You are on page 1of 10

OPEN ACCESS

Indonesian Journal of Human Nutrition


P-ISSN 2442-6636
E-ISSN 2355-3987
www.ijhn.ub.ac.id
Artikel Hasil Penelitian

Gambaran Pola Asuh terhadap Kepatuhan Diet Anak dan Remaja


dengan Diabetes Mellitus: Studi Kasus

Inggita Kusumastuty1*, Della Martha Halimatussa’diah1, Catur Saptaning


Wilujeng1, Fajar Ari Nugroho1
1*)
Departemen Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya, Jl Puncak Dieng Eksklusif, Kunci,
Kalisongo, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65151, INDONESIA
*Alamat korespondensi: inggita@ub.ac.id

Diterima: April 2022 Direview: Juni 2022 Dimuat: Desember 2022

ABSTRACT
Diet is one of the Diabetes Mellitus patient management pillars. A patient's dietary compliance is
important for controlling blood glucose. Type 1 DM patients, which generally affect children and
adolescents, face challenges in regulating food intake. Parents have a significant role in guiding
their children to comply with dietary recommendations. This study aimed to describe the parenting
style on the dietary compliance of patients with type 1 diabetes. This study was qualitative research
with a case study approach. The research involved four key respondents who were taken according
to the predetermined inclusion criteria. Data were collected through in-depth interview techniques.
The analysis results showed that most parents apply democratic parenting while the rest have
authoritarian parenting. The democratic type of parent has involved in directing, reminding, and
supervising thus the result is a better compliment from the patient. Whereas in the authoritarian type
of parent, the patient tends to not adhere to the diet. This study concluded that parental assistance
can be important in supporting the DM type 1 patient's dietary compliance.
Keywords: Type 1 Diabetes Mellitus, Parenting Style, Diet Adherence

ABSTRAK
Diet merupakan salah satu pilar penatalaksanaan pasien Diabetes Mellitus. Kepatuhan diet pasien
penting untuk mengendalikan glukosa darah. Penderita DM tipe 1 yang umumnya menyerang anak-
anak dan remaja menghadapi tantangan dalam pengaturan asupan makanan. Orang tua memiliki
peran penting dalam membimbing anak-anak mereka untuk mematuhi rekomendasi diet. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh terhadap kepatuhan diet pasien diabetes tipe 1.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini
melibatkan empat responden kunci yang diambil sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan.
Data dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam. Hasil analisis menunjukkan sebagian besar
orang tua menerapkan pola asuh demokratis sedangkan sisanya menerapkan pola asuh otoriter. Tipe
orang tua demokratis terlibat dalam mengarahkan, mengingatkan, dan mengawasi sehingga hasilnya
adalah pujian yang lebih baik dari pasien. Sedangkan pada tipe orang tua otoriter, pasien cenderung
173

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6
174 Indonesian of Journal Human Nutrition, Vol. 9, No.2 , Desember 2022,hlm. 173-182

tidak patuh dengan pola makan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendampingan orang tua dapat
menjadi penting dalam mendukung kepatuhan diet pasien DM tipe 1.
Kata kunci: Diabetes Mellitus Tipe 1, Kepatuhan Diet, Pola Asuh

PENDAHULUAN
DM tipe 1 merupakan penyakit bahwa pola asuh orang tua yang
akibat gangguan metabolisme glukosa demokratif signifikan terhadap tingginya
dan ditandai dengan hiperglikemia asupan buah dan sayur pada anak (7). Pola
kronik. Hal ini disebabkan rusaknya sel asuh orangtua mayoritas adalah
beta pankreas sebagai akibat proses demokratif (45,6%), sedangkan sisanya
autoimun ataupun idiopatik sehingga adalah pola asuh otoriter (28,1%) dan
terjadi pengurangan atau bahkan permisif (26,3%). Pola asuh otoriter
penghentian produksi insulin. Para ahli cenderung menetapkan suatu peraturan
memperkirakan bahwa kejadian DM tipe yang mutlak harus dituruti, pola asuh
1 dan 2 akan mengalami peningkatan demokratis dicirikan dengan adanya
sebesar 64% pada tahun 2025, yang komunikasi dua arah antara orang tua dan
berarti sekitar 53,1 juta orang akan anak, sedangkan pola asuh permisif
terdiagnosis DM (1). Kejadian DM Tipe 1 dicirikan dengan kemauan dan keputusan
di Indonesia adalah 0.7 tiap 100.000 anak semua ada ditangan anak (8).
(2). Berdasarkan data dari tahun 2011 Kondisi pandemi covid-19 juga
hingga tahun 2016 terdapat sekitar 60 memberikan perubahan aktifitas anak dan
pasien DM tipe 1 dari usia 1 hingga 18 orangtua. Kegiatan yang banyak
tahun di Rumah Sakit Saiful Anwar dilakukan dirumah dimungkinkan dapat
(RSSA) Malang (3). mempengaruhi frekuensi diskusi antara
Tatalaksana pengelolaan pada DM orangtua dan anak maupun pilihan makan
meliputi empat pilar utama, yaitu anak. Berdasarkan uraian tersebut maka
pemberian edukasi, menjaga aktivitas peneliti tertarik untuk meneliti gambaran
fisik atau olahraga, terapi farmakologi, pola asuh orang tua terhadap kepatuhan
dan perbaikan kebiasaan makan atau pola diet pasien DM Tipe 1 di Kota Malang.
makan. Kepatuhan pasien dipengaruhi
beberapa faktor diantaranya pendidikan, METODE PENELITIAN
pengetahuan, dukungan sosial, kejenuhan
dalam pengobatan dan keinginan untuk Rancangan/Desain Penelitian
sembuh (4). Semakin baik pengetahuan, Penelitian ini merupakan penelitian
maka semakin baik pula pola makan kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
pasien (5). Faktor paling menonjol yang Pengumpulan data menggunakan metode
mempengaruhi kepatuhan pasien adalah wawancara mendalam (in-depth
dukungan sosial. Dukungan sosial interview) semi terstruktur kepada
tersebut bisa dari keluarga, sahabat, informan. Penelitian ini telah
maupun tenaga kesehatan (6). mendapatkan persetujuan dari komite etik
Anak-anak yang terdiagnosis DM penelitian Fakultas Kedokteran
tipe 1 tentunya membutuhkan asuhan dari Universitas Brawijaya No.
orang tua untuk mengendalikan glukosa 156/EC/KEPK-S1-GZ/06/2021.
darah. Penelitian pola asuh dan
hubungannya kepatuhan diet pada Sumber Data dan Subyek Penelitian
diabetes tipe 1 belum ditemukan, akan Informasi didapatkan dari subyek
tetapi hasil penelitian menunjukkan penelitian yaitu empat informan kunci

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6
Inggita Kusumastuty dkk , Gambaran Pola Asuh terhadap Kepatuhan...175

yang diambil sesuai dengan kriteria


inklusi. Data pembanding untuk HASIL PENELITIAN
memeriksa keabsahan data yang diberikan Penelitian ini menggali data pada
oleh informan kunci adalah data yang informan kunci dan informan tambahan
diperoleh dari ahli gizi dan pasien. dengan hasil terkait dengan karakteristik
Kriteria inklusi penelitian ini adalah informan, pola asuh terhadap anak dan
orang tua dari pasien DM tipe 1, memiliki kepatuhan diet anak yang disajikan pada
waktu yang cukup selama proses deskripsi dibawah ini.
wawancara berlangsung, dapat
berkomunikasi dengan baik, bukan salah Karakteristik Informan
satu keluarga dari peneliti, bisa
menggunakan dan menjalankan aplikasi Informan kunci pada penelitian ini
zoom, bersedia menjadi responden dengan adalah orang tua pasien DM Tipe 1 yang
menandatangani lembar kesediaan dalam tidak memiliki komplikasi. Terdapat
penelitian. empat informan kunci, semua merupakan
Informan pembanding diambil dari anggota dari komunitas IKADAR (Ikatan
seseorang yang dekat dengan informan Keluarga Penyandang Diabetes Anak dan
kunci, dapat berkomunikasi dengan baik Remaja) Malang. Semua informan kunci
dan bersedia untuk diwawancarai. Jumlah merupakan penduduk asli Malang,
informan pembanding adalah 2 orang, memiliki komunikasi yang baik, ramah
yaitu 1 dari pasien DM tipe 1 dan 1 orang dan terbuka dalam menyampaikan
ahli gizi. informasi. Rata-rata usia informan kunci
berkisar antara 40-51 tahun dan rata-rata
pendidikan terakhir adalah sekolah
Teknik Pengumpulan Data
menengah atas (SMA). Adapun rincian
Wawancara mendalam dilakukan informan adalah sebagai berikut :
secara online meeting melalui 1. Informan 1 (SN), 45 tahun, pendidikan
aplikaszoom. Daftar pertanyaan telah terakhir SMA, pekerjaan sebagai
disusun dan dikembangkan sebelum penjual makanan, usia anak 20 tahun
pelaksanaan wawancara untuk informan (menderita DM selama 12 tahun)
kunci maupun informan pembanding. 2. Informan 2 (IH), 51 tahun, pendidikan
Pertanyaan untuk informan kunci terdiri SMA, pekerjaan sebagai penjahit, usia
dari 4 tema dengan jumlah pertanyaan 15 anak 18 tahun (menderita DM selama
buah. Sedangkan pertanyaan untuk 11 tahun)
informan pembanding pasien DM tipe 1 3. Informan 3 (LS), 40 tahun, pendidikan
adalah 17 pertanyaan dan informan SMA, pekerjaan sebagai pedagang
pembanding ahli gizi adalah 11 nasi, usia anak 14 tahun (lama
pertanyaan. Lama waktu wawancara yang menderita DM selama 4 tahun)
dilakukan berkisar antara 30-45 menit 4. Informan 4 (NJ), 48 tahun, pendidikan
untuk tiap informan. SMA, pekerjaan sebagai karyawan
swasta, menderita DM, usia anak 13
Teknik Analisis Data tahun (lama menderita DM 13 tahun)
Analisis data pada penelitian ini Informan pembanding dengan
menggunakan analisis tematik. Tahapan karakteristik sebagai berikut :
analisa yang dilakukan adalam 1. Informan 5 (FT), 13 tahun, pelajar,
memahami data, menyusun kode, dan lama menderita DM 13 tahun
menyusun tema. Instrumen yang 2. Informan 6 (AG), 39 tahun , ahli gizi
digunakan dalam analisis data adalah Pola asuh orang tua yang ditemukan
Microsoft excel. dalam penelitian ini adalah pola asuh
DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6
176 Indonesian of Journal Human Nutrition, Vol. 9, No.2 , Desember 2022,hlm. 173-182

otoriter dan demokratis. Sedangkan pola Tidak terdapat informan


asuh permisif tidak ditemukan dalam menerapkan pola asuh yang
penelitian ini. mencerminkan pola asuh permisif.
Karena jika dikaitkan dengan penyakit
yang diderita anak yaitu Diabetes
Pola Asuh Otoriter Mellitus Tipe 1 tentu saja orang tua akan
Terdapat 1 informan menerapkan merasa khawatir, oleh karena itu
pola asuh yang mencerminkan pola asuh peraturan sangat penting bagi orang tua
otoriter dilihat dari penyelesaian masalah yang bertujuan untuk mendisiplinkan
antara orang tua dan anak. Salah satu anak terhadap life style yang telah
informan menyatakan, dimodifikasi dengan penatalaksanaan
“ya anaknya mah, kadang anaknya egois penyakit Diabetes Mellitus tipe 1. Salah
kadang orang tuanya egois ya ada yang satu informan menyatakan bahwa,
berontak gitu, berontak kalau ada yang “yang ditakutkan, untuk apa namanya
nggak sesuai sama pendapat masing jangka panjangnya itu kalau ada apa
masing” (I.03, 04 Juli 2021). namanya e komplikasi itu aja mbak,
makanya seperti itu” (I.01, 26 Juni
Pola Asuh Demokratis 2021).
Terdapat 3 informan menerapkan
pola asuh yang mencerminkan pola asuh Asuhan Kepatuhan Diet
demokratis dilihat dari penyelesaian Sebagian besar informan selalu
masalah antara orang tua dan anak membimbing dan mengarahkan pasien
sertabagaimana orang tua dan anak saling bahwa harus patuh terhadap diet yang
berkomunikasi satu sama lain. Salah satu dijalankan. Salah satu informan
informan mengungkapkan bahwa, menyatakan bahwa,
“biasanya kami komunikasi memang “ya, saya selalu e mengingatkan terus
mbak, dia bercerita tentang banyak hal, sama dia, sampai umur sekian ini untuk
sering komunikasi lah, ya saya tepat 3j itu mbak untuk dietnya soalnya
mendengarkan ya saya beri saran saja” kalau dia tidak melaksanakan 3j tersebut
(I.01, 26 Juni 2021). dia akan akan ini e menerima akibatnya
Informan lain mengungkapkan, sendiri gitu, misalkan dia waktunya
“e kalau ada anak seperti protes gitu kita makan terus lewat jam makan e itu kan
coba e berbesar hati juga mungkin kita bisa jadi dia sakit, sakit perut atau apa
juga koreksi diri sebagai orang tua pusing atau apa gitu, kalau dia
belum tentu kan pendapat orang tua itu melanggar pasti dia tau efeknya apa gitu,
benar kita coba memberikan seperti itu” (I.01, 26 Juni 2021).
kelonggaran kepada untuk anak-anak Terdapat informasi dari informan
untuk berpendapat gitu, kalau mungkin bahwa saat pasien masih berontak
dia ibunya bilang ndak boleh kadang informan akan memberikan penjelasan
membantah alasannya apa kita cari tau dan mencari jalan keluar agar pasien
seperti itu” (I.02, 29 Juni 2021). tetap patuh terhadap dietnya dan
Informan lain juga mengatakan bahwa, terhindar dari komplikasi penyakit. Salah
“alhamdulillah sih anaknya selalu cerita satu informan menyatakan bahwa,
untuk hal hal yang menurut saya penting “ya memang awal awal sulit ya mbak
sih memang masih mau cerita gitu,…” untuk melakukan hal itu tapi
(I.04, 05 Juli 2021). alhamdulillah berkat kita memberikan
pengertian pemahaman yang lebih
Pola Asuh Permisif sifatnya lebih saya pribadi gitu
alhamdulillah anak anak bisa bisa

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6
Inggita Kusumastuty dkk , Gambaran Pola Asuh terhadap Kepatuhan...177

mengerti, nah, disitu kita juga ikut tadi habis jajan apa, oh ya bu habis
mengawasi apa apa yang akan dimakan makan nasi goreng, apa beli risol, apa
apa apa yang akan dikonsumsi anak anak beli es gitu ya bu aku diajak temen
baik dari jumlah jenis maupun jam kita temennya katanya gitu, …” (I.03, 04 Juli
ikut mengawasinya mbak, dari situ 2021).
akhirnya bisa jadi kebiasaan anak anak Selain itu, pasien juga kadang marah dan
untuk bisa tertib untuk dietnya, gitu berontak ketika menu yang disajikan
mbak” (IH, 2021). tidak sesuai keinginannya. Salah satu
informan menyatakan bahwa,
Kepatuhan Diet Pasien “saat anak saya berontak itu pada saat
Dengan bertambahnya usia, mungkin menu dirumah itu nddak sesuai
pasien semakin paham terkait dengan dengan seleranya nah itu kadang dia
diet yang harus dijalankan, tetapi tetap disuruh makan ndak mau, karena nggak
membutuhkan peran orangtua dalam nggak sesuai lah akhirnya ya kita harus
mengingatkan. Informan pembanding mencari yang dia inginkan gitu lo
pasien DM menyatakan bahwa, maunya apa tapi tetap sesuai dengan
“sekarang sudah besar jadi kebutuhan dia nah kadang ya akhirnya
alhamdulillah sudah mengerti tentang 3J harus beli atau bikin e atau bikin yang
itu... tepat jenis jumlah jadwal tapi selalu dia pengenin gitu” (I.02, 29 Juni 2021)
lagi lagi diingetin makannya, waktunya Selain itu informan juga
yang tepat suntiknya yang betul. saya ini mengatakan bahwa selama pandemi
lumayan picky kalau makan jadi milih kepatuhan diet dari pasien lebih teratur
milih, tetep diingetin kalau misalnya dan lebih baik dari pada sebelum
makan kebutuhanmu itu segini lo jangan pandemi berhubungan dengan metode
sampai kurang dari itu karena nanti pembelajaran secara luring dan daring.
kalau hipo apa lagi kalau kamu sendiri. Salah satu informan menyatakan bahwa,
karena sering mbak hipo itu sering dulu “ya kalau ya kalau untuk pandemi ini
yang ngrasain ya saya sendiri apalagi insyaAllah masih teratur tapi kemaren
kalau pas nggak ada mama atau papa kemaren kalau sekolah itu yo nggak, saya
kayak gitu, lumayan nyusahin tapi selalu bekalin sarapan dirumah pagi siang dia
diingatkan untuk makan suntik jangan makan terus pulangnya jam 4 terus kalau
lupa kayak gitu yang teratur” (FT, 2021). ada tambahan jam pelajaran lagi ya
Ada kalanya pasien masih belum nggak teratur lagi kalau ada di
patuh terhadap diet yang dilaksanakan sekolahan” (I.03, 04 Juli 2021).
khususnya saat sedang diluar rumah. Informan lain juga menyatakan bahwa,
Salah satu informan menyatakan bahwa, “…cuman pas luring eh pas daring ini
“e kalau anak saya ya namanya anak apa jadi sekolah online begini akhirnya selalu
remaja ya mbak ya, kan kalau tergoda ada dirumah lebih bagus sih makanannya
sama temannya untuk pergi ke kafe gitu lebih terkontrol hehehe” (I.04, 05 Juli
gitu ya nggah bisa menolak dia, hehe, ya 2021).
makan dan minuman di kafe itu Edukasi yang diberikan kepada
walaupun sedikit itu dia masih” (I.01, 26 orangtua dan pasien bukan hanya materi
Juni 2021). saja, tetapi juga keterampilan dalam
Informan lain juga mengatakan bahwa, pelaksanaan diet. Informan pembanding
“ya kadang cerita kadang yo nggak, menyatakan bahwa
kadang tak tanyain kalau pas cek gula “ e insyaAllah paham mbak karena pasti
terus gulanya ini apa naik atau gulanya karena orang tuanya dia juga diberitahu
turun atau dia kepalanya pusing terus apa yang boleh apa yang ndak boleh
kamu tadi habis makan apa terus kamu kemudian jumlahnya seberapa karena kita

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6
178 Indonesian of Journal Human Nutrition, Vol. 9, No.2 , Desember 2022,hlm. 173-182

juga ada pelajaran e bukan pelajaran ya (10). Pada penelitan ini informasi yang
edukasi latihan untuk menakar yang didapatkan dari informan terkait jenis
latihan untuk menakar bukan hanya ibu pola asuh demoktratis secara umum
bapaknya tetapi anak anak sendiri setelah sama. Sebagian besar jenis pola asuh
kita ajari teorinya gimana waktu sesi yang diterapkan orang tua adalah jenis
makan siang gitu kita minta untuk ngambil pola asuh demokratis. Pada penelitian ini
sendiri sesuai dengan kebutuhannya terdapat anak yang memberikan respon
seberapa banyak, kalau memang kurang marah ketika terdapat perbedaan
tepat langsung kita e kita perbaiki gitu ya pendapat dengan orangtua, demikian
mbak "o nggak segini dek ini kurang pula sebaliknya. Akan tetapi, hal ini tidak
banyak ini sayurnya" gitu kita ajarin berdampak pada pemberian hukuman.
kemudian jika kelebihan juga iya, Orangtua juga memahami dampaknya
kemudian gimana membaca nutritional jika tidak bisa merangkul anaknya. Hal
fact ada kandungan gulanya ditulis ini sesuai dengan hasil studi bahwa orang
membacanya gimana itu juga kita ajarin, tua yang terlalu mendikte akan
harapannya sih ya dia ngerti apa gitu ya memberikan dampak kecemasan pada
mbak apa itu seberapa banyak yang dia anak (11).
konsumsi apa yang boleh apa yang
dibatasi” (AG, 2021.) Dukungan Orangtua terhadap
Kepatuhan Diet
PEMBAHASAN Diet DM berprinsip pada keteraturan
Pola Asuh jadwal, jenis dan jumlah kandungan
Pola asuh orang tua adalah cara energi (12). Diet merupakan komponen
orang tua yang konsisten dan persisten penting dalam keberhasilan pengelolaan
dalam menjaga dan membimbing anak DM, sedangkan kepatuhan diet menjadi
dari sejak dilahirkan hingga remaja (9). sebuah tantangan. Kepatuhan diet dapat
Terdapat beberapa jenis pola asuh yang dipengaruhi oleh dukungan dari
diterapkan oleh orang tua. Tentunya keluarga. Keluarga diharapkan dapat
setiap orang tua memiliki jenis pola memberikan motivasi kepada pasien
asuhan yang berbeda-beda. Jenis pola dalam pelaksanaan diet dan ketertiban
asuh orang tua dibedakan menjadi tiga pengobatan. Pada pasien anak,
jenis yaitu pola asuh otoriter, pola asuh diharapkan keluarga juga dapat terus
demokratis dan pola asuh permisif (10). memberikan pemahaman, menyediakan
Pada penelitian ini, pola asuh yang makan sesuai saran ahli gizi dan
ditemukan lebih dominan pada tipe membantu pasien dalam memonitoring
demokratis yang memberikan kesehatannya.
keuntungan yang lebih besar pada Pada penelitian ini didapatkan
kepatuhan anak, termasuk pada informasi bahwa orang tua telah
kepatuhan terhadap diet. memberikan bimbingan dan arahan
Pola asuh demokratis merupakan kepada anak yang menderita penyakit
pola asuh dimana orang tua memiliki DM tipe 1. Dilaporkan dengan
karakteristik membebaskan anak dalam berjalannya waktu anak sudah terbiasa
melakukan hal apapun. Namun, orang tua untuk menjalankan penatalaksanaan diet.
tetap mengontrol, mengawasi dan Semakin sering orang tua untuk
memberi nasehat kepada anak. memberikan pemahaman dan penjelasan
Memberikan kesempatan kepada anak terkait penyakit yang diderita anak dan
untuk berpendapat dan menyampaikan bagaimana penatalaksanaan maka
bagaimana persepsi anak khususnya semakin paham anak terkait penyakitnya
terkait penetapan aturan dalam keluarga dan berusaha untuk melaksanakan

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6
Inggita Kusumastuty dkk , Gambaran Pola Asuh terhadap Kepatuhan...179

penatalaksanaan yang sudah ditetapkan. diet pada pasien DM hanya 33.3%


Hal ini sejalan dengan penelitian pada sebelum dilakukan pendampingan oleh
penerapan diet medditeranian pada ahli gizi (15). Pasien yang tidak patuh
perenang remaja bahwa pemberian diet dimungkinkan kerena kebosanan
edukasi gizi yang melibatkan orangtua dalam menjalankan diet seumur hidup
memberikan hasil kepatuhan diet yang (16). Penyediaan makanan yang kurang
lebih baik (13). beragam menyebabkan pasien bosan dan
Pada penelitian ini juga didapatkan tidak patuh diet. Oleh karena itu, dari
informasi bahwa anak pernah berontak beberapa penelitian tersebut dapat
dalam melaksanakan diet. Penyebab diketahui bahwa tingkat kepatuhan pada
utamanya adalah anak ingin mencoba pasien DM rendah (17, 18).
berbagai jenis makanan dan minuman Penelitian ini juga melaporkan
yang ditemui diluar rumah. Respon tentang adanya informasi bahwa anak
orangtua terkait hal tersebut adalah masih belum patuh terhadap diet yang
dengan mengingatkan kembali harus dilaksanakan. Pilihan makanan
rekomendasi dietnya. Apabila orangtua pasien diluar rumah juga dipengaruhi
ragu terkait pilihan makanan dan besar oleh teman sebaya karena pasien
porsinya, maka orangtua akan kebanyakan menghabiskan waktunya
menghubungi dokter atau ahli gizi yang bersama dengan teman sepermainannya
ada pada forum komunikasi orangtua dari baik disekolah ataupun ditempat lain. Hal
penyandang DM tipe 1 dengan dokter ini sejalan dengan penelitian yang
dan tenaga kesehatan lain. Hal ini sejalan dilakukan pada remaja bahwa perilaku
dengan hasil penelitian lain bahwa makan dipengaruhi oleh teman (19).
respon orangtua terhadap permasalahan Penelitian ini menjukkan bahwa faktor
anak sangat menentukan sikap dari anak. lingkungan atau dukungan teman sebaya
Orangtua yang tidak mudah meluapkan sangat mempengaruhi kepatuhan diet
emosi, dapat mencari solusi yang tepat, dari pasien DM tipe 1.
akan memiliki hubungan yang baik Berbagai penelitian di masa COVID-
dengan anak sehingga berbagai masalah 19 ini banyak mengemukakan terkait
dapat diatasi. Hal ini menunjukkan tantangan pendidikan dan juga kaitannya
pentingnya faktor pengasuhan dalam dengan kesehatan jiwa dan belum ada
hubungan antara orang tua dan anak (14). kajian terkait dampak COVID-19 dengan
penerapan diet dirumah. Penelitian ini
Kepatuhan Diet Pasien memberikan gambaran yang berbeda
Pada penelitian ini terdapat terkait kepatuhan diet pasien DM tipe 1.
informasi bahwa pasien sudah patuh Proses belajar mengajar yang dilakukan
terhadap diet karena sudah terbiasa secara online memberikan pengaruh baik
dengan pola makan sesuai anjuran diet terkait kepatuhan diet dan pemberian
DM. Pasien juga sudah dapat memilih insulin. Saat pasien lebih banyak
makanan yang sesuai dan paham terkait menghabiskan waktu dirumah, pasien
apa makanan yang harus sangat menjadi lebih tertib dalam pelaksanaan
dihindari, dihindari dan boleh diet dan pemberian insulin. Selama
dikonsumsi. Penelitian yang dilakukan pandemi, keluarga juga cenderung
oleh Dewi dkk (2018) menunjukkan meningkatkan pola makan bergizi
pentingnya pengetahuan pasien dalam dibandingkan sebelum pandemi.
kepatuhan diet untuk mencapai glukosa
darah terkontrol (6). Gambaran Pola Asuh Terhadap
Hasil penelitian Kusumastuty dkk Kepatuhan Diet
(2021) menunjukkan bahwa kepatuhan

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6
180 Indonesian of Journal Human Nutrition, Vol. 9, No.2 , Desember 2022,hlm. 173-182

Hubungan keluarga, baik itu antara mendengarkan tuntutan pasien, dan


anak dengan orang tuanya, antara ayah menjaga pasien tetap tenang secara
dan ibu, atau antara anggota keluarga psikologis setiap saat, menghindari
lainnya, akan mempengaruhi psikologi terjadinya stress pada pasien (21).
anak. Jika hubungan antara orang tua Namun, dari penelitian ini juga
tidak harmonis, hubungan antar anggota didapatkan informasi bahwa terkadang
keluarga tidak baik, dan suasana keluarga pasien saat diluar rumah masih bebas
yang penuh konflik, permusuhan dan dalam memilih makanan. Pada kondisi
emosi yang tinggi akan membuat anak tersebut, pasien melakukan penyesuaian
merasa cemas, takut, senang dan pemberian insulin. Informan juga
tertekan. Hal ini dapat membuat anak menyebutkan bahwa nilai kadar glukosa
merasa tidak nyaman dan aman, yang darah dan nilai HbA1c terakhir dari
dapat menyebabkan anak menarik diri pasien terkontrol. Kesesuaian asupan dan
dari aktivitas atau lingkungan rumah, insulin pada pasien dapat mengontrol
termasuk aktivitas makan (10). kadar glukosa darah dalam batas normal.
Penelitian ini melaporkan bahwa orang Sebuah penelitian menyebutkan bahwa
tua yang menerapkan jenis pola asuh terdapat hubungan yang signifikan antara
demokratis sering berkomunikasi, kepatuhan diet dengan nilai kadar
bercerita, dan mendengarkan pendapat glukosa darah pada penderita Diabetes
anak. Pola asuh demokratis merupakan Mellitus (22). Pengaturan diet yang tepat
pola asuh yang dapat mendorong anak sesuai dengan anjuran diet yaitu dengan
untuk lebih percaya diri dalam 3 J atau tepat jenis, jumlah dan jadwal.
mengungkapkan segala perasaan dan Anjuran ini dapat mengontrol kadar
pendapatnya. Anak yang mampu glukosa darah dalam batas normal (12).
membaur dan mempunyai hubungan baik Selain pola asuh demokratis terdapat
dengan lingkungannya, mampu jenis pola asuh orang tua yang
menghadapi stress, memiliki ketertarikan mencerminkan pola asuh otoriter. Orang
pada suatu hal yang baru, mandiri dan tua menegur dan memarahi anak jika
dapat mengontrol dirinya merupakan anak melalukan kesalahan. Namun orang
karakteristik yang dihasilkan jika anak di tua tetap memberikan penjelasan kepada
asuh dengan jenis pola asuhan anak jika anak berontak dalam
demokratis (10). menjalankan dietnya. Anak yang
Dukungan keluarga dapat mendapat pola asuh otoriter akan
meningkatkan kepatuhan diet pada mengalami kesulitan makan karena orang
penderita DM. Hal ini dikarenakan tua cenderung menetapkan standar yang
adanya dukungan keluarga yang baik konsisten dan harus dipatuhi dan
selama menjalani diet. Dengan dukungan seringkali disertai dengan ancaman,
keluarga yang baik, penderita DM seperti tidak berbicara kepada anak jika
termotivasi untuk mengikuti pola makan tidak mau makan. Secara umum
yang direkomendasikan (20). Keluarga penjelasan tentang pola asuh otoriter
sangat penting dalam mendampingi pada perkembangan kepribadian anak
pasien dalam implementasi dietnya. dijelaskan pada penelitian Siregar, dkk
Penderita DM membutuhkan dukungan (2021) dimana orang tua yang otoriter
keluarga berupa peningkatan akan memberikan dampak pada anak
pemahaman, pengawasan dan dukungan berupa ketakutan, kaku, suka melawan,
untuk tidak melanggar dietnya. Selain mudah emosi, pendiam, tidak betah
itu, jika keluarga juga sering mendorong dirumah. Walaupun juga terdapat
pasien untuk terus berjuang, menanggapi dampak pada sebagian kecil anak berupa
penyakit dengan antusias, selalu disiplin dalam belajar (23).

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6
Inggita Kusumastuty dkk , Gambaran Pola Asuh terhadap Kepatuhan...181

Pada penelitian lain menjelaskan 5. Widiyoga RC, Saichudin., Andiana O.


bahwa dukungan keluarga yang baik Hubungan Tingkat Pengetahuan
maka pasien cenderung memiliki tentang Penyakit Diabetes Mellitus
kepatuhan diet yang baik. Motivasi dari pada Penderita terhadap Pengaturan
keluarga membuat pasien merasa Pola Makan dan Physical Activity
diperhatikan, dihargai, dicintai, dan Sport Science and Health. 2020;2:152-
percaya diri dalam menghadapi 61.
penyakitnya. Begitu pula sebaliknya, jika 6. Dewi T, Amir A, Sabir M. Kepatuhan
tingkat dukungan keluarga rendah, Diet Pasien DM Berdasarkan Tingkat
pasien tidak memiliki keinginan untuk Pengetahuan dan Dukungan Keluarga
meningkatkan kesehatannya dan tidak di Wilayah Puskesmas Sudiang Raya.
memiliki motivasi untuk sembuh. Selain Media Gizi Pangan. 2018;25:55-63.
itu pola asuh otoriter akan memberikan 7. Peters J, Dollman J, Petkov J, Parletta
kecemasan yang tinggi pada anak (24). N. Associations between parenting
styles and nutrition knowledge and 2-
SIMPULAN 5 year old children’s fruit, vegetable
Kesimpulan dari penelitian ini adalah and non-core food consumption.
pentingnya dukungan keluarga dalam Public Health Nutrition.
memberikan pendampingan pada pasien 2013;16:1979-87.
diabetes. Pola asuh demokratis lebih 8. Sunarty K. Hubungan Pola Asuh
diterima oleh pasien DM Tipe 1 untuk Orangtua dan Kemandirian Anak.
menjalankan dietnya sehingga lebih patuh Journal of Est. 2016;2:152-60.
dan kontrol glukosa darah menjadi lebih 9. Setiarani S, Suchayadi Y. Pola Asuh
baik. Orang Tua Terhadap Anak Tuna Netra
Berprestasi Usia Sekolah Dasar.
DAFTAR RUJUKAN jppguseda. 2018;1:15-8.
1. Ozougwu O. The pathogenesis and 10. Fitriyani L. Peran Pola Asuh Orang
pathophysiology of type 1 and type 2 Tua dalam Mengembangkan
diabetes mellitus. Journal of Kecerdasan Emosi Anak. Lentera.
Physiology and Pathophysiology. 2015;18:93-110.
2013;4(4):46-57. 11. Beato A, Pereira AI, Barros L. The
2. IDF. IDF Diabetes Atlas2017 Relationship Between Different
13/4/2022:[1-145 pp.]. Available Parenting Typologies in Fathers and
from: Mothers and Children’s Anxiety J
https://diabetesatlas.org/upload/resour Child Fam Stud. 2016; 25:1691–701
ces/previous/files/8/IDF_DA_8e-EN- 12. Perkeni. Pedoman Pengelolaan dan
final.pdf. Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2
3. Indriyani R, Tjahjono HA. Hubungan di Indonesia 2021. Jakarta: Perkeni;
antara Status Kontrol Glikemik, 2021.
Vitamin D dan Gizi pada Anak 13. Philippou E, Middleton N, Pistos C,
Diabetes Melitus Tipe 1. Jurnal Andreou E, Petrou M. The impact of
Kedokteran Brawijaya. nutrition education on nutrition
2018;30(2):114-20. knowledge and adherence to the
4. Risnasari N. Hubungan Tingkat Mediterranean Diet in adolescent
Kepatuhan Diet Pasien Diabetes competitive swimmers. J Sci Med
Mellitus dengan Munculnya Sport. 2017;20(4):328-32.
Komplikasi di Puskesmas Pesantren II 14. Chen FM, Lin HS, Li CH. The Role of
Kota Kediri. EFEKTOR. Emotion in Parent-Child
2014;01(25):15-9. Relationships: Children’s

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6
182 Indonesian of Journal Human Nutrition, Vol. 9, No.2 , Desember 2022,hlm. 173-182

Emotionality, Maternal Meta- 23. Siregar MD, Yunitasari D, Partha IDP.


Emotion, and Children’s Attachment Model Pola Asuh Otoriter Orang Tua
Security. Journal of Child and Family Terhadap Perkembangan Kepribadian
Studies. 2011;21(3):403-10. Anak. Golden Age. 2021;5:139-46.
15. Kusumastuty I, Handayani D, Affandy 24. Bangun AV, Jatnika G, Herlina.
YIKD, Attamimi N, Innayah AM, Hubungan antara Dukungan Keluarga
Puspitasari DA. Kepatuhan Diet dengan Kepatuhan Diet pada
Berbasis Beras Coklat terhadap Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.
Glukosa Darah dan Lemak Tubuh Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal
Pasien Diabetes Mellitus. Indonesian Bedah. 2020;3:1-76.
Journal of Human Nutrition.
2021;8(2).
16. Purwandari H, Susanti SN. Hubungan
Kepatuhan Diet dengan Kualitas
Hidup pada Penderita DM di Poli
Penyakit Dalam RSUD Kertosono.
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan.
2017;6:16-21.
17. Hestiana DW. Faktor-faktor yang
Berhubungan denngan Kepatuhan
dalm Pengelolaan Diet PasienRawat
jalan Diabetes Nellitus Tipe 2 di Kota
Semarang. Jurnal of Health Education.
2017;2:138-45.
18. Haryono S, Suryati ES, Maryam RS.
Pendidikan Kesehatan Tentang Diet
Terhadap Kepatuhan Pasien Diabetes
Mellitus. Jurnal Riset Kesehatan.
2018;7(2).
19. Rahman N, Dewi NU, Armawaty F.
Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Makan pada Remaja
SMA Negeri 1 Palu. Jurnal Preventif.
2016;7:1-64.
20. Susanti ML, Sulistyarini T. Dukungan
Keluarga Meningkatkan Kepatuhan
Diet Pasien Diabetes Mellitus di
Ruang Rawat Inap RS. Baptis Kediri.
Jurnal STIKES. 2013;6:1-10.
21. Bertalina., Purnama. Hubungan Lama
Sakit, Pengetahuan, Motivasi Pasien
dan Dukungan Keluarga dengan
Kepatuhan Diet Pasien Diabetes
Mellitus. Jurnal Kesehatan.
2016;7:329-40.
22. Idris AM, Jafar N, Indriasari R. Pola
Makan dengan Kadar Gula Darah
Pasien DM Tipe 2. MKMI.
2014;2014:211-8.

DOI: https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.6

You might also like