You are on page 1of 17

p-ISSN 1410-5632

Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP


ORANG ASING DI KANTOR IMIGRASI KELAS I DENPASAR DAN
KELAS I KHUSUS BANDARA I GUSTI NGURAH RAI
(Law Enforcement Against Foreigners At Immigration Office Of Denpasar (Kelas 1) And
The Immigration Office Of Ngurah Rai (Kelas 1 Khusus))

Okky Chahyo Nugroho


Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 4-5, Kuningan, Jakarta Selatan
HP: 08158236792; email: okies_ham@yahoo.com atau okkycn39@gmail.com
Tulisan Diterima: 06-02-2017; Direvisi: 23-03-2017; Disetujui Diterbitkan: 18-05-2017

ABSTRACT
Immigration offense is a wrong-doing by foreigners those who own no legal and valid travel
document and Visa, expired date of visa, visa abuse and etc. Law enforcement against
foreigners that conduct immigration violation can be punished by administrative action or
criminal act of immigration (pro justisia).The questions to be answered in this research is how
immigration law enforcement by established the foreigner supervision team (TIMPORA) and
obstacles be faced in current condition. This research is a descriptive-analysis with qualitative
approach. It is intended to describe law enforcement of foreigner supervision. The foreigner
supervision has run well as supported by team that give information about the existence of
them. As a leading sector of this team, immigration still find problems in its implementation.
The problem such as the license of Civil Servant Investigator of Immigration is not applied in
other immigration offices jurisdiction, then the lack of facilities and infrastructure including
budget to the trial process. And also it is necessary to engage people to supervise existence and
activity of the foreigners.
Keywords: law enforcement, supervision, foreigner

ABSTRAK
Pelanggaran keimigrasian adalah pelanggaran visa seperti sudah lewat batas berlakunya,
penyalahgunaan visa dan sebagainya. Hal ini perlu dilakukan penegakan hukum terhadap orang
asing dengan tindakan administratif atau tindakan hukum (projustisia) tergantung pelanggaran
yang dilanggarnya. Sedangkan permasalahan yang diangkat mengenai penerapan penegakan
hukum yang dilakukan Imigrasi setelah dibentuknya Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora)
dan kendala yang dihadapi dengan kondisi sekarang. Penelitian ini bersifat dekriptif-analisis
dengan pendekatan kualitatif, yang mana berupaya memperoleh gambaran mengenai penerapan
penegakan hukum terhadap pengawasan orang asing. Pengawasan orang asing berjalan dengan
baik karena didukung oleh keberadaan Timpora dalam memberikan informasi terkait
keberadaan orang asing Meskipun Timpora dibentuk dengan leading sector di Imigrasi namun
masih ditemui kendala. Kendala tersebut adalah mengenai Surat Izin Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS) tidak dapat berlaku di Kantor Imigrasi lain meskipun masih di Bidang
Pengawasan dan Penindakan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan termasuk dana untuk
berproses peradilan yang masih kurang, dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan.
Kata Kunci: Penegakan hukum, Pengawasan, Orang Asing

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 231
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

PENDAHULUAN
Warga negara adalah penduduk di suatu kewajiban memiliki visa kunjungan dengan
negara atau bangsa berdasarkan keturunan, memperhatikan asas timbal balik
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang (resiprokal) dan manfaat.
mempunyai kewajiban dan hak penuh Keamanan dalam negeri suatu negara
sebagai warga negara itu, memiliki domisili adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
atau tempat tinggal tetap di suatu wilayah terjaminnya keamanan dan ketertiban
negara, yang dapat dibedakan menjadi masyarakat, tertib dan tegaknya hukum
warga negara asli dan Warga Negara Asing serta terselenggaranya perlindungan,
(WNA). Berdasarkan Undang-Undang pengayoman, dan pelayanan kepada
Dasar 1945 Pasal 26 ayat (1) menyatakan masyarakat. Keamanan dan ketertiban
bahwa : “Yang menjadi warga negara ialah masyarakat adalah suatu kondisi dinamis
orang-orang bangsa Indonesia asli dan masyarakat sebagai prasyarat
orang-orang bangsa lain yang disahkan terselenggaranya proses pembangunan
dengan undangundang sebagai warga nasional dalam rangka tercapainya tujuan
negara”, Pasal 26 ayat (2) : penduduk ialah nasional yang ditandai oleh terjaminnya
warga negara Indonesia dan orang asing keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum
yang bertempat tinggal di Indonesia. Orang serta terbinanya ketentraman yang
asing yang akan masuk dan bertempat mendukung kemampuan membina serta
tinggal di Indonesia diatur dalam undang- mencegah dan menanggulangi segala
undang mengenai masuk dan keluar bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-
wilayah Indonesia, dokumen perjalanan bentuk gangguan lainnya yang dapat
Republik Indonesia, visa, tanda masuk, dan meresahkan masyarakat (Awaloedin,
izin tinggal, pengawasan keimigrasian, 2000: 23). Untuk mengatur berbagai
tindakan administratif keimigrasian, dan macam warga negara asing yang keluar dan
penyidikan. Pasal 13 Kovenan masuk ke wilayah Indonesia, kebijakan
Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan pemerintah di bidang keimigrasian
Politik (International Covenants on Civil menganut prinsip selective policy yaitu
and Political Rights) yang intinya warga suatu kebijakan berdasarkan prinsip
negara asing mempunyai hak untuk tidak selektif. Berdasarkan prinsip ini, hanya
dapat didepotasi karena ada sangkut orang-orang asing yang dapat memberikan
pautnya dengan keamanan nasional. manfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa
Perkembangan dewasa ini mendorong dan Negara Republik Indonesia, yang tidak
meningkatnya mobilitas penduduk dunia membahayakan keamanan dan ketertiban
yang menimbulkan berbagai dampak, baik serta tidak bermusuhan baik terhadap
yang menguntungkan maupun yang rakyat maupun Negara Kesatuan Republik
merugikan kepentingan dan kehidupan Indonesia yang berdasarkan kepada
bangsa dan negara Indonesia, seperti Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dengan adanya Masyarakat Ekonomi (UUD 1945), yang diizinkan masuk atau
Asean (MEA) tidak hanya membuka arus keluar wilayah Indonesia, dan untuk itu
perdagangan barang atau jasa, tetapi juga perlu ada pengaturan dan batasan berupa
pasar tenaga kerja profesional, seperti perizinan yang diberikan kepada orang
dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya asing apabila hendak tinggal di Indonesia
(http://www.bbc.com/indonesia/berita_ind (Muhammad, 2008: 2).
onesia/08/2016) serta dikeluarkannya Sebagai contoh kasus pelanggaran
Peraturan Presiden 21 Tahun 2016 tentang keimigrasian pada tahun 2014 yang
Bebas Visa Kunjungan, disebutkan bahwa dilakukan oleh Orang Asing yang masa
bagi orang asing warga negara dari negara berlaku izin tinggalnya telah habis dan
tertentu untuk masuk ke wilayah Negara masih berada di wilayah Semarang
Republik Indonesia dibebaskan dari (overstay) bernama Daboba Akrem Husein

232 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Mohamed Milaad, seorang berkebangsaan administratif berupa deportasi (Kantor


Libya yang selama lebih dari 60 (enam Imigrasi Kelas I Semarang, 2014).
puluh) hari atau tepatnya 154 (seratus lima Dari contoh kasus diatas
puluh empat) hari dari batas waktu izin menggambarkan kondisi pelanggaran
tinggalnya di Indonesia. Batas waktu izin keimigrasian di Indonesia, sebagai negara
tinggal di Indonesia sampai dengan 19 Juni yang memiliki posisi strategis dalam
2014. Laki-laki yang lahir di Gharian 20 pergaulan internasional, baik dari aspek
Agustus 1985 ini memiliki Nomor Paspor geografis maupun potensi sumber daya
326422 yang berlaku sampai dengan 05 alam dan sumber daya manusia,
Februari 2017 dengan Izin Tinggal ITAS mengakibatkan arus lalu lintas orang masuk
Nomor: 2C41LC-3100-M. dan keluar wilayah Indonesia semakin
Kasus pelanggaran lainnya pada tahun meningkat. Kehadiran orang asing di
2014 yaitu penyalahgunaan izin tinggal Indonesia, di samping telah memberikan
yang dilakukan oleh seorang pengaruh positif, juga telah memberikan
berkebangsaan China bernama Zhang pengaruh negatif berupa timbulnya
Zerong. Orang Asing tersebut memiliki ancaman terhadap pembangunan itu
nomor paspor G 38668566 dan berlaku sendiri. Banyaknya terjadi arus imigran
sampai dengan 10 Januari 2020 dengan gelap, penyelundupan orang, perdagangan
nomor Izin Tinggal Kunjungan anak dan wanita yang berdimensi
2B11CC1238-N yang diterbitkan di Kantor internasional dan meningkatnya sindikat-
Imigrasi Klas I Malang berlaku sampai sindikat internasional di bidang terorisme,
dengan 27 Agustus 2014. Zhang Zerong narkotika, pencucian uang, penyelundupan
datang ke Indonesia seorang diri pada 10 dan lain-lain. Hukum Internasional
April 2014 dari Hong Kong ke Jakarta memberikan hak dan wewenang kepada
menggunakan pesawat Cathay Pacific, dan semua negara untuk menjalankan
dari Jakarta menuju ke Semarang. Zhang yurisdiksi atas orang dan benda serta
Zerong datang ke Indonesia untuk perbuatan yang terjadi di dalam wilayah
berinvestasi di daerah Lumajang, Jawa negara tersebut (Wahyudin, 2004: 31).
Timur dan melihat perusahaan PT Yang Hal ini berarti bahwa setiap negara
Ming yang bergerak di bidang pengiriman berhak untuk merumuskan hal ikhwal lalu
jasa alat angkut melalui jalur laut. Zhang lintas antar negara baik orang, benda
Zerong berstatus sebagai Komisaris Utama maupun perbuatan yang terjadi di
di PT Yang Ming sesuai dengan Akta wilayahnya. Pengaturan terhadap lalu lintas
Perusahaan sebagai Komisaris Utama, antar negara yang menyangkut orang di
namun sebetulnya Zhang Zerong adalah suatu wilayah negara, adalah berkaitan
pemilik saham terbesar di PT Yang Ming, dengan aspek keimigrasian yang berlaku di
yang bersangkutan tidak memiliki tugas setiap negara memiliki sifat universal
dan tanggung jawab selaku Komisaris maupun kekhususan masing-masing negara
Utama, dan hanya formalitas saja pada sesuai dengan nilai dan kebutuhan
Akte Perusahaan PT. Yang Ming. Kegiatan kenegaraannya. Undang-undang Nomor 6
Zhang Zerong hanya melihat-lihat Tahun 2011 tentang Keimigrasian Pasal 62,
pekerjaan serta produksi di PT. Yang Ming. pengawasan keimigrasian meliputi
Namun untuk kegiatan investasi dan pengawasan terhadap Warga Negara
pengecekan produksi di PT. Yang Ming Indonesia dan pengawasan terhadap Warga
yang bersangkutan tidak memiliki izin yang Asing. Pengawasan terhadap Warga
sah dari instansi terkait dengan alasan tidak Negara Asing meliputi pengawasan lalu
mengetahuinya karena izin tinggalnya lintas orang asing yang masuk atau keluar
diurus oleh Biro Perjalanan di China, lalu wilayah Indonesia, serta pengawasan
di Indonesia diurus oleh Biro Perjalanan terhadap keberadaan dan kegiatan orang
lokal yaitu Woto. Kegiatan yang dilakukan asing di wilayah Indonesia (Dessy, skripsi
Zhang Zerong di Indonesia telah melanggar 2015: 2), Tentu dalam pelaksanaan
pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 pengawasan orang asing yang dilakukan
Tahun 2011 dan diberikan tindakan

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 233
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

pihak Imigrasi mengalami berbagai dengan Hak Asasi Manusia sesuai dalam
kendala. Pasal 13 Kovenan Hak Sipil dan Politik.
Kendala-kendala yang dialami dalam Adapun permasalahan yang diangkat
pengawasan warga negara asing di yaitu, Pertama, Bagaimana penerapan
Indonesia menurut Eka Rendytia Faizal penegakan hukum yang dilakukan Imigrasi
dalam penelitiannya menjelaskan bahwa setelah dibentuknya Tim Pengawasan
kendala yang ada di Kantor Wilayah Orang Asing apabila terjadi pelanggaran
Kementerian Hukum dan HAM oleh orang asing? Kedua, Kendala apa yang
JawaTengah dalam melaksanakan dihadapi dalam penerapan penegakan
pengawasan dan penindakan keimigrasian hukum terhadap pengawasan orang asing
terhadap warga negara asing diantaranya dengan kondisi sekarang?.
yaitu (a) kurangnya kualitas dan kuantitas Sedangkan tujuan penelitian ini adalah,
sumber daya manusia pegawai Kantor Pertama, untuk memberikan gambaran
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM penegakan hukum yang dilakukan Imigrasi
Jawa Tengah dan jajaran unit pelaksana setelah dibentuknya Tim Pengawasan
teknis; (b) anggaran kerja untuk kegiatan Orang Asing apabila terjadi pelanggaran
pengawasan dan penindakan orang asing oleh orang asing, Kedua, untuk mengetahui
tidak aplikatif dengan rencana kerja kendala yang dihadapi dalam penerapan
(Faizal, 2013: 30). Kendala-kendala penegakan hukum terhadap pengawasan
tersebut terdapat pula pengawasan izin orang asing dengan kondisi sekarang.
tinggal di Kantor Kelas I Samarinda. Kegunaannya adalah, menjadi bahan
Menurut Muhammad Robiyansah dalam rekomendasi dalam pelaksanaan pada
penelitiannya mengatakan bahwa faktor- Direktorat Jenderal Imigrasi dan Tim
faktor yang mempengaruhi pengawasan Pengawasan Orang Asing (Tim PORA)
izin tinggal terhadap tenaga kerja asing melalui projustisia warga negara asing dan
khususnya di wilayah kerjaImigrasi aturan teknis pelaksanaannya.
Samarinda adalah anggaran dana Tentunya keterkaitan dengan penegakan
operasional pengawasan yang tidaksesuai, hukum tidak lepas dari teori/konsep yang
kurangnya kualitas dan kuantitas telah ada seperti:
petugas/pejabat/aparatur imigrasi sebagai 1. Pola-Pola Penegakan Hukum :
PPNS, sarana dan prasarana yang memadai, Modern dan Sederhana
serta sponsor dan tenaga kerja asing itu Cara-cara penegakan hukum pada suatu
sendiri dalam menaati aturan keimigrasian masa bisa berbeda dari
dan peran serta masyarakat maupun penyelenggaraannya pada masa yang lain,
pengawasan wilayah kerja Kantor Imigrasi bukan karena tanpa sebab, melainkan
Kelas I Samarinda yang luas terdiri dari 3 karena keadaan masyarakatnya yang
Kabupaten dan 2 Kota (Muhammad, 2012: berbeda jua. Suatu pembedaan secara
101). dikotomis oleh Hart, menghasilkan dua
Berdasarkan uraian di atas maka macam masyarakat yang mempunyai cara-
perlunya penelitian ini untuk dapat cara penegakan hukumnya sendiri-sendiri.
mengetahui tindak lanjut penegakan hukum Hart mengenali kedua masyarakat itu
bagi orang asing setelah dibentuknya Tim melalui struktur kehidupan normatifnya,
Pengawasan Orang Asing (Timpora) oleh yaitu yang didasarkan pada primary rules
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian of obligation dan pada secondary rules of
Hukum dan HAM yang telah diamanatkan obligation (Raharjo, 2009: 43-44)
oleh Pasal 69 Undang-undang No. 6 Tahun
2011 Tentang Keimigrasian dan dikaitkan

234 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Tabel 1
Struktur Kehidupan Normatif Masyarakat

Tataran Normatif Masyarakat Penyelenggaraan dan


Masyarakat Penegakan Hukum
“Primary rules of 1. Komuniti kecil; 1. Tidak mengenal
Obligation” 2. Didasarkan pada ikatan peraturan terperinci;
kekerabatan; 2. Hanya mengenai
3. Memiliki kepercayaan dan standar tingkah laku;
sentimen umum; 3. Tidak ada
4. Berada ditengah-tengah diferensialisasi dan
lingkungan yang stabil; spesialisasi badan
5. penegak hukum
“Secondary rules of Mempunyai kehidupan terbuka Terdapat diferensilisasi
Obligation” luas dan kompleks dan institusionalisasi
pekerjaan hukum berupa:
1. Rules of
recognition;
2. Rules of change;
3. Rules of
adjudication.
Sumber : Rahardjo, 2009:45

faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut,


2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi adalah sebagai berikut :
Penegakan Hukum a. Faktor hukumnya sendiri, yang di
Dalam penegakan hukum terdapat dalam tulisan ini akan dibatasi pada
faktor-faktor yang mempengaruhinya. undang-undang saja.
Menurut Soerjono Soekanto “penegakan b. Faktor penegak hukum, yakni pihak-
hukum bukanlah semata-mata berarti pihak yang secara langsung
pelaksanaan perundang-undangan, berkecimpung dalam bidang
walaupun di dalam kenyataan di Indonesia penegakan hukum yang tidak hanya
kecenderungannya adalah demikian, mencakup law enforcement, akan
sehingga pengertian law enforcement tetapi juga peace maintenance.
begitu populer. Selain itu, ada c. Faktor sarana atau fasilitas yang
kecenderungan yang kuat untuk mendukung penegakan hukum,
mengartikan penegakan hukum sebagai mencakup tenaga manusia yang
pelaksanaan keputusan-keputusan hakim berpendidikan dan terampil,
(Soerjono, 2014: 7). organisasi yang baik, peralatan yang
Masalah pokok penegakan hukum memadai, keuangan yang cukup, dan
sebenarnya terletak pada faktor-faktor yang seterusnya. Jika halhal itu tidak
mungkin mempengaruhinya. Faktor-faktor terpenuhi, maka mustahil penegakan
tersebut mempunyai arti yang netral, hukum akan mencapai tujuannya.
sehingga dampak positif atau negatifnya d. Faktor masyarakat, yakni lingkungan
terletak pada isi faktor- dimana hukum tersebut berlaku atau
diterapkan. Penegakan hukum
berasal dari masyarakat, dan
bertujuan untuk mencapai
kedamaian di dalam masyarakat.

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 235
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

e. Faktor kebudayaan, yakni sebagai projustisia pengawasan orang asing


hasil karya, cipta, dan rasa yang maka akan dilakukan wawancara
didasarkan pada karsa manusia di langsung dengan informan sehingga
dalam pergaulan hidup. Kebudayaan informasi yang diperoleh benar-
(sistem) hukum pada dasarnya benar sesuai dengan kondisi
mecakup nilai-nilai yang mendasari sekarang dan dapat
hukum yang berlaku, nilai-nilai yang dipertanggungjawabkan.
merupakan konsepsi-konsepsi Wawancara dilakukan dengan
abstrak mengenai apa yang dianggap menggunakan pedoman wawancara
baik (sehingga dianuti) dan apa yang yang telah disiapkan sehingga
dianggap buruk (sehingga dihindari). informasi yang didapatkan lebih
terfokus. Informan dipilih secara
METODE PENELITIAN sengaja yang dianggap benar-benar
1. Sifat dan Pendekatan mengetahui atau berkaitan langsung.
Penelitian ini bersifat dekriptif- Informan meliputi di lingkungan
analisis dengan pendekatan kualitatif, Divisi Imigrasi-Kanwil
yang mana berupaya memperoleh Kemkumham Bali, Pejabat dan
gambaran mengenai penerapan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
penegakan hukum terhadap pengawasan Kantor Imigrasi Kelas 1 Denpasar
orang asing apabila terjadi pelanggaran dan Kelas 1 Khusus Bandara I Gusti
setelah dibentuknya Tim Pengawasan Ngurah Rai.
Orang Asing dan kendala apa yang 4. Teknik Analisis Data
dihadapi dalam penerapan penegakan Dari data dan informasi yang
hukum terhadap pengawasan orang didapatkan selanjutnya dilakukan
asing dengan kondisi sekarang. analisis kualitatif, yakni
2. Lokasi Penelitian mendeskripsikan hasil data lapangan
Provinsi Bali merupakan daerah yang diperoleh melalui data primer,
wisata nomor satu di Indonesia dengan kemudian mereduksi segala informasi
banyaknya wisatawan asing berkunjung yang diperoleh untuk memfokuskan
kedaerah tersebut sehingga dibutuhkan pada masalah utama yakni penerapan
pengawasan orang asing. Selain itu lalu projustisia pengawasan orang asing.
lintas keimigrasian tersibuk (lima besar Selanjutnya penelitian ini
di Indonesia) terutama di Tempat menguraikannya dan menganalisis
Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Bandara tentang fokus masalah tersebut dengan
I Gusti Ngurah Rai (Berdasarkan hasil menggunakan data sekunder baik bahan
wawancara dengan informan dari hukum primer berupa peraturan
pejabat Imigrasi di Kantor Imigrasi nasional dan internasional yang
Kelas 1 Khusus Jakarta Selatan). berkaitan dengan Hukum dan HAM
3. Teknik Pengumpulan Data maupun bahan hukum sekunder berupa
Peneliti menggunakan berbagai literatur atau dokumen terkait Hukum
teknik pengumpulan data dengan dan HAM.
purposive random sampling untuk
menentukan lokasi penelitian dalam
mendapatkan data. Secara rinci dalam
pelaksanaannya dalam mendapatkan
data primer dan sekunder antara lain:
a. Studi Kepustakaan. Studi
kepustakaan untuk menghimpun
data sekunder melalui kajian
peraturan, literatur, dan dokumen
terkait.
b. Wawancara. Untuk mengumpulkan
data primer mengenai penerapan

236 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

PEMBAHASAN memberikan data mengenai orang asing


A. Kantor Wilayah Kementerian jika diminta oleh pihak imigrasi.
Hukum dan HAM Bali Namun untuk mengantisipasi lemahnya
Kantor Wilayah Kementerian Hukum pengawasan dan peda khususnya setelah
dan HAM (Kanwil Kemkumham)Bali adanya BVKS maka dibentuknya Tim
melalui Divisi Imigrasi menaungi 4 Pengawasan Orang Asing (Timpora)
(delapan) Unit Pelaksana Teknis berdasarkan amanat dari Pasal 69 Undang-
Keimigrasian yaitu: undang No. 6 Tahun 2011 Tentang
 Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar Keimigrasian dan Keputusan Menteri
 Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Hukum dan HAM Nomor: M.HH-
Internasional Ngurah Rai 01.GR.02.01 Tahun 2013 meskipun dalam
 Kantor Imigrasi Kelas II Singaraja penerapannya hanya bertukar informasi
 Rumah Detensi Imigrasi mengenai keberadaan orang asing yang
Kajian ini dalam pengumpulan data dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal
primer dan sekunder dilakukan di Kantor Imigrasi di tingkat Pusat dan diikuti di
Imigrasi Kelas 1 Khusus Bandara I Gusti Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
Ngurah Rai dan Kantor Imigrasi Kelas 1 HAM melalui Kantor Imigrasi.
Denpasar dengan alasan memakai Kendala yang ditemui di Kanwil adalah
purposive random sampling. Khusus keberadaan Bidang Intelijen, Penindakan
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Sistem Informasi Keimigrasian, Divisi
dikarenakan Tempat Pemeriksaan Imigrasi Imigrasi-Kanwil Kementerian Hukum dan
Udara berada disini dan tingkat kedatangan HAM tidaklah signifikan dengan Tugas dan
orang asing tersibuk dan Kantor Imigrasi Fungsi yang diberikan berdasarkan
Kelas 1 Denpasar dipilih karena Organisasi Tata Laksana Kementerian
dilingkungan sekitar banyak obyek wisata Hukum dan HAM mengenaibidang
dan penginapan (hotel, hostel dsb) sehingga tersebut karena tidak ada anggaran untuk
diperlukan pengawasan orang asing. melakukan Intelijen, Penindakan. Tugas
Berikut ini data lapangan yang diperoleh dan Fungsi lebih banyak dilakukan di Unit
di Divisi Imigrasi-Kantor Wilayah Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Imigrasi
Kemkumham Bali berdasarkan hasil sehingga perlu dievaluasi kembali
wawancara yang menyatakan bahwa mengenai bidang tersebut.
pengawasan orang asing pada saat ini
terutama setelah diberlakukan Bebas Visa 1. Kantor Imigrasi Kelas 1 Denpasar:
Kunjungan akan menambah tugas dari Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun
pihak keimigrasian terutama untuk 2016 merupakan insiatif yang dilakukan
pengawasan. Selama ini pengawasan orang untuk menambah jumlah wisatawan datang
asing dapat dipantau melalui perpanjangan ke Indonesia. Hal ini juga disadari oleh
visa yang dilakukan di Kantor Imigrasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
melalui Visa on Arrival sehingga hasilnya Bali untuk terus memberikan keamanan
dapat menjadi sumber devisa negara dan dan kenyamanan bagi wisatawan domestik
Imigrasi sendiri. Setelah diperlakukan dan wisatawan asing untuk
Kunjungan Bebas Visa Keimigrasian menjalankannya sesuai kebijakan dari
menerapkan Aplikasi Pengawasan Orang tingkat Pusat. Hal lainnya adalah
Asing (APOA) melalui sistem online ke menimbulkan permasalahan baru dalam
kantor imigrasi baik yang dilakukan oleh segi pengawasan dan penindakan apabila
pihak penginapan (hotel, apartemen, terjadi pelanggaran terhadap orang asing
wisma, hostel dsb). Namum tidak semua tersebut.
pemilik atau pengurus penginapan Salah satu cara untuk mengatasi
melaporkan ke Imigrasi karena menurut permasalah di atas adalah dengan
Pasal 72 Ayat 2 Undang-undang No. 6 melakukan kerjasama dengan tempat
Tahun 2011 tentang Keimigrasian bagi penginapan (hotel, wisma, losmen) melalui
pemilik atau pengurus penginapan dapat Aplikasi Pengawasan Orang Asing
(APOA) memakai sistem on line dan

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 237
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

partisipasi masyarakat seperti yang pencegahan terjadinya pelanggaran


dilakukan oleh Kotamadya Denpasar dan administrasi dan perbuatan kejahatan.
sekitarnya melalui peran aktif Kepala Selain itu koordinasi antar instansi
Kantor Imigrasi memberikan pemahaman dalam keanggotaan Timpora dilakukan
pentingnya pengawasan bersama terhadap dengan memakai media sosial seperti
orang asing yang melakukan pelanggaran Whatsapp, Twitter, Facebook dsb, sehingga
baik di kecamatan, desa maupun sekolah- dapat memberikan informasi secara
sekolah. Partisipasi masyarakat sangat intensif. Hal ini dilakukan karena luas
dibutuhkan seperti petugas Pecalang karena jangkauan Kanim Denpasar sangat luas
di Denpasar dan Bali secara umum sehingga butuh informasi dalam
kunjungan orang asing begitu besar pengawasan orang asing harus cepat,
sehingga membutuhkan bantuan dari efisien dan tanggap. Hal yang menarik
mereka untuk pengawasan. dialami oleh Kantor Imigrasi Kelas I
Kantor Imigrasi Denpasar mempunyai Denpasar dalam menjalankan tugas untuk
agenda rutin untuk mensosialisasikan pengawasan orang adalah di
kepada masyarakat dalam rangka Praperadilankan Kepala Kantor oleh
pengawasan orang asing, sebagai contoh Wisatawan Asing Warga Negara Italia
melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah karena telah melewati batas ijin tinggal
untuk mengenal, memahami, dan yang ditentukan oleh peraturan
membantu keimigrasian di Denpasar keimigrasian dan tidak dilaksanakannya
khususnya, Bali pada umumnya. Kegaiatan ketentuan sanksi sehingga perlu ditindak.
rutin yang lain adalah setelah dibentuknya Persoalan ini masih dalam proses
Timpora Kotamadya Denpasar yang dipengadilan.
merupakan salah satu cara, mengatasi Berikut ini data orang asing yang
kekurangan petugas dalam pengawasan melakukan pelanggaran keimigrasian di
melalui masing-masing instansi penegak Wilayah Denpasar (Kantor Imigrasi Kelas
hukum yang tergabung dalam Timpora 1 Denpasar) dengan dilakukan tindakan
untuk saling berkoordinasi dengan keimigrasian (administratif) dan penegakan
menjadikan Timpora sebagai wadah tukar- hukum (projustisia) dari Januari sampai
menukar informasi guna melaksanakan dengan Agustus Tahun 2016.
fungsi pengawasan dalam rangka

238 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Tabel 2
Data Orang Asing yang melakukan Pelanggaran Keimigrasian di wilayah
Kantor Imigrasi Kelas 1 Denpasar dari Januari s/d Agustus 2016

No. Bulan Keimigrasian Projustisia


1 Januari 6 0
2 Februari 3 0
3 Maret 5 0
4 April 6 0
5 Mei 5 0
6 Juni 3 0
7 Juli 1 1
8 Agustus 11 0
Jumlah 40 1
Sumber: Kanim Kelas 1 Denpasar, 2016 data diolah kembali oleh peneliti.

Dari penjabaran data di atas maka dapat kendala tersebut paling tidak sedikit
sedikit di ulas mengenai tindakan teratasi, meskipun dalam penerapannya
projustisia hanya satu kasus dengan hanya bertukar informasi mengenai
perbandingan tindakan keimigrasian lain keberadaan orang asing yang
lebih banyak sehingga perlu dicermati dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal
pihak imigrasi memilih tindakan Imigrasi di tingkat Pusat dan diikuti di
keimigrasian administrasi karena Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
pertimbangan kasusnya dan tidak lengkap HAM melalui Kantor Imigrasi.
bukti untuk di projustisiakan. Kendala lain yang dihadapi dalam
pengawasan orang asing adalah setelah
2. Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus I Gusti diterbitkan kebijakan mengenai Bebas Visa
Ngurah Rai kunjungan sehingga pada saat orang asing
Kendala yang dihadapi Kanim Kelas 1 tersebut masuk ke Indonesia dengan batas
Ngurah Rai adalah mengenai sumber daya 30 hari mereka didalam tidak diketahui apa
manusia dalam melakukan pengawasan, yang dilakukan karena tidak ada Visa
penindakan terhadap orang asing masih seperti pada saat Visa on Arrival dilakukan.
dirasakan kurang dkarenakan Penyidik Disamping kendala jumlah personil
Pengawai Negeri Sipil (PPNS) masih keimigrasian untuk melakukan pengawasan
kurang dan ditempatkan di bidang tugas dan penindakan terbatas, meskipun dibantu
tidak sesuai dengan kepemilikan kartu dari anggota Timpora dari instansi lain
PPNS selain itu kartu kepemilikan tersebut hanya sebatas informasi. Peran aktif
tidak berlaku apabila seseorang dipindah masyarakat (kepala desa, pecalang dsb)
tugaskan di Kantor Imigrasi lain meskipun juga penting untuk mendapatkan informasi
masih dibidang pengawasan dan keberadaan orang selain dari pihak
penindakan. penginpan setelah diberlakukan BVK.
Dengan dibentuknya Tim Pengawasan Keterbatasn bahasa juga menjadi kendala
Orang Asing (Timpora) berdasarkan dari petugas keimigrasian seperti warga
amanat dari Pasal 69 Undang-undang No. 6 negara Bangladesh yang negaranya masuk
Tahun 2011 Tentang Keimigrasian dan dalam 169 negara penerima BVK
Keputusan Menteri Hukum dan HAM
Nomor: M.HH-01.GR.02.01 Tahun 2013

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 239
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Tabel 3
Data Pelanggaran Keimigrasian yang dikenakan Pendeportasian dan
Projustisia pada Kanim Kelas 1 Khusus Ngurah Rai, 2016

No. Kewarganegaraan Deportasi Projustisia Keterangan


1 RRT 20
2 Australia 12 1 Proses Pengadilan (Pasal
121 dan 130 UU No. 6
2011 tentang
Keimigrasian)
3 Rusia 12
4 Inggris 6
5 Amerika Serikat 6
6 Jepang 6
Sumber: Kanim Kelas 1 Khusus Ngurah Rai, 2016 diolah kembali oleh peneliti.

Tabel 4
Data Pelanggaran Keimigrasian yang dikenakan Pendeportasian dan
Projustisia pada Kanim Kelas 1 Khusus Ngurah Rai, 2015

No. Kewarganegaraan Deportasi Projustisia Keterangan


1 RRT 162 4 Putusan Pengadilan (Pasal
116 dan 119 UU No. 6 2011
tentang Keimigrasian)

2 Taiwan - 2 Putusan Pengadilan (Pasal


116 UU No. 6 2011 tentang
Keimigrasian)

3 Bangladesh - 3 Putusan Pengadilan (Pasal


119 UU No. 6 2011 tentang
Keimigrasian)

4 Malaysia - 1 Putusan Pengadilan (Pasal


122 UU No. 6 2011 tentang
Keimigrasian)

Sumber: Kanim Kelas 1 Khusus Ngurah Rai, 2016 diolah kembali oleh peneliti.

240 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Dari kedua tabel di atas bahwa pada keimigrasian ini adalah diantaranya
tahun 2015 penindakan projustisia lebih deportasi terhadap orang asing untuk
banyak dilakukan meskipun tidak keluar dari wilayah yurisdiksi negara
sebanding dengan pendeportasian, paling kesatuan Republik Indonesia contohnya
tidak penegakan hukum sudahdijalankan penyalahgunaan ijin tinggal
oleh pihak imigrasi meskipun ada kendala keimigrasian, overstay, imigran gelap
bahasa dalam penanganan kasus Warga dan lain sebagainya.
Negara Bangladesh. Pada tahun 2016 Penjelasan dari tindakan administratif
mengalami penurunan dalam tindakan sesuai dengan Pasal 78 Undang-Undang
projustisia lebih cenderung pendeportasian Nomor 6 Tahun 2011 menyebutkan
karena berlakunya BVK sehingga masa tindakan administratif bagi yang melanggar
kunjungan sudah habis selama 30 hari izin tinggal :
harus keluar dari Negara Indonesia dan (1) Orang asing pemegang izin tinggal yang
perlu dicermati pelanggaran administrasi telah berakhir masa berlakunya dan
apabila tidak membayar denda dapat masih berada dalam Wilayah Indonesia
dideportasi. kurang dari 60 (enam puluh) hari dari
Dalam melakukan analisa peneliti batas waktu izin tinggal dikenai biaya
mencoba untuk menjelaskan dengan beban sesuai denganketentuan peraturan
diawali permasalahan pertama dan kedua perundang-undangan.
agar mempermudah untuk dipahami dan (2) Orang asing yang tidak membayar biaya
ditelah. beban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dikenai Tindakan Administratif
B. Penegakan Hukum dalam Keimigrasian berupa deportasi dan
Pengawasan Orang Asing penangkalan.
Berawal dari penegakan hukum adalah (3) Orang asing pemegang izin tinggal yang
suatu proses yang mewujudkan telah berakhir masa berlakunya dan
keinginankeinginan hukum menjadi masih berada dalam Wilayah Indonesia
kenyataan. Yang disebut sebagai keinginan lebih dari 60 (enam puluh) hari dari
hukum disini tidak lain adalah pikiran- batas waktu izin tinggal dikenai
pikiran badan pembuat undang-undang Tindakan Administratif Keimigrasian
yang dirumuskan dalam peraturan- berupa deportasi dan penangkalan.
peraturan hukum itu (Rahardjo 2009; 24).  Melakukan Tindakan Keimigrasian atau
Selanjutnya berdasarkan uraian hasil data Tindakan Administratif Tindakan
lapangan yang telah dituangkan di bagian Administratif Keimigrasian adalah
Pembahasan, maka dapat dianalisa sebagai sanksi administratif yang ditetapkan
berikut: Pejabat Imigrasi terhadap Orang Asing
a. Tindakan Hukum Pidana berupa di luar proses peradilan. Tindakan
penyidikan Keimigrasian yang Administratif Keimigrasian dapat
merupakan bagian daripada rangkaian berupa :
Integrated Criminal Justice sistem, 1) Pencantuman dalam daftar
sistem peradilan pidana (penyidikan, Pencegahan atau Penangkalan;
penuntutan, peradilan) contohnya 2) Pembatasan, perubahan, atau
penyelundupan narkoba, pembatalan Izin Tinggal;
penyelundupan senjata api dan barang- 3) Larangan untuk berada di satu atau
barang terlarang lainnya diserahkan ke beberapa tempat tertentu di Wilayah
Kepolisian, berdasarkan hasil Indonesia;
wawancara dari informan di lokasi 4) Keharusan untuk bertempat tinggal di
penelitian (Kantor Imigrasi setempat). suatu tempat tertentu di Wilayah
b. Tindakan hukum administratif berupa Indonesia;
tindakan keimigrasian adalah tindakan 5) Pengenaan biaya beban; dan/atau
administratif dalam bidang 6) Deportasi dari Wilayah Indonesia.
keimigrasian di luar proses peradilan.
Termasuk bagian daripada tindakan

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 241
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Tindakan Administratif Keimigrasian proses Deportasi orang asing tersebut


berupa Deportasi dapat juga dilakukan ditempatkan di Karantina Imigrasi.
terhadap Orang Asing yang berada di Proses Deportasi meliputi kelengkapan
Wilayah Indonesia karena berusaha dokumen perjalanan, tiket pulang ke
menghindarkan diri dari ancaman dan Negara asal dan sebagainya. Apabila
pelaksanaan hukuman di negara orang asing tersebut selesai di
asalnya. Deportasi, maka selesailah proses
Dari hasil data penelitian tindakan ini Penegakan Hukum Keimigrasian
banyak dilakukan oleh Kantor Imigrasi melalui proses peradilan. Jangka waktu
di lokasi penelitian dalam melakukan penyidikan sampai vonis pengadilan
penindakan terhadap orang asing seperti diperluan waktu kurang lebih 3 (tiga)
yang tertera dalam tabel di diskripsi bulan.
lapangan dan beberapa hasil wawancara Dari hasil data penelitian tindakan ini
dari informan untuk melakukannya di sedikit dilakukan oleh Kantor Imigrasi
luar pengadilan lebih efisien dan di lokasi penelitian dalam melakukan
tentunya karena ada beberapa kendala penindakan terhadap orang asing seperti
untuk melakukan tindakan Projustisia yang tertera dalam tabel di diskripsi
yang akan dijelaskan di sub lapangan dan beberapa hasil wawancara
permasalahan selanjutnya. dari informan untuk melakukannya di
 Tindakan Projustitia dilakukan terhadap luar pengadilan karena waktu, biaya,
kasus Tindak Pidana Keimigrasian yang sumber daya manusia yang harus
oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil menjadi mekanisme dalam melakukan
(PPNS) Imigrasi melalui proses, tindakan ini dan tentunya harus
pemenuhan unsur-unsur formal antara ditelusuri kasusnya merupakan
lain Berita Acara Pemeriksaan, pelanggaran keimigrasian dengan
pengumpulan alat bukti, penetapan surat menjatuhkan sanksi administratif atau
dimulai penyidikan, kemudian perlu melakukan Projustisia. Tindakan
pemberitahuan terhadap Penyidik Projustisia sendiri menjadi kendala dan
POLRI. Setelah semua berkas lengkap, akan dijelaskan di sub permasalahan
dilakukan penyerahan Berkas Perkara selanjutnya.
kepada Penuntut Umum melalui  Dalam melakukan penindakan
Penyidik POLRI, kemudian Penyidik Projustisia perlu disinggung mengenai
POLRI mengkaji Berkas Perkara dan hak Warga Negara Asing yang tidak
apabila tidak cukup bukti maka akan terlepas dari Pasal 13 Kovenan
dikembalikan ke pihak Imigrasi. Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan
Penyerahan Berkas Perkara dilengkapi Politik (International Covenants on
dengan penyerahan tersangka dan alat Civil and Political Rights) menyatakan :
bukti, selanjutnya menunggu proses “Seorang asing yang secara sah berada
penuntutan oleh Penuntut Umum dalam wilayah suatu negara Pihak
(JAKSA) dan proses peradilan untuk dalam Kovenan ini, hanya dapat diusir
memutuskan apakah tersangka bersalah dari wilayah tersebut sebagai akibat
atau tidak dan jenis hukuman yang keputusan yang diambil berdasarkan
dijatuhkan. Tentunya Tindakan hukum, dan kecuali ada alasan-alasan
Projustisia merupakan tindakan pilihan kuat mengenai keamanan nasional,
akhir (Ultimum Remidium) apabila tidak harus diberikan kesempatan untuk
ada yang lain dengan melihat kasus dari mengajukan alasan untuk menolak
pelanggaran keimigrasian. pengusiran tersebut, dan berhak
Terhadap orang asing yang sudah meminta agar kasusnya ditinjau kembali
divonis oleh Pengadilan dan telah dan diwakili untuk tujuan ini oleh badan
menjalani hukumannya, maka orang yang berwenang atau orang atau orang-
asing tersebut diserahkan kembali ke orang yang secara khusus ditunjuk oleh
pihak Imigrasi untuk melakukan badan yang berwenang”.
pendeportasian. Selama menunggu

242 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Dalam proses penindakan Projustisia tentang Keimigrasian dan Peraturan


terhadap orang asing Kantor Imigrasi di Pemerintah No. 31 Tahun 2013 tentang
ke dua lokasi penelitian mengedepankan Peraturan Pelaksananya sedikit banyak
hak orang asing khususnya mengenai menjelaskan tentang pengawasan dan
pendampingan (pengacara) termasuk penindakan orang asing sesuai dengan
penterjemah apabila tidak dapat keadaan dan kondisi sekarang. Namun
berbahasa Indonesia dalam peradilan. Peraturan Pelaksana yang khusus
Keterkaitan dengan Pasal 13 Hak Sipil mengenai Penindakan dan Pengawasan
yang dipunyai warga negara asing untuk Keimigrasian masih memakai aturan
dapat menolak pendeportasian dengan dari PP No. 31 Tahun 1994 tentang
alasan adanya hubungan kerjasama Pengawasan dan Tindakan
antar negara (Bilateral, Multirateral) Keimigrasian tidak menjawab dengan
sehingga hal tersebut menjadi kondisi dan keadaan sekarang yang
pertimbangan bagi negara yang makin kompleks seperti berlakunya
bersangkutan untuk menerima Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun
penolakan tersebut dengan alasan 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan
keamanan negara. dan Masyarakat Ekonomi Asean
 Sedangkan kewajibannya memberikan (MEA).
(1) segala keterangan yang diperlukan b. Faktor Penegak Hukum
mengenai identitas diri dan atau Peraturan atau kebijakan tentunya ada
keluarganya, perubahan status sipil dan yang melaksanakannya, dalam hal ini
kewarganegaraannya serta perubahan penegakan hukum bagi orang asing
alamatnya. Status sipil yang dimaksud dijalankan oleh Keimigrasian masih
adalah perubahan yang menyangkut mengalami kendala mengenai sumber
perkawinan, perceraian, kematian, daya manusianya karena keterbatasan
kelahiran anak, pindah pekerjaan, dan tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil
berhenti dari pekerjaan; (2) (PPNS) yang masih dirasa kurang
Memperlihatkan Surat Perjalanan atau seperti Kantor Imigrasi di kedua lokasi.
dokumen keimigrasian (Passpor) yang Selain itu Surat Izin sebagai PPNS tidak
dimilikinya pada waktu diperlukan bisa dipakai apabila yang bersangkutan
dalam rangka pengawasan; (3) dipindahkan ketempat Kantor Imigrasi
Mendaftarkan diri jika berada di lain meskipun masih ditempatkan di
Indonesia lebih dari 90 hari dan Bidang Pengawasan dan Penindakan.
dikenakan biaya beban. Namun di sisi lain dengan ketebatasan
personil di Bidang Pengawasan dan
C. Kendala dalam Penegakan Hukum Penindakan cukup terbantu dengan
terhadap Pengawasan Orang Asing dibentuknya Tim Pengawasan Orang
Masalah penegakan hukum terhadap Asing (Timpora) yang dikoordiantori
orang asing sebenarnya terletak pada oleh pihak Imigrasi. Informasi dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. koordinasi anyak dilakukan dalam
Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang Timpora seperti yang dilakukan Kantor
netral, sehingga dampak positif atau Imigrasi Kelas 1 Khusus Jakarta Selatan
negatifnya terletak pada isi faktor-faktor dengan melakukan koordinasi sampai
tersebut (Soekanto 2014;7). Faktor-faktor tingkat Kecamatan dan Kelurahan.
tersebut, adalah sebagai berikut : Selain itu Kantor Timpora berada
a. Faktor Hukum ditengah-tengah masyarakat yaitu di
Tentunya perlu dicermati dari hasil Kalibata Apartemen yang Apartemen
penelitian ini berupa wawancara dengan ini banyak dihuni orang asing sehingga
pejabat Keimigrasian baik di Kanwil mempermudah untuk melakukan
maupun Kanim di dua lokasi penelitian pengawasan dan informasi terkait orang
bahwa ketentuan peraturan perundang- asing.
undangan tentang Keimigrasian dari Kantor Imigrasi Kelas 1 Denpasar
Undang-undangnya No. 6 Tahun 2011 intensif dalam membangun koordinasi

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 243
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

dengan instansi lain sesama anggota melaporkan selama tidak diminta oleh
Timpora memperdayakan media sosial Pejabat Imigrasi yang seharusnya hal ini
(Whatssap, Facebook, Twitter dsb) merupakan kewajiban dari pemilik
sehingga informasi selalu update. penginapan (masyarakat) tanpa diminta
c. Faktor Sarana atau Fasilitas sebagai bentuk rasa tanggung jawab
Pelaksanaan pengawasan dan bersama.
penindakan terhadap orang asing Hal yang positif ditemui di lokasi
dibutuhkan tenaga/personil yang penelitian tepatnya di Kantor Imigrasi
memahami tentang penindakan Kelas 1 Denpasar peran aktif
keimigrasian maka kendala ini masyarakat melalui Kepala
dirasakan di Kantor Imigrasi di kedua Desa/Kepala Adat dan petugas
lokasi adalah tenaga Penyidik Pegawai keamanan adat (pecalang) untuk
Negeri Sipil (PPNS) masih kurang. Hal membantu dalam pengawasan orang
lain adalah mengenai biaya untuk asing. Selain itu melakukan sosialisasi
penindakan orang asing dengan bagi siswa/i di tingkat Sekolah
melakukan Projustisia terutama pada Menengah Atas dalam pemahaman
saat peradilan sehingga sampai di mengenai pengawasan orang asing
persidangan dibutuhkan biaya dan dilingkungan sekitar.
waktu seperti alat bukti dan tempat
tahanan imigrasi yng dirasakan masih KESIMPULAN
kurang. Penerapan penegakan hukum terhadap
d. Faktor Masyarakat orang asing di Kantor Imigrasi di kedua
Peran masyarakat dibutuhkan dalam lokasi penelitian dengan melakukan
pengawasan orang asing, hal ini sangat tindakan administratif dan tindakan hukum
membantu imigrasi dalam menjalankan (Projustisia), namun lebih cenderung
tugas disamping informasi dari anggota dilakukan tindakan administratif dengan
di Timpora. Terutama di DKI Jakarta melihat kasusnya karena tindakan
dengan kondisi masyarakat yang Projustisia merupakan pilihan akhir
kompleks sehingga diperlukan peran (Ultimate Remidium). Tindakan projustisia
masyarakat untuk aktif dalam tetap mengedepankan hak orang asing
melakukan pengawasan melalui tingkat tersebut seperti memberi kesempatan bagi
Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga orang asing untuk mencari pendampingan
(RW), Kelurahan, dan Kecamatan. hukum. Mengenai Pengawasan Orang
Setelah diperlakukan Kunjungan Bebas Asing berjalan dengan baik karena
Visa Keimigrasian menerapkan didukung oleh keberadaan Tim
Aplikasi Pengawasan Orang Asing Pengawasan Orang Asing dalam
(APOA) melalui sistem online ke kantor memberikan informasi keterkaitan dengan
imigrasi yang dilakukan oleh pihak keberadaan dari orang asing dan leading
penginapan (hotel, apartemen, wisma, sector tetap berada di Imigrasi meskipun
hostel dsb) maupun dari kalangan masih ditemukan kendala.
masyarakat seperti RT, RW, Kelurahan, Kendala yang ditemui dalam penerapan
Kecamatan dsb apabila orang asing penegakan hukum terhadap orang asing
tersebut berdomisili dengan menyewa yakni Peraturan Pelaksana yang khusus
rumah. Namun yang menjadi kendala mengenai Penindakan dan Pengawasan
adalah mengenai Pasal 72 Ayat (2) Keimigrasian masih memakai aturan dari
Undang-undang No. 6 Tahun 2011 PP No. 31 Tahun 1994 tentang Pengawasan
tentang Keimigrasian yang menyatakan dan Tindakan Keimigrasian tidak
bahwa: Pemilik atau pengurus tempat menjawab kondisi keimigrasian sekarang
penginapan wajib memberikan data dengan yang semakin kompleks dan
mengenai Orang Asing yang menginap kesesuaian dengan Undang-undang No. 6
di tempat penginapannya jika diminta Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan
oleh Pejabat Imigrasi yang bertugas. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2013.
Jadi pemilik penginapan tidak wajib Kendala lainnya adalah Penyidik Pegawai

244 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Negeri Sipil (PPNS) yang masih terbatas,


Surat Izin PPNS tidak dapat berlaku di
Kantor Imigrasi lain meskipun masih di
Bidang Pengawasan dan Penindakan,
sarana dan prasarana yang dibutuhkan
termasuk dana untuk berproses peradilan
yang masih kurang, dan partisipasi
masyarakat sangat dibutuhkan terlebih
telah diberlakukan Peraturan Presiden
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Bebas Visa
Kunjungan dan Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA).

SARAN
Menurut penulis perlu pembaharuan
dari Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun
1994 tentang Pengawasan dan Tindakan
Keimigrasian untuk menjawab tantangan
kondisi, keadaan di bidang keimigrasian
sekarang yang semakin kompleks dan
kesesuaian dengan Undang-undang No. 6
Tahun 2011 tentang Keimigrasian dan
Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2013.
Selain itu adanya kebijakan berupa
Peraturan Menteri atau Instruksi Direktur
Jenderal Imigrasi yang berkaitan dengan
Surat Izin PPNS dapat berlaku di Kantor
Imigrasi lain apabila pejabat di mutasi dan
ditempatkan di Bidang Pengawasan dan
Penindakan.
Partisipasi masyarakat dalam bentuk
sosialiasi intensif di tempat perumahan
(RT, RW, Keluarahan) obyek wisata,
penginapan, bahkan di sekolah-sekolah
(Sekolah Menengah Atas) untuk dapat
memahami arti penting pengawasan orang
asing terutama telah diberlakukan
Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016
tentang Bebas Visa Kunjungan dan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 245
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

DAFTAR KEPUSTAKAAN Kedatangan (Visa On Arrival) (Studi Di


Wilayah Kerja Kantor Imigrasi
Buku Mataram) Program Studi Ilmu Hukum)
Djamin, Awaloedin, Administrasi Fakultas Hukum Universitas Mataram
Kepolisian RI Menghadapi Tahun 2000, 2015
(Lembang: Sanyata Sumasana Wira). Indra, Muhammad, .Perspektif Penegakan
Freidman, Lawrence M., Legal System (A Hukum dalam Sistem Hukum
Social Perspective), Russell Sage Keimigrasian Indonesia., Disertasi,
Foundation, New York, 1975. Program Doktor Pasca Sarjana
Fuady, Munir, Teori Negara Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, 23
Modern (Rechtstaat), Bandung : Refika Mei 2008.
Aditama, 2009. Robiyansah, Muhammad (Skripsi).
Makmur, Efektivitas Kebijakan Efektifitas Pengawasan Izin Tinggal
Kelembagaan Pengawasan, Bandung, Tenaga Kerja Asing di Wilayah kerja
Refika Aditama, 2011. Kantor Imigrasi Kelas I Samarinda.
Rahardjo, Satjipto, Masalah Penegakan Universitas Mulawarman. Samarinda.
Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis. 2012.
Bandung: CV Sinar Baru, 2009. Setiawati, Desi “Penegakan Hukum
Santoso, M.Imam, Perspektif Imigrasi Terhadap Warga Negara Asing (WNA)
dalam Pembangunan Ekonomi dan Yang Melanggar Izin Tinggal Di
Ketahanan Nasional, Jakarta: UI Press, Indonesia Berdasarkan Undang-Undang
2004. Nomor 6 Tahun 2011” Fakultas Hukum
Sjahriful, Abdullah, Memperkenalkan Universitas Negeri Semarang, 2015.
Hukum Keimigrasian. Jakarta : Ghalia,
1993 Peraturan Perundang-undangan
Soekanto, Soerjono, Faktor-faktor yang Internasional
Mempengaruhi Penegakan Hukum. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, melawan Kejahatan Transnasional
2014. yang Terorganisasi Tahun 2000
Supramono, Gatot, Hukum Orang Asing di (United Nations Convention Against
Indonesia. Jakarta Timur : Sinar Transnational Organized Crime,
Grafika, 2012. 2000), yang telah diratifikasi dengan
Ukun, Wahyudin, Deportasi Sebagai Undang-Undang Nomor 5 Tahun
Instrumen Penegakan Hukum dan 2009.
Kedaulatan Negara di Bidang
Keimigrasian, (Jakarta: PT. Adi Nasional
Kencana Aji, September 2004).
Undang-undang No. 6 Tahun 2011 tentang
Jurnal/Skripsi/Tesis/Desertasi Keimigrasian;
Faizal, Eka Rendytia,. (Skripsi). Peran dan Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 2013
Fungsi Kantor Wilayah Kementerian tentang Peraturan Pelaksana Undang-
Hukum dan HAM Jawa Tengah Dalam undang No. 6 Tahun 2011 tentang
Melaksanakan Pengawasan dan Keimigrasian;
Penindakan Keimigrasian Terhadap Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014
Orang Asing di Indonesia (Studi di tentang Prosedur Teknis Pemberian,
Kantor Wilayah Kementerian Hukum Perpanjang, Penolakan, Pembantalan
dan HAM Jawa Tengah). Fakultas dan Berakhirnya Izin Tinggal
Hukum Universitas Negeri Semarang, Kunjungan, Izin Tinggal Terbatas, dan
2013. Izin Tinggal tetapi serta pengecualian
dari kewajiban memiliki izin tinggal;
Hartadi, Lalu (Jurnal Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1994
Pengawasan Wisatawan Asing Yang tentang Pengawasan Orang Asing dan
Menggunakan Visa Kunjungan Saat Penindakan Keimigrasian;

246 Penegakan Hukum Terhadap Orang Asing di Kantor Imigrasi... (Okky Chahyo Nugroho )
p-ISSN 1410-5632
Jurnal Penelitian Hukum e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi LIPI: No:740/AU/P2MI-LIPI/04/2016

Keputusan Menteri Kehakiman No. M.02-


PW.09.02 Tahun 1995 tentang Tata
Cara Pengawasan, Pengajuan
Keberatan Orang asing dan Tindakan
ke Imigrasian

Internet
http://www.bbc.com/indonesia/berita_indo
nesia/diakses bulan Agustus 2016

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Volume 17, Nomor 2, Juni 2017 : 231 - 247 247

You might also like