You are on page 1of 10

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia BulanTahun. Vol.

, No,
http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/hydrogen/index p-ISSN: 2338-6487
e-ISSN: 2656-3061
pp.

Pengembangan Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia Untuk Siswa SMA


di Pontianak

Article History The practicum method in chemistry subjects, especially in chemical equilibrium
Received: Agustus 2018 material, is still rare and has never been carried out in schools due to the
Revised: September 2018 unavailability of adequate practicum tools. Therefore, a practical tool is needed
Published: Oktober 2018 to make it easier for students to understand the concept of equilibrium shift. This
study aims to produce develop a chemical equilibrium practicum tool on the sub-
material of equilibrium shift that is valid, practical and effective. Validity is
measured from the assessment of the validator using a validation sheet,
practicality is measured using a student response questionnaire, while
effectiveness is measured from the results of the Pretest and Posttest of students.
This type of research is Research and Development (R&D) model ADDIE
(Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). The research
sample was 33 students from two private schools in Pontianak, namely SMA
Bina Utama Pontianak and SMA Muhammadiyah 2 Pontianak with 15 and 18
students, respectively. The results showed that the chemical equilibrium
practicum tool developed from the material and media aspects was declared
valid with an average validity value of 0.87 and 0.9 with both very valid criteria.
The results of the practicality test obtained very practical criteria with a value of
98.23%. The aspect of effectiveness by using the N-Gain value in field trials, the
N-Gain value is 0.8 with very high criteria. Thus the chemical equilibrium
practicum tool developed is feasible to be used as a learning medium in the sub-
material of equilibrium shift.
Keywords: Practical Tools, Practical Methods, Chemical Equilibrium
SejarahArtikel Abstrak
Diterima: April 2018 Metode praktikum pada mata pelajaran kimia khususnya pada materi
Direvisi: Mei 2018 kesetimbangan kimia masih jarang dan belum pernah dilakukan di sekolah-
Dipublikasi: Juni 2018 sekolah dikarenakan belum tersedianya alat praktikum yang memadai. Oleh
karena itu, diperlukan suatu alat yang praktis untuk memudahkan siswa dalam
memahami konsep pergeseran kesetimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan alat praktikum kesetimbangan kimia pada sub materi pergeseran
kesetimbangan yang valid, praktis dan efektif. Validitas diukur dari penilaian
validator menggunakan lembar validasi, kepraktisan diukur dengan
menggunakan angket respon siswa, sedangkan efektivitas diukur dari hasil
Pretest dan Posttest siswa. Jenis penelitian ini adalah Researchand Development
(R&D) model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation). Sampel penelitian adalah 33 siswa dari dua sekolah swasta di
Pontianak yaitu SMA Bina Utama Pontianak dan SMA Muhammadiyah 2
Pontianak masing-masing berjumlah 15 dan 18 siswa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa alat praktikum kesetimbangan kimia yang dikembangkan
dari aspek materi dan media dinyatakan valid dengan nilai validitas rata-rata 0,87
dan 0,9 dengan kriteria keduanya sangat valid. Hasil uji kepraktisan diperoleh
kriteria sangat praktis dengan nilai 98,23%. Aspek efektivitas dengan
menggunakan nilai N-Gain pada uji coba lapangan, nilai N-Gain sebesar 0,8
dengan kriteria sangat tinggi. Dengan demikian alat praktikum kesetimbangan
kimia yang dikembangkan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran
pada sub materi pergeseran kesetimbangan..

Kata kunci: Alat Praktikum, Metode Praktikkum, Kesetimbangan Kimia


Leni Susanti Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia………..

PENDAHULUAN
Kesetimbangan kimia (Chemical equilibrium) merupakan materi kimia di SMA yang
dipelajari pada saat kelas XI semester genap. Idealnya materi kesetimbangan kimia diajarkan
melalui teori dan praktikum yang menjelaskan keadaan laju reaksi maju dan reaksi balik dari
suatu zat sama besar dengan konsentrasi reaktan (zat yang bereaksi) dan produk (zat dari
hasil reaksi) tetap tidak berubah seiring berjalannya waktu (Triyono 2017). Keabstrakan
kimia membuat peserta didik menganggap bahwa kimia sulit untuk dipelajari (Marsita,
2010). Kesetimbangan kimia merupakan salah satu konsep abstrak, dimana sebagian besar
peserta didik sulit memahami sifat dinamis dari reaksi kesetimbangan (Adaminata, M. 2011).
Hasil wawancara di SMA Swasta menunjukan bahwa jarang dan bahkan tidak pernah
melakukan kegiatan praktikum kesetimbangan kimia. Pada mata pelajaran kimia kegiatan
praktikum hanya difasilitasi dengan pemberian ppt, serta video pembelajaran maupun buku
sebagai pendukung karena hanya fukus pada teori saja. Selain itu juga terkendala tidak
adanya alat praktikum maupun bahan yang bisa digunakan untuk melakukan kegiatan
praktikum. Hal ini berdampak pada kesulitan peserta didik dalam memahami materi
kesetimbangan kimia yang berakibat pada rendahnya hasil belajar peserta didik. Kegiatan
praktikum pada pembelajaran kimia adalah sesuatu hal yang mutlak keberadaannya.
Andromeda, (2016) menyatakan bahwa kegiatan eksperimen dapat meningkatkan
kemampuan soft skill dan hards skill peserta didik karena memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan terhadap materi. Penelitian yang dilakukan oleh Latifah, (2014)
memperlihatkan bahwa kegiatan praktikum dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk
membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang sulit.
Adanya alat praktikum kesetimbangan bisa membantu peserta didik dalam memahami
materi dan juga bisa menjadi solusi bagi sekolah yang tidak pernah melakukan kegiatan
praktikum karena tidak memiliki alat praktikum. Pada materi kesetimbangan kimia
diperlukan melakukan kegiatan praktikum agar peserta didik lebih mudah memahami konsep,
materi dan memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik sehingga menciptakan
suatu pembelajaran yang bermakna (Zahro, 2016). Umumnya para pakar pendidikan dan
peneliti setuju bahwa pengalaman (eksperimen/praktikum) adalah salah satu faktor utama
yang sangat mendukung pencapaian tujuan pendidikan dan berperan dalam menentukan
tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik supaya lebih mudah memahami konsep yang
dipelajari melalui kegiatan praktikum, konsep-konsep yang dipelajari menjadi lebih
bermakna sehingga lebih mudah diingat. Kegiatan praktikum juga dapat meningkatkan minat
dan motivasi peserta didik. Kegiatan praktikum juga dapat meningkatkan minat dan motivasi
peserta didik. Hasil penelitian Yuliana, (2017) menunjukkan bahwa pemanfaatan
laboratorium IPA dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik ini dapat
dilihat setelah pembelajaran dengan memanfaatkan laboratorium IPA. Motivasi dan hasil
belajar peserta didik meningkat dengan nilai rata-rata 96,91, dan juga dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik dengan hasil belajar dengan nilai rata-rata 82, 70 dengannkategori
sma-sama tinggi.
Minimnya ketersediaan alat di laboratorium sekolah menjadi salah satu penyebab
kegiatan praktikum jarang atau bahkan tidak dilaksanakan (Fadiawati, 2013). Ketersediaan
alat yang sangat kurang menjadi salah satu kelemahan dalam kegiatan praktikum yang salah
satunya disebabkan karena harganya mahal (Indratama, 2010). Sehingga diperlukan alat
yang bisa digunakan oleh sekolah agar bisa melakukan kegiatan praktikum. Sampai saat ini
alat praktikum kessetimbangan kimia masih jarang ditemukan disekolah-sekolah padahal
alat praktikum kesetimbangan kimia juga mudah untuk dibuat dengan menggunakan bahan
yang ada dilingkungan sekitar.
Oleh karena itu pada penelitian ini akan dikembangkan alat praktikum kesetimbangan
kimia. Alat ini diharapkan dapat untuk menguatkan pemahaman dan membuat peserta didik

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Tahun. Vol. , No. |2


Leni Susanti Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia………..

aktif dalam pembelajaran salah satunya alat praktikum kesetimbangan kimia sebagai
alternatif lain yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

METODE
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian
dan pengembangan ( Research and Development ). Sugiyono (2016). Metode penelitian dan
pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk serta menghasilkan produk
baru melalui proses pengembangan (Mulyatiningsih (2012) dan (Sugiyono 2016). Produk
yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu alat praktikum kesetimbangan kimia. Dalam
penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE terdiri atas
Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (Mulyatiningsih, 2012).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan yang digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menekankan pada data-data numerical (angka) yang diolah secara statistika.

Gambar 1. Prosedur Penelitian ADDIE

HASIL DAN PEMBAHASAN


Produk hasil akhir penelitian pengembangan berupa alat praktikum kesetimbangan
kimia untuk peserta didik maupun pengajar/guru. Alat praktikum kesetimbangan kimia ini
cukup sederhana dan bisa dibuat dengan mudah menggunakan bahan-bahan yang mudah

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Tahun. Vol. , No. |3


Leni Susanti Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia………..

untuk didapat. Penggunaan alat praktikum ini dilengkapi dengan LKPD sebagai panduan
dalam melakukan percobaan didasarkan pada tahapan inquiri terbimbing yang mendorong
peserta didik mempelajari materi kesetimbangan kimia. Dalam LKPD ini terdapat identitas,
kompetisi dasar dan indikator yang ingin dicapai, tujuan praktikum, terdapat orientasi
masalah, prosedur kerja menggunakan alat praktikum, dan juga soal. Peserta didik dapat
menggunakan alat praktikum ini secara berkelompok dengan guru sebagai pendamping.
Penggunaan alat praktikum kesetimbangan kimia untuk memahami dan membuktikan faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan.Alat praktikum kesetimbangan kimia
terdiri atas suntikan yang terhubung pada selang yang dilengkapi dengan stup keran sebagai
pembatas yang menempel pada 2 buah tiang panjang. Tampilan alat praktikum
kesetimbangan kimia dapat dilihat pada gambar 2 dan gambar 3.

Keterangan:

1.Papan Dasar
2. Tiang
3.Selang berbentuk U
4. Keran
5. Suntikan dan
6. Larutan didalam suntikan

Gambar 2. Desain Alat Praktikum

Gambar 3. Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia

Validasi alat praktikm kesetimbangan kimia dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap 1


dilakukan uji validasi alat praktikum beserta instrumen penelitian lainnya oleh 4 validator
Dosen maupun Guru. Tahap 2 uji coba lapangan yang dilakukan di 2 sekolah swasta di
pontianak yaitu SMA Bina Utama dan SMA Muhammadiyah 2.

Validasi Media
Kevalidan alat praktikum didasarkan pada perolehan data validasi. Hasil dari
kevalidan alat praktikum kesetimbangan kimia dihitung berdasarkan koefisien validasi
dirumuskan seperti persamaan 1. Dengan tabel kriteria kevalidan dilihat pada tabel 2.
Tabel 1. Koefisien Validasi

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Tahun. Vol. , No. |4


Leni Susanti Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia………..

Penilaian Kriteria
Kurang Sesuai 1
Sesuai 2
Sangat Sesuai 3

∑s
V= (Persamaan 1)
n (c−1)

Keterangan:
V = Indeks kesepakatan ahli mengenai validasi butir
S = R-Lo
Lo = Angka Penilaian Validasi terendah
C = Angka Penilaian Validasi Tertinggi
N = Banyak Ahli/Validator
R = Angka Yang Diberikan Ahli
Tabel 2. Kriteria Kevalidan
Interval nilai Kriteria
≤40 Kurang Valid
40%-80 Valid
≥80 Sangat Valid

Alat praktikum kesetimbangan kimia ini dikatakan valid apabila mencapai rentang
penilaian 0,4.

Validasi alat praktikum kesetimbangan kimia dilakukan oleh 2 orang validator 1


orang dosen Jurusan Pendidikan kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak dan 1
orang guru SMA Bina Utama Pontianak. Data validasi alat praktikum kesetimbangan kimia
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Data Validasi Media
No Indikator V1 V2 S1 S2 ∑s V=
Deskripsi (V1-Lo) (V2-Lo) ∑s/n(c-1)
Aspek Rekayasa Media
1. Alat praktikum kesetimbangan kimia 3 3 2 2 4 1,00
yang dikembangkan mudah untuk
digunakan
2. Alat praktikum kesetimbangan kimia 3 3 2 2 4 1,00
yang dikembangkan sudah tepat dengan
materi
3. Alat praktikum kesetimbangan kimia 2 3 1 2 3 0,75
yang dikembangkan memiliki kualitas
bahan yang baik dan mudah di dapat.
4. Ukuran alat praktikum yang 2 3 1 2 3 0,75
dikembangkan sudah ideal
Aspek Komunikasi Visual
5. Alat praktikum kesetimbangan yang 3 3 2 2 4 1,00
dikembangkan komunikatif
6. Alat praktikum kesetimbangan kimia 3 3 2 2 4 1,00
yang dikembangkan kreatif
7. Alat praktikum kesetimbangan kimia 2 3 1 2 3 0,75
yang dikembangkan tahan lama dan
berfungsi dengan baik.
8. Alat praktikum kesetimbangan kimia 3 3 2 2 4 1,00

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Tahun. Vol. , No. |5


Leni Susanti Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia………..

yang dikembangkan sudah memiliki tata


letak yant tepat
9. Alat praktikum yang dikembangkan 2 3 1 2 3 0,75
memiliki komposisi warna yang cukup
menarik
10 Desain perangkat alat praktikum 3 3 2 2 4 1,00
. kesetimbangan kimia ini menarik dan
aman saat digunakan
Nilai Rata-Rata 0,9
Catatan:V1, V2(Validator 1 dan 2);n (Jumlah Validator);C (Angka Penilaian validitas
Tertinggi(3)

Berdasarkan Tabel 3 diketahui nilai rata-rata kelayakan media diperoleh hasil dengan
nilai 0,9 berada pada kategori sangat valid secara keseluruhan. Hasil rata-rata tersebut
menunjukan bahwa alat praktikum kesetimbangan kimia layak digunkan dalam pembelajaran
kimia.Penggunaan alat praktikum dalam proses pembelajaran sains dapat mempermudah
peserta didik memahami konsep sains (Arsyad, 2011). Alat praktikum sangat diperlukan pada
sebuah lembaga pendidikan (Saepuzaman, 2017).

Validasi Isi
Perangkat pembalajaran yang berisikan tentang materi dan RPP dilakukan validasi isi
oleh 2 orang validator 1 orang dosen Jurusan Pendidikan biologi FKIP UM Pontianak dan 1
orang Guru SMA Muhammadiyah 2 Pontianak.Data hasil validasi materi terdapat pada Tabel
4, data hasil validasi RPPterdapat pada Tabel 5 dan data hasil validasi LKPD terdapat pada
Tabel 6.

Tabel 4. Data Validasi Materi


No Indikator V1 V2 S1 S2 ∑s V=
Deskripsi (V1-Lo) (V2-Lo) ∑s/n(c-1)
Aspek Pembelajaran
1. Materi yang disampaikan sesuai dengan 3 3 2 2 4 1,00
tujuan pembelajaran
2. Materi yang disampaikan sesuai dengan 3 3 2 2 4 1,00
konteks materi kesetimbangan kimia
3. Materi yang disampaikan mudah dipahami 3 2 2 1 3 0,75

4. Petunjuk praktikum mudah dipahami 3 3 2 2 4 1,00

5. Pertanyaan yang dituliskan dipetunjuk 3 2 2 1 3 0,75


praktikum bisa dimengerti
6. Soal yang diberikan sesuai dengan konsep 3 2 2 1 3 0,75
materi kesetimbangan kimia
Aspek Komunikasi Visual
7. Penggunaan bahasa LKPD yang digunakan 3 2 2 1 3 0,75
komunikatif (bahasa baik, benar dan mudah
dipahami)
8. Alat praktikum yang dikembangkan dapat 3 3 2 2 4 1,00
menumbuhkan motivasi belajar peserta
didik
Nilai Rata-Rata 0,87
Catatan: V1, V2 (Validator 1 dan 2);n (Jumlah Validator);C (Angka Penilaian validitas
Tertinggi(3)

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Tahun. Vol. , No. |6


Leni Susanti Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia………..

Tabel 4 menunjukan rata-rata kelayakan materi terhadap alat praktikum sebesar 0,87
berada pada kategori sangat valid secara keseluruhan. Hasil rata-rata tersebut menunjukan
bahwa materi alat praktikum kesetimbangan kimia layak digunkan dalam pembelajaran
kimia.

Tabel 5. Data Validasi RPP


No Indikator V1 V2 S1 S2 ∑s V=
(V1-Lo) (V2-Lo) ∑s/n(c-1)
Deskripsi
1. Identitas yang dibuat sudah lengkap 3 2 2 1 3 0,75

2. Tujuan pembelajaran sesuai dengan materi 3 3 2 2 4 1,00


kesetimbangan kimia
3. Bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan 3 3 2 2 4 1,00
ejaan yang disempurnakan (EYD)

4. Media pembelajaran sesuai dengan karakteristik 3 3 2 2 4 1,00


siswa
5. Alokasi waktu sudah sesuai dengan proses 3 2 2 1 3 0,75
pembelajaran
6. Soal pretest sesuai dengan materi dan tujuan 3 3 2 2 4 1,00
pembelajaran
7. Jawaban soal pretest sudah benar 2 3 1 2 3 0,75
8. Aspek penilaian sudah sesuai dengan tujuan yang 3 3 2 2 4 1,00
ingin dicapai

9. Soal postest sesuai dengan materi dan tujuan 3 3 2 2 4 1,00


pembelajaran
10. Jawaban soal postest sudah benar 3 2 2 1 3 0,75

Nilai Rata-Rata 0,9


Catatan: V1, V2 (Validator 1 dan 2);n (Jumlah Validator);C (Angka Penilaian validitas
Tertinggi(3)

Tabel 5 diperoleh skor rata-rata validasi RPP alat praktikum kesetimbangan kimia
sebesar 0,9 berada pada kategori sangat valid secara keseluruhan. Hasil rata-rata tersebut
menunjukan bahwa RPP alat praktikum kesetimbangan kimia layak digunkan dalam
pembelajaran kimia.

Tabel 6. Data Validasi LKPD


No Indikator V1 V2 S1 S2 ∑s V=
(V1-Lo) (V2-Lo) ∑s/n(c-1)
Deskripsi
Aspek Petunjuk
1. Petunjuk yang ada didalam penuntun 3 3 2 2 4 1,00
praktikum/LKPD dinyatakan dengan jelas
2. Tujuan pembelajaran di dalam penuntun 3 3 2 2 4 1,00
praktikum/LKPD sudah sesuai dengan indikator
3. Materi penuntun praktikum sudah sesuai dengan 3 3 2 2 4 1,00
indikator di RPP

Aspek Kelayakan Isi


4. Isi penuntun praktikum/LKPD sudah sesuai dengan 2 2 1 1 2 0,5
perkembangan ilmu
5. Isi penuntun praktikum/LKPD menumbuhkan 3 2 2 1 3 0,75

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Tahun. Vol. , No. |7


Leni Susanti Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia………..

kreativitas, rasa ingin tahu dan berpikir kritis siswa


6. Isi penunutn praktikum/LKPD menyajikan contoh 3 2 2 1 3 0,75
kongkrit di lingkungan sekitar
7. Penyajian penuntun praktikum/LKPD sudah 3 3 2 2 3 0,75
mengunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Aspek Prosedur
8. Urutan kerja di dalam penuntun praktikum/LKPD 3 3 2 2 4 1,00
sudah sesuai dengan pencapaian belajar

Aspek Pertanyaan
9. Pertanyaan di dalam penuntun praktikum sudah 3 3 2 2 4 1,00
sesuai dengan apa yang dilakukan
10. Pertanyaan yang ada sudah mendukung konsep 3 2 2 1 3 0,75

Nilai Rata-Rata 0,85


Catatan: V1, V2 (Validator 1 dan 2);n (Jumlah Validator);C (Angka Penilaian validitas
Tertinggi(3)

Tabel 6diperoleh skor rata-rata validasi LKPD alat praktikum kesetimbangan kimia
sebesar 0,85 berada pada kategori sangat valid secara keseluruhan. Hasil rata-rata tersebut
menunjukan bahwa LKPD alat praktikum kesetimbangan kimia layak digunkan dalam
pembelajaran kimia sebagai pendambing/pedoman dalam menggunakan alat praktikum
kesetimbangan.

Uji Coba Lapangan


Uji coba lapangan dilakukan di SMA Bina Utama Pontianak dan SMA
Muhammadiyah 2 Pontianak dengan jumlah sampel sebanyak tiga puluh tiga peserta didik
kelas XI IPA/MIA yang telah mempelajari materi kesetimbangan kimia. Data hasil uji coba
setelah menggunakan alat praktikum kesetimbangan kimia disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Data Angket Respon


No Indikator Skor Penilaian Skor
Aspek Pembelajaran Ya Tidak Total Persentase
1. Materi yang disampaikan sesuai dengan 33 33 100%
konteks kesetimbangan kimia
2. Media yang dikembangkan interaktif 33 33 100%
3. Materi dan soal yang disampaikan mudah 29 4 29 87,87%
dipahami.
4. Penyajian materi yang disampaikan 33 33 100%
sistematis.
5. Evaluasi(soal) yang diberikan sesuai 33 33 100%
dengan materi
Aspek Media
6. Media yang dikembangkan mudah untuk 33 33 100%
digunakan
7. Media yang dikembangkan dapat 32 1 96,96%
membantu untuk lebih memahami materi 32
kesetimbangan kimia.
8. Media yang dikembangkan dapat 33 33 100%
menumbuhkan motivasi belajar

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Tahun. Vol. , No. |8


Leni Susanti Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia………..

9. Saya merasa lebih aktif dalam 32 1 96,96%


pembelajaran dengan menggunakan alat 32
praktikum.
Aspek Komunikasi Visual
10. Media yang dikembangkan kreatif dan 33 33 100%
inovatif
11. Komposisi warna alat praktikum 32 1 32 96,96%
kesetimbangan kimia menarik
12. Alat praktikum yang digunakan dapat 33 33 100%
dibuat dengan mudah dan aman digunakan
Jumlah Skor Total 389 98,23%

Berdasarkan data pada Tabel 7 diperoleh hasil respon peserta didik keseluruhan
sebesar 98,23% yang menunjukan bahwa alat praktikum kesetimbangan kimia te;ah
memenuhi kriteria sangat layak. Kelayakan tersebut menunjukan bahwa konsep dapat
tersampaikan dengan baik pada peserta didik (Satiawanet al., 2020; Prayoga & Dewi, 2014)

KESIMPULAN
Produk hasil penelitian ini alat praktikum kesetimbangan yang dikembangkan dalam
telah layak digunakan sebagai media pembelajaran pada sub materi pergeseran
kesetimbangan. Hasil kevalidan aspek materi dan aspek media secara berturut-turut sebesar
0,87 dan 0,9 dengan kriteria sangat valid. Kepraktisan berdasarkan angket respon peserta
didik pada uji coba lapangan dengan nilai sebesar 98,23% dengan kriteria sangat praktis.
Keefektifan yang didasarkan pada analisis hasil belajar setelah menggunakan alat praktikum
kesetimbangan memperoleh nilai Gain dari uji coba lapangan sebesar 0,80 dengan kriteria
sangat tinggi. Alat praktikum kesetiimbangan kimia pada sub materi pergeseran
kesetimbangan yang dikembangkan merupakan solusi agar pembelajaran lebih
menyenangkan dan menarik.

SARAN
Perlu dilakukan desiminasi media ke sekolah lain dengan jumlah sampel yang lebih
besar. Untuk penggunakan alat praktikum kesetimbangan kimia lebih baik digunakan pada
proses pembelajaran langsung (tatap muka).

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih peneliti ucapkan kepada Dosen pembimbing dan penguji di FKIP Prodi
Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah membantu dan
memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Tahun. Vol. , No. |9


Leni Susanti Alat Praktikum Kesetimbangan Kimia………..

DAFTAR PUSTAKA
Adaminata, M, & Marsih, I. 2011. Analisis Kesalahan Konsep Siswa SMA pada Pokok
Bahasan Kesetimbangan Kimia. Makalah ini disajikan dalam Prosiding Simposium
Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011), Bandung, 22-23
Juni.
Andromeda, A., Bahrizal, B., & Ardina, Z. (2016). Efektifitas kegiatan praktikum
terintegrasi dalam pembelajaran pada materi kesetimbangan kimia kelas XI
SMA/MA. Eksakta, 1, 45-51.
Arsyad, A. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Fadiawati, N. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kesetimbangan Kimia
berbasis Representasi Kimia untuk Siswa Kelas XI IPA. Prosiding Seminar
Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA, hal 197-203.
Indratama, Y. K. 2010. Perancangan alat bantu proses pembelajaran praktikum elektronika
industri. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Latifah, S., S.Sugiharto & Saputro, A. N. C. (2014). Studi Komparasi Penggunaan
Praktikum dan Demonstrasi pada Metode Problem Solving terhadap Prestasi
Belajar Siswa Materi Hidrolisis Garam Kelas XI Ilmu Alam SMA Al Islam 1
Surakarta 2010/2011. Jurnal Pendidikan Kimia. 3 (3): 111-120.
Marsita,dkk. 2010. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa Sma Dalam Memahami
Materi Larutan Penyangga Dengan Menggunakan Two-Tier Multiple Choice
Diagnostic Instrument. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4 (1): 512-520.
Mulyatiningsih, E. (2012) Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Prayoga, A. M., & Dewi, C. A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks
DanElektrokimia Berbasis Problem Posing. Hydrogen: Jurnal Kependidikan
Kimia, 2(2),187-191.
Saepuzaman, D., & Yustiandi. (2017). Pengembangan Alat Peraga dan Lembar Kerja
Percobaan Penentuan Koefisien Restitusi untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa
Bereksperimen. JPPPF - Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika,
3(2), 145–150.
Setiawan, N. C. E., Dasna, I. W., & Muchson, M. (2020). Pengembangan Digital Flipbook
untuk Menfasilitasi Kebutuhan Belajar Multiple Representation pada Materi Sel
Volta. Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, 8(2), 107.
Sugiyono. (2016) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta : Alfabet.
Triyono. (2017). Kesetimbangan Kimia. Yogyakarta : UGM PRESS
Yuliana, Y., Hala, Y., & Taiyeb, A. M. (2017). Efektifitas Penggunaan Laboratorium
Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Peserta Didik SMPN 3 Palakka
Kabupaten Bone. Jurnal Nalar Pendidikan, 5(1), 39-45.
Zahro, A. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Praktikum Dengan Model
Inkuiri Terbimbing. Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi. 1(1).

Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, Bulan Tahun. Vol. , No. |10

You might also like