You are on page 1of 8

Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.

2, November 2015

ANALISIS GAGAL ANTAR KIRIMAN SURAT DAN PAKET DENGAN


MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (STUDI KASUS: PT POS INDONESIA
(PERSERO) – UNIT PELAKSANA OPERASI BOGOR)

Entis Sutisna., SE., MM, Agung Prayudha Hidayat


Program Studi D4 Logistik Bisnis Politeknik Pos Indonesia
email : agung_rhsna@rocketmail.com
Abstract
The increasing business competition in logistics industry precisely on courier services
makes Bogor Operations Unit of PT Pos Indonesia has to pay attention to the company's
performance in delivering mail and packages. Problems in delivering mail and packages
is conducted by the employees and recipients. Failure in delivering mail and packages is
due to several causes, such as the employees are not resilient to establish the delivery, too
much letters and packages to be delivered, missending, and bags made from fabric
pouch. The receiving party failed to accept the mail and packages because unclear
address, rejection, death, the recipient is unknown, change of address, and the house is
empty.
Troubleshooting for these issues is by using the Six Sigma method with DMAIC (Define,
Measure, Analyze, Improve, Control) model. Define phase is to determine the problem by
using SIPOC diagram. In measure phase is to perform measurements by collecting data.
In analyze phase is to find the root causes of the problems that occured. Improve phase to
make improvements to the main cause of the problem. Control phase is to monitor by
making suggestions on improvements that have been proposed.
The result on define phase, problem deterimined by using SIPOC diagram is on Output
and Customer field. Problems that occurred in Output is the sending failure of mail and
packages conducted by the employees. At the measure stage, the largest number of
sending failure of mail and packages is on March 2014 amounted to 5,161 pieces, the
largest number of delivering mail and packages is on May 2014 amounted to 134,164
pieces, the largest number of missending is on March 2014 at 2 pieces and the largest
number of rejection by the recipients amounted to 9,026 pieces. In the analyze phase, the
main cause of mail and packages delivery failure is conductes by the employees which
are not resilient in working, packages were rejected because of defective goods, the
receiving party is unknown, the address is not clear. In the Improve phase, improvements
are made by the Head Unit of Bogor Operations by giving a warning letter to employees
who have failed delivering mail and packages, and did briefing activities before work. Do
goods handling to give package packing standardized for mails and packages. Return
items to a shipper. Created a Data Base which can make the address details. At the
control stage, the Head Unit of Bogor Operations checked the balance of items which
failed to deliver for three months, manager discussed last day perfomance, implemented
quality control, inspected bag pouch every three months, created a website to track the
shipment and perform upgrades on the Data Base.
Keywords: Delivery Failure, Six Sigma

1. PENDAHULUAN satu kantor Pos yaitu Kantor Pos Bogor.


Persaingan Bisnis di bidang jasa kurir Kantor Pos Bogor memiliki beberapa
membuat perusahaan BUMN yaitu PT permasalahan yaitu pendapatan tidak
Pos Indonesia (persero) perlu mencapai target. Tidak tercapainya
memaksimalkan kinerja perusahaan agar target disebabkan oleh operasionalnya
dapat bersaing dengan perusahaan yaitu antaran kepada pihak penerima.
swasta. PT Pos Indonesia (persero) Unit Pelaksana Operasi Bogor sebagai
membagi ruang lingkup bisnis di penunjang operasionalnya memiliki
Indonesia dengan mengadakan kantor masalah yaitu gagal antar kiriman surat
Pos dan Unit Pelaksana Operasi. Salah dan paket yang dilakukan oleh karyawan

Hal-3
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.2, November 2015

dan juga terdapat alasan-alasan pihak Rancangan Analisis


penerima menjadikan gagal antar Flowchart pemecahan masalah dapat
kiriman surat dan paket. Maka dari itu, dilihat pada Gambar 2.2.
rumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini antara lain :
1. Penyebab-penyebab apa saja yang
menjadikan gagal antar kiriman surat
dan paket yang dilakukan oleh karyawan
antaran?
2. Alasan terbesar apa dari pihak
penerima menjadikan gagal antar
kiriman surat dan paket?
3. Bagaimana perbaikan terhadap gagal
antar kiriman sursat dan paket yang
dilakukan oleh karyawan antaran?
4. Bagaimana perbaikan terhadap alasan
terbesar pihak penerima menjadikan Gambar 2.2 Flowchart Pemecahan
gagal antar kiriman sursat dan paket? Masalah
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui penyebab-penyebab yang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menjadikan gagal antar kiriman surat Data-data yang diperlukan dalam
dan paket yang dilakukan oleh karyawan penelitian ini adalah data-data dari hasil
antaran. proses Brainstorming (tukar pikiran)
2. Mengetahui alasan terbesar dari pihak dengan karyawan antaran yaitu
penerima menjadikan gagal antar Brainstorming terhadap gagal antar
kiriman surat dan paket. kiriman surat dan paket yang dilakukan
3. Mengetahui perbaikan terhadap gagal oleh karyawan antaran dan alasan pihak
antar kiriman surat dan paket yang penerima menjadikan gagal antar
dilakukan oleh karyawan antaran. kiriman surat dan paket. Data hasil dari
4. Mengetahui perbaikan terhadap proses Brainstorming (Tukar Pikiran)
alasan terbesar pihak penerima yang telah dilakukan dengan karyawan
menjadikan gagal antar kiriman surat antaran dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan
dan paket. Tabel 3.2.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Model utama pemecahan masalah yang Tabel 3.1 Data Pertama Hasil Proses
digunakan dalam tugas akhir ini adalah Brainstorming
Six Sigma model DMAIC yang
digunakan untuk melakukan perbaikan
terus menerus. Adapun model DMAIC
dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Alur Model DMAIC

Hal-4
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.2, November 2015

Tabel 3.2 Data Kedua Hasil Proses b. Jumlah surat dan paket yang harus
Brainstorming diantarkan terlalu banyak.
Jumlah surat dan paket yang diantarkan
oleh karyawan antaran begitu banyak.
Hal ini menjadikan waktu kerja
karyawan antaran tidak cukup.
Waktu kerja karyawan antaran hanya 4
jam yaitu mulai dari 10.00 WIB- 14.00
WIB. Sehingga ketika waktu kerja telah
selesai dan surat dan paket masih
banyak yang belum diantarkan, maka
Pengolahan Data surat dan paket tersebut menjadi gagal
Tahap Define (merumuskan masalah) antar.
Pada tahap Define, penulis c. Salah salur (Method)
menggunakan SIPOC Diagram. Adapun Salah salur merupakan kiriman yang
SIPOC Diagram pada proses distribusi seharusnya diantarkan di wilayah
surat dan paket Unit Pelaksana Operasi karyawan antaran A terbawa oleh
Bogor dapat dilihat pada Gambar 3.2. karyawan antaran B, sehingga karyawan
B tidak dapat mengantarkan kiriman
tersebut. Hal ini mengakibatkan gagal
antar kiriman surat dan paket. Salah
salur ini disebabkan oleh salah sortir
yang dilakukan oleh mandor.
d. Tas kantong terbuat dari bahan kain
(Machine)
Kiriman surat dan paket ditempatkan di
tas kantong untuk mengantarkan kepada
pihak penerima. Tas kantong ini terbuat
dari bahan kain. Dikarenakan Bogor
sering terjadi hujan, dan tas kantong
Gambar 3.2 SIPOC Diagram Proses terbuat dari bahan kain sehingga
Distribusi Surat dan Paket Unit karyawan antaran menghentikan antaran
Pelaksanaan Operasi Bogor dan banyak surat dan paket yang tidak
Permasalahan dapat diantarkan. Hal ini mengakibatkan
Berdasarkan SIPOC Diagram gagal antar kiriman surat dan paket.
permasalahan yang terjadi adalah 2. Terjadinya alasan pihak penerima
sebagai berikut: menjadikan gagal antar kiriman surat
1. Terjadinya gagal antar kiriman surat dan paket
dan paket yang dilakukan oleh karyawan a) Alamat tidak jelas
antaran Pihak penerima memberikan informasi
a. Karyawan antaran tidak ulet kurang lengkap mengenai alamatnya
melakukan antaran (Man) kepada pihak pengirim sehingga
Dalam pengantaran, karyawan antaran pengirim menuliskan alamat pihak
wajib mengantarkan seluruh kiriman penerima tidak lengkap seperti RT, RW,
surat dan paket kepada pihak penerima nomor rumah. Pihak loket salah Input
sesuai dengan Delivery Order. data alamat pihak penerima.
Namun, dalam kenyataannya, karyawan b) Ditolak
antaran tidak ulet dalam mencari alamat Pihak penerima tidak merasa
pihak penerima. Ketika sampai kantor, mempunyai kiriman yang dikirimkan
banyak surat dan paket yang masih oleh pihak pengirim seperti tagihan TV
tersisa, sehingga surat dan paket tersebut berlangganan. Pihak penerima sudah
menjadi gagal antar. tidak memakai TV berlangganan
tersebut, namun pihak TV berlangganan

Hal-5
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.2, November 2015

selalu mengirim tagihan kepada pihak


penerima. Dan juga barang yang
diterima oleh pihak penerima
mengalami kerusakan.
c) Meninggal
Pihak penerima sudah meninggal dunia.
d) Penerima tidak dikenal
Karyawan antaran tidak mengetahui
pihak penerima tersebut, dan juga d) Tas kantong terbuat dari bahan kain
karyawan antaran menanyakan kepada (Machine)
ketua RT, ketua RT pun tidak
mengetahui pihak penerima tersebut.
e) Pindah Alamat
Alamat pihak penerima yang
dicantumkan oleh pihak pengirirm
ternyata sudah pindah alamat.
f) Rumah kosong
Tidak adanya pihak penerima di rumah
ketika diantarkan oleh karyawan
antaran.
Tahap Measure (Pengukuran) Gambar 3.3 Tas Kantong PT Pos
1. Terjadinya gagal antar kiriman surat Indonesia (Persero)
dan paket yang dilakukan oleh karyawan 2. Terjadinya alasan pihak penerima
antaran menjadikan gagal antar kiriman surat
a) Karyawan antaran tidak ulet dan paket
melakukan antaran (Man) Tabel 3.6 Jumlah Alasan Pihak
Tabel 3.3 Jumlah Gagal Antar Surat dan Penerima yang Menjadikan Gagal Antar
Paket 2014 Kiriman Surat dan Paket

b) Jumlah Surat dan paket yang harus Menggunakan diagram pareto dapat
diantarkan terlalu banyak (Material) dilihat:

Tabel 3.4 Jumlah Antaran Surat dan


Paket 2014

Gambar 3.4 Alasan Pihak Penerima


Tahap Analyze (Analisa)
1. Terjadinya gagal antar kiriman surat
dan paket yang dilakukan oleh karyawan
antaran
c) Salah salur (Method)
Tabel 3.5 Jumlah Salah Salur 2014

Hal-6
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.2, November 2015

Gambar 3.5 Fishbone Diagram Gagal


Antar Kiriman Surat dan Paket
dilakukan Oleh Karyawan Antaran Gambar 3.8 Fishbone Diagram Alasan
Akar penyebab masalah utama (Main Alamat Tidak Jelas
Root Cause) yang akan diperbaiki pada Akar penyebab masalah utama (Main
tahap selanjutnya yaitu karyawan Root Cause) yang akan diperbaiki pada
antaran yang tidak ulet melakukan tahap selanjutnya yaitu Information
antaran. Technology.
2. Terjadinya alasan pihak penerima Tahap Improve (perbaikan)
menjadikan gagal antar kiriman surat 1. Perbaikan terhadap karyawan antaran
dan paket tidak ulet melakukan antaran
Penetapan akar penyebab masalah pada
gagal antar kiriman surat dan paket yang
dilakukan oleh karyawan antaran adalah
karyawan antaran yang tidak ulet
melakukan antaran sehingga banyaknya
surat dan paket yang gagal diantar. Oleh
sebab itu, penulis memberikan usulan
perbaikan-perbaikan terhadap akar
penyebab masalah tersebut. Perbaikan-
Gambar 3.6 Fishbone Diagram Alasan perbaikan terhadap karyawan antaran
Ditolak tidak ulet melakukan antaran yaitu
Akar penyebab masalah utama (Main kepala Unit Pelaksana Operasi Bogor
Root Cause) yang akan diperbaiki pada memberikan surat peringatan kepada
tahap selanjutnya yaitu barang rusak. karyawan antaran yang memiliki jumlah
gagal antar kiriman surat dan paket.
Perbaikan selanjutnya yaitu membuat
kegiatan Breefing sebelum memulai
bekerja, sehingga keluhan dan
permasalahan karyawan antaran bisa
diketahui.
2. Perbaikan terhadap ditolak
Penetapan akar penyebab masalah pada
penolakan yang dilakukan oleh pihak
penerima yaitu barang rusak. Oleh sebab
Gambar 3.7 Fishbone Diagram Alasan itu, penulis memberikan usulan
Penerima Tidak Dikenal perbaikan-perbaikan terhadap akar
Akar penyebab masalah utama (Main penyebab masalah ditolak. perbaikan-
Root Cause) yang akan diperbaiki pada perbaikan terhadap ditolak yaitu dengan
tahap selanjutnya yaitu penerima tidak cara dilakukan penanganan barang
dikenal. dengan cara untuk produk paket
diberikan standarisasi Packing dengan
ditutupi oleh lakban hitam, untuk produk

Hal-7
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.2, November 2015

surat dimasukkan kedalam plastik agar manajer antaran harus selalu membahas
tidak basah. perbaikan yang kedua yaitu mengenai kinerja karyawan antaran
membuat tas kantong terbuat dari kemarin, dan memberikan pertanyaan
alumunium agar barang tidak kebasahan mengenai materi antaran yang telah
ketika hujan. disampaikan, untuk memeriksa
3. Perbaikan terhadap penerima tidak pemahaman terhadap materi antaran.
dikenal 2. Pengawasan terhadap ditolak
Penyebab masalah pada penerima tidak Pengawasan yang dilakukan terhadap
dikenal yaitu pihak penerima tidak ada penanganan barang yaitu melaksanakan
yang mengetahui baik karyawan antaran Quality Control setiap langkah
maupun ketua RT. Oleh sebab itu, pengerjaannya agar tidak terjadi
penulis memberikan usulan perbaikan- kecacatan. Pengawasan yang dilakukan
perbaikan terhadap penyebab masalah terhadap tas kantong yaitu dilakukan
penerima tidak dikenal. Perbaikannya pemeriksaan setiap 3 bulan sekali
yaitu dengan cara kiriman surat dan terhadap kondisi tas kantong, jika terjadi
paket yang tertuju pada pihak penerima kerusakan maka dapat diperbaiki atau
tersebut dikembalikan lagi kepada pihak diganti.
pengirim karena ketua RT sebagai orang 3. Pengawasan terhadap penerima tidak
yang benar-benar mengetahui setiap dikenal
keluarga di daerah tersebut, tetapi tidak Pengawasan terhadap pengembalian
mengenal pihak penerima yang dituju. kiriman surat dan paket kepada pihak
4. Perbaikan terhadap alamat tidak jelas pengirim yaitu membuat website
Penetapan akar penyebab masalah pada mengenai status lacak kiriman, agar
alamat tidak jelas yaitu Information setiap pemindahan kiriman tersebut
Technology (IT). Oleh sebab itu, penulis dapat terdeteksi tidak mengalami
memberikan usulan perbaikan-perbaikan kehilangan.
terhadap akar penyebab masalah alamat 4. Pengawasan terhadap alamat tidak
tidak jelas. Perbaikan terhadap alamat jelas
tidak jelas yaitu membuat Data Base Pengawasan terhadap Data Base yaitu
yang terintegrasi dengan seluruh dengan melakukan Upgrade, agar Data
wilayah di Indonesia. Data Base Base tidak mengalami Error, dan
mencakup alamat yang terdiri dari kota, kesalahan.
kecamatan, jalan, maupun nomor rumah 4. KESIMPULAN
secara Detail, sehingga jika terjadi 1. Permasalahan utama pada SIPOC
kekeliruan penulisan yang dilakukan Diagram terjadi pada Output yaitu gagal
oleh pihak pengirim maupun Input data antar kiriman surat dan paket yang
yang dilakukan karyawan loket dapat dilakukan oleh karyawan antaran, maka
terdeteksi. dilanjutkan untuk mencari penyebab-
4.2.5 Tahap Control (Pengawasan) penyebab dari permasalahan utama
1. Pengawasan terhadap karyawan tersebut. Dengan menggunakan
antaran tidak ulet melakukan antaran Brainstorming dan menggunakan
Pengawasan yang dilakukan untuk Fishbone Diagram. penyebab-penyebab
karyawan antaran tidak ulet melakukan yang dapat menyebabkan terjadinya
antaran yaitu terhadap pengawasan surat gagal antar kiriman surat dan paket,
peringatan adalah kepala Unit Pelaksana yaitu :
Operasi Bogor memeriksa neraca gagal • Karyawan antaran tidak ulet
antar kiriman surat dan paket selama 3 melakukan antaran
bulan sekali. Hal ini dilakukan jika Karyawan antaran harus melakukan
neraca gagal antar kiriman surat dan antaran kiriman surat dan paket dengan
paket yang dimiliki oleh karyawan jumlah yang sesuai dengan Delivery
antaran tidak menurun dapat Order. Namun dalam prakteknya,
ditindaklanjuti lebih lanjut. Pengawasan karyawan antaran bekerja hanya
terhadap kegiatan Breefing adalah

Hal-8
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.2, November 2015

sebentar, dan bayak surat dan paket ketua RT, ketua RT pun tidak
yang dibawa kembali ke kantor. mengetahui pihak penerima tersebut.
• Surat dan paket yang harus e) Pindah Alamat
diantarkan terlalu banyak Alamat pihak penerima yang
Jumlah surat dan paket yang diantarkan dicantumkan oleh pihak pengirim
oleh karyawan antaran begitu banyak. ternyata sudah pindah alamat.
Hal ini menjadikan waktu kerja f) Rumah Kosong
karyawan antaran tidak cukup. Sehingga Tidak adanya pihak penerima di rumah
ketika waktu kerja telah selesai dan surat ketika diantarkan oleh karyawan
dan paket masih banyak yang belum antaran. Berdasarkan hasil pengukuran,
diantarkan, maka surat dan paket bahwa alasan terbesar pihak penerima
tersebut menjadi gagal antar. yang menjadikan gagal antar kiriman
• Salah salur surat dan paket adalah ditolak.
Kiriman yang seharusnya diantarkan di 3. Pada tahap Improve, perbaikan yang
wilayah karyawan antaran A terbawa dilakukan terhadap gagal antar kiriman
oleh karyawan antaran B, sehingga surat dan paket yang dilakukan oleh
karyawan B tidak dapat mengantarkan karyawan antaran yaitu pada kategori
kiriman tersebut. Man yakni karyawan antaran tidak ulet
• Tas kantong terbuat dari bahan melakukan antaran. Perbaikan yang
kain dilakukan terhadap kategori Man
Jika terjadi hujan, dan tas kantong tersebut yaitu Kepala Unit Pelaksana
terbuat dari bahan kain maka karyawan Operasi Bogor memberikan surat
antaran menghentikan antaran dan peringatan kepada karyawan antaran
banyak surat dan paket yang tidak dapat yang memiliki jumlah surat dan paket
diantarkan. yang gagal antar dan membuat kegiatan
2. Permasalahan utama pada Customer Breefing sebelum memulai bekerja,
yaitu terjadinya alasan pihak penerima sehingga keluhan dan permasalahan
yang menjadikan gagal antar kiriman karyawan antaran bisa diketahui.
surat dan paket. Alasan-alasan tersebut 4. Perbaikan untuk alasan terbesar pihak
adalah sebagai berikut : penerima menjadikan gagal antar
a) Alamat Tidak Jelas kiriman surat dan paket yaitu ditolak
Pihak penerima memberikan informasi karena barang rusak dengan dilakukan
kurang lengkap mengenai alamatnya penanganan barang dengan cara untuk
kepada pihak pengirim sehingga paket diberikan standarisasi Packing,
pengirim menuliskan alamat pihak untuk surat dimasukkan kedalam plastik,
penerima tidak lengkap seperti RT, RW, dan tas kantong dibuat dari alumunium
nomor rumah. agar barang tidak kebasahan ketika
b) Ditolak hujan.
Pihak penerima tidak merasa
mempunyai kiriman yang dikirimkan 5. REFERENSI
oleh pihak pengirim seperti tagihan TV Buku :
berlangganan. Pihak penerima sudah Gaspersz, Vincent.2007. Lean Six
tidak memakai TV berlangganan Sigma For Manufacturing and Service
tersebut, namun pihak TV berlangganan Industries. Jakarta: PT Gramedia
selalu mengirim tagihan kepada pihak Pustaka Utama.
penerima. Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen
c) Meninggal Kualitas Penerapan Konsep-konsep
Pihak penerima sudah meninggal dunia. Kualitas Dalam Manajemen Bisnis
d) Penerima tidak dikenal Total. Jakarta : Yayasan Indonesia Emas
Karyawan antaran tidak mengetahui dan Gramedia Pustaka Utama.
pihak penerima tersebut, dan juga Heizer, J. & Render, B. 2012.
karyawan antaran menanyakan kepada Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba
Empat.

Hal-9
Jurnal Logistik Bisnis, Vol. 5, No.2, November 2015

Jurnal :
Gunawan, Hendra. 2013. “
Implementasi Pengendalian Kualitas
Dengan Menggunakan Metode Statistik
Pada Pabrik Cat CV X Surabaya”.
Jurnal Manajemen Fakultas Bisnis dan
Ekonomika, Vol.2, No.1 (2013).
Tarihoran, Nova. Siregar, Khawarita.
Ishak, Aulia. 2013. “ Analisis
Pengendalian Kualitas Pada Proses
Perebusan Dengan Menerapkan QCC
(Quality Control Circle”. Jurnal Teknik
Industri, Vol.3, No.1, September 2013,
pp.41-46.
Ivanto, Muhammad. 2013.
“Pengendalian Kualitas Produksi Koran
Menggunakan Seven Tools Pada PT
Akcaya Pariwara Kabupaten Kubu
Raya”. Jurnal Teknik Elektro, 2013.

Hal-10

You might also like