You are on page 1of 10

187

Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (online)
ISSN 2089-4503 (cetak)

PROFIL PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI PUSKESMAS


SURABAYA PERIODE JANUARI-DESEMBER 2018

Maharani Sita Dewi1, Risky Vitria Prasetyo2, Ni Wajan Tirthaningsih3, Dwiyanti


Puspitasari4

1234
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
E-mail: maharanisitadewi@gmail.com

ABSTRACT

Urinary Tract Infection is a disease that often occurs in children. The prevalence of UTI’s depends on age
and sex. UTIs are more common in female than male and the general population is around 5%-15%. This
study aims to determine the profile of urinary tract infections in children at Surabaya Public Health Center.
This study uses a cross-sectional retrospective method and the data taken is the patient's medical record at
the Surabaya Public Health Center by using a random cluster data collection technique. The results of this
study indicate that pediatric patients who experience urinary tract infections in Surabaya Public Health
Centers aged 1-6 years (34.8%), female and male sex (50%), with complaints of painful urination (86%)
From the results of urinalysis, bacteriuria was obtained. Pediatric patients who experience urinary tract
infections of this type of financing use the Social Security Provider-Recipient of Assistance (60.9%) at the
Jeruk Public Health Center (41.3%). Conslusion: patients with urinary tract infections in this study who
were male and female had the same value, aged 1-6 years, with complaints of painful urination. The
location of the puskesmas where there are many patients with urinary tract infections in children is the
Jeruk Puskesmas with the type of financing for the Social Security Provider - Recipient of Assistance for
Contributions. Suggestions for next researchers to add the location of Public Health Center as research
objects.

Keyword: Children, public health center, urinary tract infection

ABSTRAK

Infeksi Saluran Kemih merupakan salah satu penyakit yang terjadi pada anak. Prevalensi
ISK bergantung pasa usia dan jenis kelamin. Sering kali ISK terjadi pada perempuan
daripada laki-laki dengan populasi umum sekitar 5%-15%. Tujuan penelitian mengetahui
profil infeksi saluran kemih pada anak di Puskesmas Surabaya. Penelitian ini
menggunakan metode retrospektif potong lintang. Data yang diambil yaitu rekam medik
pasien di Puskesmas Surabaya dengan teknik pengumpulan data cluster random sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien anak yang mengalami infeksi saluran
kemih di Puskesmas Surabaya dengan usia 1-6 tahun (34,8%), jenis kelamin perempuan
dan laki-laki (50%), dengan keluhan buang air kecil nyeri (86%), dari hasil urinalisis
didapatkan bakteriuria. Pasien anak yang mengalami infeksi saluran kemih dari tipe
pembiayaan menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial-Penerima Bantuan Iuran

Cara Mengutip: Dewi, Maharani Sita., Prasetyo, Risky Vitria., Tirthaningsih, Ni Wajan., & Puspitasari, Dwiyanti. (2021).
Profil Pasien Infeksi Saluran Kemih Pada Anak Di Puskesmas Surabaya Periode Januari – Desember 2018. Care:Jurnal
Ilmiah Ilmu Kesehatan, 9(1), 187-196
Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/1962
188
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196

(60,9%) di Puskesmas Jeruk (41,3%). Kesimpulan pasien infeksi saluran kemih pada anak
yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan memiliki nilai yang sama, berusia 1-6
tahun, dengan keluhan buang air kecil nyeri. Lokasi puskesmas yang terdapat banyak
pasien infeksi saluran kemih pada anak ialah Puskesmas Jeruk dengan tipe pembiayaan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial - Penerima Bantuan Iuran. Saran untuk peneliti
berikutnya menambahkan lokasi Puskesmas sebagai objek penelitian.

Kata kunci: Anak, infeksi saluran kemih, puskesmas

frequency, ngompol) dan sakit perut, sakit


PENDAHULUAN pinggang, atau demam tinggi (Pardede,
Negara berkembang, terutama Indonesia 2018). Salah satu keadaan penting yang
masih menempati urutan teratas perlu diperhatikan pada gejala ISK adalah
penyebab kesakitan dan kematian dari bakteriuria. Bakteriuria adalah suatu
penyakit infeksi. Salah satu penyakit yang keadaan dimana bakteri dapat ditemukan
perlu diperhatikan adalah Infeksi Saluran didalam urin. Bakteriuria seringkali
Kemih. Infeksi Saluran Kemih (ISK) bersifat asimtomatik dan dikenal dengan
merupakan salah satu penyakit infeksi istilah lain yaitu piuria. Piuria yang berarti
yang sering terjadi pada anak. ISK adalah keadaan dimana ditemukan leukosit pada
infeksi yang meliputi dari saluran kemih, urin. Leukosit dalam urin merupakan
baik bagian atas (ginjal dan ureter) tanda bahwa adanya respon inflamasi
maupun bagian bawah (vesika urinaria akibat infeksi bakteri.
dan uretra). Kuman penyebab utama yang
paling umum dari ISK adalah Eschericia Diagnosis ISK pada anak didasarkan pada
coli (IDAI, 2011). hasil urinalisis dan kultur urin. Urinalisis
adalah tes dipstik yang cepat untuk nitrit
Gejala ISK sangat bervariasi dengan usia, dan leukosit esterase, serta pemeriksaan
lokasi, dan beratnya infeksi. Pada bayi, mikroskopis untuk sel darah putih dan
gejala klinis ISK tidak spesifik dan hanya bakteri (Williams et al, 2010). Pemeriksaan
berupa demam, diare, nafsu makan kultur urin dibutuhkan adanya teknik
berkurang, muntah, ikterus, distensi pengambilan urin untuk menghindari
abdomen, penurunan berat badan, kontaminasi pada urin. Pengambilan
cengeng dan gagal tumbuh. Pada anak sampel urin pada bayi atau anak yang
yang sudah besar biasanya gejala klinis tidak terlatih menggunakan toilet, harus
lebih ringan, dapat berupa gejala lokal dengan aspirasi suprapubik dari kandung
saluran kemih (polakisuria, dysuria, urgency, kemih atau kateterisasi transurethral dari
189
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196

kandung kemih. Sedangkan anak-anak Di daerah tropis, epidemiologi ISK


yang terlatih penggunaan toilet untuk kurang terdokumentasi dengan baik.
buang air kecil menyediakan spesimen Sehingga penelitian ini bertujuan untuk
urin porsi tengah (Schlager, 2016). mengetahui profil infeksi saluran kemih
Menurut (Depkes RI) tahun 2014 jumlah pada anak menurut usia, jenis kelamin,
penderita ISK di Indonesia adalah 95 lokasi Puskesmas, tipe pembiayaan,
kasus/100.000 penduduk pertahunnya keluhan utama dan hasil urinalisis di
atau setiap 180.000 kasus baru pertahun. Puskesmas Surabaya periode Januari-
Kejadian ISK bervariasi bergantung pada Desember 2018.
usia dan jenis kelamin. Pada neonatus,
anak laki-laki sedikit lebih mungkin METODE PENELITIAN
daripada anak perempuan untuk Penelitian ini menggunakan jenis
mengalami ISK. Pada usia 6 bulan penelitian deskriptif dengan rancangan
pertama, ISK pada anak laki-laki yang penelitian cross sectional. Populasi yang
tidak disunat sebesar 0,11%. Sedangkan diteliti adalah rekam medis pasien ISK di
pada usia 1-5 tahun pada anak Puskesmas Surabaya dalam kurun waktu
perempuan bertambah menjadi 4,5%, mulai dari tanggal 1 Januari 2018 sampai
anak laki-laki berkurang menjadi 0,5% 31 Desember 2018. Untuk mendapatkan
(Nguyen, 2008). Menurut data statistik di populasi terjangkau yang akan dijadikan
Amerika Serikat, lebih dari 6 juta sampel penelitian dipilih melalui kriteria
kunjungan pasien adalah pasien ISK. Di inklusi dan eksklusi. Sampel yang
Indonesia, dari 200 anak yang dievaluasi digunakan dalam penelitian ini adalah
sebesar 35% anak 1 sampai 5 tahun dan rekam medis pasien yang masuk dalam
22% anak usia 6 sampai 10 tahun populasi terjangkau. Besar sampel
menderita ISK atau sekitar 33%a laki-laki dihitung setelah peneliti menghitung
dan 67% perempuan (Tusino, 2017). jumlah populasi terjangkau yang
Data ini menunjukan infeksi saluran memenuhi kriteri inklusi dan eksklusi.
kemih merupakan infeksi dengan angka Kriteria inklusi sampel adalah pasien anak
kejadian cukup tinggi. Kasus penyakit dengan usia 3 bulan-18 tahun yang
ISK di Rawat Inap Anak RSUD terdiagnosis ISK dan tercatat di rekam
Dr.Soetomo Surabaya tahun 2014 sebesar medis Puskesmas Surabaya. Sedangkan
56 kasus (Muhajir, 2016). kriteria eksklusi adalah data yang tertulis
di dalam rekam medis Puskemas
190
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196

Surabaya tidak lengkap atau tidak jelas. HASIL


Pada penelitian ini, sampel diambil dari 5 Tabel 1. Distribusi karakteristik pasien
Puskesmas yang mewakili tiap wilayah Usia (tahun) N (%)
Kota Surabaya (utara, timur, selatan, barat <1 5 10,9
1-6 16 34,8
dan pusat). Puskesmas yang terpilih 7-12 12 26,1
secara random ialah Puskesmas 13-18 13 28,3
Total 46 100
Puskesmas Mojo, Puskesmas Sidotopo, Jenis kelamin N (%)
Puskesmas Sawahan, Puskesmas Jeruk Laki-laki 23 50
Perempuan 23 50
dan Puskesmas Kedungdoro. Variabel Total 46 100
penelitian ini tidak melibatkan variabel Puskesmas N (%)
Jeruk 19 41,3
bebas maupun variabel tergantung.
Sawahan 14 30,4
Adapun variabel deskriptif yang akan Sidotopo 13 28,3
Mojo 0 0
dikumpulkan meliputi usia, jenis kelamin,
Kedungdoro 0 0
lokasi Puskesmas, tipe pembiayaan, Total 46 100
keluhan utama dan hasil urinalisis dari Tipe Pembiayaan N (%)
BPJS-PBI 28 60,9
pasien anak yang mengalami ISK. Proses BPJS-Non PBI 18 39,1
pengambilan data pertama melalui Total 46 100
mendapatkan surat perizinan untuk dapat
Pada Tabel 1 menunjukkan angka
mengakses rekam medis, khususnya di
kejadian ISK paling banyak pada rentang
Puskesmas Surabaya kemudian
usia 1-6 tahun sebesar 34,8%, berjenis
melakukan identifikasi rekam medis yang
kelamin laki-laki dan perempuan sebesar
sesuai dengan kriteria. Analisis data
50%, sebagian besar pada lokasi
melalui analisis deskriptif yang bertujuan
Puskesmas yaitu Puskesmas Jeruk sebesar
untuk menjelaskan karakteristik setiap
41,30%, dan tipe pembiayaan
variabel penelitian, Dalam analisis ini
menggunakan BPJS-PBI sebesar 60,9%.
menghasilkan distribusi jumlah dan
Tabel 2. Distribusi jumlah keluhan pasien
persentase tiap variabel. Penelitian ini
Keluhan Pasien N (%)
telah mendapatkan sertifikat kelaikan etik Demam 3 14,3
dari unit Bioetik FK UNAIR dengan Buang Air Kecil 18 85,7
(BAK) Nyeri
nomor 51/EC/KEPK/FKUA/2020.
Total 21 100
Pada Tabel 2 dapat diketahui jumlah
pasien 21 yang menunjukkan keluhan,
sedangkan sisanya yaitu 25 pasien tidak
191
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196

ada keluhan. Sehingga distribusi jumlah Shaikh (2008) bahwa pada penelitiannya,
keluhan pasien didapatkan paling banyak anak dengan usia yang lebih besar
dengan keluhan buang air kecil nyeri memiliki prevalensi yang lebih tinggi
sebesar 85,7%. dengan jenis kelamin perempuan
(Purnomo, 2012). Angka kejadian ISK
Hasil Urinalisis adalah 1:100 pertahun. Sehingga insiden
Dari kelima puskesmas yang melakukan ISK pada anak meningkat dan menurun
pemeriksaan urinalisis hanya Puskesmas pada usia remaja dan meningkat lagi pada
Sawahan dan Sidotopo. Pada Puskesmas lansia (Rowe&Juthani, 2013).
Sawahan terdapat 4 orang dengan hasil
atypical squamous cell 1+ (Normal: ≤15-20), Berdasarkan jenis kelamin, pasien anak
pH 6,5 (Normal: 4,5-8), leukosit esterase dengan ISK memiliki nilai yang sama
2+ (Normal: negatif), specific gravity 1.030 (laki-laki dan perempuan). Pada teori,
(Normal: 1.005-1.025), serta didapatkan ISK pada anak didominasi oleh anak yang
bakteriuria. Sedangkan Puskesmas berjenis kelamin perempuan.
Sidotopo terdapat 3 orang dengan hasil Dikarenakan posisi uretra perempuan
eritrosit 0-1/lp (Normal: 0-2/lp), leukosit lebih pendek daripada laki-laki (Purnomo,
6-8/lp (Normal: 0-2/lp), dan bakteriuria. 2012). Sehingga dari hasil penelitian ini
Dari kedua Puskesmas didapatkan tidak sesuai dengan teori atau penelitian
sebagian besar hasil urinalisis yaitu sebelumnya. Kemungkinan karena
bakteriuria. distribusi sampel yang sedikit dengan
underdiagnosis pada pasien saat
PEMBAHASAN pemeriksaan.
Hasil penelitian dari Tabel 1 didapatkan
usia pasien ISK paling banyak adalah Berdasarkan distribusi lokasi Puskesmas
rentang usia 1-6 yang dikategorikan yang terdiri dari lima Puskesmas sebagai
sebagai anak-anak. Hal ini memiliki objek penelitian. Lokasi Puskesmas yang
persamaan dengan penelitian yang paling banyak didatangi oleh pasien anak
dilakukan di RS Kebumen Jawa Tengah dengan ISK yaitu Puskesmas Jeruk
bahwa pasien ISK di dominasi usia 2-5 sebesar 43,1%. Hal ini dipengaruhi oleh
tahun (Tusino, 2017). Lalu disusul pada letak Puskemas Jeruk yang berdekatan
rentang usia 13-18 tahun yang dengan perbatasan Gresik seperti yang
dikategorikan sebagai remaja. Menurut diutarakan dalam profil singkat dari
192
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196

Puskesmas yang beralamat lengkap di fakir miskin dan orang tidak mampu
Raya Menganti Jeruk No. 277 A bahwa (Perpres No 101 Tahun 2012). Peserta
walaupun penduduk yang ditangani masih Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-
tergolong rendah jika dibandingkan PBI) merupakan peserta yang tidak
dengan Puskesmas yang lain, yakni tergolong fakir miskin dan orang tidak
sebanyak 12 ribu jiwa. Namun mampu yang terdiri atas Pekerja
kebanyakan pasien yang datang berasal Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan
dari luar kota hingga berpengaruh dalam Penerima Upan (PBPU), Bukan Pekerja
jumlah sampel. Sedangkan Puskesmas dan anggota keluarganya. Hasil yang
Mojo dan Kedungdoro tidak didapatkan didapatkan pada penelitian ini, tipe
seorang anak yang mengalami ISK. pembiayaan yang paling banyak
Kepala Puskesmas juga mengutarakan digunakan adalah BPJS PBI sebesar
bahwa ada beberapa hal yang mungkin 60,9%. Hasil penelitian ini sejalan dengan
dipengaruhi yaitu saat pasien datang penelitian yang dilakukan (Santoso&
berobat dan dilakukan pemeriksaan bisa Purwanti, 2019) bahwa proporsi
saja terlewat akan diagnosis ISK, atau pembagian manfaat yang diterima oleh
pada pengambilan sampel urin tidak kelompok pendapatan rendah sebanyak
dilakukan karena sangat sulit dengan usia 32% dan kelompok pendapatan
anak yang tidak kooperatif. menengah kebawah sebesar 56%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar
Berdasarkan tipe pembiayaan pada pasien responden yang menerima manfaat
dilihat dari BPJS Kesehatan, yang sangat Jaminan Kesehatan adalah masyarakat
berperan penting dalam program Jaminan miskin dan menengah kebawah. Sehingga
Kesehatan. Jaminan ini berupa manfaat program Jaminan Kesehatan
perlindungan kesehatan agar peserta sudah tepat sasaran. Peningkatan pasien
memperoleh manfaat pemeliharaan dan yang menggunakan BPJS terutama BPJS-
perlindungan memenuhi kebutuhan dasar PBI, menunjukkan cakupan kepesertaan
kesehatan. Kepesertaan BPJS Kesehatan yang makin meluas serta acceptability dari
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu program Jaminan Kesehatan yang baik
Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) karena digunakan sebagai metode
dan Peserta Bukan Penerima Iuran (Non- pembiayaan oleh pasien di layanan
PBI). Kriteria Peserta PBI Jaminan kesehatan. Pengelolaan BPJS-PBI dalam
Kesehatan meliputi orang yang tergolong program Jaminan Kesehatan memiliki
193
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196

dampak yang meningkat pada utilisasi Untuk menegakkan diagnosis ISK dapat
layanan kesehatan, proporsi pengguna ditinjau dari hasil pemeriksaan urinalisis
jaminan kesehatan yang besar, dan Akan tetapi pada pasien anak sangat sulit
kecenderungan terdiagnosis penyakit untuk pengambilan urin dan sangat
pada stadium yang lebih dini (Rathomi, terbatas untuk dilakukan di Puskesmas.
2018). Sehingga dari kelima Puskesmas hanya
dua Puskesmas yang melakukan urinalisis.
Menurut data yang disajikan pada tabel 2, Berdasarkan distribusi hasil urinalisis
distribusi keluhan pasien yang paling didapatkan leukosit dalam urin (piuria)
banyak adalah buang air kecil nyeri. Hasil dan bakteriuria. Leukosit dalam urin
penelitian ini sejalan dengan Tusino adalah tidak normal, karena leukosit
(2017) bahwa pada penelitiannya merupakan indikasi suatu masalah yang
terdapat 2 pasien ISK dengan manifestasi terkait dengan sistem kekebalan tubuh
buang air kecil tidak lancar, terdapat 2 (Gandasoebrata, 2007). Salah satu gejala
pasien ISK dengan manifestasi nyeri saat utama peradangan pada ginjal dan saluran
buang air kecil, terdapat 2 pasien ISK kemih adalah adanya leukosit dalam urin
dengan manifestasi nafsu makan yang melebihi nilai normal (Kolawale,
menurun. Nyeri buang air kecil memiliki 2009). Pada penelitian yang dilakukan di
kerentanan pada ISK karena memiliki RS X Kebumen Jawa Tengah,
kebiasaan menahan buang air kecil, berdasarkan hasil urinalisa pasien ISK
terutama pada saat aktivitas tertentu. Efek didapatkan hanya 9% pasien dengan
dari menahan buang air kecil yang sering piuria dan 14% pasien dengan bakteriuria,
dikeluhkan adalah nyeri saat buang air sedangkan lainnya tidak terdeteksi.
kecil dan kandung kemih terasa penuh. Parameter bakteriuria atau piuria saja
Hal ini ialah pertanda dari scratch kurang dapat menjadi parameter untuk
reseptor sedang bekerja memberikan mendiagnosis ISK. Faktor lain yang dapat
stimulus untuk berkemih dan volume mempengaruhi pemeriksaan yaitu
kandung kemih telah mencapai sekitar misalnya tingkatan hidrasi cara
150 cc. Rasa nyeri yang dialami saat pengumpulan spesimen, sentrifugasi,
buang air kecil karena tekanan yang volume dimana sedimen disuspensi dan
disebabkan oleh jumlah urin yang interpretasi subyektif terhadap hasil
berlebihan di dalam kandung kemih (Tusino, 2017).
(Lina&Lestari, 2019).
194
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196

KESIMPULAN REFERENSI
Pada penelitian ini didapatkan populasi Departemen Kesehatan RI. (2009).
dari profil ISK pada anak di Puskesmas Undang-Undang Republik
Surabaya periode Januari-Desember 2018 Indonesia Nomor 4 Tahun 2009
sebanyak 46 orang. Berdasarkan data Tentang Rumah Sakit.Jakarta:
dasar pasien ISK dari usia paling banyak Depkes RI
pada usia 1-6 tahun, jenis kelamin laki- Gandasoebrata. (2007). Penuntun
laki dan perempuan memiliki jumlah yang Laboratorium. Jakarta : Dian
sama, lokasi Puskesmas yaitu Puskesmas Rakyat.
Jeruk dengan tipe pembiayaan BPJS- IDAI. (2011). Konsesus Infeksi Saluran
Mandiri. Data klinis pasien didapatkan Kemih Pada Anak. Jakarta:
keluhan buang air kecil nyeri dan adanya Badan Penerbit Ikatan Dokter
bakteriuria pada hasil urinalisis. Anak Indonesia.
Diperlukan penelitian lebih lanjut data http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.i
primer dan rentang waktu yang lebih lama d/wp-
agar memperoleh hasil yang lebih baik. Content/uploads/2017/03/Kon
sensus-Infeksi-Saluran-Kemih-
UCAPAN TERIMAKASIH Pada-Anak.pdf
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kolawale, AS., et al. (2009). Prevalence of
Pengasih atas rahmat dan karunia-Nya, UrinaryNTract Infections among
peneliti dapat menyelesaikan penelitian patients attending DalhatuBAraf
dengan baik. Terimakasih kepada Specialist Hospital, Lafia,
Fakultas Kedokteran Universitas Nasawara State, Nigeria. 12, 110-
Airlangga , Dinas Kesehatan Kota 113.
Surabaya, Kepala Puskesmas Surabaya Lina, F.L., & Lestari,
(Jeruk, Sawahan, Sidotopo, Mojo, dan P.D., (2019). Analisis Kejadian
Kedungdoro) yang telah membantu Infeksi Saluran Kemih
jalannya penelitian ini serta kepada Berdasarkan Penyebab Pada
Universitas Tribuwana Tunggadewi yang Pasien Di Poliklinik Urologi
telah menerbitkan penelitian ini melalui RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan “Care”. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah
Bengkulu. 7(1), 55-61.
http://jurnal.umb.ac.id/index.pp
195
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196

/keperawatan/article/view/346/ Layanan Kesehatan Pasien


347 Kanker Serviks. Jurnal Kebijakan
Muhajir, AS., (2016). Gambaran Terapi Kesehatan Indonesia. 7(3), 126-133.
dan Luaran Infeksi Saluran https://jurnal.ugm.ac.id/jkki/arti
Kemih oleh Bakteri Penghasil cle/view/38260/22971
Extended Spectrum Beta Rowe, T.A., & Juthani-Mehta, M. (2013).
Lactamase pada Anak di RSUD Urinary tract infection in older
Dr.Soetomo Surabaya. Sari adults. Aging Health. 9(5), 519-528.
Pediatri. 18(2), 111-116. https://doi.org?10.2217/ahe.13.8
https://saripediatri.org/index.ph Santoso, S.F., & Purwanti, Y.E. (2019).
p/sari-pediatri/article/view/35 Benefit Incidence Analysis
Nguyen, HT. (2008). Smith’s General Terhadap Program Jaminan
Urology Seventeeth Edition Kesehatan Nasional Kartu
(Bacterial Infections of The Indonesia Sehat di Kota
Genitourinary Tract). New York: Semarang. Diponegoro Journal of
McGraw-Hill. pp. 193-218 Economics. 1(1), 55-66.
Pardede, SO. (2018). Infeksi pada Ginjal https://ejournal2.undip.ac.id/ind
dan Saluran Kemih Anak: ex.php/dje/article/view/4061/23
Manifestasi Klinis dan Tata 93
Laksana. 19(6), 364-374. Schlager, AT., (2016). Urinary Tract
https://saripediatri.org/index.ph Infection in Infants and Children.
p/sari-pediatri/article/view/1342 American Society for Microbiologi
Purnomo, BB. (2012). Buku Kuliah Press. pp. 1-7.
Dasar–Dasar Urologi. Jakarta: CV https://www.asmscience.org/con
Infomedika. tent/journal/microbiolspec/10.1
Peraturan Presiden Republik Indonesia 128/microbiolspec.UTI-0022-
Nomor 101 Tahun 2011 Tentang 2016
Penerima Bantuan Iuran Jaminan Shaikh, S.N., Morone, E.N., and Bost,
Kesehatan E.J., (2008). Prevalance of
Rathomi, S.H., Yulianto, A.F., Urinary Tract Infection
Romadhona, N., (2018). Dampak inChildhood. 27(4), 302-308.
Program Jaminan Kesehatan https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
Nasional Terhadap Utilisasi /18316994/
196
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 187-196

Tusino, A,. & Widyaningsih, N,. (2017). Craig J.C., (2010). Absolute and
Karakteristik Infeksi Saluran relative accuracy of rapid urine
Kemih Pada Anak Usia 0-12 tests for urinary tract infection
Tahun di RS X Kebumen Jawa in children: a meta-analysis.
Tengah. Biomedika. 9(2), 39-46. Lancet Inf Dis. 10.
http://journals.ums.ac.id/index https://www.thelancet.com/jo
.php/biomedika/article/view/5 urnals/laninf/article/PIIS1473-
842/3808 3099(10)70031-1/fulltext
Williams G.J., Macaskill P., Chan S.F.,
Turner R.M., Hodson E., and

You might also like