You are on page 1of 12

Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429

Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK TELUR ASIN MEDIA ABU


SERABUT KELAPA DENGAN PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN

Chemical and Organoleptic Properties of Salted Eggs of Coconut Fiber Ash with Different
Storage Period

Onny Cahyasari1), Wikanastri Hersoelistyorini2), Nurrahman2)


1)
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
2)
Staf Pengajar Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
Korespondensi : onnycahyasari@gmail.com

Abstract
Eggs are easily damaged foodstuffs. Salting is one way to minimize damage and maintain storage. Salting generally uses NaCl salt for
curing. In this study salting is done by utilizing the salt content of KCl in coconut fiber ash. This study aims to analyze the Total Volatile
Nitrogen (TVN), rancidity (TBA) and organoleptic of salted eggs coconut fiber ash in during storage. This study used a Completely
Randomized Design of One factor, with four different storage periods; 0 week storage, 1 st week storage, 2nd week storage, and 3rd week
storage were analyzed TVN (Total Volatile Nitrogen), TBA (Thiobarbituric Acid) and organoleptic properties (hedonic quality). Data
on TVN and TBA were analyzed using ANOVA while organoleptic was analyzed using Friedmen test. The highest result of TVN at
3rd week was 1,902 mg / 100g and the highest TBA result also at 3 rd week was 7.8 mg / kg of material. TVN and TBA results were
noticeable differences during storage. The longer stored then the TVN and TBA levels will increase. The organoleptic test produces salted
eggs with color, aroma, texture that were not significantly different during storage and taste that was getting salty during storage. Based on
the results of organoleptic test, salted eggs of coconut fiber ash were still acceptable until 3rd week.
Keywords: salted egg, coconut fiber ash, TVN, TBA, organoleptic

PENDAHULUAN Salah satu sifat telur yaitu mudah

Telur merupakan salah satu bahan mengalami kerusakan. Kerusakan pada telur

makanan sumber protein hewani yang dapat terjadi dalam bentuk kerusakan fisik,

memiliki manfaat bagi pertumbuhan makhluk kerusakan kimiawi, atau kerusakan akibat

hidup. Pangan asal hewani ini memiliki nilai mikroorganisme. Pengawetan untuk

gizi yang tinggi, terutama kandungan protein memperkecil kerusakan dan

dan lemak. Protein telur terdiri dari asam mempertahankan mutu telur telah banyak

amino esensial yang lengkap sehingga dilakukan, seperti pengasinan, penyamakan

menjadi patokan untuk menentukan mutu dengan bahan nabati, perendaman dalam

protein dari bahan pangan lain (Koswara, larutan kapur, dan metode penyimpanan

2009). dingin (Koswara, 2009).

96
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

Pengawetan telur dengan cara dengan abu serabut kelapa selama 1 minggu

pengasinan telah dikenal oleh masyarakat. merupakan waktu yang optimal untuk daya

Pengasinan pada umumnya dilakukan dengan simpan, organoleptik (tingkat kesukaan), dan

cara merendam telur dalam larutan garam kadar kalsium telur asin. Selain itu, penelitian

(NaCl) atau memeram telur dalam adonan Randa (2009) menyebutkan bahwa

yang terdiri dari batu bata, abu, dan garam. pemeraman 10 hari merupakan pemeraman

Penelitian Fahlepi (2007) dalam Sari (2008) yang paling disukai panelis. Begitu juga

menyebutkan ada alternatif pengasinan telur penelitian Purfianti (2013) yang menyatakan

tanpa penggunaan NaCl yaitu dengan bahwa telur asin serabut kelapa yang diperam

pemanfaatan abu serabut kelapa. selama 7 hari dan dikukus selama 20 menit

Serabut kelapa merupakan hasil memiliki kadar protein dan lemak terbaik.

samping dan bagian terbesar dari buah kelapa Pengasinan merupakan salah satu

yaitu sebesar 35% dari bobot buah kelapa upaya untuk memperpanjang masa simpan.

(Hartono, 2013). Serabut kelapa banyak Menurut Koswara (2009) konsentrasi garam

dimanfaatkan sebagai bahan bakar, sapu, dan yang diberikan pada saat pemeraman telur

produk produk kesenian. Pemanfaatan asin mempengaruhi daya simpan telur asin.

limbah serabut kelapa sebagai bahan bakar Produk yang disimpan dalam jangka waktu

akan menghasilkan abu serabut kelapa yang lama akan mengalami penurunan kualitas baik

dapat dijadikan alternatif untuk pengasinan secara fisik, kimia, maupun mikrobiologi.

telur. Semakin lama penyimpanan telur asin maka

Serabut kelapa mengandung unsur kadar proteinnya akan semakin berkurang

Magnesium (Mg) dan Kalium (K) yang dapat (Safrullah et al., 2014). Menurut Ratnasari

dimanfaatkan untuk pengasinan telur tanpa (2014) bahan makanan akan mengalami

penambahan garam (Fahlepi 2007 dalam Sari, penurunan mutu protein yang signifikan jika

2008). Penelitian Prihantari et al. (2010) disimpan dalam waktu yang lama. Penurunan

menyebutkan bahwa pemeraman telur tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya

97
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

angka TVN (Total Volatil Nitrogen) karena Telur bebek yang telah dipilih,

adanya degradasi protein akibat aktivitas diamplas kemudian dibungkus dengan

enzim dan bakteri. Sedangkan penurunan adonan satu persatu secara merata sekeliling

mutu lemak ditunjukkan dengan permukaan telur dengan perbandingan 2 : 1

meningkatnya angka TBA (Thiobarbituric Acid) (berat adonan : berat telur). Telur diperam

akibat reaksi oksidasi yang menghasilkan dalam ember plastik bertutup selama 1

senyawa - senyawa radikal bebas kemudian minggu, selanjutnya telur direbus sampai

timbul bau tengik pada lemak. matang (+ 30 menit).

METODOLOGI Penyimpanan Telur

Penelitian ini menggunakan Telur asin yang telah dibuat disimpan

Rancangan Acak Lengkap satu faktor, dengan pada suhu ruang (0, 1, 2, 3 minggu). Pada

empat perbedaan lama penyimpanan ; setiap minggu dianalisa TVN, TBA, dan sifat

penyimpanan minggu ke 0, 1, 2, dan 3 organoleptik.

selanjutnya dianalisis TVN (Total Volatile Analisa Data

Nitrogen), TBA (Thiobarbituric Acid) dan Untuk mengetahui pengaruh lama

sifat organoleptik (mutu hedonik). penyimpanan terhadap TVN dan TBA

Bahan menggunakan uji ANOVA, jika ada pengaruh

Bahan utama dalam pembuatan telur (p < 0,05) maka dilanjutkan Post Hoc Test

asin yaitu telur itik yang diambil dari daerah menggunakan Tukey. Sedangkan uji

Temanggung dengan berat 60–70 gram, organoleptik menggunakan uji Friedman dan

serabut kelapa yang diambil dari limbah apabila ada perbedaan (p < 0,05) maka

serabut kelapa di daerah Ungaran. Bahan dilanjutkan uji Wilcoxon.

kimia yang digunakan terdiri atas MgO, HCl HASIL DAN PEMBAHASAN

0,01 N, H3BO3, TBA, HCl 4 M, dan aquades. Kadar TVN (Total Volatil Nitrogen)

Pembuatan Telur Asin Telur asin pada penyimpanan 0

minggu menunjukkan kadar TVN yang paling

98
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

rendah yaitu sebesar 0.393 mg/100g karena Hasil analisis statistik menunjukkan

telur asin baru selesai diperam dan matang lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata

sehingga belum banyak TVN yang terbentuk. terhadap kadar TVN telur asin (p=0.000). Uji

Menurut Ozogul et al (2000) kadar TVN Tukey dengan taraf kepercayaan 95%

sudah terbentuk walaupun bahan pangan menunjukkan bahwa penyimpanan minggu

(ikan) dalam keadaan segar. ke 3 mempunyai kadar TVN paling tinggi

Gambar 1. Grafik pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar TVN


ket : huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
Selama penyimpanan terjadi proses dan berbeda nyata (p=0.000) dengan

pemecahan protein yang menghasilkan penyimpanan minggu ke 0, 1 dan 2. Kadar

senyawa alkohol dan gas seperti CO2, CH4, TVN tidak berbeda nyata (p=0.838) pada

H2, NH3 (Fardiaz, 1992). Peningkatan kadar penyimpanan minggu ke 0 dengan

TVN disebabkan oleh aktivitas enzim dan penyimpanan minggu ke 1. Hal ini karena

mikroorganisme yang memecah protein adanya kandungan garam KCl pada telur yang

menjadi senyawa sederhana yang bersumber dari abu serabut kelapa yang dapat

mengandung basa menguap seperti NH3 menahan aktivitas enzim dan

(Santoso et al, 2008). Hal ini menunjukkan mikroorganisme dalam merombak protein

bahwa kadar TVN semakin meningkat seiring menjadi senyawa yang lebih sederhana.

dengan lama penyimpanan. Menurut Ratnasari et al (2014) penambahan

99
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

larutan garam dapat menghambat masih memiliki nilai TVN yang rendah

terbentuknya senyawa volatil karena garam sampai penyimpanan minggu ke 3.

Gambar 2. Grafik pengaruh lama penyimpanan terhadap kadar TBA


ket : huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata

memiliki tekanan osmotik tinggi yang dapat Kadar TBA (Thiobarbituric Acid)

mengganggu kegiatan bakteri pembusuk Hasil analisis sidik ragam

penyebab naiknya nilai TVN. menunjukkan bahwa lama penyimpanan

Kadar nilai TVN sumber protein berpengaruh nyata (p=0.000) terhadap nilai

hewani seperti ikan laut berkisar antara 30–35 TBA. Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa

mg/100g, ikan air tawar 18–25 mg/100g nilai TBA berbeda nyata (p=0.000) pada

(Zaitsev et al 1969 dalam Petalia et al, 2017) setiap penyimpanan. Hal ini karena adanya

sedangkan ikan yang telah dikeringkan dan aktivitas enzim dan mikroba. Semua enzim

digarami memiliki nilai TVN antara 100 – 120 yang masuk dalam golongan lipase mampu

mg/100g (SNI, 2009). Pada penelitian ini, menghidrolisa trigliserida menjadi asam

kadar TVN telur asin serabut kelapa paling lemak bebas dan gliserol. Kerusakan oksidatif

tinggi sebesar 1,902 mg/100g. Hal ini pada makanan berlemak menjadi masalah

menunjukkan bahwa telur asin serabut kelapa penting karena dapat menurunkan mutu

bahan pangan (Anonim, 2012).

100
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

Faktor lain seperti pengolahan, mg/kg, 6,08mg/kg, 7,81 mg/kg. Hal ini

proses pemanasan dan waktu penyimpanan menunjukkan bahwa peningkatan TBA pada

dapat memicu penguraian lemak yang telur asin serabut kelapa cukup tinggi bila

mengakibatkan oksidasi lemak. Kerusakan dibandingkan dengan sumber protein hewani

lemak tersebut dapat menimbulkan bau dan lainnya.

rasa tengik pada bahan pangan. Kerusakan Sifat Organoleptik

lemak dapat disebabkan karena oksidasi asam Warna

lemak tidak jenuh. Proses oksidasi dapat Gambar 3 menunjukkan bahwa

terjadi pada suhu ruang maupun pengolahan warna pada telur asin serabut kelapa masuk

suhu tinggi (Ubba, 2015). dalam kategori agak cerah pada setiap

Ketengikan pada daging ayam penyimpanan (skor=3). Hal ini

terdeteksi jika nilai TBA >1 mg/kg sampel dimungkinkan karena kandungan mineral

(Kolsarici et al, 2010 dalam Saputri, 2011). hanya bersumber dari abu serabut kelapa

Menurut Gunsel et al (2011) dalam Saputri sehingga warna telur asin tidak masuk

(2011) ikan masih dikatakan baik jika TBA <5 kategori gelap. Seperti yang diungkapkan oleh

mg/kg sampel. Pada penelitian ini, kadar Prihantari et al (2010) bahwa warna pada telur

TBA pada penyimpanan minggu ke 0,1,2,3 asin dipengaruhi oleh kandungan mineral dari

berturut – turur sebesar 1,69mg/kg, 2,83 media pemeraman dan lama pemeraman.

Gambar 3. Rata rata nilai mutu hedonik warna telur asin


ket : huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata

101
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

Semakin banyak media yang digunakan dalam Telur asin yang diasinkan

pemeraman telur dan semakin lama waktu menggunakan media abu serabut kelapa

pemeraman yang dilakukan maka warna telur memiliki aroma agak segar (skor=3). Selama

Gambar 4. Rata rata nilai mutu hedonik aroma telur asin.


ket : huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
akan semakin gelap. Gambar 3 juga penyimpanan berlangsung telur asin masih

menunjukkan bahwa skor telur asin memiliki aroma yang sama (agak segar)

mengalami penurunan pada minggu ke 3. Hal namun pada minggu ke 3 skor telur asin

ini dimungkinkn karena semakin mengalami penurunan. Hal ini dimungkinkan

meningkatnya nilai TVN dan TBA yang karena aroma amoniak pada telur asin mulai

mempengaruhi warna telur asin. tercium.

Hasil analisis statistik juga Selaras dengan hasil TVN dan TBA

menunjukkan bahwa warna pada setiap yang dianalisis bahwa semakin lama

penyimpanan tidak berbeda nyata (p=0.817). penyimpanan maka nilai TVN dan TBA

Hal ini karena pengasianan merupakan cara semakin meningkat. Nilai TVN yang tinggi

pengawetan telur untuk mempertahankan menjadi salah satu parameter semakin banyak

mutu telur sehingga selama penyimpanan terbentuknya basa yang bersifat volatil seperti

berlangsung warna telur asin tidak berubah. amoniak dan nilai TBA yang tinggi

Aroma menimbulkan bau tengik pada bahan pangan.

102
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

Hasil analisis statistik aroma telur asin (agak asin). Hasil analisis statistik juga

selama penyimpanan tidak berbeda nyata menunjukkan bahwa lama penyimpanan

(p=0.316). Pengasinan merupakan salah satu berpengaruh nyata (p=0.002) terhadap rasa

metode untuk mengawetkan telur asin. telur asin.

Garam yang terkandung pada telur asin Uji lanjut Wilcoxon menunjukkan nilai

mampu mempertahankan cita rasa telur asin TBA berbeda nyata pada minggu ke 2

(Koswara, 2009). Selaras dengan penelitian ini (p=0.046) dan 3 (p=0.008). Hal tersebut

bahwa aroma telur asin serabut kelapa masih kemungkinan karena lambatnya penetrasi

sama dan tidak berbau busuk selama 3 garam KCl ke dalam telur. Seperti yang

minggu penyimpanan. diungkapkan oleh Koswara (2009) bahwa

Rasa pengasinan merupakan proses penetrasi

Hasil dari penilaian organoleptik rasa garam ke dalam bahan yang diasin dengan

telur asin disajikan pada Gambar 5. Gambar cara difusi. Laju difusi tergantung perbedaan

5 menunjukkan bahwa semakin lama tekanan osmosis antara isi telur dan

penyimpanan telur asin semakin terasa asin. kandungan garam dalam adonan. Makin besar

Hal tersebut dapat dilihat pada skor yang perbedaannya, makin cepat laju difusi yang

diperoleh pada minggu ke 0 sebesar 1,67 terjadi. Pada penelitian ini konsentrasi KCl

(tidak asin) sampai minggu ke 3 sebesar 2,47 hanya bergantung dari abu serabut kelapa saja

Gambar 5. Rata rata nilai mutu hedonik rasa telur asin.


ket : huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata

103
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

sehingga proses pengasinan menjadi lebih Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa

lambat daripada menggunakan garam. tektur telur asin tidak berbeda nyata

Hal lain yang menyebabkan rasa asin (p=0.892) selama penyimpanan. Sifat telur

semakin bertambah yaitu hilangnya kadar air yang terkoagulasi oleh garam dan panas

telur selama proses penyimpanan menjadikan tekstur telur asin menjadi kenyal

berlangsung. Selama penyimpanan setelah proses pengasinan. Koagulasi pada

kandungan air dalam telur akan menurun telur dapat terjadi karena panas, garam, basa,

sehingga konsentrasi garam dalam telur asam atau pereaksi lain (misal urea).

menjadi lebih pekat. Koswara (2009) Koagulasi atau penggumpalan adalah

mengungkapkan bahwa telur yang diasin perubahan struktur protein telur yang

mengalami difusi air serta penguapan uap air mengakibatkan peningkatan kekentalan dan

dan gas-gas keluar dari dalam telur. Hal hilangnya kelarutan, atau dapat juga berarti

tersebut juga menyebabkan berat telur yang perubahan bentuk dari cairan (sol) menjadi

telah diasin mengalami penurunan. bentuk padat atau semi padat (gel) (Koswara,

Tekstur 2009).

Tekstur telur asin serabut kelapa Koagulasi oleh panas terjadi akibat

masuk dalam kategori agak kenyal (skor=3). reaksi antara protein dan air yang diikuti

Gambar 6. Rata rata nilai mutu hedonik tekstur telur asin


ket : huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata

104
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

dengan penggumpalan protein (karena lebih rendah, yaitu 65 oC setelah 10 menit

ikatan-ikatan antar molekul). Putih telur ayam pemanasan. Koagulasi karena garam

akan terkoagulasi pada suhu 62 oC, sedangkan menyebabkan protein berubah menjadi curd

kuning telurnya terkoagulasi pada 65 oC. (semacam gumpalan tahu) (Koswara, 2009).

Putih telur bebek terkoagulasi pada suhu yang

Rekapitulasi Data

Tabel 1. Rekapitulasi hasil penelitian


Lama penyimpanan (Minggu)
Analisis
0 1 2 3
TVN (mg/100g) 0.393a 0.473 a
1.075 b
1.902c
TBA (mg/kg) 1.69a 2.83b 6.08c 7.81d
3.2a 3.2 a
3.27 a
3.07a
Warna
Agak cerah Agak cerah Agak cerah Agak cerah
3.47a 3.67a 3.8a 3.47a
Aroma
Agak segar Agak segar Agak segar Agak segar
Organoleptik
1.67ab 1.53 a
2.07 b
2.47b
Rasa
Tidak asin Tidak asin Agak asin Agak asin
3.13a 3.33 a
3.13 a
3.27a
Tekstur
Agak kenyal Agak kenyal Agak kenyal Agak kenyal

Tabel 1 menunjukkan bahwa semakin KESIMPULAN

lama penyimpanan maka kadar TVN dan Pada penelitian ini dapat diambil

TBA semakin meningkat dan organoleptik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh

(warna dan aroma) mengalami penurunan penyimpanan terhadap kadar TVN telur asin

pada minggu ke 3. Hal ini diduga karena kadar media serabut kelapa pada penyimpanan 1

TVN dan TBA yang semakin meningkat minggu, tetapi berpengaruh nyata terhadap

sehingga berpengaruh pada warna dan aroma penyimpanan 2 dan 3 minggu. Penyimpanan

telur asin. telur asin serabut kelapa juga berpengaruh

Kadar TVN dan TBA telur asin sangat nyata terhadap nilai TBA. Data yang

memang mengalami kenaikan pada setiap didapatkan menunjukkan bahwa semakin

minggunya, tapi secara organoleptik telur asin lama penyimpanan maka kadar TVN dan

abu serabut kelapa masih bisa diterima hingga TBA akan semakin meningkat.

minggu ke 3.

105
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

Hasil analisis organoleptik mutu LIPTAN (Lembar Informasi Pertanian).


2005. Pembuatan Telur Asin. BPTP
hedonik menunjukkan bahwa penyimpanan Yogyakarta : Departemen Pertanian.

telur asin abu serabut kelapa tidak Novia, D., Indri J., dan Sri M. 2009.
Peningkatan Gizi dan Ekonomi
berpengaruh terhadap warna, aroma, dan Masyarakat Kelurahan Koto Luar
Kecamatan Pauh Padang Melalui
tekstur, tetapi berpengaruh pada rasa telur Pelatihan Pembuatan Telur Asin Rendah
Sodium. Warta Pengabdian Andalas
asin. Semakin lama penyimpanan telur asin Volume XV nomor 22.
Nurrahman, K. 2011. Uji Protein dan Kalsium
serabut kelapa maka rasa telur asin akan
Pada Telur Asin Hasil Pengasinan
Menggunakan Abu Pelepah Kelapa dan
semakin asin.
Perendaman Dalam Larutan Teh
Berbagai Konsentrasi. Skripsi IAIN
DAFTAR PUSTAKA
Walisongo, Semarang.
Angela, G.C., Feny M., Grace S. 2015. Kajian Ozogul F, Ozogul Y.2000. Comparison Of
Mutu Ikan Cakalang (Katsuwonus Methods Used For Determination Of
Pelamis., L.) Asap Dari Tempat Total Volatile Base Nitrogen (TVBN)
Pengasapan Desa Girian Atas Yang In Rainbow Trout. Turk J.Zool 24 :
Dikemas Vakum dan Non Vakum 113 120
Selama Penyimpanan Dingin. Jurnal
Media Teknologi Hasil Perikanan : Vol Petalia, P., Elisa J., Linda ML. 2016. Pengaruh
3 No.2 Berbagai Jenis Asam Jeruk Terhadap
Perubahan Mutu Ikan Mas Naniura
Antonacopoulos, N. dan Vyncke, W. 1989. Selama Waktu Display. Jutnal
Determination Of Volatil Basic Rekayasa Pangan dan Peternakan
Nitrogen In Fish: A Third Fakultas Pertanian USU, Medan.
Colaborative Study By THE WEST
EUROPEAN FISH Prihantari, M., Agus W., dan Tri S. 2010.
TEHNOLOGIST ASSOIATION Pengaruh Lama Perendaman Abu
(WEFTA). Zeitschrift Fur Pelepah Kelapa Terhadap Sifat Fisik,
Lebensmitteluntersucung Und Forschung Organoleptik, Daya Simpan dan Kadar
A 189(4): 309 – 316. Kalsium Telur Asin. Skripsi Politeknik
Kesehatan Yogyakarta, Yogyakarta.
Apriyantono, Anton. 1986. Penuntun
Praktikum Analisa Pangan. IPB, Puspianti, E. 2013. Uji Organoleptik Pada Telur
Bogor. Yang Diasinkan Dengan Abu Pelepah
Kelapa dan Dimasak Dengan Cara
Fardiaz S. 1992. Polusi Air dan Polusi Udara. Kukus dan Asap. Skripsi Universitas
Bogor : Pusat Antar Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Pangan dan Gizi, IPB Surakarta.
Haryoto.2010. Telur Asin. Kanisius, Randa, ECCG. 2009. Kadar Protein, Kadar
Yogyakarta. Lemak dan Nilai Organoleptik Telur
Asin Pada Beberapa Tingkat Pemeraman
Koswara, S 2009. Teknologi Pengolahan Telur.
Dengan Abu Limbah Sabut Kelapa.
eBookPangan.com, hal 19.
Skripsi Universitas Andalas, Padang.

106
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 9 No. 02, Tahun 2019, Halaman (96-107) e-ISSN: 2656-0291

Ratnasari, Z., Ace B., Agus S. 2014.


Penggunaan Garam, Sukrosa dan Asam
Sitrat Konsentrasi Rendah Untuk
Mempertahankan Mutu Fillet Ikan gabus
(Channa Striata) yang Disimpan Pada
Suhu 4oC. Fishtech : Vol III No.1
Sari, SK.2008. Uji Vitamin dan Mineral Pada
Telur Asin Hasil Pengasinan Tanpa
Garam Dapur. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Sarmilah. 2015. Bentuk Kerusakan Makanan
Pada Telur. Makalah : Politeknik
Kesehatan Kemenkes Makasar.
Yosi, F., Nurul H., Jurlinda, Meisiji LS. 2016.
Kualitas Fisik Telur Asin Itik Pegagan
yang Diproses Dengan Menggunakan
Abu Pelepah Kelapa Sawit dan Asap
Cair. Buletin Peternakan Vol.40 66-
74, Universitas Sriwijaya.
Yulianto, Tri. 2011. Pengaruh Penambahan
Ekstrak Daun Teh Hijau, Ekstrak
Daun Jambu Biji, dan Ekstrak Daun
Salam Pada Pembuatan Telur Asin
Rebus Terhadap Total Bakteri Selama
Penyimpanan. Skripsi Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.

107

You might also like