You are on page 1of 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE

Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018 123
provided by ejournal.nusamandiri.ac.id (STMIK Nusa Mandiri)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)


UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM
KEAHLIAN PADA SMK DAARUL ULUM JAKARTA

Ahmad Yusuf Malik1, Tuti Haryanti2

1Sistem Informasi

STMIK Nusa Mandiri


http:/nusamandiri.ac.id
ahmadyus161515@nusamandiri.ac.id

2Komputerisasi Akuntansi
AMIK BSI Karawang
http:/bsi.ac.id
tuti.tty@bsi.ac.id

Abstract—This study aims to determine the skills kelas sepuluh serta dokumen atau arsip yang
program in accordance with the interests and berhubungan dengan sejarah pekembangan SMK
abilities of students who viewed from the basic Daarul Uluum Jakarta. Sampling diambil
reasons of students in choosing a program of berdasarkan perhitungan menggunakan rumus
expertise. This form of research is a qualitative slovin dan analisis dan analisis data
research in which the source of data comes from the menggunakan metode Analytical hierarchy
tenth grade students and documents or archives process (AHP). Dengan penelitian ini diharapkan
related to the history of development of SMK Daarul adanya perbaikan tentang cara pandang siswa
Uluum Jakarta. Sampling was taken based on dalam menentukan jurusan yang akan dipilih
calculation using slovin formula and analysis and siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat
data analysis using Analytical hierarchy process disimpulkan bahwa sesuai dengan hasil
(AHP) method. With this research is expected to be perhitungan matematis metode AHP 43,4% dari
an improvement about the way students view in jawaban responden memilih akuntansi, 32,2%
determining the majors to be selected students. memilih administrasi perkantoran,dan 24,4%
Based on the results of the study can be concluded memilih teknik komputer jaringan sebagai
that in accordance with the results of mathematical program keahlian pilihan mereka. Pertimbangan
calculations AHP method 43,4% of the respondents hobby & kesenangan menjadi alasan dasar siswa
chose accounting, 32,2% chose office yang paling diutamakan bila dilihat berdasarkan
administration, and 24,4% chose computer sasaran secara global dan pertimbangan peluang
networking techniques as their preferred skill kerja bila dilihat berdasarkan tingkat pengaruh
program. Hobby & pleasure considerations are the alasan dasar itu sendiri terhadap program
most basic student reasons when viewed based on keahlian. Hasil yang diperoleh tersebut
global goals and job opportunity considerations diharapkan menjadi suatu perhatian dan dapat
when viewed based on the level of influence of the disikapi secara positif agar dapat berbuah manis
underlying reason itself on the skills program. The dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari
results obtained are expected to be a concern and sebagaimana alasan dasar memiliki dampak
can be positively responded to be fruitful and not positif maupun dampak negatif
cause problems in the future as the basic reason has
a positive impact as well as negative impact. Kata Kunci: Analytical hierarchy process , program
keahlian, Alasan dasar siswa.
Keyword : Analytical hierarchy process, expertise
program, The basic reason of the students
PENDAHULUAN
Intisari—Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui program keahlian yang sesuai dengan Pendidikan menengah kejuruan
minat dan kemampuan siswa yang ditinjau dari merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan
alasan dasar siswa dalam memilih program menengah yang mengutamakan pengembangan
keahlian. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kemampuan peserta didik untuk untuk dapat
kualitatif dimana sumber data berasal dari siswa bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan

P-ISSN: 1978-1946 | E-ISSN: 2527-6514 | Penerapan Metode Analytical ….


124 Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018

beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang Metode wawancara merupakan metode kedua
kerja, dan mengembangkan ketrampilan diri yang penulis gunakan untuk mendapatkan
untuk hidup secara mandiri di kemudian hari. informasi secara langsung dari narasumber yang
Pemilihan jurusan merupakan hal yang yang tidak berhubungan dengan objek penelitiannya secara
mudah, karena berpengaruh pada pemilihan langsung. Di dalam metode wawancara ini,
perguruan tinggi (Kustiyahningsih & Syafa’ah, penyusun berbungan langsung dengan
2015) narasumber yang mengetahui data-data tentang
SMK Daarul Ulum Jakarta, sebagai sebuah objek penelitian dari riset ini dengan cara
sekolah menengah kejuruan di bidang bisnis melakukan percakapan langsung antara
manajemen dan teknologi informasi dan narasumber dengan pewancara.
komunikasi menawarkan kepada para siswanya c. Metode Pustaka
tiga macam program keahlian dimana setiap siswa Mengumpulkan data-datanya dilakukan
diwajibkan memilih salah satu dari tiga program secara teoritis atau tidak secara langsung
keahlian atau jurusan tersebut yang terdiri atas melainkan secara teori yaitu berdasarkan pada
program keahlian Akuntansi, Administrasi buku-buku, literatur-literatur yang berhubungan
Perkantoran dan Teknik Komputer & Jaringan. dengan masalah yang akan dibahas yang erat
Proses penjurusan dilakukan berdasarkan tes kaitannya dengan objek penelitian.
tertulis dan wawancara yang dilakukan pihak
sekolah, namun dalam pelaksanaannya sering Metodologi Penelitian
terjadi keadaan dimana program keahlian yang Proses pengumpulan data dimulai dengan mencari
dipilih siswa kurang sesuai dengan kemampuan data primer dengan melakukan observasi sesuai
yang sebenarnya (Hermanto, 2012), (Wulandari, dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.
2013), (Nurdiyah, 2016) dimiliki mengakibatkan Metodologi penelitian yang digunakan adalah
rendahnya prestasi belajar siswa (Nur, 2014). metode kuantitatif dengan mengambil data
Permasalahan lainnya adalah terjadinya sekunder berupa kuisioner ke responden , peneliti
ketidakmerataan antara jumlah peminat masing- juga mencari data sekunder kepada para
masing program keahlian (Sari, responden yang terkait, yaitu siswa kelas X
2015),((Ismiati,2017) Dalam rangka (Sepuluh) SMK Daarul Uluum Jakarta.
meningkatkan tingkat kesesuaian antara
kemampuan siswa dan program keahlian yang Pengolahan Data
dipilih maka perlu diadakan perbaikan tentang Hasil wawancara dan pengisian kuisioner oleh
cara pandang siswa dalam menentukan jurusan responden yang terkait selanjutnya dijadikan
yang akan dipilih siswa. sebagai data yang akan diolah menggunakan
Salah satu metode yang dipakai untuk pendekatan Analitical Hierarchy Process (AHP),
mendukung pengambilan keputusan adalah agar mendapatkan hasil berupa langkah-langkah
metode Analytical Hirarchy Process (AHP). AHP pengambilan keputusan yang harus dilakukan
merupakan metode yang memperhatikan faktor- dalam proses pemilihan program keahlian yang
faktor subyektifitas seperti persepsi, preferensi, sesuai dengan minat dan kemampuan siswa.
pengalaman dan intuisi. AHP adalah prosedur Keputusan yang diperoleh segera ditindaklanjuti
yang berbasis matematis untuk mengevaluasi berupa tindakan atau dapat pula dikaji ulang
kriteria-kriteria tersebut. AHP juga apabila setelahnya diperoleh informasi baru yang
memperhitungkan validitas data dengan adanya mempengaruhi hasil untuk mengurangi
batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria ketidakpastian, sehingga diperoleh keputusan
yang dipilih. yang baru.

BAHAN DAN METODE Metode Pemilihan Sampel


Sampel adalah kumpulan dari unit sampling, yang
Teknik Pengumpulan Data ditarik biasanya dari sebuah frame”. Dalam
a. Metode Observasi penentuan sampel sendiri, tidak ada ketentuan
Dengan cara melakukan pengamatan secara yang mutlak mengatur tentang besaran persentase
langsung, terhadap objek-objek yang telah sampel yang harus diambil dari suatu populasi.
ditentukan sebelumnya selama selang waktu Adapun dalam penelitian ini untuk memudahkan
tertentu dan juga melakukan pencatatan seacara dalam pengambilan data, sampel penelitian akan
sistematis terhadap hal-hal yang menyangkut diambil berdasarkan perhitungan dengan
laoran hasil analisa riset. menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

b. Metode Wawancara n=
𝑁
(1)
1+𝑁𝑒 2

P-ISSN: 1978-1946 | E-ISSN: 2527-6514 | Penerapan Metode Analytical ….


Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018 125

Dimana: kemudian akan berdampak pada pemilihan


n = Ukuran Sampel jurusan yang tidak sesuai dengan minat siswa.
N = Ukuran Populasi d. Coba-coba
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena Merupakan salah satu tahapan perkembangan
kesalahan pengambilan sampel yang masih di anak (remaja) pada waktu mencoba
taksir atau diinginkan. kemampuan hidupnya yang lebih luas. Coba-
Sehingga dengan jumlah populasi coba atau iseng terhadap jurusan yang dipilih.
sebanyak 220 orang siswa dan persentasi Hal ini disebabkan oleh adanya kebingungan
kelonggaran sebesar lima belas persen (15%), siswa dalam menentukan jurusan.
jumlah sampel yang diambil dapat dihitung e. Media mendapatkan ijazah
sebagai berikut: Sebagai media untuk memperoleh ijazah
220
n = 1+220.0,152 kelulusan. Proses mempelajari ilmu yang
menjadi program studi keahliannya dianggap
tidak begitu penting karena nantinya nilai dan
dibulatkan ke atas menjadi 37 orang siswa
ijazah adalah yang terpenting untuk mencari
220 220 pekerjaan.
n= = = 36,975
1+4,95 5,95
Alternatif (Hierarki III): alternatif dalam penelitian
ini adalah alternatif pilihan program keahlian yang
HASIL DAN PEMBAHASAN disediakan sekolah dengan indikator sebagai
berikut:
Sasaran/Tujuan (Hierarki I): Pemilihan program a. Akuntansi
keahlian pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Program keahlian akuntansi pada awalnya
yang didasarkan pada alasan dasar siswa. Kriteria dikenal dengan nama tata buku atau
(Hierarki II): kriteria dalam penelitian ini adalah pembukuan. Dalam proses pembelajarannya,
alasan dasar siswa Sekolah Menengah Kejuruan siswa akuntansi akan dibekali pengetahuan
dalam memilih program keahlian dengan tentang ilmu akuntansi, keuangan dan ilmu
indikator Sebagai berikut, menurut pengetahuan berkaitan lainnya, pengetahuan
(Wulandari,2013) tentang kegiatan bisnis dan pengorganisasian,
a. Peluang Kerja serta pengetahuan dan kompetensi di bidang
Merupakan keadaan yang menunjukkan teknologi dan informasi.
tersedianya lapangan pekerjaan sehingga b. Administrasi Perkantoran
semua orang yang bersedia dan sanggup Mempelajari tentang hubungan antara
bekerja dalam proses produksi dapat karyawan serta mengalokasikan sumber daya
memperoleh pekerjaan sesuai keahlian, dan sumber dana dengan efisien dan efektif.
ketrampilan dan bakatnya masing-masing. Para lulusannya diharapkan dapat bekerja di
Dalam hal ini berkaitan dengan pertimbangan lingkungan perkantoran. Peran mereka adalah
peluang kerja yang ditawarkan oleh masing- menjaga kelancaran operasional kantor
masing program keahlian atau jurusan. sehari-hari termasuk bertindak sebagai
b. Hobby dan Kesenangan perantara dari karyawan dan pimpinan
Hobby dan kesenangan bukan merupakan perusahaan.
kegiatan utama yang dilakukan melainkan c. Teknik Komputer Jaringan
sebuah kegiatan yang dilakukan pada saat Merupakan sebuah program keahlian yang
tertentu saja namun dapat berdampak mempelajari tentang cara-cara merakit
menenangkan hati orang yang melakukannya. komputer dan menginstalasi program
Dalam pertimbangan hobby dan kesenangan. komputer. Para lulusan dari program keahlian
Jurusan yang mereka pilih umumnya adalah ini diharapkan dapat menjadi teknisi jaringan,
cerminan dari kemampuan dan kegemaran membuat toko komputer atau dapat juga
serta kesenangan dari siswa itu sendiri. membuka usaha sendiri dari keahlian di
c. Nilai bidang komputer.
Nilai sesungguhnya merupakan cerminan dari Berdasarkan definisi masalah di atas,
penguasaan dan pemahaman siswa terhadap pengambilan keputusan pemilihan program
materi yang telah diterima, nilai ini diperoleh keahlian pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan
berdasarkan hasil tes atau ujian yang telah ini digunakan 5 (lima) faktor kriteria yaitu kriteria
dilaksanakan. Kurang dipenuhinya peluang kerja, hobby dan kesenangan, nilai, coba-
persyaratan nilai akademis pada jurusan coba dan media mendapatkan ijazah ((Wulandari,
tertentu, turut menjadi pertimbangan bagi 2013). Masing-masing kriteria diberikan 4
siswa dalam memilih jurusan. Hal ini (empat) alternatif pilihan jurusan yaitu akuntansi

P-ISSN: 1978-1946 | E-ISSN: 2527-6514 | Penerapan Metode Analytical ….


126 Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018

(AK), administrasi perkantoran (AP), dan teknik Perbandingan Berpasangan


komputer jaringan (TKJ). Dari keempat faktor Penetapan prioritas elemen dalam satu persoalan
kriteria dan lima alternatif pada masing-masing keputusan adalah membuat perbandingan
kriteria tersebut dilakukan penilaian dengan berpasangan terhadap suatu kriteria yang
menggunakan model AHP. Sehingga berdasarkan ditentukan, yakni membandingkan secara
faktor kriteria dan alternative tersebut urutan berpasangan seluruh elemen untuk setiap elemen
hirarkinya dapat digambarkan seperti pada untuk setiap sub system hirarki. Perbandingan
gambar dibawah ini: tersebut ditransformasikan dalam bentuk matriks
untuk maksud analisis numerik.

Penilaian anatara satu kriteria dengan kriteria lain


tidak bisa sepenuhnya konsisten. Inkonsistensi ini
dapat disebabkan oleh kesalahan memasukkan
penilaian, kurangnya informasi, kurangnya
konsentrasi, dunia nyata yang tidak selalu
konsisten, atau model struktur hirarki yang
kurang sesuai. Metode AHP mengijinkan
terjadinya inkonsistensi penilaian kriteria, tetapi
inkonsistensi penilaian kriteria, tetapi
inkonsistensi penilaian tersebut tidak boleh
melebihi nilai rasio konsistensi sebesar 10%.
Rasio konsistensi ini dapat diperoleh dengan
langkah sebagai berikut:
Sumber: (Malik & Haryanti, 2018) 1. Menghitung lamda maksimum (λ max ) dari
Gambar 1. Struktur Hirarki AHP Pemilihan setiap matriks berorde n dengan cara
Program Keahlian menjumlahkan hasil perkalian antara jumlah
bobot seluruh kriteria pada masing-masing
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam kolom matriks dengan nilai eigenvector utama
penelitian ini diigunakan untuk menganalisis dari matriks.
keputusan dalam pemilihan program keahlian 𝛴𝑎
λ max = (3)
pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam 𝑛
prosedur pembobotannya secara langsung Keterangan:
dilakukan berdasarkan data-data hasil pengolahan 𝛴𝑎 = Jumlah nilai setiap kolom dari matriks
kuisioner yang dilakukan oleh objek penelitian n = Jumlah Kolom
(bukan menggunakan pendapat pakar). 2. Menghitung nilai indeks konsistensi untuk
setiap matriks ber-orde dengan menggunakan
Penggabungan Pendapat Responden rumus:
λ max − 𝑛
Pada dasarnya AHP dapat digunakan 𝐶𝐼 = 𝑛−1 (4)
untuk mengolah data dari satu responden ahli. Keterangan:
Namun demikian aplikasinya penilaian kriteria CI = Indeks Konsistensi ( Consistency Index)
dan alternatif dilakukan oleh beberapa ahli n = orde matriks
multidisipliner. Pada penelitian ini, pendapat para λ maksimum = Nilai eigen terbesar dari
ahli diambil dari hasil pengisian kuisioner 37 matriks berorde n
orang murid kelas X SMK yang merupakan subjek 3. Rasio konsistensi dapat dihitung dengan
dalam pemilihan program keahlian kemudian menggunakan rumus:
digabungkan dengan menggunakan rata-rata 𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼 (5)
geometrik:
Keterangan:
CR = consistency ratio (rasio konsistensi)
𝑋𝐺 = 𝑛√Π ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 (2)
RI = random indeks (indeks acak) untuk
setiap matriks berorde n.
XG = rata-rata geometric Konsistensi AHP
N = jumlah responden Penilaian antara satu kriteria dengan kriteria lain
∏ = kegunaannya hampir sama dengan sigma tidak bias sepenuhnya konsisten. Inkonsistensi ini
digunakan untuk perkalian dapat disebabkan oleh kesalahan memasukkan
Xi = penilaian oleh responden ke-i penilaian, kurangnya informasi, kurangnya
konsentrasi, dunia nyata yang tidak selalu
konsisten, atau model struktur hirarki yang

P-ISSN: 1978-1946 | E-ISSN: 2527-6514 | Penerapan Metode Analytical ….


Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018 127

kurang sesuai. Metode AHP mengijinkan 1.00 2.04 2.37 1.98 1.89 0.32 1.74
0 5 2 6 9 6 4
terjadinya inkonsistensi penilaian kriteria, tetapi 0.48 1.00 2.16 2.13 2.41 0.25 1.34
inkonsistensi penilaian kriteria, tetapi 9 0 5 3 3 2 8
inkonsistensi penilaian tersebut tidak boleh 0.42 0.46 1.00 2.30 2.47 0.19 0.99
melebihi nilai rasio konsistensi sebesar 10%. 2 2 0 3 4 X 2 = 4
0.50 0.46 0.43 1.00 1.25 0.12 0.62
Rasio konsistensi ini dapat diperoleh dengan 4 9 4 0 1 1 3
langkah sebagai berikut: 0.52 0.41 0.40 0.79 1.00 0.10 0.55
1. Menghitung lamda maksimum (λ max ) dari 7 4 4 9 0 9 9
setiap matriks berorde n dengan cara
menjumlahkan hasil perkalian antara jumlah Consistency Vector kriteria utama
bobot seluruh kriteria pada masing-masing Lamda 5.232
kolom matriks dengan nilai eigenvector Consistency Index 0.058
utama dari matriks. Consistency Index 0.047

∑𝑎
𝜆 max = (6)
𝑛
b. Konsistensi alternative berdasarkan kriteria
peluang kerja.
0.440 1.344
Keterangan:
1.000 1.700 1.502
𝛴𝑎 = Jumlah nilai setiap kolom dari matriks 0.317 0.963
0.588 1.000 1.595 X =
0.243 0.735
n = Jumlah Kolom 0.666 0.627 1.000

2. Menghitung nilai indeks konsistensi untuk Consistency Vector kriteria peluang kerja
setiap matriks ber-orde dengan Lamda 3.039
menggunakan rumus: Consistency Index 0.019
λ max − 𝑛
𝐶𝐼 = 𝑛−1 (7) Consistency Index 0.034

Keterangan: c. Konsistensi alternative berdasarkan kriteria


CI = Indeks Konsistensi ( Consistency Index) hobby & kesenangan.
0.439 1.325
n = orde matriks 1.000 1.571 1.590
0.318 = 0.959
0.637 1.000 1.488 X
λ maksimum = Nilai eigen terbesar dari
0.243 0.733
matriks berorde n 0.629 0.672 1.000

3. Rasio konsistensi dapat dihitung dengan Consistency Vector kriteria hobby & kesenangan
menggunakan rumus: Lamda 3.017
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = 𝑅𝐼 (8) Consistency Index 0.008
Keterangan: Consistency Index 0.014

CR = consistency ratio (rasio konsistensi) d. Konsistensi alternative berdasarkan kriteria


nilai.
RI = random indeks (indeks acak) untuk 1.000 1.547 1.440 0.424 1.289
setiap matriks berorde n.
0.646 1.000 1.584 X 0.328 = 0.995
4. Berdasarkan ketiga tahapan tersebut
0.694 0.631 1.000 0.248 0.749
konsistensi AHP yang dihasilkan sebagai
berikut :
a. Konsistensi Kriteria Utama Consistency Vector kriteria nilai
Lamda 3.032
Consistency Index 0.016
Consistency Index 0.027

e. Konsistensi alternative berdasarkan kriteria


coba-coba.

P-ISSN: 1978-1946 | E-ISSN: 2527-6514 | Penerapan Metode Analytical ….


128 Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018

1.00 1.57 1.58 0.43 1.32 alasan dasar siswa yang ada berpotensi untuk
0 8 6 9 6 menjadi yang paling diutamakan dimana hal ini
0.63 1.00 1.44 X 0.31 = 0.94 disebabkan karakteristik yang berbeda-beda
4 0 6 5 9 antara satu program keahlian dengan program
0.63 0.69 1.00 0.24 0.74 keahlian lainnya, sebagai contoh program keahlian
1 2 0 6 1 akuntansi identik dengan kegiatan menghitung,
sehingga siswa beranggapan bahwa alasan dasar
Consistency Vector kriteria coba-coba utamanya haruslah berkaitan dengan nilai. Selain
Lamda 3.015 itu aliran informasi yang diterima siswa juga turut
Consistency Index 0.007 menjadi hal yang harus diperhatikan
Consistency Index 0.013 kelangsungannya.
Kemudian, diharapkan agar hasil ini
f. Konsistensi alternative berdasarkan kriteria menjadi suatu perhatian dan dapat disikapi secara
media mendapatkan ijazah. positif agar dapat berbuah manis dan tidak
1.000 1.463 1.478 0.419 1.273 menimbulkan masalah dikemudian hari
sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan
0.684 1.000 1.741 X 0.344 = 1.044 yang sebelumnya, setiap alasan dasar memiliki
0.677 0.574 1.000 0.238 0.718 dampak baik positif maupun negatif. Selanjutnya,
sejalan dengan latar belakang awal dari penelitian
ini, yaitu diharapkan adanya perbaikan tentang
Consistency Vector kriteria utama
cara pandang siswa dalam menentukan jurusan
Lamda 3.033
yang akan dipilih siswa. Bagi siswa, hendaknya
Consistency Index 0.017
mengkonsultasikan pemilihan jurusan kepada
Consistency Index 0.028
orang tua sehingga apapun keputusan yang akan
dibuat nantinya berdasarkan pertimbangan yang
Nilai Consistency Ratio dari seluruh kriteria
sadar dan matang serta demi kebaikan bersama.
yang menderivasi Alternatif memiliki nilai kurang
Adapun bagi pihak sekolah SMK Daarul
dari 0.1 (nol koma satu), hal ini menunjukkan
Uluum Jakarta khususnya panitia penerimaan
bahwa segala keputusan dari setiap Sub Kriteria
peserta didik baru diharapkan untuk lebih selektif
dapat diterima. Dengan demikian maka proses
dalam menempatkan siswa pada jurusan yang ada,
sintesis dapat dilakukan untuk menunjukan
salah satunya dengan melakukan pre test terkait
prioritas dari sejumlah Alternatif. Syarat mutlak
dengan penelurusan bakat, minat dan kemampuan
untuk melakukan sintesis adalah semua nilai CR
siswa sehingga tidak terjadi “kasus” pemilihan
baik dari level Sasaran, Kriteria, hingga sampai
jurusan yang sifatnya asal-asalan dan tidak sesuai
Alternatif sudah berhasil dianalisa dengan
dengan minat dan kemampuan siswa. Dan yang
ketentuan keberhasilan nilai CR kurang dari 0.1,
terakhir bagi pemerintah agar memberikan
hal ini telah menjadi syarat mutlak yang
dukungan terhadap keberadaan SMK. Dukungan
menyatakan secara matematis keputusan dapat
tersebut salah satunya dengan memfasilitasi
diterima. Setiap kriteria (alasan dasar) memiliki
kelengkapan fasilitas, sarana dan prasarana yang
besar tingkat pengaruh yang sama, bila penilaian
dibutuhkan SMK agar tujuan yang ingin dicapai
yang dilakukan berdasarkan program keahlian
dapat berhasil dengan baik.
yang terpilih. Namun bila kembali melihat
perhitungan matematis AHP yang pertama kali
KESIMPULAN
dilakukan yaitu penilaian kriteria terhadap
pemilihan pogram keahlian alasan dasar siswa
Penggunaan Analytical Hierarchy Process
yang menjadi prioritas utama adalah
(AHP) adalah untuk membangun hirarki,
pertimbangan hobby & kesenangan. Kemudian
menetapkan prioritas, dan memperbaharui
untuk lebih memperjelas hasil yang diperoleh
konsistensi logis dengan hasil yang baik yang
tentang alasan dasar yang paling besar tingkat
dapat dikelompokkan atas tiga kategori yakni
pengaruhnya, penulis mencoba mengalikan nilai-
proses keputusan, dinamis kelompok, dan hasil
nilai yang di peroleh dari rerata komposisi kriteria
keputusan. Analytical hierarchy process sangat
terhadap alternatif dengan pengaruh kriteria
mendukung untuk membantu dalam pengambilan
terhadap sasaran, dan kembali didapatkan hasil
keputusan khususnya untuk masalah-masalah
yang berbeda yaitu peluang kerja sebagai alasan
yang bersifat tidak terstruktur maupun semi
dasar yang paling diutamakan.
terstruktur, baik untuk permasalahan yang
Berdasarkan uraian diatas, dimana
bersifat kualitatif maupun bersifat kuantitatif.
perbedaan besaran tingkat pengaruh yang yang
Pengambilan keputusan yang dapat diambil
terjadi memiliki nilai yang tidak terlalu signifikan,
berdasarkan analisa dengan menggunakan teknik
sehingga penulis berkesimpulan bahwa setiap

P-ISSN: 1978-1946 | E-ISSN: 2527-6514 | Penerapan Metode Analytical ….


Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018 129

multi kriteria ini dari beberapa tahapan analisa Jurusan Teknik Sipil Di Universitas Riau.
terhadap Pengambilan keputusan pemilihan Jom.unri.ac.id. Retrieved from
Program Keahlian dengan prioritas utama dari https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/a
alternatif adalah Akuntansi (43,4%) disusul rticle/view/4877
dengan Administrasi Perkantoran (32,2%) , dan
Teknik Komputer & Jaringan (24,4%). Wulandari, I. S. (2013). Alasan Pemilihan Jurusan
Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
REFERENSI (Studi Kasus Di Smk Negeri 3 Sukoharjo
Tahun 2012).
Hermanto, N. (2012). Sistem Pendukung
Keputusan Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting (Saw) Untuk
Menentukan Jurusan Pada Smk Bakti
Purwokerto. Seminar Nasional Teknologi
Informasi & Komunikasi Terapan 2012
(Semantik 2012), 2012(Semantik), 52–62.

Ismiati, L., Journal, H. H.-E. E. A., & 2017,


undefined. (n.d.). FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XI
IPS MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER
EKONOMI AKUNTANSI DI SMA N 4
MAGELANG. Journal.unnes.ac.id. Retrieved
from
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/e
eaj/article/view/16452

Kustiyahningsih, Y., & Syafa’ah, N. (2015). SISTEM


PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK
MENENTUKAN JURUSAN PADA SISWA SMA
MENGGUNAKAN METODE KNN DAN SMART.
Jurnal Sistem Informasi Indonesia, 1(1).
Retrieved from
http://publications.aisindo.org/index.php/JS
II/article/view/7/4

Malik, A. Y., & Haryanti, T. (2018). Laporan Akhir


Penelitian Mandiri. Jakarta.

Nur, hidayat lutfi. (2014). Metode Topsis Untuk


Membantu Pemilihan Jurusan Pada Sekolah
Menengah Atas. Jurnal Universitas Dian
Nuswantoro, 5–6.

Nurdiyah, D. (2016). Decision Support System For


Approval New Student And Majoring
Selection Based On Student’s Interest And
Talent By Fuzzy Multiple Decision Making,
Simple Additive Weighting And Buble Sort
Method In SMK Telekomunikasi Tunas
Harapan. Jurnal Transformatika, 14(1), 44–
49. Retrieved from
http://journals.usm.ac.id/index.php/transfo
rmatika/article/view/388/247

Sari, E., Sosial, A. J.-J. O. M. (JOM) B. I., & 2015,


undefined. (n.d.). Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Mahasiswi Dalam Memilih

P-ISSN: 1978-1946 | E-ISSN: 2527-6514 | Penerapan Metode Analytical ….


130 Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018

P-ISSN: 1978-1946 | E-ISSN: 2527-6514 | Penerapan Metode Analytical ….

You might also like