You are on page 1of 17

KEMERDEKAAN DAN KEDAULATAN RAKYAT DALAM

PERSPEKTIF MOHAMMAD HATTA DAN ISLAM

Andi Andri
Program Studi Filsafat Agama Pascasarjana IAIN Bengkulu
Email: andiandri@gmail.com

Abstract: The problem in this research is 1. how is the independence and sovereignty of the people according
to Mohammad Hatta? 2. How is the independence and sovereignty of the people in the perspective of Islam?
3. How is the independence and sovereignty of the people according to Mohammad Hatta and the Islamic
perspective?. To answer the problem of research above is done library research (library research), by using
qualitative descriptive approach. The model of this research is the research of character thinking. Independence
and People’s Sovereignty In Perspective Mohammad Hatta And Islam is a study that uses qualitative-inductive
methods. Results of research on Independence and People’s Sovereignty In Perspective Mohammad Hatta
And Islam, Declaring 1) Independence according to Mohammad Hatta that eliminates all forms of colonization
of a nation. While the sovereignty of the people in his view, the ultimate power lies in the people so that the
position of the people together with the king, it can be realized by way of education for the people so that
people are aware of the sovereignty and will never disarm their own sovereignty, and with a clever community
there will be no group that can disarm the people’s sovereignty. 2) Independence in the Islamic concept of
self-liberation from ignorance, apostasy and tyranny of the ruler. While the sovereignty of the people in Islam
that sovereignty lies only belonging to God alone, but in this case the people also have sovereignty which
sovereignty is a deposit from God, through the sovereignty of the people that humans are entitled to choose
their representatives in leading the State in order to obtain welfare for the community itself. 3) Mohammad
Hatta’s concept of freedom and sovereignty of the people has a harmony with the concept of Islam related to
independence at its core called independence, namely the escape of the good colony in the form of apostasy,
ignorance and kezhaliman of the ruler. While the sovereignty of the people is just different from the way to see
the nature of the owner of power, because in the concept of Islam the real power in a State is God. While the
Sovereignty of the Community is a reflection of the power of God.
Keywords: Independence, People’s Sovereignty, and Islam

Abstrak: Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah 1. bagaimana kemerdekaan dan kedaulatan
rakyat menurut Mohammad Hatta? 2. Bagaimana kemerdekaan dan kedaulatan rakyat dalam perspektif
Islam?. 3. Bagaimana Kemerdekaan dan kedaulatan rakyat menurut Mohammad Hatta dan perspektif Islam?.
Untuk menjawab permasalah penelitian di atas dilakukan studi kepustakaan (library research), dengan
menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif. Model penelitian ini adalah penelitian pemikiran tokoh.
Kemerdekaan Dan Kedaulatan Rakyat Dalam Perspektif Mohammad Hatta Dan Islam merupakan penelitian
yang menggunakan Metode kualitatif-induktif. Hasil penelitian tentang Kemerdekaan Dan Kedaulatan Rakyat
Dalam Perspektif Mohammad Hatta Dan Islam, Menyatakan 1) Kemerdekaan menurut Mohammad Hatta
yakni menghilangkan semua bentuk penjajahan dari suatu bangsa. Sedangkan kedaulatan rakyat dalam
pandangannya, yakni kekuasaan tertinggi terletak pada rakyat sehingga kedudukan rakyat sama dengan raja,
hal tersebut bisa terwujud dengan cara melakukan pendidikan bagi rakyat agar rakyat sadar akan kedaulatan
tersebut dan tidak akan pernah melucuti kedaulatan mereka sendiri, serta dengan masyarakat yang pandai
tersebut tidak akan ada kelompok yang bisa melucuti dari kedaulatan rakyat tersebut. 2) Kemerdekaan dalam
konsep Islam yakni pembebasan diri dari kebodohan, kesesatan dan kezhaliman dari penguasa. Sedangkan
Kedaulatan rakyat dalam Islam yakni kedaulatan terletak hanya milik tuhan semata, namun dalam hal ini
masyarakat juga memiliki kedaulatan yang mana kedaulatan tersebut merupakan titipan dari Tuhan, melalui

133
Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017

kedaulatan rakyat inilah manusia berhak untuk memilih wakil-wakil mereka dalam memimpin Negara demi
mendapatkan kesejahtraan bagi masyarakat itu sendiri. 3) Konsep pemikiran Mohammad Hatta tentang
kemerdekaan dan kedaulatan rakyat memiliki keselarasan dengan konsep Islam terkait kemerdekaan
pada intinya yang disebut dengan kemerdekaan yakni terlepasnya dari jajahan baik itu berupa kesesatan,
kebodohan dan kezhaliman dari penguasa. Sedangkan kedaulatan rakyat sama saja hanya berbeda dari cara
melihat hakikat pemilik kekuasaan tersebut, karena dalam konsep Islam kekuasaan sesungguhnya dalam
suatu Negara adalah Allah. Sedangkan Kedaulatan yang dimiliki oleh Masyarakat merupakan cerminan dari
kekuasaan Allah.
Kata kunci: Kemerdekaan, Kedaulatan Rakyat, dan Islam

Pendahuluan pernah mengalami masa di mana praktek


Kedaulatan bagi sebuah negara adalah sangat kenegaraan digoncang habis-habisan hingga
penting sekali. Negara yang sudah merdeka hampir luluh lantah oleh penjajah Belanda,
berarti itu sudah memiliki kedaulatan, oleh hingga harus mengikutkan diri dalam konsep
karena kemerdekaan adalah hak setiap bangsa di penjajah pada tahun 1949 menjadi negara federal.
dunia dan merupakan hak asazi setiap manusia Namun semangat juang rakyat pada saat itu
di dunia. Bangsa Indonesia mengutuk dan anti demi memperjuangkan kemerdekaan, maka 7
penjajahan seperti yang ditegaskan dalam bulan setelah itu dikembalikan bentuk negara
Pembukaan UUD 1945 pada alinea pertama. menjadi negara kesatuan, Bhineka Tunggal Ika.2

Kedaulatan rakyat mengandung arti, bahwa Integrasi bangsa untuk menuju ke arah
yang terbaik dalam masyarakat ialah yang kemerdekaan bukan merupakan hasil rekayasa
dianggap baik oleh semua orang yang merupakan dan bantuan serta rasa ‘iba’ dari penajajah, namun
rakyat. Pengertian kedaulatan itu sendiri adalah merupakan bentuk perjuangan yang menganggap
kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang- kemerdekaan dan kebebasan rakyat dan bangsa
undang dan melaksanakannya dengan semua adalah hak paling esensial dan fundamental bagi
cara yang tersedia. Oleh karena itu, kedaulatan umat manusia. Posisinya sederajat dengan nilai-nilai
rakyat membawa konsekuensi, bahwa rakyat universal lainnya seperti kemanusian (humanisme)
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam dan keadilan. Hak tersebut juga berlaku bagi
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. bangsa Indonesia, namun karena sering dilanggar
bangsa lain, bangsa Indonesia harus berjuang
Bangsa yang berdaulat adalah bangsa yang
keras mewujudkan hak tersebut. Keberhasilan
bisa menentukan nasib bangsanya sendiri
mewujudkan hak kebebasan dan kemerdekaan
(otonom), tanpa intervensi negara mana pun.
ditandai oleh pernyataan kemerdekaan.3
Indonesia melalui konstitusi yang sudah ada
sejak awal kemerdekaan hingga sekarang, selalu Karena misi utama perjuangan kemerdekaan
membicarakan kedaulatan, baik kedaulatan adalah bagaimana merealisasikan nilai-nilai
rakyat, kedaulatan hukum, maupun kedaulatan kebebasan bagi rakyat dan bangsa, maka
negara. Dalam catatan sejarah Indonesia negara yang telah diperjuangkan itu seharusnya
mengalami berbagai level sebuah kedaulatan1, berkomitmen mewujudkan nilai-nilai tersebut.

1
adalah ciri atau atribut hukum dari negara, dan sebagai atribut
Istilah kedaulatan ini pertama kali diperkenalkan oleh
negara sudah lama ada, bahkan ada yang berpendapat bahwa
seorang ahli kenegaraan berkebangsaan Perancis yang bernama
sovereignity itu mungkin lebih tua dari konsep negara itu sendiri.
Jeans Bodin (1539-1596). Menurut Jeans Bodin, kedaulatan adalah
Perkataan sovereignity (bahasa Inggris) mempunyai persamaan
kekuasaan tertinggi dalam suatu negara, kedaulatan sebagai
kata dengan Souvereneteit (bahasa Belanda) yang berarti tertinggi.
kekuasaan tertinggi terhadap warganegara dan rakyat-rakyatnya,
Jadi secara umum, kedaulatan atau sovereignity itu diartikan
tanpa dibatasi oleh undang-undang.. Kedaulatan ini sifatnya
sebagai kekuasaan tertinggi dalam suatu negara yang mempunyai
tunggal, asli, dan tidak dapat dibagi-bagi. Tunggal berarti hanya
wewenang untuk mengatur penyelenggaraan negara. Lihat J.
ada satu kekuasaan tertinggi, sehingga kekuasaan itu tidak dapat
Von Schmid, Ahli-ahli Pemikir Besar Tentang Negara dan Hukum,
dibagi-bagi. Asli berarti kekuasaan itu berasal atau tidak dilahirkan
(Jakarta: PT. Pembangunan, 1962), h. 140-143
dari kekuasaan lain. Sedangkan abadi berarti kekuasaan negara
2
itu berlangsung terus-menerus tanpa terputus-putus. Maksudnya Turita Indah Setyani, Bhinneka Tunggal Ika sebagai
pemerintah dapat berganti-ganti, kepala negara dapat berganti atau Pembentuk Jati Diri Bangsa. (Jakarta: 2000), h. 2-3
3
meninggal dunia, tetapi negara dengan kekuasaanya berlangsung As’ad Said Ali, Negara Pancasila: Jalan Kemaslahatan
terus tanpa terputus-putus. Kedaulatan atau sovereignity Berbangsa. (Jakarta: Pustaka LP3ES, 2009). h. 103

134
Andi Andri: Kemerdekaan dan Kedaulatan Rakyat

Karena itu, mengutip alinea kedua Pembukaan pertama dan terakhir. Setelah Negara Kesatuan
UUD 1945: “... negara Indonesia yang merdeka, Republik Indonesia terbentuk sesuai amanat
berdaulat, adil, dan makmur” harus dijaga dan proklamasi, Hatta terpilih sebagai wakil presiden
dilestarikan terus menerus. Sudah menjadi oleh parlemen.7 Beranjak dari kenyataan di atas,
kewajiban negara Indonesia yang merdeka pada tulisan ini bertujuan menganalisis pemikiran Hatta
17 Agustus 1945 untuk selalu menjaga kemerdekaan tentang kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia
dan kebebasannya. Kemerdekaan memiliki makna dalam perspektif Islam.
bila bangsa ini mandiri dan menentukan sikap Mohammad Hatta sebagai seorang pergerakan,
dalam mengejar tujuan-tujuan negara. Kemandirian pejuang, politikus dan proklamator banyak
bangsa atau ‘berdaulat’ sebagai terjemahan makna memberikan sumbangsihnya untuk kemerdekaan
kemerdekaan, adalah pesan penting yang harus Indonesia. Semasa kecilnya ia sudah melihat
selalu ditanamkan dan ditegakkan, khususnya dan merasakan ketidakadilan, kesewenang-
dalam percaturan bangsa-bangsa di dunia.4 wenangan dan ketertindasan rakyat Indonesia
politik yang menjamin kebersamaan dan yang dilakukan oleh penjajah. Karena latar
terlayaninyaberbagai kepentingan. 5 Menarik belakang itulah yang menyebabkan terbukanya
jika melihat ke belakang, yaitu sejarah nabi hati nuraninya untuk mewujudkan Indonesia
Muhammad yang telah membangun demokrasi merdeka, baik dengan pikiran, tenaga bahkan
melalui konstitusi Madinah atau Piagam Madinah. jiwa dan raganya.8
Yang mana Piagam madinah merupakan undang- Ketertindasan ini dirasakan karena kurang
undang buatan Nabi Muhammad yang diciptakan bersatunya rakyat Indonesia dalam melawan
untuk merekonsiliasi umat manusia saat itu, penjajah itu sendiri.Oleh karena itu langkah awal
terutama dikalangan Muhajiri, Anshar, Yahudi, yang diambil Mohammad Hatta dalam upaya
di samping itu masyarakat Arab yang dikenal memperjuangkan kemerdekaan Indonesia adalah
sukuistik, diarahkan pada integritas kepentingan. dengan pergerakan dan organisasi politik sebagai
Dengan pemahaman tersebut, Piagam Madinah wadah pemersatu.9
dapat di tafsirkan sebagai wujud dari upaya Menurut Hatta Kebangsaan adalah sesuatu
politik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad yang berhubungan dengan perasaan terikat
dalam menginduksikan berbagai kepentingan dengan suatu tanah air atau suatu wilayah.
sosial politik yang pluralistik, kemajemukan Kandungan utama dalam perasaan tersebut
suku-suku di Arab, agama yang berbeda-beda, adalah kesamaan nasib dan pengalaman
dan kepentingan politik, diintegrasikan melalui sejarah, bukan etnis, agama, atau sekat-sekat
Piagam Madinah. Oleh karena itu Piagam primordial lainnya. Menurut Hatta, kebangsaan
Madinah merupakanalat demokratisasi.6 identik dengan cinta tanah air atau dalam bahasa
Dari Piagam Madinah di atas maka kita kontemporer sekarang lebih ke Indonesiaan.
beralih kepada Setelah Indonesia merdeka Menurut Hatta, selama masih adapenjajah,
maka semenjak itu Hatta berperan aktif selama itu diperlukan kebangsaan, merdeka
memimpin negara RI sebagai wakil presiden, berarti membangun kebangsaan.10
dan dalam keadaan yang sangat sulit Hatta “...Membangunkan semangat kebangsaan
harus merangkap sebagai Perdana Menteri pada bangsa yang tidak merdeka, artinya
tahun 1948-1949. Politik yang diperjuangkannya membangun kemanusiannya. Selanjut-
akhirnya mencapai tujuan dengan diakuinya nya membangkitkan kegembiraannya dan
Indonesia sebagai negara berdaulat yang keberanian menentang maut, sudi menderita
terdiri atas bekas wilayah kekuasaan Hindia sakit yang sesakit-sakitnya, seperti yang
Belanda pada Konferensi Meja Bundar tahun
1950. Pada waktu Republik Indonesia Serikat 7
Hatta, Kumpulan Karangan Jilid I. (Jakarta: Bulan Bintang,
berdiri, Hatta yang menjadi Perdana Menteri 1953), h.20
8
Rikard Bagum, Bung Hatta, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas,
2003), h. 15
4
As’ad Said Ali, Negara Pancasila..., h 103 9
I. Wangsa Widjaja, Mengenang Bung Hatta, (Jakarta: PT.
5
Beni Ahmad Saebani, Fiqih siyasah pengantar Ilmu Politik Toko Gunung Agung Tbk, 2002), cet. ke-2, h. 30
Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), h. 134 10
Mohammad Hatta, Kumpulan Karangan Jilid I. (Jakarta:
6
Beni Ahmad Saebani, Fiqih..., h. 134-135 Bulan Bintang, 1952), h. 91

135
Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017

dapat dialami sewaktu perang besar 1914- Dengan hal tersebut, Hatta senantiasa ber-
1918. Bagaimana juga bodoh dan penakut bicara tentang arti penting pendidikan bagi
orang, pada suatu saat yang penting ia sudi rakyat, yaitu meningkatkan kesadaran politik
berkurban hendak membelaTanahAirnya”.11 rakyat, agar rakyat mampu mengetahui hak dan
Semangat kebangsaan dapat juga disalah- kewajiban dan menggunakan secara bertanggung
gunakan oleh golongan intelektual, dalam hal jawab. Begitulah Hatta yang mengganggap
ini golongan intelektual yang berambisi terhadap pentingnya arti pendidikan bagi rakyat, dan
kekuasaan. Sama halnya dengan kaum feodal Hatta juga menambahkan, tugas untuk mendidik
yang mengandalkan hak historis mereka untuk rakyat berada di tangan para pemangku atau
berkuasa. Golongan intelektual mengandalkan pejabatpemerintahan.
keterdidikanmereka sebagai sumber legitimasi Agar para pejabat pemerintahan mampu
kekuasaan setelah Indonesia merdeka. Golongan menyelenggarakan pendidikan politik bagi rakyat,
intelektual ini berpendapat rakyat pada umumnya para pejabat pemerintah harus meyakini terlebih
masih bodoh dan belum paham tentang cara- dahulu tentang kebenaran prinsip kedaulatan
cara melaksanakan pemerintahan sendiri dan rakyat sebagai dasar Indonesia merdeka.
pembangunannya. Inilah anomali kebangsaan Kebenaran di sini yaitu, dalam arti stabil dan kuat
yang oleh Hatta disebut” kebangsaan cap- bertahan dalam menghadapi setiap gangguan
intelek”.Sedangkan Hatta menegaskan, yang inkonstitusional, sehingga proses pembangunan
dituju oleh Pendidikan Nasional Indonesia adalah dapat berlangsung dengan lancar. Dalam hal
“kebangsaan cap-rakyat”. inilah Hatta mengemukakan dua asumsi yang
“Karena rakyat itu badan jiwa bangsa. Dan mendukung kebenaran prinsip kedaulatan rakyat.
rakyatlah yang menjadi ukuran tinggi rendah Pertama, diasumsikan, disamping berdaulat,
drajat kita. Dengan rakyat kita akan naik rakyat juga bertanggung jawab terhadap
dan dengan rakyat kita akan turun. Hidup kedaulatan yang diembannya.Kedua, rakyat yang
atau matinya Indonesia Merdeka semua itu berdaulat tidak mungkin melucuti kedaulatan
tergantung kepada semangat rakyat.Penganjur- sendiri.13
penganjur dari golongan terpelajar baru ada Namun dalam realita pada saat sekarang
berarti, kalau disampingnya ada rakyat yang ini, kedaulatan rakyat Indonesia justru tidak
sadar dan insaf akan kedaulatan dirinya”.12 berjalan sebagaimana mestinya, para wakil
Kerakyatan merupakan asas yang kedua dari rakyat yang sudah dipilih oleh rakyat dengan
Pendidikan Nasional Indonesia.Hatta membangun mengatasnamakan kedaulatan rakyat untuk
kerakyatan dalam rangka membangun Indonesia kesejahtraan rakyat, tetapi justru para wakil
merdeka. Menurut Hatta, kerakyatan berarti rakyat yang mencari kesejahtraan mereka
kedaulatan rakyat atau rakyat yang berdaulat. masing-masing,sedangkan masyarakat justru
Istilah ini, bagi Hatta lebih obsesif dibandingkan menderita. Artinya wakil rakyat yang dipilih
dengan istilah “demokrasi”. Hatta juga menyisipkan, dengan mengataskan nama rakyat justru tidak
yang dimaksud dengan rakyat di sini adalah rakyat pro terhadap rakyat.
yang terdidik, dengan didikan tersebut maka Dari hal tersebut di atas maka penulis ingin
rakyat akan menjadi sadar akan harga diri, hak meneliti tentang kemerdekaan dan kedaulatan
dan kewajibannya. Dengan didikan tersebut, rakyat menurut muhammad Hatta di tinjau
rakyat juga akan memiliki tanggungjawab dan dari perspektif Islam, karena hal ini menjadi
kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri melalui pertanyaan besar bagi kita bahwa pada saat
musyawarah atau mufakat di dalam bermasyarakat. sekarang ini masyarakat sudah berdaulat atau
Hatta juga membayangkanrakyat Indonesia yang belum.Dan apakah konsep pemikiran Hatta
menjadi daulat atas dirinya sendiri, bukan rakyat tentang kemerdekaan dan kedaulatan rakyat
yang bodoh, terbelakang dan bertindak patuh dan sudah sesuai dengan kajian Islam. Sehingga
mematuhi saja perintah penguasa. dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangsi pemikiran tentang
11
Zulfikri Suleman, Demokrasi Untuk Indonesia, Pemikiran
Politik Bung Hatta. (Jakarta, Kompas, 2010), h. 194
12 13
Zulfikri Suleman, Demokrasi..., h. 197 Zulfikri Suleman, Demokrasi..., h. 198-200

136
Andi Andri: Kemerdekaan dan Kedaulatan Rakyat

kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Negara berdasarkan kajian kebudayaan sebagai obyek
Indonesia pada saat sekarang. kajian filsafat yang lebih menghendaki arah
Selain itu perlu dibahas juga dalam pem- bimbingan teori substantive yang berasal dari
bahasan ini nanti, yakni bagi Hatta, pemikiran data.15
sumbangan Islam dalam kehidupan bernegara
terletak pada kelembagaannya. Di samping itu 2. Model Penelitian Filsafat
bagi Hatta, sumbangan Islam dalam kehidupan Model penelitian ini adalah penelitian
bernegara terletak, pada terwujudnya tatanan pemikiran tokoh. Penulis mengikuti cara dan
demokrasi yang damai, berkeadilan dan penuh arah pikiran seorang tokoh, filsuf yang dijadikan
persaudaraan antar umat manusia. Negara topik penelitian. Karena tokoh itu sendiri
pengurus demokrasi sosial adalah titik pertemuan dengan berpikir filosofis sudah mempergunakan
Islam dan negara dalam pandangan Islam. segala unsur metode umum yang berlaku bagi
pemikiran filsafat mempunyai gaya secara khas,
Rumusan Masalah maka penulis hanya mengikuti alur pemikiran
Berdasarkan latar belakang yang telah tokoh tersebut. Penulis mengambil pemikiran
dipaparkan di atas, agar penelitian dapat terfokus seorang tokoh yang bernama Mohammad Hatta
dan terarah, maka dapat ditarik rumusan masalah tentang kemerdekaan dan kedaulatan rakyat
yaitu: dalam perspektif Islam.
1. bagaimana kemerdekaan dan kedaulatan Pola tahap awal dimulai dengan mengumpul-
rakyat dalam perspektif Mohammad Hatta? kan kepustakaan. Langkah pertama mencari buku
mengenai tokoh dan topik yang bersangkutan.
2. Bagaimana kemerdekaan dan kedaulatan
Kemudian bahan dicari dalam buku-buku umum,
rakyat dalam perspektif Islam?
sejarah filsafat, ensiklopedi dan juga materi
kamus filosofis. Juga dapat dibaca dalam buku
Tujuan Penelitian sistematis dan buku tematis, seperti filsafat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manusia, filsafat sosial. Dalam buku tersebut
tentang kemerdekaan dan kedaulatan rakyat biasanya ditunjukkan kepustakaan yang lebih
menurut Mohammad Hatta dan Perspektif Islam. luas.16

Metodologi Penelitian 3. Sumber Data


1. Jenis Penelitian Sumber data dalam penelitian ini dibagi
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber
(Library Research) yaitu penelitian yang mengkaji skunder. Sumber data primer penelitian ini adalah
objek material karya-karya, sumber datanya buku yang ditulis sendiri oleh Mohammad Hatta
dikumpulkan dari buku-buku kepustakaan yang seperti, Demokrasi Kita Pikiran-Pikiran Tentang
berkaitan dengan objek material penelitian Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat. Demokrasi
tersebut.14 Kita, Bebas Katif, Ekonomi Masa Depan. Menuju
Metode penelitian ini menggunakan kualitatif- Gerbang Kemerdekaan. Berjuang dan Dibuang.
induktif. Penelitian kualitatif adalah penelitian Bukittinggi-Rotterdam Lewat Betawi. Jejak
yang menghasilkan data deskriptif berupa Yang Melampaui Zaman. Sedangkan sumber
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang skunder dalam penelitian ini adalah karya-karya
dan perilaku yang diamati. Dan induktif adalah lain yang mengangkat tema kemerdekaan dan
untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah yang kedaulatan rakyat baik menurut Mohammad
dimulai dari pernyataan-pernyataan spesifik Hatta maupun tokoh-tokoh lain serta tulisan–
untuk menyusun suatu argumentasi yang bersifat tulisan lain mengenai Mohammad Hatta seperti:
umum. Sesuai dengan obyek penelitian filsafat Buku karya Sritua Arief, “Ekonomi Kerakyatan
pada umumnya, metode ini memaparkan data
15
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik
Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 96
14 16
Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja
(Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 138 Grafindo Persada, 1996), h. 98

137
Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017

Indonesia : Mengenang Bung Hatta, Bapak mana kebebasan adalah hak segala bangsa.19
Ekonomi Kerakyatan Indonesai”.Buku karya Merdeka adalah terbebas dari segala macam
Salman Alfarizi, Mohammad Hatta Biografi Singkat belenggu, aturan, dan kekuasaan dari pihak
1902-1980. Dan Buku Karya Zulfikri Suleman, tertentu. Merdeka merupakan sebuah rasa
Demokrasi Untuk Indonesia, Pemikiran Politik kebebasan bagi makhluk hidup untuk men-
Bung Hatta, karya Deliar Noer, Mohammad Hatta dapatkan hak dalam berbuat sekehendaknya.
Hati Nurani Bangsa, Sri Edi Swasono, Bung Hatta Dalam sebuah negara, merdeka berarti bebas
Bapak Kedaulatan Rakyat. dari belenggu, kekuasaan dan aturan penjajah.
Merdeka dapat dibagi menjadi dua. Pertama
4. Teknik Pengumpulan Data adalah merdeka tanpa syarat dan kedua adalah
Pada proses pengumpulan data, peneliti akan merdeka bersyarat.
akan menggunakan metode dokumentasi yaitu Merdeka Bersyarat Merdeka bersyarat adalah
dengan mencari data atau variabel yang berkaitan merdeka namun masih dibatasi oleh syarat
dengan pembahasan penelitian, baik data itu atau aturan-aturan tertentu yang dibuat oleh
berupa buku, catatan, artikel atau majalah- negara bekas penjajahnya. Negara yang merdeka
majalah jurnal, ensiklopedia, dan lain sebagainya. bersyarat bebas menentukan, memutuskan,
Data-data yang dikumpulkan tersebut meliputi ataupun melakukan apa saja asalkan tidak
data primer dan juga data skunder yang termuat melanggar aturan-aturan tertentu yang dibuat
di media cetak maupun internet. Setelah itu oleh negara bekas penjajahnya tersebut.
penulis menyusun beberapa poin atau ide yang Dengan demikian dapat dipahami bahwa
akan dituangkan dalam tulisan.17 kemerdekaan merupakan sesuatu yang amat
penting dalam suatu Negara, karena dengan
5. Teknik Analisa Data kemerdekaan tersebut dapat memberikan
Pada tahapan ini, cara yang penulis kebebasan baik dalam bertindak yang sesuai
tempuh yaitu dengan memberikan gambaran dengan kehendaknya. Sehingga dengan kebebasan
konsepsional tentang objek kajian penelitian tersebut dapat memberikan kebahagian bagi
secara sistematis sesuai dengan kerangka yang warga Negara yang telah merdeka karena tidak
telah ditetapkan. Penulis menganalisa data lagi terbelenggu dan diperbudak oleh Negara
dengan deskriptif-analisis. Metode deskriptif maupun orang lain lagi. Artinya kemerdekaan
adalah metode pembahasan dengan cara merupakan sesuatu yang teramat penting bagi
berusaha menggambarkan objek atau subjek suatu bangsa, karena dengan kemerdekaan
yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tersebut tidak aka nada penindasan, justru yang
tujuan untuk menggambarkan secara sistematis akan timbul adalah kebahagiaan karna mereka
fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara telah memiliki sebuah kebebasan.
tepat.18
2. Unsur-unsur Negara
Pembahasan Secara global suatu Negara membutuhkan
A. Kemerdekaan Menurut Mohammad Hatta tiga unsur pokok, yakni rakyat (masyarakat/
1. Pengertian Kemerdekaan warganegara), wilayah dan pemerintah. Untuk
Merdeka memiliki arti (1) bebas dari lebih jelasnya dalam memahami unsur-unsur
perhambaan dan penjajahan, (2) tidak terkena pokok dalam suatu Negara, maka penulis akan
atau lepas dari tuntutan, (3) tidak terikat, tidak menjelaskan masing-masing unsur tersebut,
tergantung kepada orang atau pihak tertentu. yakni:
Sedangkan kemerdekaan memiliki arti keadaan a. Rakyat (Masyarakat/WargaNegara)
(hal) berdiri sendiri yakni bebas, lepas dan tidak Setiap Negara tidak mungkin bisa ada tanpa
terjajah lagi. Dalam arti sebuah kebebasan, yang adanya warga atau rakyatnya. Unsur rakyat ini
sangat penting dalam sebuah Negara, karena
17
Anwar Saifuddin, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2009), hal. 92
18 19
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar
Aksara, 2008), h. 162-163 Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 577

138
Andi Andri: Kemerdekaan dan Kedaulatan Rakyat

secara kongkret rakyatlah yang memiliki personifikasi sebuah Negara. 24 Selain itu
kepentingan agar Negara itu dapat berjalan pemerintahan dapat pula diartikan seseorang
dengan baik. Selain itu, bagaimanapun atau beberapa orang yang mewakili rakyat,
juga manusialah yang akan mengatur dan dan memerintah menurut hukum negerinya.
menentukan sebuah organisasi (Negara).20 Suatu masyarakat yang anarchitis bukan
Tepatlah bila sosiolog mengatakan bahwa termasuk Negara. Menurut Lauterpacht malah
Negara adalah kelompok persekutuan hidup menyatakan bahwa pemerintah merupakan
orang yang banyak jumlahnya dan terikat oleh syarat utama untuk adanya suatu Negara.
perasaan senasib dan seperjuangan. Jadi, jika Jika pemerintah tersebut ternyata kemudian
membicarakan Negara, maka yang sebenarnya secara hukum atau secara faktanya menjadi
yang dibicarakan adalah masyarakat manusia, Negara boneka atau Negara satelit dari suatu
sehingga adanya manusia merupakan Negara lainnya, maka Negara tersebut tidak
suatu keharusan, dan manusia membentuk dapat digolongkan sebagai Negara.25
kelompok masyarakat. Terbentuknya kelompok
masyarakat disebabkan karena manusia dalam Teori Terbentuknya Suatu Negara
kenyataannya adalah makhluk sosial (zoon Negara terjadi atau terbentuk karena
politicon), sebagaimana pendapat Aristoteles, proses yang terjadi bertahap Negara tersebut,
dapat dikatakan bahwa hidup bermasyarakat sebagaimana dengan teori terbentuknya Negara
adalah merupakan suatu kelompok yang berikut ini:26
mempunyai ide dan cita-cita serta keinginan 1. Teori Kontrak Sosial
untuk bersatu.21
Teori kontrak soasial atau teori perjanjian
b. Wilayah masyarakat beranggapan bahwa Negara
Wilayah dalam sebuah Negara merupakan dibentuk berdasarkan perjanjian-perjanjian
unsur yang harus ada, karena tidak mungkin masyarakat. Teori ini adalah salah satu teori
ada Negara tanpa ada batasan batasan yang terpenting mengenai asal usul Negara
teritorial yang jelas.22 Konsekuensi dari suatu 2. Teori Ketuhanan
wilayah yang telah didaulat (dikukuhkan)
Teori ketuhanan ini dikenal juga dengan
menjadi suatu Negara, adalah Negara tersebut
doktrin teokratis dalam teori asal mula Negara.
berdaulat sepenuhnya untuk mendiami dan
Teori ini pun bersifat universal dan ditemukan
mengelolah wilayah tersebut. Oleh karena itu,
baik di dunia Timur maupun dunia Barat,
bila ada manusia lain yang memasuki wilayah
baik di dalam teori maupun dalam praktik.
suatu Negara, tanpa sepengetahuan apalagi
Doktrin ketuhanan ini memperoleh bentuknya
tanpa seizin Negara yang bersangkutan terlebih
yang sempurna dalam tulisan-tulisan para
dahulu, maka tindakan itu dapat dihukum
sarjana Eropa pada abad pertengahan yang
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku
menggunakan teori itu untuk untuk mem-
di Negara tersebut. Tidak jarang masalah
benarkan kekuasaan raja-raja yang mutlak.
wilayah ini menimbulkan peperangan di
antara dua Negara yang berbatasan wilayah.23 3. Teori Kekuatan
c. Pemerintah Teori kekuatan secara sederhana dapat di-
artikan bahwa Negara yang pertama adalah
Pemerintah adalah alat kelengkapan Negara
hasil dominasi dari kelompok yang kuat
yang bertugas memimpin organisasi Negara
terhadap kelompok yang lemah. Negara
untuk mencapai tujuan Negara. Oleh
terbentuk dengan penaklukan dan pendudukan.
karenanya, pemerintah seringkali menjadi
Dengan penaklukan dan penduduk dari suatu
kelompok etnis yang lebih lemah , dimulailah
20
Dede Rosyada, dkk, Pendidikan Kewargaan (Civic proses pembentukan Negara. Dalam teori ini
Education) Demikrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat pula kekuatan membuat hukum (might makes
Madani, (Cet. I, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah), h. 45
21
Suryo Sakti Hadiwijoyo, Negara, Demokrasi dan Civil
Society, (Cet. I, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2012), h. 3 24
Dede Rosyada, dkk, Pendidikan Kewargaan…, h. 46
22 25
Dede Rosyada, dkk, Pendidikan Kewargaan…, h. 45 Huala Adolf, Aspek-Aspek…, h. 4
23
Suryo Sakti Hadiwijoyo, Negara…, h. 4 26
Dede Rosyada, dkk, Pendidikan Kewargaan…, h. 47

139
Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017

right). Kekuatan adalah pembenarannya dan hukum tertentu(suku). Suku sangat terkait
raison d’etre-nya Negara. dengan adat istiadat serta kebiasaan-
4. Teori Organis kebiasaan yang disepakati. Pimpinan suku
(kepala suku atau kepala adat) berkewajiban
Konsepsi organis tentang hakikat dan asal
mengatur dan menyelenggarakan kehidupan
mula Negara adalah suatu konsep biologis
bersama.
yang melukiskan Negara dengan istilah-istilah
ilmu alam. Negara dianggap atau disamakan 2) Fase Reich (Rijk)
dengan makhluk hidup, manusia atau Pada fase ini orang-orang yang menggabungkan
binatang. Individu yang merupakan komponen- diri setelah sadar akan hak milik atas tanah
komponen Negara dianggap sebagai sel-sel sehingga muncullah tuan yang berkuasa atas
dari makhluk hidup itu. Doktrin organis tanah dan orang-orang yang menyewa tanah.
dari segi isinya dapat digolongkan kedalam Sehingga timbul sistem feodalisme. Kepala
teori-teori organism moral, organism psikis, suku yang semula berkuasa di masyarakat
organisme biologis dan organisme sosial. hukumnya kemudian mengadakan ekspansi
5. Teori Historis dengan penaklukan-penaklukan ke daerah
lain. Hal ini mengakibatkan berubahnya fungsi
Teori historis atau teori evolusionistik
kepala suku dari primus inter pares menjadi
(gradualistic theory) merupakan teori yang
seorang raja dengan cakupan wilayah yang
menyatakan bahwa lembaga-lembaga sosial
lebih luas dalam bentuk kerajaan.
tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia. 3) Fase Staat
Sebagai lembaga social yang diperuntukkan Pada fase ini masyarakat telah sadar dari
guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan tidak bernegara menjadi bernegara dan
manusia, maka lembaga-lembaga itu tidak mereka telah sadar bahwa mereka berada
luput dari pengaruh tempat, waktu dan pada suatu kelompok. Pada awalnya Negara
tuntutan-tuntutan zaman. nasional diperintah oleh raja yang absolute
Mengenai teori terjadinya dan pertumbuhan dengan sistem pemerintahan tersentralisasi
Negara, menurut Abu Daud Busroh dan Pantja dan semua rakyat dipaksa mematuhi semua
Astawa menyataka, bahwa terdapat dua sisi kehendak dan perintah raja. Hanya ada satu
pembahasan yaitu terjadinya Negara melalui identitas kebangsaan. Jadi yang penting pada
peruses primer dan sekunder, sebagaimana masa ini adalah bahwa unsur daripada Negara
berikut ini:27 ialah bangsa. Wilayah dan pemerintahan yang
berdaulat sudah terpenuhi.
Terjadinya Negara Secara Primer (Staats
Wording Primaire) 4) Fase democratische Natie dan Fase Diktator
Teori ini menyatakan bahwa terjadinya Negara Fase ini merupakan perkembangan lebih
tidak dihubungkan dengan Negara yang telah ada lanjut dari fase staat, di mana democratische
sebelumnya. Terjadinya Negara secara primer Natie ini terbentuk atas dasar kesadaran
dimulai dari masyarakat yang paling sederhana demokrasi nasional kesadaran akan adanya
kemudian berevolusi ketingkat yang lebih maju, kedaulatan di tangan rakyat. Secara bertahap
menurut teori ini perkembangan Negara secara rakyat mempunyai kesadaran batin dalam
primer melalui fase: bentuk perasaan kesadaran adanya kekuasaan
raja yang mutlak menimbulkan keinginan
1) Fase Genootschap (Genossensschaf)
rakyat untuk memegang pemerintahan sendiri,
Fase ini merupakan pengelompokan dari
di mana kedaulatan/kekuasaan tertinggi
orang-orang yang menggabungkan diri untuk
dipegang oleh rakyat. Rakyat berhak memilih
kepentingan bersama, dan didasarkan pada
pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat
persamaan. Awal kehidupan manusia dimulai
mewujudkan aspirasi mereka. Ini dikenal
dari keluarga, kemudian terus berkembang
dengan kedaulatan rakyat. Pemikiran ini
menjadi kelompok-kelompok masyarakat
mendorong lahirnya Negara demokrasi.
27
Suryo Sakti Hadiwijoyo, Negara, Demokrasi dan Civil
Society, (Cet. I, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2012), h. 9-12

140
Andi Andri: Kemerdekaan dan Kedaulatan Rakyat

3. Kemerdekaan Menurut Hatta Sedangkan berdaulat memiliki arti mempunyai


Menurut Mohammad Hatta kebangsaan identik kekuasaan tertinggi atas suatu pemerintahan
dengan cinta tanah air atau dalam bahasa negara dan daerah. Bila kita melihat makna
kontemporer sekarang lebih ke Indonesiaan. kedaulatan rakyat maka dapat dipahami bahawa
Menurut Hatta, selama masih ada penjajah, selama kedaulatan rakyat adalah kekuasaan tertinggi
itu diperlukan kebangsaan, merdeka berarti atas pemerintahan negara atau daerah terletak
membangun kebangsaan.28 Menurut Mohammad pada rakyat, demokrasi.32
Hatta tidak ada pergerakan kemerdekaan yang Selain itu kedaulatan berasal dari akar kata
terlepas dari semangat kebangsaan. Apa yang bahasa Arab daulat atau daulatan atau dulatan
mau dimerdekakan dari diri sendiri? Cita-cita yang dalam makna asalnya berarti pergantian
kepada persatuan hati dan persaudaraan segala atau peredaran. Dalam Al-Quran kata daulah
bangsa dan manusia yang sama derajat dan ini dipergunakan dua kali atau dua tempat.
sama merdeka dapat bersaudara. Pergerakan Pertama menggunakan bentuk kerja nudawiluha
kemerdekaan mestilah bersifat kebangsaan.29 dan kedua menggunakan kata kerja dulatan.
Cinta bangsa dan tanah air sudah menjadi Kalau dalam ayat pertama terkandung muatan
nyanyian yang merdu ditelinga orang banyak, yang berkonotasi politik, sedangkan ayat yang
terutama bagi bangsa yang tidak merdeka, karena kedua muatannya lebih berkonotasi ekonomi.
bangsa itu menjadi ukuran manusia dalam Keterangan ini dapat dijadikan suatu titik tolak
pergaulan internasional. Kalau satu bangsa mulia dalam menganalisis implementasi dari konsep
dan tinggi derajadnya, orangnya pun dihargai pula. kedaulatan dalam kehidupan kenegaraan.33
Kalau seseorang tidak mempunyai kebangsaan, Pada dasarnya kedaulatan memiliki empat
seperti anak jajahan, ia tidak akan dipandang sifat-sifat dasar, yaitu:34
orang dalam pergaulan internasional. Keadaan Pertama, permanen yang berarti kedaulatan
ini lah yang mengharuskan kita membangkitkan tetap selama negara berdiri. Kedua, Asli yang
rasa bangsa, semangat kebangsaan.30 berarti kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan
Menurut Mohammad Hatta jika kaum ningrat lain yang lebih tinggi. Ketiga, bulat, tidak dapat
menyebut Indonesia merdeka, maka yang dibagi-bagi, yang berarti kedaulatan merupakan
terbayang di pikiran mereka suatu Indonesia satu-satunya kekuasaan yang tertinggi dalam
yang terlepas dari tangan belanda tetapi takluk negara. Keempat, Tak terbatas, yang berarti
kebawah kekuasaan mereka.31Sebenarnya yang kekuasaan itu tidak dibatasi oleh siapapun, sebab
ingin diberikan oleh Hatta yakni kemerdekaan apabila kekuasaan itu terbatas, tentu ciri bahwa
bukan hanya sekedar terlepas dari jajahan kedaulatan itu merupakan kekuasaan tertinggi
Belanda saja, tetapi masyarakat Indonesia juga akanlenyap.
harus melepaskan diri dari jajahan para kaum Kedaulatan sebagai istilah kenegaraan timbul
ningrat yang berusaha menguasai diri mereka, ini pada abad ke-16 oleh Jean Bodin dalam bukunya
lah yang membuat Hatta terus mendengungkan yang berjudul Six Livres de la Republique. Dalam
kedaulatan berada di tangan rakyat, dengan bukunya beliau menguraikan konsep mengenai
memberikan pendidikan kepada rakyat, agar kedaulatan sebagai berikut:35
rakyat menjadi sadar akan arti dari kemerdekaan. a. Kekuasaan itu bersifat tertinggi, tidak ada
kuasaan yang lebih tinggi, dan asli dalam
B. Kedaulatan Rakyat Menurut Mohammad Hatta arti tidak berasal dari atau bersumber pada
1. Pengertian Kedaulatan Rakyat kekuasaan lain yang lebihtinggi.
Kedaulatan rakyat di ambil dari kata daulat
yang berarti kekuasaan dan pemerintahan. 32
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus…, h.
33
Yusdani, Fiqh Politik Muslim: Doktrin, Sejarah dan
28 Pemikiran, (Yogyakarta: Amara Books, 2011), h. 78
Mohammad Hatta, Kumpulan Karangan Jilid I. (Jakarta:
34
Bulan Bintang, 1952), h. 91 Astim Riyanto, Negara Kesatuan: Konsep Asas dan
29
Mohammad Hatta, Demokrasi kita, (Bandung: Sega Arsy, Aktualisasinya, (Bandung: 2006), h. 41-42
2014), h. 12 35
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusialisme
30
Mohammad Hatta, Demokrasi…, h. 13 Indonesia, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Sinar Grafika, (Jakarta
31
Mohammad Hatta, Demokrasi…, h. 19 Timur: Sinar Grafika, 2011), h. 95

141
Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017

b. Mutlak sempurna dalam arti tidak terbatas dan abad ke-6, semua negara yang tercatat dalam
tidak ada kekuasaan lain yangmembatasinya. sejarah selalu dipimpin oleh penguasa yang
c. Utuh, bulat, dan abadi dalam arti tidak ter- bersifat turun temurun, yang biasa disebut
pecah-pecah dan tidak terbagi-bagi. sebagai Raja atau Ratu. Negara pertama yang
tercatat melakukan suksesi kepemimpinan
Konsep kedaulatan bersifat unite dalam arti,
tidak melalui hubungan darah hanya di
semangat dan kemauan umum rakyat adalah
zaman sepeninggal nabi Muhammad saw
suatu kesatuan dan dengan kesatuan itu mereka
yang kemudian digantikan oleh Khalifah
berhak memerintah dan menolak diperintah.
Abubakar Shiddiq, dilanjutkan oleh Umar
Karena rakyat adalah satu, Negara juga adalah
ibn Khattab, Usman ibn ‘Affan, dan terakhir
satu, dan dengan sendirinya konsep kedaulatan
Ali ibn Abi Thalib sebelum akhirnya kembali
juga bersifat bulat dan tak dapat dipecah-
lagi ke sistem kerajaan. Karena itu, dapat
pecah(Indivisible). Jika yang berdaulat adalah
dikatakan bahwa negara Madinah selama
raja, maka rajalah yang merupakan satu-satunya
periode keempat khalifah inilah yang disebut
pemegang kekuasaan tertinggi dalam Negara.
sebagai negara yang berbentuk republik yang
Jika rakyat berdaulat, berarti rakyatlah satu-
murni sebagaimana yang diidealkan oleh Plato
satunya pemegang kekuasaan tertinggi bukan
di zamannya.38
yang lain. Karena itu, kedaulatan tak dapat
diserahkan atau diberikan kepada pihak lain c. Kedaulatan Rakyat
(Inalienable). Kedaulatan adalah milik setiap Teori ini di pelopori oleh Jean Jacques
bangsa sebagai kesatuan yang bersifat turun Rousseau, yang mengemukakan teori
menurun, sehingga kedaulatan tidak dapat bahwasanya kedaulatan atau kekuasaan ter-
berubah-ubah (imprescribtable).36 tinggi berada ditangan rakyat. Raja atau kepala
Oleh karena itu, konsep kedulatan dewasa ini negara itu hanya merupakan pelaksana dari
haruslah dipahami sebagai konsep kekuasaan apa yang telah diputuskan atau dikekendaki
tertinggi yang mutlak dan tidak dapat dibagi-bagi. oleh rakyat. Teori kedaulatan rakyat ini
Untuk mengetahui yang memiliki kekuasaan antara lain juga diikuuti oleh Immanuel
tertinggi yang ada didalam negara maka ada Kant yang mengatakan bahwa tujuan negara
macam-macam teori kedaulatan itu adalah untuk menegakan hukum dan
menjamin kebebasan dari pada warga
a. Kedaulatan Tuhan
negaranya. Dalam pengertian kebebasan
Dalam ide Kedaulatan Tuhan, kekuasaan disini adalah kebebasan dalam batas- batas
tertinggi dianggap ada di tangan Tuhan. perundangan-undangan, sedangkan undang-
Tuhanlah yang dipandang sebagai sumber undang disini yang berhak membuat adalah
dari segala sumber kekuasaan manusia di rakyat itu sendiri. Dengan demikian undang-
dunia.Manusia hanya lah pelaksana belaka undang merupakan penjelmaan daripada
dari kehendak Tuhan.Dapat dikatakan bahwa kemauan atau kehendak rakyat.Jadi rakyatlah
pengertian demikian ini dikenal ada dalam yang mewakili kekuasaan tertinggi atau
atau oleh semua agama besar dunia dalam kedaulatan. 39
sejarah.Agama Hindu, agama Yahudi, Kristen,
d. Kedaulatan Hukum
maupun Islam mempunyai pengalaman yang
sama dalam berhubungan dengan ide-ide Konsep terakhir ialah kedaulatan hukum yang
tentang kekuasaan bernegara. Tuhan lah yang mengandaikan bahwa pemimpin tertinggi di
pertama-tama dipandang sebagai sumber dari suatu negara bukanlah figur atau tokoh, tetapi
segala kekuasaanmanusia, termasuk dalam sistem aturan. Manusia hanyalah wayang dari
urusan bernegara.37 skenario yang telah disusun dan disepakati
bersama dengan menampilkan para wayang
b. Kedaulatan Raja.
itu sebagai pemeran. Karena itu, teori
Konsep Kedaulatan Raja sama tuanya dengan kedaulatan hukumitu menurut tradisi Anglo-
gagasan Kedaulatan Tuhan. Bahkan sampai
38
Jimly Asshiddiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara,
36
Yusdani, Fiqih Politik…, h. 82 (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 87-88
37 39
Yusdani, Fiqih Politik…, h. 83 Yusdani, Fiqih Politik…, h. 80

142
Andi Andri: Kemerdekaan dan Kedaulatan Rakyat

Amerika diistilahkan dengan ‘the rule nof law, kehidupan desa mencerminkan betapa
not of man’, pemerintahan oleh hukum, bukan rakyat desa berdaulat. Ini terlihat dari rapat
oleh orang; kepemimpinan oleh sistem, bukan bersama yang sering diadakan dalam rangka
oleh tokoh atau oleh orang per orang.40 memperbaiki kehidupan desa, adanya hak
pepe (protes) yang memungkinkan rakyat
2. Kedaulatan Rakyat Menurut Hatta desa berdemontrasi ke alun-alun untuk
Menurut Mohammad Hatta kedaulatan Rakyat mengemukakan pendapatnya yang menolak
merupakan sesuatu yang teramat penting dalam suatu atau ketentuan penguasa.
suatu bangsa, sebegitu pentingnya hal tersebut 2. Ajaran Islam yang menekankan musyawarah,
maka Mohammad Hatta bukan hanya sekedar di daerah yang pengaruh Islamnya kuat,
memahaminya tetapi memiliki pengaruh pada walaupun memiliki raja, namun raja tidaklah
diri Hatta yang menyebabkan ia bukan saja dapat berbuat semena-mena, karena raja yang
setuju dengan kedaulatan rakyat, justru yang adil maka raja di sembah sedangkan raja
menyebabkannya memperjuangkannya. Sikap yang zholim maka raja disanggah.
ini dipengaruhi oleh dua hal yakni: 1) ajaran 3. Faham sosialisme demokrasi yang menolak
agama Islam dan 2) adat istiadat yang dibiasakan kapitalisme dan liberalisme. Faham ini lebih
khususnya di Minangkabau yang terkenal dengan banyak masuk Indonesia terutama sesudah
negeri beradat.41 banyak mahasiswa Indonesia belajar di negeri
Dalam pandangan Mohammad Hatta demokrasi Belanda. Faham ini berbeda dari sosialisme
atau kedaulatan rakyat itu tidak akan terwujud yang merupakan tahapan ke komunisme,
sekedar dengan kata-kata, pidato dan tulisan. sosialisme sebagai tahapan kekomunisme
Penegakan faham ini menurut pendapatnya, hanya bersifat diktatur.Organisasi mahasiswa itu,
akan terwujud dengan pendidikan. Apalagi karena perhimpunan Indonesia, terutama dengan
kedaulatan rakyat itu, menurut pendapatnya, pimpinan Hatta tahun 1926-1930 memper-
tidak sama dengan anarki, asal bicara, asal juangkan faham ini dalam rangka pergerakan
menolak asal berbuat menurut sekendak hati. nasional.
Menurut Hatta pemahaman lebih diperlukan Selain itu menurut Hatta, Karena rakyat itu
untuk perjuangan politik, rakyat jangan hanya badan jiwa bangsa. Dan rakyatlah yang menjadi
bersemangat waktu rapat umum, tetapi lebih ukuran tinggi rendah drajat kita. Dengan rakyat
penting agar rakyat konsisten dalam berjuang. kita akan naik dan dengan rakyat kita akan
Konsisten ini menurutnya hanya terujud dengan turun. Hidup atau matinya Indonesia Merdeka
pendidikan dan kaderisasi.42 semua itu tergantung kepada semangat rakyat.
Pemikiran Mohammad Hatta tentang ke- Penganjur-penganjur dari golongan terpelajar
daulatan rakyat bisa dilihat dari pidato Hatta baru ada berarti, kalau disampingnya ada rakyat
tentang rakyat di Indonesia, disampaikannya yang sadar dan insaf akan kedaulatan dirinya.43
ketika ia berkunjung ke Republik Rakyat Cina Kerakyatan merupakan asas yang kedua dari
tahun 1957. Dalam pidatonya itu ia menyampaikan Pendidikan Nasional Indonesia.Hatta membangun
tiga macam pengaruh pada penerimaan dan kerakyatan dalam rangka membangun Indonesia
penegakan kedaulatan rakyat oleh pergerakan merdeka. Menurut Hatta, kerakyatan berarti
nasional di Indonesia, ketiga macam pengaruh kedaulatan rakyat atau rakyat yang berdaulat.Istilah
itu yakni: ini, bagi Hatta lebih obsesif dibandingkan dengan
1. Kebiasaan hidup gotong royong dan khusus- istilah “demokrasi”. Hatta juga menyisipkan, yang
nya rapat di desa. Walaupun kerajaan Jawa dimaksud dengan rakyat di sini adalah rakyat
lebih cenderung bersifat otoriter (dengan yang terdidik, dengan didikan tersebut maka
pengakuan raja sebagai wakil dewa), tetapi rakyat akan menjadi sadar akan harga diri, hak
dan kewajibannya. Dengan didikan tersebut,
40
rakyat juga akan memiliki tanggungjawab dan
Jimly Asshiddiqie, Pengantar…, h. 9
41
Sri-Edi Swasono, Bung Hatta Bapak Kedaulatan Rakyat
kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri
Memperingati Satu Abad Bung Hatta, (Jakarta: Yayasan Hatta,
2002), h. 355
42 43
Sri-Edi Swasono, Bung Hatta..., h. 358-359 Zulfikri Suleman, Demokrasi..., h. 197

143
Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017

melalui musyawarah atau mufakat di dalam C. Kemerdekaan dan Kedaulatan Rakyat Dalam
bermasyarakat. Hatta juga membayangkanrakyat Persfektif Islam
Indonesia yang menjadi daulat atas dirinya 1. Dalil Al-Quran Yang Berkaitan Tentang
sendiri, bukan rakyat yang bodoh, terbelakang Kedaulatan
dan bertindak patuh dan mematuhi saja perintah Ayat yang membicarakan tentang kedaulatan
penguasa. terdapat dalam QS. Ali Imran/3:140:
Dengan hal tersebut, Hatta senantiasa ber-
‫ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜ ﯝﯞ ﯟ‬
bicara tentang arti penting pendidikan bagi rakyat,
yaitu meningkatkan kesadaran politik rakyat, agar ‫ﯠﯡﯢﯣﯤﯥﯦﯧﯨ‬
rakyat mampu mengetahui hak dan kewajiban
dan menggunakan secara bertanggung jawab. ‫ﯩ ﯪﯫ ﯬ ﯭ ﯮ ﯯ‬
Begitulah Hatta yang mengganggap penting-
nya arti pendidikan bagi rakyat, dan Hatta “Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat
juga menambahkan, tugas untuk mendidik luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun
rakyat berada di tangan para pemangku atau (pada perang Badar) mendapat luka yang
pejabatpemerintahan. serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran)
Agar para pejabat pemerintahan mampu itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar
menyelenggarakan pendidikan politik bagi mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah
rakyat, para pejabat pemerintah harus meyakini membedakan orang-orang yang beriman (dengan
terlebih dahulu tentang kebenaran prinsip orang-orang kafir) supaya sebagian kamu
kedaulatan rakyat sebagai dasar Indonesia dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’. dan
merdeka. Kebenaran di sini yaitu, dalam arti Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”
stabil dan kuat bertahan dalam menghadapi
setiap gangguan inkonstitusional, sehingga 2. Kemerdekaan dan Kedauatan Rakyat Dalam
proses pembangunan dapat berlangsung dengan Islam
lancar. Dalam hal inilah Hatta mengemukakan a. Kemerdekaan Dalam Perspektif Islam
dua asumsi yang mendukung kebenaran prinsip Kemerdekaan dalam perspektif Islam bisa
kedaulatan rakyat. dilihat dari penjelasan dalil-dalil yang terdapat
Pertama, diasumsikan, disamping berdaulat, dalam firman Allah yang menerangkan tentang
rakyat juga bertanggung jawab terhadap kemerdekaan itu sendiri. Seperti halnya pada
kedaulatan yang diembannya.Kedua, rakyat yang surat Al-A’raf ayat 127, Al-Baqarah ayat 49, Ibrahim
berdaulat tidak mungkin melucuti kedaulatan ayat 6, dan Al-Maidah ayat 3. Yang mana kesemua
sendiri.44 ayat ini membicarakan tentang kemerdekaan
Dengan demikian sangat jelas bahwa yang dilakukan oleh para utusan Allah.
pemikiran Mohammad Hatta terkait dengan Kemerdekaan yakni mencari suatu titik
kedaulatan rakyat, menurut Hatta kedaulatan kebenaran yang mana selama ini seseorang
sepenuhnya berada di tangan rakyat, karena terbelenggu dengan sikap yang salah dan
kedaulatan merupakan milik rakyat maka rakyat penuh dengan kesesatan. Artinya kemerdekaan
harus diberikan pendidikan agar mereka tidak sesungguhnya adalah keluar dari semua bentuk
dibodohi oleh oknum-oknum tertentu. Dan kesesatan dan ke zhaliman. Hal ini dapat
masyarakat juga harus sadar akan pentingnya dilihat dari bagaimana nabi sulaiman mencari
kedaulatan yang mereka miliki, dengan diberikan kebenaran dengan cara mencari Tuhan yang
pendidikan kepada mereka maka mereka akan sebenarnya yakni Allah, karena pada saat itu para
bias mempertahankan dan menjunjung tinggi penduduk disana menuhankan berhala.Hingga
kedaulatan tersebut dan bukan melucuti dari akhirnya nabi sulaiman berhasil memerdekakan
kedaulatan rakyat itu sendiri. dirinya dari belenggu kesesatan yang sudah turun
temurun dilakukan oleh bangsanya pada saat itu
yang selalu menyembah berhala buatan mereka
sendiri.
44
Zulfikri Suleman, Demokrasi..., h. 198-200
Namun yang perlu dipahami bahwa seluruh
kebebasan atau kemerdekaan yang dicapai oleh
Andi Andri: Kemerdekaan dan Kedaulatan Rakyat

seseorang atau suatu bangsa tidak akan bisa misalnya dalam permikiran Ibnu khaldun tentang
terwujud tanpa adanya campur tangan tuhan, hal naik dan tenggelamnya kekuasaan Negara-negara
ini terlihat dari Firman Allah yang menjelaskan disepanjang sejarah umat manusia.48
bahwa Allah lah yang telah melepaskan mereka Dalam Islam kedaulatan hanyalah milik
dari berbagai bentuk kesesatan dan kezhaliman. Tuhan karena tuhanlah yang memiliki kekuasaan
Jadi tugas dari seseorang atau suatu kaum setelah tertinggi, tuhan bukan saja sebagai pencipta
mendapatkan kemerdekaan yakni mereka harus tetapi tuhan juga sebagai pemelihara dan sumber
banyak-banyak bersyukur atas kenikmatan berupa hukum.Selain tuhan tidak ada yang berhak
kemerdekaan atau kebebasan itu. memiliki kedaulatan atau kekuasaan tertinggi. 49
Dalam Islam siapa saja yang mendapatkan
b. Kedaulatan Rakyat Dalam Perspektif Islam amanat untuk menduduki sesuatu jabatan
Bila membicarakan tentang kedaulatan rakyat kenegaraan, diawasi dan dikendalikan oleh rakyat
atau demokrasi dalam perspektif Islam maka bisa yang secara sendiri-sendiri maupun bersama-
di lihat melalui sejarah Islam pada zaman Nabi sama dalam fungsinya sebagai khalifah tuhan.
Muhammad Saw. Yang mana Rasul membangun Kekuasaan yang dimiliki oleh setiap manusia
demokrasi melaui Konstitusi Madinah atau itu pada pokoknya hanyalah sekedar amanah
Piagam Madinah.Yang Piagam Madinah me- dari Allah SWT.50
rupakan undang-undang buatan Nabi yang Negara itu sendiri diperlukan sebagai alat
diciptakan untuk merekonsiliasi umat manusia kehidupan bersama arga masyaratakat yang diikat
saat ini, terutama dikalangan Muhajirin, Anshar atas solidaritas bersama untuk bersama-sama
dan Yahudi di samping itu, masyarakat Arab dan sendiri-sendiri berlomba-lomba melakukan
yang dikenal sukuistik, diarahkan pada integritas kebajikan-kebajikan kemanusiaan sesuai dengan
kepentingan politik yang menjamin kebersamaan perintah tuhan. Dengan demikian, fungsi Negara
dan terlayaninya berbagai kepentingan.45 sekedar menjadi alat bantu ini tidak boleh
Demokrasi mendudukkan rakyat sebagai raja keluar dari kerangka hukum tuhan itu sendiri.
dalam politik dan kuasa dalam memberikan Dalam hal ini, kedaulatan yang dimiliki oleh
ketentuan dalam masalah-masalah pokok me- setiap manusia (rakyat) itu haruslah mengikuti
ngenai kehidupannya, termasuk dalam menilai standar-standar yang yang ditentukan oleh
kebijakan Negara.Demokrasi adalah menerapkan hukum (kedaulatan hukum) yang ditentukan
hak-hak politik berdasarkan kehendak dan tuhan.Karena, kedaulatan rakyat itu hanyalah
kemauan rakyat, atau menjalankan kedaulatan merupakan “cermin” dari kedaulatan yang hakiki,
yang mutlak berada ditangan rakyat.46 yaitu kedaulatan Allah SWT.51
Selain itu istilah daulat (kedaulatan) juga Dalam pespektif Islam kedaulatan rakyat itu
dipergunakan secara historis untuk pengertian dapat dipahami terwujud dalam kekuasaan yang
dinasti atau kurun waktu kekuasaan.Frase-frase terkait dalam fungsi manusia (setiap pribadi
seperti Daulat Umayyah, Daulat Abbasiyah, Daulat rakyat) sebagai khalifah Allah. Kedaulatan tuhan
Fattimiyyah dan lain sebagainya.Hal ini dapat itu dalam pelaksanaannya terwujud dalam ke-
dipergunakan untuk menunjukkan pengertian daulatan rakyat yang akan memberikan amanat
Negara, Dinasti atau kerajaan.47 kepada para pemimpin yang dipilih oleh
mereka sebagai mandataris, dan mengangkat
Dari keterangan di atas, jelas bahwa pengertian
“ahl halli wa al-aqli” ataupun “dewan syura”
kedaulatan dalam makna asalnya berkaitan erat
untuk menetapkan hukum Negara yang tidak
dengan gagasan mengenai kekuasaan tertinggi
dirumuskan berdasarkan rujukan syari’at ataupun
yang di dalamnya sekaligus terkandung dimensi
dirumuskan dalam kerangka syariat tuhan.52
waktu dan proses peralihannya sebagai fenomena
yang bersifat alamiah. Pandangan ini tercermin Dengan demikian dapat dipahami bahwa

48
Yusdani, Fiqh…, h. 79
49
45
Beni Ahmad Saebani, Fiqih Siyasah Pengantar Ilmu Politik Yusdani, Fiqh…, 87
50
Islam, (Bandung: Penerbit Pustaka Setia), h. 134 Lihat Al-Quran surat ke 3 ayat 26.
46 51
Beni Ahmad Saebani, Fiqih…, h. 132 Yusdani, Fiqh…, h. 88
47 52
Yusdani, Fiqh…, h. 79 Yusdani, Fiqh…, h. 91

145
Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017

kedaulatan rakyat dalam Islam yakni kedaulatan dibodohi oleh pihak manapun dengan tujuan
terletak hanya milik tuhan semata, namun dalam mengambil keuntungan sendiri.
hal ini masyarakat juga memiliki kedaulatan Kedaulatan dalam pandangan Mohammad
yang mana kedaulatan tersebut merupakan Hatta yakni beliau senantiasa berbicara tentang
titipan dari Tuhan, melalui kedaulatan rakyak arti penting pendidikan bagi rakyat, yaitu me-
ini lah manusia berhak untuk memilih wakil- ningkatkan kesadaran politik rakyat, agar rakyat
wakil mereka dalam memimpin Negara demi mampu mengetahui hak dan kewajiban dan
mendapatkan kesejahtraan bagi masyarakat itu menggunakan secara bertanggung jawab.
sendiri. Begitulah Hatta yang mengganggap pentingnya
arti pendidikan bagi rakyat, dan Hatta juga
D. Analisa Tentang Kemerdekaan dan Kedaulatan menambahkan, tugas untuk mendidik rakyat
Rakyat Menurut Mohammad Hatta berada di tangan para pemangku atau pejabat
Pemikiran Mohammad Hatta dalam melihat pemerintahan.
kemerdekaan dan kedaulatan rakyat yakni Agar para pejabat pemerintahan mampu
beliau sangat berjuang keras untuk meujudkan menyelenggarakan pendidikan politik bagi rakyat,
itu semua dalam kehidupan berbangsa dan para pejabat pemerintah harus meyakini terlebih
bernegara. dahulu tentang kebenaran prinsip kedaulatan
Namun bila di tinjau dari persfektif Islam rakyat sebagai dasar Indonesia merdeka.
terkait masalah kemedekaan dan kedaulatan Kebenaran di sini yaitu, dalam arti stabil dan kuat
rakyat maka akan kita temukan adanya ke- bertahan dalam menghadapi setiap gangguan
selarasan antara pemikiran Mohammad Hatta inkonstitusional, sehingga proses pembangunan
yang menyatakan bahwa kemeredekaan me- dapat berlangsung dengan lancar. Dalam hal
rupakan semangat kebangsaan, kemerdekaan inilah Hatta mengemukakan dua asumsi yang
bukan hanya sekedar terlepas dari jajahan bangsa mendukung kebenaran prinsip kedaulatan rakyat.
luar saja, melainkan rakyat juga harus terlepas Pertama, diasumsikan, disamping berdaulat,
dari kekuasaan kaum feudal dan golongan yang rakyat juga bertanggung jawab terhadap ke-
ingin memanfaat kan rakyat Indonesia. Dalam daulatan yang diembannya.Kedua, rakyat yang
pandangan Hatta kemerdekaan sesungguhnya berdaulat tidak mungkin melucuti kedaulatan
harus diwujudkan melalui kesadaran kebangsaan, sendiri.
dan menyadari tentang arti kemerdekaan, Dengan demikian sangat jelas bahwa
dengan cara menjadikan diri dan rakyat menjadi pemikiran Mohammad Hatta terkait dengan
orang-orang yang memiliki intelektual, sehingga kedaulatan rakyat, menurut Hatta kedaulatan
tidak mudah untuk dibodohi. Dan hal ini bisa sepenuhnya berada di tangan rakyat, karena
dilihat pada dalil Al-Quran bahwa kemerdekaan kedaulatan merupakan milik rakyat maka rakyat
merupakan suatu bentuk pembebasan diri dari harus diberikan pendidikan agar mereka tidak
kesesatan, kebodohan dan berbagai bentuk dibodohi oleh oknum-oknum tertentu. Dan
penzhaliman. Namun dalam konsep Islam semua masyarakat juga harus sadar akan pentingnya
bentuk kemerdekaan tersebut adalah campur kedaulatan yang mereka miliki, dengan diberikan
tangan tuhan dan izin tuhan. pendidikan kepada mereka maka mereka akan
Keselarasan pemikiran ini dibuktikan dengan bisa mempertahankan dan menjunjung tinggi
pembukaan undang-undang dasar Negara yang kedaulatan tersebut dan bukan melucuti dari
menyatakan bahwa berkat rahmat tuhanlah yang kedaulatan rakyat itu sendiri.
mampu mengantarkan rakyat Indonesia menuju Sedangkan dalam Islam Kedaulatan hanyalah
pintu gerbang kemerdekaan.Artinya pemikiran milik Tuhan karena tuhanlah yang memiliki
Mohammad Hatta tentang kemerdekaan kekuasaan tertinggi, tuhan bukan saja sebagai
memang selaras dengan konsep kemerdekaan pencipta tetapi tuhan juga sebagai pemelihara
yang terdapat dalam Islam hal ini terlihat dan sumber hukum.Selain tuhan tidak ada yang
dari bagaimana Mohammad Hatta memaknai berhak memiliki kedaulatan atau kekuasaan
kemerdekaan dan menjaga/menghargai ke- tertinggi.
merdekaan dengan jalan terus berusaha untuk
Dalam Islam siapa saja yang mendapatkan
mewujudkan masyarakat yang cerdas dan tidak

146
Andi Andri: Kemerdekaan dan Kedaulatan Rakyat

amanat untuk menduduki sesuatu jabatan hanya berbeda dari cara melihat hakikat pemilik
kenegaraan, diawasi dan dikendalikan oleh rakyat kekuasaan tersebut, karena dalam konsep Islam
yang secara sendiri-sendiri maupun bersama- kekuasaan sesungguhnya dalam suatu Negara
sama dalam fungsinya sebagai khalifah tuhan. adalah Allah. Sedangkan Kedaulatan yang dimiliki
Kekuasaan yang dimiliki oleh setiap manusia oleh Masyarakat merupakan cerminan dari
itu pada pokoknya hanyalah sekedar amanah kekuasaan Allah.
dari Allah SWT.
Negara itu sendiri diperlukan sebagai alat Penutup
kehidupan bersama agar masyaratakat yang diikat Dari penelitian yang telah dilakukan, maka
atas solidaritas bersama untuk bersama-sama hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
dan sendiri-sendiri berlomba-lomba melakukan sebagai berikut:
kebajikan-kebajikan kemanusiaan sesuai dengan
1. Kemerdekaan menurut Mohammad Hatta
perintah tuhan. Dengan demikian, fungsi Negara
yakni menghilangkan semua bentuk pen-
sekedar menjadi alat bantu ini tidak boleh
jajahan dari suatu bangsa. Sedangkan
keluar dari kerangka hukum tuhan itu sendiri.
kedaulatan rakyat dalam pandangannya,
Dalam hal ini, kedaulatan yang dimiliki oleh
yakni kekuasaan tertinggi terletak pada rakyat
setiap manusia (rakyat) itu haruslah mengikuti
sehingga kedudukan rakyat sama dengan
standar-standar yang yang ditentukan oleh
raja, hal tersebut bisa terwujud dengan cara
hukum (kedaulatan hukum) yang ditentukan
melakukan pendidikan bagi rakyat agar rakyat
tuhan.Karena, kedaulatan rakyat itu hanyalah
sadar akan kedaulatan tersebut dan tidak
merupakan “cermin” dari kedaulatan yang hakiki,
akan pernah melucuti kedaulatan mereka
yaitu kedaulatan Allah SWT.
sendiri, serta dengan masyarakat yang pandai
Dalam pespektif Islam kedaulatan rakyat itu tersebut tidak akan ada kelompok yang bisa
dapat dipahami terwujud dalam kekuasaan yang melucuti dari kedaulatan rakyat tersebut.
terkait dalam fungsi manusia (setiap pribadi
2. Kemerdekaan dalam konsep Islam yakni
rakyat) sebagai khalifah Allah. Kedaulatan tuhan
pembebasan diri dari kebodohan, kesesatan
itu dalam pelaksanaannya terwujud dalam
dan kezhaliman dari penguasa. Sedangkan
kedaulatan rakyat yang akan memberikan
Kedaulatan rakyat dalam Islam yakni
amanat kepada para pemimpin yang dipilih oleh
kedaulatan terletak hanya milik tuhan semata,
mereka sebagai mandataris, dan mengangkat
namun dalam hal ini masyarakat juga memiliki
“ahl halli wa al-aqli” ataupun “dewan syura”
kedaulatan yang mana kedaulatan tersebut
untuk menetapkan hukum Negara yang tidak
merupakan titipan dari Tuhan, melalui
dirumuskan berdasarkan rujukan syari’at ataupun
kedaulatan rakyat inilah manusia berhak untuk
dirumuskan dalam kerangka syariat tuhan.
memilih wakil-wakil mereka dalam memimpin
Dengan demikian dapat dipahami bahwa Negara demi mendapatkan kesejahtraan bagi
kedaulatan rakyat dalam Islam yakni kedaulatan masyarakat itu sendiri.
terletak hanya milik tuhan semata, namun dalam
3. Konsep pemikiran Mohammad Hatta tentang
hal ini masyarakat juga memiliki kedaulatan
kemerdekaan dan kedaulatan rakyat memiliki
yang mana kedaulatan tersebut merupakan
keselarasan dengan konsep Islam terkait
titipan dari Tuhan, melalui kedaulatan rakyat
kemerdekaan pada intinya yang disebut
inilah manusia berhak untuk memilih wakil-
dengan kemerdekaan yakni terlepasnya
wakil mereka dalam memimpin Negara demi
dari jajahan baik itu berupa kesesatan,
mendapatkan kesejahtraan bagi masyarakat itu
kebodohan dan kezhaliman dari penguasa.
sendiri.
Sedangkan kedaulatan rakyat sama saja hanya
Dengan melihat konsep pemikiran Mohammad berbeda dari cara melihat hakikat pemilik
Hatta tentang kedaulatan rakyat yang lebih kekuasaan tersebut, karena dalam konsep
menegaskan tentang kekuasaan dalam bernegara Islam kekuasaan sesungguhnya dalam suatu
adalah milik masyarakat maka dapat dikatakan Negara adalah Allah. Sedangkan Kedaulatan
bahwa keselarasan antara pemikiran Hatta yang dimiliki oleh Masyarakat merupakan
dengan konsep Islam terkait kedaulatan rakyat cerminan dari kekuasaan Allah.

147
Manthiq Vol. 2, No. 2, November 2017

Daftar Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989,


Kementrian Agama RI Direktorat Jenderal Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pustaka
Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989,
2012,Al-Quran dan Terjemahnya, (PT. Sinergi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka Indonesia Pustaka
A.H. Nasution, 1977, Sekitar Perang Kemerdekaan Fujiachirusanto, 2002, “Perandan Sosok Bung
Indonesia Jilid I. Bandung: Disjarah Angkatan Hatta dalam Dailetika Perkembangan Sejarah
darat dan Angkasa Bangsa Indonesia”, Semarang
Abdu rrah matFathon i, 2006, Metodolog i Hadiwijoyo, Sakti Suryo, 2012, Negara, Demokrasi
Penelitiandan Teknik Penyusunan Skripsi, dan Civil Society, Cet. I, Yogyakarta, Graha Ilmu
Jakarta: RinekaCipta Hamka, 1984,Islam Revolusi Ideologi dan Keadilan
Ahmad Hakim, M. Thalhah, 2005, Politik Bermoral Sosial, Jakarta: Panjimas
Agama Tafsir Politik Hamka, Cet. I; Yogyakarta: Jimly Asshiddiqie, 2011, Konstitusi dan
UII Press Konstitusialisme Indonesia, Edisi Kedua,
Anwar Saifuddin, 2009, Metode Penelitian, Cetakan Pertama, Sinar Grafika, Jakarta
Yogyakarta: Pustaka Belajar Timur: Sinar Grafika
AstimRiyanto, 2006, Negara Kesatuan: Konsep Jimly Asshiddiqie, 2011, Pengantar Ilmu Hukum
Asas dan Aktualisasinya, Bandung Tata Negara, Jakarta: Rajawali Pers
B. Setiawan, 1990, EnsiklopediNasional Indonesia, Kaelan, 2005, Metode Penelitian Kualitatif Bidang
Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka Filsafat, Yogyakarta: Paradigma
Beni Ahmad Saebani, 2008, Fiqih siyasah pengantar Mohammad Hatta, 2014, Demokrasi Kita. Jakarta:
Ilmu Politik Islam, Bandung: CV Pustaka Setia Sega Arsy
DedeRosyada, dkk, 2000, Pendidikan Kewargaan Mohammad Hatta, 2015, Bukittinggi-Rotterdam
(Civic Education) Demikrasi, Hak Asasi Lewat Betawi, Jakarta: PT Kompas Media
Manusia dan Masyarakat Madani, Cet. I, Nusantara
Jakarta, ICCE UIN Syarif Hidayatullah Mohammad Hatta, 2015, Menuju Gerbang
Deliar Neor, 1990, Biografi Politik Bung Hatta, Kemerdekaan, Jakarta: PT Kompas Media
Jakarta : LP3ES Nusantara
Deliar Noer, 2012, Mohammad Hatta: Hati Nurani Mohammad Hatta, Kumpulan Karangan Jilid I.
Bangsa. Jakarta: Kompas Jakarta: Bulan Bintang
Mohhamad Hatta, 2010, Berjuang dan Dibuang,
Jakarta: Kompas.

148

You might also like