Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT. This study aimed to examine the effect of coping strategies and health belief model on smoking
behavior of early adulthood women in Samarinda City. The subjects of this study were early adult women
who smoked in Samarinda City with a total sample of 100 people. This research employed quantitative
research methods, measuring instruments used in this study were the scale of smoking behavior, coping
strategies scale, and health belief model scale. This third scale was compiled with a Likert model and used a
multiple regression analysis of its statistical calculations using the help of the SPSS computer program
(Statistical Package for Social Sciences) version 24.0 for windows was used. The results of this study
indicated that there was a significant effect between coping strategies and health belief model on smoking
behavior of early adulthood women in Samarinda City with the acquisition obtained F count > F table
(13.695 > 3.09), Adjusted R square = 0.220, and p = 0.000 <0.050. On coping strategies towards smoking
behavior there was positive and significant effect with beta value = 0.332; t count = 3.694 > t table = 1.984
and p = 0.000. On health belief model towards smoking behavior there was negative and significant effect
with beta value = -0.359; t count = -3.991 > t table = 1.984 and p = 0.000.
ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh strategi koping dan model keyakinan kesehatan
terhadap perilaku merokok wanita dewasa awal di Kota Samarinda. Subjek penelitian ini adalah wanita
dewasa awal yang merokok di Kota Samarinda dengan jumlah sampel 100 orang. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala perilaku merokok,
skala strategi coping, dan skala model keyakinan kesehatan. Skala ketiga ini disusun dengan model likert dan
menggunakan analisis regresi berganda perhitungan statistiknya menggunakan bantuan program komputer
SPSS (Paket Statistik untuk Ilmu Sosial) versi 24.0 for windows digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi koping dan model keyakinan kesehatan terhadap
perilaku merokok wanita dewasa awal di Kota Samarinda dengan perolehan F hitung> F tabel (13.695> 3.09),
Adjusted R square = 0.220, dan p = 0,000 <0,050. Strategi koping terhadap perilaku merokok berpengaruh
positif dan signifikan dengan nilai beta = 0,332; t hitung = 3,694> t tabel = 1,984 dan p = 0,000. Pada model
keyakinan kesehatan terhadap perilaku merokok terdapat pengaruh negatif dan signifikan dengan nilai beta =
-0,359; t hitung = -3,991> t tabel = 1,984 dan p = 0,000.
1
Email: nabilazathira@gmail.com
1
Psikoborneo, Vol 8, No 2, 2020:180-186 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674
2
Psikoborneo, Vol 8, No 2, 2020:180-186 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674
mengidentifikasi seperti perilaku kesehatan preventif kognitif dan perilaku seseorang untuk mengelola
meliputi promosi kesehatan (misalnya diet, olahraga) (mengurangi, meminimalkan, menguasai, atau
atau resiko kesehatan (misalnya merokok). Dalam mentolerir) tuntutan internal dan eksternal baik yang
model kepercayaan kesehatan, ancaman yang berasal dari individu maupun lingkungan yang
dirasakan dari sakit atau luka serta pertimbangan dinilai dapat membebani atau melebihi sumber daya
tentang keuntungan dan kerugian merupakan individu tersebut. Strategi koping adalah proses di
keyakinan atau penilaian kesehatan (health beliefs) mana individu mencoba untuk mengelola perbedaan
yang dapat menentukan individu untuk mau yang dirasakan antara tuntutan dan sumber daya
melakukan tindakan pencegahan (Smet, 1994). yang mereka nilai dalam situasi yang penuh tekanan
Berdasarkan rangkaian permasalahan yang (Sarafino & Smith, 2011). Aspek-aspek strategi
diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan koping menurut Lazarus dan Folkman (1984) yaitu
penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Koping koping berfokus pada masalah meliputi konfrontasi
dan Model Kepercayaan Kesehatan terhadap koping, mencari dukungan sosial, merencanakan
Perilaku Merokok pada Wanita Dewasa Awal di pemecahan permasalahan dan koping berfokus pada
Kota Samarinda” emosi meliputi menjaga jarak, memberi penilaian
positif, menerima tanggung jawab, lari atau
TINJAUAN PUSTAKA menghindar, dan kontrol diri.
Perilaku Merokok Berdasarkan penjelasan di atas dapat
Menurut Aula (2010) perilaku merokok disimpulkan bahwa strategi koping adalah pemikiran
merupakan aktivitas yang berdasarkan perspektifnya dan perilaku individu untuk melindungi diri dengan
masing-masing baik ditinjau dari sudut pandang cara mengelola tuntutan-tuntutan yang berasal dari
kedokteran, lingkungan, ekonomi dan agama, individu maupun lingkungan untuk mengurangi atau
sebagian besar mengarahkan bahwa merokok mentolerir kondisi yang dinilai dapat membebani
memiliki dampak negatif baik bagi diri sendiri atau membahayakan individu tersebut.
maupun orang lain di sekitarnya. Perilaku merokok
adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke Model Kepercayaan Kesehatan
dalam tubuh dan menghembuskannya kembali ke Menurut Glanz, Rimer dan Viswanath (2008)
luar (Armstrong, 2007). model kepercayaan kesehatan merupakan konsep
Menurut Menteri Kesehatan RI (2013) utama yang memprediksi mengapa orang akan
perilaku merokok merupakan perilaku membakar mengambil tindakan untuk mencegah, menyaring,
salah satu produk tembakau yang dimaksudkan atau mengendalikan kondisi penyakit. Model
untuk dibakar, dihisap dan/atau dihirup termasuk kepercayaan kesehatan adalah suatu model yang
rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya digunakan untuk menggambarkan keyakinan
yang dihasilkan dari tanaman nicotina tabacum, individu terhadap perilaku hidup sehat, yang dapat
nicotina rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya berupa perilaku pencegahan maupun pemilihan
yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan fasilitas kesehatan (Conner & Norman, 2015).
atau tanpa bahan tambahan. Aspek-aspek perilaku Aspek-aspek model kepercayaan kesehatan menurut
merokok menurut Aula (2010) yaitu aktivitas fisik, Glanz, Rimer, dan Viswanath (2008) yaitu persepsi
aktivitas psikologis dan intensitas merokok cukup kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat,
tinggi. persepsi hambatan, isyarat untuk bertindak, dan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat efikasi diri.
disimpulkan bahwa perilaku merokok adalah Berdasarkan penjelasan di atas dapat
aktifitas membakar tembakau yang asapnya dihisap disimpulkan bahwa model kepercayaan kesehatan
atau dihirup kemudian dihembuskan sehingga dapat adalah suatu model sosio psikologis yang digunakan
terhirup orang disekitarnya dan memiliki dampak untuk menggambarkan keyakinan individu terhadap
negatif baik bagi diri sendiri maupun orang lain perilaku hidup sehat, yang dapat berupa perilaku
karena mengandung nikotin, tar dan bahan sintesis pencegahan maupun pemilihan fasilitas kesehatan
lainnya. tergantung pada ancaman yang dirasakan dari sakit
atau luka dan pertimbangan tentang keuntungan dan
Strategi Koping kerugian.
Menurut Folkman, Lazarus, Gruen, dan
DeLongis (1986) strategi koping merupakan upaya
3
Psikoborneo, Vol 8, No 2, 2020:180-186 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674
4
Psikoborneo, Vol 8, No 2, 2020:180-186 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674
mengatasi penyebab awal stres tersebut (Long, rasa dengan kadar nikotin yang kecil, ia menganggap
2003). Penelitian yang dilakukan Mansouri, dkk jika kadar nikotinnya kecil maka racun dalam rokok
(2018) menemukan bahwa perokok lebih cenderung itu juga sedikit, hal tersebut tidak akan terlalu
menggunakan strategi koping yang berfokus pada mempengaruhi kesehatannya
emosi ditunjukkan dengan terdapat korelasi yang Didapatkan pula bahwa aspek persepsi
signifikan secara statistik antara jumlah rokok yang hambatan memiliki hubungan positif dan signifikan
dihisap per hari dan jenis strategi koping yang terhadap aspek aktivitas psikologis yang
berfokus pada emosi serta tidak ada korelasi yang menunjukkan semakin tinggi hambatan yang
signifikan antara jumlah rokok yang dihisap per hari dirasakan individu untuk berhenti merokok, maka
dan strategi koping yang berfokus pada masalah. semakin tinggi perilaku merokoknya untuk
Kemudian hasil analisis regresi secara bertahap mendapatkan ketenangan, meningkatkan konsentrasi
pada model kepercayaan kesehatan terhadap perilaku dan kepercayaan diri, serta menghilangkan
merokok menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kebosanan dan kesepian. Hasil wawancara subjek
negatif yang signifikan dengan nilai beta = -0.359, t CK menganggap berhenti merokok lebih banyak
= -3.991, dan p = 0.000. Pengaruh negatif bermakna memberikan kerugian seperti lebih rentan stres, sulit
semakin menurunnya kepercayaan kesehatan pada berkonsentrasi, mudah bosan dan bingung. Subjek
wanita dewasa awal maka akan berpengaruh AN mengatakan hal yang membuat dirinya sulit
terhadap peningkatan perilaku merokoknya. Hal berhenti karena efek yang dirasakan setelah merokok
tersebut menjadi dasar terjawabnya hipotesis ketiga menjadi lebih tenang dan pelengkap saat senang
penelitian ini yaitu, ada pengaruh model kepercayaan maupun sedih.
kesehatan terhadap perilaku merokok pada wanita Didapatkan aspek persepsi hambatan memiliki
dewasa awal di Kota Samarinda. hubungan positif dan signifikan terhadap aspek
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang intensitas merokok cukup tinggi yang menunjukkan
dilakukan oleh Juniarti (2008) menunjukkan ketika semakin tinggi hambatan yang dirasakan individu
individu meyakini perilaku merokok merupakan untuk berhenti merokok, maka semakin sering dan
perilaku yang dapat membahayakan kesehatannya, banyak pula rokok yang dihisap dalam sehari. Hasil
maka ia akan bersikap negatif terhadap perilaku wawancara subjek CK mengatakan menghisap rokok
merokok namun, sebaliknya apabila perilaku dapat mengurangi nafsu makannya dan menganggap
merokok diyakini sebagai perilaku yang tidak berhenti merokok akan membuat berat badannya
membahayakan kesehatannya, maka ia akan bersikap menjadi mudah naik, dirinya juga merasa kurang jika
positif terhadap perilaku merokok. tidak merokok saat nongkrong. Subjek AN
Berdasarkan pengujian secara parsial antara mengatakan hambatan bagi dirinya untuk berhenti
variabel model kepercayaan kesehatan terhadap merokok selain karena ia merasa kurang jika tidak
variabel perilaku merokok didapatkan bahwa aspek merokok saat sedang berkumpul bersama teman-
persepsi keparahan memiliki hubungan negatif dan temannya atau nongkrong di kafe. Saat berkumpul
signifikan terhadap aspek aktivitas psikologis yang dirinya bisa menghabiskan lebih banyak batang
menunjukkan semakin rendah persepsi individu rokok dibanding biasanya.
untuk terserang suatu penyakit yang diakibatkan Selain itu aspek isyarat untuk bertindak
karena merokok, maka semakin tinggi perilaku memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap
merokoknya untuk mendapatkan ketenangan, aspek intensitas merokok cukup tinggi yang
meningkatkan konsentrasi dan kepercayaan diri, menunjukkan semakin rendah isyarat atau tanda
serta menghilangkan kebosanan dan kesepian. untuk bertindak dengan mengurangi atau
Hal ini didukung dengan hasil wawancara menghentikan perilaku merokoknya, maka semakin
dengan wanita dewasa awal yang merokok berinisial tinggi pula intensitas merokoknya. Hasil wawancara
CK dan AN. Subjek CK menganggap rokok bukan subjek CK mengatakan saat ini dirinya belum ada
faktor terbesar dalam memberikan dampak negatif keinginan untuk berhenti merokok, selain karena
terhadap kesehatan, melainkan juga karena gaya sudah terbiasa dirinya merasa rokok tidak
hidup yang tidak sehat seperti tidak pernah memberikan dampak negatif terhadap tubuh maupun
berolahraga, mengkonsumsi makanan berminyak dan kesehatannya dan akan berhenti merokok jika
cepat saji, tidur larut malam serta mengkonsumsi dirinya memang merasakan dampak nyata dari rokok
alkohol. Subjek AN mengatakan selama ini dirinya terhadap kesehatannya. Subjek AN mengatakan akan
hanya mengkonsumsi rokok kecil yang memiliki berhenti merokok sebelum dirinya menikah dan
5
Psikoborneo, Vol 8, No 2, 2020:180-186 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674
mempunyai anak karena takut jika nanti ia masih untuk merokok dengan mengalihkannya ke
merokok akan mempengaruhi kehamilannya. aktivitas lain serta mengurangi perkumpulan
Berdasarkan pengujian secara parsial antara dengan sesama perokok. Saat sedang stres, coba
variabel strategi koping terhadap variabel perilaku untuk mencari jalan keluar permasalahan yang
merokok didapatkan bahwa aspek lari atau lebih tepat dan efektif atau dapat mengalihkannya
menghindar memiliki hubungan positif dan dengan melakukan olahraga ringan, melakukan
signifikan terhadap aspek intensitas merokok cukup hobi lain ataupun membersihkan rumah
tinggi yang menunjukkan semakin tinggi strategi dibandingkan dengan merokok.
yang digunakan berupa perilaku menghindar atau 2. Bagi pemerintah
melarikan diri dari masalah dan situasi stres, maka Kepada pemerintah untuk membantu para
semakin tinggi intensitas merokok seseorang. Hasil perokok wanita menurunkan perilaku
wawancara subjek CK mengatakan dirinya akan merokoknya dengan cara meningkatkan
lebih sering dan banyak merokok saat mengalami kepercayaan kesehatannya. Memberikan
masalah keluarga dan saat sedang stres karena informasi berupa iklan layanan kesehatan yang
banyaknya tugas kuliah yang harus dikerjakan. menampilkan tokoh wanita berdasarkan kisah
Subjek AN mengatakan saat ia bertengkar dengan nyata mengenai perubahan penampilan sebelum
pacar ataupun saat kesulitan dalam membagi waktu dan sesudah akibat dari rokok.nMengadakan
untuk bekerja dan menyelesaikan tugas kuliah, kampanye dengan materi yang menerapkan
dirinya akan mengalihkannya dengan merokok. prinsip-prinsip terapi kognitif perilaku untuk
Penelitian ini tidak luput dari kekurangan dan mengubah keyakinan yang irasional menjadi
kelemahan dimana adanya keterbatasan dalam rasional sehingga dapat membawa perubahan
pengambilan data yaitu peneliti tidak mencantumkan perilaku ke arah yang lebih baik. Materi seperti
karakteristik responden untuk status menikah atau berhenti merokok itu mudah, berhenti merokok
lajang agar dinamika pembahasannya dapat lebih itu tanda orang mikir, stres tidak hanya dapat
lengkap serta dapat memberikan saran dengan tepat diatasi dengan merokok, ataupun kenaikan berat
terkait dengan kesehatan reproduksinya. badan dapat dicegah meskipun berhenti merokok.
Dapat pula melakukan penyuluhan dengan
KESIMPULAN DAN SARAN mengundang wanita-wanita yang berhasil untuk
Kesimpulan berhenti merokok sebagai pemateri.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, 3. Bagi peneliti selanjutnya
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Disarankan bagi peneliti selanjutnya yang ingin
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi meneliti mengenai perilaku merokok, diharapkan
koping dan model kepercayaan kesehatan agar dapat meneliti terkait variabel disonansi
terhadap perilaku merokok pada wanita dewasa kognitif terhadap wanita yang merokok. Dapat
awal di Kota Samarinda. pula meneliti mengenai model kepercayaan
2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara kesehatan terhadap penggunaan rokok elektrik
strategi koping terhadap peilaku merokok pada (vape) pada wanita yang saat ini cukup marak
wanita dewasa awal di Kota Samarinda. terjadi.
3. Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara
model kepercayaan kesehatan terhadap perilaku DAFTAR PUSTAKA
merokok pada wanita dewasa awal di Kota Adistie, F., Pahria, T., Prawesti, A., & Safariah, T.
Samarinda. D. (2015). Faktor-Faktor yang Mendukung
Perilaku Merokok Mahasiswi. Jurnal
Saran Keperawatan ‘Aisyiyah, 2(1): 81-93.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, Amos, A., Greaves, L., Nichter, M., & Bloch, M.
maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai (2011). Women and Tobacco: a Call for
berikut: Including Gender in Tobacco Control
1. Bagi wanita dewasa awal yang merokok di Kota Research, Policy a Practice. Tobacco Control,
Samarinda 21(2): 236-243.
Kepada wanita dewasa awal yang merokok di Armstrong, S. (2007). Pengaruh Rokok Terhadap
Kota Samarinda disarankan untuk lebih Kesehatan. Jakarta: Arcan
mengurangi hal-hal yang dapat memicu keinginan
6
Psikoborneo, Vol 8, No 2, 2020:180-186 ISSN: 2477-2666/E-ISSN: 2477-2674
Aula, L. E. (2010). Stop Merokok. Jogjakarta: Juniarti, D. (2008). Hubungan antara Health Belief
Garailmu. dengan Sikap Terhadap Merokok pada Remaja
Compas, B. E., dkk. (2014). Coping and Emotion (Skripsi). Universitas Muhammadiyah Malang:
Regulation from Childhood to Early Malang. Diakses dari http://eprints.umm.ac.id
Adulthood: Point of Convergence and Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan
Divergence. Australian Journal of Psychology, Dasar Dalam Angka Provinsi Kalimantan
66(2): 71-81. Timur 2013. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan
Conner, M., & Norman, P. (2015). Predicting and Penelitian dan Pengembangan
Changing Health Behaviour:Research and Kesehatan. Diakses dari
Practice with Social Cognition Models (3rd http://labdata.litbang.depkes.go.id.
Edition). London: Open University Press. Long, D. (2003). Smoking as a Coping Strategy.
Evans, G. W., & Kim, P. (2013). Childhood Poverty, Nursing Times, 99(33):50-53.
Chronic Stress, Self-Regulation, and Coping. Mansouri, A., dkk. (2018). Cigarette Smoking and
Child Development Perspectives, 7(1): 43-48. Coping Strategies with Stress in Young Adults
Folkman, S., & Lazarus, R. S (1980). An Analysis of of Larestan. Jundishapur Journal of Health
Coping in a Middle-Aged Community Sample. Sciences, 11(1): 1-7. Muchtar, A. F. (2009).
Journal of Health and Social Behavior, 21(3): Siapa Bilang Merokok Makruh? Jakarta: PT
219-239. Bhuana Ilmu Populer.
Folkman, S., Lazarus, R. S., Gruen, R. J., & Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D.
DeLongis, A. (1986). Appraisal, Coping, (2009). Human Development: Perkembangan
Health Status, and Psychological Symptoms. Manusia Buku 2 (Edisi 10). Jakarta: Salemba
Journal of Personality and Social Psychology, Humanika.
50(3): 571-579. Rasmun. (2004). Stres, Koping dan Adaptasi.
Glanz, K., Rimer, B. K., & Viswanath, K. (2008). Jakarta: Sagung Seto.
Health Behavior and Health Education (4th Santrock, J. W. (2012). Perkembangan Masa Hidup
Edition). San Francisco: Jossey-Bass. Jilid 2 (Edisi 13). Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan: Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Psychology: Biopsychosocial Interactions (7th
Kehidupan (Edisi 5). Jakarta: Erlangga. Edition). USA: John Wiley & Sons.
Hutapea, R. (2013). Why Rokok? Tembakau dan Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta:
Peradaban Manusia. Jakarta: Bee Media Grasindo.
Indonesia.