You are on page 1of 17

TUKINO, S.SOS.i. M.SOS.

MANASIK UMROH
IBADAH UMROH
 Ibadah Umroh adalah ibadah yang dilakukan dengan berpakaian
Ihrom dan berniat (ihrom) dari Miqat, kemudian melakukan Tawaf,
Sa’I diakhiri dengan Bercukur, dan harus dilakukan dengan tertib.
 Umroh dapat digolongkan kepada :
1. Umroh Wajib adalah Pertama kali dilaksanakan atau karena
Nadzar
2. Umroh Sunat adalah Dilaksanakan untuk yang kedua kali, dan
seterusnya serta bukan dikarenakan Nadzar.
 Waktu melaksanakan Umroh kapan saja terkecuali pada waktu-
waktu yang dimakruhkan :
1. Hari Arafah Tgl. 9 Dzulhijjah
2. Hari Nahar Tgl. 10 Dzulhijjah
3. Hari Tasyrik Tgl. 11,12,13 Dzulhijjah

 Miqat Umroh bagi jamaah dapat dilakukan di Ji’ranah dan Tan’im


SYARAT MENGERJAKAN
UMROH
1. Islam
2. Baligh (dewasa)
3. Aqil (berakal sehat)
4. Merdeka (bukan budak)
5. Istitha’ah (mampu)

Bila salah satu Syarat Tidak Terpenuhi, maka


Gugurlah Kewajiban Umroh atas Diri
seseorang… !
RUKUN UMROH
1. Ihrom & Niat
2. Tawaf Umroh
3. Sa’i
4. Bercukur
5. Tertib

Bila salah satu Rukun Tidak Dipenuhi…,


 Maka Umrohnya TIDAK SYAH !
WAJIB UMROH
 Ber-Ihrom dari Miqat

 Tidak melakukan Pelanggaran terhadap


Larangan-larangan sewaktu Ber-Ihrom

 Bila salah satu dilanggar, Ibadah Umrohnya


Syah, tetapi Harus Membayar DAM (Denda)
MIQAT & IHROM
MIQA
T
 Miqat Zamani adalah Batas waktu Haji, menurut Jumhur Ulama
dimulai pada Tanggal 1 Syawal sampai dengan terbit fajar 10
Dzulhijjah.

 Miqat Makani adalah Batas tempat untuk memulai Ber-Ihrom


(niat) Haji maupun Umroh.

Miqat Makani jamaah Umroh yang langsung ke Madinah adalah


di Masjid Dzulhulaifah (Bir Ali)

IHRO
M
 Ihrom ialah niat memulai mengerjakan Ibadah Haji / Umroh,
selama keadaan Ihram tersebut Seseorang diharamkan melakukan
perbuatan yang sebelumnya dihalalkan, dengan telah mengucap
niat Haji / Umroh maka berarti sesorang telah memulai
melaksanakan Ibadah Haji / Umroh
LARANGAN SELAMA BERIHROM
a. Bagi Laki-laki :
 Memakai pakaian biasa (pakaian berjahit) ;
 Memakai kaos kaki atau sepatu yg menutupi mata kaki dan tumit ;
 Menutup kepala yg melekat di kepala (topi, peci, sorban dll).

b. Bagi Wanita :
 Memakai kaos atau sarung tangan ;
 Menutup muka (memakai cadar, masker).

c. Bagi Laki-laki & Wanita :


• Memakai wangi-wangian, kecuali dipakai sebelum niat umroh / haji.
• Memotong kuku, mencukur atau menggugurkan rambut dan bulu-bulu badan
lainnya.
• Memburu dan menganiaya / membunuh binatang dengan cara apapun, (kecuali
binatang yg membahayakan boleh dibunuh).
• Melaksanakan sesuatu yg berkaitan dengan pernikahan
• Bercumbu dan atau bersetubuh.
• Mencabut / memotong rerumputan atau tumbuh-tumbuhan.
• Mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor.
THAWAF
 Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 Putaran
dan Ka’bah selalu berada di sebelah kiri, dimulai dan diakhiri
pada arah sejajar dengan Hajar Aswad

 Syarat Syahnya Thawaf :


 Suci dari hadast besar dan kecil.
 Suci badan, pakaian dan tempat dari najis.
 Menutup seluruh aurat.
 Dimulai dari garis tawaf sejajar dengan Hajar Aswad.
 Pada saat pelaksanaannya, memposisikan Ka’bah berada
di sebelah kiri.
 Dilaksanakan sebanyak 7 kali Putaran.
 Tidak ada tujuan lain selain Thawaf.
 Niat Thawaf (selain tawaf rukun & tawaf qudum).
 Pelaksanaannya di dalam Mesjid (Mesjidil Haram).
Pada saat melewati

KSSAANNA
Rukun Yamani,
Lakukan usapan/
Memberi isyarat
PELAK
Lambaikan tangan
(tdk dikecup) dan RUKUN YAMANI AAANN
Ucapkan “Bismilla-
hi Wallahu Akbar”
THAWAF
KETIKA MELEWATI
HAJAR ASWAD
PADA dst….
BAGI PRIA
PUTARAN KE-2 DST,
DISUNATKAN
PALINGKAN MUKA
KEARAH HAJAR 7x BERLARI KECIL
ASWAD PADA PUTARAN
DGN MENGUCAP : 1 S/D 3 (ROMAL)
“Bismillahi Wallahu Mengucapkan
Akbar” DO’A
KA’BAH HIJJIR
TAWAF
ISMAIL
-Hadapkan tubuh
sejajar Hajar Aswad. PANCURAN EMAS
-Lambaikan tangan
(beristilam) dengan
mengucap “Bismill
ahi Wallahu Akbar”
-Langkah awal dimu
lai dgn kaki kanan.

HAJAR ASWAD MULTAZAM PINTU KA’BAH MAQOM NABI IBRAHIM


 Sa’i ialah berjalan dari bukit Shofa ke bukit
Marwah, dan sebaliknya sebanyak 7 kali perjalanan
yang dimulai dari bukit Shofa dan berakhir di bukit
Marwah.

 Syarat Syahnya Sa’i :


 Didahului dengan Thawaf
 Tertib & Teratur
 Penyempurnaan 7 kali perjalanan
diantara bukit Shofa dan Marwah
 Dilaksanakan ditempat Sa’i (Mas’a).
Beerra
akhirrnnyyaa
SSaa’'ii Start (mulainya) Sa’i
bag
agi yang
ya g
nak a
Diigunaka
nn
me emakaa kursii rrod Ga auk,,kii
aris Hijau
ii a disunaahhkkkake ane n
cil
baggii llaki-
ki-ll
erlarrii--llaarri i
be
TAHALLUL
allahh kkeadaan
ada adaan yangg tel
te lah
seo ranngg
seseor g h
lallkan
dihala ka me ella
aku an perrbua
ukan uatan
n yang
ya g hrromom
ebellurmnn dila
seb larraan selar
la mna ber
eri
nyyaa ngg
* Di dalam Ka’bah ; Di Hajar Aswad ;
* Di Rukun Yamani (sudut Ka’bah sebelum Hajar Aswad) ;
* Di bawah Mizab (pancuran emas) ;
* Di lokasi Hijir Ismail ; Di Sumur Zam-zam ;
* Di Multazam (antara Hajar Aswad dgn pintu Ka’bah) ;
* Di sekitar Maqom Ibrahim ; Di Bukit Shofa dan Marwah ;
* Di tempat Wukuf (Padang Arofah) ;
* Di Mas’aril Haram (batas antara Musdalifah dgn Mina ) ;
* Di Jumrotul Ula, Wustho dan Aqobah ;
* Di Roudah

You might also like