Professional Documents
Culture Documents
Abstract— Service companies, especially in the logistics sector during the pandemic, are currently very
much needed by many people. The increasing demand for package and mail delivery services is increasing
day by day, must be balanced with service and timely delivery to the recipient. PT. Pos Indonesia (Persero)
Kantor Pos Pemeriksaan (KPRK) Mojokerto 61300 is a company engaged in courier and logistics services
which has a target to be able to provide better services for customers. However, the Mojokerto Inspection
Post Office (KPRK) still has several problems, including the problem of delivery failure parcels and letters to
recipients or what is commonly called the failure of the Standard Delivery Time. The purpose of this research
is to minimize the occurrence of delivery failures parcels and letters and to increase Standard Delivery Time.
Data obtained from observations, interviews and direct documentation in the field. The method used in this
problem is to use the DMAIC method (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). The results of the
analysis and discussion through several calculations on the check sheet and Pareto diagram, it is known that
delivery failed packages and letters for three months amounted to 3,406 items with the highest problem
factors being incomplete addresses and moving recipients. To minimize these problems, human resources
must be improved and improved.
Keywords— Failed Delivery, DMAIC, Standard Delivery Time, KPRK Mojokerto
Abstrak— Perusahaan jasa khususnya bidang logistik pada masa pandemi saat ini sangat dibutuhkan oleh
banyak masyarakat. Mewabahnya permintaan jasa pengiriman paket dan surat semakin hari semakin
meningkat harus diimbangi dengan pelayanan dan pengiriman tepat waktu kepada penerima. PT. Pos
Indonesia (Persero) Kantor Pos Pemeriksaan (KPRK) Mojokerto 61300 merupakan perusahaan bergerak di
bidang jasa kurir dan logistik yang memiliki target untuk dapat memberikan pelayanan jasa yang lebih baik
bagi pelanggan. Namun Kantor Pos Pemeriksaan (KPRK) Mojokerto masih memiliki beberapa permasalahan
diantaranya permasalahan gagal antar kiriman paket dan surat kepada penerima atau biasa disebut
ketidakberhasilan Standar Waktu Penyerahan (SWP). Tujuan penelitian ini adalah untuk meminimalisir
terjadinya gagal antar kiriman paket dan surat serta meningkatkan Standar Waktu Penyerahan. Data diperoleh
dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi langsung di lapangan. Metode yang digunakan dalam
permasalahan ini adalah dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve,
Control). Hasil dari analisis dan pembahasan melalui beberapa perhitungan pada check sheet dan diagram
pareto maka diketahui gagal antar kiriman paket dan surat selama tiga bulan berjumlah 3.406 item dengan
faktor permasalahan tertinggi alamat yang tidak lengkap dan penerima pindah. Untuk meminimalisirkan
permasalahan tersebut maka SDM harus dilatih dan ditingkatkan.
Kata kunci— Gagal Antar, DMAIC, Standar Waktu Penyerahan, KPRK Mojokerto
Copyright © ---- THE AUTHOR(S).This article is distributed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0
International license. Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri is published by Industrial Engineering of Universitas
Suryakancana
Sofiana & Sanggala
Mu lai
Stud i lapang an
Perumusan masalah
Studi literatur
Tujuan penelitian
Penelitian
(peng olahan data)
Pembahasan dan
analisis
Seles ai
3
Sofiana & Sanggala
A. Measure
Pada tahap ini merupakan tahap pengumpulan
data kemudian akan diolah sehingga mendapatkan
akar penyebab masalah. Mengumpulkan data
sebanyak mungkin tentang proses saat ini, TABEL V
DATA GAGAL ANTAR PENERIMA MENINGGAL DUNIA
termasuk statistik dari persyaratan yang ditentukan
[3]. Dari beberapa faktor tersebut akan dicari Bulan Penerima Meninggal
masalah prioritas dengan menganalisis Dunia
menggunakan check sheet dan diagram Pareto 28 – 30 September 0
Oktober 22
TABEL I November 6
DATA ANTARAN DALAM TIGA BULAN TAHUN 2020. 1-26 Desember 7
Total 35
Persentase
Status antaran
Total Status Antaran
Bulan
antaran Berhasi Gag Berhasi Gag
TABEL VI
l al l al
DATA GAGAL ANTAR RUMAH KOSONG
28-30
98,514 1,49
Septe 8.008 7.889 119 Bulan Rumah Kosong
% %
mber
Oktob 1.43 97,544 2,46
58.549 57.111 28 – 30 September 0
er 8 % %
Nove 1.00 98,068 1,93
51.979 50.975 Oktober 35
mber 4 % %
1-26
97,975 2,03 November 22
Dese 41.723 40.878 845
% %
mber
Total 160.25 156.85 3.40 97,875 2,13 1-26 Desember 33
9 3 6 % %
Total 90
TABEL II
DATA GAGAL ANTAR ALAMAT TIDAK LENGKAP
TABEL VII
Bulan Alamat Tidak Lengkap DATA GAGAL ANTAR BUNTU
TABEL IV
DATA GAGAL ANTAR DITOLAK PENERIMA TABEL IX
DATA GAGAL ANTAR TIDAK MEMENUHI SYARAT
Bulan Ditolak Penerima PABEAN
28 – 30 September 24
Bulan Tidak Memenuhi Syarat
Oktober 135 Pabean
November 162
28 – 30 September 0
1-26 Desember 154 Oktober 26
Total 475 November 1
1-26 Desember 1
Total 28
4
Tidak
Setelah mendapatkan data gagal antar, memenuhi 28 0,82 % 100 %
syarat pabean
selanjutnya membuat tabel check sheet dan
frekuensi permasalahan gagal antar yang ada di Total 3.406 100 % -
Kantor Pos Mojokerto 61300, dapat dilihat pada
Tabel X dan XI. Dari 8 faktor permasalahan tersebut yang
Berdasarkan tabel check sheet dan frekuensi frekuensi paling besar yaitu pertama alamat yang
permasalahan faktor penyebab permasalahan di tidak lengkap dengan frekuensi 2.095 item sebesar
atas bahwa permasalahan yang terjadi yaitu ada 8 61,51 % dan yang kedua adalah penerima pindah
buah faktor permasalahan diantaranya alamat yang dengan frekuensi 554 item dengan persentase
tidak lengkap, penerima pindah, ditolak penerima, sebesar 16,27 %. Berikut merupakan hasil pareto
buntu, rumah kosong, meninggal dunia, sebab dari 8 permasalahan di atas dapat dilihat pada
kahar, dan tidak memenuhi syarat pabean. Setelah gambar 2.
menggunakan prinsip pareto dimana persentase
kumulatif 80% masuk ke dalam potential cause
dilihat dari tabel 11 frekuensi permasalahan ada
dua potential cause yang ditemukan. 120.00% 2,500
2,095
100.00% 2,000
TABEL X
CHECK SHEET GAGAL ANTAR 80.00%
1,500
60.00%
Jenis Bulan 1,000
gagal 40.00% 554 475
antar 28 – 30 1-26 Tota
500
Oktob Nove l 20.00%
Septemb Dese 95 90 35 34 28
er mber
er mber 0.00% 0
Alamat
2.09
tidak 69 908 620 498
5
jelas
Penerima
23 245 167 119 554
pindah
Ditolak Frekuensi
24 135 162 154 475
penerima
Buntu 2 46 21 26 95 Gambar 2. Diagram pareto
Rumah
0 35 22 33 90
kosong Setelah membuat diagram Pareto maka dapat
Menging dilihat bahwa frekuensi kesalahan untuk alamat
0 22 6 7 35
gal dunia tidak lengkap dan penerima pindah, cukup tinggi
Sebab dari permasalahan lainnya, frekuensi alamat tidak
1 21 5 7 34
kahar lengkap 2.095 item dengan persentase kesalahan
61,51 % dan frekuensi penerima pindah 554 item
Tidak
dengan akumulasi persentase sebesar 77,78 %.
memenuh
0 26 1 1 28
i syarat
pabean
IV. PEMBAHASAN
Analyze
TABEL XI Berdasarkan hasil penelitian di atas maka
FREKUENSI PERMASALAHAN permasalahan utama gagal antar adalah alamat
tidak lengkap dan penerima pindah. Setelah
Akumulasi
Permasalahan Frekuensi Persentase
persentase
mengetahui permasalahan utama maka akan
Alamat tidak dilakukan analisis sebab dan akibat terjadinya
2.095 61,51% 61,51 %
lengkap/jelas permasalahan tersebut. Untuk menganalisis sebab
Penerima dan akibat masalah tersebut akan menggunakan
554 16,27 % 77,78 %
pindah diagram sebab akibat (Cause and Effect Diagram).
Ditolak
475 13,95 % 91,73 % Cause and Effect Diagram biasanya juga
penerima
Buntu 95 2,79 % 94,52 % dikenal dengan nama diagram fishbone. Cause and
Rumah kosong 90 2,64 % 97,16 % Effect Diagram adalah sebuah teknik grafis yang
Meninggal
35 1,03 % 98,19 % digunakan untuk mengurutkan atau
dunia
Sebab kahar 34 0,99 % 99,18 % menghubungkan interaksi antara faktor-faktor
5
Sofiana & Sanggala
yang berpengaruh dalam suatu proses. Diagram disebabkan oleh method tidak ada form pengisian
fishbone adalah suatu diagram yang menunjukkan yang sesuai dengan SOP sehingga mengakibatkan
sebab-sebab yang mengakibatkan suatu kejadian pengirim pada waktu penulisan alamat tidak sesuai
tertentu. Diagram ini berguna untuk menemukan dengan format SOP. Ketiga disebabkan karena
dan menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh mechine, database belum di update sehingga
secara signifikan di dalam menentukan mengakibatkan alamat tidak terdaftar dalam
karakteristik kualitas output kerja. Di samping itu database. Faktor-faktor inilah yang sering
juga diagram ini berguna untuk mencari penyebab ditemukan dalam permasalahan ini yang akan
yang sesungguhnya dari suatu masalah. Berikut mengakibatkan gagal antar.
merupakan diagram fishbone dalam ada dua 2. Penerima Pindah
permasalahan utama gagal antar yaitu alamat tidak Biasanya warga Mojokerto sering berpindah-
lengkap dan penerima pindah. pindah tempat seperti pindah rumah kontrak, kos
1. Alamat Tidak Lengkap ataupun pindah rumah ke daerah lainnya. Dari
Penyebab gagal antar alamat tidak lengkap hasil penelusuran, pengantar mengirimkan paket
menjadi kendala pengantar antara lain tidak kiriman ke alamat sesuai yang dituju akan tetapi
mengikuti aturan penulisan menurut SOP, tidak penghuni alamat tersebut bukan penerima kiriman
adanya RT/RW, no telepon, nama jalan yang tidak tersebut. Maka kiriman tidak dapat disampaikan
jelas karena di daerah Mojokerto banyak sekali kepada alamat tersebut sehingga terjadinya gagal
nama jalan yang sama sehingga menyulitkan antar kiriman, sehingga adanya konfirmasi ulang
pengantar untuk menemukan alamat penerima. kepada penerima kiriman dengan dilakukan proses
Sehingga ketika petugas pengantar bertanya antar ulang. Berikut Gambar 3: Diagram Fishbone
terhadap warga sekitar juga tidak mengetahui Penerima Pindah.
alamat yang dimaksud maka menyebabkan
kiriman tersebut menjadi gagal antar. Berikut Man
Gambar 2: Diagram Fishbone Alamat Tidak
Lengkap. Penerima yang dituju tidak
ditemukan
Man
Petugas tidak
menghubungi
penerima Kiriman petugas
Salah menuliskan antaran menjadi
alamat banyak
Petugas kurang
Kurangnya
teliti petugas
Kurang pelatihan dan
pengawasan SOP antaran
Penerima
Penerima pindah sebelum barang datang Pindah
Alamat (penerima komplain)/tidak memenuhi
Tidak target SWP
Alamat tidak terdaftar Lengkap
database Penulisan alamat tidak Proses
sesuai dengan format penyortiran
SOP lama Cara penyortiran
yang masih
Database belum Tidak ada form manual
di update pengisian yang
sesuai dengan
format SOP
Method
Mechine Method
Gambar 4. Diagram fishbone penerima pindah
Gambar 3. Diagram fishbone alamat tidak lengkap.
Berikut penjelasan pada gambar 4 diagram
Berikut penjelasan pada gambar 3 diagram fishbone diatas ada beberapa sebab akibat yang
fishbone gagal antar alamat tidak lengkap. Ada menyebabkan gagal antar kiriman paket dan surat
beberapa sebab dan akibat yang menyebabkan dikarenakan penerima pindah yaitu disebabkan
gagal antar kiriman paket dan surat dikarenakan karena man dan methode. Pertama man, kurangnya
alamat tidak lengkap antara lain: pertama, petugas antaran (kurir) menyebabkan kiriman
disebabkan oleh man yang kurang pelatihan dan petugas antaran menjadi banyak yang akan
pengawasan SOP menyebabkan petugas kurang berpengaruh pada petugas karena petugas juga
teliti dalam memeriksa alamat yang tidak menghubungi penerima terlebih dahulu
mengakibatkan salah menuliskan alamat. Kedua, sebelum mengirimkan kiriman paket atau surat
6
sehingga mengakibatkan penerima yang dituju harus mengontrol semua pekerjaan yang
tidak ditemukan. Kedua method, cara penyortiran dilakukan petugas. Supaya proses ini berjalan
dengan baik.
yang masih manual yang menyebabkan proses Memperbaiki SOP penulisan alamat asal dan
penyortiran lama sehingga pada saat waktu tujuan yang baik dan benar.
pengiriman yang diantar oleh pengantar dan tiba di Dilakukan perbaruan database secara berkala
alamat penerima tetapi penerima pindah sebelum 2. Penerima Pindah
barang datang maka tidak bisa memenuhi target
SWP yang telah tetapkan. Faktor-faktor inilah TABEL XIII
REKOMENDASI 5W+1H PENERIMA PINDAH
yang sering ditemukan dalam permasalahan ini
yang akan mengakibatkan gagal antar. Alternatif Perbaikan
What Tujuan utama/target yang harus dicapai adalah
Improve menguragi gagal antar terutama status gagal
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan antar penerima pindah, tidak terjadi
keterlambatan barang, diterima oleh penerima
yang sudah dibahas maka diperlukan perbaikan yang benar dan meningkatkan keberhasilan
untuk permasalahan tersebut. Perbaikan ini akan SWP.
merekomendasikan menggunakan tindakan atau Why Gagal antar karena penerima pindah perlu
solusi dari 5W+1H, berarti bahwa dalam tahap ini dilakukan perbaikan karena beberapa alasan
yaitu:
peningkatan harus memutuskan apa (what) yang Tercapainya target SWP yang sudah
harus dicapai/apa yang menjadi target atau tujuan ditetapkan.
utama (berkaitan dengan target yang ditetapkan), Tetap terjalinnya hubungan baik dengan
alasan kegunaan (why) rencana tindakan itu harus customer.
dilakukan, dimana (where) tindakan itu akan Tidak menggagu proses kerja yang ada
dilapangan.
diterapkan atau dilakukan, kapan (when) tindakan Tidak terjadinya complaint dari penerima.
itu akan dilaksanakan, siapa (who) yang akan Where Tidakan dalam masalah ini perlu dilakukan
menjadi penanggung jawab dari rencana tindakan pada setiap divisi khususnya pada divisi
itu, bagaimana (how) melaksanakan rencana operasional bagian antaran.
When Perbaikan dilakukan secepatnya dan dilakukan
tindakan itu. Berikut tabel rekomendasi perbaikan secara periodik.
5W+1H alamat tidak lengkap dan penerima Who Pihak yang bertanggung jawab atas masalah ini
pindah. adalah divisi operasional bagian antaran.
1. Alamat Tidak Lengkap How Rencana dalam melaksanakan kegiatan
perbaikan dalam hal permasalahan ini sebagai
berikut:
TABEL XII Dilakukan evaluasi terlebih dahulu.
REKOMENDASI 5W+1H ALAMAT TIDAK LENGKAP
Sebelum barang diantar maka petugas harus
menghubungi penerima terlebih dahulu supaya
Alternatif Perbaikan tidak terjadi gagal antar.
What Tujuan utama/target yang harus dicapai adalah Melakukan perbaikan pada penyortiran supaya
mengurangi gagal antar terutama status gagal antar cepat dengan menggunakan mesin otomatis.
alamat yang tidak lengkap dan meningkatkan
Menambah petugas antaran supaya paket bisa
keberhasilan SWP. dikirimkan lebih cepat.
Why Gagal antar karena alamat yang tidak lengkap perlu
dilakukan perbaikan karena beberapa alasan yaitu:
V. KESIMPULAN
Tercapainya target SWP yang sudah ditetapkan.
Mengurangi penumpukan barang gagal antar. Metode DMAIC dalam hal permasalahan ini
Tetap terjalinnya hubungan baik dengan maka metode tersebut sangat cocok dalam
pelanggan membantu memperbaiki dan meminimalisirkan
Tidak mengganggu proses kerja yang ada di permasalahan ini karena bias menemukan akar-
lapangan
akar penyebab permasalahan. Sehingga bias tahu
Where Tindakan dalam masalah ini perlu dilakukan pada
setiap divisi. cara memperbaiki masalah tersebut.
When Perbaikan dilakukan secepatnya dan dilakukan Root cause yang pertama sebesar 61,51 %
secara periodik. Perbaikan diprioritaskan pada adalah status gagal antar yang disebabkan oleh
bagian dengan tingkat permasalahan yang sering alamat tidak lengkap/jelas, selanjutnya dengan
terjadi
Who Pihak yang bertanggung jawab atas masalah ini analisis menggunakan metode diagram pareto
adalah seluruh internal perusahaan khususnya bahwa proses gagal antar yang dominan terjadi
pegawai yang berada di lapangan baik divisi pada alamat tidak jelas sebesar 2.095 item. Root
pelayanan dan antaran. Kedua divisi ini harus cause yang kedua adalah penerima pindah dengan
saling bekerja sama dalam mengatasi masalah ini.
akumulasi persentase sebesar 77,78 % dengan
How Rencana dalam melaksanakan kegiatan perbaikan frekuensi 554 item adalah status gagal antar yang
dalam hal permasalahan ini sebagai berikut : disebabkan oleh penerima pindah.
Dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Jadi secara garis besar permasalahan ini
Manajer setiap divisi yang bersangkutan degan
masalah ini harus memberikan pelatihan SOP disebabkan karena manusia atau pekerja dan
dan mengawasi petugas lebih teliti, cermat, dan metode. Untuk itu maka dilakukan peningkatan
7
Sofiana & Sanggala
REFERENSI
[1] Evan, R, James & Lindsay, M, William. An
Introduction to Six Sigma and Process
Improvement. South Western: Singapore,
2007.
[2] Shankar, Rama. Process Improvement Using
Six Sigma: A DMAIC Guide. ASQ: United
State of America, 2009.
[3] Awasthi, Anjali, Grzybowska, Katarzyna,
Handbook of Research on Interdisciplinary
Approaches to Decision Making for
Sustainables Supplay Chains, United state of
America: IGI Global, 2019.
[4] Siswoyo. D. Sriyono, Sistarani Meutia.
Manajemen Teknik. Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2020.
[5] Sunarto, WN. Heru Santoso. Buku Saku
Analisis Pareto. Surabaya: Poltekkes
Kemenkes Surabaya, 2020.
[6] Gaspersz,V. Pedoman Implementasi Program
Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001:
2000, MBNQA, dan HACCP. Bogor:
Gramedia Pustaka Umum, 2002.
[7] Kurniasih Dewi. Failure in Safety Systems:
Metode Analisis Kecelakaan Kerja. Sidoarjo:
Zifatama Jawara, 2020.