Professional Documents
Culture Documents
Penegakan Hukum Terhadap Wna Di Denpasar Dan Ngurah Rai
Penegakan Hukum Terhadap Wna Di Denpasar Dan Ngurah Rai
ABSTRACT
Immigration offense is a wrong-doing by foreigners those who own no legal and valid travel
document and Visa, expired date of visa, visa abuse and etc. Law enforcement against
foreigners that conduct immigration violation can be punished by administrative action or
criminal act of immigration (pro justisia).The questions to be answered in this research is how
immigration law enforcement by established the foreigner supervision team (TIMPORA) and
obstacles be faced in current condition. This research is a descriptive-analysis with qualitative
approach. It is intended to describe law enforcement of foreigner supervision. The foreigner
supervision has run well as supported by team that give information about the existence of
them. As a leading sector of this team, immigration still find problems in its implementation.
The problem such as the license of Civil Servant Investigator of Immigration is not applied in
other immigration offices jurisdiction, then the lack of facilities and infrastructure including
budget to the trial process. And also it is necessary to engage people to supervise existence and
activity of the foreigners.
Keywords: law enforcement, supervision, foreigner
ABSTRAK
Pelanggaran keimigrasian adalah pelanggaran visa seperti sudah lewat batas berlakunya,
penyalahgunaan visa dan sebagainya. Hal ini perlu dilakukan penegakan hukum terhadap orang
asing dengan tindakan administratif atau tindakan hukum (projustisia) tergantung pelanggaran
yang dilanggarnya. Sedangkan permasalahan yang diangkat mengenai penerapan penegakan
hukum yang dilakukan Imigrasi setelah dibentuknya Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora)
dan kendala yang dihadapi dengan kondisi sekarang. Penelitian ini bersifat dekriptif-analisis
dengan pendekatan kualitatif, yang mana berupaya memperoleh gambaran mengenai penerapan
penegakan hukum terhadap pengawasan orang asing. Pengawasan orang asing berjalan dengan
baik karena didukung oleh keberadaan Timpora dalam memberikan informasi terkait
keberadaan orang asing Meskipun Timpora dibentuk dengan leading sector di Imigrasi namun
masih ditemui kendala. Kendala tersebut adalah mengenai Surat Izin Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS) tidak dapat berlaku di Kantor Imigrasi lain meskipun masih di Bidang
Pengawasan dan Penindakan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan termasuk dana untuk
berproses peradilan yang masih kurang, dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan.
Kata Kunci: Penegakan hukum, Pengawasan, Orang Asing
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 231
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
PENDAHULUAN
Warga negara adalah penduduk di suatu kewajiban memiliki visa kunjungan dengan
negara atau bangsa berdasarkan keturunan, memperhatikan asas timbal balik
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang (resiprokal) dan manfaat.
mempunyai kewajiban dan hak penuh Keamanan dalam negeri suatu negara
sebagai warga negara itu, memiliki domisili adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
atau tempat tinggal tetap di suatu wilayah terjaminnya keamanan dan ketertiban
negara, yang dapat dibedakan menjadi masyarakat, tertib dan tegaknya hukum
warga negara asli dan Warga Negara Asing serta terselenggaranya perlindungan,
(WNA). Berdasarkan Undang-Undang pengayoman, dan pelayanan kepada
Dasar 1945 Pasal 26 ayat (1) menyatakan masyarakat. Keamanan dan ketertiban
bahwa : “Yang menjadi warga negara ialah masyarakat adalah suatu kondisi dinamis
orang-orang bangsa Indonesia asli dan masyarakat sebagai prasyarat
orang-orang bangsa lain yang disahkan terselenggaranya proses pembangunan
dengan undangundang sebagai warga nasional dalam rangka tercapainya tujuan
negara”, Pasal 26 ayat (2) : penduduk ialah nasional yang ditandai oleh terjaminnya
warga negara Indonesia dan orang asing keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum
yang bertempat tinggal di Indonesia. Orang serta terbinanya ketentraman yang
asing yang akan masuk dan bertempat mendukung kemampuan membina serta
tinggal di Indonesia diatur dalam undang- mencegah dan menanggulangi segala
undang mengenai masuk dan keluar bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-
wilayah Indonesia, dokumen perjalanan bentuk gangguan lainnya yang dapat
Republik Indonesia, visa, tanda masuk, dan meresahkan masyarakat (Awaloedin,
izin tinggal, pengawasan keimigrasian, 2000: 23). Untuk mengatur berbagai
tindakan administratif keimigrasian, dan macam warga negara asing yang keluar dan
penyidikan. Pasal 13 Kovenan masuk ke wilayah Indonesia, kebijakan
Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan pemerintah di bidang keimigrasian
Politik (International Covenants on Civil menganut prinsip selective policy yaitu
and Political Rights) yang intinya warga suatu kebijakan berdasarkan prinsip
negara asing mempunyai hak untuk tidak selektif. Berdasarkan prinsip ini, hanya
dapat didepotasi karena ada sangkut orang-orang asing yang dapat memberikan
pautnya dengan keamanan nasional. manfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa
Perkembangan dewasa ini mendorong dan Negara Republik Indonesia, yang tidak
meningkatnya mobilitas penduduk dunia membahayakan keamanan dan ketertiban
yang menimbulkan berbagai dampak, baik serta tidak bermusuhan baik terhadap
yang menguntungkan maupun yang rakyat maupun Negara Kesatuan Republik
merugikan kepentingan dan kehidupan Indonesia yang berdasarkan kepada
bangsa dan negara Indonesia, seperti Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dengan adanya Masyarakat Ekonomi (UUD 1945), yang diizinkan masuk atau
Asean (MEA) tidak hanya membuka arus keluar wilayah Indonesia, dan untuk itu
perdagangan barang atau jasa, tetapi juga perlu ada pengaturan dan batasan berupa
pasar tenaga kerja profesional, seperti perizinan yang diberikan kepada orang
dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya asing apabila hendak tinggal di Indonesia
(http://www.bbc.com/indonesia/berita_ind (Muhammad, 2008: 2).
onesia/08/2016) serta dikeluarkannya Sebagai contoh kasus pelanggaran
Peraturan Presiden 21 Tahun 2016 tentang keimigrasian pada tahun 2014 yang
Bebas Visa Kunjungan, disebutkan bahwa dilakukan oleh Orang Asing yang masa
bagi orang asing warga negara dari negara berlaku izin tinggalnya telah habis dan
tertentu untuk masuk ke wilayah Negara masih berada di wilayah Semarang
Republik Indonesia dibebaskan dari (overstay) bernama Daboba Akrem Husein
232 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 233
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
pihak Imigrasi mengalami berbagai dengan Hak Asasi Manusia sesuai dalam
kendala. Pasal 13 Kovenan Hak Sipil dan Politik.
Kendala-kendala yang dialami dalam Adapun permasalahan yang diangkat
pengawasan warga negara asing di yaitu, Pertama, Bagaimana penerapan
Indonesia menurut Eka Rendytia Faizal penegakan hukum yang dilakukan Imigrasi
dalam penelitiannya menjelaskan bahwa setelah dibentuknya Tim Pengawasan
kendala yang ada di Kantor Wilayah Orang Asing apabila terjadi pelanggaran
Kementerian Hukum dan HAM oleh orang asing? Kedua, Kendala apa yang
JawaTengah dalam melaksanakan dihadapi dalam penerapan penegakan
pengawasan dan penindakan keimigrasian hukum terhadap pengawasan orang asing
terhadap warga negara asing diantaranya dengan kondisi sekarang?.
yaitu (a) kurangnya kualitas dan kuantitas Sedangkan tujuan penelitian ini adalah,
sumber daya manusia pegawai Kantor Pertama, untuk memberikan gambaran
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM penegakan hukum yang dilakukan Imigrasi
Jawa Tengah dan jajaran unit pelaksana setelah dibentuknya Tim Pengawasan
teknis; (b) anggaran kerja untuk kegiatan Orang Asing apabila terjadi pelanggaran
pengawasan dan penindakan orang asing oleh orang asing, Kedua, untuk mengetahui
tidak aplikatif dengan rencana kerja kendala yang dihadapi dalam penerapan
(Faizal, 2013: 30). Kendala-kendala penegakan hukum terhadap pengawasan
tersebut terdapat pula pengawasan izin orang asing dengan kondisi sekarang.
tinggal di Kantor Kelas I Samarinda. Kegunaannya adalah, menjadi bahan
Menurut Muhammad Robiyansah dalam rekomendasi dalam pelaksanaan pada
penelitiannya mengatakan bahwa faktor- Direktorat Jenderal Imigrasi dan Tim
faktor yang mempengaruhi pengawasan Pengawasan Orang Asing (Tim PORA)
izin tinggal terhadap tenaga kerja asing melalui projustisia warga negara asing dan
khususnya di wilayah kerjaImigrasi aturan teknis pelaksanaannya.
Samarinda adalah anggaran dana Tentunya keterkaitan dengan penegakan
operasional pengawasan yang tidaksesuai, hukum tidak lepas dari teori/konsep yang
kurangnya kualitas dan kuantitas telah ada seperti:
petugas/pejabat/aparatur imigrasi sebagai 1. Pola-Pola Penegakan Hukum :
PPNS, sarana dan prasarana yang memadai, Modern dan Sederhana
serta sponsor dan tenaga kerja asing itu Cara-cara penegakan hukum pada suatu
sendiri dalam menaati aturan keimigrasian masa bisa berbeda dari
dan peran serta masyarakat maupun penyelenggaraannya pada masa yang lain,
pengawasan wilayah kerja Kantor Imigrasi bukan karena tanpa sebab, melainkan
Kelas I Samarinda yang luas terdiri dari 3 karena keadaan masyarakatnya yang
Kabupaten dan 2 Kota (Muhammad, 2012: berbeda jua. Suatu pembedaan secara
101). dikotomis oleh Hart, menghasilkan dua
Berdasarkan uraian di atas maka macam masyarakat yang mempunyai cara-
perlunya penelitian ini untuk dapat cara penegakan hukumnya sendiri-sendiri.
mengetahui tindak lanjut penegakan hukum Hart mengenali kedua masyarakat itu
bagi orang asing setelah dibentuknya Tim melalui struktur kehidupan normatifnya,
Pengawasan Orang Asing (Timpora) oleh yaitu yang didasarkan pada primary rules
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian of obligation dan pada secondary rules of
Hukum dan HAM yang telah diamanatkan obligation (Raharjo, 2009: 43-44)
oleh Pasal 69 Undang-undang No. 6 Tahun
2011 Tentang Keimigrasian dan dikaitkan
234 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
Tabel 1
Struktur Kehidupan Normatif Masyarakat
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 235
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
236 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 237
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
238 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
Tabel 2
Data Orang Asing yang melakukan Pelanggaran Keimigrasian di wilayah
Kantor Imigrasi Kelas 1 Denpasar dari Januari s/d Agustus 2016
Dari penjabaran data di atas maka dapat kendala tersebut paling tidak sedikit
sedikit di ulas mengenai tindakan teratasi, meskipun dalam penerapannya
projustisia hanya satu kasus dengan hanya bertukar informasi mengenai
perbandingan tindakan keimigrasian lain keberadaan orang asing yang
lebih banyak sehingga perlu dicermati dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal
pihak imigrasi memilih tindakan Imigrasi di tingkat Pusat dan diikuti di
keimigrasian administrasi karena Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
pertimbangan kasusnya dan tidak lengkap HAM melalui Kantor Imigrasi.
bukti untuk di projustisiakan. Kendala lain yang dihadapi dalam
pengawasan orang asing adalah setelah
2. Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus I Gusti diterbitkan kebijakan mengenai Bebas Visa
Ngurah Rai kunjungan sehingga pada saat orang asing
Kendala yang dihadapi Kanim Kelas 1 tersebut masuk ke Indonesia dengan batas
Ngurah Rai adalah mengenai sumber daya 30 hari mereka didalam tidak diketahui apa
manusia dalam melakukan pengawasan, yang dilakukan karena tidak ada Visa
penindakan terhadap orang asing masih seperti pada saat Visa on Arrival dilakukan.
dirasakan kurang dkarenakan Penyidik Disamping kendala jumlah personil
Pengawai Negeri Sipil (PPNS) masih keimigrasian untuk melakukan pengawasan
kurang dan ditempatkan di bidang tugas dan penindakan terbatas, meskipun dibantu
tidak sesuai dengan kepemilikan kartu dari anggota Timpora dari instansi lain
PPNS selain itu kartu kepemilikan tersebut hanya sebatas informasi. Peran aktif
tidak berlaku apabila seseorang dipindah masyarakat (kepala desa, pecalang dsb)
tugaskan di Kantor Imigrasi lain meskipun juga penting untuk mendapatkan informasi
masih dibidang pengawasan dan keberadaan orang selain dari pihak
penindakan. penginpan setelah diberlakukan BVK.
Dengan dibentuknya Tim Pengawasan Keterbatasn bahasa juga menjadi kendala
Orang Asing (Timpora) berdasarkan dari petugas keimigrasian seperti warga
amanat dari Pasal 69 Undang-undang No. 6 negara Bangladesh yang negaranya masuk
Tahun 2011 Tentang Keimigrasian dan dalam 169 negara penerima BVK
Keputusan Menteri Hukum dan HAM
Nomor: M.HH-01.GR.02.01 Tahun 2013
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 239
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
Tabel 3
Data Pelanggaran Keimigrasian yang dikenakan Pendeportasian dan
Projustisia pada Kanim Kelas 1 Khusus Ngurah Rai, 2016
Tabel 4
Data Pelanggaran Keimigrasian yang dikenakan Pendeportasian dan
Projustisia pada Kanim Kelas 1 Khusus Ngurah Rai, 2015
Sumber: Kanim Kelas 1 Khusus Ngurah Rai, 2016 diolah kembali oleh peneliti.
240 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
Dari kedua tabel di atas bahwa pada keimigrasian ini adalah diantaranya
tahun 2015 penindakan projustisia lebih deportasi terhadap orang asing untuk
banyak dilakukan meskipun tidak keluar dari wilayah yurisdiksi negara
sebanding dengan pendeportasian, paling kesatuan Republik Indonesia contohnya
tidak penegakan hukum sudahdijalankan penyalahgunaan ijin tinggal
oleh pihak imigrasi meskipun ada kendala keimigrasian, overstay, imigran gelap
bahasa dalam penanganan kasus Warga dan lain sebagainya.
Negara Bangladesh. Pada tahun 2016 Penjelasan dari tindakan administratif
mengalami penurunan dalam tindakan sesuai dengan Pasal 78 Undang-Undang
projustisia lebih cenderung pendeportasian Nomor 6 Tahun 2011 menyebutkan
karena berlakunya BVK sehingga masa tindakan administratif bagi yang melanggar
kunjungan sudah habis selama 30 hari izin tinggal :
harus keluar dari Negara Indonesia dan (1) Orang asing pemegang izin tinggal yang
perlu dicermati pelanggaran administrasi telah berakhir masa berlakunya dan
apabila tidak membayar denda dapat masih berada dalam Wilayah Indonesia
dideportasi. kurang dari 60 (enam puluh) hari dari
Dalam melakukan analisa peneliti batas waktu izin tinggal dikenai biaya
mencoba untuk menjelaskan dengan beban sesuai denganketentuan peraturan
diawali permasalahan pertama dan kedua perundang-undangan.
agar mempermudah untuk dipahami dan (2) Orang asing yang tidak membayar biaya
ditelah. beban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dikenai Tindakan Administratif
B. Penegakan Hukum dalam Keimigrasian berupa deportasi dan
Pengawasan Orang Asing penangkalan.
Berawal dari penegakan hukum adalah (3) Orang asing pemegang izin tinggal yang
suatu proses yang mewujudkan telah berakhir masa berlakunya dan
keinginankeinginan hukum menjadi masih berada dalam Wilayah Indonesia
kenyataan. Yang disebut sebagai keinginan lebih dari 60 (enam puluh) hari dari
hukum disini tidak lain adalah pikiran- batas waktu izin tinggal dikenai
pikiran badan pembuat undang-undang Tindakan Administratif Keimigrasian
yang dirumuskan dalam peraturan- berupa deportasi dan penangkalan.
peraturan hukum itu (Rahardjo 2009; 24). Melakukan Tindakan Keimigrasian atau
Selanjutnya berdasarkan uraian hasil data Tindakan Administratif Tindakan
lapangan yang telah dituangkan di bagian Administratif Keimigrasian adalah
Pembahasan, maka dapat dianalisa sebagai sanksi administratif yang ditetapkan
berikut: Pejabat Imigrasi terhadap Orang Asing
a. Tindakan Hukum Pidana berupa di luar proses peradilan. Tindakan
penyidikan Keimigrasian yang Administratif Keimigrasian dapat
merupakan bagian daripada rangkaian berupa :
Integrated Criminal Justice sistem, 1) Pencantuman dalam daftar
sistem peradilan pidana (penyidikan, Pencegahan atau Penangkalan;
penuntutan, peradilan) contohnya 2) Pembatasan, perubahan, atau
penyelundupan narkoba, pembatalan Izin Tinggal;
penyelundupan senjata api dan barang- 3) Larangan untuk berada di satu atau
barang terlarang lainnya diserahkan ke beberapa tempat tertentu di Wilayah
Kepolisian, berdasarkan hasil Indonesia;
wawancara dari informan di lokasi 4) Keharusan untuk bertempat tinggal di
penelitian (Kantor Imigrasi setempat). suatu tempat tertentu di Wilayah
b. Tindakan hukum administratif berupa Indonesia;
tindakan keimigrasian adalah tindakan 5) Pengenaan biaya beban; dan/atau
administratif dalam bidang 6) Deportasi dari Wilayah Indonesia.
keimigrasian di luar proses peradilan.
Termasuk bagian daripada tindakan
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 241
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
242 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 243
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
dengan instansi lain sesama anggota melaporkan selama tidak diminta oleh
Timpora memperdayakan media sosial Pejabat Imigrasi yang seharusnya hal ini
(Whatssap, Facebook, Twitter dsb) merupakan kewajiban dari pemilik
sehingga informasi selalu update. penginapan (masyarakat) tanpa diminta
c. Faktor Sarana atau Fasilitas sebagai bentuk rasa tanggung jawab
Pelaksanaan pengawasan dan bersama.
penindakan terhadap orang asing Hal yang positif ditemui di lokasi
dibutuhkan tenaga/personil yang penelitian tepatnya di Kantor Imigrasi
memahami tentang penindakan Kelas 1 Denpasar peran aktif
keimigrasian maka kendala ini masyarakat melalui Kepala
dirasakan di Kantor Imigrasi di kedua Desa/Kepala Adat dan petugas
lokasi adalah tenaga Penyidik Pegawai keamanan adat (pecalang) untuk
Negeri Sipil (PPNS) masih kurang. Hal membantu dalam pengawasan orang
lain adalah mengenai biaya untuk asing. Selain itu melakukan sosialisasi
penindakan orang asing dengan bagi siswa/i di tingkat Sekolah
melakukan Projustisia terutama pada Menengah Atas dalam pemahaman
saat peradilan sehingga sampai di mengenai pengawasan orang asing
persidangan dibutuhkan biaya dan dilingkungan sekitar.
waktu seperti alat bukti dan tempat
tahanan imigrasi yng dirasakan masih KESIMPULAN
kurang. Penerapan penegakan hukum terhadap
d. Faktor Masyarakat orang asing di Kantor Imigrasi di kedua
Peran masyarakat dibutuhkan dalam lokasi penelitian dengan melakukan
pengawasan orang asing, hal ini sangat tindakan administratif dan tindakan hukum
membantu imigrasi dalam menjalankan (Projustisia), namun lebih cenderung
tugas disamping informasi dari anggota dilakukan tindakan administratif dengan
di Timpora. Terutama di DKI Jakarta melihat kasusnya karena tindakan
dengan kondisi masyarakat yang Projustisia merupakan pilihan akhir
kompleks sehingga diperlukan peran (Ultimate Remidium). Tindakan projustisia
masyarakat untuk aktif dalam tetap mengedepankan hak orang asing
melakukan pengawasan melalui tingkat tersebut seperti memberi kesempatan bagi
Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga orang asing untuk mencari pendampingan
(RW), Kelurahan, dan Kecamatan. hukum. Mengenai Pengawasan Orang
Setelah diperlakukan Kunjungan Bebas Asing berjalan dengan baik karena
Visa Keimigrasian menerapkan didukung oleh keberadaan Tim
Aplikasi Pengawasan Orang Asing Pengawasan Orang Asing dalam
(APOA) melalui sistem online ke kantor memberikan informasi keterkaitan dengan
imigrasi yang dilakukan oleh pihak keberadaan dari orang asing dan leading
penginapan (hotel, apartemen, wisma, sector tetap berada di Imigrasi meskipun
hostel dsb) maupun dari kalangan masih ditemukan kendala.
masyarakat seperti RT, RW, Kelurahan, Kendala yang ditemui dalam penerapan
Kecamatan dsb apabila orang asing penegakan hukum terhadap orang asing
tersebut berdomisili dengan menyewa yakni Peraturan Pelaksana yang khusus
rumah. Namun yang menjadi kendala mengenai Penindakan dan Pengawasan
adalah mengenai Pasal 72 Ayat (2) Keimigrasian masih memakai aturan dari
Undang-undang No. 6 Tahun 2011 PP No. 31 Tahun 1994 tentang Pengawasan
tentang Keimigrasian yang menyatakan dan Tindakan Keimigrasian tidak
bahwa: Pemilik atau pengurus tempat menjawab kondisi keimigrasian sekarang
penginapan wajib memberikan data dengan yang semakin kompleks dan
mengenai Orang Asing yang menginap kesesuaian dengan Undang-undang No. 6
di tempat penginapannya jika diminta Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan
oleh Pejabat Imigrasi yang bertugas. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2013.
Jadi pemilik penginapan tidak wajib Kendala lainnya adalah Penyidik Pegawai
244 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
SARAN
Menurut penulis perlu pembaharuan
dari Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun
1994 tentang Pengawasan dan Tindakan
Keimigrasian untuk menjawab tantangan
kondisi, keadaan di bidang keimigrasian
sekarang yang semakin kompleks dan
kesesuaian dengan Undang-undang No. 6
Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan
Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2013.
Selain itu adanya kebijakan berupa
Peraturan Menteri atau Instruksi Direktur
Jenderal Imigrasi yang berkaitan dengan
Surat Izin PPNS dapat berlaku di Kantor
Imigrasi lain apabila pejabat di mutasi dan
ditempatkan di Bidang Pengawasan dan
Penindakan.
Partisipasi masyarakat dalam bentuk
sosialiasi intensif di tempat perumahan
(RT, RW, Keluarahan) obyek wisata,
penginapan, bahkan di sekolah-sekolah
(Sekolah Menengah Atas) untuk dapat
memahami arti penting pengawasan orang
asing terutama telah diberlakukan
Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016
tentang Bebas Visa Kunjungan dan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 245
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
246 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561
Internet
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indo
nesia/diakses bulan Agustus 2016
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 247