Professional Documents
Culture Documents
2020
Yohanna Gultom
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Indonesia
Part of the Economics Commons, Public Affairs, Public Policy and Public Administration Commons,
and the Urban Studies and Planning Commons
Recommended Citation
Angelia, Febri and Gultom, Yohanna (2020) "Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia," Jurnal Kebijakan Ekonomi: Vol. 15 : Iss. 2 , Article 4.
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4
This Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Economics & Business at UI Scholars Hub.
It has been accepted for inclusion in Jurnal Kebijakan Ekonomi by an authorized editor of UI Scholars Hub.
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di
Indonesia
Febri Angelia S., Yohanna M. L. Gultom
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Indonesia
E-mail: angeliafebri@gmail.com
ABSTRACT
This research aims at analyzing to what extent the role of information and communication
technology (ICT) could support the performance of the creative economy sector that is rapidly
growing in Indonesia. ICT in creative economy is not only helpful in promoting cost reduction
or revenue generation as in business as usual, but also in itself is important asset to intensify
the creativity of human resources which is the main production factor in creative economy.
Using Ordinary Least Square (OLS) analysis method, this study analyzed cross section data
from the Special Survey of the Creative Economy (Survei Khusus Ekonomi Kreatif/SKEK) by
Indonesian Bureau of Statistics (Badan Pusat Statistik/BPS) in 2016 and found that although
the use of ICTs delivers a positive effect on creative economy performance in general, the
correlation varies depending on the type of activities or subsector of the creative economy in
particular. The negative impact of the use of ICTs on firm performance is found in the visual
communication design, music, application and games, and fine art subsectors. Furthermore,
this study also uncovered that the use of ICTs in micro scale businesses was associated
negatively with its performance. The result indicates that the type of subsectors and the scale
of the firms are the determinants of whether ICT would have a positive effect in the performance
of the creative economy.
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba untuk menganalisis sejauh mana peran teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam menunjang kinerja ekonomi kreatif yang sedang berkembang pesat
di Indonesia. TIK pada sektor ekonomi kreatif tidak hanya dapat mendukung pengurangan
biaya (cost reduction) atau penciptaan pendapatan (revenue generation) seperti pada business
as usual, melainkan juga sebagai modal penting untuk mengintensifkan kreativitas dari sumber
daya manusia yang menjadi faktor produksi utama dalam ekonomi kreatif. Dengan
menggunakan metode analisis Ordinary Least Square (OLS), studi ini menganalisis data cross
section yang bersumber dari Survey Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) pada tahun 2016 dan menemukan bahwa walaupun secara umum pemanfaatan
TIK berpengaruh positif terhadap kinerja ekonomi kreatif, namun secara khusus hubungannya
sangat bergantung pada jenis kegiatan atau subsektor dalam ekonomi kreatif. Pengaruh yang
negatif terhadap pemanfatan TIK ditemukan pada subsektor desain komunikasi visual (DKV),
musik, aplikasi dan games, dan seni rupa. Lebih jauh penelitian ini juga menemukan bahwa
pemanfaatan TIK pada usaha skala mikro berpengaruh negatif terhadap kinerjanya. Hal ini
mengindikasikan bahwa jenis subsektor dan skala usaha adalah faktor yang menentukan peran
positif TIK dalam meningkatkan kinerja usaha ekonomi kreatif.
Kata kunci: Ekonomi kreatif, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Kinerja
Usaha
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 2 2
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
25000000
20000000
15000000
PDB (Ratus Juta Rupiah)
10000000
Tenaga Kerja (Orang)
0
2015 2016 2017
menunjukkan pengaruh yang positif salah satu subsektor ekonomi kreatif yang
terhadap kinerja usaha (Alpar dan Kim, telah menjadi andalan banyak negara untuk
1990; Harris dan Katz, 1991; Newman dan bersaing di pasar dunia termasuk Indonesia.
Kozar, 1994; Mukhopadhyay, et al., 1995). TIK seharusnya berpengaruh positif
Keuntungan yang dapat diperoleh melalui terhadap kinerja usaha dan terutama pada
penggunaan TIK adalah pengurangan biaya sektor ekonomi kreatif yang memiliki
produksi atau penciptaan pendapatan hubungan erat dengan teknologi dimana
(Mithas et al., 2012). Berbeda dengan hasil teknologi merupakan bagian dari proses
studi pada umumnya, penelitian produksinya. Namun studi tersebut
Mustikarani dan Irwansyah (2019) memperlihatkan bahwa TIK tidak
menyatakan bahwa pemanfaatan TIK tidak selamanya berdampak positif pada sektor
memberikan dampak positif pada subsektor ekonomi kreatif.
Fesyen di Indonesia. Penyebabnya adalah Untuk menjawab bagaimana peran TIK
kurangnya kemampuan unit usaha dalam dalam peningkatan kinerja sektor ekonomi
adaptasi TIK yang dapat dipengaruhi oleh kreatif di Indonesia, penulis menggunakan
kapabilitas pemimpin usaha. Penelitian pendekatan ekonometrika yaitu regresi
tersebut juga menunjukkan bahwa unit linier sederhana (Ordinary Least Square)
pada data cross section hasil Survey menggunakan TIK itu sendiri. Pemanfaatan
Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) yang TIK juga berpengaruh negatif terhadap
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kinerja pada usaha skala mikro.
pada tahun 2016. Survey tersebut Kemampuan pengadaan dan pemeliharaan
mengambil sampel yang tersebar di 34 TIK unit usaha mikro yang terbatas
provinsi di Indonesia di 16 subsektor berpotensi menjadi penyebab lain belum
ekonomi kreatif sejumlah 5.992 sampel.1 optimalnya pemanfaatan TIK pada skala
Teknik analisis regresi linier dapat mikro. Temuan ini melengkapi literatur
digunakan untuk melihat hubungan secara tentang pengaruh pemanfaatan TIK secara
linier antara pemanfaatan TIK dengan khusus pada sektor ekonomi kreatif dan
kinerja ekonomi kreatif. dapat menjadi dasar bagi pemerintah untuk
Pada tahap awal dilakukan analisa untuk lebih memperhatikan kebutuhan masing-
mengetahui peran pemanfaatan TIK masing subsektor dan skala usaha dalam
terhadap kinerja sektor ekonomi kreatif kebijakan pemberian bantuan infrastruktur
secara umum. Kemudian analisa dilakukan TIK bagi pelaku ekonomi kreatif.
secara khusus di setiap subsektor dan skala
LITERATURE REVIEW
usaha ekonomi kreatif. Hasilnya
Menurut Howkins (2001), ekonomi kreatif
menunjukkan bahwa jenis subsektor dan
merupakan perpaduan antara kreativitas
skala usaha menentukan bagaimana
dengan ekonomi. Undang-Undang
pengaruh TIK terhadap kinerja ekonomi
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2019
kreatif. Pemanfaatan TIK berpengaruh
tentang Ekonomi Kreatif menyatakan
negatif pada subsektor DKV, musik,
bahwa ekonomi kreatif merupakan
aplikasi dan games, dan seni rupa. Hal ini
perwujudan nilai tambah dari kekayaan
dapat disebabkan oleh rendahnya
intelektual yang bersumber dari kreativitas
kepemilikan HKI yang seharusnya dapat
manusia yang berbasis warisan budaya,
melidungi produk kreatif terutama pada
ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi. Dari
produk-produk digital seperti pada
definisi tersebut, ekonomi kreatif dapat
subsektor DKV, musik, aplikasi dan games
dikatakan sebagai sektor ekonomi yang
dari pembajakan. Hal lain yang juga
bersumber dari ide-ide kreativitas manusia
berpotensi menyebabkan hal tersebut
yang menciptakan nilai tambah dari
adalah kemampuan SDM dalam
1
Penelitian ini akan menggunakan 5.732 sampel
dimana 260 sampel dikeluarkan dalam regresi yang
akan dijelaskan lebih jauh pada bagian metodologi.
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 4 4
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
2
Teknologi informasi tidak dapat dipungkiri telah kategori OCAM (Office, Computing, and
memberikan dampak baik bagi industri maupun bagi Accounting Machinary), modal dalam teknologi
masyarakat secara keseluruhan (Ramqvist dalam informasi secara garis besar terdiri dari komputer
Muroyama dan Stever, 1988). Teknologi informasi dan dalam kategori IPE (Information Processing
dalam perkembangannya telah didefinisikan oleh Equipment) secara lebih luas dapat menyertakan
beberapa ahli yang salah satunya diartikan sebagai perangkat komunikasi, keilmuan dan perangkat
seperangkat alat untuk mengolah informasi dan terkait lainnya (Brynjolfsson, & Yang, 1996).
melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan Dengan kata lain, saat berbicara tentang Teknologi
pemrosesan informasi (Haag, & Keen, 1996). Informasi, selain komputer, software (perangkat
Menurut U.S Bureau of Economic Analysis dalam lunak) dan layanan terkait juga diikutsertakan.
jangkauan konsumen baru yang pada dilakukan melalui Compact Disc (CD) atau
gilirannya akan meningkatkan pendapatan Digital Video Disc (DVD) sudah sangat
unit usaha. Pendekatan revenue generation berkurang pada saat ini. Produk-produk di
lebih baik dibandingkan cost reduction sektor subsektor Film, Animasi, Video
karena sifatnya lebih kompleks dan lebih banyak diproduksi secara daring,
cenderung mengarahkan unit usaha ke dipasarkan secara daring dan dikonsumsi
penyusunan kembali proses bisnisnya. secara daring juga. Demikian juga produk-
Dengan demikian, metode ini lebih produk di subsektor musik, arsitektur, dan
bertahan dan tidak mudah untuk ditiru oleh penerbitan yang saat ini sudah diproduksi
unit usaha lainnya serta menghasilkan secara daring. Kacerauskas (2012)
keunggulan komparatif di samping menyatakan bahwa teknologi sangat
meningkatkan pendapatan (Mithas, et al., penting dalam sektor ekonomi kreatif yang
2012). mengharuskan kebaharuan dalam
Dalam sektor ekonomi kreatif, selain kedua penciptaan nilai ekonomi.
mekanisme profit di atas, teknologi Selain pemanfaatan TIK, HKI juga
didefinisikan sebagai basis kreativitas yang merupakan salah satu faktor penting dalam
berarti teknologi mendorong terjadinya ekonomi kreatif. Hak Kekayaan Intelektual
kreativitas yang pada gilirannya akan (HKI) adalah hak untuk menikmati secara
meningkatkan produksi dan ekonomis hasil dari suatu kreativitas
pendapatannya. Pada sektor ekonomi intelektual yang memberikan hak bagi
kreatif secara khusus, TIK telah mengubah inventor atau pemilik paten untuk
tidak hanya pola produksi produk ekonomi menikmati hasil karya atau investasi dalam
kreatif namun juga pola distribusi dan penemuannya. Sebuah studi yang dilakukan
konsumsi. Hal ini dapat dengan jelas dilihat di Eropa pada tahun 2003 menunjukkan
dari sektor aplikasi dan game developer, bahwa usaha yang memiliki HKI
dimana untuk menciptakan aplikasi menghasilkan pendapatan per tenaga kerja
dibutuhkan komponen TIK yaitu komputer yang lebih besar dibandingkan dengan yang
dan didistribusikan melalui website atau tidak memiliki HKI terutama pada UMKM
aplikasi yang membutuhkan jaringan (OHIM, 2015). Selain itu, kinerja usaha
internet dengan perantaraan media secara umum juga dipengaruhi oleh faktor
hardware seperti komputer atau telepon tenaga kerja, usia usaha, tingkat
genggam atau lainnya serta dikonsumsi pendidikan. Meskipun saat ini teknologi
melalui media produk TIK. Di subsektor telah mampu menggantikan beberapa
Film, Animasi, Video konsumsi yang fungsi dalam industri namun banyak hal
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 6 6
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
yang tidak dapat digantikan oleh mesin. Selain usaha telah memiliki strategi terbaik
Oleh karena itu, tenaga kerja masih menjadi baik dalam cara produksi, produk apa yang
salah satu faktor produksi penting dalam dihasilkan, cara memasarkan, teknologi
proses produksi dimana kualitas dan yang diadopsi, merespon perilaku
kuantitas produk yang dihasilkan akan konsumen, perusahaan yang lama juga
sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja yang dianggap sudah memiliki pasar sehingga
dimiliki. Selain dari sisi kuantitas, tingkat akan menyulitkan bagi pesaing untuk
pendidikan sumber daya manusia dalam masuk. Usia usaha akan mendorong
suatu unit usaha juga turut memberikan perusahaan untuk berproduksi secara
dampak bagi kinerja unit usaha. Pendidikan efisien dan pada akhirnya mempengaruhi
akan meningkatkan kualitas yang dimiliki produksi dan pendapatan usaha itu sendiri.
tenaga kerja yang pada gilirannya akan Penelitian ini juga mengikutsertakan faktor
meningkatkan produktivitas tenaga kerja skala usaha karena berdasarkan hasil studi
itu sendiri (Fleisher, et al., 2011). Lebih empiris sebelumnya, ukuran usaha
jauh, studi yang dilakukan di Spanyol pada berkaitan dengan profit usaha (Amato, &
periode 2004-2011 menyatakan bahwa Wilder, 1985). Terdapat asumsi bahwa
kurangnya tenaga kerja yang terampil, semakin besar skala usaha maka semakin
sulitnya melakukan inovasi, belum mudah untuk memperoleh modal,
mampunya mengikuti permintaan pasar, mengakses pasar ataupun melakukan
kurangnya sumber daya finansial membuat investasi. Baumol menyatakan bahwa
usaha yang masih baru sulit untuk usaha besar memiliki modal uang yang
mendapatkan performa yang maksimal lebih besar yang tidak hanya akan
(Coad, et al., 2017). meningkatkan keuntungan perusahaan
Studi mengenai pengaruh usia usaha tetapi juga meningkatkan pendapatan dari
terhadap kinerja usaha juga telah banyak setiap investasi yang dilakukan (Hall,
dilakukan yang menyatakan bahwa 1967). Unit usaha yang lebih besar
lamanya suatu usaha beroperasi menjadi memiliki seluruh pilihan yang dimiliki oleh
salah satu faktor yang mempengaruhi usaha kecil dan dapat berinvestasi dalam
kinerja usaha. Studi yang dilakukan oleh skala tertentu yang tidak dapat dilakukan
Hannan dalam Jovanovic (2001) melihat oleh usaha kecil.
keterkaitan antara kinerja usaha yang METODE PENELITIAN
meningkat dari waktu ke waktu dimana Penelitian ini menggunakan data
lamanya usaha akan mempengaruhi Survey Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK)
pemilihan strategi usaha yang terbaik. yang diolah oleh BPS pada tahun 2016
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 8 8
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
jumlah tenaga kerja. Selain model tersebut, kepemilikan HKI, tingkat pendidikan, lama
juga terdapat model regresi terhadap usaha, jumlah tenaga kerja.
variabel Kinerja yang melibatkan interaksi
HASIL
antara masing-masing variabel
Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan
pemanfaatan TIK dan masing-masing
menggunakan regresi linier berganda
komponennya dengan variabel skala usaha
(multiple regression) dengan robust
dan enam belas variabel subsektor. Model
standard error, ditemukan bahwa tanpa
regresi dengan interaksi tersebut adalah
mengikutsertakan faktor subsektor dan
sebagai berikut:
skala usaha, pemanfaatan TIK berpengaruh
𝐿𝑛𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖𝑖 +
positif terhadap kinerja yang diukur melalui
𝛽2 𝑇𝐼𝐾𝑖 × 𝑆𝑢𝑏𝑠𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟𝑖 +
pendapatannya. Hasil regresi dari model
∑5𝑘=1 𝛽𝑘 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 + 𝜀 𝑖 (3) & (4)
utama yang melihat peran TIK terhadap
dengan Kontrol adalah variabel kontrol
usaha ekonomi kreatif secara umum tanpa
yang terdiri dari dummy kepemilikan HKI,
mengikutsertakan variabel kontrol
tingkat pendidikan, lama usaha, jumlah
menunjukkan bahwa unit usaha ekonomi
tenaga kerja, dummy usaha skala menengah
kreatif yang memanfaatkan TIK memiliki
dan besar. Berbeda dengan model regresi
pendapatan 87,95% lebih tinggi
(3), regresi pada model (4) regresi
dibandingkan dengan unit usaha yang tidak
dilakukan dengan mengikutsertakan
memanfaatkan TIK. Pengaruh positif TIK
variabel kontrol dummy usaha skala
pada usaha ekonomi kreatif tetap konsisten
menengah dan besar sehingga jumlah
pada regresi dengan variabel kontrol
variabel kontrol menjadi 5 variabel pada
kepemilikan HKI, pendidikan, jumlah
spesifikasi model (4). Kemudian dilakukan
tenaga kerja dan usia usaha dimana
juga regresi dengan interaksi antara TIK
hasilnya menunjukkan bahwa unit usaha
dengan variabel skala usaha dengan
ekonomi kreatif yang memanfaatkan TIK
spesifikasi sebagai berikut:
memiliki pendapatan 33,51% lebih tinggi
𝐿𝑛𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖𝑖 +
dibandingkan dengan unit usaha yang tidak
𝛽2 𝑇𝐼𝐾𝑖 × 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎𝑖 +
memanfaatkan TIK.
∑4𝑘=1 𝛽𝑘 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 + 𝜀 𝑖 (5)
Selain itu, seluruh variabel kontrol pada
dengan Skala Usaha adalah dummy regresi ini juga menunjukkan pengaruh
variabel skala usaha; Kontrol adalah yang positif terhadap kinerja. Hal ini
variabel kontrol yang terdiri dari dummy menunjukkan bahwa selain TIK, HKI,
pendidikan pengusaha, usia usaha dan
jumlah tenaga kerja juga turut menentukan fesyen, penerbitan, periklanan, TV dan
kinerja usaha ekonomi kreatif. Regresi radio dengan perngaruh tertinggi terlihat di
dengan melibatkan variabel kontrol subsektor kuliner, diikuti oleh subsektor
tersebut menunjukkan bahwa unit usaha periklanan dan subsketor film animasi dan
ekonomi kreatif yang memiliki HKI video. Unit usaha ekonomi kreatif
memiliki pendapatan 156,77% lebih tinggi subsektor desain interior yang
dibandingkan dengan unit usaha yang tidak memanfaatkan TIK memiliki pendapatan
memiliki HKI. Sementara unit usaha 112,76% lebih tinggi dibandingkan dengan
ekonomi kreatif yang dimiliki oleh unit usaha yang tidak memanfaatkan TIK.
seseorang dengan latar belakang Sedangkan unit usaha pada subsektor film
pendidikan minimum setara sarjana animasi dan video memiliki pendapatan
memiliki pendapatan 56,83% lebih tinggi 145.96% lebih tinggi dibandingkan yang
dibandingkan dengan unit usaha yang tidak memanfaatkan TIK. Pendapatan yang
dimiliki oleh seseorang dengan latar lebih tinggi atas pemanfaatan TIK juga
belakang pendidikan di bawahnya. terlihat di subsektor kriya dengan
Meskipun pengaruhnya lebih kecil dari pendapatan yang lebih tinggi 72.98% pada
variabel HKI dan pendidikan namun unit usaha yang memanfaatkan TIK;
variabel usia usaha dan tenaga kerja juga pendapatan lebih tinggi 282.29% pada
berperan positif terhadap kinerja. Semakin subsektor kuliner; pendapatan yang lebih
lama suatu usaha maka akan meningkatkan tinggi 105,24% pada subsektor fesyen;
kemampuan usaha tersebut untuk pendapatan yang lebih tinggi 105,03% pada
beradaptasi dengan pasar. Usaha yang lebih subsektor penerbitan, pendapatan yang
lama 1 tahun akan memiliki pendapatan lebih tinggi 196,54% pada subsektor
1,41% lebih tinggi dan unit usaha ekonomi periklanan dan pendapatan yang lebih
kreatif yang memiliki 1 tenaga kerja lebih tinggi 32,05% pada subsektor TV dan
banyak akan memiliki pendapatan 1,11% radio.
lebih tinggi. Sementara pada beberapa subsektor seperti
Selain model dasar dengan kontrol, regresi DKV, musik, aplikasi dan games dan juga
juga dilakukan dengan melibatkan variabel seni rupa, pemanfaatan TIK justru
interaksi antara TIK dengan jenis subsektor berpengaruh negatif. Pengaruh negatif ini
dan skala usaha. Pemanfaatan TIK paling besar terlihat pada subsektor seni
berpengaruh terhadap pendapatan yang rupa dimana pemanfaatan TIK di subsektor
lebih tinggi pada subsektor desain interior, seni rupa berpengaruh terhadap pendapatan
film animasi dan video, kriya, kuliner,
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 10 10
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 12 12
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
Kemudian regresi juga dilakukan dengan unit usaha skala kecil, menengah dan besar
mengikutsertakan variabel skala usaha justru berpengaruh positif terhadap
menengah dan besar untuk melihat pendapatan.
keterkaitan skala usaha terhadap kinerja Unit usaha ekonomi kreatif skala kecil yang
usaha. Hasilnya ditunjukkan oleh kolom (4) memanfaatkan TIK memiliki pendapatan
dimana terjadi beberapa perubahan dengan 40,9% lebih tinggi dibandingkan dengan
perubahan paling signifikan dapat dilihat unit usaha yang tidak memanfaatkan TIK.
pada pemanfaatan TIK di subsektor TV dan Unit usaha skala mikro yang memanfaatkan
radio yang menjadi tidak signifikan. Selain TIK memiliki pendapatan 77,71% lebih
itu perubahan lainnya ada di subsektor rendah dibandingkan dengan unit usaha
kuliner dan subsektor film animasi dan skala mikro yang tidak memanfaatkan TIK.
video. Dimana pada spesifikasi (3), Pengaruh pemanfaatan TIK paling besar
pengaruh pemanfaatan TIK di subsektor terdapat pada usaha skala besar dimana
kuliner yang tadinya berpengaruh terhadap pemanfaatan TIK pada unit usaha skala
pendapatan yang lebih tinggi hingga besar berpengaruh pada pendapatan
sebesar 282,29% turun menjadi 164,06%. 972,95% lebih tinggi dibandingkan dengan
Hal ini menunjukkan bahwa skala usaha unit usaha skala besar yang tidak
memiliki pengaruh terhadap peran memanfaatkan TIK. Pemanfaatan TIK juga
pemanfaatan TIK di sektor ekonomi kreatif. menunjukkan hubungan yang positif
Oleh karena itu kemudian dilakukan regresi terhadap pendapatan pada skala kecil dan
tersendiri dengan melibatkan interaksi menengah. Hasil regresi menunjukkan
antara variabel TIK dengan variabel skala pemanfaatan TIK berpengaruh terhadap
usaha. Adapun hasilnya dapat dilihat pada pendapatan 153,45% lebih tinggi pada
kolom (5) di Tabel 1 yang menunjukkan usaha skala kecil dan 628,63% pada usaha
pengaruh pemanfaatan TIK di masing- skala menengah.
masing skala usaha mikro, kecil, menengah PEMBAHASAN
dan besar dengan variabel kontrol HKI, Hasil estimasi di atas menunjukkan bahwa
jumlah tenaga kerja, usia usaha dan TIK tidak selalu berpengaruh positif
pendidikan. Pada model dengan interaksi terhadap kinerja usaha ekonomi kreatif.
dengan skala usaha ini, hasil regresi
Pada sektor ekonomi kreatif, jenis kegiatan
menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan atau subsektor dan skala usaha memiliki
antara pemanfaatan TIK pada kinerja usaha peran yang menentukan bagaimana
ekonomi kreatif di semua skala usaha baik pemanfaatan TIK dapat berpengaruh positif
itu mikro, kecil, menengah dan besar. Tabel terhadap kinerjanya. Kebutuhan atas TIK di
1 menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK masing-masing subsektor berbeda-beda
berpengaruh negatif terhadap pendapatan sehingga menjadi penting untuk melihat
pada usaha skala mikro. Sementara di sisi bagaimana hubungan antara pemanfaatan
lain, hasil estimasi pemanfaatan TIK pada
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 14 14
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
dengan metode experience selling dijual hasil estimasi juga menunjukkan bahwa
dengan harga yang lebih tinggi terdapat pengaruh yang negatif pada
dibandingkan penjualan produk biasa. subsektor DKV, musik, aplikasi dan games,
Dikarenakan kebutuhan atas TIK yang
dan seni rupa. Salah satu hal yang dapat
berbeda-beda antar subsektor, penelitian ini
menyebabkan pengaruh negatif ini adalah
kemudian melihat lebih jauh hubungan
masih minimnya kepemilikan Hak
antara pemanfaatan TIK yang berfokus
pada masing-masing subsektor yang Kekayaan Intelektual (HKI) yang
hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. seharusnya dapat mengurangi peluang
3
Studi yang dilakukan oleh Willoughby (2013) yang dilakukan oleh OHIM (2015) yang melihat
menjelaskan bahwa kepemilikan HKI berpengaruh bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara
positif terhadap kinerja yang diukur dari kepemilikan berbagai macam jenis HKI terhadap
pendapatannya. Hal ini juga ditunjukkan oleh studi kinerja usaha.
usaha dari tindakan yang merugikan seperti juga berpotensi menjadi penyebab
pembajakan baik bagi produk digital pengaruh negatif pemanfaatan TIK di
maupun non digital.4 subsektor dan skala usaha tertentu. Sektor
Pembajakan sendiri lebih rentan ekonomi kreatif merupakan sektor yang
terjadi pada produk-produk digital yang inklusif yang dapat melibatkan seluruh
sangat tergantung pada TIK yang berarti tenaga kerja dari berbagai latar belakang
bahwa TIK di satu sisi memang dapat pendidikan dan usia. Pelaku usaha
meningkatkan kinerja pada sektor ekonomi subsektor ekonomi kreatif memiliki latar
kreatif melalui pengurangan biaya, belakang pendidikan yang sangat beragam
penciptaan pendapatan dan peningkatan mulai dari tidak menyelesaikan Sekolah
kreativitas namun di sisi lain juga dapat Dasar hingga Strata 3. Adapun variabel
menyebabkan tingginya peluang terjadi pendidikan menjadi salah satu variabel
pembajakan produk terutama pada produk kontrol dalam penelitian ini dan hasil
digital yang pada gilirannya akan menunjukkan bahwa pendidikan
berdampak pada penurunan pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap
(Towse, & Handke, 2013). Pembajakan kinerja ekonomi kreatif yang berarti bahwa
produk ini seharusnya dapat diminimalisir pada sektor ekonomi kreatif yang inklusif
melalui kepemilikan HKI tetapi data sekalipun, kualitas SDM turut berpengaruh
menunjukkan bahwa persentase terhadap kinerjanya.
kepemilikan HKI pada sektor ekonomi Peran TIK berdasarkan Skala Usaha
kreatif masih relatif rendah yaitu 10,90%. Selain jenis subsektor, skala usaha
Rendahnya tingkat kepemilikan HKI juga turut mempengaruhi kinerja usaha
menyebabkan pembajakan relatif lebih ekonomi kreatif. Hasil regresi berdasarkan
mudah terjadi yang pada gilirannya skala usaha menunjukkan bahwa
berpotensi menjadi salah satu penyebab pemanfaatan TIK di usaha skala mikro
pemanfaatan TIK pada sektor ekonomi berpengaruh negatif terhadap kinerjanya.
kreatif berpengaruh negatif terhadap Sementara pada usaha skala kecil,
kinerjanya. menengah dan besar, pemanfaatan TIK
Rendahnya kemampuan SDM berpengaruh positif terhadap
dalam mengoptimalkan pemanfaatan TIK
4
Menurut laporan Business Security Alliance dari 86% dan pada tahun 2017 kembali menurun
Global Survey pada tahun 2016 dan 2018, tingkat sebesar 1% menjadi 83%. Jumlah ini relatif besar
konsumsi perangkat lunak bajakan di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain misalnya
mencapai 84% pada tahun 2013 dan 2015. Jumlah seperti Malaysia (51%), Singapur (27%), Jepang
ini menurun dari tahun 2009 dan 2011 sebesar 2% (16%) atau Australia (18%).
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 16 16
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
5
Memiliki peralatan TIK dan memanfaatkannya adalah jaringan internet. Komponen ketiga adalah
secara optimal merupakan dua hal yang berbeda. brainware yaitu yang mengoperasikan komponen
Unit usaha dapat memiliki peralatan TIK namun TIK dalam hal ini adalah pelaku usaha ekonomi
tidak disertai dengan kemampuan SDM yang kreatif. Komponen keempat adalah komponen
memadai untuk mengoptimalkan penggunaannya komunikasi yaitu saluran yang memungkinkan
terutama dalam aktivitas ekonomi yang terjadinya komunikasi yang dalam tulisan ini adalah
membutuhkan pengaturan strategi agar produk dapat website. Brainware merupakan komponen yang
berkompetisi di pasar. Secara mendasar, TIK sangat penting untuk mendapatkan hasil yang
setidaknya terdiri dari 4 unsur utama. Komponen optimal dari penggunaan TIK. Penggunaan
pertama adalah perangkat keras sebagai media yang peralatan TIK secanggih apapun tidak akan efektif
paling mendasar dalam operasional TIK yang dalam tanpa adanya SDM dengan kapabilitas yang
penelitian ini adalah komputer. Komponen kedua memadai.
adalah perangkat lunak yang dalam tulisan ini
penelitian ini menunjukkan bahwa faktor animasi, dan video serta musik berpengaruh
pendidikan berpengaruh positif terhadap positif terhadap kinerjanya. Namun dampak
kinerja usaha ekonomi kreatif. Dengan kata dari perubahan pola bisnis ini belum terlihat
lain, kemampuan SDM juga merupakan pada subsektor musik, aplikasi dan games.
salah satu faktor penting yang harus Selain berdasarkan subsektor,
diperhatikan dalam pemanfaatan TIK pada pemanfaatan TIK pada usaha ekonomi
sektor ekonomi kreatif. kreatif skala mikro juga berpengaruh
negatif terhadap pendapatannya. Sementara
KESIMPULAN
pada skala kecil, menengah dan besar,
Penelitian ini menunjukkan bahwa
pemanfaatan TIK berpengaruh positif
pemanfaatan TIK tidak selalu berpengaruh
terhadap pendapatannya. Pemanfaatan TIK
positif terhadap kinerja usaha. Pada sektor
pada dasarnya tidak hanya berbicara soal
ekonomi kreatif, pemanfaatan TIK
memiliki peralatan TIK melainkan
berpengaruh negatif terhadap kinerja pada
diperlukan sebuah perencanaan tentang
subsektor DKV, musik, aplikasi dan games,
bagaimana menggunakannya secara
dan seni rupa. Rendahnya tingkat
optimal baik dalam proses kreasi, produksi
kepemilikan HKI serta kurangnya
maupun distribusinya. TIK merupakan alat
kemampuan SDM ekonomi kreatif dalam
yang penggunaannya membutuhkan SDM
optimalisasi pemanfaatan TIK dapat
untuk mengelolanya. Oleh karena itu,
berpotensi menjadi penyebab pengaruh
kurangnya pemahaman SDM tentang
negatif pemanfaatan TIK terhadap kinerja
bagaimana menggunakan TIK secara
unit usaha. Kepemilikan HKI yang rendah
efektif dalam kegiatan usaha yang
menyebabkan pembajakan produk-produk
dilakukan dapat menyebabkan penggunaan
kreatif lebih mudah terjadi yang pada
TIK menjadi tidak optimal. Adapun tingkat
gilirannya akan menurunkan pendapatan
kepemilikan TIK pelaku ekonomi kreatif
unit usaha. Dalam perkembangannya,
sudah relatif tinggi yaitu 74,60% dari total
meski pembajakan dapat berpengaruh
sampel dengan komponen TIK yang paling
negatif terhadap produk kreatif, beberapa
banyak digunakan adalah internet.
subsektor yang produknya didominasi
Penggunaan TIK memang akan
produk digital melakukan adaptasi dalam
meningkatkan daya saing usaha di pasar
pola bisnisnya. Hal ini sesuai dengan hasil
namun pada sektor ekonomi kreatif,
penelitian Dimaggio (2013) dan hasil dari
produk-produk digital perlu mendapatkan
penelitian ini yang menunjukkan bahwa
perhatian secara khusus karena rentan
pemanfaatan TIK pada subsektor film,
terhadap pembajakan.
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 18 18
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
Dalam penetapan KBLI ekonomi subsektor dan skala usaha sehingga bantuan
kreatif, subsektor kriya kuliner dan fesyen yang diberikan dapat lebih tepat sasaran
mendapatkan pembagian paling banyak dan lebih optimal dalam mendorong laju
yang pada penelitian terlihat melalui pertumbuhan kinerja sektor ekonomi
dominasi usaha subsektor kriya, kuliner, kreatif di Indonesia. Beberapa hal yang
dan fesyen pada sampel sehingga sampel dapat dilakukan pemerintah untuk
didominasi oleh ketiga subsektor stersebut meningkatkan dampak dari bantuan
dan juga didominasi oleh usaha skala infrastruktur TIK yang diberikan terhadap
mikro dan kecil yang mungkin telah peningkatan kinerja usaha di sektor
menyebabkan bias. Selain itu, karena ekonomi kreatif, antara lain (1)
keterbatasan data, penelitian ini hanya meningkatkan bantuan fasilitasi
melihat pengaruh pemanfaatan TIK pada infrastruktur TIK secara khusus di
satu waktu menggunakan data SKEK 2016 subsektor desain interior, film animasi dan
sehingga penelitian ini kurang mampu video, kriya, kuliner, fesyen, penerbitan,
menangkap heterogenitas tiap observasi periklanan, TV dan radio; (2) kemampuan
atau dinamika dalam data. Oleh karena itu SDM merupakan hal yang penting dalam
perlu dilakukan penelitian yang pemanfaatan TIK, oleh karenanya
mengikutsertakan data dari kurun waktu pemberian bantuan tidak boleh hanya
tertentu untuk lebih dapat melihat terfokus pada pemberian bantuan
kausalitas antara pemanfaatan TIK infrastruktur namun juga memberikan
terhadap kinerja usaha pada masing-masing bimbingan pelatihan teknis terkait
subsektor dan skala usaha ekonomi kreatif. pemanfaatan TIK secara khusus pada SDM
di subsektor DKV, musik, aplikasi dan
REKOMENDASI KEBIJAKAN
games dan seni rupa; (3) secara khusus
Menyadari pentingnya pemanfaatan
untuk mengurangi ketimpangan antar skala
TIK pada sektor ekonomi kreatif, hingga
usaha, perlu diadakan fasilitasi transfer of
pada tahun 2019, terdapat kebijakan
knowledge terkait pemanfaatan TIK
pemberian bantuan infrastruktur TIK dari
terutama dari pelaku usaha di skala
pemerintah melalui Badan Ekonomi
menengah dan besar ke pelaku usaha skala
Kreatif. Berdasarkan temuan dalam
mikro. Selain itu, menyadari pentingnya
penelitian ini, maka pemerintah diharapkan
TIK pada sektor ekonomi kreatif, maka
dapat memberikan bantuan dengan
pemerintah dapat meningkatkan fasilitas
memperhatikan kebutuhan dan signifikansi
yang memudahkan pelaku usaha dalam
pemanfaatan TIK pada masing-masing
mengakses infrastruktur TIK seperti
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 20 20
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 22 22
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 24 24
Angelia and Gultom: Peran Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best. Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
Best. MPKP is the Best. Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best. Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP MPKP is the Best6.
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the 1. List text 1
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best. 2. List text 2
3. List text 3
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
MPKP is the Best.
is the Best. MPKP is the Best.
DAFTAR PUSTAKA
HEADING 2
Falianty , Telisa. (2016). Reminbi and
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
ASEAN Community: How ASEAN
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
Responds to Renminbi
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
Internasionalizaton.
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
Fang ,Ying, Huang,Shiceng and Niu, Linlin.
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
(2012). De Facto Currency Baskets
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
ofChina and East Asian Economies:
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
The Rising Weight . Bofit Discussion
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
Papers.
Best. MPKP is the Best. MPKP is the Best.
MPKP is the Best. MPKP is the Best. MPKP
is the Best. MPKP is the Best. MPKP is the
https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol15/iss2/4 26 26