You are on page 1of 19

ADMINISTRASI PUBLIK

KONTEMPORER
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
TAHUN 2022
PUBLIC ADMINISTRATION Period of Orthodoxy

ADMINISTRATION (OPA)
Paradigm 1
AS A DEVELOVING Politics/Administration Dichotomy, 1900-
DISCIPLINE 1926 Scientific Management

OLD PUBLIC
Bureaucracy
Paradigm 2
The Principle of Administration, 1926-1937 POSDECORB
Paradigm 3 The Most Serious Challenge
Public Administration as a Political
Science, 1950-1970 Administrative Behavior

MANAGEMENT
Paradigm 4

NEW PUBLIC
Public Administration as Administration Public Management
Evolution of Paradigm Science, 1956-1970

Paradigm 5
Public Administration as Public
Administration, 1970 New Public Administration

Reinventing Goverment Good Governance


Paradigm 6
From New Public Management, 1990-
From Government to Sound Governance
2000
Governance Dynamic Governance

Paradigm 7
New Public Service, 2000-saat ini

The Future Digital (e) Governance

PA in New Normal BEST FOR You Source : Ginanjar Kartasasmita 2


O R G A N I C S C O M P A N Y
NEW PUBLIC
SERVICES
Denhardt & Denhardt

BEST FOR You 3


O R G A N I C S C O M P A N Y
JV Denhardt & RB Denhard, 2003 :
» Publics servants do not deliver customer » NPS = Government is Us (King & Sivers, 1998) : 2003
service ; they deliver democracy . 1) Melayani warga masyarakat bukan pelanggan (Serve citizen,
not customer)
(Pegawai pemerintah tidak bekerja untuk 2)Mengutamakan kepentingan publik (Seek the public interest )
melayani pelanggan, tetapi untuk 3)Lebih menghargai kewarganegaraan daripada
mewujudkan nilai-nilai demokrasi) kewirausahaan (Value citizenship over entrepreneurship)
4)Berpikir strategis, dan bertindak demokratis (Think
» Government shouldn’t be run like a strategically, act demokratically)
businnes; it should be run like a 5)Menyadari bahwa akuntabilitas bukan merupakan suatu yang
democracy. (Pemerintahan seyogjanya mudah (Recognize that accountability is not simple)
tidak dijalankan seperti layaknya sebuah 6)Menghargai orang, bukan produktivitas semata (Value
perusahaan tetapi melayani masyarakat people, not just productivity).
7)Melayani daripada mengendalikan (serve rather than steer)
secara demokratis : adil, merata, tidak
diskriminatif, jujur dan akuntabel) Note : Isues tentang justice, equity, participation, and leadership yg
kurang diperhatikan dalam buku Reinventing gov.

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M P A N Y
PRAKTEK DI INDONESIA (1)

Melayani warga masyarakat bukan pelanggan (Serve citizen, not customer)


Masalah Pelayanan Publik di Indonesia :
» Kepatuhan standar pelayanan. Terdapat penurunan kepatuhan
pelayanan publik terutama di Kab/Kota. Ada 13 prov zona
hijau/baik, 19 prov zona kuning/ sedang, & 2 prov kategori
merah/rendah. Untuk Kab/kota, 137 zona hijau/baik, 287 zona
kuning/sedang dan 90 zona merah/buruk (Endi Jaweng, 2022).
» Transparansi informasi. Penggunaan website, sebagai kanal
informasi dan wajah depan di banyak instansi di kota ini,
misalnya masih sekadarnya saja. Kalaupun sudah dibuat,
hanya sekadar formalitas karena sebagian besar kontennya
tidak dimutakhir atau diupdate secara rutin. beberapa instansi
belum memenuhi persyaratan membuat konten minimal
website.
» Responsivitas. sistem pengaduan warga sebagai respons atas
pelayanan yang diberikan perlu dibuka selebarlebarnya, baik
secara online yang terintegrasi dengan situs web, maupun
secara manual di loket-loket pelayanan.
» Inovasi layanan. Perlu pelayanan publik berbasis digital
BEST FOR You 5
O R G A N I C S C O M P A N Y
PRAKTEK DI INDONESIA (2)

Mengutamakan kepentingan publik (Seek the public interest )

harapan masyarakat pada birokrasi adalah bahwa


birokrasi harus fokus memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara profesional.
Keberpihakan kepada penguasa dan
kepentingan kelompok atau golongan dapat
menjadikan birokrasi menjadi tidak profesional
bahkan timbul berbagai malpraktik birokrasi yang
pada akhirnya merugikan masyarakat. Kondisi
tersebut tidak dapat terhindarkan karena birokrasi
selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. BEST FOR You 6
O R G A N I C S C O M P A N Y
PRAKTEK DI INDONESIA (3)

Lebih menghargai kewarganegaraan daripada kewirausahaan

BEST FOR You 7


O R G A N I C S C O M P A N Y
PRAKTEK DI INDONESIA (4)
Menyadari bahwa akuntabilitas bukan merupakan suatu yang mudah (Recognize that
accountability is not simple)

BEST FOR You 8


O R G A N I C S C O M P A N Y
Pergeseran Prinsip dari New Public Management ke New Public Service sebagai hal yang baru
dalam New Public Service (Denhardt & Denhardt)
ASPEK PERGESERAN PRINSIP
NEW PUBLIC MANAGEMENT NEW PUBLIC SERVICE
Siapa yg dilayani Pelanggan Warga negara (citizen)
Peran Pemerintah Mengarahkan: menjadi katalis untuk Melayani: melakukan negosiasi dan menjadi
mengembangkan kekuatan pasar beragam kepentingan masyarakat, menyapaki
common values.
Mekanisme untuk mencapai Menciptakan mekanisme dan struktur insentif Membangun koalisi dan kerjasama lembaga
tujuan untuk mencapai tujuan kebijakan melalui pemerintah, swasta dan masyarakat madani, untuk
lembaga swasta dan masyarakat madani. memenuhi kebutuhan yang telah disepakati
bersama.
Pendekatan akuntabilitas Diarahkan oleh pasar, keputusan pribadi Multi-aspek, pelayanan publik harus memenuhi
menghasilkan produksi yang diinginkan ketentuan hukum, nilai masyarakat, norma politik,
pelanggan/ masyarakat professional dan kepentingan warga.
Diskresi administrasi Lebih luas, untuk memenuhi tujuan Diskresi dibuthkan namun dibatasi oleh prinsip
kewirausahaan akuntabilitas
Struktur organisasi Terdesentralisasi dengan kendali utama tetap Kolaboratif, dengan kepemimpinan bersama, baik
di tangan lembaga publik secara internal maupun eksternal
Dasar motivasi pelayanan Semangat wirausaha, keinginan ideologis Pelayanan kepada masyarakat, keinginan
publik BEST FOR You
untuk mengurangi ukuran pemerintahan memberikan kontribusi bagi masyarakat. 9
O R G A N I C S C O M P A N Y
NPS
Untuk membangun/mereformasi Hasil nyata:
birokrasi, maka birokrasi harus berubah
orientasinya yaitu : 1) Pemerintahan yang lebih demokratis;
2) Pemerintahan yang desentralistis
1) Dari paradigma constitutionalism ke
paradigma communitarianism (Fox & Miller, 3) Terbentuknya civil society
1995). 4) Partisipasi masyarakat
2) Dari institution-centric civil service ke model 5) Pemerintahan yg partisipatif, transparan dan
citizen-centric governance (Prahalad, 2005). akuntabel
3) Perlu diterapkan pola citizen-centered
collaborative public management (Cooper, at
ell., 2006).
4) Tidak ada tindakan birokrasi yang
memanipulasikan partisipasi masyarakat
(Yang & Callahan, 2007).
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
NPS juga menuai kritik, karena:

1)Hanya cocok untuk negara maju yang sudah mapan dan masyarakatnya sudah
dewasa dalam berdemokrasi (tidak maunya menang sendiri)
2)Cocok untuk Negara Federal
3)Etika dlm pemerintahan sudah mmbudaya dlm kehidupan masy..
4)Sulit diterapkan pada sistem pemerintahan yang otoriterian sentralistis.
5)Tidak banyak masyarakat yang miskin (powerless)
6)Banyak entitas sosial dan pelayanan publik telah berubah menjadi entitas bisnis.

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M P A N Y
Pelajaran penting dari paradigma NPS adalah dlm membangun AN/ reformasi birokrasi
harus :
1)Memperhatikan pelayanan kpd masy sbg warga negara, bukan sbg pelanggan.
2)Mengutamakan kepentingan umum.
3)Mengikut sertakan warga masyarakat (masy tidak dijadikan penonton)
4)Berfikir strategis dan bertindak demokratis.
5)Memperhatikan norma, nilai, dan standard yg ada.
6)Menghargai masyarakat d/p. manajer wirausaha yg bertindak seakan-akan uang
adalah milik mereka.

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M P A N Y
PERBANDINGAN
OPA, NPM DAN
NPS

13
Comparing perspectives: Old public administration, New Public Management, and the New Public Service

Old public administration New Public Management New Public Service

Theoretical foundations Political theory, naïve social science Economic theory, positivist social science Democratic theory

Rationality and models of Administrative rationality, public Technical and economic rationality, self- Strategic rationality, citizen interest
human behaviour interest interest
Conception of the public Political, enshrined in law Aggregation of individual interests Dialogue about shared values
interest
To whom are civil servants Clients and constituents Customers Citizens
responsive?
Role of government Rowing”, implementation focused on “Steering”, serving as catalyst to unleash “Serving”, negotiating and brokering
politically defined objectives market forces interests among citizens
Comparing perspectives: Old public administration, New Public Management, and the New Public Service
Mechanisms for achieving Administering programmes through Creating mechanisms and incentives Building coalitions of public,
policy objectives government agencies through private and non-profit agencies nonprofit private agencies
Approach to accountability Hierarchical - administrators responsible Market-drive-outcomes result from Multifaceted-public servants guided
to elected leaders accumulation of self-interests by law, values, professional norms
and citizen interests
Administrative discretion Limited discretion granted to public Wide latitude to meet entrepreneurial Discretion needed but constrained
officials goals and accountable
Assumed organizational Bureaucratic organizations with top- Decentralized public organisations with Collaborative structures with shared
structure down authority and control of clients primary control within agency leadership
Assumed motivational basis of Pay and benefits, civilservice protections Entrepreneurial spirit, desire to reduce Public service, desire to contribute to
public servants size and functions of government society

BEST FOR You Source : Denhardt & Denhardt 14


O R G A N I C S C O M P A N Y
PARADIGMA OPA, NPM dan NPS
PARADIGMA (Pgd) OPA NPM = Reinventing Government NPS = Government is Us (King & Sivers,
Pdg 1 (1900-1937) dikotomi antara politik dan melahirkan konsep GG 1998)
administrasi negara. (enterpreneurial government). Joined up thinking and joined up action
Pdg 2 (1938-1956) administrasi negara Reagan : government is not solution to our problem, (Stewart et.al., 1999)
sebagai ilmu politik. govern-ment is the problem. Citizens First ! (Denhardt & Gray, 1998)
Pdg 3 (1970-sekarang) administrasi sebagai Paradigma NPS (2003- sekarang)
ilmu administrasi publik. Paradigma NPM (1992 -2002)
1) Politik harus memusatkan perhatian pada 1) Catalytic gov. (steering rather than rowing. Services is 1) Serve rather than steer
kebijakan publik atau ekspresi kehendak rowing) 2) Seek the public interest
rakyat, admneg berkenaan dgn 2) Community owned (empowering rather than serving)
3) Competitive gov. (injection competiition in service 3) Value citizenship over entrepreneurship
implementasinya.
delivery) 4) Think strategically, act demokratically
2) Penyatuan ilmu administrasi ne-gara dan i. 4) Mission’s driven not rule’s driven
politik (Morsten Marx) 5) Serve citizen, not customers
5) Customer oriented (meeting the need of the customer,
3) Prinsip2 mgt dikembangkan se-cara ilmiah 6) Recognize that accountability is not simple
not bureaucracy)
dan mendalam. Peri-laku organisasi, analis 6) Result oriented (funding outcomes,not input) 7) Value people, not just productivity.
mgt, pene-rapan teknologi seperti metode 7) Enterprising gov (earning rather than spending)
kuantitatif, analisis sistem, opera-sional 8) Anticipatory gov(prevention ratherthan cure) Note : Isues tentang justice, equity,
research, econometry dsb 9) Decentralized gov (from hierarchy to participation) participation, and leadership yg kurang
10)Market oriented (leveraging change through the market)
4) Adm publik dgn fokus pada teori organisasi, diperhatikan dalam buku Reinventing gov.
Note : Birokrasi yg lamban, gemuk, boros, inefisien,
teori manajemen dan kebijakan publik, merosotnya kinerja yanlik.
sedangkan locusnya kepentingan publik.

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M P A N Y
Dari paradigma OPA, utk memba- Dari paradigma NPM, utk memba- Dari paradigma NPS, utk memba-ngun/reformasi
ngun/reformasi birokrasi : ngun/reformasi birokrasi diarahkan pada 6 birokrasi, maka birokrasi harus berubah
1) Administrasi publik harus dipisahkan dari dimensi kunci: orientasinya, yaitu :
dunia politik (dikhotomi AP dgn politik). 1) Productivity, bgmn pem meng hasilkan lebih 1) Dari paradigma constitutionalism ke
2) Tidak memberi peluang pada Administrator banyak dgn biaya yg lebih sedikit. paradigma communitarianism (Fox & Miller,
untuk memperaktekkan sistem nepotisme 2) Marketization, bgmn pemerintah 1995).
dan spoil. menggunakan insentif pasar agar hilang 2) Dari institution-centric civil service ke model
3) Para legislator hanya merumuskan patologi/penyakit birokrasi citizen-centric governance (Prahalad, 2005).
kebijakan nasional dan Administrator 3) Service orientation, program yg lebih 3) Perlu diterapkan pola citizen-centered
hanya mengeksekusinya. responsif thdp kebutuhan warga masy. collaborative public management (Cooper, at
4) Para Administrator selalu mengutamakan 4) Decentralization, melimpahkan kewenangan ell., 2006).
nilai efisiensi dan ekonomis. kepada unit kerja terdepan 4) Tidak ada tindakan birokrasi yang
5) Para Administrator diangkat berdasarkan 5) Policy, bgmn pememerintah memperbaiki memanipulasikan partisipasi masyarakat
kecocokan dan kecakapannya. kapasitas perumusan kebijakan. (Yang & Callahan, 2007).
6) Metode keilmuan menurut Taylor harus 6) Performance accountability, bgmn pem
menggeser metode rule of thumb. memperbaiki kemampuannya utk memenuhi
janjinya.

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M P A N Y
Hasil nyata : Hasil nyata : Hasil nyata:
1) Aturan yg jelas dan tegas dlm 1) Saving 1) Pemerintahan yang lebih demokratis;
melaksanakan tugas. 2) Perbaikan proses 2) Pemerintahan yang desentralistis
2) Perilaku produktif, juga loyal kpda 3) Perbaikan tkt efisiensi 3) Terbentuknya civil society
pimpinan & organisasi. 4) Peningkatan efektivitas 4) Partisipasi masyarakat
3) Perilaku yg impersonal & saklek. 5) Perbaikan sistem administrasi seperti : 5) Pemerintahan yg partisipatif, transparan
4) Hub kekeluargaan dan kelompok sosial peningkatan kapasitas, fleksibilitas dan dan akuntabel
tidak mendapat tempat. ketahanan
OPA menghadapi masalah (falla-cies, NPM menuai kritik, karena : NPS juga menuai kritik, karena:
pendapat yg keliru), yaitu: 1) Para elit birokrat cenderung berkompetisi 1) Hanya cocok untuk negara maju yang
1) Weber yakin bahwa sosok orga-nisasi utk kepentingan dirinya d/p.kepentingan sudah mapan dan masyarakatnya sudah
birokrasi sangat ideal, pa-dahal dlm umum; dewasa dalam berdemokrasi (tidak
perkembangannya bisa berubah menjadi 2) Public chioce didominasi kepen-tingan maunya menang sendiri)
sangat kaku, ber-tele2 dan penuh red tape. pribadi, shg konsep spt public spirit & 2) Cocok untuk Negara Federal
2) Taylor sangat yakin hanya satu cara terbaik public service terabaikan. 3) Etika dlm pemerintahan sudah mmbudaya
utk melaksanakan tugas, padahal dlm 3) Tidak mendorong terjadinya proses dlm kehidupan masy..
perkem-bangan zaman banyak cara lain demokrasi. 4) Sulit diterapkan pada sistem pemerintahan
misalnya hasil rekayasa teknologi dan 4) Pemerataan dan keadilan sosial sulit yang otoriterian sentralistis.
kemajuan ilmu pengetahuan. terwujud 5) Tidak banyak masyarakat yang miskin
3) Wilson lebih cenderung melihat adm publik 5) Mengancam citizen selfgover-nance dan (powerless)
sbg kegiatan yg tidak bersifat politis, fungsi administrator sbg servant of public 6) Banyak entitas sosial dan pelayanan publik
padahal dlm kenyataannya bersifat politis. interest. telah berubah menjadi entitas bisnis.
6) Tidak hati2 akan meningkatkan korupsi
dan orang2 miskin baru.
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M P A N Y
Pelajaran penting dari paradigma OPA Pelajaran penting dari paradigma NPM adalah Pelajaran penting dari paradigma NPS adalah
adalah utk membangun aparatur negara dlm membangun aparatur /reformasi dlm membangun AN/ reformasi birokrasi
atau reformasi birokrasi diperlukan: birokrasi harus : harus :
1) Profesionalitas 1) Memperhatikan mekanisme pasar. 1) Memperhatikan pelayanan kpd masy sbg
2) Penggunaan prinsip keilmuan 2) Mendorong kompetisi dan kontrak utk warga negara, bukan sbg pelanggan.
3) Hubungan impersonal mencapai hasil 2) Mengutamakan kepentingan umum.
4) Penerapan aturan dan standarisasi 3) Harus lebih responsif terhadap kebutuhan 3) Mengikut sertakan warga masyarakat
secara tegas pelanggan. (masy tidak dijadikan penonton)
5) Sikap yang netral 4) Bersifat mengarahkan (steering) d/p. 4) Berfikir strategis dan bertindak
6) Perilaku yg mendorong/mendu-kung menjalankan sendiri (rowing) demokratis.
terjadinya efisiensi dan efektivitas 5) Harus melakukan deregulasi; 5) Memperhatikan norma, nilai, dan standard
sumberdaya (4M+T) 6) Memberdayakan oprator/pelaksana yg ada.
7) Mengembangkan budaya organisasi 6) Menghargai masyarakat d/p. manajer
(corporate cultural) wirausaha yg bertindak seakan-akan uang
8) Innovatif dan berjiwa wirausaha; adalah milik mereka.
9) Pencapaian hasil ketimbang budaya taat
asas.
10)Orientasi pada proses dan input.
PARADIGMA DAN PENDEKATAN OPA PARADIGMA DAN PENDEKATAN NPM PARADIGMA DAN PENDEKATAN NPS
LEBIH PAS/COCOK UNTUK LEBIH PAS/COCOK UNTUK LEBIH PAS/COCOK UNTUK
DEP/LEMBAGA YG MENANGANI DEP/LEMBAGA YG MENANGANI DEP/LEMBAGA YG MENANGANI
BEST FOR You
BIDANG/SEKTOR POLHUKAM BIDANG/SEKTOR
O R G A N IPEREKONOMIAN
C S C O M P A N Y BIDANG/SEKTOR KESRA
Thank You

You might also like