You are on page 1of 9

Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 21, No.

3, Desember 2015: 188-196

JURNAL KETAHANAN NASIONAL

VOLUME 21 No. 3, 28 Desember 2015 Halaman 188-196

OPTIMALISASI KEMAMPUAN DETEKSI DINI DAN MITIGASI


RISIKO KONFLIK OLEH SATUAN KORAMIL DALAM
PENCEGAHAN TERJADINYA KONFLIK SOSIAL DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN WILAYAH
(Studi Di Koramil 05/Pasar Kliwon, Kodim 0735/Surakarta, Jawa Tengah)

Sri Widodo Mulyono


Pusdiktop kodiklat TNI Angkatan Darat
Email : sriwidodomulyono@ymail.com

ABSTRACT
This study was aimed to determined the condition and implementation of the early detection capabilities on
potential social conflicts conducted by Koramil 05/Pasar Kliwon, and to evaluated the strategies for optimizing
the role of Koramil 05 / Pasar Kliwon, especially in early detection and mitigation of risk of social conflicts in
order to supported to regional resilience.
This research used the qualitative research method that emphasized field research with the collection
techniques of data as done in the qualitative research. The research data were collected from the literature
books, journals, websites, and other sources in order to described the facts and phenomena associated with the
optimization of capacity for early detection and early mitigation of social conflicts by Koramil supporting the
regional resilience of local governments .
The results showed that the obstacles faced by Koramil were lacked of human resources, infrastructure,
coordination and communication,and budget. In order to overcome the existing obstacles executed by strengthening
the organization’s ability of Koramil and to supported the higher command, local governments and others related
elements to mitigated social conflict The successfull of the early detection and mitigating social conflicts by
Koramil 05/ Pasar Kliwon tapped the potential social conflicts The result was to created regional resilience

Keywords: Koramil, Social Conflict, Regional Resilience

ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk menentukan kondisi dan implementasi kemampuan deteksi dini terhadap
potensi konflik sosial yang dilakukan oleh Koramil 05/Pasar Kliwon, dan untuk mengevaluasi langkah-langkah
strategi guna mengoptimalkan peran dari Koramil 05/Pasar Kliwon, terutama dalam deteksi dini dan mitigasi dini
atas resiko konflik sosial agar mendukung ketahanan wilayah
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menekankan pada penelitian lapangan dengan
teknik pengumpulan data sebagaimana dilakukan dalam penelitian kuatlitatif. Data penelitian ini dikumpulkan dari
bahan-bahan kepustakaan buku, jurnal, situs internet, dan sumber-sumber kepustakaan lainnya untuk mendiskripsikan
fakta-fakta serta fenomena yang terjadi dan berhubungan dengan optimalisasi kemampuan deteksi dini dan mitigasi
konflik sosial oleh Koramil dalam perannya mendukung pemerintah daerah membangun ketahanan wilayah.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kendala yang dihadapi Koramil yaitu terbatasnya SDM, sarana
prasarana, koordinasi dan komunikasi, anggaran. Upaya mengatasi kendala yang ada dilakukan melalui optimalisasi
kemampuan Koramil dengan penguatan organisasinya dukungan komando atas, pemerintah daerah serta unsur

188
Sri Widodo Mulyono -- Optimalisasi Kemampuan Deteksi Dini Dan Mitigasi Risiko Konflik Oleh Satuan Koramil
Dalam Pencegahan Terjadinya Konflik Sosial Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Koramil 05/Pasar Kliwon, Kodim 0735/Surakarta, Jawa Tengah)
terkait lainnya agar dapat melaksanakan pencegahan terjadinya konflik sosial melalui kegiatan deteksi dini dan
mitigasi konflik sosial. Keberhasilan kegiatan deteksi dini dan mitigasi konflik sosial yang dilakukan Koramil 05/
Pasarkliwon berhasil menekan potensi konflik sosial yang ada dan berhasil memitigasi konflik sosial, sehingga
dapat mewujudkan pembangunan ketahanan wilayah yang menyentuh berbagai aspek kehidupan

Kata Kunci: Koramil, Konflik Sosial, Ketahanan Wilayah

PENGANTAR tentang aplikasi metode pemberdayaan wilayah


Indonesia memiliki keanekaragaman pertahanan dalam usahanya melaksanakan
baik dilihat dari suku bangsa, ras, bahasa. deteksi dini maupun mitigasi risiko konflik
agama dan adat istiadat. Ubbe menyatakan sosial di daerah oleh Koramil. Bertolak dari
bahwa keanekaragaman agama, suku bangsa, latar belakang tersebut, maka peneliti merasa
ras, etnis golongan, budaya dan bahasa, pada perlu untuk melakukan penelitian mengenai
satu sisi merupakan suatu kekayaan bangsa optimalisasi kemampuan deteksi dini dan
yang secara langsung maupun tidak langsung mitigasi risiko konflik sosial oleh Satuan
dapat memberikan kontribusi positif bagi Koramil 05/Pasar Kliwon dan implikasinya
upaya menciptakan kesajahteraan masyarakat. terhadap ketahanan wilayah.
Pada sisi lain, kondisi tersebut dapat membawa Mencermati masalah pokok penelitian
dampak buruk bagi kehidupan nasional, jika yang telah dirumuskan penelitian ini memiliki
ada ketimpangan pembangunan, ketidakadilan tujuan yang ingin dicapai yaitu : pertama,
dan kesenjangan sosial- ekonomi, kemiskinan untuk mengetahui optimalisasi kemampuan
serta dinamika kehidupan politik yang tidak deteksi dini dan mitigasi risiko oleh Koramil 05/
terkendali (Ubbe, 2011). Pasar Kliwon dalam membantu pencegahan
Dinamika sosial yang diiringi oleh konflik sosial guna tugas dan fungsi pemerintah
konflik dengan kekerasan berlangsung dalam Kecamatan Pasar Kliwon dalam membangun
beraneka rupa bentuk dan menyebar hampir di ketahanan wilayah; kedua, untuk mengetahui
segala aspek kehidupan masyarakat, akibatnya implikasi optimalisasi kemampuan deteksi
akan selalu sama yaitu mengganggu integrasi dini dan mitigasi risiko konflik sosial oleh
sosial. Konflik tersebut telah mengakibatkan Koramil 05/Pasar Kliwon dalam mendukung
terganggunya rasa aman sehingga menimbulkan ketahanan wilayah
rasa takut masyarakat, terjadinya kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, korban PEMBAHASAN
jiwa dan trauma psikologis pada gilirannya Konflik Sosial di Wilayah Koramil 05/Pasar
dapat menghambat usaha untuk mewujudkan Kliwon
kesejahteraan masyarakat (Affandi, 2004). Wilayah Pasar Kliwon secara administrasi
Koramil sebagai unjung tombak satuan berada di Kota Surakarta, Sebagai satuan
kewilayahan TNI AD dituntut untuk mampu wilayah kecamatan pada dasarnya mengandung
berperan dalam mewujudkan ketahanan potensi kerawanan akibat keanekaragaman
wilayah melalui mitigasi risiko konflik sosial. suku bangsa, bahasa, agama, ras, etnis dan
Untuk mewujudkan ketahanan wilayah golongan berpengaruh terhadap timbulnya
tersebut, dibutuhkan suatu konsep strategis konflik. Semakin marak dan meluasnya konflik

189
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 21, No. 3, Desember 2015: 188-196

akhir-akhir ini di tempat lain merupakan Kegiatan Deteksi Dini Dan Mitigasi Risiko
suatu hal yang harus diwaspadai pula untuk Konflik Sosial
menjaga dan menciptakan kondisi yang aman Pemetaan potensi konflik sosial
di wilayah Pasar Kliwon. merupakan langkah awal mengetahui seberapa
Data manifestasi konflik di Surakarta besar potensi kerawanan konflik sosial
pada bulan April 1971 terjadi konflik yang dengan faktor penyebab yang ada di wilayah
dipicu oleh insiden antara tukang becak dengan ini. Peta ini merupakan sarana penting
seorang pemuda etnis Arab. Pada 19 November dalam perencanaan kegiatan deteksi dini
1980 terjadi konflik bernuansa etnis dipicu oleh dan mitigasi risiko konflik. Peta potensi
insiden kecil, yaitu serempetan sepeda antara konflik sosial merupakan bentuk visualisasi
siswa Sekolah Guru Olahraga (SGO) dengan dari data yang didapat di lapangan dalam
seorang pemuda etnis Cina yang akhirnya kegiatan deteksi dini yang telah melalui
meluas menjadi kerusuhan etnis. Berbagai analisis mendalam, sehingga memudahkan
bangunan seperti rumah, toko dan kantor yang dalam memahami kondisi sosial yang ada di
terletak di sepanjang Kota Surakarta dibakar wilayah. Pemetaan potensi konflik yang ada
massa, tidak terkecuali di wilayah Pasar Kliwon. di wilayah dilaksanakan dengan pengambilan
Konflik sosial bernuansa etnis kembali terulang data di lapangan yang selalu dilakukan oleh
pada tanggal 14-15 Mei 1998. Pada tanggal 20 Babinsa di wilayah tugasnya. Pelaksanaan
Oktober 1999 atau lebih dikenal dengan “Rabu kegiatan pengambilan data dilaksanakan
Kelabu” karena pembakaran massa terhadap melalui koordinasi baik dengan masyarakat
perkantoran pemerintah Kota Surakarta terjadi setempat maupun aparat lainnya di wilayah
pada hari Rabu. Sasaran kemarahan massa saat tersebut (Setneg RI, 2012).
itu adalah kompleks pemerintahan Balaikota Kegiataan deteksi dini sangat penting
Surakarta (Tholkhah, 2002). diakukan dalam upaya mitigasi risiko konflik
Potensi konflik adalah kondisi laten yang sosial. Deteksi dini yang dilakukan membuat
dapat menjadi kasus konflik, sedangkan kasus aparat pemerintah lebih siap dalam mencegah
konflik merupakan konflik yang sudah terjadi terjadinya konflik sosial. Koramil dalam
dan muncul kepermukaan dalam bentuk menyelengarakan tugas melaksanakan
tindakan nyata yang dilakukan oleh pihak- fungsi utama berupa pemberdayaan wilayah
pihak yang terlibat konflik. Balaikota Surakarta pertahanan yaitu memelihara data-data atau
di samping sebagai pusat pemerintahan, di keterangan tentang geografi, demografi dan
wilayah ini juga terdapat pusat-pusat kegiatan kondisi sosial yang ada di wilayah guna
pelayanan masyarakat lainnya serta pusat mendukung pelaksanaan sistem pertahanan.
kegiatan ekonomi masyarakat. Selain itu Salah satu tugas yang menjadi tanggungjawab
Pasar Kliwon merupakan pusat berkumpulnya Babinsa adalah melaksanakan pengumpulan
berbagai organisasi kemasyarakatan dan dan pemeliharaan data geogafi, demografi,
kelompok agama dari berbagai golongan, kondisi sosial dan potensi nasional meliputi
sehingga wilayah ini paling rawan terjadinya SDM, SDA/SDB serta sarana dan prasarana
konflik dengan kekerasan. di wilayahnya. Pelaksanaan tugas tersebut

190
Sri Widodo Mulyono -- Optimalisasi Kemampuan Deteksi Dini Dan Mitigasi Risiko Konflik Oleh Satuan Koramil
Dalam Pencegahan Terjadinya Konflik Sosial Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Koramil 05/Pasar Kliwon, Kodim 0735/Surakarta, Jawa Tengah)
memiliki nilai yang sangat strategis dalam tingkat pendidikan teritorial dan pendidikan
mendeteksi secara dini setiap potensi, gejala intelijen yang dimilikinya. Suatu kelemahan
maupun peristiwa yang menjadi sumber besar jika jabatan Babinsa diduduki oleh orang-
ancaman di wilayah, sehingga dengan segera orang yang tidak memiliki kualifikasi tersebut.
dapat diambil langkah-langkah antisipasi Kualifikasi ini perlu karena kegiatan Babinsa
agar potensi dan permasalahan yang ada tidak memerlukan kemampuan dan keterampilan di
berkembang dan bahkan dapat dicegah oleh dalam melaksanakan fungsi-fungsi intelijen
aparat keamanan secara dini (Yamin, 2006; berupa penyelidikan, pengamanan dan fungsi
Staf Teritorial, 2010). penggalangan. Tidak seluruh Babinsa Koramil
Proses deteksi dini dan mitigasi risiko 05/Pasar Kliwon secara kualitas sudah
konflik sosial oleh Koramil 05/Pasar Kliwon memiliki kualifikasi atau pernah mengikuti
telah diselenggarakan sesuai dengan rencana pendidikan maupun pelatihan teritorial
dan program kerja yang dibuat ataupun sesuai maupun intelijen
kondisi dan situasi di lapangan. Kegiatan Kedua, Sarana dan Prasarana: Keberadaan
yang dilakukan dalam rangka mencegah markas Koramil sebagai tempat kegiatan
konflik dilakukan baik secara mandiri administrasi juga sebagai tempat komando
ataupun bersama-sama masyarakat serta operasional satuan, berkurang kontribusinya
unsur pemerintahan lainnya Kegiatan yang kepada masyarakat di wilayahnya apabila pada
dilaksanakan tersebut berupa pemberdayaan saat terjadinya bencana banjir markas Koramil
wilayah pertahanan yang pada dasarnya juga mengalami bencana yang sama. Sarana
dilakukan secara terus menerus sesuai program alat material khusus intelijen dan sarana
Koramil baik setiap bulan, triwulan maupun pendukung lainnya untuk kegiatan deteksi dini
tahunan dengan melibatkan instansi terkait sangat diperlukan personel Koramil di dalam
terutama pemerintah daerah Kecamatan Pasar melaksanakan tugas. Pemenuhan kebutuhan
Kliwon dan masyarakat. sarana maupun prasarana di Koramil 05/Pasar
Kliwon sangat minim, hal ini tentunya dapat
Kendala Yang Dihadapi Dalam Pencegahan mempengaruhi pelaksanaan tugas. Sarana lain
Konflik Sosial yang terjadi kendala yaitu sarana transportasi
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi yang dapat berfungsi sebagai sarana menuju
Koramil 05/Pasar Kliwon dalam melakukan ke tempat lokasi Binter untuk pembinaan serta
pencegahan konflik sosial, sebagai berikut: pemantauan wilayah.
Pertama, Sumber Daya Manusia (SDM). Ketiga, Koordinasi dan Komunikasi.
Kondisi SDM Koramil 05/Pasar Kliwon saat Keberhasilan berkoordinasi yang dilakukan
ini,secara kuantitas jumlah yang dimiliki 24 oleh petugas Koramil dengan Babinsanya
orang dengan perinciaan 1 orang Perwina, secara tidak langsung dapat berpengaruh dalam
21 orang Bintara dan 2 orang PNS. Secara memelihara dan meningkatkan kewaspadaan,
kuantitas masih kekurangan personel, sehingga stabilitas dan ketahanan wilayah dari potensi
ada perssonel yang merangkap tugas. Kualitas bencana konflik sosial. Tingkat kewaspadaan
SDM Babinsa dituntut untuk lebih profesional. yang tinggi, stabilitas serta ketahanan
Profesionalitas Babinsa dapat diukur dari masyarakat yang tangguh dapat memberikan

191
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 21, No. 3, Desember 2015: 188-196

jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat dilakukan dengan cara rangkap jabatan oleh
di wilayah. Koordinasi dan komunikasi beberapa personel Koramil untuk menutupi
dengan instansi pemerintahan maupun dengan kekurangan jumlah Babinsa yang terbatas.
masyarakat setempat di wilayah sangat Rangkap jabatan untuk mengerjakan tugas
diperlukan guna mengoptimalkan deteksi dini dan tanggung jawab Babinsa oleh staf
dan mitigasi terhadap potensi, gejala yang Koramil. (2) Pembekalan Teritorial. Upaya
menjadi ancaman terjadinya konflik sosial di untuk meningkatkan pengetahuan berkaitan
wilayah. teritorial maupun intelejen terus dilakukan
Keempat, Anggaran Koramil dalam oleh Koramil 05/Pasar Kliwon dengan
mendukung tugas pokok untuk kegiatan pemberian tambahan pengetahuan secara
pembinaan teritorial tentunya membutuhkan rutin. Jam komandan merupakan salah satu
anggaran. Sumber dana yang diperoleh sarana yang efektif untuk meningkatkan
berasal dari komando atas, maupun dari komunikasi dua arah antara pimpinan Kodim
swadaya Koramil itu sendiri atau mendapat maupun pimpinan Koramil dengan para staf
bantuan dari masyarakat Selain permasalahan serta Babinsanya. (3) Pendidikan, Latihan dan
turunnya dana anggaran yang terlambat, Pengujian Kemampuan Teritorial Latnister
juga terjadinya kekurangan dana sewaktu (Latihan Teknis Teritorial) merupakan salah
pelasanaan kegiatan, Dukungan anggaran satu sarana untuk meningkatkan penguasaan
untuk kegiatan pembinaan teritorial dirasakan dan ketrampilan bagi aparat teritorial
kurang serta turunnya anggaran kadang setelah secara perorangan agar memiliki kecakapan
kegiatan selesai dilakukan. Hal ini tentunya dalam melaksanakan tugas, baik secara
memberikan pengaruh bagi Koramil dalam perorangan maupun kelompok. Pelaksanaan
melaksanakan dan mengoptimalkan peran pembekalan, latihan dan pengujian yang rutin
Binter yang di dalamnya termasuk dalam diharapkan pelaksanaan tugas teritorial dapat
kegiatan deteksi dini dan mitigasi terjadinya berhasil optimal dan mencapai sasaran yang
konflik sosial. diinginkan. Pelaksanaan pembekalan, latihan
dan pengujian bertujuan agar setiap aparat
Optimalisasi Kemampuan Deteksi Dini teritorial selalu terpelihara dan meningkat
Dan Mitigasi Risiko Konflik Sosial Guna kemampuannya sebagai modal keberhasilan
Pencegahan Terjadinya Konflik Sosial dalam pelaksanakan tugas di lapangan. (4)
Kondisi sumber daya manusia yang Perekrutan Mitra Karib dan Jaring Teritorial.
ada di Koramil 05/Pasar Kliwon saat ini, Koramil 05/Pasar Kliwon dalam kegiatan
tentunya berdampak bagi organisasi Koramil, Binter sebagai fungsi utama TNI AD. Aplikasi
sehingga diperlukan langkah-langkah untuk Binter dilaksanakan dengan merekrut mitra
mengoptimalisasi Koramil terhadap kendala karib terpilih dan membinanya sebagai
sumber daya manusia yang dihadapi sebagai perpanjangan tangan aparat Koramil dalam
berikut: upaya mendapatkan berbagai informasi di
Pertama, Bidang Personel. (1) Rangkap wilayahnya. Menyadari arti pentingnya, maka
Jabatan dan Peningkatan Kinerja Personel Koramil 05/Pasar Kliwon menyelenggarakan
Koramil. Kekurangan jumlah personel kegiatan pembinaan peta jarak jaring teritorial

192
Sri Widodo Mulyono -- Optimalisasi Kemampuan Deteksi Dini Dan Mitigasi Risiko Konflik Oleh Satuan Koramil
Dalam Pencegahan Terjadinya Konflik Sosial Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Koramil 05/Pasar Kliwon, Kodim 0735/Surakarta, Jawa Tengah)
sebagai wujud pembinaan mitra karibnya. Hal Ketiga, Bidang Koordinasi dan
tersebut dapat membantu tugas Babinsa dalam Komunikasi Keterpaduan koordinasi dan
memantau di wilayahnya. komunikasi antar aparat pemerintahan di
Kedua, Bidang Sarana dan Prasarana. wilayah tentunya akan meningkatkan kinerja
(1) Pengadaan Sarana dan Prasarana. Alat masing-masing instansi yang handal, termasuk
peralatan materiil khusus intelijen sangat dalam hal ini Koramil. Koordinasi telah
diperlukan juga dalam melakukan kegiatan dilaksanakan secara terbatas antara Kapolsek
intelijen berupa penyelidikan untuk deteksi dengan Danramil, antara Babinkamtibmas
dini potensi konflik yang ada. Sarana dan dengan Babinsa, antara Babinsa dengan pihak
prasarana yang tidak kalah penting yaitu kelurahan.
keberadaan markas yang berada pada wilayah Keempat, Bidang Anggaran. Cara
rawan bencana banjir. Pengadaan sarana yang ditempuh dalam kaitan dana anggaran
dan prasarana berupa markas Koramil juga diperlukan koordinasi dengan pihak
sudah direncanakan dan diajukan oleh pihak kecamatan maupun pihak-pihak lainnya.
Kodim 0735/Surakarta. Agar pengajuan Koramil selalu berkoordinasi baik dengan
dapat terealisasikan tentunya harus ada Kodim sebagai kuasa pengguna anggaran,
koordinasi yang intensif terhadap Pemerintah pihak kecamatan yang tentunya memiliki
Kota Surakarta, sehingga ada pemahaman dana pembangunan maupun donatur yang
bahwa pemindahan markas Koramil sangat tidak mengikat terhadap dana anggaran
penting demi mengoptimalkan kinerja. (2) yang diperlukan dalam kegiataan pembinaan
Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Inventaris. teritorial.
Sarana dan prasarana Koramil meskipun belum
terdukung, Koramil tetap melaksanakan tugas Implikasinya Terhadap Ketahanan
dan perannya. Langkah yang ditempuh oleh Wilayah
Babinsa dalam menghadapi permasalahan ini Peran Satuan Koramil sebagai satuan
yaitu menggunakan sarana dan prasarana yang komando kewilayahan terendah sebagai
menjadi inventaris Koramil meski sifatnya pelaksana pembinaan teritorial di lapangan
terbatas hanya pada kegiatan-kegiatan tertentu. dalam rangka pencegahan terjadinya konflik
(3) Peminjaman Sarana dan Prasarana. Sarana sosial secara langsung telah berdampak pada
dan prasarana yang diperlukan Koramil ketahanan wilayah yang terdiri dari aspek-
meskipun tidak punya, tetapi Koramil tetap aspek Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial
melaksanakan tugas dan perannya. Langkah Budaya dan Keamanan. (Sunardi 2004).
yang ditempuh oleh oleh Koramil 05/Pasar Peran Satuan Koramil tersebut adalah sebagai
Kliwon dalam menghadapi permasalahan ini berikut:
yaitu melakukan peminjaman kepada satuan Pertama, Aspek Ideologi. Pembangunan
ataupun instansi lain. Peminjaman sarana dan ketahanan ideologi oleh Koramil 05/Pasar
sarana dilakukan merupakan langkah terakhir Kliwon tidak terlepas dari kegiatan deteksi
apabila pemanfaatan sarana dan prasarana dini dalam mencari dan menemukan potensi
yang dimiliki ternyata belum membuahkan konflik sosial yang disebabkan aspek
hasil yang maksimal. ideologi. Koramil 05/Pasar Kliwon senantiasa

193
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 21, No. 3, Desember 2015: 188-196

melakukan kegiatan deteksi dini dan mitigasi sebagai akibat perseteruan dalam Keraton
berupa penyelidikan maupun penggalangan Surakarta. Cegah dini dilakukan dengan
untuk membangun ketahanan ideologi wilayah melokalisir konflik yang terjadi dalam keraton
terhadap kegiatan kelompok radikal. Kegiatan dengan mencegah keikutsertaan warga dalam
deteksi dini dan mitigaci konflik sosial telah konflik melalui perangkat RT dan tokoh
dilaksanakan oleh Koramil, ini dibuktikan masyarakat setempat. Koramil 05/Pasar
bahwa kelompok aliran radikal tersebut Kliwon juga terlibat pengamanan kegiatan
sampai saat ini hanya sebatas sebagai potensi budaya di keraton meliputi kegiatan kirab
konflik dan belum mengarah terjadinya konflik malam 1 Sura kalender Jawa (1 muharram),
sosial, sehingga tercipta ketahanan wilayah sekaten, kirab selikuran (21 Ramadhan) dan
yang mantap di wilayah Pasar Kliwon ini. upacara grebeg. Pencegahan konflik juga
Kedua, Aspek Politik. Koramil 05/ dilakukan dengan menjaga agar konflik yang
Pasar Kliwon telah melaksanakan kegiatan terjadi di internal keraton tidak meluas kepada
mitigasi terhadap potensi konflik yang masyarakat, sehingga acara kegiatan budaya
diakibatkan proses politik yang berlangsung yang selama ini dilakukan secara rutin dapat
pada setiap penyelenggaraan pemilu, baik berlangsung seperti sebelum terjadinya konflik
itu pemilu legislatif, pemilihan presiden internal keraton.
maupun pemilihan kepala daerah. Daerah Kelima, Aspek Keamanan. Koramil
yang diindikasikan merupakan daerah potensi senantiasa terlibat langsung membentuk
rawan politik terdapat di wilayah Kelurahan generasi muda yang memiliki rasa bela negara.
Sangkrah, Kelurahan Semanggi dan Kelurahan Rasa bela negara yang ditanamkan kepada siswa
Joyosuran yang memiliki basis massa partai sekolah maka akan meminimalkan terjadinya
yang fanatik. Proses politik tersebut dikawal, tawuran siswa sekolah. Koramil juga berusaha
sehingga dalam pelaksanaannya dapat menggalakkan ronda lingkungan dalam rangka
berlangsung secara aman, damai, demokratis menjaga keamanan wilayah. Deteksi dini
dan sesuai dengan undang-undang maupun terhadap indikasi adanya ancaman, tantangan,
peraturan yang berlaku, sehingga mendukung hambatan maupun gangguan aspek keamanan
terwujudnya ketahanan wilayah. sehingga dapat segera dilakukan mitigasi
Ketiga, Aspek Ekonomi. Koramil 05/ dengan cara antisipatif dan penanganan
Pasar Kliwon telah melakukan kegiatan secara cepat. Keberhasilan kegiatan mitigasi
deteksi dini untuk mencari informasi terhadap tersebut membuat keamanan dan ketertiban
hal-hal yang terjadi dalam kegiatan usaha masyarakat dapat lebih kondusif dalam
yang tidak sehat seperti praktek monopoli dan mewujudkan ketahanan keamanan wilayah di
praktik penimbunan yang dapat menyebabkan Kecamatan Pasar Kliwon yang tangguh.
kerugian bagi para pelaku ekonomi kecil. Peran Koramil 05/Pasar Kliwon tersebut
Informasi yang diperoleh Koramil kemudian telah berhasil mewujudkan ketahanan wilayah
disampaikan kepada pihak Polsek untuk sebagaimana tercermin dari kondisi sosial
diambil langkah hukum selanjutnya. kemasyarakatan. Terwujudnya ketahanan
Keempat, Aspek Sosial Budaya. Koramil wilayah aspek ideologi ditandai dengan
melakukan kegiatan mitigasi konfik sosial sikap masyarakat terhadap Pancasila sebagai

194
Sri Widodo Mulyono -- Optimalisasi Kemampuan Deteksi Dini Dan Mitigasi Risiko Konflik Oleh Satuan Koramil
Dalam Pencegahan Terjadinya Konflik Sosial Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah
(Studi Di Koramil 05/Pasar Kliwon, Kodim 0735/Surakarta, Jawa Tengah)
azas kehidupan berbangsa dan bernegara 05/Pasarkliwon memiliki nilai yang sangat
yang terlihat dari sikap gotong royong serta strategis dalam mendeteksi setiap potensi
rasa persatuan yang terjadi di masyarakat. konflik sosial yang menjadi ancaman di
Ketahanan wilayah aspek politik terlihat pada wilayah sehingga dengan segera dapat diambil
mekanisme pemerintahan serta keterpaduan langkah-langkah antisipasi dalam rangka
unsur muspika dan aparat lainnya, kehidupan mitigasi agar potensi konflik sosial dapat
berorganisasi antar parpol dan organisasi diredam bahkan dapat dicegah.
massa, tingkat partisipasi masyarakat dalam Kedua, implikasi optimalisasi
pemilu.. Wujud ketahanan wilayah aspek kemampuan Koramil 05/Pasar Kliwon dalam
ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan membantu mencegah terjadinya konflik
perekonomian di wilayah, yang mengandung sosial dengan kegiatan deteksi dini dan
kemampuan memelihara stabilitas ekonomi mitigasi risiko potensi konflik sosial telah
yang sehat dan dinamis serta kemampuan berhasil mendukung pemerintah membangun
menciptakan kemandirian ekonomi ketahanan wilayah, dapat berhasil mendeteksi
dengan daya saing tinggi dan mewujudkan sejumlah potensi konflik sosial yang ada, dapat
kemakmuran masyarakat yang adil dan merata. memetakan potensi konflik sosial dengan
Arti penting ketahanan wilayah aspek sosial akar masalah yang menyertainya serta dapat
budaya dalam pengaturan dan penyelenggaran melakukan mitigasi risiko konflik sosial
kehidupan sosial budaya di wilayah yaitu dengan hasil yang baik sehingga terwujud
mengembangan kondisi sosial budaya ketahanan wilayah Kecamatan Pasar Kliwon
sehingga setiap warga masyarakat setempat yang tangguh mencakup berbagai aspek
dapat merealisasikan pribadi dan segenap kehidupan baik itu ideologi, politik, ekonomi,
potensi manusiawi untuk kebudayaan secara sosial budaya maupun keamanan.
wajar dan alamiah yang dilandasi nilai-
nilai Pancasila Ketahanan wilayah aspek DAFTAR PUSTAKA
keamanan dalam masyarakat tercermin Affandi, H.I., 2004, Akar Konflik Sepanjang
dari tingkat kerawanan akibat gangguan Zaman, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
keamanan berupa tindak kriminalitas yang Setneg RI, 2012, UU No. 7 Tahun 2012
berdampak pada kondisi sosial masyarakat. Tentang Penanganan Konflik Sosial.,
Pembangunan keamanan dimanfaatkan untuk Bandung: Citra Umbara.
menjamin stabilitas keamanan yang bermanfat Staf Teritorial, 2010, Buku Panduan Teknis
terhadap kesinambungan pembangunan yang Binsiap Apwil dan Puanter Bagi Perwira
dilaksanakan di wilayah. Kodim, Jakarta: Mabes TNI-AD.
Sunardi, R.M., 2004, Pembinaan Ketahanan
SIMPULAN Nasional Dalam Rangka Memperkokoh
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat Negara Kesatuan Republik Indonesia,
disimpulkan sebagai berikut: Teori Ketahanan Nasional, Geostrategi
Pertama, kegiatan deteksi dini dan Indonesia dan Ketahanan Regional,
mitigasi dalam pencegahan terjadinya Jakarta : PT. Kuaternita Adidarma.
konflik sosial yang dilaksanakan Koramil

195
Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 21, No. 3, Desember 2015: 188-196

Tholkhah, I., 2002, Konflik Sosial Bernuansa Konflik Sosial, Jakarta: Babinkumnas
Agama Di Indonesia, Jakarta:Balitbang Kemenkumham RI.
dan Diklat Keagamaan Depag RI. Yamin, M., dan Matengkar, S., 2006, Intelijen
Ubbe, A. 2011, Laporan Pengkajian Hukum Indonesia, Yogjakarta: Gadjah Mada
Tentang Mekanisme Penanganan University Press.

196

You might also like