapat smenyebabkan terjadinya suasana yang tidak diharapkan
 bahkan dapat menimbul pertikaian yang menjurus munculnya kon!lik sosial
0udaya yang dimiliki seseorang sangat menentukan bagaimana cara
kita berkomunikasi, artinya cara seseorang dalam berkomunikasi dengan
orang lain apakah dengan orang yang sama budaya maupun dengan orang
yang berbeda budaya, karakter budaya yang sudah tertanam sejak kecil sulit
untuk dihilangkan, karena budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi 9Tubbs-Syl&ia #oss, $%%<:'4); engan demikian
konstruksi budaya yang dimiliki oleh seseorang itu, diperoleh sejak masih
 bayi sampai ke liang lahat, dan ini sangat mempengaruhi cara berpikir,

1
 berperilaku orang yang bersangkutan dalam berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang yang berbeda budaya 0ahkan benturan persepsi antar budaya
sering kita alami sehari-hari, dan bilamana akibatnya !atal kita cenderung
menganggap orang yang berbeda budaya tersebut salah, aneh tidak mengerti
maksud kita Hal ini terjadi karena, kita cenderung memandang perilaku
orang lain dalam konteks latar belakang kita sendiri dan karena bersi!at
subyekti!
Sejak akhir tahun <(-an sampai sekarang, dunia seakan-akan semakin
menyempit, karena orang-orang bertambah mudah untuk pergi ke tempat-
tempat yang semula asing baginya i sana ia bertemu, bergaul dan bekerja
sama dengan orang-orang yang mungkin berbeda dalam hal cara
 berkomunikasi, berpikir dan kebiasaanya Perkembangan alat-alat
 perhubungan dan juga sarana komunikasi, menjadi pemicu makin
meningkatnya hubungan-hubungan antarbudaya sehingga waktu, jarak dan
ruang makin tak berarti

B. Rumuan Maala!
$ 0agaimana ruang lingkup komunikasi antar budaya=
' 0agaimana prinsip-prinsip komunikasi antar budaya=
4 0agaimana !ungsi komunikasi antar budaya=
5 Apa saja hambatan komunikasi antar budaya=
7 0agaimana kee!ekti!an komunikasi antar budaya=

". Tu#uan Penul$an


$ 1ntuk mengetahui ruang lingkup komunikasi antar budaya
' 1ntuk mengetahui prinsip-prinsip komunikasi antar budaya
4 1ntuk mengetahui apa !ungsi komunikasi antar budaya
5 1ntuk mengetahui apa saja hambatan komunikasi antar budaya
7 1ntuk mengetahui kee!ekti!an komunikasi antar budaya

D. Man%aat Penul$an
$ apat mengetahui ruang lingkup komunikasi antar budaya
' apat mengetahui prinsip-prinsip komunikasi antar budaya
4 apat mengetahui apa !ungsi komunikasi antar budaya
5 apat mengetahui Apa saja hambatan komunikasi antar budaya
7 apat mengetahui kee!ekti!an komunikasi antar budaya

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang l$ngku& K'mun$ka$ Antar Bu(a)a


*. K'mun$ka$
/stilah komunikasi atau dalam bahasa /nggris communication
 berasal dari bahasa 2atin communicatio dan bersumber dari kata
communis yang berarti sama, sama di sini maksudnya adalah >sama
makna? @ang dimaksud >sama makna? adalah tujuan inti dari
dibangunnya komunikasi yang baik, yaitu adanya persamaan persepsi
9sudut pandang; dan cara berpikir 9pemahaman; dalam setiap interaksi
sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman saat berkomunikasi
3arl / Holand berpendapat bahwa >komunikasi adalah proses yang
memungkinkan seseorang komunikator menyampaikan rangsangan
9biasanya lambang-lambang &erbal; untuk mengubah perilaku orang lain
9komunikati; Sedangkan, Harold 2asswell mengemukakan de!inisi dari
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
>who says9siapa yang mengatakan;=, what in 9apa yang dikatakan;=, which
channel 9melalui saluran atau media apa yang digunakan;=, to whom
9untuk siapa pesan tersebut disampaikan;=, dan terakhir with what e!!ect
9bagaimana pengaruhnya;=? 9eddy #ulyana, '($4:<6-<%; ari dua
de!inisi di atas terdapat inti dari de!inisi k'mun$ka$, yaitu pesan yang
ingin disampaikan oleh sumber kepada penerima harus dapat diterima
dengan baik dan dapat memberi pengaruh seperti yang diharapkan agar 
tidak muncul kesalahpahaman dalam pemahaman makna
Pada awalnya komunikasi hanya memiliki tiga unsur penting, yaitu
sumber, pesan 9in!ormasi;, dan penerima Namun, unsur-unsur tersebut
 berkembang hingga menjadi lebih banyak, antara lain sumber yang juga
 bisa menjadi penerima 9komunikan;, pesan atau in!ormasi, penerima
sekaligus sumber 9komunikator atau komunikati;, e!ek atau pengaruh dari
komunikasi, media atau saluran yang digunakan, adanya !eedback atau

4
respon yang didapat, adanya gangguan baik dari internal maupun
eksternal, dan terakhir lingkungan atau konteks dari komunikasi
.ungsi komunikasi sendiri dalam komunikasi antar budaya apabila
dikaitkan dengan !ungsi komunikasi menurut William / +orden, yaitu
komunikasi sosial, komunikasi ekspresi!, komunikasi ritual, dan
komunikasi instrumental 9eddy #ulyana, '($4: 7; Fung$ &ertama :
komunikasi sosial adalah untuk membangun diri menjadi lebih baik 
sehingga dapat berhubungan dengan orang lain Fung$ ke(ua :
komunikasi ekspresi! membuat seseorang lebih dapat menyampaikan
maksud dari perkataannya melalui ekspresi yang ditunjukkan sehingga
mengurangi timbulnya kesalahpahaman Fung$ ket$ga  komunikasi ritual
 biasanya dilakukan secara kolekti! lewat tradisi atau kebiasaan yang sering
dilakukan an terakhir %ung$ keem&at : komunikasi instrumental
 bertujuan untuk mengin!ormasikan, mengubah sikap, dan juga menghibur 
secara garis besar dimaksudkan untuk membujuk seseorang untuk 
mengubah sikapnya menjadi lebih baik
+. Bu(a)a
/stilah budaya berasal dari bahasa sansekerta buddhayah, yaitu
 bentuk jamak dari buddhi   yang berarti budi dan akal 0udaya merupakan
suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari
 budi, karena itu mereka membedakan antara budaya dengan kebudayaan
alam"amus 0esar 0ahasa /ndonesia 9'((4 : $<%;, budaya bisa diartikan
sebagai $; pikiran, akal budi '; adat isitiadat 4; sesuatu mengenai
kebudyaan yang sudah berkembang 9beradab, maju; dan 5; sesuatu yang
sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah 9joko Widagdho,
'($(; 0udaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa,
dan kebudayaan, adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut
0udaya berkenaan dengan kehidupan manusia karena !aktor utama
yang tanpa disadari telah melekat pada manusia sedari ia lahir 0udaya
yang dibawanya sedari ia lahir adalah budaya yang diberikan oleh orang
tuanya atau sering dikatakan adalah kebiasaanBcara yang diturunkan dari

5
generasi ke generasi Seperti yang dikatakan oleh Tubbs, Stewart and
#oss, Syl&ia 9dalam ini armastuti, '($4: '%; bahwa >culture is a way
o! li!e de&eloped and shared by a group o! people and passed down !rom
generation to generation? yang dapat diartikan menjadi >budaya adalah
sebuah cara hidup yang dikembangkan dan diberikan oleh sekelompok 
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi  0udaya yang diwariskan
itulah yang mempengaruhi cara hidup manusia dari bagaiamana cara
 bertahan hidup, cara berinteraksi, cara berkomunikasi, hingga kebiasaan
yang dilakukan yang akan bercampur saat ia berinteraksi dengan orang
lain yang memiliki budaya yang berbeda
0udaya memiliki unsur-unsur yang berkaitan secara langsung
dengan persepsi kita saat berkomunikasi 9ini armastuti, '($4: 44-47;,
yaitu:
a "epercayaan, nilai, dan sikap 1nsur ini menjadi !aktor utama yang
mempengaruhi kita saat berkomunikasi karena dapat menjadi
 penghalang persamaan persepsi apabila memiliki kepercayaan, nilai,
dan sikap yang berbeda dari sumber 9komunikator;
 b Pandangan dunia @ang dimaksud dalam unsur ini adalah bagaimana
 persepsi dunia pada suatu hal dapat mempengaruhi kita berkomunikasi
c 8rganisasi sosial 8rganisasi apa yang kita ikuti menjadi tempat atau
lingkungan yang dapat mempengaruhi persepsi kita akan suatu hal dan
dapat membentuk perilaku maupun persepsi yang baru
d Tabiat manusia 1nsur ini merupakan unsur yang dibawa sedari kecil
yang menjadi kebiasaan dan sulit untuk diubah serta, menjadi salah satu
!aktor utama yang dapat menimbulkan kesalahpahaman saat
 berkomunikasi
e 8rientasi kegiatan. "egiatan yang kita lakukan sehari-hari juga dapat
memberi pengaruh persepsi kita dalam memandang suatu hal
! Persepsi tentang diri dan orang lain 1nsur ini sangat dipengaruhi dari
latar belakang yang kita miliki karena secara tidak langsung
menanamkan stereotip dan prasangka yang sedari dulu sudah ada
,. K'mun$ka$ Antar Bu(a)a

6
"omunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara
orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda 9bisa beda ras, etnik,
atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini;
"ebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi 9Tubbs,
#oss:$%%<;
0erbicara mengenai komunikasi antarbudaya, maka kita harus
melihat dulu bebrapa de!enisi yang diikuti! oleh /lya Sunarwinadi 9 $%%4:
)-6 ; berdasarkan pendapat para ahli antara lain :
a Sitaram 9 $%)( ; : Seni untuk memahami dan saling pengertian antara
khalayak yang berbeda kebudayaan 9intercultural communication
the art o! understanding and being understood by audience o! mother 
culture ;
 b Samo&ar dan Porter 9 $%)' ; : "omunikasi antarbudaya terjadi
manakala bagaian yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut
membawa serta latar belakang budaya pengalaman yang berbeda yang
mencerminkan nilai yang dianut oleh kelompoknya berupa
 pengalaman, pengetahuan, dan nilai 9intracultural communication
obtains whene&er the parties to acommunications act to bring with
them di!!erent eCperiential backgrounds that re!lect
along- standing deposit o! group eCperience, knowledge, &alues;
c ich 9 $%)5 ; : "omunikasi antarbudaya terjadi ketika orang-orang
yang berbeda kebudayaan 9communication is intercultural when
accuring between peoples o! di!!erent cultures;
d @oung @un "im 9 $%65 ; : "omunikasi antarbudaya adalah suatu
 peristiwa yang merujuk dimana orang-orang yang terlibat didalamnya
 baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki latar belakang
 budaya yang berbeda 9intercultural communicationDre!ers the
communication phenomenon in which participant, di!!erent in cultural
 background, come into direct or indirect contact which one another;
Seluruh de!enisi diatas dengan jelas menerangkan bahwa ada
 penekanan pada perbedaan kebudayaan sebagai !aktor yang menetukan

7
dalam berlangsungnya proses komunikasi antarbudaya "omunikasi
antarbudaya memang mengakui dan mengurusi permasalahan mengenai
 persamaan dan perbedaan dalam karakteristik kebudayaan antar pelakuE 
 pelaku komunikasi, tetapi titik perhatian utamanya tetep terhadap proses
komunikasi indi&idu-indi&idu atau kelompok-kelompok yang berbeda
kebudayaan dan mencoba untuk melakukan interaksi "omunikasi dan
 budaya mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi mata uang
0udaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya
komunikasi pun turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau
mewariskan budaya, seperti yang dikatakan *dward T Hall, bahwa
>komunikasi adalah budaya? dan budaya adalah komunikasi? Pada suatu
sisi, komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk mensosialisasikan
norma-norma budaya masyarakat, baik secara horiFontal, dari suatu
masyarakat kepada masyarakat lainnya, ataupun secara &ertikal dari suatu
generasi ke generasi berikutnya Pada sisi lain budaya menetapkan norma-
norma 9komunikasi; yang dianggap sesuai untuk kelompok tertentu

B. Pr$n$&-&r$n$& K'mun$ka$ Antar Bu(a)a


*. Relat$$ta Ba!aa
+agasan umum bahwa bahasa mempengaruhi pemikiran dan
 perilaku paling banyak disuarakan oleh para antropologis linguistik Pada
akhir tahun $%'(-an dan disepanjang tahun $%4(-an, dirumuskan bahwa
karakteristik bahasa mempengaruhi proses kogniti! kita an karena
 bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda-beda dalam hal karakteristik 
semantik dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan
 bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda
dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang dunia

+. Ba!aa Se/aga$ "erm$n Bu(a)a

8
0ahasa mencerminkan budaya #akin besar perbedaan budaya,
makin perbedaan komunikasi baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-
isyarat non&erbal #akin besar perbedaan antara budaya 9dan, karenanya,
makin besar perbedaan komunikasi;, makin sulit komunikasi dilakukan
"esulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya, lebih banyak 
kesalahankomunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar 
kemungkinan salah paham, makin banyak salah persepsi, dan makin
 banyak potong kompas 9bypassing ;
,. Mengurang$ Ket$(ak&at$an
#akin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah ketidak-
 pastian dam ambiguitas dalam komunikasi 0anyak dari komunikasi kita
 berusaha mengurangi ketidak-pastian ini sehingga kita dapat lebih baik 
menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain "arena
letidak-pasrtian dan ambiguitas yang lebih besar ini, diperlukan lebih
 banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidak-pastian dan untuk 
 berkomunikasi secara lebih bermakna
0. Kea(aran D$r$ (an Per/e(aan Antar Bu(a)a
#akin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri
9mindfulness; para partisipan selama komunikasi /ni mempunyai
konsekuensi positi! dan negati! Positi!nya, kesadaran diri ini barangkali
membuat kita lebih waspada ini mencegah kita mengatakan hal-hal yang
mungkin terasa tidak peka atau tidak patut Negati!nya, ini membuat kita
terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri
1. Interak$ A2al (an Per/e(aan Antar Bu(a)a
Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam interaksi awal dan
secara berangsur berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan
menjadi lebih akrab Walaupun selalu terdapat kemungkinan salah persepsi
dansalah menilai orang lain, kemungkinan ini khususnya besar dalam
situasi komunikasi antarbudaya

3. Memak$malkan Ha$l Interak$

9
alam komunikasi antarbudaya terdapat tindakan-tindakan yang
 berusaha memaksimalkan hasil interaksi Tiga konsekuensi
mengisyaratkan implikasi yang penting bagi komunikasi antarbudaya
Pertama, orang akan berintraksi dengan orang lain yang mereka perkirakan
akan memberikan hasil positi! "edua, bila mendapatkan hasil yang
 positi!, maka pelaku komunikasi terus melibatkan diri dan meningkatkan
komunikasi 0ila memperoleh hasil negati!, maka pelaku mulai menarik 
diri dan mengurangi komunikasi "etiga, pelaku membuat prediksi tentang
 perilaku mana yang akan menghasilkan hasil positi! Pelaku akan mencoba
memprediksi hasil dari, misalnya, pilihan topik, posisi yang diambil,
 perilaku non&erbal yang ditunjukkan, dan sebagainya Pelaku komunikasi
kemudian melakukan apa yang menurutnya akan memberikan hasil positi! 
dan berusaha tidak melakkan apa yang menurutnya akan memberikan hasil
negati!
Saluran k'mun$ka$ antar /u(a)a
$ AntarpribadiB interpersonalB person-person yaitu orang dengan orang
secara langsung
' #edia massa yaitu melalui radio, surat kabar, TG, .ilm, #ajalah
0ersama-sama dengan dua dimensi sebelumnya, saluran
komunikasi juga mempengaruhi proses dan hasil keseluruhan dari "A0
#isalnya : orang /ndonesia menonton melalui TG keadaan kehidupan di
A!rika akan memilih pengalaman yang berbeda dengan keadaan apabila ia
sendiri berada disana dan melihat dengan mata kepala sendiri 1mumnya
 pengalaman komunikasi antar pribadi dianggap memberikan dampak yang
lebih mendalam "omunikasi melalui media kurang dalam hal !eedback
langsung antar partisipan dan bersi!at satu arah Sebaliknya, saluran
antarpribadi tidak dapat menyaingi kekuatan saluran media dalam
mencapai jumlah besar manusia sekaligus melalui batas-batas
kebudayaan Tetapi dalam keduanya, proses-proses komunikasi bersi!at
antarbudaya bila partisipan-partisipannya berbeda latar belakang
 budayanya "etiga dimensi diatas dapat digunakan secara terpisah
ataupun bersamaan, dalam mengkalsi!ikasikan !enomena "A0 khusus

10
#isalnya : kita dapat menggambarkan komunikasi antara Presiden
/ndonesia dengan ubes baru dari Nigeria sebagai komunikasi
internasaional, antarpribadi dalam konteks politik, komunikasi antara
 pengecara AS dari keturunan 3ina dengan kliennya orang AS keturunan
Puerto ico sebagai komunikasi antar etnik, antarpribadi dan massa dalam
konteks akulturasi migran #aka apapun tingkat keanggotaan kelompok 
konteks sosial dan saluran komunikasi, komunikasi dianggap antar budaya
apabila para komunikator yang menjalin kontak dan interaksi mempunyai
latar belakang pengalaman berbeda 92usiana, '((':7;

". Fung$ K'mun$ka$ Antar Bu(a)a


*. Fung$ Pr$/a($
.ungsi pribadi komunikasi antar budaya adalah !ungsi-!ungsi
komunikasi antar budaya yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi
yang bersumber dari seorang indi&idu
a #enyatakan /dentitas Sosial
alam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku
komunikasi indi&idu yang digunakan untuk menyatakan identitas
sosial Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa baik 
secara &erbal dan non&erbal ari perilaku berbahasa itulah dapat
diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-
usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang
 b #enyatakan intergrasi social
/nti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan
antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-
 perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur Perlu dipahami bahwa salah
satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas
 pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan alam kasus
komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar 
komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan
tujuan utama komunikasi
c #enambah pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah
 pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing

11
Sehingga kita tidak hanya mengetahui satu budaya tetapi kita juga dapat
mengetahui budaya lain
d #elepaskan diri atau jalan keluar 
"adang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk 
melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang sedang
kita hadapi Pilihan komunikasi seperti itu ber!ungsi menciptakan
hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris
+. Fung$ S'$al
a Pengawasan
.ungsi sosial yang pertama adalah pengawasan Praktek komunikasi
antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada
kebudayaan ber!ungsi saling mengawasi alam setiap proses
komunikasi antarbudaya !ungsi ini berman!aat untuk 
mengin!ormasikan perkembangan tentang lingkungan .ungsi ini
lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan
secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita
meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang
 berbeda
 b #enjembatani
alam proses komunikasi antarbudaya, maka !ungsi komunikasi yang
dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan
 jembatan atas perbedaan di antara mereka .ungsi menjembatani itu
dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan,
keduanya saling menjelaskan perbedaan ta!sir atas sebuah pesan
sehingga menghasilkan makna yang sama .ungsi ini dijalankan pula
oleh berbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa
c Sosialisasi Nilai
.ungsi sosialisasi merupakan !ungsi untuk mengajarkan dan
memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada
masyarakat lain
d #enghibur 
.ungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi
antarbudaya #isalnya menonton tarian dari kebudayaan lain
Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya

12
D. Ham/atan K'mun$ka$ Antar Bu(a)a
Hambatan komunikasi atau yang juga dikenal sebagai communication
 barrier adalah segala sesuatu yang menjadi penghalang untuk terjadinya
komunikasi yang e!ekti! 3ontoh dari hambatan komunikasi antarbudaya
adalah kasus anggukan kepala, dimana di Amerika Serikat anggukan kepala
mempunyai arti bahwa orang tersebut mengerti sedangkan di Iepang
anggukan kepala tidak berarti seseorang setuju melainkan hanya berarti
 bahwa orang tersebut mendengarkan engan memahami mengenai
komunikasi antar budaya maka hambatan komunikasi 9communication
 barrier; semacam ini dapat kita lalui Hambatan-hambatan tersebut adalah:
$ .isik 9Physical;
Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu,
lingkungan, kebutuhan diri, dan juga media !isik
' 0udaya 93ultural;
Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan
sosial yang ada antara budaya yang satu dengan yang lainnya
4 Persepsi 9Perceptual;
Ienis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi
yang berbeda-beda mengenai suatu hal Sehingga untuk mengartikan
sesuatu setiap budaya akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda

5 #oti&asi 9#oti&ational;
Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat moti&asi dari pendengar,
maksudnya adalah apakah pendengar yang menerima pesan ingin
menerima pesan tersebut atau apakah pendengar tersebut sedang malas dan
tidak punya moti&asi sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi
7 Pengalaman 9*Cperiantial;
*Cperiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap indi&idu tidak 
memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap indi&idu
mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat
sesuatu
< *mosi 9*motional;

13
Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar
Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang
terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui
) 0ahasa 92inguistic;
Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan
9sender;dan penerima pesan 9recei&er; menggunakan bahasa yang berbeda
atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan
6 Non&erbal
Hambatan non&erbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk 
kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi 3ontohnya adalah
wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan 9recei&er; ketika pengirim
 pesan 9sender; melakukan komunikasi Wajah marah yang dibuat tersebut
dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim
 pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan
kepada penerima pesan
% "ompetisi 93ompetition;
Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang melakukan
kegiatan lain sambil mendengarkan 3ontohnya adalah menerima telepon
selular sambil menyetir, karena melakukan ' 9dua; kegiatan sekaligus
maka penerima pesan tidak akan mendengarkan pesan yang disampaikan
melalui telepon selularnya secara maksimal

E. Kee%ekt$%an K'mun$ka$ Antar Bu(a)a


Sebagaimana sebuah akti&itas komunikasi yang e!ekti! apabila
terdapat persamaan makna pesan antara komunikator dan komunikan,
demikian juga halnya dengan komunikasi antarbudaya Tetapi hal ini menjadi
lebih sulit mengingat adanya unsur perbedaan kebudayaan antara pelaku-
 pelaku komunikasinya /tulah sebabnya, usaha untuk menjalin komunikasi
antarbudaya dalam praktiknya bukanlah merupakan suatu persoalan yang
sederhana Terdapat banyak masalah-masalah potensial yang sering terjadi di
dalamnya, seperti yang telah di jabarkan diatas
"omunikasi antarbudaya yang benar-benar e!ekti! menurut Schramm
harus memperhatikan empat syarat, yaitu:
$ #enghormati anggota budaya lain sebagai manusia 

14
' #enghormati budaya lain sebagaimana apa adanya dan bukan
sebagaimana yang kita kehendaki
4 #enghormati hak anggota budaya yang lain untuk bertindak berbeda dari
cara kita bertindak
5 "omunikator lintas budaya yang kompeten harus belajar menyenangi
hidup bersama orang dari budaya yang lain
Sedangkan e Gito mengemukakan konsepnya tentang e!ekti&itas
komunikasi sangat ditentukan dari sejauh mana seseorang mempunyai sikap:
$ "eterbukaan
Sikap keterbukaan yang dimaksud e Gito, meliputi:
a Sikap seseorang komunikator yang membuka semua in!ormasi tentang
 pribadinya kepada komunikan, sebaliknya menerima semua in!ormasi
yang rele&an tentang dan dari komunikan dalam rangka interaksi
antarpribadi
 b "emauan seseorang sebagai komunikator untuk bereaksi secara jujur 
terhadap pesan yang datang dari komunikan
c #emikirkan dan merasakan bahwa apa yang dinyatakan seorang
komunikator merupakan tanggung jawabnya terhadap komunikan
dalam suasana situasi tertentu
' *mpati
Perasaan empati ialah kemampuan seorang komunikator untuk menerima
dan memahami orang lain seperti ia memahani dirinya sendiri Iadi ia
 berpikir, merasa, berbuat terhadap orang lain sebagaimana ia berpikir,
merasa dan berbuat terhadap dirinya sendiri
4 #erasa positi!
Perasaan positi! ialah perasaan seorang komunikator bahwa pribadinya,
komunikannya, serta situasi yang melibatkan keduanya sangat
mendukung
5 #emberi dukungan
#emberi dukungan ialah suatu situasi kondisi yang dialami komunikator 
dan komunikan terbebas atmos!ir ancaman, tidak dikritik dan ditantang
7 #erasa seimbang
#erasa keseimbangan ialah suatu suasana yang adil antara komunikator 
dan komunikan dalam hal kesempatan yang sama untuk berpikir, merasa
dan bertindak 

15
BAB I4
PENUTUP

A. Ke$m&ulan
Setiap orang dari kita adalah unik, artinya sekalipun dibesarkan dalam
lingkungan budaya yang sama, belum tentu setiap orang dalam kelompok 
tersebut itu akan persis sama dalam berpikir dan berperilaku, karena akan ada
sub-sub kultur yang lebih spesi!ik yang sangat berpengaruh terhadap
 perilakunya dalam berkomunikasi 0udaya dan komunikasi itu mempunyai
hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang 0udaya menjadi
 bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut
menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya
9#ulyana, '((4:5; Apa yang kita bicarakan, bagaimana kita
membicarakannya, apa yang kita lihat, perhatikan, atau abaikan, bagaimana
kita berpikir, dan apa yang kita pikirkan dipengaruhi oleh budaya Pada
gilirannya, apa yang kita bicarakan, bagaimana kita membicarakan, apa yang
kita lihat turut membentuk, menentukan, dan menghidupkan budaya kita
Sehingga *dward T Hall 9dalam #ulyana, '((4:5-7; menyatakan bahwa
 budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya 0ahkan Porter dan
Samo&ar 9dalam #ulyana dan akhmat, '(($:45; menyatakan bahwa budaya
tak hidup tanpa komunikasi dan komunikasi pun tak hidup tanpa budaya

B. Saran
"omunikasi merupakan kunci utama dalam keberhasilan hidup
 bermasyarakat Terutama pentingnya komunikasi yang e!ekti! ketika diantara
indi&idu memiliki perbedaan baik itu dalam segi bahasa tingkah laku atau pun
 budaya "ita harus terus mengingat dan sadar kembali akan pandangan
 bangsa /ndonesia dalam menanggapi keanekaragaman budaya tersebut yaitu
bhinneka tunggal ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetap satu jua
Sebagai mahasiswa yang cerdas kita perlu memahami dan mendalami lebih
lanjut mengenai konsep komunikasi, apalagi jika kita hendak berkomunikasi

16
dengan orang lain yang berbeda kebudayaan dengan kita 1ntuk itu, wawasan
yang luas dengan membaca buku dari berbagai re!erensi sangat di butuhkan
dalam hal ini agar kita tidak buta komunikasi

17
DAFTAR PUSTAKA

e Gito, Iosep A $%%) "omunikasi Antar #anusia, Terjemahan Agus #aulana,


Iakarta: Pro!esional 0ooks

#ulyana, eddy $%%< #engapa "ita #empelajari "omunikasi: Sebuah


Pengantar, alam: Human 3ommunication: "onteks-"onteks
"omunikasi, 0uku Pertama, 0andung: emaja osdakarya

http:BBno&amaulidaanggrianiblogspotcoidB'($5B(5Bmakalah-komunikasi-antar-
 budayahtml diakses pada tanggal $% No&ember '($) pukul ''('

https:BBkampus$((blogspotcoidB'($<B(<Bmakalah-komunikasi-antar-
 budayahtml diakses pada tanggal $% No&ember '($) pukul ''(5

https:BBwwwacademiaeduB'%4)6)$6B#A"A2AHJ"8#1N/"AS/JANTAJ01
A@AJ-J"*01A@AANJANJ0AHASAdocC=autoKdownload
diakses pada tanggal $% No&ember '($) pukul ''()

18

You might also like