You are on page 1of 5

BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

e-ISSN: 2721-9135
Vol. 2 No 1, Januari 2021 , pp. xx-xx
p-ISSN:2716-442X
DOI:

PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATERI IPA


DI MTs SUNAN AMPEL KEDIRI
Miftakhul Maulidina1, Lilia Sinta Wahyuniar1 , Mawadatur Rohmah2
1
Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2Universitas Wahidiyah Kediri
1
miftakhulmaulidi@unpkediri.ac.id

Abstract
Atoms, ions, and molecules are material in Natural Sciences (IPA) subjects taught in grade 7 and
continued in grade 9 at the junior high school (SMP/MTs level). This material is science material
related to physics and chemistry. In addition, static electricity and dynamic electricity related to
voltaic cells are also taught in grade 9 SMP / MTs. For students at the SMP / MTs level, sometimes
they still have difficulty understanding these chapters because they involve two sub-subjects,
namely physics and chemistry. Based on observations and interviews that we have conducted
with several SMP / MTs students in the Pare, as many as 80% of them have difficulty
understanding the material. Seeing this condition, we would like to conduct a training on the use
of models in the form of teaching aids for elements, atoms, ions, molecules, static electricity, and
dynamic electricity for science teachers and junior high school students, as well as providing
direct field assistance to students. This activity is carried out in the odd semester of the
2019/2020 school year. The pilot study of this activity was carried out at MTs Sunan Ampel Pare
for grade 7 and grade 9 students for one semester. There is a difference in the effect of teaching
aids on student learning outcomes between the post-test and pre-test scores and this shows that
the improvement of the teaching aids media has a positive impact on the development of MTs
student learning outcomes.
Keywords: Model; Atom; Electricity; Junior High School.
Abstrak
Materi unsur, atom, ion, dan molekul merupakan materi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) yang diajarkan di kelas 7 dan dilanjutkan di kelas 9 di tingkat SMP/MTs. Materi ini
merupakan materi IPA yang berkaitan dengan fisika dan kimia. Selain itu, materi listrik statis dan
listrik dinamis yang berkaitan dengan sel volta juga diajarkan di kelas 9 SMP/MTs. Untuk siswa
setingkat SMP/MTs terkadang masih kesulitan memahami bab-bab tersebut dikarenakan
melibatkan dua sub mata pelajaran, yaitu fisika dan kimia. Berdasarkan observasi dan
wawancara yang telah kami lakukan kepada beberapa siswa SMP/MTs di area Kecamatan Pare,
sebanyak 80% dari mereka kesulitan memahami materi tersebut. Melihat kondisi ini, maka kami
hendak melakukan suatu pelatihan penggunaan model berupa alat peraga untuk materi unsur,
atom, ion, molekul, listrik statis, dan listrik dinamis kepada guru IPA dan siswa SMP/MTs, serta
melakukan pendampingan di lapangan kepada siswa secara langsung. Kegiatan ini dilaksanakan
pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Studi uji coba kegiatan ini dilaksanakan di MTs
Sunan Ampel Pare pada siswa kelas 7 dan kelas 9 selama satu semester. Ada perbedaan
pengaruh media alat peraga pada hasil belajar siswa antara nilai post test dan pre test serta ini
menunjukkan bahwa perbaikan media alat peraga mempunyai dampak positif terhadap
perkembangan hasil belajar siswa MTs.
Kata Kunci: Alat Peraga; Atom; Listrik; SMP.

Submitted: Revised: Accepted:

Pendahuluan
Mitra program kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah MTs Sunan
Ampel Kediri. Proses pembelajaran yang dilakukan di MTs Sunan Ampel ini hampir sama

1
2 Maulidina, Wahyuniar, Rohmah, Pelatihan Penggunaan Alat Peraga IPA …

dengan sekolah-sekolah yang lain, yaitu dengan metode ceramah, diskusi, dan
menggunakan media papan tulis, buku diktat, dan catatan-catatan rangkuman materi dari
guru. Sella Budiarty S.Pd., salah satu guru di MTs Sunan Ampel ini menuturkan bahwa
sebagian besar siswa merasa kesulitan pada mata pelajaran IPA, terutama materi yang
ada pembahasan fisika dan kimia. Setelah kami melakukan wawancara dan observasi
kepada beberapa siswa, diperoleh informasi bahawa sebagian besar mereka kesulitan
memahami bab unsur, atom, ion, molekul, listrik statis, dan listrik dinamis. Materi unsur,
atom, ion, dan molekul sebenarnya diberikan di kelas 7, kemudian pada saat kelas 9
terdapat materi itu kembali dan dilanjutkan dengan materi listrik statis dan listrik dinamis.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut, permasalahan yang dihadapi
oleh mitra yaitu:
1. Siswa mengalami kesulitan mempelajari materi unsur, atom, ion, molekul, listrik
statis, dan listrik dinamis.
2. Guru kesulitan kesulitan dalam memberikan pemahaman secara visual kepada siswa
dalam materi IPA yang memuat fisika dan kimia.
Melihat situasi ini, kami mencoba membuat alat peraga yang dapat dijadikan
sebagai model dan sarana untuk lebih mudah dalam penjelasan materi dari segi fisika
maupun kimia dalam bab-bab tersebut.
Adapun target pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah:
1. Guru memiliki pemahaman dan metode yang baru dalam menjelaskan materi IPA
yang berkaitan dengan fisika dan kimia kepada siswa.
2. Siswa lebih mudah memahami materi setelah menggunakan model alat peraga dan
mendapatkan pendampingan selama proses belajar di sekolah.
3. Penggunaan Model Alat Peraga IPA Fisika dan Kimia di MTs Sunan Ampel dapat
disebarluaskan dan diterapkan ke sekolah-sekolah di sekitarnya.

Metode
Secara garis besar, pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini
meliputi perencanaan, prosedur pelaksanaan, dan evaluasi.
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, tim pelaksana mengajak mitra untuk berdiskusi mengenai
pelatihan meliputi sosialisai program, penentuan jadwal, tempat pertemuan, serta
persiapan alat dan bahan.
2. Prosedur Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dimulai dengan pertemuan secara langsung antara tim
pelaksana dengan mitra. Tim pelaksana memberikan informasi kepada mitra
mengenai metode-metode yang dapat dipakai untuk menjelaskan materi IPA yang
dianggap sulit oleh sebagian besar siswa maupun yang diakui guru sebagai materi
yang sulit dijelaskan secara visual, salah satunya melalui alat peraga yang telah
dibuat oleh tim. Tim pelaksana selanjutnya melakukan pelatihan pelatihan dan
pendampingan kepada guru. Setelah itu, pendampingan juga dilaksanakan selama
proses KBM di kelas secara langsung.
3. Evaluasi
BERNAS: 3
Vol. 2, No. 1, Januari, 2021, pp. xx-xx
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Tingkat keberhasilan program yang diusulkan ini akan dievaluasi minimal tiga kali,
yaitu evaluasi proses, evaluasi hasil, dan evaluasi tindak lanjut.

Hasil dan Pembahasan


Siswa diberikan pre test dan post test untuk mengukur tingkat keberhasilan
pembelajaran menggunakan alat peraga. Pada penelitian ini, dilakukan analisis melalui uji
reliabilitas menggunakan SPSS.
Tabel 1. Hasil SPSS sebelum ada alat peraga

Pada bagian ini menampilkan hasil SPSS sebelum ada perbaikan media alat peraga
dan nilai pre test siswa. Berikut penjelasannya:
a. R = 0,479 artinya koefisien korelasinya sebesar 0,479
b. R square = 0, 230 menunjukkan angka koefisien determinasinya (R 2).
Artinya, hasil belajar dapat dijelaskan oleh media alat peraga sebesar 23% sisanya
hasil belajar dapat dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian. Atau dengan bahasa
sederhana besarnya kontribusi media alat peraga terhadap hasil belajar sebesar 23%
sisanya (77%) berasal dari variabel lain.

Tabel 2. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi 1

Bagian ini menampilkan hasil pengujian koefisen determinasi. Hasil pengujian


tersebut ditemukan harga F hitung sebesar 8,650 dengan sig. = 0,006. Oleh karena nilai
sig. < 0,05 maka Ho ditolak yang artinya media alat peraga memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar.

Tabel 3. Hasil SPSS setelah ada alat peraga


4 Maulidina, Wahyuniar, Rohmah, Pelatihan Penggunaan Alat Peraga IPA …

Pada bagian ini menampilkan hasil SPSS setelah ada media alat peraga yang baru
dan nilai post test siswa. Berikut penjelasannya:
a. R = 0,591 artinya koefisien korelasinya sebesar 0,591
b. R square = 0, 349 menunjukkan angka koefisien determinasinya (R 2). Artinya hasil
belajar dapat dijelaskan oleh media alat peraga sebesar 34% sisanya hasil belajar
dapat dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian. Atau dengan bahasa sederhana
besarnya kontribusi media alat peraga terhadap hasil belajar sebesar 34% sisanya
(66%) berasal dari variabel lain.

Tabel 4. Hasil Pengujian Koefisien Determinasi 2

Bagian ini menampilkan hasil pengujian koefisen determinasi. Hasil pengujian


tersebut ditemukan harga F hitung sebesar 15,564 dengan sig. = 0,000. Oleh karena nilai
sig. < 0,05 maka Ho ditolak yang artinya media alat peraga memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa atau nilai post test.
Ada perbedaan pengaruh media alat peraga pada hasil belajar siswa antara nilai
post test dan pre test serta ini menunjukkan bahwa perbaikan media alat peraga
mempunyai dampak positif terhadap perkembangan hasil belajar siswa MTs. Pada waktu
dilakukan pre test, nilai hasil belajar siswa sudah menunjukkan bahwa media alat peraga
yang telah tersedia sebelumnya memang sudah mempunyai pengaruh terhadap nilai
belajar siswa yaitu sebesar 23%. Tetapi, setelah media alat peraga diperbaiki atau
diberikan media alat peraga yang baru, nilai belajar siswa yang ditunjukkan pada nilai
post test cenderung mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 34%.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pre test dan post test dalam penggunaan
alat peraga yaitu terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa sebelum dan sesudah ada
media alat peraga yang baru sebesar 11%.

Daftar Pustaka
Apriliyanti, D. D., Sri H., dan Arif W.. 2015. Pengembangan Alat Peraga IPA Terpadu pada
Tema Pemisahan Campuran Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains. Unnes
Science Education Journal Vol 4 No 2 Hal 835-841.
BERNAS: 5
Vol. 2, No. 1, Januari, 2021, pp. xx-xx
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Fitriyati, I., Arif H., dan Munzil. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Penalaran Ilmiah Mahasiswa
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pembelajaran Sains Vol 1 No 1 Hal 27-34.
Hasyim, M. dan Tomi L.. 2014. Penerapan Aplikasi IBM SPSS Untuk Analisis Data Bagi
Pengajar Pondok Hidayatul Mubtadi’in Ngunut Tulungagung Demi Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran dan Kreativitas Karya Ilmiah Guru. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat (J-ABDIMAS) Vol 2 No 1 Hal 28-35.
Khusniati, M. dan Pamelasari, S. D.. 2014. Penerapan Critical Review Terhadap Buku Guru
IPA Kurikulum 2013 Untuk Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa Dalam
Menyusun Perangkat Pembelajaran Berpendekatan Saintifik. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia Vol 3 No 2 hal 168-176.
Putra, Z., Ishak H., Budianto, Cut D. M., dan Syafrudin C.. 2018. Pelatihan Pengolahan
Data Penelitian dengan Software SPSS Bagi Mahasiswa Lintas Perguruan Tinggi
dalam Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Jurnal ABDIMAS Unmer Malang Vol. 3
Edisi Khusus Hal 1-7.
Seprianty. 2018. Penggunaan Alat Peraga pada Mata Pelajaran IPA Sebagai Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 06 Karang Tinggi. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 11 No 2 Hal 128-134.

You might also like