You are on page 1of 9

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN

PASIEN SAAT PANDEMI COVID -19 DI SALAH SATU RUMAH SAKIT


SWASTA YOGYAKARTA

ABSTRACT

Background: Covid-19 has becoming a global non-natural pandemic since January 30, 2020, and expanding
rapidly throughout the world. Covid-19 is a respiratory infection caused by the SARS Cov-2 virus that has
never been found in humans and attacks respiratory system with symptoms of fever, cough, and shortness of
breath. The increasment of Covid-19 cases at hospital affects the quality of nursing care. This affects the
caring behaviour of nurses and the quality of service in determining patient satisfaction, especially during a
pandemic.
Objective: To determine the relationship between nurses , caring behaviour and the level of patient
satisfaction during the Covid-19 pandemic at the inpatient room of the private hospitals in Yogyakarta.
Methods: The research method used was quantitative research with descriptive correlative research design.
The sample in this study were 67 respondents who were hospitalized in the inpatient ward. The sampling
method was purposive sampling technique. Data were collected by delivering questionnaire survey to the
patients. Results: The results obtained the most demographic data are male gender (70%), aged 20-40 years
(40%), have low education (87%), length of treatment 2-3 days (49%) of respondents said nurse caring
behaviour is good (67%), expressed satisfaction with nurse services (70%). Results of statistical tests using
the Spearman correlation obtained p value 0,563.
Conclusion:The results showed that there was a significant positive relationship between caring behaviour
and the level of patient satisfaction so that the better the nurse’s caring behaviour, the more satisfy the
patient would be. This study recommends that nurses need to improve caring behaviour so that patient
satisfaction increases.
Key words: covid-19, caring, patient satisfaction

ABSTRAK

Latar belakang: Covid-19 telah menjadi pandemi non alam global sejak tanggal 30 Januari 2020, dan
berkembang dengan cepat ke seluruh dunia. Covid-19 adalah infeksi saluran napas yang diakibatkan oleh
virus SARS - CoV-2 yang belum pernah ditemukan pada manusia dan menyerang pernapasan akut dengan
gejala demam, batuk, dan sesak napas. Peningkatan pasien Covid-19 di rumah sakit berpengaruh pada
kualitas layanan keperawatan dan ini berpengaruh pada perilaku caring perawat dan mutu pelayanan dalam
menentukan kepuasan pasien, terutama pada saat pandemi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat
kepuasan pasien selama pandemi covid-19 di ruang rawat inap salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelatif.
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di ruang rawat inap sebanyak 67 responden. Cara
pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Uji
satatistik yang digunakan adalah korelasi Spearman.
Hasil: Didapatkan hasil data demografi terbanyak jenis kelamin laki-laki (70%), berusia 20-40 tahun (40%),
berpendidikan rendah (87%), lama dirawat 2-3 hari (49%), responden menyatakan perilaku caring perawat
baik (67%), menyatakan puas terhadap pelayanan perawat (70%). Hasil uji statistik menggunakan korelasi
Spearman didapatkan p value 0,563.
Kesimpulan: Hasil penelitian yang didapatkan ada hubungan yang signifikan positip kuat antara Perilaku
Caring dengan Tingkat Kepuasan Pasien sehingga semakin baik perilaku caring perawat, maka pasien akan
semakin puas. Peneltian ini merekomendasikan perawat perlu meningkatkan perilaku caring sehingga
kepuasan pasien meningkat.
Kata Kunci: covid-19, caring, kepuasan pasien.

PENDAHULUAN Sakit swasta di Yogyakarta, kasus Covid-


Corona virus diseases pada tahun 19 hingga tanggal 01 Maret 2021 tercatat
2019 (Covid-19) telah menjadi pandemi kasus yang konfirmasi sebanyak 110
non alam global sejak diumumkan WHO kasus.
pada tanggal 30 Januari 2020. Covid-19 Covid-19 adalah infeksi saluran napas
muncul pertama kali di Wuhan China yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-
pada akhir tahun 2019. Kemudian 2. Covid-19 ditransmisikan melalui
berkembang dengan cepat dan tidak kontak fisik erat dan droplet saluran
terkontrol ke seluruh dunia. Tercatat pernafasan, dan dapat ditransmisikan
sudah lebih 312 negara yang secara airborne pada saat prosedur
terkonfirmasi terinfeksi Covid-19. aerosol dan memiliki tingkat penularan
Dengan jumlah korban yang terinfeksi dan kematian lebih tinggi dari yang
sampai 24 Februari 2021 sebanyak disebabkan SARS dan MERS
111.419.939 orang, meninggal 2.470.772 ( Mahase,2020).
orang, dan sembuh sebanyak 26.609.653 Peran perawat sebagai caregiver yang
orang (Kemenkes, 2021). akan terlibat aktif selama 24 jam dalam
Sementara di Indonesia kasus Covid- memberikan asuhan keperawatan kepada
19 pertama muncul pada tanggal 2 maret pasien di masa pandemi Covid-19
2020 dan sampai tanggal 22 Februari menjadi kelompok dengan risiko terpapar
2021 jumlah kasus terkonfirmasi Covid- sangat tinggi sehingga membuat perawat
19 totalnya menjadi 1.271.353 orang mengalami kecemasan, ketakutan tertular
(Kemenkes, 2020). Berdasarkan data dan terinfeksi Covid-19 sehingga
dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa menjadi pemicu menurunnya perilaku
Yogyakarta, kasus Covid-19 di caring perawat dan mempengaruhi mutu
Yogyakarta hingga tanggal 22 Februari pelayanan yang dinilai dari tingkat
2021 tercatat kasus yang konfirmasi kepuasan pasien meliputi responsiviness,
sebanyak 26.594 kasus. Berdasarkan data reliability, empathy, assurance, dan
dari Rekam Medis salah satu Rumah tangibles.
Dari hasil survey yang dilakukan di penelitian ini untuk mengetahui
salah satu Rumah Sakit swasta di gambaran karakteristik pasien yang
Yogyakarta sejak pandemi covid-19 pada dirawat, gambaran tentang perilaku
bulan Maret 2020 sampai Januari 2021 caring perawat selama masa Pandemi
angka kepuasan pasien 98%-99%. Covid-19, gambaran tentang tingkat
Meskipun hasil survey sudah melebihi kepuasan pasien selama Pandemi Covid-
standart, namun dari hasil observasi 19, dan untuk mengetahui hubungan
interaksi perawat dengan pasien perilaku caring perawat dengan tingkat
mengalami perubahan. Perawat tidak kepuasan pasien selama Pandemi Covid-
melakukan ronde keperawatan, hadir 19 di ruang rawat inap salah satu Rumah
seminimal mungkin untuk mengurangi Sakit swasta di Yogyakarta.
kontak dengan pasien. Pada bulan April METODE PENELITIAN
2020 ada satu pasien yang mengatakan
Metode penelitian yang digunakan
secara langsung bahwa ada perawat
adalah kuantitatif dengan desain
yang tidak membuat nyaman saat
penelitian deskriptif korelatif. Sampel
berbicara. Pada bulan Oktober 2020 juga
dalam penelitian ini adalah sebanyak 67
masih ada pasien yang secara langsung
pasien yang dirawat di ruang rawat inap
mengeluh bahwa perawat ada yang
pada bulan Februari 2021. Cara
berbicara sangat keras dan ketus, tergesa
pengambilan sampel dengan tehnik
– gesa saat memandikan dan kasar.
Purposive Sampling. Peneliti melakukan
Belum ada tindakan langsung dan
uji validitas dan realibilitas instrument
evaluasi dari pihak managemen terkait
kepuasan dan perilaku caring perawat
dengan hal ini.
dengan hasil valid dan reliable.
Berdasarkan fenomena diatas
Pengumpulan data dilakukan dengan
peneliti tertarik untuk melakukan
menggunakan kuisioner yang dibagikan
penelitian dengan rumusan masalah
kepada pasien rawat inap di akhir hari
apakah ada Hubungan Perilaku Caring
rawat sebelum pasien pulang. Kuisioner
Perawat dengan Tingkat Kepuasan
yang dibagikan terdiri dari tiga bagian
Pasien saat Pandemi Covid-19 di Rumah
yaitu kuisioner data demografi, kuisioner
Sakit Swasta Yogyakarta 2020? Tujuan
perilaku caring, dan kuisioner untuk
Pendidikan
mengukur tingkat kepuasan pasien. Rendah 58 87
Tinggi 9 13
Tehnik analisa univariat dilakukan untuk Total 67 100
mendiskripsikan frekuensi distribusi Lama
Dirawat 33 49
setiap variabel penelitian. Analisa 2-3 hari 28 42
4-5 hari 6 9
bivariate digunakan untuk mengetahui >6 hari 67 100
Total
hubungan perilaku caring perawat dengan
Berdasarkan tabel 1 sebagian besar responden
tingkat kepuasan pasien selama pandemic berjenis kelamin laki-laki sebanyak 47 orang
covid-19. Peneliti melakukan uji (70%), hal ini karena sebagian besar
normalitas data dengan Kolmogorov- pasien pada saat peneliti melakukan
Smirnov dengan hasil p value 0,00 yang penelitian dirawat karena kasus urologi,
berarti data berdistribusi tidak normal, yaitu batu saluran kencing dan BPH.
sehingga yang digunakan adalah uji non Pernyataan bahwa penderita batu saluran
parametric yaitu uji Spearman. kencing banyak didominasi laki-laki di

HASIL DAN PEMBAHASAN dukung oleh penelitian yang dilakukan


Silalahi (2020). Dilihat dari usia sebagian
Dari pengumpulan data diperoleh hasil
besar usia dewasa muda (20-40) tahun
sebagai berikut:
sebanyak 27 orang (40%), ini terjadi
karena pada masa Pandemi Covid-19
sebagian besar orang terutama orang tua
Tabel 1
dan lansia takut berobat ke rumah sakit
Profil Demografi responden ruang rawat inap
13-28 Februari 2021 dan memilih beli obat sendiri atau pergi

Profil Frekuensi Presentase ke pelayanan kesehatan dimana di tempat


Demografi
(N) (%) itu tidak merawat penderita Covid-19.
Responden
Jenis Kelamin Sehingga saat peneliti melakukan
Laki-laki 47 70
Perempuan 20 30 penelitian sebagian besar responden
Total 67 100
Umur adalah usia dewasa muda dimana
20-40 tahun 27 40 sebagian besar karena kasus operasi
41-60 tahun 23 34
>60 17 26 elektif dan terjadwal. Mereka yakin tubuh
tahun 67 100
Total mereka masih sehat dan tidak takut
tertular Covid-19. Hal ini dikuatkan oleh Tabel 2
hasil penelitian Siagian (2020) bahwa Distribusi Responden berdasarkan tingkat
caring perawat ruang rawat inap 13-28
kelompok lanjut usia (lansia) adalah salah Februari 2021
satu kelompok yang memiliki risiko lebih Tingkat Frekuensi Presentasi
caring (n) (%)
tinggi terinfeksi Virus Corona. Sebagian perawat
besar responden berpendikan rendah Tingkat 45 67
perilaku
sebanyak 58 orang (87%), hal ini karena caring baik
Tingkat 22 33
sebagian besar pasien Rumah Sakit perilaku
caring buruk
adalah dari golongan ekonomi menengah Total 67 100
ke bawah. Sehingga pendidikan rata-rata
adalah SMA karena tidak mampu untuk Berdasarkan tabel 2 distribusi responden
melanjutkan ke Perguruan Tinggi. berdasarkan perilaku caring perawat di
Pernyataan bahwa biaya menjadi faktor ruang rawat Inap selama Pandemi Covid-
penyebab seseorang tidak melanjutkan 19 menunjukan perilaku caring perawat
pendidikan ke Perguruan Tinggi baik yaitu sebanyak 45 orang (67%).
dikuatkan berdasarkan hasil penelitian Perilaku caring perawat yang dinilai baik
Syahrudin, dkk (2014). oleh responden yaitu perawat memeriksa
Dilihat dari lamanya hari rawat sebagian dengan teratur, menunjukkan perhatian,
besar responden penelitian dirawat selama sabar, telaten menanyakan keluhan dan
2-3 hari yaitu sebanyak 33 orang (49%). riwayat sakit pasien, ramah, melayani
Dihubungkan dengan usia dan jenis dengan senang, mau mendengarkan
penyakit yang diderita responden selama keluhan pasien dengan sabar dan
dirawat, sebagian besar usia dewasa muda menunjukkan empaty, serta
dengan kasus penyakit operasi elektif, memperhatikan kenyamanan dan
tentu saja lama hari rawat pasien sudah kebersihan lingkungan. Perilaku caring
sesuai. Dengan asumsi pasien dewasa yang baik ini sudah dilakukan sejak
muda masih memiliki daya tahan tubuh sebelum pandemi dan tidak mengalami
yang baik, sehingga jarang terjadi
perubahan. 22 responden (33%) menilai
komplikasi dari penyakit dan akan
bahwa perilaku caring perawat ruang
mempersingkat hari rawat.
rawat inap selama Pandemi Covid-19
masih buruk. Perilaku perawat yang Perawat juga harus melibatkan pasien dan
dinilai masih buruk yaitu perawat kurang keluarga untuk berdiskusi membicarakan
memberikan pendampingan rohani untuk kesehatan pasien dan perawat juga perlu
kesembuhan seperti mengajak atau memberi kesempatan kepada pasien untuk
menganjurkan pasien berdoa, belum bertanya tentang hal –hal yang belum
melibatkan pasien dan keluarga untuk dimengerti tentang kondisi sakit pasien.
berdiskusi membicarakan kesehatan Menurut Swanson dalam Kusnanto
pasien dan perawat juga tidak memberi (2019) ada lima demesi yang mendasari
kesempatan kepada pasien untuk bertanya prinsip caring. Salah satunya adalah
tentang hal –hal yang belum dimengerti knowing. Knowing adalah memahami
tentang kondisi sakit pasien. Hal ini pengalaman hidup klien dengan
terjadi karena dimasa pandemi interaksi mengesampingkan asumsi. Perawat
perawat dengan pasien dibatasi. Sehingga mengetahui kebutuhan klien,
perawat kurang peka dengan psikologis menggali/menyelami informasi klien
pasien. Menurut Watson dalam Kalsum secara detail, sensitive terhadap petunjuk
(2016) menyebutkan caring adalah esensi verbal dan non verbal, fokus pada satu
dari keperawatan dan merupakan fokus tujuan keperawatan, serta
serta sentral dari praktik keperawatan mengikutsertakan orang yang memberi
yang dilandaskan pada nilai–nilai asuhan dan orang yang diberi asuhan dan
kebaikan, perhatian, kasih terhadap diri menyamakan persepsi antara perawat dan
sendiri dan orang lain serta menghormati klien. Dalam hal ini perawat perlu
keyakinan spiritual pasien. Perawat ruang melibatkan pasien dan keluarga untuk
rawat inap dewasa perlu meningkatkan mencapai tujuan keperawatan dan
perilaku caring dalam memenuhi kesembuhan pasien.
kebutuhan kerohanian pasien untuk
Tabel 3
memfasilitasi individu mencapai tingkat Distribusi Responden berdasarkan
kesejahteraan yang lebih tinggi meliputi kepuasan pasien ruang rawat inap 13-28
Februari 2021
jiwa, raga, dan perkembangan Tingkat Frekuensi Presentasi
kepuasan (N) (%)
pengetahuan diri, peningkatan diri, pasien
Puas 47 70
penyembuhan diri dan proses asuhan diri.
Tidak puas 20 30
Total 67 100 melakukan tindakan perawatan sehingga
pasien merasa kurang puas. Komposisi
Berdasarkan Tabel 3 Distribusi
perawat yang sebagian besar Pra PK dan
Responden berdasarkan kepuasan pasien
PK 1 memungkinkan perawat kurang
ruang rawat inap menunjukan sebanyak
memahami SOP yang ada dan belum
47 responden (70%) merasa puas dengan
memahami apa itu caring. Rumah Sakit
pelayanan perawat yang cepat dan
harus lebih meningkatkan peran perawat
tanggap, melayani dengan meyakikan
dalam melakukan tindakan keperawatan
sehingga pasien merasa aman, dan puas
sesuai dengan Standar Operasional
dengan petugas yang bersahabat,
Prosedur (SOP) dan menerapkan perilaku
meyakinkan, berpenampilan rapi dan
caring saat memberikan pelayanan
bersih, serta puas dengan lingkungan
keperawatan. Hal ini dapat meningkatkan
rumah sakit yang terlihat bersih. Menurut
kepuasan pasien, karena tingkat kepuasan
Sabarguna dan Rubaya (2011) dalam
pasien akan menentukan seberapa baik
Kusnanto (2019) kepuasan pasien secara
pelayanan yang sudah diberikan oleh
subjektif dikaitkan dengan kualitas dari
sebuah rumah sakit dan kepuasan pasien
suatu layanan yang didapatkan dan
tersebut akan berdampak pada kunjungan
secara objektif dikaitkan dengan kejadian
pasien ke sebuah rumah sakit.
yang telah lampau, pendidikan, dan
keadaan psikologi, serta lingkungan. 20
responden (30%) menyatakan tidak puas
dengan layanan yang diberikan perawat
meliputi perawat tidak menginformasikan
Tabel 4
tentang penyakit, tidak memberitahukan
Hasil uji Korelasi Rank Spearman
cara minum obat, tidak memberitahu atau Perilaku Caring Perawat Dengan
Tingkat Kepuasan Pasien Selama
menerangkan perawatan/tindakan yang
Pandemi Covid 19 di Ruang Rawat Inap
akan dilakukan. Menurut peneliti hal ini 13-28 Februari 2021
Variabel N R P value
terjadi karena perawat hanya melakukan Perilaku 67 0,563 0,000
caring
rutinitas dan melupakan Standar perawat
Operasional Prosedur (SOP) saat dengan
kepuasa
n pasien – orang yang bermoral baik dan memiliki
kepedulian terhadap kesehatan pasien,
Berdasarkan Tabel 4 Hasil penelitian yang mempertahankan martabat dan
Rank Spearman diketahui nilai p value menghargai pasien sebagai seorang
0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho manusia (Dwiyanti 2010 dalam Agustina
ditolak maka ada hubungan yang 2019).
signifikan antara perilaku caring perawat
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan tingkat kepuasan pasien selama
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada
pandemi Covid-19 di ruang Rawat Inap
hubungan yang signifikan, positif kuat
salah satu rumah sakit swasta di
antara perilaku caring perawat dengan
Yogyakarta. Korelasinya r = 0,563 yang
tingkat kepuasan pasien selama pandemi
berarti ada hubungan positif kuat. Dimana
Covid 19 di ruang Rawat Inap salah satu
semakin perawat berperilaku caring baik
Rumah Sakit swasta di Yogyakarta
maka pasien semakin puas. Semakin
dengan p value = 0,000 (p<0,005) yang
perawat berperilaku caring dalam
secara statistik dinyatakan ada hubungan
memberikan pelayanan keperawatan
yang signifikan, dengan koefisient
kepada pasien maka tingkat kepuasan
korelasi r = 0,563 yang artinya arah
pasien terhadap pelayanan akan tinggi
korelasinya positif. Semakin perawat
juga. Sedangkan perawat yang memiliki
berperilaku caring maka pasien akan
perilaku caring kurang maka kepuasan
semakin puas. Hasil penelitian ini
pasien terhadap pelayanan akan rendah
merekomendasikan agar perawat untuk terus
juga. Perawat yang berperilaku caring merefleksikan dan berupaya meningkatkan
pasti memiliki pemahaman positif tentang perilaku caring, terutama di masa pandemi
pentingnya perilaku caring kepada covid-19 agar tingkat kepuasan pasien
pasien, dimana hal tersebut akan meningkat. Dan untuk peneliti selanjutnya
memberikan efek/pengaruh bagi agar meneliti Hubungan Tingkat Caring

kesembuhan kliennya dan akan Perawat dan Tingkat Kepuasan Pasien di Unit
Covid.
memberikan efek terhadap kepuasan
DAFTAR PUSTAKA
pasien. Caring adalah suatu bentuk moral
Agustina, A. (2019) Skripsi : Hubungan
sehingga perawat harus terdiri dari orang perilaku caring perawat dengan
kepuasan pasien rawat inap
kelas III Di RSUD A.W
Sjahrani Samarinda : Poltekkes
Kemenkes Kaltim. Retrieved
from http://repository.poltekkes-
kaltim.ac.id/192/
Kalsum, U. (2016) Skripsi : Hubungan
perilaku caring perawat dengan
kepuasan pasien pasien di ruang
perawatan teratai Rumah Sakit
Umum Pusat Fatmawati 2016:
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.Retrieved
from
http://repository.uinjkt.ac.id/dsp
ace/bitstream/123456789/32964/
1/UMI%20KA LSUM-FKIK
Mahase, E. (2020). Covid-19 : What do
we know about “long covid?”
19 (July), 0-3.
https://doi.org/10.1136/bmj.m28
15
Siagian, T.H. (2020). Mencari kelompok
berisiko tinggi terinfeksi virus
corona dengan discourse
network analysis. JURNAL
KEBIJAKAN KESEHATAN
INDONESIA : JKKI, 9(2), 98-
106
Silalahi, M.K (2020). Faktor-Faktor yang
Berhubungan Dengan Kejadian
Penyakit Batu Saluran Kemih
Pada di Poli Urologi RSAU dr.
Esnawan Antariksa. Jurnal
Ilmiah Kesehatan, 12(2), 205-
212
Sugiyono. (2015). Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif. Bandung:
AlfabetSuweko, H, & Wasito,
B. A. (2019). Hubungan
perilaku caring perawat dengan
kepuasan pasien di ruang rawat
inap. Jurnal Ilmu Keperawatan
dan Kebidanan, 10(1), 243
- 247

You might also like