Professional Documents
Culture Documents
Chemical and Organoleptic Properties of Salted Eggs of Coconut Fiber Ash with Different
Storage Period
Abstract
Eggs are easily damaged foodstuffs. Salting is one way to minimize damage and maintain storage. Salting generally uses NaCl salt for
curing. In this study salting is done by utilizing the salt content of KCl in coconut fiber ash. This study aims to analyze the Total Volatile
Nitrogen (TVN), rancidity (TBA) and organoleptic of salted eggs coconut fiber ash in during storage. This study used a Completely
Randomized Design of One factor, with four different storage periods; 0 week storage, 1 st week storage, 2nd week storage, and 3rd week
storage were analyzed TVN (Total Volatile Nitrogen), TBA (Thiobarbituric Acid) and organoleptic properties (hedonic quality). Data
on TVN and TBA were analyzed using ANOVA while organoleptic was analyzed using Friedmen test. The highest result of TVN at
3rd week was 1,902 mg / 100g and the highest TBA result also at 3 rd week was 7.8 mg / kg of material. TVN and TBA results were
noticeable differences during storage. The longer stored then the TVN and TBA levels will increase. The organoleptic test produces salted
eggs with color, aroma, texture that were not significantly different during storage and taste that was getting salty during storage. Based on
the results of organoleptic test, salted eggs of coconut fiber ash were still acceptable until 3rd week.
Keywords: salted egg, coconut fiber ash, TVN, TBA, organoleptic
Telur merupakan salah satu bahan mengalami kerusakan. Kerusakan pada telur
makanan sumber protein hewani yang dapat terjadi dalam bentuk kerusakan fisik,
memiliki manfaat bagi pertumbuhan makhluk kerusakan kimiawi, atau kerusakan akibat
hidup. Pangan asal hewani ini memiliki nilai mikroorganisme. Pengawetan untuk
dan lemak. Protein telur terdiri dari asam mempertahankan mutu telur telah banyak
menjadi patokan untuk menentukan mutu dengan bahan nabati, perendaman dalam
protein dari bahan pangan lain (Koswara, larutan kapur, dan metode penyimpanan
96
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
Pengawetan telur dengan cara dengan abu serabut kelapa selama 1 minggu
pengasinan telah dikenal oleh masyarakat. merupakan waktu yang optimal untuk daya
Pengasinan pada umumnya dilakukan dengan simpan, organoleptik (tingkat kesukaan), dan
cara merendam telur dalam larutan garam kadar kalsium telur asin. Selain itu, penelitian
(NaCl) atau memeram telur dalam adonan Randa (2009) menyebutkan bahwa
yang terdiri dari batu bata, abu, dan garam. pemeraman 10 hari merupakan pemeraman
Penelitian Fahlepi (2007) dalam Sari (2008) yang paling disukai panelis. Begitu juga
menyebutkan ada alternatif pengasinan telur penelitian Purfianti (2013) yang menyatakan
tanpa penggunaan NaCl yaitu dengan bahwa telur asin serabut kelapa yang diperam
pemanfaatan abu serabut kelapa. selama 7 hari dan dikukus selama 20 menit
Serabut kelapa merupakan hasil memiliki kadar protein dan lemak terbaik.
samping dan bagian terbesar dari buah kelapa Pengasinan merupakan salah satu
yaitu sebesar 35% dari bobot buah kelapa upaya untuk memperpanjang masa simpan.
(Hartono, 2013). Serabut kelapa banyak Menurut Koswara (2009) konsentrasi garam
dimanfaatkan sebagai bahan bakar, sapu, dan yang diberikan pada saat pemeraman telur
produk produk kesenian. Pemanfaatan asin mempengaruhi daya simpan telur asin.
limbah serabut kelapa sebagai bahan bakar Produk yang disimpan dalam jangka waktu
akan menghasilkan abu serabut kelapa yang lama akan mengalami penurunan kualitas baik
dapat dijadikan alternatif untuk pengasinan secara fisik, kimia, maupun mikrobiologi.
Magnesium (Mg) dan Kalium (K) yang dapat (Safrullah et al., 2014). Menurut Ratnasari
dimanfaatkan untuk pengasinan telur tanpa (2014) bahan makanan akan mengalami
penambahan garam (Fahlepi 2007 dalam Sari, penurunan mutu protein yang signifikan jika
2008). Penelitian Prihantari et al. (2010) disimpan dalam waktu yang lama. Penurunan
97
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
angka TVN (Total Volatil Nitrogen) karena Telur bebek yang telah dipilih,
enzim dan bakteri. Sedangkan penurunan adonan satu persatu secara merata sekeliling
meningkatnya angka TBA (Thiobarbituric Acid) (berat adonan : berat telur). Telur diperam
akibat reaksi oksidasi yang menghasilkan dalam ember plastik bertutup selama 1
senyawa - senyawa radikal bebas kemudian minggu, selanjutnya telur direbus sampai
Rancangan Acak Lengkap satu faktor, dengan pada suhu ruang (0, 1, 2, 3 minggu). Pada
empat perbedaan lama penyimpanan ; setiap minggu dianalisa TVN, TBA, dan sifat
Bahan utama dalam pembuatan telur (p < 0,05) maka dilanjutkan Post Hoc Test
asin yaitu telur itik yang diambil dari daerah menggunakan Tukey. Sedangkan uji
Temanggung dengan berat 60–70 gram, organoleptik menggunakan uji Friedman dan
serabut kelapa yang diambil dari limbah apabila ada perbedaan (p < 0,05) maka
kimia yang digunakan terdiri atas MgO, HCl HASIL DAN PEMBAHASAN
0,01 N, H3BO3, TBA, HCl 4 M, dan aquades. Kadar TVN (Total Volatil Nitrogen)
98
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
rendah yaitu sebesar 0.393 mg/100g karena Hasil analisis statistik menunjukkan
telur asin baru selesai diperam dan matang lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata
sehingga belum banyak TVN yang terbentuk. terhadap kadar TVN telur asin (p=0.000). Uji
Menurut Ozogul et al (2000) kadar TVN Tukey dengan taraf kepercayaan 95%
senyawa alkohol dan gas seperti CO2, CH4, TVN tidak berbeda nyata (p=0.838) pada
TVN disebabkan oleh aktivitas enzim dan penyimpanan minggu ke 1. Hal ini karena
mikroorganisme yang memecah protein adanya kandungan garam KCl pada telur yang
menjadi senyawa sederhana yang bersumber dari abu serabut kelapa yang dapat
(Santoso et al, 2008). Hal ini menunjukkan mikroorganisme dalam merombak protein
bahwa kadar TVN semakin meningkat seiring menjadi senyawa yang lebih sederhana.
99
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
larutan garam dapat menghambat masih memiliki nilai TVN yang rendah
memiliki tekanan osmotik tinggi yang dapat Kadar TBA (Thiobarbituric Acid)
Kadar nilai TVN sumber protein berpengaruh nyata (p=0.000) terhadap nilai
hewani seperti ikan laut berkisar antara 30–35 TBA. Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa
mg/100g, ikan air tawar 18–25 mg/100g nilai TBA berbeda nyata (p=0.000) pada
(Zaitsev et al 1969 dalam Petalia et al, 2017) setiap penyimpanan. Hal ini karena adanya
sedangkan ikan yang telah dikeringkan dan aktivitas enzim dan mikroba. Semua enzim
digarami memiliki nilai TVN antara 100 – 120 yang masuk dalam golongan lipase mampu
mg/100g (SNI, 2009). Pada penelitian ini, menghidrolisa trigliserida menjadi asam
kadar TVN telur asin serabut kelapa paling lemak bebas dan gliserol. Kerusakan oksidatif
tinggi sebesar 1,902 mg/100g. Hal ini pada makanan berlemak menjadi masalah
menunjukkan bahwa telur asin serabut kelapa penting karena dapat menurunkan mutu
100
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
Faktor lain seperti pengolahan, mg/kg, 6,08mg/kg, 7,81 mg/kg. Hal ini
proses pemanasan dan waktu penyimpanan menunjukkan bahwa peningkatan TBA pada
dapat memicu penguraian lemak yang telur asin serabut kelapa cukup tinggi bila
terjadi pada suhu ruang maupun pengolahan warna pada telur asin serabut kelapa masuk
suhu tinggi (Ubba, 2015). dalam kategori agak cerah pada setiap
terdeteksi jika nilai TBA >1 mg/kg sampel dimungkinkan karena kandungan mineral
(Kolsarici et al, 2010 dalam Saputri, 2011). hanya bersumber dari abu serabut kelapa
Menurut Gunsel et al (2011) dalam Saputri sehingga warna telur asin tidak masuk
(2011) ikan masih dikatakan baik jika TBA <5 kategori gelap. Seperti yang diungkapkan oleh
mg/kg sampel. Pada penelitian ini, kadar Prihantari et al (2010) bahwa warna pada telur
TBA pada penyimpanan minggu ke 0,1,2,3 asin dipengaruhi oleh kandungan mineral dari
berturut – turur sebesar 1,69mg/kg, 2,83 media pemeraman dan lama pemeraman.
101
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
Semakin banyak media yang digunakan dalam Telur asin yang diasinkan
pemeraman telur dan semakin lama waktu menggunakan media abu serabut kelapa
pemeraman yang dilakukan maka warna telur memiliki aroma agak segar (skor=3). Selama
menunjukkan bahwa skor telur asin memiliki aroma yang sama (agak segar)
mengalami penurunan pada minggu ke 3. Hal namun pada minggu ke 3 skor telur asin
meningkatnya nilai TVN dan TBA yang karena aroma amoniak pada telur asin mulai
Hasil analisis statistik juga Selaras dengan hasil TVN dan TBA
menunjukkan bahwa warna pada setiap yang dianalisis bahwa semakin lama
penyimpanan tidak berbeda nyata (p=0.817). penyimpanan maka nilai TVN dan TBA
Hal ini karena pengasianan merupakan cara semakin meningkat. Nilai TVN yang tinggi
pengawetan telur untuk mempertahankan menjadi salah satu parameter semakin banyak
mutu telur sehingga selama penyimpanan terbentuknya basa yang bersifat volatil seperti
berlangsung warna telur asin tidak berubah. amoniak dan nilai TBA yang tinggi
102
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
Hasil analisis statistik aroma telur asin (agak asin). Hasil analisis statistik juga
(p=0.316). Pengasinan merupakan salah satu berpengaruh nyata (p=0.002) terhadap rasa
Garam yang terkandung pada telur asin Uji lanjut Wilcoxon menunjukkan nilai
mampu mempertahankan cita rasa telur asin TBA berbeda nyata pada minggu ke 2
(Koswara, 2009). Selaras dengan penelitian ini (p=0.046) dan 3 (p=0.008). Hal tersebut
bahwa aroma telur asin serabut kelapa masih kemungkinan karena lambatnya penetrasi
sama dan tidak berbau busuk selama 3 garam KCl ke dalam telur. Seperti yang
Hasil dari penilaian organoleptik rasa garam ke dalam bahan yang diasin dengan
telur asin disajikan pada Gambar 5. Gambar cara difusi. Laju difusi tergantung perbedaan
5 menunjukkan bahwa semakin lama tekanan osmosis antara isi telur dan
penyimpanan telur asin semakin terasa asin. kandungan garam dalam adonan. Makin besar
Hal tersebut dapat dilihat pada skor yang perbedaannya, makin cepat laju difusi yang
diperoleh pada minggu ke 0 sebesar 1,67 terjadi. Pada penelitian ini konsentrasi KCl
(tidak asin) sampai minggu ke 3 sebesar 2,47 hanya bergantung dari abu serabut kelapa saja
103
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
sehingga proses pengasinan menjadi lebih Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa
lambat daripada menggunakan garam. tektur telur asin tidak berbeda nyata
Hal lain yang menyebabkan rasa asin (p=0.892) selama penyimpanan. Sifat telur
semakin bertambah yaitu hilangnya kadar air yang terkoagulasi oleh garam dan panas
telur selama proses penyimpanan menjadikan tekstur telur asin menjadi kenyal
kandungan air dalam telur akan menurun telur dapat terjadi karena panas, garam, basa,
sehingga konsentrasi garam dalam telur asam atau pereaksi lain (misal urea).
mengungkapkan bahwa telur yang diasin perubahan struktur protein telur yang
mengalami difusi air serta penguapan uap air mengakibatkan peningkatan kekentalan dan
dan gas-gas keluar dari dalam telur. Hal hilangnya kelarutan, atau dapat juga berarti
tersebut juga menyebabkan berat telur yang perubahan bentuk dari cairan (sol) menjadi
telah diasin mengalami penurunan. bentuk padat atau semi padat (gel) (Koswara,
Tekstur 2009).
Tekstur telur asin serabut kelapa Koagulasi oleh panas terjadi akibat
masuk dalam kategori agak kenyal (skor=3). reaksi antara protein dan air yang diikuti
104
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
ikatan-ikatan antar molekul). Putih telur ayam pemanasan. Koagulasi karena garam
akan terkoagulasi pada suhu 62 oC, sedangkan menyebabkan protein berubah menjadi curd
kuning telurnya terkoagulasi pada 65 oC. (semacam gumpalan tahu) (Koswara, 2009).
Rekapitulasi Data
lama penyimpanan maka kadar TVN dan Pada penelitian ini dapat diambil
TBA semakin meningkat dan organoleptik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh
(warna dan aroma) mengalami penurunan penyimpanan terhadap kadar TVN telur asin
pada minggu ke 3. Hal ini diduga karena kadar media serabut kelapa pada penyimpanan 1
TVN dan TBA yang semakin meningkat minggu, tetapi berpengaruh nyata terhadap
sehingga berpengaruh pada warna dan aroma penyimpanan 2 dan 3 minggu. Penyimpanan
Kadar TVN dan TBA telur asin sangat nyata terhadap nilai TBA. Data yang
minggunya, tapi secara organoleptik telur asin lama penyimpanan maka kadar TVN dan
abu serabut kelapa masih bisa diterima hingga TBA akan semakin meningkat.
minggu ke 3.
105
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
telur asin abu serabut kelapa tidak Novia, D., Indri J., dan Sri M. 2009.
Peningkatan Gizi dan Ekonomi
berpengaruh terhadap warna, aroma, dan Masyarakat Kelurahan Koto Luar
Kecamatan Pauh Padang Melalui
tekstur, tetapi berpengaruh pada rasa telur Pelatihan Pembuatan Telur Asin Rendah
Sodium. Warta Pengabdian Andalas
asin. Semakin lama penyimpanan telur asin Volume XV nomor 22.
Nurrahman, K. 2011. Uji Protein dan Kalsium
serabut kelapa maka rasa telur asin akan
Pada Telur Asin Hasil Pengasinan
Menggunakan Abu Pelepah Kelapa dan
semakin asin.
Perendaman Dalam Larutan Teh
Berbagai Konsentrasi. Skripsi IAIN
DAFTAR PUSTAKA
Walisongo, Semarang.
Angela, G.C., Feny M., Grace S. 2015. Kajian Ozogul F, Ozogul Y.2000. Comparison Of
Mutu Ikan Cakalang (Katsuwonus Methods Used For Determination Of
Pelamis., L.) Asap Dari Tempat Total Volatile Base Nitrogen (TVBN)
Pengasapan Desa Girian Atas Yang In Rainbow Trout. Turk J.Zool 24 :
Dikemas Vakum dan Non Vakum 113 120
Selama Penyimpanan Dingin. Jurnal
Media Teknologi Hasil Perikanan : Vol Petalia, P., Elisa J., Linda ML. 2016. Pengaruh
3 No.2 Berbagai Jenis Asam Jeruk Terhadap
Perubahan Mutu Ikan Mas Naniura
Antonacopoulos, N. dan Vyncke, W. 1989. Selama Waktu Display. Jutnal
Determination Of Volatil Basic Rekayasa Pangan dan Peternakan
Nitrogen In Fish: A Third Fakultas Pertanian USU, Medan.
Colaborative Study By THE WEST
EUROPEAN FISH Prihantari, M., Agus W., dan Tri S. 2010.
TEHNOLOGIST ASSOIATION Pengaruh Lama Perendaman Abu
(WEFTA). Zeitschrift Fur Pelepah Kelapa Terhadap Sifat Fisik,
Lebensmitteluntersucung Und Forschung Organoleptik, Daya Simpan dan Kadar
A 189(4): 309 – 316. Kalsium Telur Asin. Skripsi Politeknik
Kesehatan Yogyakarta, Yogyakarta.
Apriyantono, Anton. 1986. Penuntun
Praktikum Analisa Pangan. IPB, Puspianti, E. 2013. Uji Organoleptik Pada Telur
Bogor. Yang Diasinkan Dengan Abu Pelepah
Kelapa dan Dimasak Dengan Cara
Fardiaz S. 1992. Polusi Air dan Polusi Udara. Kukus dan Asap. Skripsi Universitas
Bogor : Pusat Antar Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Pangan dan Gizi, IPB Surakarta.
Haryoto.2010. Telur Asin. Kanisius, Randa, ECCG. 2009. Kadar Protein, Kadar
Yogyakarta. Lemak dan Nilai Organoleptik Telur
Asin Pada Beberapa Tingkat Pemeraman
Koswara, S 2009. Teknologi Pengolahan Telur.
Dengan Abu Limbah Sabut Kelapa.
eBookPangan.com, hal 19.
Skripsi Universitas Andalas, Padang.
106
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291
107