You are on page 1of 4

TUGAS

EVALUASI PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di Sekolah Dasar

Dosen Pengampu:

Irna Khaleda Nurmeta M.Pd

oleh

Fitri jayuni 1831611018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2020
1. Pengertian evaluasi

Evaluasi adalah

 Wysong (1974), mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk


menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan informasi yang berguna untuk
mempertimbangkan suatu keputusan.
 Edwin wandt dan Gerald W. brown (1977) : evaluation refer to the act or process
to determining the value of something. Menurut definisi ini, istilah evaluasi itu
menunjuk kepada atau mengandung pengertian : suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu.
 Lessinger (Gibson, 1981: 374), mendefinisikan evaluasi adalah proses penilaian
dengan jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan kemajuan
atau prestasi nyata yang dicapai.

Dari pendapat tiga orang ahli tersebut disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses
atau tindakan penilaian untuk memperoleh atau menghasilkan tujuan yang diharapkan.

1. Prinsip – prinsip evaluasi


 Anne anasti dalam M. Habib Thoha (1996: 1). ia mengatakan bahwa evaluasi
bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan incidental, melainkan
merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan
terarah berdasarkan tujuan yang jelas.
 Prinsip kontinuitas merupakan salah satu prinsip yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Keberadaan prinsip bagi seorang guru atau
dosen mempunyai arti yang penting, karena dengan memahami prinsip evaluasi
dapat menjadi petunjuk atau keyakinan bagi dirinya atau yang lain guna
merealisasikan evaluasi dengan cara yang benar ( sukardi: 4).
 Sejalan dengan ajaran al-quran yang sangat memperhatikan prinsip kontinuitas.
Jika berpegang pada prinsip ini, keputusan yang diambil seseorang lebih valid dan
stabil (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, 2008: 214).
Dari pendapat tiga orang ahli tersebut disimpulkan bahwa Prinsip kontinuitas merupakan
salah satu prinsip yang penting karena dengan prinsip ini tujuan dan keputusan akan lebih
terarah dan stabil. Evaluasi pembelajaran tidak hanya dilakukan pada hasil akhir yang
dicapai, melainkan harus dilaksanakan sampai tindak lanjut yaitu secara kontinu.

2. Tujuan evaluasi pembelajaran


 Sax (1980 : 28) mengemukakan tujuan evaluasi dan pengukuran adalah untuk “
penempatan, diagnosis dan remediasi, umpan balik: penafsiran acuran-norma dan
acuan-patokan, motivasi dan bimbingan belajar, perbaikan program dan
kurikulum : evaluasi formatif dan sumatif, dan pengembangan teori”
 Menurut kellough dan kellough dalam swearingen (2006) tujuan penilaian untuk
membantu belajar peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
peserta didik, menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan
efektifitas program kurikulum, menilai dan meningkatkan efektifitas
pembelajaran, menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan,
komunikasi dan melibatkan orang tua peserta didik.
 Chittenden (1994) secara simple mengklasifikasikan tujuan penilaian (assessment
purpose) adalah untuk (1). Keeping track, (2). Checking-up, (3). Finding-out, (4).
Summing-up.

Dari pendapat tiga orang ahli tersebut disimpulkan bahwa tujuan dari evaluasi adalah
untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai peserta didik, dan proses berkelanjutan
mengenai pengumpulan informasi untuk menghasilkan keputusan yang direncanakan
untuk merancang suatu sistem pembelajaran agar mengetahui keefektifan dan efisien
sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode dan sumber
belajar.

3. Fungsi evaluasi pembelajaran


 Scriven (1967), membedakan fungsi evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi
formatif dan fungsi sumatif.
 Menurut arifin (2012: 24-25). Menurutnya fungsi evaluasi memang cukup luas,
bergantung kepada dari sudut mana melihatnya. Bila kita lihat secara menyeluruh.
 Cronbach (1963: 236) menjelaskan “ evaluation used to improved the course
while it is still fluid contributes more to improvement of education than
evaluation used to appraise a product already on the market” Cronbach lebih
menekankan fungsi evaluasi untuk perbaikan.
Dari pendapat tiga orang ahli tersebut disimpulkan bahwa fungsi dari evaluasi
pembelajaran adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem pembelajarn dalam
semua komponen pembelajaran.
4. Lingkup evaluasi pembelajaran
 Arifin (2012: 58) membatasi ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam empat
komponen besar, antara lain ; (1) domain hasil belajar, (2) sistem pembelajaran,
(3) proses dan hasil belajar, (4) penilaian berbasis kelas.
 Menurut benyamin S.Bloom, dkk (1959), hasil belajar dapat dikelompokkan ke
dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan siswa setelah memiliki pengalaman
belajarnya (sudjana, 2004: 22)

Dari pendapat tiga orang ahli tersebut disimpulkan bahwa proses belajar adalah tahapan
perubahan prilaku kognitif,afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri seseorang.
Perubahan tersebut bersifat positif dalam berorientasi kea rah yang maju dari pada
keadaan sebelumnya.

You might also like