You are on page 1of 6

ANALISIS PERSEPSI WAKIF TERHADAP PERAN HUMAS DI

LEMBAGA WAKAF INDONESIA


Tari Yuniarti, Iwan Gayo Rikit, Elfira Noviana Nasution, Nurul Hikmah
Program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Medan
Surel : tariyuniarti6@gmail.com, iwangayorikit20@gmail.com, novianafira619@gmail.com,
nurulhn3@gmail.com

ABSTRACT
This article is a research article related to waqif perceptions of the role of public relations in
Indonesian Waqf Institutions. In Indonesia itself, there are more and more waqf institutions in
Indonesia, both government and private, making institutions attract the attention of wakifs to
endowments in their respective institutions, therefore the role of public relations in communicating
all information becomes very important and forms a program that is different from other waqf
institutions. and this is a fierce competition of course. The purpose of this study is to find out how
waqif perceives the role of public relations in Indonesian Waqf Institutions and the role of public
relations itself in Indonesian Waqf Institutions. The method used in this research is the literature
study method, where this method emphasizes the understanding of waqif perceptions and the role
of public relations in Indonesian Waqf Institutions. This research was carried out by searching
journals on the Google Scholar portal by typing the keyword "Wakif's Perception of the Role of Public
Relations" yielding 240 journals and articles and using the Indonesian Waqf Agency portal to produce
5 journals. The conclusion of this study is that public relations plays an important role in building or
attracting the attention of wakifs to endowments with several specific strategies. For example with
digital media including websites, Instagram, Twitter, YouTube and Facebook.

Keywords: Perception of Waqf, Role of Public Relations, Indonesian Waqf Institutions

ABSTRAK
Artikel ini merupakan artikel penelitian terkait dengan persepsi wakif terhadap peran humas di
Lembaga Wakaf Indonesia. Di Indonesia sendiri semakin banyak Lembaga wakaf di Indonesia baik
milik pemerintah maupun swasta membuat antar Lembaga menarik perhatian para wakif untuk
berwakaf di Lembaga masing-masing, maka dari itu peran humas dalam mengkomunikasikan semua

1
informasi menjadi sangat penting serta membentuk program yang berbeda dengan Lembaga wakaf
lainnya dan ini menjadi daya saing yang sengit tentunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana persepsi wakif terhadap peran humas di Lembaga Wakaf Indonesia dan
peran humas itu sendiri di Lembaga Wakaf Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode studi literatur, dimana metode ini lebih menekankan pada aspek pemahaman
persepsi wakif dan peran humas di Lembaga Wakaf Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada
pencarian jurnal di portal Google Scholar dengan mengetikkan kata kunci “Pesepsi Wakif Terhadap
Peran Humas” menghasilkan 240 jurnal dan artikel serta menggunakan portal Badan Wakaf
Indonesia menghasilkan 5 jurnal. Adapun kesimpulan dari penelitian ini ialah humas sangat
berperan penting dalam membangun atau menarik perhatian wakif untuk berwakaf dengan
beberapa strategi khusus. Misalnya dengan media digital diantaranya website, Instagram, twitter,
youtube dan facebook.

Kata Kunci : Pesepsi Wakif, Peran Humas, Lembaga Wakaf Indonesia

PENDAHULUAN

Wakaf adalah perbuatan hukum wakif


dengan adanya berbagai intrumen filantropi
untuk memisahkan dan/atau menyerahkan
termasuk wakaf. Wakaf bukan hanya aspek
sebagian harta benda miliknya untuk
dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka spiritual, tetapi juga merupakan bentuk

waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya Pendidikan islam dengan aspek social 2

guna keperluan ibadah dan/atau Di Indonesia sendiri terdapat banyak lembaga


kesejahteraan umum menurut syariah 1 wakaf salah satunya yaitu Badan Wakaf

Wakaf merupakan filantrofi Islam terbaik Indonesia. Badan Wakaf Indonesia (BWI)

dalam bentuk dana sumbangan. Selain dari adalah lembaga negara independen yang

aspek ibadah, wakaf memiliki hubungan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor

hukum, social dan terutama ekonomi yang 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Badan ini

sangat kuat. Islam telah lama mengenalkan dibentuk dalam rangka mengembangkan dan

solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat memajukan perwakafan di Indonesia. BWI

terhadap kemiskinan dan kesejahteraan dibentuk bukan untuk mengambil alih aset-
aset wakaf yang selama ini dikelola oleh nazhir

2
(pengelola aset wakaf) yang sudah ada. BWI METODE PENELITIAN
hadir untuk membina nazhir agar aset wakaf
Jenis Penelitian
dikelola lebih baik dan lebih produktif
Jenis penelitian yang digunakan ialah
sehingga bisa memberikan manfaat lebih
Studi Literatur (literature review), dimana
besar kepada masyarakat, baik dalam bentuk
peneliti melakukan mengumpulan data
pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi,
berupa sejumlah buku-buku, jurnal, artikel,
maupun pembangunan infrastruktur publik.
tesis dll yang berkaitan dengan masalah dan
BWI berkedudukan di ibukota Negara dan
tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan
dapat membentuk perwakilan di provinsi,
tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-
kabupaten, dan/atau kota sesuai dengan
teori yang relevan dengan permasalahan yang
kebutuhan 3.
sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan
rujukan dalam pembahasan hasil penelitian.
Nah semakin banyaknya Lembaga wakaf di Literature review bisa dilakukan dari
Indonesia baik milik pemerintah maupun
beberapa macam sumber seperti jurnal
swasta membuat antar Lembaga menarik
nasional maupun internasional. Bahkan
perhatian para wakif untuk berwakaf di
dilakukan dengan menggunakan tiga database
Lembaga masing-masing, maka dari itu peran
(BASE, Science Direct, dan Neliti) dan textbook
humas dalam mengkomunikasikan semua
atau handbook yang bersangkutan mengenai
informasi menjadi sangat penting serta hasil penelitian persepsi wakif terhadap peran
membentuk program yang berbeda dengan
humas di Lembaga Wakaf Indonesia atau
Lembaga wakaf lainnya dan ini menjadi daya regulasi-regulasi yang terkait.
saing yang sengit tentunya. Hal ini lah menjadi
latar belakang untuk penulisan jurnal ini Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti
dengan judul “Analisis Persepsi Wakif
Terhadap Peran Humas Di Lembaga Wakaf menganalisis persepsi wakif terhadap peran

Indonesia” humas di Lembaga Wakaf Indonesia. Variable


bebasnya ialah bagaimana persepsi wakif dan
variable terikat dalam penelitian ini ialah
peran humas itu sendiri di Lembaga Wakaf
Indonesia.

2
Kriteria inklusi dalam studi ini adalah hasil menggunakan portal Badan Wakaf Indonesia
penelitian beberapa literatur tentang persepsi menghasilkan 5 jurnal.
wakif terhadap peran humas di Lembaga
Setelah artikel terkumpul selanjutkan peneliti
Wakaf Indonesia atau regulasi-regulasi yang
mengelompokkan sejumlah artikel yang telah
terkait
didapatkan berdasarkan relevansi topik
Teknik Pengumpulan Data persepsi wakif terhadap peran humas di
Kumpulan data Studi Literatur yang Lembaga Wakaf Indonesia. Selain topik,
terdiri dari artikel jurnal, textbook, handbook, peneliti juga mengelompokkan artikel
arsip maupun regulasi adalah cara untuk berdasarkan tahun penelitian. Artikel yang
menyelesaikan persoalan dengan menelusuri diutamakan berkisar penelitian 5 tahun
sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat terakhir, namun bila masih ada ilmu atau
sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti pembahasan yang belum berubah akan
menggunakan pengumpulan data literature diperluas menjadi artikel dengan tahun
review dengan urut struktur tematik. penelitian 10 tahun terakhir.

Struktur Tematik mengelompokkan dan


mendiskusikan sumber-sumber sesuai tema
HASIL DAN PEMBAHASAN
atau topiknya. Dengan mengelompokkan tema
atau topik penelitian, dapat menunjukkan Persepsi Wakif Terhadap Peran Humas Di

jenis topik yang penting dan memperkuat Lembaga Wakaf Indonesia

ketajaman dalam penelitian. Pengumpulan Persepsi adalah proses rangsangan

literature review digunakan beberapa tahapan terhadap seseorang melalui panca indra yang

diantaranya adalah pencarian artikel kemudian Diolah dan diinterprestasikan

berdasarkan topik garis besar, menjadi sebuah persepsi, atau biasa sehari-

pengelompokkan artikel berdasarkan harinya adalah pemikiran seseorang terhadap

relevansi dengan topik dan tahun penelitian isu-isu yang ada. Persepsi juga dipengaruhi

lalu pengurutan struktur penjelasan serta oleh 3 faktor diantaranya ialah Personal Effect,

perbandingan data yang saling berhubungan. Cultur Effect dan Phisical Effect. Di Indonesia
ketetarikan wakif untuk berwakaf masih
Pencarian jurnal menggunakan portal Google
tergolong rendah, hal ini peran seorang humas
Scholar dengan mengetikkan dengan kata
lah untuk membangun atau menarik perhatian
kunci “persepsi wakif terhadap peran humas”
wakif untuk berwakaf dengan beberapa
menghasilkan 240 jurnal dan artikel dan
strategi khusus. Menurut Winda Rahma Sari
strategi public relations dalam membangun

3
citra pada Badan Wakaf Al-Qur‟an yaitu secara pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi,
langsung melalui media konvensional dan maupun pembangunan infrastruktur publik.
digital marketing. Secara langsung dengan Perwakafan ini hanya belaku pada waktu
membagikan berupa brosur serta news letter tertenu saja, karena tidak boleh disyaratkan
yang disebarkan melalui gerai-gerai di pusat- sebagai wakaf kekal atau selamanya. Public
pusat perbelanjaan yang tersebar di beberapa Relation ialah suatu seni memberi informasi
kota-kota besar di Indonesia. Digital kepada halayak ramai atau masyarakat agar
marketing yaitu melalui kanal online diantara menimbulkan kepercayaan terhadap citra
lain website, instagram, twitter, youtube, serta baik di dalam individu atau Lembaga tersebut.
facebook yang mendukung setiap penyebaran Peran public relation sangat penting didalam
informasi mengenai project terbaru yang sebuah oranisasi, dikarenakan public relation
diadakan. bisa menjadi wakil organisasi ataupun
instansi, tugasnya ialah menjalin komunikasi
Peran public relations dalam Badan yang baik dengan masyarakat atau pun
Wakaf Indonesia memiliki fungsi dan instansi lain. Komunikasi yang dijalankan
tanggung jawab yang bertindak sebagai ujung merupakan komunikasi dua arah, tidak hanya
tombak lembaga dalam menjaga dan pada lingkungan eksternal tetapi juga
meningkatkan jumlah wakif. Diantaranya lingkungan internal.
dengan membina hubungan internal dan Peran public relations dalam Badan
eksternal yang baik. Dalam menjaga hubungan Wakaf Indonesia memiliki fungsi dan
mitra kerja karyawan melalui kegiatan rutin tanggung jawab yang bertindak sebagai ujung
yaitu kegiatan silaturahim yang berupa rapat tombak lembaga dalam menjaga dan
koordinasi. Selain itu membina hubungan meningkatkan jumlah wakif. Diantaranya
dengan wakif secara rutin melalui kegiatan dengan membina hubungan internal dan
yang berupa telecomfrence maupun eksternal yang baik. Dalam menjaga hubungan
penyebaran news letter yang terkait dengan mitra kerja karyawan melalui kegiatan rutin
project yang ada pada Badan Wakaf Indonesia. yaitu kegiatan silaturahim yang berupa rapat
koordinasi. Selain itu membina hubungan
dengan wakif secara rutin melalui kegiatan
Kesimpulan yang berupa telecomfrence maupun
wakaf ialah memberikan harta milik penyebaran news letter yang terkait dengan
wakif yang ingin diwakafkan kepada nadzir project yang ada pada Badan Wakaf Indonesia.
untuk dimanfaatkan atau dikelolah dijalan
Allah. Misalnya harta wakif dikelolah menjadi
4
DAFTAR PUSTAKA Onong Uchjanan, Effendy, Ilmu Komunikasi
Teori Dan Praktek (Bandung: PT.
Attoillah, M., Hukum Wakaf (Bandung:
Yrama Widya, 2014) Remaja Roosdakarya, 2009)

Bimo, Walgio, Pengantar Psikologi Umum ‘Pasal 1 Undang-Undang Nomor 41 Tahun


(Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005) 2004 Tentang Wakaf’

Elisa, Ariyanti, ‘Pengembangan Rahardjo, Oplimalisasi Wakaf Produktif


Pemanfaatan Polder Kota Lama Semarang Untuk Kesejahteraan Umat (Jakarta:
Sebagai Ruang
Komite Nasional Keuangan Syaeiah,
Public Yang Rekreatif Berdasarkan
2019)
Persepsi Masyarakat Dan Pemerintah’
(Diponogoro, 2005) Robbins, Stefen P., Prilaku Organisasi,
Pertama (Jakarta: Salemba Empat, 2007)
Fullchis, Nurtjahjani dkk, Public Relations
Citra & Praktek (Malang: Polinema Press, Sari, Winda Rahma, Strategi Public
2018) Relations Dalam Membangun Citra
Lembaga Pada Badan
‘Https://Www.Bwi.Go.Id/Profil-Badan- Wakaf Al-Qur’an, Ilmu Komunikasi
Wakaf-Indonesia/’ Sosial, 2019

<https://www.bwi.go.id/profil- <http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/h

badanwakaf-indonesia/> andle/123456789/41337%0Ahttp://rep
ository.uinjkt.
Keith, Butterick, Pengantar Public Relation
ac.id/dspace/bitstream/123456789/413
Dan Praktik, ed. by Hasfi Nurul
37/1/WINDA RAHMA SARI-
(Jakarta: Rajawali Pers, 2008)
FDK.pdf>
Kottler, Philip, Manajemen Pemasaran,
Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Setiadi, Nugroho J, Prilaku Konsumen
(Jakarta: Prenada Media Group, 2013)
Pengendalian, Kelima (Jakarta:
Erlangga, 1997) Yanuar, Luqman, ‘Peran Dan Posisi
Hubungan Masyarakat Sebagai Fungsi
Liestianingsih, Frida ratih, Hubungan Manajemen
Masyarakat (Tanggerang Selatan: Perguruan Tinggi Negeri Di Semarang’,
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 02 (2013),
Universitas Terbuka, 2017)
Hal. 7

You might also like