Professional Documents
Culture Documents
Bab 2
Bab 2
LANDASAN TEORI
Teks dapat kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, seperti koran, majalah,
poster, resep masakan, bahkan sebuah leaflet dan brosur pun termasuk ke dalam
sebuah teks yang mempunyai bentuk tersendiri. Media yang digunakan pun
berbeda-beda, bisa melalui cetak ataupun elektronik. Teks dapat dipelajari melalui
ilmu linguistik. Menurut Porings & Schmitz (2003:192) bahwa Teks Linguistik
adalah :
“Die Textlinguistik befasst sich mit der Frage, wie es Sprechern und Hörern
gelingen kann, durch Texte zu komunizieren. Sie untersucht, wie weit
Schreiber beim Verfassen bzw. Leser bei Interpretation über die einzelnen
Wörter und Sätze hinausgehen und Konzeptuelle Beziehungen zwischen
Sätzen, Abschnitten, Unterabschnitten herstellen” (Pörings & Schmitz,
2003:192).
Menurut Brinker (2010: 9), bahwa tujuan dari menganalisis teks secara
linguistik adalah untuk melihat struktur teks dan melihat fungsi komunikatifnya:
“Die linguistische Textanalyse setzt sich zum Ziel, die Struktur, d.h. den
grammatischen und thematischen Aufbau sowie die kommunikative
Funktion konkreter Texte transparent zu machen und nachprüfbar
darzustellen.” (Brinker, 2010: 9)
“Tujuan dari analisis teks linguistik adalah untuk melihat struktur, yaitu
untuk membuat struktur gramatikal dan tematik serta fungsi komunikatif
teks konkret menjadi transparan dan dapat diverifikasi. ” (Brinker, 2010: 9)
„Die Textlinguistik sieht es als ihre Aufgabe an, die allgemeinen
Bedingungen und Regeln der Textkonstitution, die den konkreten Texten
zugrunde liegen, systematisch zu beschreiben und ihre Bedeutung für die
Textrezeption zu erklären.“ (Brinker, 2010: 9)
teks adalah kesatuan dari kata-kata yang membentuk kalimat dan terikat satu sama
lain sehingga memiliki makna. Aspek yang terpenting dalam sebuah teks adalah
memiliki keterpaduan makna dan bentuk, dengan kata lain dapat dibaca dan
Di dalam Brinker (2010: 44), terdapat konsep tema yang berbeda dalam
linguistik modern salah satunya konsep struktur Tema – Rema (Thema – Rhema
merupakan konsep dari ahli linguistik dari Praha oleh V.Mathesius (1929). Dalam
konsepnya ini, bahwa sebuah kalimat terbagi menjadi 2 bagian berdasarkan nilai
pesannya, yaitu “Thema als “den Ausgangspunkt der Aussage” ” “Tema sebagai
titik awal pernyataan” dan “Rhema als den “Kern der Aussage”” “Rema sebagai
pendekatan ini pada tahun 1960-an, di dalam Brinker (2010: 44), bahwa tema dan
rema adalah:
„Unter Thema versteht Danes das, worüber etwas mitgeteilt wird: unter
kontextuellen Aspekt handelt es sich dabei um die Information, die bekannt,
vorgegeben, aufgrund der Situation eschließbar oder vom Rezipinten aufgrund
seines Vorwissens bzw. Seiner Weltkenntnis identifizierbar ist. Als Rhema
bestimmt er das, was über das Thema mitgeteilt wird; das Rhema bezeichnet
also – kontextuell gesehen – die neue, nicht vorher erwähnte und nicht aus dem
Text bzw. Situationszussamenhang ableitbare Information.“ (Brinker, 2010: 44)
atau informasi lama dan sudah diketahui oleh penerima secara umum, sementara
rema adalah hal yang belum diketahui oleh penerima atau informasi baru atau asing
dan tidak umum. Oleh karena itu, dibuatlah rangkaian pada tema di dalam sebuah
teks, ia memperkenalkan sebuah progres tematis atau yang disebut juga dengan “die
perkembangan tema yang dirancang oleh Danes pada tahun 1978. Melalui
perkembangan tematik ini, kita dapat melihat bahwa suatu teks dapat menjadi
koherensi jika terdapat keterkaitan tema atau topik dari satu kalimat ke kalimat
melihat kekoherensian dalam satu teks tersebut. Berikut 5 tipe tersebut di dalam
“Das Rhema (R) des ersten Satzes wird zum Thema (T) des zweiten Satzen
“Hans” adalah elemen T1 dari kalimat pertama dan apa yang dibicarakan.
sebelumnya, sementara elemen R2 yaitu “im Keller” “di ruang bawah tanah”
menjadi T3 pada kalimat berikutnya dan seterusnya, seperti pada contoh lainnya
“Alle Stoffe bestehen aus Atomen. Diese kleinen Teilchen der Materie
machen freilich ihrem Namen keine allzu große Ehre, denn „Atom“ bedeutet
Kilowattstunden.“
„Semua zat terdiri dari atom. Tentu saja, unsur partikel kecil materi ini tidak
dapat diperoleh. Jumlah energi ini sangat besar: 25 juta kilowatt jam“
“Diese winzig kleinen Teilchen der Materie” „unsur partikel terkecil materi
ini“ merupakan bentuk lain dari “Atomen” „atom-atom“ dan mengacu pada rema
sebelumnya. Secara singkat bahwa elemen rema dari kalimat sebelumnya, akan
durchlaufenden Thema)
“In einer Satzfolge bleibt das Thema konstant; in den einzelnen Sätzen wird
jeweils nur ein neues Rhema hinzugefügt“ „Dalam urutan kalimat, temanya tetap
konstan; di setiap kalimat hanya satu Rhema baru ditambahkan“ (Brinker 2010: 44),
perkembangan tema ini berbeda dengan pola sebelumnya, yaitu dimana tema
berasal dari satu tema yang sama dan akan mengulang secara keseluruhan maupun
sebagian dari elemen tema sebelumnya. Berikut skema dari perkembangan tema ini
Es (T1) ist ein Geschenk meines Vaters (R2). (Ini merupakan pemberian ayah
saya)
Es (T1) steht zur Zeit im Keller (R3). (Saat ini disimpan di ruang bawah tanah)
abgeleitet“ „Topik pada tiap kalimat berasal dari Hipertema“ (Brinker, 2010: 45).
Pada perkembangan tema ini, setiap kalimat merupakan satu kesatuan dari tema
namun dari aspek yang berbeda, akan tetapi tetap mengacu pada pokok pikiran
utama, digambarkan pada susunan pola atau skema berikut beserta contoh
Daten über Rumänien” „ data geografis tentang Rumania”. Pada kalimat pertama
membicarakan perbatasan negara. Pada tipe ini hal yang dibicarakan dari aspek
„ Das Rhema eines Satzes wird in mehrere Themen zerlegt“ „Rema pada
sebuah kalimat dipecah mejadi beberapa tema“ (Brinker, 2010: 45). Perkembangan
tema ini menunjukan bahwa dalam satu rema dapat dikembangkan menjadi
beberapa tema:
Skema Perkembangan Tematik Bertolak Der (T3 = R1”) andere trinkt (R3)
dari elemen Rema dalam Brinker (2000
: 42)
(Yang lainnya minum)
‘Zwei Männer‘ `dua pria` merupakan elemen dari R1, lalu pada kalimat
berikutnya terbagi lagi menjadi dua elemen baru yaitu T2’ ‘Der eine’ ‘yang satu’
dan T2” ‘Der andere’ ‘yang lainnya’. Kesimpulannya bahwa pada perkembangan
tematik ini, elemen rema pada kalimat sebelumnya akan terbagi menjadi beberapa
„Resistensi dalam udara lembab dan kering sangat berbeda untuk berbagai
jenis virus patogen. Empat Poliomyelitis mati secara instan di udara kering,
sementara mereka relatif stabil pada kelembaban 50%. ..... Yang sebaliknya
adalah kasus dengan virus flu; jika kelembaban udara di bawah 40%,
mereka tahan cukup baik, tetapi mereka dengan cepat mati jika kelembaban
udara lebih tinggi ....“
„Ein Glied der thematischen Kette, das aus dem Kontext leicht zu ergänzen
ist, wird ausgelassen.“ „sebuah bagian dari rangkaian tematik, yang secara mudah
menggambarkan tema dan rema yang bersifat berantai namun lompatan ini
sangatlah umum. Tipe ini biasanya berupa gabungan dari dua tipe yaitu tipe 1 dan
tipe 2:
„Hans (T1) wurde in ein dunkles Zimmer (R1) geführt. Es (T2 = R1) war mit
wertvollen Möbeln (R2) ausgestattet. ...... (T3).... (R3)... Die Tepiche (T4)
zeigten leuchtende Farben (R4).“
“Hans berada si sebuah ruangan yang gelap. Disana terdapat barang-barang
yang sangat berharga...... (T3)... (R3).... Karpet menunjukan warna yang
terang.”
Lompatan pada Rema kedua (R2) „Möbel“ menuju Tema keempat (T4)
menjelaskan hal yang lain atau keluar dari konteks yang tidak berhubungan dengan
ruangan.
biasanya kertas berukuran kecil, tipis dan memuat perihal obat tersebut seperti
indikasi, komposisi obat, dosis, efek samping dan lain-lain. Packungsbeilage atau
leaflet obat sering dijumpai di dalam kemasan obat yang biasa kita beli, berbentuk
kertas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan dilipat. Tujuan utama diadakannya
terhadap penyakit dan tanggap terhadap usaha pencegahan serta usaha pengobatan
terpenting untuk pasien (Anwender). Informasi obat diberikan dalam bentuk format
Pada tahun 1977 hingga 2009, visual dari leaflet obat mengalami
adanya persyaratan hukum yang lebih ketat mengenai leaflet obat serta
berkembangnya ilmu pengetahuan mengenai narkoba sejak dua puluh lima tahun
terakhir, serta seiringnya berkembangnya ilmu pengetahuan maka teks dibuat
dengan mudah atau ramah pembaca serta diharuskannya ada transparasi dengan
tercermin dari bentuk leaflet yang semakin lama semakin besar bentuknya serta
terkait dengan obat tersebut dan disimpan di akhir leaflet obat, seperti Remisens
yaitu obat yang dikhususkan untuk meningkatkan gairah wanita dengan informasi
tambahan seputar seksualitas untuk kaum wanita, atau Sunscreen merk Louis
tambahan yang memuat hal seputar dermatologi atau jenis-jenis kulit. Sebelum
membaca informasi tambahan dari obat tersebut, pembaca harus membaca terlebih
dahulu informasi dari obat yang akan digunakan atau diketahui oleh pembaca