You are on page 1of 19

ANALISIS EKSPOR DAN INTENSITAS R&D TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN


(Studi Pada Perusahaan Eksportir yang Terdaftar di BEI Periode
2012-2017)
Sabila Rahmadita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Abstract : The purpose of this study is to analyze and determine the effect of export and R&D
intensity on financial performance on exporting companies listed on the Indonesia Stock
Exchange during the 2012-2017 period. This analysis is based on the phenomenon that
exporting and R & D activities potentially provide benefits, risks, and costs that can affect the
company's financial performance. The measure of financial performance is profitability that
proxied with ROA, Export with the ratio of Foreign Sales to Total Sales (FSTS) and R & D
intensity with R & D expenses to Total Sales (RDTS) ratio. Purposive sampling technique was
employed to obtain samples in this study. Based on predetermined sample criteria, 10 samples
were selected to be used in hypothesis testing using non-linear regression methods. The result
shows that export has a significant effect on financial performance in the quadratic model. The
quadratic model of export-financial performance is a U-shaped curve, which is negative in the
initial stage and it then gradually becomes positive as it reaches the moderate stage. R&D
intensity has a negative significant effect on financial performance one year after the
investment is made. The result of this study is likely to be taken as consideration for companies
and investors in formulating strategies and assessing investment returns on export and R&D
activities on the company’s financial performance.
Keywords : export, R&D intensity, financial performance

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh dari
ekspor dan intensitas Research and Development (R&D) terhadap kinerja keuangan pada
perusahaan eksportir yang terdaftar di BEI periode 2012-2017. Analisis tersebut didasari oleh
fenomena bahwa melakukan ekspor dan aktivitas R&D dapat memberikan manfaat, risiko dan
biaya yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Adapun ukuran dari kinerja
keuangan adalah profitabilitas yang di proksikan dengan ROA, Ekspor dengan rasio Foreign
Sales to Total Sales (FSTS) dan intensitas R&D dengan rasio R&D expenses to Total Sales
(RDTS). Teknik purposive sampling dilakukan untuk mengambil sampel dalam penelitian ini.
Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditentukan, 10 sampel terpilih untuk digunakan dalam
pengujian hipotesis dengan menggunakan metode regresi non-linear. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hubungan ekspor dan kinerja keuangan siginfikan pada model kuadratik.
Model kuadratik ekspor-kinerja berbentuk kurva U, yaitu negatif pada tahap awal lalu
berangsur-angsur positif pada tahap moderat. Intensitas R&D berdampak negatif signifikan
pada kinerja keuangan satu tahun setelah investasi dilakukan. Hasil penelitian ini dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi perusahaan dan investor dalam merumuskan strategi dan menilai
hasil investasi dari kegiatan ekspor dan R&D terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Kata kunci : ekspor, intensitas R&D, kinerja keuangan

1
1. PENDAHULUAN keterlibatannya dalam bisnis
Adanya peluang bisnis internasional internasional.
yang terbuka luas membuat Indonesia Kegiatan ekspor dipilih sebagai
saat ini menjadi tuan rumah bagi tahap awal keterlibatan perusahaan
beberapa perusahaan multinasional dan dalam bisnis internasional karena dapat
tergeraknya perusahaan-perusahaan meminimalisir risiko politik dan tidak
lokal untuk melibatkan diri dalam membutuhkan biaya investasi modal
kegiatan bisnis internasional. Bisnis yang tinggi dibanding metode
internasional dapat dilakukan melalui keterlibatan lainnya (Eiterman, et al.,
kegiatan internasionalisasi, yakni 2016, p. 504). Tidak hanya mudah dan
upaya produksi di lokasi dengan biaya minim risiko, kegiatan ekspor sendiri
paling efektif (foreign direct sangat didukung oleh kebijakan
investment), upaya penjualan di lokasi pemerintah yang mempermudah
dengan profit paling tinggi (ekspor), aktivitas tersebut.
dan upaya pendanaan di lokasi dengan Namun demikian, faktor-faktor
biaya paling murah, tanpa menguntungkan yang dapat diperoleh
menghiraukan batasan-batasan negara perusahaan dari kegiatan ekspor tidak
(Narayana Murthy dalam Kustiawan, selalu dapat dimanfaatkan dengan baik
2014). untuk mencapai tujuan utama aktivitas
Kegiatan internasionalisasi berupa ekspor yakni peningkatan penjualan.
foreign direct investment dan ekspor Kurangnya pemanfaatan faktor-faktor
sudah cukup banyak dilakukan oleh tersebut tercermin dalam tren
perusahaan-perusahaan di Indonesia, penurunan yang ditunjukkan oleh data
tidak terkecuali perusahaan yang telah total pendapatan ekspor Indonesia pada
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. tahun 2012-2016 yang dipublikasi oleh
Perusahaan-perusahaan tersebut Kementrian Perindustrian.
berasal dari berbagai sektor usaha yang Tren penurunan jumlah pendapatan
sebagian besar lebih memilih kegiatan ekspor yang dialami Indonesia
ekspor sebagai tahap awal disebabkan oleh melemahnya daya
saing produk ekspor (Kompas, 2016).

2
Melemahnya daya saing produk di meningkatkan laba perusahaan.
pasar internasional diindikasikan Adanya peningkatan laba sendiri
karena kurangnya usaha perusahaan merupakan faktor yang sangat penting
dalam meningkatkan daya saing produk dalam menentukan profitabilitas
terutama dalam pasar internasional. perusahaan.
Untuk meningkatkan daya saing Profitabilitas sebagai salah satu
produk, perusahaan yang melakukan ukuran kinerja keuangan tentunya
ekspor pada umumnya berusaha diharapkan untuk terus berkembang
berinovasi dengan cara berinvestasi dengan positif secara kontinu.
pada kegiatan research and Perkembangan positif yang kontinu
development (R&D). dalam kinerja keuangan menandakan
Aktivitas R&D sendiri merupakan bahwa tingkat efektivitas dan efisiensi
aktivitas yang bermanfaat untuk operasi perusahaan dalam keadaan baik
menghasilkan produk atau proses yang dan memiliki daya saing untuk tetap
baru maupun pengembangan dari bertahan (Munawir, 2012, p. 31).
produk dan proses yang sudah ada agar Berdasarkan fenomena yang telah
terjadi peningkatan efektivitas dan dijabarkan, peneliti tertarik untuk
efisiensi operasi di masa yang akan melakukan penelitian mengenai
datang (Hall, 2006). dampak ekspor dan intensitas R&D
Penurunan hasil ekspor dan terhadap kinerja keuangan yang diukur
rendahnya aktivitas R&D yang dari profitabilitas.
dilakukan perusahaan terkait erat pada 2. LANDASAN TEORI
fakta bahwa melakukan ekspor dan Ekspor - Kinerja Keuangan
R&D dapat menimbulkan biaya dan Penelitian terdahulu yang mengkaji
risiko. Kendatipun terdapat risiko dan hubungan antara kinerja keuangan dan
biaya yang harus ditanggung internasionalisasi dalam bentuk ekspor
perusahaan, ekspor dan R&D menyatakan hasil yang beragam,
merupakan kegiatan yang saling sehingga terjadi perkembangan teori
melengkapi dalam hal akumulasi yang menggambarkan hubungan
pengetahuan, menurunkan biaya, dan ekspor dan kinerja keuangan.

3
Teori yang berkembang menyatakan tersebut, biaya akan melebihi manfaat
bahwa biaya dan manfaat yang pada beberapa waktu. Setelah melalui
dihasilkan dari ekspor timbul di waktu tahap tersebut, kinerja keuangan
yang berbeda, sehingga hubungan perusahaan berangsur-angsur
antara ekspor dan kinerja keuangan meningkat ketika perusahaan telah
tidak liniear (garis lurus) melainkan belajar untuk menyesuaikan diri
berbentuk kurva. dengan keadaan pasar (Pap & Chiang,
Adapun teori yang dimaksud adalah 2008).
teori kuadratik yang menyatakan
bahwa hubungan ekspor dan kinerja
keuangan berbentuk parabola atau
kurva U dan U terbalik serta three
stages theory yang berbentuk kurva S.
Gambar kurva berbentuk U terbalik
yang bersumber dari stuid (Osorio, et
al., 2016) mendefiniskan bahwa tahap
awal ekspansi internasional,
perusahaan mendapatkan berbagai
Gambar kurva berbentuk U yang macam keuntungan seperti mencapai
berumber dari (Osorio, et al., 2016) skala dan ruang lingkup ekonomi dan
yang termasuk dalam teori kuadratik kemudahan dalam mendapatkan
menjelaskan keadaan perusahaan sumber daya. Pada tahap ini perusahaan
dimana kinerja perusahaan tinggi dapat dengan baik memanfaatkan
ketika memasuki pasar baru yang sumber daya dan ketrampilan dasar
sesuai dengan dasar keterampilan serta yang sudah dimiliki sebelumnya
sumber daya yang mereka miliki. sehingga manfaat yang didapat akan
Kinerja keuangan perusahaan melebihi biaya (Altaf & Shah, 2015).
berangsur-angsur menurun ketika Namun, seiring pelaksanaan
perusahaan mencoba menjajaki pasar ekspansi internasional, perusahaan
yang tidak mereka kenal. Pada tahap akan memasuki negara yang sangat

4
berbeda dari segi geografis dan budaya. dengan baik menangkap peluang pasar.
Pada akhirnya biaya diversifikasi Produk sudah dikenal, perusahaan
internasional meningkat hingga sudah dapat mengambil manfaat dari
akhirnya melampaui manfaat yang transfer pengetahuan sehingga dapat
diperoleh (Wang, et al., 2011) mencapai skala ekonomi dan
Berikutnya adalah three stages diversifikasi global. Akibatnya
theory yakni teori yang menyatakan perusahaan mengalami efisiensi dan
bahwa hubungan ekspor dan kinerja peningkatan volume penjualan dan
keuangan dapat dijelaskan dalam tiga berpeluang untuk meningkatkan
tahap. Berikut ini adalah gambar kurva profitabilitas (Chen & Hsu, 2010).
S dari studi (Contractor, et al., 2003) Tahap excess atau berlebihan (high
stage) dimana peningkatan kegiatan
ekspor mengarah kepada penjangkauan
pasar yang lebih jauh dan lebih tidak
familiar dibandingkan negara asal.
Perbedaan yang besar mengarah
kepada peningkatan biaya yang
dikeluarkan sehingga pada akhirnya
Tahap awal (Early) yakni ketika biaya akan melampaui pendapatan
perusahaan memasuki pasar baru, tambahan dari peningkatan ekspor.
perusahaan akan terbebani dengan (Cantele, et al., 2016)
biaya pembelajaran, koordinasi, dan Research and Development
biaya permulaan. Adanya biaya-biaya R&D adalah aktivitas untuk
tersebut untuk sementara akan mendapatkan pengetahuan ilmiah baru,
membuat perusahaan mengalami untuk mendukung proses
keadaan dimana biaya melebihi pengembangan dan perancangan
keuntungan (Contractor, et al., 2007). produk, atau mengaplikasikan
Tahap menengah atau moderat (mid- pengetahuan baru dalam melaksanakan
stage) dimana perusahaan sudah perbaikan teknis yang signifikan
memahami lingkungan baru dan dapat

5
(Hanafiah & Suhana 2012, dalam Investasi dalam aktivitas R&D tidak
Kinanti & Nuzula, 2017). hanya berpotensi memberikan
Perusahaan eksportir menghadapi keuntungan bagi perusahaan tetapi juga
persaingan yang sangat ketat dalam menimbulkan beberapa jenis biaya
pasar global. Oleh karena itu, menurut Statement of Financial
perusahaan dituntut untuk selalu Accounting Standards dalam
berinvestasi dalam pengetahuan dan (Leskinen, 2018):
teknologi untuk mencapai target a) Bahan baku, peralatan, dan fasilitas
kepuasaan pelanggan yang tinggi b) Personil
khususnya di pasar internasional. c) Pembelian Intagible asset pada
Salah satu keuntungan perusahaan pihak lain
eksportir adalah memiliki kemudahan d) Jasa Kontrak
dalam hal akses pada sumber e) Biaya tidak langsung
pengetahuan yang tidak tersedia di Kinerja Keuangan Perusahaan
dalam pasar domestik sehingga Kinerja keuangan perusahaan secara
perusahaan memiliki sumber daya yang khusus berarti (Fahmi, 2011, p. 2):
memadai untuk melaksanakan kegiatan “Gambaran mengenai keadaan
R&D (Neves, et al., 2016). keuangan suatu perusahaan yang
Menurut Moncada-Paternò-Castello dianalisis dengan menggunakan alat-
& Grassano (2014) terdapat beberapa alat analisis keuangan, sehingga dapat
peran pokok dari aktivitas R&D yaitu: memberikan informasi mengenai baik
a) Mengembangkan suatu pengetahuan buruknya kondisi keuangan perusahaan
yang bersifat fundamental dan tertentu yang merefleksikan prestasi
mencontoh teknologi. kerja dalam periode tertentu”.
b) Mendukung proses pabrikasi, Pengukuran kinerja dilakukan untuk
mengelola pelanggan, dan bisnis mengevaluasi keberhasilan perusahaan
secara keseluruhan dalam mengelola sumber dayanya
c) Pengembangan dan pengaplikasian untuk mencapai tujuan keuangan yang
teknologi baru telah ditetapkan. Evaluasi kinerja
merupakan tolak ukur bagi perusahaan

6
mengenai tindakan yang selanjutnya H1: Model linier ekspor memiliki
harus dilakukan, apakah perlu pengaruh signifikan terhadap kinerja
penyegaran atau tidak karena sudah keuangan (ROA)
dianggap berhasil atau gagal (Kasmir, H2: Model kuadratik ekspor memiliki
2009, p. 94). pengaruh terhadap kinerja keuangan
Dalam penelitian ini, konsisten (ROA)
dengan beberapa jurnal acuan, kinerja H3: Model kubik ekspor memiliki
keuangan diukur dengan profitabilitas pengaruh terhadap kinerja keuangan
yang dirpoxykan dengan ROA (Return (ROA)
on Asset). H4: Intensitas R&D secara linear
Return on Asset berpengaruh terhadap kinerja keuangan
Return on Asset diterapkan untuk (ROA)
melihat sejauh mana investasi yang H5: Ekspor dan intensitas R&D
telah ditanamkan mampu memberikan mempengaruhi kinerja keuangan
pengembalian keuntungan yang sesuai (ROA)
dengan yang diharapkan. Investasi 3. Metode Penelitian
tersebut sebenarnya sama dengan aset Populasi dan Sampel Penelitian
perusahaan yang ditanamkan atau Populasi dalam penelitian ini adalah
ditempatkan, semakin besar rasio maka Perusahaan Eksportir yang Terdaftar di
semakin baik pula kemampuan Bursa Efek Indonesia Periode 2012-
perusahaan dalam menghasilkan 2017. Dalam menentukan sampel yang
keuntungan (Fahmi, 2014, p. 83). akan dipilih, penelitian menggunakan
Semakin besar ROA maka semakin teknik Purposive Sampling.
besar tingkat laba yang didapat Berdasarkan kriteria perusahaan
perusahaan, dan semakin baik pula yang diantaranya adalah listing di
produktivitas aset dalam memperoleh Bursa Efek Indonesia minimal sejak
laba. Besarnya ROA mengacu pada tahun 2012, menampilkan data jumlah
kinerja operasi perusahaan yang lebih penjualan luar negeri selama 6 tahun
baik. berturut-turut, menampilkan data biaya
Hipotesis R&D selama 6 tahun berturut-turut dan

7
menggunakan rupiah sebagai mata aktivitas perusahaan dalam melakukan
uang pada laporan keuangan. kegiatan yang dapat menghasilkan
Berdasarkan beberapa kriteria tersebut pengetahuan baru yang dapat
maka diperoleh 10 perusahaan untuk diimplementasikan dalam teknologi,
dijadikan sampel dalam penelitian ini. produk, layanan, dan internal
Variabel Penelitian organisasi yang ada saat ini. Intensitas
Penelitian ini menggunakan tiga R&D dapat diukur oleh rasio Research
variabel. Adapun variabel-variabel & Development expenses to Total Sales
tersebut adalah kinerja keuangan yang (RDTS). Berikut ini adalah pengukuran
diukur melalui profitabilitas sebagai rasio RDTS:
variabel independen, serta ekspor dan Intensitas R&D = R&D Expenses
intensitas R&D sebagai variabel Total Sales
independen. Kinerja Keuangan
Definisi Operasional Pada penelitian ini kinerja keuangan
Ekspor perusahaan diukur menggunakan
Ekspor adalah ukuran penjualan profitabilitas yang diproxykan dengan
produk yang diproduksi oleh ROA (Return on Asset). Menurut
perusahaan didalam negeri ke luar batas Kasmir (2014, p. 201) Return On Assets
negara perusahaan produsen baik merupakan rasio yang menampilkan
secara langsung maupun tidak langsung hasil pengembalian atas jumlah aktiva
untuk memenuhi permintaan asing yang digunakan dalam perusahaan.
(Griffin & Pustay, 2015, p. 7). Ekspor Berikut adalah pengukuran ROA:
dapat diproxykan oleh rasio Foreign ROA = EBIT
Sales to Total Sales (FSTS). Berikut Total Asset
adalah pengukuran rasio FSTS:
Rasio FSTS = Foreign Sales Analisis Regresi Non-Linear
Total Sales Untuk menganalisis bentuk kurva
Intensitas R&D dari hubungan ekspor dan kinerja
Menurut (Vithessonthi & Racela, keuangan perusahaan, metode analisis
2016) Intensitas R&D adalah ukuran data yang digunakan dalam peneltian

8
ini adalah regresi non-linear. Analisis terdaftar di BEI adalah 0.062 atau 6.2%
regresi non liniear seringkali disebut dari total penjualan bersih. Tingkat
sebagai analisis regresi lengkung atau terendah rasio penjualan luar negeri
curvilinear. Analisis tersebut adalah 0.001 (dibulatkan) atau 0.1%.
diterapkan untuk menguji variabel- Rasio FSTS tertinggi adalah 0.306 atau
variabel yang dihipotesiskan memiliki 30.6%. Standar deviasi bernilai 0.073.
bentuk hubungan yang lengkung Intensitas R&D pada perusahaan
terhadap variabel lain (Winarsunu, eksportir yang terdaftar di BEI periode
2017). 2012-2016 paling rendah
Yi,t = β0 + β1X1 i,(t-1) + β2 X12i,(t-1) + β3 sebesar 0.000 (dibulatkan). Nilai
X13i,(t-1) + β4 X2, (t-1) + ɛi tertinggi intensitas R&D pada
Keterangan: perusahaan sampel sebesar 0.017 atau
β0 = Konstanta 1.7% di tahun 2013. Selama periode
Yi,t = ROA perusahaan i di tahun t penelitian, perusahaan eksportir rata-
X1 i,(t-1) = Rasio penjualan luar negeri rata menginvestasikan 0.002 atau 0.2%
pada perusahaan i di tahun ke t-1 dari hasil penjualannya untuk kegiatan
X12 i,(t-1) = Rasio penjualan luar negeri 2 R&D. Intensitas R&D memiliki
pada perusahaan i di tahun ke t-1 simpangan baku sebesar 0.003.
X13i,(t-1) = Rasio penjualan luar negeri3 Kinerja keuangan yang diukur dari
pada perusahaan i di tahun ke t-1 profitabilitas perusahaan eksportir yang
X2 i,(t-1) = R&D pada perusahaan ke i di terdaftar di BEI periode 2013-2017
tahun ke t-1 memiliki nilai terendah sebesar 0.023
ɛi = error perusahaan ke i atau 2.3% yakni di tahun 2017. ROA
4. Hasil Penelitian paling tinggi memiliki nilai sebesar
Uji Statistik Deskriptif 0.229 atau 22.9% di tahun 2013. Rata-
Berdasarkan hasil analisis statistik rata kinerja keuangan perusahaan
deskriptif, dapat diketahui bahwa eksportir sebesar 0.101 atau 10.1%
selama periode pengamatan, rata-rata dengan simpangan baku memiliki nilai
kontribusi penjualan luar negeri yang sebesar 0.052.
dilakukan perusahaan eksportir yang

9
Uji Linieritas terdistribusi secara normal (Priyatno,
Pengujian linieritas dimaksudkan 2014, p. 90)
untuk mengetahui linier atau tidaknya
hubungan antara variabel independen
terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji Kolmogrov-
Hasil uji linieritas berikut ini Smirnov, nilai probabilitas yang
2
menunjukkan bahwa R terbesar adalah dihasilkan adalah 0.200. Nilai
model kubik, sehingga model kubik probabilitas > level of significant
paling tepat untuk menggambarkan (α=5%). Dengan demikian, residual
hubungan antara X1 dengan Y1 sesuai dari model regresi dinyatakan
data penelitian. berdistribusi normal.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dilakukan untuk
menguji apakah variabel pengganggu
yang ada dalam persaamaan regresi
Setelah dilakukan penelitian, model memiliki varians yang sama atau
kubik dari ekspor tidak berpengauh berbeda. Variasi residual harus bersifat
signifikan terhadap kinerja keuangan. homokedastisitas, yaitu pengamatan
2
Karena R pada model kuadratik hanya satu dengan pengamatan yang lain
berbeda 0.1 point peneliti memutuskan sama agar memberikan pendugaan
menganalisis model kuadratik dari model yang lebih akurat. (Sugiyono &
ekspor dan kinerja keuangan. Susanto, 2015, p. 336)
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas residual yaitu nilai
residual yang dihasilkan dalam regresi
akan diuji distribusinya apakah normal
atau tidak, model regresi yang baik Uji heteroskedastisitas yang
memiliki nilai residual yang dilakukan dengan uji Glejser pada
model regresi menghasilkan nilai

10
probabilitas yang lebih besar dari level
of significant yaitu 0.05 di masing-
masing variabel. Hasil pengujian
tersebut menunjukkan bahwa residual
dinyatakan memiliki ragam yang
homogeny.
Uji F
Uji F merupakan uji yang Berdasarkan output uji F dan uji t,,
memberikan informasi apakah seluruh maka dapat diperoleh informasi bahwa
variabel bebas yang termasuk ke dalam 1. H1 = Hasil dari uji t statistics
model penelitian memiliki pengaruh memberikan informasi bahwa secara
terhadap variabel terikat (Ghozali, linear, ekspor berpengaruh
2012, p. 98). signifikan terhadap kinerja
keuangan. Oleh karena itu, H0
diterima dan H1 ditolak. Adapun
pengaruh signifikan antara ekspor
Berdasarkan tabel uji F, terdapat
dan kinerja keuangan bersifat
pengaruh yang signifikan antara
negatif.
variabel ekspor dan intensitas R&D
2. Hipotesis 2
terhadap kinerja keuangan dengan nilai
Uji t statistics menunjukkan bawa
probabilitas yaitu sebesar 0.000 kurang
model kuadratik ekspor memiliki
dari level of significance (0.05).
pengaruh terhadap kinerja
Uji t
keuangan. Artinya H0 diterima dan
Menurut Ghozali (2012, p. 98) Uji t
H1 ditolak. Pengaruh yang
statistik dilakukan untuk
dihasilkan ekspor terhadap kinerja
menggambarkan dampak dari variabel
keuangan bersifat positif.
independen secara terpisah antara
3. Hipotesis 3
variabel bebas yang satu dengan yang
Model Kubik dari ekspor tidak
lain terhadap variabel dependen
berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja keuangan.

11
Informasi tersebut digambarkan dari keuangan dapat didapatkan melalui
hasil probabilita pada uji t statistik. mencari nilai Y dari persamaan model
Dengan demikian, H0 ditolak dan regresi non-linear kuadratik parsial
menerima H1. berikut
4. Hipotesis 4 𝒀𝟏 = 𝟎. 𝟏𝟔𝟏 − 𝟏. 𝟎𝟔𝟕𝑿𝟏 + 𝟐. 𝟕𝟔𝟖𝑿𝟐𝟏
Kinerja keuangan dipengaruhi Berdasarkan perhitungan tersebut,
secara signifikan oleh intensitas R&D terbentuk kurva hubungan ekspor dan
yang dilihat dari nilai signifikansi dari kinerja keuangan berikut
uji t. Hasil tersebut menyimpulkan
bahwa H0 diterima dan H1 ditolak.
Intensitas R&D mempengaruhi kinerja
keuangan secara negatif.
5. Hipotesis 5
Nilai probabilita uji F yang kurang
dari level of significance memberi
Untuk mengetahui titik dimana
informasi bahwa kinerja keuangan
ekspor mulai memberikan
(ROA) dipengaruhi secara signifikan
pengembalian yang positif pada kinerja
oleh seluruh variabel independen yakni
keuangan, peneliti Mengikuti
variabel ekspor dan variabel intensitas
penelitian (Xiao, et al., 2013) dan
R&D. Informasi tersebut
(Olmos & Díez-Vial , 2015) dengan
menyimpulkan bahwa untuk hipotesis 5
menggunakan derivatif parsial dari
H0 diterima dan H1 ditolak.
persamaan model regresi.
Analisis Regresi Non-Linear 𝝏𝒚
= ((−𝟏. 𝟎𝟔𝟕) + 𝟐 𝒙 (𝟐. 𝟕𝟔𝟖𝑿𝟏 ) = 𝟎
Berikut adalah persamaan dari 𝝏𝒙𝟏

model regresi non-linear kuadratik Berdasarkan formula tersebut dapat

dalam penelitian ini. diketahui bahwa efek negatif ekspor

Y1 = 0.161 – 1.067X1 + 2.768X12 – 7.552X2 pada kinerja keuangan yang semula

Kurva Ekspor-Kinerja Keuangan negatif akan menemukan tititk balik


Kurva yang menggambarkan bentuk yang menghasilkan kinerja keuangan
hubungan antara ekspor dan kinerja

12
yang positif ketika rasio penjualan luar budaya, membangun jaringan mitra
negeri mencapai 14.2%. bisnis, dan penyesuaian-penyesuaian
5. Pembahasan dengan berbagai faktor di negara
Kedua variabel yakni ekspor dan tujuan. Keadaan tersebut berdampak
R&D turut memiliki peran dalam pada peningkatan biaya operasional
membentuk kinerja keuangan yang yang harus ditanggung perusahaan.
diukur melalui profitabilitas. Seiring dengan pembelajaran dan
Variabel ekspor secara linear penyesuaian diri dalam pasar
memiliki pengaruh signifikan negatif internasional, perusahaan lebih terlatih
secara linear terhadap kinerja keuangan menghadapi kompleksitas jaringan
sedangkan secara kuadratik variabel global.
ekspor berpengaruh signifikan positif Penyesuaian dan pengalaman pada
terhadap kinerja keuangan. Dengan akhirnya mengakibatkan penjualan
demikian, dapat disimpulkan bahwa meningkat sehingga pada suatu titik
hubungan ekspor dengan kinerja tertentu pendapatan penjualan akan
keuangan bermodel kuadratik U, yaitu melebihi biaya terkait pelaksanaan
negatif signifikan pada tahap awal ekspor yang harus dikeluarkan.
(linear) lalu berangsur-angsur Penjualan yang melebihi biaya
signifikan positif pada tahap moderat menghasilkan laba dan berakibat pada
(kuadratik). peningkatan profitabilitas. Oleh karena
Hubungan ekspor dan kinerja itu, perlu ditekankan bahwa ekspor
keuangan yang digambarkan berbentuk dapat menguntungkan dan berpotensi
U menjelaskan bahwa perusahaan meningkatkan profitabilitas hanya jika
eksportir di Indonesia mengalami perusahaan dapat beradaptasi dengan
penurunan profitabilitas pada tahap baik dalam kondisi pasar (Altaf & Shah
awal pemberlakuan ekspor. , 2015).
Ketika perusahaan baru memasuki Titik balik dimana ekspor mulai
pasar internasional maka perusahaan memberikan profit yang berdampak
berusaha untuk membangun pasar dan pada peningkatan kinerja keuangan
berhadapan dengan kompleksitas adalah sejak rasio ekspor mencapai

13
14.2% dari total penjualan bersih. mengarah pada penurunan profitabilitas
Adapun rasio pejualan ekspor yang pada tahun pertama sejak investasi
lebih rendah dari 14.2% akan dilakukan.
memberikan kerugian dimana biaya Penurunan profitabilitas akibat
melebihi pendapatan. kegiatan R&D turut mengindikasikan
Intensitas R&D memberikan efek adanya kegagalan perusahaan dalam
negatif pada kinerja keuangan menghasilkan output R&D yang efektif
perusahaan. Kesulitan-kesulitan dan dalam menciptakan inovasi, sehingga
besarnya biaya pelaksanaan R&D yang biaya investasi yang sudah dikeluarkan
terkait dengan pengembalian jangka tidak dapat menghasilkan peningkatan
panjang ditengarai menjadi salah satu penjualan dan berakibat buruk bagi
penyebab adanya efek negatif dari profitabilitas perusahaan
aktivitas tersebut pada kinerja 6. Implikasi Penelitian
keuangan Sebelum memutuskan untuk
Investasi dalam R&D tidak dapat melaksanakan ekspor, perusahaan
langsung dilihat hasilnya, biaya yang harus mempertimbangkan bahwa
dikeluarkan pada waktu tertentu harus ekspor dapat memberikan keuntungan
terlebih dulu diolah untuk memproses yang berdampak pada peningkatan
input R&D hingga menjadi suatu profitabilitas tetapi setelah melewati
output. kondisi yang merugikan.
Output dari aktivitas R&D pada Pada tahap awal pemberlakuan
umumnya tidak bisa langsung ekspor perusahaan akan dihadapkan
diterapkan melainkan melalui tahap dengan biaya operasional yang
percobaan. Oleh karena itu, dari sejak meningkat melebihi pendapatan
pengalokasian biaya hingga penerapan penjualannya. Pada masa tersebut,
output membutuhkan waktu sehingga perusahaan membutuhan dana lebih
biaya operasional yang dikeluarkan sehingga perusahaan harus
meningkat tetapi tidak dapat mempertimbangkan strategi seperti
menghasilkan pengembalian dari memilihan negara yang tidak jauh
penjualan secara langsung dan akhirnya berbeda dengan negara lokal;

14
memastikan kecukupan finansial Biaya investasi yang dikeluarkan
dengan memperoleh fasilitas kredit dan menyebabkan arus kas yang negatif
kas yang diperoleh dari aktivitas karena tidak dapat langsung berdampak
operasi domestik; dan berkonsultasi pada peningkatan penjualan. Oleh
dengan konsultan bisnis internasional. karena itu, perusahaan harus menyadari
Di tahap menengah ekspor dapat bahwa aktivitas R&D merupakan
memberikan peningkatan penjualan investasi jangka panjang, sehingga
bagi perusahaan hanya jika perusahaan sudah sepatutnya mempertimbangkan
sudah dapat menyesuaikan diri dalam jeda waktu lebih dari 1 tahun dalam
pasar internasional. menilai hasil dari investasi pada
Dalam tahap menengah, perusahaan kegiatan R&D.
harus mengalokasikan dana untuk Penurunan profitabilitas akibat
membangun brand dan melakukan kegiatan R&D adanya kegagalan
strategi pemasaran yang sesuai dengan perusahaan dalam menghasilkan output
preferensi konsumen di negara R&D yang efektif mengharuskan
setempat. Perusahaan juga harus perusahaan untuk meminimalisir
membangun jaringan distribusi yang kegagalan R&D dengan melakukan
solid dan aliansi dengan perusahaan pengembangan portofolio produk yang
internasional lainnya untuk bertujuan memodifikasi produk yang
mendapatkan akses pengetahuan yang ada sesuai dengan preferensi konsumen
dapat dijadikan input bagi aktivitas negara tujuan.
R&D. Dalam membuat keputusan
Perusahaan dapat memperoleh investasi, investor harus
profitabilitas yang baik dengan mempertimbangan aspek rasio ekspor,
mengkontribusikan penjualan dari pengalaman perusahaan dalam
ekspor minimal sebesar 14.2% dari melakukan operasi internasional, dan
total penjualan bersih. usaha perusahaan dalam membentuk
Intensitas R&D berkontribusi inovasi. Ketiga aspek tersebut
terhadap penurunan profitabilitas satu mengarah pada peningkatan penjualan
tahun setelah investasi dilakukan. dimasa depan yang dapat berpeluang

15
meningkatkan kinerja keuangan yang tahun setelah biaya dialokasikan.
diukur melalui profitabilitas. Semakin tinggi biaya yang
dialokasikan pada kegiatan R&D,
7. Kesimpulan semakin besar pula penggunaan
Berikut ini adalah kesimpulan yang biaya perusahaan yang tidak diikuti
dapat diambil dari penelitian ini: dengan pengembalian hasil yang
1. Ekspor mempengaruhi kinerja sepadan pada tahun pertama.
keuangan secara kuadratik yaitu 4. Ekspor dan intensitas R&D
berbentuk U. Hubungan berbentuk berpengaruh signifikan terhadap
U menjelaskan bahwa kinerja kinerja keuangan perusahaan yang
keuangan menurun tahap awal diukur dengan profitabilitas.
ekspor karena terkait dengan biaya
Daftar Pustaka
dan risiko memasuki pasar asing.
Altaf, N. & Shah , F. A., 2015.
Setelah melalui tahap penurunan,
Internationalization and firm
kinerja keuangan berangsur-angsur
performance of Indian firms: Does
positif ketika perusahaan sudah
product diversity matter?. Pacific
dapat menyesuaikan diri di pasar
Science Review B: Humanities and
asing sehingga dapat memperoleh
Social Sciences, 1(2), pp. 76-84.
laba dan pengembalian positif bagi
kinerja keuangan. Cantele, S., Campedelli, B. & Frontis,
2. Berdasarkan perhitungan derivatif D., 2016. A Three-Stage Model of
parsial, ekspor mulai memberikan Exporting: New Insights into SMEs’
profit yang berdampak pada InternationalizationPerformance
positifnya pada kinerja keuangan Relationship. International Journal
sejak rasio ekspor mencapai 14.2% of Business and Social Science ,
dari total penjualan luar negeri dan 7(8), pp. 201-215.
domestik. Chen, H. & Hsu, C.-W., 2010.
3. Intensitas R&D memberikan Internationalization, resource
pengaruh negatif signifikan bagi allocation and firm performance.
kinerja keuangan perusahaan satu

16
Industrial Marketing Management, Griffin, R. W. & Pustay, W. M., 2015.
39(7), pp. 1103-1110. Bisnis Internasional: Sebuah
Perspektif Manajerial ed 8. Jakarta:
Contractor, F. J., Kumar, V. & Kundu,
Salemba Empat.
S. K., 2007. Nature of The
Relationship Between International Hall, B. H., 2006. Berkeley.edu.
Expansion and Performance: The Diakses pada 6 Desember 2018,
Case of Emerging Market Firms. https://eml.berkeley.edu/~bhhall/pa
Journal of World Business, 42(4), pers/BHH06_IESS_R&D.pdf
pp. 401-407.
Kasmir, 2009. Pengantar Manajemen
Contractor, F. J., Kundu, S. K. & Hsu, Keuangan. Jakarta: Kencana.
C.-. C., 2003. A Three-Stage Theory
Kasmir. 2014. Analisis Laporan
of International Expansion: The
Keuangan. Ed 1. Jakarta: Raja
Link between Multinationality and
Grafindo Persada.
Performance in the Service Sector.
Kinanti, S. A. & Nuzula, N. F., 2017.
Journal of International Business
PENGARUH INTENSITAS R&D
Studies,, 34(1), pp. 5-18.
TERHADAP NILAI
Eiterman, D. K., Stonehill, A. I. &
PERUSAHAAN DENGAN
Moffett, M. H., 2016. Multinational
VARIABEL KONTROL UMUR
Business Finance. 14th ed. Harlow:
DAN UKURAN PERUSAHAAN
Pearson Education.
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Fahmi, I., 2011. Analisis Laporan Yang Tercatat Di Bursa Efek
Keuangan. Bandung: Alfabeta. Indonesia Periode 2012-2016).
Jurnal Administrasi Bisnis , 50(2).
Fahmi, I., 2014. Analisis Laporan
Keuangan. Bandung: Alfabeta. Kustiawan, Terry. 2014.
Internasionalisasi dan Kinerja
Ghozali, I., 2012. Aplikasi Analisis
Perusahaan Terbuka di Indonesia.
Multivariate dengan Program IBM
Tesis. Universitas Indonesia. Depok.
SPSS. Semarang : Universitas
(dalam negeri)
Diponegoro.

17
Leskinen, Teemu. 2018. The Effect of Olmos, M. F. & Díez-Vial , I., 2015.
the Amount of Research and Internationalization pathways and
Development on the Growth and the performance of SMEs. European
Profitability of a Firm: An Journal of Marketing, 49(3/4), pp.
Empirical Study on US-Based 420 - 443 .
Publicly Traded Companies.
Osorio, D. B., Colino, A., Martin, L. A.
Master Thesis. Aalto University.
G. & Vicente, J. A. Z., 2016. The
Finland. (luar negeri)
International Diversification-
Marta, M. F., 2016. Kompas.com. Performance Link in Spain: Does
Diakses pada 25 Desember 2018, Firm Size Really Matter?.
https://ekonomi.kompas.com/read/2 International Business Review,
016/03/16/144509626/Ekspor.dan.P 25(2), pp. 548-558.
enurunan.Daya.Saing
Pap, Marton & Chiang, Cheng, H.
Moncada-Paternò-Castello, P. & 2008. The Relationship Between
Grassano, N., 2014. Innovation, Internationalization and Firm
competitiveness and growth without Performance. Master Thesis. Lund
R&D? Analysis of corporate R&D University. Sweden. (luar negeri).
investment - A country approach:
Sugiyono & Susanto, A., 2015. Cara
Italy. JRC Policy Brief. European
Mudah Belajar SPSS dan LISREL:
Comission.
Teori dan Aplikasi Untuk Analisis
Munawir, S., 2012. Analisis Informasi Data Penelitian. ed 1. Bandung:
Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Alfabeta.

Neves, A., Teixeira, A. A. C. & Silva, Vithessonthi, C. & Racela, O. C., 2016.
S. T., 2016. Exports-R&D Short and Long Run Effect of
investment complementarity and Internationalization and R&D
economic performance of firms Intensity on Firm Performance.
located in Portugal. Investigación Journal of Multinational Financial
Económica, LXXV(295), pp. 125- Management, Volume 34, pp. 28-45.
156.

18
Wang, C.-. F., Chen, L.-. Y. & Chang,
S.-. C., 2011. International
diversification and the market value
of new product introduction.
Journal of International
Management, 17(4), pp. 333-347.

Winarsunu, T., 2017. Statistik Dalam


Penelitian Psikologi dan
Pendidikan. Malang: UMM Press.

Xiao, S. S. et al., 2013.


Internationalization and
Performance: Moderating Effects of
Governance Structure and the
Degree of Centralized Control.
Journal of International Business,
Volume 19, pp. 118-137.

19

You might also like