You are on page 1of 6

ISSN 2354-5852

e-ISSN 2579-5783

Pengembangan Media Pendidikan Kesehatan Flashcard Anemia

Diana Wahyuni1, Dahlia Indah Amareta2


Politeknik Negeri Jember. Jl. Mastrip Kotak Pos 164 Jember
dianawahyuni882@gmail.com

ABSTRACT

Flashcard is a learning media in the form of a card which its size is 8 x 12 cm. The pictures on a
flashcard are made using photos or existing images and then patched on the flashcard sheets. The
purpose of this study was to analyze anemia flashcard as the health education media for female
students in SMA Muhammadiyah 3 Jember. Analysis data in this study used qualitative and
quantitative descriptive with feasibility tests using a Likert scale. The results of this flashcard
media analysis used the Borg and Gall. This type of research used Research and Development
research procedures. Subjects in this study are female students, practitioners, material experts,
media experts and teachers. The instruments of this study used questionnaire sheets, interviews
sheets, FGD guidelines, and assessment questionnaires. The study was conducted at SMA
Muhammadiyah 3 Jember in May-July 2018. Data in this research were collected by interview
techniques, observation, questionnaires, and FGD. Data analysis in this study used qualitative
and quantitative descriptive with feasibility tests that will be developed using a Likert scale. The
results of the observation to 51 students obtained that 82% agreed that flashcard media can help
in the process of increasing knowledge about anemia. The average score for all aspects of the
contents of flashcards media according to expert media is 92.72%, while according to the material
experts is 90%, and according to the teacher is 98.33%. So it can be concluded that the flashcards
are "proper" as a learning media.

Keywords: Anemia, Flashcard, and Learning media.

1. Pendahuluan hamil, sedangkan remaja putri adalah


Anemia merupakan salah satu calon ibu yang harus sehat optimal.
masalah gizi yang paling sering Untuk menjadi sumber daya manusia
dijumpai baik pada negara berkembang yang tangguh dan berkualitas,
maupun negara maju. World Health diharapkan anemia pada remaja putri
Organization (2011) menyatakan dapat dicegah.
prevalensi anemia pada wanita usia Rendahnya pengetahuan siswi
subur sebesar 29%. Prevalensi anemia di tentang informasi kesehatan khususnya
Indonesia cukup tinggi, sesuai dengan tentang anemia, memerlukan adanya
data Riset Kesehatan Dasar (2007) inovasi dalam pembelajaran. Salah satu
menyatakan bahwa prevalensi anemia inovasi sebagai upaya dalam
pada perempuan sebesar 11,3% dan meningkatkan pengetahuan tentang
pada remaja putri (usia 15-24 tahun) anemia adalah dengan menggunakan
yaitu sebesar 6,9%. Data Riskesdas media flashcard. Flashcard diharapkan
tahun 2013 terjadi peningkatan menjadi salah satu media untuk
prevalensi anemia yaitu pada wanita menambah pengetahuan siswi tentang
meningkat menjadi 23,9% dan pada kesehatan sehingga mampu
remaja putri menjadi 18,9%, yang meminimalisir kejadian anemia yang
berarti terjadi peningkatan prevalensi dialami remaja putri.
anemia pada remaja putri menjadi lebih Flashcard adalah media
dari 15%, sehingga dapat menjadi pembelajaran dalam bentuk kartu
indikasi suatu masalah kesehatan di bergambar yang berukuran 8 x 12 cm.
Indonesia (Kemenkes RI, 2013). Gambar-gambarnya dibuat
Program penanggulangan anemia menggunakan tangan atau foto, atau
selama ini hanya terfokus pada ibu memanfaatkan gambar atau foto yang

Jurnal Kesehatan Vol. 7. No. 2. Agustus 2019 | 69


ISSN 2354-5852
e-ISSN 2579-5783

sudah ada yang di tempelkan pada consent, dan PSP. Teknik pengumpulan
lembaran-lembaran kartu (Susilana dan data yang digunakan yaitu wawancara,
Riyana, 2009). observasi, kuesioner, dan FGD. FGD
Penelitian ini merupakan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu kepada
penelitian yang didahului dengan siswi dan validator.
melakukan observasi di SMA Pengembangan media ini
Muhammadiyah 3 Jember, dimana dari mengacu pada prosedur metode Borg &
hasil observasi dan wawancara dengan Gall (Istikomah, 2011) dimana terdapat
guru kesiswaan beberapa kali ditemui 8 tahap yaitu tahap 1 peneliti menggali
kondisi siswi yang mengalami tanda- informasi awal, tahap 2 desain produk,
tanda 5L (lemah, letih, lesu, lalai, tahap 3 simulasi produk, tahap 4 revisi,
lungkai). Media flashcard masih belum tahap 5 evaluasi produk, tahap 6 revisi,
umum digunakan sebagai media tahap 7 validasi produk, tahap 8 uji
pembelajaran di dalam sekolah, namun lapangan. Penelitian ini menggunakan
media flashcard memiliki kelebihan teknik analisis data yaitu analisis
daya tarik dari segi karakteristik gambar, deskriptif kualitatif dan analisis
desain, warna, dan metode bermain deskriptif kuantitatif.
sehingga dapat dijadikan salah satu
media pembelajaran tentang anemia. 3. Hasil Dan Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah untuk 3.1. Hasil
mengembangkan media pendidikan Hasil wawancara yang dilakukan
kesehatan berupa flashcard anemia pada dengan guru kurikulum dan kesiswaan
siswi di SMA Muhammadiyah 3 serta siswi diketahui belum ada
Jember. informasi tentang kesehatan khususnya
tentang anemia pada siswi. Oleh karena
2. Metode itu, materi tambahan ini memerlukan
Penelitian ini menggunakan media selain papan tulis dan proyektor.
prosedur penelitian Research and Media diharapkan dapat bersifat
Development (penelitian dan inovatif, mudah digunakan, mudah
pengembangan). Subjek penelitian yang dipahami karena akan digunakan secara
digunakan dalam penelitian ini mandiri oleh siswi. Dengan adanya
disesuaikan dengan fokus penelitian. media pembelajaran inovatif seperti
Fokus dalam penelitian ini adalah flashcard ini dapat menambah daya tarik
pengembangan media flashcard sebagai dan mempermudah pembelajaran
media pembelajaran anemia untuk siswi utamanya mengenai kesehatan seperti
SMA. Populasi pada penelitian ini tentang anemia. Selain itu, flashcard
adalah siswi SMA Muhammadiyah 3 juga bisa digunakan sebagai media
Jember, dengan jumlah subjek didalam organisasi misalnya ekstra
berjumlah 37 siswi yang diambil dari kulikuler PMR yg ada di sekolah tentang
kelas 1 dan 2 secara purposive sampling. kesehatan.
Persetujuan Etik diperoleh dari Komisi Observasi yang dilakukan di kelas
Etik Penelitian Kesehatan Politeknik 1 dan 2 SMA Muhammadiyah 3 Jember
Negeri Jember Nomor diketahui bahwa sebagian besar siswi
8780/PL17/LL/2018. Penelitian ini tidak terlihat lemas, akan tetapi terdapat
dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 dua siswi mengalami pusing saat
Jember, dan pelaksanaan penelitian pelajaran berlangsung. Siswi terlihat
mulai bulan Mei-Juli 2018. aktif saat belajar dikelas, namun terdapat
Instrument penelitian ini meliputi beberapa siswi yang terlihat sedang
lembar kuesioner, lembar wawancara, bercanda dan tidak mendengarkan guru.
lembar observasi, lembar panduan Pada saat pembelajaran berlangsung
FGD(Focus Group Discussion), angket media yang digunakan adalah proyektor
penilaian validator, angket penilaian dan papan tulis. Informasi terkait
pelajar, camera handphone, informed kesehatan umumnya diberikan di aula,

70 | Jurnal Kesehatan Vol. 7. No. 2. Agustus 2019


ISSN 2354-5852
e-ISSN 2579-5783

namun pada saat observasi siswi tidak


diberikan edukasi atau penyuluhan
15% 7% Definisi
terkait kesehatan, selain itu juga terdapat anemia
kegiatan esktrakurikuler kesehatan di
sekolah yaitu Palang Merah Remaja 23% 35%
(PMR). Berdasarkan observasi yang 20%
dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor
siswi memerlukan adanya informasi penyebab
dampak
tentang kesehatan khususnya anemia anemia pada
anemia
dengan didukung media pembelajaran remaja
remaja pada
yang menarik, mudah digunakan, dan Gambar 1. Analisis Kebutuhan Materi
mudah dipahami. Zamroni (2015) pada Media
menyatakan bahwa penggunaan media
dapat merangsang motivasi belajar siswa Informasi terkait sub topik
dan meningkatkan rasa keingintahuan tentang anemia diperoleh melalui
siswa dalam mendapatkan informasi kuesioner dimana beberapa siswi
yang disampaikan oleh guru. memilih lebih dari satu pilihan jawaban,
Analisis kebutuhan dengan analisis kebutuhan isi media
menggunakan kuesioner kepada 51 siswi pembelajaran flashcard tentang anemia
dapat disimpulkan sebanyak 45% siswa merupakan gambaran isi materi yang
menjawab ketersediaan media di sekolah akan dimasukkan dalam media
kurang memadai, hal ini disebabkan pembelajaran. Hasil dari desain media
karena di sekolah tidak terdapat media flashcard menggunakan aplikasi
pembelajaran diluar pelajaran sekolah. photoshop Cs3. Isi Media flashcard
Pembelajaran mengenai kesehatan hasil penelitian ditampilkan pada
hanya disampaikan secara umum yaitu gambar 2.
dalam materi IPA dan tidak terdapat
media lain yang digunakan dalam proses
pembelajaran tersebut selain buku
pelajaran.
Analisis kebutuhan terkait topik
anemia meliputi definisi anemia, faktor
penyebab anemia, tanda dan gejala,
dampak anemia, serta penanggulangan
anemia. Penelitian yang dilakukan oleh
Nugroho., dkk(2012) menyatakan
bahwa dengan menggunakan flashcard Gambar 2. Kartu Flascard
dapat meningkatkan kemampuan
kosakata siswa karena flashcard dapat Bentuk media flashcard yaitu
menarik perhatian siswa dan membuat kotak berupa kartu pembelajaran. Kartu
siswa termotivasi serta fokus dalam tersebut berisi gambar dan materi
belajar kosakata. Media flashcard mengenai anemia. Tulisan yang
dianggap sebagai suatu media yang terdapat pada cover antara lain adalah
menimbulkan kesenangan dan judul isi materi, subbab judul,
ketertarikan siswa dalam pembelajaran penjelasan materi sesuai dengan judul,
kosakata, karena flashcard dapat ada nomor di bagian tengah, materi
disajikan dalam bentuk permainan tersebut disajikan kedalam lembar kartu
(Hotimah, 2010). dengan ukuran 8 x 12 cm. Bagian
Penggalian informasi Mengenai belakang kartu berisi tentang informasi
Sub Topik Tentang Anemia ditampilkan kesehatan yang dapat dipelajari secara
pada gambar 1 mandiri. Bagian belakang flashcard

Jurnal Kesehatan Vol. 7. No. 2. Agustus 2019 | 71


ISSN 2354-5852
e-ISSN 2579-5783

hasil penelitian ditampilkan pada memahami gambar, isi materi yang


gambar 3 berikut. mudah dipahami dan tulisan pada kartu
jelas karena ukuran font yang digunakan
sudah sesuai.
Selanjutnya dilakukan perbaikan
untuk meningkatkan penerimaan
flashcard. Perbaikan yang dilakukan
pada kartu yaitu perubahan ukuran, hal
ini dikarenakan terdapat beberapa siswi
yang kesulitan pada saat memegang dan
mengocok kartu sehingga memberikan
saran untuk memperkecil ukuran agar
mudah digenggam. Ukuran kartu
Gambar 3. Kartu flashcard Tampak sebelum direvisi adalah 20 x 18 cm
Belakang kemudian setelah dilakukan
Kotak kartu berbentuk kubus dengan penyuntingan kembali ukuran kartu
berisikan gambar, nama penyusun, serta berubah menjadi 8 x 12 cm. Latar
logo. Desain kotak kartu flashcard belakang direvisi dengan mengganti
ditampikan pada gambar 4 border yang simple dan praktis. Judul
subbab diperbaiki dengan memperbesar
ukuran font sehingga terlihat lebih jelas
dan tidak kontras antara judul subbab
dan judul sub subbab. Gambar pada
kartu media flashcard direvisi agar
warnanya kontras dengan background
sehingga bisa membedakan antara
gambar dan background.
Tahap selanjutnya adalah
melakukan validasi media menggunakan
medote FGD terhadap ahli materi dan
Gambar 4. Kotak kartu Media
ahli media. Validator media merupakan
flahscard
akademisi dari Politeknik Negeri
Jember, sedangkan validator materi
Tahap yang dilakukan setelah
adalah akademisi dari Politeknik Negeri
media tercetak adalah melakukan uji
Jember, guru SMA Muhammadiyah 3
coba produk pada subjek sasaran dengan
Jember dan ahli gizi Rumah Sakit Citra
menggunakan metode FGD (Focus
Husada yang berkompeten dalam materi
Group Disscusion). Tujuan uji coba ini
gizi khususnya anemia remaja Validator
adalah mengetahui penialain subjek
memberikan beberapa saran perbaikan
terhadap media dan memperoleh saran
terkait materi dan media, seperti
perbaikan. Jumlah siswi yang berperan
penambahan menu topik tentang
pada dalam tahap ini sebanyak 10 orang.
anemia. Saran perbaikan untuk isi
Menurut Sarwono (2006) metode FGD
flashcard yaitu penjelasan yang lebih
memerlukan beberapa orang yang
rinci mengenai singkatan kata yang
biasanya terdiri dari 5 – 10 orang. Hasil
asing dengan menggunakan huruf
yang diperoleh dari metode diskusi ini
miring dan huruf kapital, sedangkan
berupa saran terkait media pembelajaran
pada gambar disarankan menggunakan
flashcard, dimana pada diskusi yang
gambar yang memiliki sumber yang
dilakukan oleh siswi dapat disimpulkan
jelas untuk menghindari adanya klaim
bahwa media pembelajaran flashcard
dari pihak lain. Revisi produk pada
memiliki bentuk yang menarik, warna
media flashcard dilakukan setelah
kartu yang menarik karena tidak
evaluasi oleh ahli materi dan ahli media.
menyulitkan untuk membaca dan

72 | Jurnal Kesehatan Vol. 7. No. 2. Agustus 2019


ISSN 2354-5852
e-ISSN 2579-5783

Aspek penilaian yang divalidasi Aspek penilaian yang divalidasi


oleh Ahli Media antara lain kesesuaian oleh Ahli materi antara lain antara lain
warna judul dengan background, ukuran isi yang sesuai kebutuhan, mudah
kertas cetak, ukuran dan tipe huruf, dipahami, sesuai dengan konsep,
penggunaaan huruf jelas, kesesuaian cakupan materi sesuai dengan
warna huruf dengan background, karakteristik siswa, penyampaian yang
pemilihan warna sesuai karakter, menarik, penyampaian runtut dan materi
pemilihan warna, kualitas gambar, dapat digunakan pada kelompok kecil
layout gambar rapi, gambar membantu dan kelompok besar. Dari hasil rata-rata
memahami dan kualitas media. Seluruh aspek penilaian maka didapatkan skor
aspek penilaian dirata-rata dan skor 97,5% dan masuk dalam kategori “layak
akhirnya adalah 92,72% yang masuk 3.2. Pembahasan
dalam kategori “layak”. Data hasil penilaian flashcard
kepada siswa, disajikan dalam gambar 5.

Gambar 5. Grafik hasil penilaian uji lapang


Berdasarkan grafik 4.11 di atas,
dapat diketahui bahwa hasil penilaian
siswi pada uji lapang terhadap media 4. Kesimpulan dan Saran
flashcard termasuk dalam kriteria 4.1. Simpulan
“sangat baik” dalam aspek pengguna Telah dihasilkan flashcard anemia
dengan nilai rata-rata 88%. Ketuntasan yang dikembangkan dengan metode
pembelajaran dengan menggunakan Borg & Gall dan dilakukan validasi
media adalah 80% siswa yang mengikuti media dan validasi materi sehingga
pembelajaran mampu mencapai tingkat dapat dikatakan media pembelajaran
penguasaan materi minimal 80% siswa tersebut termasuk dalam kategori
yang mengikuti pembelajaran mencapai “layak”. Hasil uji lapang menunjukkan
skor 75 (skor maksimal adalah 100) bahwa hasil penilaian siswi terhadap
(Yamasari, 2010). Hasil penelitian media flashcard termasuk dalam kriteria
menunjukkan bahwa 91,9% hasil belajar “sangat baik” dalam aspek pengguna
siswa telah mencapai tingkat dengan nilai rata-rata 88%. Hasil belajar
penguasaan materi dan memenuhi siswa menunjukkan 91,9% siswa telah
ketuntasan belajar atau dengan kata lain mencapai tingkat penguasaan materi dan
≥ 80% dari 37 orang siswa telah memenuhi ketuntasan belajar.
mencapai nilai 75, maka dapat dikatakan 4.2. Saran
bahwa media pembelajaran ini telah Saran yang diberikan pada
efektif. penelitian ini adalah perlu adanya
program penanggulangan anemia

Jurnal Kesehatan Vol. 7. No. 2. Agustus 2019 | 73


ISSN 2354-5852
e-ISSN 2579-5783

remaja, dengan memanfaatkan berbagai Hematologi Dasar. Jakarta


media edukasi salah satunya flashcard Timur: CV Trans Info Media
anemia. Perlu adanya penelitian lanjutan
terkait efektifitas media flashcard Nugroho, Y.S., Nurkamto, J., and
anemia yang telah dikembangkan ini. Sulistyowati, H. 2012. Improving
Students’ Vocabulary Mastery
Daftar Pustaka Using Flash Cards, English
Brown, H.D. (2008). Prinsip Education Journal, 1(1).
Pembelajaran dan Pengajaran
Bahasa, edisi kelima, Kedutaan Susilana, R., Riyana, C. 2009. Media
Besar Amerika Serikat di Jakarta pembelajaran. Bandung: CV
Wacana Prima.
Hotimah, E. 2010. Penggunaan Media
Flashcard dalam Meningkatkan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kemampuan Siswa pada Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Pembelajaran Kosakata Bahasa Bandung: Alfabeta
Inggris Kelas II MI Ar-Rochman
Samarang Garut. Jurnal Pendidikan. Sarwono, S.W. 2006. Psikologi Remaja.
Vol 4, No 1 (2010). Sitasi 14 Jakarta: PT. Raja Grafindo
Februari 2018 Persada.
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. 2007. Laporan Hasil World Health Organization. 2011. The
Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Global Prevalence Of Anemia In
Badan Penelitian dan 2011. Geneva: World Health
Pengembangan Kesehatan Organization
Kemenkes RI
----------. 2013. Laporan Hasil Riset Yamasari, Y. 2010. Pengembangan
Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Media Pembelajaran Matematika
Penelitian dan Pengembangan Berbasis ICT Yang Berkualitas.
Kesehatan Kemenkes RI Seminar Nasional Pasca sarjana
X – ITS, Surabaya 4 Agustus 2010
Nugraha dan Gilang. 2015. Panduan ISBN No. 979-545-0270-1
Pemeriksaan Laboratorium

74 | Jurnal Kesehatan Vol. 7. No. 2. Agustus 2019

You might also like