You are on page 1of 11

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur Universitas Warmadewa

Volume 9, Issue 2, December 2021; pp. 360-370


https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/index
p-ISSN 2338-0454 (printed), e-ISSN 2581-2211 (online) Dipublikasi: 24 12 2021

Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di


Labuhan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten
Buleleng
I Gede Yogi Adnyana Puspita Riana1, I Nyoman Nuri Arthana 2, Ni Wayan Nurwasih3
1,2,3
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali
e-mail: yogiadnyana9857@gmail.com 1

How to cite (in APA style):


Riana, I G.Y.A.P., Arthana, I N.N., Nurwarsih, N.W.N. (2021). Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata
Di Labuhan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Undagi : Jurnal Ilmiah Arsitektur
Universitas Warmadewa. 9 (2), pp.360-370.

ABSTRACT

Tourist port is an area of facilities to support tourist crossing activities to the tourism destination and activities
inside the tourism area. Labuhan Lalang is the only official tourist port used for crossing activities to Menjangan
Island, Menjangan Island is one of the tourist destinations in Buleleng Regency, with tourism potential namely the
underwater diving spots, island land which are the original habitat of Menjangan., also religious tourism areas
for Hindus. In fulfilling its function, the port facilities must be obtain comfort and safety when using it, which are
problem that occurs in Labuhan Lalang, namely circulation area, main facilities and support for tourist ports, and
areas around ports that are currently not meet the national standards. The problems will be resolved by planning
and designing using research methods in the form of data collection through theoretical studies, precedents
comparision, and interviews with facility users, in hope that the design results in the form of working drawings
and 3d images of the area will be able to meet the needs of the facility, standard facilities, as well as visual aspects
that have been determined through the data results from the data collection method above.

Keywords: Tourist Port; Labuhan Lalang; Planning and Designing; Circulation; Tourist Port Facility

ABSTRAK

Pelabuhan wisata merupakan suatu area kawasan fasilitas pendukung aktivitas penyeberangan wisata menuju ke
area destinasi pariwisata maupun aktivitas di dalam area pariwisata itu sendiri. Labuhan Lalang merupakan satu
– satunya kawasan pelabuhan wisata resmi yang digunakan untuk aktivitas penyeberangan ke pulau menjangan,
pulau menjangan sendiri merupakan salah satu destinasi wisata di kabupaten Buleleng, dengan potensi wisata
yaitu area bawah laut dengan spot diving dan area darat pulau yang menjadi habitat asli menjangan serta
kawasan wisata religius bagi umat hindu. Dalam pemenuhan fungsinya sebagai pelabuhan wisata maka
pergerakan wisatawan harus ditunjang dengan fasilitas yang memadai untuk memperoleh kenyamanan dan
keamanan ketika menggunakannya, dimana hal tersebut saat ini merupakan permasalahan yang terjadi di
Labuhan Lalang terutama pada area sirkulasi, fasilitas utama dan penunjang pelabuhan wisata, serta area
kawasan sekitar pelabuhan yang saat ini tidak sesuai dengan standar nasional. Permasalahan diatas akan
diselesaikan dengan melakukan perencanaan serta perancangan yang menggunakan metode penelitian berupa
pengumpulan data melalui kajian teori, perbandingan preseden, serta wawancara pengguna fasilitas dengan
harapan hasil rancangan yang berupa desain perencanaan dan perancangan dalam bentuk gambar kerja serta
gambaran 3d kawasan akan mampu memenuhi kebutuhan fasilitas, standar fasilitas, serta aspek visual yang telah
ditetapkan melalui hasil data dari metode pengumpulan data diatas.
Kata kunci: Pelabuhan Wisata; Labuhan Lalang; Perencanaan dan Perancangan; Sirkulasi; Fasilitas Pelabuhan
Wisata

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 360
PENDAHULUAN yang kurang representatif, kawasan parkir yang
masih berupa tanah sehingga berdebu dan
Perencanaan dan perancangan suatu tergenang air ketika hujan, bahkan kantor
pelabuhan wisata pada dasarnya merupakan pengelola pelabuhan yang tidak terurus,
suatu cara untuk memenuhi kebutuhan fasilitas ditambah dengan banyaknya bangunan –
moda penyeberangan ke area pariwisata pada bangunan terbengkalai di areal pelabuhan yang
suatu daerah, terutama potensi bahari dari membuat kesan kumuh di Labuhan Lalang,
daerah tersebut, tak terkecuali area kawasan akibat dari tidak representatifnya pelabuhan ini
labuhan lalang dimana kawasan ini digunakan maka muncul-lah pelabuhan – pelabuhan tikus
sebagai area penyeberangan untuk menuju di sekitar Labuhan Lalang yang dimana
objek wisata pulau menjangan. pelabuhan ini dikelola secara pribadi dan tidak
memberikan kontribusi apapun ke Pemerintah
Keunikan alam serta kekayaan dari suatu Daerah.
daerah dapat digunakan sebagai salah satu daya
tarik wisata untuk memberikan tambahan dalam Untuk standar bangunan, ketentuan
pendapatan daerah tersebut, tak terkecuali sempadan, serta utilitas dari bangunan akan
Pulau Menjangan, dimana pulau yang termasuk merujuk ke “PERATURAN DAERAH
ke dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat KABUPATEN BULELENG NOMOR 1
ini memiliki daya tarik pariwisata dari berbagai TAHUN 2015 TENTANG BANGUNAN
sektor, dimulai dari daratan pulau menjangan GEDUNG”, untuk penarikan retribusi
yang menjadi habitat bagi menjangan atau rusa, bangunan pelabuhan diatur dalam
serta terdapatnya 8 pura bagi wisatawan yang “PERATURAN DAERAH KABUPATEN
ingin wisata religious di pulau menjangan, BULELENG NOMOR 16 TAHUN 2011
selanjutnya area bawah laut dari pulau TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN
menjangan sendiri memiliki 14 titik untuk BANGUNAN”, sedangkan kelengkapan
menyelam dimana ke 14 titik ini memiliki fasilitas dan standar ruang pelabuhan wisata
keunikan masing – masing, mulai dari gugusan diatur “PERATURAN MENTERI
terumbu karang hingga habitat alami bagi PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
beberapa spesies ikan dan belut laut. NOMOR 5 TAHUN 2019 TENTANG
PETUNJUK OPERASIONAL
Untuk mengakomodir pergerakan wisatawan PENGELOLAAN DANA ALOKASI
ke Pulau Menjangan maka diperlukan sebuah KHUSUS FISIK BIDANG PARIWISATA”
pelabuhan, secara spesifik pelabuhan wisata yang dimana untuk pelabuhan tikus sendiri
dimana nantinya pelabuhan wisata ini akan sudah pasti tidak memperhatikan aturan –
dapat mengakomodir pergerakan wisatawan aturan yang tertulis dari peraturan diatas.
yang ini menyeberang ke Pulau Menjangan,
selain itu dengan adanya pelabuhan wisata Dengan merancang Pelabuhan Penumpang
kapal – kapal boat wisata akan terpusat di satu Wisata yang sesuai dengan peraturan daerah
tempat sehingga dapat lebih efisien dalam serta ketentuan standar fasilitas yang sesuai
pembagian jadwal keberangkatan wisatawan, dengan peraturan pusat maka diharapkan
untuk saat ini penyeberangan ke Pulau Pelabuhan Penumpang Wisata Lalang dapat
Menjangan secara resmi dilakukan di Labuhan menjadi pelabuhan yang representatif serta
Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan mampu mewadahi seluruh kegiatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Namun kepelabuhan yang sesuai ataupun melebihi dari
fasilitas yang disediakan di Labuhan Lalang standar kepuasan pengguna pelabuhan serta
saat ini kurang memadai untuk menunjang bermanfaat bagi warga sekitar kedepannya
pergerakan wisatawan ke Pulau Menjangan,
sebut saja fasilitas area tunggu penumpang, METODE PENELITIAN
kondisi loket tiket yang kurang memadai, area
toilet yang rusak, tourist information center Pelabuhan Lalang yang saat ini menjadi
pelabuhan utama resmi untuk menyeberang ke

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 361
Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di Labuhan Lalang,
Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

Pulau Menjangan masih jauh dari kata yang tentu saja membuat para wisatawan
representatif berdasar kepada “PERATURAN enggan untuk masuk.
MENTERI PARIWISATA REPUBLIK d. Bangunan terbengkalai di sekitar pelabuhan
INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2019 Saat ini banyak bangunan terbengkalai bekas
TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL kantor, lobby resort nusabay, dan beberapa
PENGELOLAAN DANA ALOKASI bangunan – bangunan kecil yang tidak
KHUSUS FISIK BIDANG PARIWISATA” diketahui fungsinya membuat area kawasan
dalam hal fasilitas dan standar Pelabuhan Pelabuhan Lalang menjadi kotor, dan
Wisata, adapun beberapa contoh permasalahan menimbulkan kesan bahwa pelabuhan ini tak ter
fasilitas yang tidak memadai yaitu : – urus keberadaanya.
e. Dermaga Pelabuhan
a. Terminal Penumpang Saat ini dermaga pelabuhan yang ada kurang
Pelabuhan Lalang merupakan pelabuhan representatif dilihat dari kondisi tipe jetty yang
pariwisata yang digagas sebagai pelabuhan digunakan, jarak pencapaian penumpang ke
utama untuk menyebrang ke pulau menjangan kapal, serta lebar dan ketinggian dari jetty yang
maupun spot diving di sekitar pulau menjangan, ada.
tidak terdapatnya area terminal penumpang
membuat para wisatawan yang akan Rumusan Masalah.
berkunjung ke pulau menjangan, wisatawan Rumusan masalah dari perencanaan dan
diving, maupun warga lokal yang akan perancangan ini adalah bagaimana cara untuk
melakukan persembahyangan di pulau mewujudkan desain Pelabuhan Wisata yang
menjangan duduk di pasir di bawah pohon representatif baik dari segi utilitas dan sirkulasi,
pinggir pantai dimana hal ini merupakan suatu edukatif serta berkelanjutan di Labuhan Lalang,
permasalahan yang harus diselesaikan Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak ?
dikarenakan ketika wisatawan menunggu kapal
membawa barang yang lumayan banyak dan Batasan Fungsi
waktu tunggu yang tidak sebentar, tentu saja Batasan Fungsi dalam Perencanaan dan
mereka memerlukan tempat yang nyaman Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata di
untuk menunggu keberangkatan ke pulau Labuhan Lalang di Desa Sumberklampok,
menjangan Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng
b. Tourist Information Center yaitu sebagai pelabuhan penyebrangan utama
Tourist information center di Pelabuhan menuju pulau menjangan, sarana edukasi
Lalang masih belum representatif dalam mengenai pulau menjangan dan kawasan
penyajian potensi wisata pulau menjangan KTNBB (Kawasan Taman Nasional Bari Barat)
mengakibatkan wisatawan enggan masuk dan Tujuan dari pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah
cenderung mencari informasi melalui internet, menjadi salah satu syarat untuk menjadi Sarjana
tentu saja hal ini harus diperbaiki untuk Arsitektur dan merupakan tahap lanjutan dari
selanjutnya tourist information center yang Mata Kuliah Seminar Proposal Arsitektur,
dimiliki Labuhan Lalang bisa menunjang dimana Tugas Akhir diharapkan dapat memberi
potensi wisata pulau menjangan dan potensi kesempatan pada mahasiswa dalam membuat
wisata di kabupaten buleleng secara lebih luas sintesa dari seluruh mata kuliah yang telah
dikarenakan posisinya yang strategis. dipelajari secara terpadu serta menerapkannya
c. Toilet dan Parkir pada suatu kasus yang memiliki topik
Saat ini toilet yang ada di pelabuhan Lalang “Hospitality Architecture” melalui solusi dalam
termasuk dalam kategori tidak layak pakai dan masalah desain arsitektural.
beberapa bahkan rusak sehingga tidak dapat
digunakan serta kondisi areal parkir yang masih Sasaran
berupa tanah dan tak tertata membuat apabila Sasaran dari perancangan pelabuhan
mobil masuk ke areal parkir debu – debu penumpang wisata ini adalah pengunjung
tersebut berterbangan ke area usaha pedagang pariwisata pulau menjangan dari usia balita
hingga lansia, masyarakat sekitar labuhan

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 362
Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di Labuhan Lalang,
Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

lalang, serta pedagang di kawasan labuhan


lalang, perancangan pelabuhan penumpang Selain ketiga metode diatas tematik atau
wisata ini menerapkan tema “Arsitektur Tropis pokok isi perancangan pada kerangka berpikir
Pesisir” dengan konsep Sustainable didapat dari pengamatan dan studi mengenai hal
Architecture yang dimana penekanan pada – hal apa saja yang dapat melatar belakangi
unsur – unsur arsitektural akan menggunakan hadirnya suatu objek perancangan, setelah
material yang mampu membantu pengurangan ditemukannya latar belakang objek
emisi negative dari bangunan serta perancangan maka 3 aspek utama dalam latar
berkelanjutan. belakang yaitu objek perancangan (judul tugas
akhir), lokasi, serta tema objek rancangan.
Ketiga aspek ini wawasan bahasan akan
dikembangkan lagi secara lebih luas melalui
cara sebagai berikut :

a. Mendalami serta memahami arti dan definisi


objek rancangan yang dilakukan melalui studi
pustaka, tipologi dan komparasi
b. Mengkaji bentuk dari tipologi bangunan
melalui pendekatan objek studi
komparasi/preseden, tinjauan rancangan sejenis
melalui 5 judul Tugas Akhir dengan rancangan
objek sejenis, serta studi literasi untuk
memperoleh bentuk standar, fasilitas, serta
kelebihan dari objek rancangan yang akan
dibuat.
c. Mengkaji, memahami, serta menentukan
tema perancangan yang sesuai untuk diterapkan
pada objek rancangan yang diperoleh dari studi
literasi dan komparasi.
Metode pengumpulan data perancangan yang d. Melakukan kajian lokasi dan tapak yang
digunakan dalam tugas akhir ini meliputi 3 didukung oleh data yang diperoleh pada usulan
tahap pendekatan aspek perancangan lokasi.
diantaranya :
Keempat aspek diatas nantinya harus saling
a. Pendekatan secara Tematik dan Konsep mendukung serta mampu mengkontrol satu
Pada pendekatan ini rancang bangunan akan sama lain, sehingga apabila dilihat dari bentuk
menyesuaikan terhadap tema serta konsep dasar tipologi, lokasi serta tema objek akan mendapat
terpilih baik secara jenis material, tampilan, suatu konsep programatik yang akan
utilitas, hingga teknologi yang diterapkan menghasilkan kebutuhan ruang dan besarang
b. Pendekatan Melalui Tipologi Objek ruang. Untuk bagian tapak terpilih akan
Pada pendekatan ini nantinya akan dibedakan meghasilkan analisa zonasi, proses
menjadi dua tahap kegiatan, dimana yang pembentukan bentuk dan ruang dari bangunan,
pertama mengidentifikasi tipe/tipologi objek struktur bangunan, serta utilitas yang
dan selanjutnya tahap pengolahan hasil diperlukan, yang nantinya akan dilanjutkan
identifikasi tipologi objek kedalam proses pembentukan konsep umum
c. Pendekatan analisis Tapak dan Lingkungan perancangan dalam bentuk implementasi
Pada pendekatan ini akan terdapat usulan lokasi prinsip desain.
dimana didalamnya terdapat pemilihan lokasi,
analisa tapak, serta bagaimana peraturan daerah Metode Penyajian Data
setempat yang nantinya mampu mempengaruhi Dalam penyusunan data, data yang
rancangan itu sendiri. sebelumnya diperoleh disajikan dalam bentuk

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 363
Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di Labuhan Lalang,
Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

tabel, grafis, serta uraian – uraian materi yang adapun dalam penentuan kriteria desain struktur
dilengkapi dengan deskripsi gambar yang dermaga berdasar dari lingkungan yang telah
dilengkapi dengan sumber diperolehnya data- ditentukan dikategorikan sebagai berikut :
data yang digunanakan dalam proses analisis 1. Kondisi Alam
data untuk selanjutnya disusun sebagai proses, Dalam pertimbangan kondisi alam yang
input, serta output untuk mempermudah analisis digunakan maka didapat kriteria sebagai berikut
data. :
a.Pasang Surut;
Metode Analisis Data b.Arus Perairan;
Dalam melaksanakan pengolahan data, data - c.Angin;
data kualitatif dan kuantitatif dibedakan yang d.Kondisi geologi/tanah; dan
selanjutnya dirumuskan satu sama lain sehingga e.Tinggi gelombang rencana
memperoleh hasil data yang dapat 2. Tinjauan Karakteristik Kapal
digabungkan, dimana nantinya data yang telah 3. Dimensi Dermaga
tergabung tersebut merupakan data yang Lokasi dari objek rancangan sendiri bertempat
lengkap dan konkrit berdasar dari sumber kedua di labuhan lalang yang pada bulan oktober 2019
data tersebut, dimana hal ini akan merujuk mampu mencatatkan 37.922 wisatawan dalam
kedalam hasil dan pembahasan yang berakhir 10 bulan, besarnya angka pergerakan
pada penarikan suatu kesimpulan mengenai wisatawan di kawasan ini harus mampu
data – data yang diolah sebagai prinsip yang diakomodasi dengan perencanaan dan
akan digunakan dalam perancangan objek perancangan kawasan pelabuhan wisata yang
didalam jurnal tugas akhir ini yang dimana akan representatif, agar aktivitas penyeberangan
disajikan dalam bentuk konsep – konsep dapat dilaksanakan secara aman, nyaman, serta
perancangan tertib. Dalam bidang kapasitas pelayanan objek
perancangan akan melayani penyeberangan
HASIL DAN PEMBAHASAN kapal dengan spesifikasi sebagai berikut :

Objek perancangan dalam jurnal tugas akhir a. Perahu motor, merupakan jenis perahu yang
ini adalah pelabuhan wisata yang dimana digerakan oleh motor mekanik yang letaknya di
definisi dari pelabuhan sendiri adalah suatu buritan perahu dengan bahan utama badan kapal
daerah perairan yang terlindung pelabuhan yaitu kayu
(port) dari gelombang, yang dimana b. Speed Boat, merupakan jenis kapal cepat
didalamnya memiliki fasilitas terminal laut, berpenggerak mekanik serta mampu
yang meliputi dermaga yang dimana digunakan bermanuver dengan lincah, bahan dasar dari
oleh kapal sebagai tempat bertambat dan Speed Boat adalah fiberglass
bongkar muat barang, memiliki fasilitas gudang c. Dinghy, merupakan perahu karet mesin yang
laut, tersedia tempat untuk penyimpanan digunakan oleh polisi air dalam melaksanakan
muatan kapal yang sedang bongkar muat serta patrol terutama tipe dinghy RIB (Rigid
gudang darat yang berfungsi untuk menyimpan Inflatabe Boat)
barang dalam waktu lama sebelum dikirim ke d. Yacht, merupakan jenis kapal wisata yang
daerah tujuan ataupun melalui pengapalan digunakan secara pribadi oleh wisatawan
(Triatmodjo,2010) sedangkan pelabuhan wisata dengan tujuan berwisata yang digerakan oleh
sendiri menurut “PERATURAN MENTERI tenaga angin ataupun tenaga mekanik dimana
PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA standar panjang minimal dari kapal yacht
NOMOR 5 TAHUN 2019 TENTANG adalah 10 meter.
PETUNJUK OPERASIONAL
PENGELOLAAN DANA ALOKASI Untuk lingkup fungsional pelayanan
KHUSUS FISIK BIDANG PARIWISATA” pengunjung serta pengelola dari pelabuhan
merupakan fasilitas pendukung aktivitas akan dibedakan dimana untuk pengunjung
penyeberangan wisatawan dari wilayah asal sendiri dikategorikan sebagai anak – anak,
wisatawan ke kawasan pariwisata maupun remaja, dewasa, lansia, serta difabel. Klasifikasi
pergerakan di dalam kawasan pariwisata,

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 364
Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di Labuhan Lalang,
Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

ruang dari objek rancangan akan dibedakan Tabel 3. Ruang Fasilitas Service
menjadi utama, penunjang, serta service yang
dimana masing – masing ruang memiliki syarat
tertentu yang harus dipenuhi, untuk
menjabarkan jenis – jenis ruang yang aka nada
dalam fasilitas pelabuhan serta syarat – syarat
apa saja yang diperlukan maka untuk lebih
jelasnya akan dapat dilihat pada tabel serta
gambar dibawah ini

Tabel 1. Ruang Fasilitas Utama (Sumber: Hasil Analisa, 2021)


Tabel 4. Syarat Ruang dan Performansi
Pengelola

(Sumber: Hasil Analisa, 2021)


Tabel 5. Syarat Ruang dan Performansi
Pengunjung

(Sumber: Hasil Analisa, 2021)


Tabel 2. Ruang Fasilitas Penunjang

(Sumber: Hasil Analisa, 2021)


Kajian Fisik Lokasi Perencanaan dan
Perancangan.

Labuhan Lalang merupakan pelabuhan yang


terletak di Desa Sumberklampok, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pelabuhan
yang memiliki luasan 2 hektar ini berada di
dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat
yang membuat sekeliling dari pelabuhan lalang
adalah hutan KTNBB, dimana hal ini juga
membuat jarak pelabuhan dari permukiman
(Sumber: Hasil Analisa, 2021) penduduk atau areal desa setempat memiliki

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 365
Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di Labuhan Lalang,
Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

jarak yang lumayan jauh. Adapun dari kondisi


lingkungan di Labuhan Lalang merupakan
kawasan pinggir pantai yang terletak di area
teluk terima yang membuat keadaan ombak di
pinggir pantai tidak terlalu tinggi, serta
didukung dengan kontur area pantai yang
landai, dalam melngkapi data pergerakan
pasang surut air laut serta tinggi ombak di
pesisir labuhan lalang maka tabel dibawah ini
digunakan untuk memperjelas informasi
mengenai pasang surut serta tinggi ombak di
labuhan lalang :

Tabel 6. Pasang Surut Labuhan Lalang Gambar 2


Citra Kontur Labuhan Lalang
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)
Konsep dan Tema

Konsep
Sustainable Architecture (Arsitektur
Berkelanjutan), merupakan sebuah konsep
untuk mendukung berkelanjutannya suatu
lingkungan, dimana konsep ini
mempertahankan sumber daya dari alam agar
bertahan lebih lama, yang dimana hal tersebut
dikaitkan dengan jangka waktu dari potensi
vital sumber daya alam dan lingkungan
ekologis dari manusia, dalam perwujudan
bentuk arsitektur yang sustainable maka arsitek
(Sumber: pasangsurut.com, 2021) harus memahami bahwa bangunan yang
Area pantai di kawasan Labuhan Lalang berwawasan lingkungan sangat erat kaitannya
termasuk landai oleh karena hasil ukur dengan bangunan hijau (Green Building) oleh
kemiringan tanah dari permukaan jalan karenanya dalam merancang arsitek memiliki
mengalami penurunan sebesar 2m /100m jarak peran yang sangat penting dalam menentukan
pengukuran, untuk kawasan pantainya sendiri penghematan energi dalam desain yang
memiliki kedalaman laut bervariasi mulai dari dituangkan dan memaksimalkan penggunaan
2m di area bibir pantai yang terus menurun ke energi terbarukan tanpa harus membatasi fungsi
angka 10m pada jarak 15m dari bibir pantai, dari bangunan, produktivitas, maupun
dengan kondisi pantai tersebut jenis kapal yang kenyamanan dari pengguna bangunan tersebut
ditemukan yang beroperasi di area labuhan (Hawkes Dean,2002), Menurut Paola Sasi
lalang ini didominasi oleh kapal – kapal (2006) demi mencapai desain yang baik hingga
motor/speed boat dengan bahan fiberglass mencapai kategori sustainable design terdapat 6
ataupun kayu yang memiliki berat bervariasi komponen utama yang harus diperhatikan yaitu
dari 1,5GT hingga 3GT sehingga para pemilik Energy,Material,Nature,Wealth & Well-Being,
kapal dapat menambatkan kapal kepinggir Community, Land & Site Use.
pantai dengan mudah apabila memerlukan Dimana keenam aspek ini akan menjadi suatu
perbaikan, untuk hasil gambar topografi dari kesatuan yang terintegrasi sehingga membuat
site akan ditunjukan oleh gambar dibawah ini sustainable architechture menjadi ide desain
yang mampu mendorong keberlangsungan dari
kehidupan lingkungan di sekitarnya, yang
mengarah ke 2 tujuan utama dari Sustainable
Architecture yaitu

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 366
Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di Labuhan Lalang,
Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

gambaran kondisi karakteristik dari site


1. Bangunan harus mampu meminimalisir perancangan
dampak lingkungan
2. Bangunan harus mampu memberikan
kontribusi positif terhadap kehidupan social di
sekitarnya dengan mampu mengatasi kebutuhan
masyarakat bersamaan dengan meningkatkan
kualitas lingkungan

Tema
Arsitektur tropis merupakan suatu tema
mendesain untuk beradaptasi di lingkungan
tropis, dimana dalam beradaptasinya arsitektur
tropis tidak serta merta melupakan unsur
Gambar 3
estetika dari bangunan, dalam arsitektur tropis Karakteristik Site Labuhan Lalang
terdapat hal terpenting yang harus dilaksanakan (Sumber: Analisa Pribadi, 2021)
yaitu arsitektur tropis merupakan suatu respon
positif dari efek pengaruh iklim tropis dengan Konsep – Konsep Rancangan
cara mengambil hal – hal baik dari iklim tropis
dan memanfaatkannya. Konsep Perencanaan dan Perancangan Tapak
Dalam arsitektur tropis sangat penting untuk
memperhatikan segi penggunaan material,
pencahyaan alami, serta arah sinar panas
matahari beserta arah hembusan angin, oleh
karenanya permasalahan iklim panas yang
menyengat dengan pergerakan curah hujan
yang cukup tinggi membuat ada faktor yang
harus diselesaikan dalam arsitektur tropis yaitu
bagaimana memperoleh Kesehatan udara
didalam suatu bangunan dengan cara mencari
solusi melalui arsitektur tropis. Pertimbangan –
pertimbangan aspek konsep serta tema diatas
Gambar 4
menjadi dasar penguat dalam pemilihan konsep Konsep Zonning Labuhan Lalang
dan tema yang digunakan pada perancangan ini (Sumber: Analisa Pribadi, 2021)
dimana faktor lokasi serta lingkungan sekitar
akan mengambil andil besar berdasar penentuan
tema dan konsep rancangan.

Karakteristik Site
Karakteristik site merupakan rangkuman dari
seluruh analisa data potensi tapak yang
sebelumnya sudah dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui bagaimana gambaran secara
utuh dari eksisting ataupun karakteristik dari
tapak yang dianalisa, Karakteristik tapak ini
akan membantu dalam menanggapi apa Gambar 5
permasalahan dan potensi yang ada di dalam Konsep Entrance Labuhan Lalang
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)
site untuk ditemukan pemecahaannya ketika
mendesain, sebagai gambaran mengenai
karakteristik dari site perancangan maka
gambar dibawah ini dapat digunakan sebagai

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 367
Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di Labuhan Lalang,
Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

Konsep Zonning Bangunan


(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)

Gambar 6
Konsep Sirkulasi Labuhan Lalang
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)

Gambar 10
Konsep Entrance Bangunan
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)

Gambar 7
Konsep Massa Labuhan Lalang
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)

Gambar 11
Konsep Sirkulasi Bangunan
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)

Gambar 8
Konsep Ruang Luar Labuhan Lalang
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)
Konsep Perencanaan dan Perancangan
Bangunan

Gambar 12
Konsep Ruang Dalam Bangunan
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)

Gambar 9

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 368
Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di Labuhan Lalang,
Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

penggunaan akses sirkulasi yang berbeda antara


pengunjung dan pengelola baik itu pada tapak
ataupun di dalam bangunan dengan pola
sirkulasi linear mampu menjawab
permasalahan sirkulasi yang sebelumnya
dialami di labuhan lalang selain itu penggunaan
double gate system mampu memecah alur
sirkulasi serta meningkatkan akses keamanan
untuk masuk maupun keluar pengguna fasilitas,
terdapatnya area cuci tangan di pintu masuk,
Gambar 13 registrasi tiket online, serta mudahnya akses
Konsep Fasade Bangunan toilet dari pintu masuk ditambah dengan alur
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)
akses sirkulasi yang lebar di dalam bangunan
(2m) dirasa sudah mampu membantu dalam
pencegahan penyebaran covid-19 di dalam
bangunan fasilitas selain itu faktor sirkulasi
lebar mampu membantu kelancaran pergerakan
pengguna serta mencegah penumpukan
penumpang di satu area.

DAFTAR PUSTAKA

Laksito, Boedhi. 2014. Metode Perencanaan


Gambar 14 dan Perancangan Arsitektur. Edisi ke-2.
Konsep Struktur Bangunan Jakarta: Griya Kreasi.
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)

Ching, Francis D.K. 2007. Architecture- Form,


Space, and Order. Edisi ke-3. New
Jersey: John Wiley and Sons Inc.

Takeyama, Minoru. 1997. Transportation


Facilities : New Concept in Architectur
and Design. Tokyo, Japan : Meisei
Publication

Gambar 15
Neufert. Ernest. 2002. Data Arsitek Jilid II Edisi
Konsep Struktur Bangunan 33. Jakarta: PT. Erlangga
(Sumber: Analisa Pribadi, 2021)
SIMPULAN Triatmojo, Bambang. 2009. Perencanaan
Pelabuhan. Yogyakarta ; Beta Offset.
Berdasarkan analisa serta kajian kajian
pustaka, preseden, serta analisa lokasi dari site Peraturan Menteri Pariwisata Republik
maka perencanaan dan perancangan dari Indonesia Nomor 5 Tahun 2019
labuhan lalang ini pada akhirnya menggunakan Tentang Petunjuk Operasional
konsep sustainable architecture serta tema Pengelolaan Dana Alokasi Khusus
arsitektur tropis pesisir yang dimana dalam Bidang Pariwisata.
penerapannya dituangkan dalam konsep –
konsep rancangan bangunan serta tapak dari Habibi, Muhammad Rifqi. 2019. Desain
fasilitas pelabuhan, dengan menggunakan data Pelabuhan Wisata Modern di
- data dari kajian diatas maka rancangan Kepulauan Raja Ampat : Studi Kasus di
fasilitas pelabuhan wisata akan dapat sesuai Kota Wasai. Jakarta : Universitas
dengan standar yang telah ditetapkan selain itu Darma Persada.

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 369
Perencanaan Dan Perancangan Pelabuhan Penumpang Wisata Di Labuhan Lalang,
Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng

Ciputra, Agrada. 2012. Pelabuhan Wisata


dengan Fasilitas Kuliner di
Manado.Surabaya : Universitas Kristen
Petra.

Sondakh, Cynthia Veronica. 2012. Pelabuhan


Wisata dan Rekreasi di Manado
(Arsitektur Kontemporer). Manado :
Universitas Sam Ratulangi

UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 9, Nomor 2 Desember 2021 CC-BY-SA 4.0 License Page 370

You might also like